Ksatria Muda #10

Panglima Raden Watu Giring amat senang memdengar penuturan sang Putra Mahkota, ia yg selama ini masih merasa kurang mapan akan kemampuan Pangeran Dewangga Sena , hatinya kini berbunga bunga.

Hehhh , ternyata diriku tidak perlu bersusah payah untuk mendidik nya, karena saat ini kemampuan nya sudah sangat tinggi terbukti Panglima Lokantara sendiri telah tewas di tangan nya, berkata dalam hati Raden Watu Giring.

" Mengapa Paman Watu Giring diam saja, apakah paman tidak berkenan diriku membunuh Panglima Lokantara itu,..?" tanya Pangeran Dewangga Sena.

Ia merasa heran karena Raden Watu Giring tidak nampak mennaggapi pernyataan itu.

" Hehh, ehh, tidak , Paman sangat senang mendengar nya , hanya satu yg masih mengganjal di dalam hati Paman ini,.." ungkap Raden Watu Giring.

" Apa itu Paman,..?" tanya Pangeran Dewangga Sena penasaran.

Seraya mengatur jalan nafas nya, Raden Watu Giring kemudian mengatakan dan menanyakan darimana Sang Pangeran memperoleh semua ilmu silat dan Kadigjayaan itu, sehingga mampu membunuh seorang yg sangat sakti dan hebat sekelas Lokantara, kata Raden Watu Giring.

Dan pertanyaan itu di jawab oleh Pangeran Dewangga Sena dengan sebuah cuitan yg panjang.

" Cuwiiiiwiiiiit,.."

Dan kemudian,..

" Hraagghhh,.."

Tiba tiba saja di tenpat itu telah hadir seekor macan putih yg memiliki tubuh yg cukup besar ia menggeram sebentar kemudian mendekati Pangeran Dewangga Sena.

Putra Mahkota , Putra Prabhu Kreshna Yuda mengelus kepala hewan tersebut, dan dengan manja nya si Macan putih ini menggeliatkan kepalanya , seolah ia sangat senang akan belaian dari Sang Pangeran.

" Paman Watu Giring, si putih inilah yg telah memberikan pelajaran padaku mengenai semua ilmu silat dan segala bentuk ilmu kesakten,, Ia pulalah yg telah menyelamtakan ku saat terbawa arus Sungai setelah kita berdua terlempar dari atas tebing itu , Paman,." ungkap Pangeran Dewangga Sena.

Panglima Raden Watu mengangguk anggukkan kepalanya, ia mulai mengerti jalan cerita Pangeran Dewangga Sena ini, ketika untuk terakhir kalinya mereka berpisah.

Dan ia juga merasa bahwa hewan buas yg berwarna putih dan berada di samping Pangeran Dewangga Sena itu bukanlah binatang sembarangan, ia yg memiliki panggraita cukup tinggi merasakan bahwa hewan tersebut selalu berada dekat dengan sang Pangeran , meakipun orang lain tidak ada yg akan mampu melihatnya.

Pantaslah , pada waktu itu, banyak orang yg tidak dapat menemukan keberadaan dari Pangeran Dewangga Sena ini, ternyata ia memiliki seorang pengawal yg tidak kasat mata dan memiliki kemampuan yg sangat tinggi , berkata dalam hati Raden Watu Giring.

" Jadi bagaiamana menrutmu Paman , apa yg seharusnya , Sena lakukan guna mengembalikan kekuasaan Ramanda Prabhu itu ketangan ku,.?" tanya Pangeran Dewangga Sena .

Sebuah pertanyaan yg diajukan nya itu membuat Panglima Raden Watu Giring harus memutar otaknya. agar dapat mengembalikan kejayaan Prabhu Kreshna Yuda yg merupakan orang tua dari Pangeran Dewangga Sena ini.

" Anakmas , Pangeran Dewangga Sena, kalau ingin secepatnya dapat mengalahkan dan menggulingkan kekuasaan dari Prabhu Watu Menak Koncar ini, jalan satu satunya adalah meminta bantuan terhadap Pamanda Pangeran Dewangga Sena di Pamintihan,.. meminta bantuan kepada Akuwu Pamintihan itu lah jalan tercepat untuk menaklukan Prabhu Watu Menak Koncar itu Pangeran,." jelas Panglima Raden Watu Giring.

" Apa tidak ada jalan lain Paman, yg mengandalkan kemampuan kita sendiri dan tidak tergantung pada orang lain,. sehingga kita merasa harus berhutang budi,..?" tanya Pangeran Dewangga Sena

Panglima Raden Watu Giring nampak berpikir keras , agar ia mampu menjawab pertanyaan dari Pangeran Dewangga Sena ini.

" Ada, tetapi akan memerlukan waktu yg sangat lama, dan juga memebutuhkan banyak tenaga,.." jawab Panglima Raden Watu Giring.

" Apa itu Paman ,..?" tanya Pangeran Dewangga Sena.

Kemudian Panglima Raden Watu Giring mengatakan kepada Pangeran Dewangga Sena ini untuk mulai menggalang kekuatan guna membentuk sebuah pasukan , dan ini dapat di wujudkan dengan kedekatan hubungan nya dengan para penguasa mulai dari tingkat desa sampai kepaneon, bahkan kalau dapat seluruh wilayah pakuwan dapat di mintai bantuan nya.

Tetapi tentunya akan memakan waktu yg sangat lama dan memebutuhkan kerja keras sambil tetap harus bersembunyi dari kejaran pasukan Kerajaan Medang Kemulan sendiri.

" Baik, paman , mungkin ini dapat kita coba,..mengingat beberapa wilayah wilayah kecil di Kerajaan Medang Kemulan ini sudah enggan untuk tunduk terhadap Kotaraja Medang Kemulan, karena rajanya telah bertindak sewenang wenang dalam memerintah,..kita dapat memulainya dari desa Lohsari dan Kepaneon Cempogo ini, Paman ,.." ungkap Pangeran Dewangga Sena.

Raden Watu Giring membenarkaan apa yg telah di ucapkan oleh Pangeran Dewangga Sena.

Ia pun membisiki sesuatu kepada sang Pangeran dan membuat Pangeran Dewangga Sena.

" Hehhhh,.."

Ujar Pangeran Dewangga Sena kaget ia tidak menyangka panglima Ramandanya I memiliki suatu pemikiran yg cukup beresiko itu.

" Paman, apa itu tidak membahayakan , dan akan membuat para penduduk Medang Kemulan ini malah membenci kita, " terang Pangeran Dewangga Sena.

" Kita akan menggunakan mereka setelah mereka benar -benar memerlukan bantuan kita , tentunya kita akan meminta imbalan atas mereka kepatuhan dan ketaatan kepada kita," jelas Panglima Raden Watu Giring.

Dan akhiranya Pangeran Dewangga Sena pun setuju , mereka akan mulai bergerak pada malam itu juga.

Walau sebenarnya , Panglima Raden Watu Giring memeinta kepada sang Pangeran untuk pulang dahulu ke Lohsari dan mengatakan hal ini kepada Ki Buyut, namun oleh Pangeran dijawab tidak perlu, biar saja nanti setelah usaha mereka itu berhasil, ia akan menagtakan kepada Buyut Lohsari.

Sementara itu, di Cempogo, setelah sehari beristtrahat, pasukan yg di bawa oleh Panglima Raden Naruttala segera bergerak menuju tempat yg disebutkan sebagai sarang dari Begal Brojo lungguk.

Dengan penunjuk jalan salah seorang pengawal Kepaneon Cempogo, berangkat lah pasukan tersebut.

Dan di dalam hutan sendiri, Begal Brojo lungguk tengah memberikan pengarahan kepada para anggota nya untuk segera beraksi kembali, dan menurutnya kali ini , desa Lohsari lah yg akan menjadi sasaran mereka.

Lima orang anggotanya, keluar dari dalam hutan itu guna memenuhi perintah dari sang pemimpin.

Namun alangkah terkejutnya , lima orang kawanan begal itu, setelah berada di luar hutan mereka melihat sepasukan prajurit Medang Kemulan tengah mendekati tempat mereka itu.

" Kakang Gantra, sebaiknya hal ini harua di laporkan kepada kakang Brojo lungguk,.." ucap Wanja.

" Benar katamu itu, supaya kita dapat segera bergerak meninggalkan hutan ini, " sahut Gantra.

Maka kelimanya segera masuk lagi ke dalam hutan tersebut , dengan cepat mereka menuju tempat Brojo lungguk.

" Hehh, ada apa kalian kembali lagi,..apakah kalian telah bosan hidup,..?!!" seru Brojo lungguk.

Pemimpin kawanan begal itu sangat marah melihat orang orang kembali lagi tidak menjalankan perintah nya.

" Maaf kakang Lungguk, ini gawat, kakang, " ucap Gantra terbata bata.

" Apa nya yg gawat, kalau ngomong yg benar, ayo , apa nya yg gawat,..?" tanya Brojo Lungguk penasaan.

Kemudian di jelaskan oleh teman nya yg lain, bahwa ada sepasukan Prajurit Medang Kemulan tengah datang ke hutan ini dan tampakanya akan menyerang mereka, demikian lah di jelaskan oleh salah seorang anggotanya yg bernama Wanja itu.

Brojo Lungguk yg mendengarkan nya menjadi kaget dibuatnya.

" Benarkah yg kalian katakan ini, berapa banyak Prajurit itu jumlahnya,..?" tanya Brojo Lungguk.

" Mungkin mencapai seratus orang kakang,.." kata Wanja menjelaskan.

" Hahhh,..sebanyak itu, ..cepatlah kalian buat beberapa jebakan guna menyambut mereka, " seru Brojo Lungguk.

Para anak buahnya mengatakaan tidak akan sempat, karena mereka sudah sangat dekat.

Tetapi Brojo Lungguk tetap bersikeras melakukan nya dan memang anak buah nya itu menuruti .

Sedangkan Pasukan yg di pimpin oleh Panglima Raden Naruttala sudah berada di tepi hutan itu.

Sang Panglima memberikan perintah utnuk berhenti sejenak , ia mengatakan kepada para prajurit nya untuk mmeriksa keadaan hutan itu.

" Cepatlah kalian periksa keadaan hutan ini, jangan kita terjebak di dalam nya,.." terdengar perintah Raden Naruttala.

Dan segera saja dua puluh prajurit Kerajaan Medang Kemulan dengan di pimpin masing masing Bekel nya segera masuk ke dalam hutan tersebut.

Dari Pasukan yg di kirim oleh Panglima Raden Naruttala ini di dapat informasi bahwa gerombolan Begal Brojo Lungguk itu jumlahnya tidak terlalu banyak , tidak sampai dua puluh orang saja, dan mereka agak berada jauh ke dalam.

Oleh Panglima Raden Naruttala, di bawa masuklah pasukan nya tersebut.

Dengan sangat hati hati , mereka mulai merambah hutan tersebut, begitu makin ke dalam, ternyata banyak jebakan yg telah di paaangi oleh gerombolan itu.

Beberapa prajurit Medang Kemulan menjadi terluka akibatanya. Namun gerak pasukan ini terus saja berlanjut, hingga mendekati goa tempat persembunyain dari Brojo Lungguk.

" Ha, ha, ha, ternyata ada juga tikus tikus Medang Kemulan yg datang kemari,..ha, ha, ha,"

Terdengar suara tertawa yg mengandung semacam Ilmu yg dapat merontokkan jantung seseorang dalam kandungan tertawa itu.

Beberapa prajurit Medang Kemulan serasa tidak dapat melangkah kan kakinya , dan terduduk lemas.

Namun hanya sebahagian kecil saja yg terkena pengaruh dari Ilmu Brojo Lungguk itu.

Panglima Raden Naruttala memang membawa para prajurit terpilihnya dalam tugas kali ini, sehingga umum nya mereka adalah para prajurit yg memiliki kemampuan ilmu yg cukup lumayan.

Brojo Lungguk yg mengetahui bahwa pasukan yg datang kali ini bukan pasukan kebanyakan , hatinya mulai agak takut.

Ia mencoba kembali Aji perontok sukma nya itu , akan tetapi tidak terlalu berpengaruh lagi.

Pasukan Medang Kemulan ini terus saja bergerak mengepung goa persambunyian nya.

" Cepat, kalian periksa isi di dalam goa itu ,.." seru Panglima Raden Naruttala.

Dua orang prajurit Medang Kemulan yg bersenjatakan tombak pendek segera masuk,..dan,.

" Aaakhhhh,..."

Keduanya terlempar keluar dengan dada di tembusi oleh senjata rahasia.

" *******, !" teriak Panglima Raden Naruttala.

Ia Kemudian menyuruh para prajurit untuk mengumpulkan kayu bakar .

Setelah kayu kayu kering dan ranting ranting tersebut terkumpul di mulut goa tersebut hingga memenuhinya berseru lah Panglima Raden Naruttala.

" Cepat bakar, biar orang yg di dalam itu keluar,.."

Para prajurit Medang Kemulan segera menyalakan api guna membakar kayu kayu tersebut, dan dalam sekejap saja api menyala dengan cukup besar.

Asap dari bakaran kayu dan ranting ranting itu memenuhi mulut goa dan masuk ke dalam.

Ruangan dalam goa tersebut pun menjadi penuh dengan asap.

Akhirnya, mau tidak mau , Brojo Lungguk keluar dari persembunyian , ia melesat cukup cepat melintasi api yg sedang menyala tersebut,

" Heaaahhh,..*******, !" teriak nya.

" Cepat tangkap orang itu jangan sampai lolos,.."

Keluar perintah dari Panglima Raden Naruttala tatkala melihat sesosok tubuh yg lumayan besar mendarat di atas tanah di depan goa itu.

Ya, dialah Brojo Lungguk, orang yg paling di cari di tlatah Medang Kemulan ini karena telah berani mmebantai prajurit Medang Kemulan yg bertugas menarik pajak hingga tidak bersisa.

Para prajurit Medang Kemulan berlomba lomba menusukkan dan menebaskan senjata yg ada di tangan mereka ketika melihat orang itu keluar dari dalam goa.

Berpuluh puluh senjata prajurit Medang Kemulan ini berhasil menyentuh tubuh sang Begal,.

" Heaahhh,..

Namun begitu Brojo Lungguk berteeriak dan segera melesat ke udara guna menghindari serangan yg sangat banyak itu, kembali keanehan terjadi , tubuh sang begal tidak terluka sedikit pun.

Panglima Raden Naruttala yg melihat hal ini segera memrintahkan para prajurit nya untuk lebih merapatkan barisan nya.

" Cepat habisi orang ini , jangan sampai ia lolos,.." teriak nya lagi.

Kembali para prajurit Medang Kemulan bergerak mengepung tubuh Brojo Lungguk yg berusaha untuk keluar dari kepungan.

Akhirnya Brojo Lungguk pun harus meladeni serangan serangan yg di lakukan nya para prajurit Medang Kemulan itu.

Golok yg berada di tangan nya berkelebatan kesana kemari mencari mangsa.

" Hiyyyyat,.."

Dalam satu lompatan , Brojo Lungguk menebaskan goloknya ke beberapa orang prajurit Medang Kemulan, dan hasilnya pun cukup lumayan , kepungan itu terasa agak longgar setelah beberspa prajurit Medang Kemulan yg terluka akibat tebasan golok si Begal sakti ini.

Panglima Raden Naruttala segera mmeberikan perintah untuk tidak takut dan terus menyerang si Brojo Lungguk itu.

Namun para prajurit Medang Kemulan merasa ngeri melihat tandang sang Begal tersebut, ia tanpa menaruh belas kasihan terus saja menebaskan goloknya guna memnggal kepala para prajurit Medang Kemulan yg berani mendekst padanya.

Akhir nya Panglima Raden Naruttala mengambil keputusan , sambil memberikan isyarat kepada para Bekel Prajurit Medang Kemulan yg memiliki kemampuan yg lumayan tinggi, Panglima kerajaan Medang Kemulan ini segera turun langsung melawan Brojo Lungguk.

" Heaahhhh,.."

Panglima Raden Naruttala segera melesat menyerang Brojo Lungguk mennggunakan senjatanya, pedang di tangan Panglima Raden Naruttala ini segera menyasar kepala Brojo Lungguk.

" Traangg,.."

Brojo Lungguk memalangkan senjatanya menangkis serangan tersebut.

Dua kekuatan beradu, dan ternyata tenaga dalam menantu Prabhu Watu Menak Koncar ini masih di bawah dari sang Begal.

Ia harus terlontar akibat tenaga nya yg membalik, begitu panglima nya meloncat menjauh, lima orang Bekel Prajurit Medang Kemulan maju menggantikan nya menyernag Brojo Lungguk.

Kali ini, Begal Brojo Lungguk itu harus berhadapan dengan kelima Bekel Prajurit Medang Kemulan yg memiliki kamampuan yg cukup lumayan.

Perlahan , keadaan dari Brojo Lungguk mulai terdesak. Ia yg seorang diri harus menahan keroyokan dari lima Bekel Prajurit ditambah lagi serangan serangan yg di lancarkan oleh Panglima Raden Naruttala yg turut membantu, membuat kedudukan nya menjadi lebih sulit lagi.

Sehebat apa pun sesorang itu ketika harus berhadapan dengan banyak lawan yg memiliki kemampuan akhiranya akan jatuh juga.

Ketika Brojo Lungguk tengah sibuk menghindari serangan dari para Bekel Prajurit Medang Kemulan, tanpa disadarinya sebuah tendangan yg mengandung tenaga dalam tinggi membuatnya harus terjatuh.

" Heaahhh,.."

Teriakan dsri Panglima Raden Naruttala mengirimkan tendangan nya mengarah punggung Brojo Lungguk.

Tak ayal tubuh sang begal harus berdebum diatas tanah, dan dengan cepat para Bekel prajurit Medang Kemulan ini menyambut jatuh nya tubuh dari Brojo Lungguk itu dengan serangan serangan yg cukup mematikan . Beruntung tubuh Brojo Lungguk memiliki ilmu kebal sehingga tidak membuatnya terluka, akan tetapi karena lawannya kali ini adalah seorang pemimpin prajurit , meskipun ia tidak terluka tetap saja ia merasakan sakit yg luar biasa, hampir saja ilmu kebal nya pecah.

Brojo Lungguk berusaha untuk bangkit dan memberikan perlawanan Namun rupanya Panglima Raden Naruttala tidak memberikan kesempatan , Ia terus saja mencecar tubuh lawannya itu.

Brojo Lungguk dalam kesulitan, ia tidak mampu keluar dari tekanan para prajurit Medang Kemulan.

Tampak nya sang Begal sudah pasrah dengan nasibnya, ia mulai kehabisan tenaga , perlahan tubuhnya pun mulai mengeluarkan darah.

Ternyata diantara para Bekel Prajurit Medang Kemulan ini ada yg mengetahui letak kelemahan ilmu kebal seseorang dan ia pun melnacrakn serangan nya.

Membuahkan hasil, Brojo Lungguk mengalami luka dan terus menerus mengeluarkan darah.

Disaat saat yg sangat kritis buat sang Begal, tiba tiba saja,.

" Heaahhh,.."

" Dhumbhh,.."

Sebuah cahaya terang berwarna keemasan menyasar para prajurit Medang Kemulan yg tengah mengerubuti Begal Brojo Lungguk itu.

Membuat kepungan dan keroyokan itu buyar,.dan sebuah bayangan melesat cepat menggapai tubuh Brojo Lungguk yg tengah terluka parah itu membawa nya pergi dari tempat tersebut.

Gerakan nya yg sangat cepat membuat para prajurit Medang Kemulan seolah terdiam tidak mampu berbuat apa -apa.

Hingga banyangan itu menghilang di rerimbunan pepohonan dalam hutan tersebut.

Tinggallah para prajurit Medang Kemulan yg tercengang melihat buruan nya lepas.

" Ayo, cepat kejar,.." teriak Panglima Raden Naruttala.

Ia pun sempat terpana dengan kejadian yg berlangsung sangat cepat itu.

Terpopuler

Comments

AbhiAgam Al Kautsar

AbhiAgam Al Kautsar

hmmmm...lumayan si begal di sembuhkan.. buat neror punggawa di kotaraja Medang Kamulan... biar pada pusing

2023-04-03

2

lihat semua
Episodes
1 Tahta yang Terampas. #1.
2 Tahta Yang Terampas. #2
3 Tahta Yang Terampas #3.
4 Tahta Yang Terampas. #4
5 Tahta Yang Terampas #5.
6 Tahta Yang Terampas #6.
7 Tahta Yang Terampas #7.
8 Tahta Yang Terampas #8.
9 Tahta Yang Terampas #9.
10 Tahta Yang Terampas #10.
11 Ksatria Muda #1.
12 Ksatria Muda #2.
13 Ksatria Muda. #3.
14 Ksatria Muda #4.
15 Ksatria Muda. #5.
16 Ksatria Muda. #6
17 Ksatria Muda #7.
18 Ksatria Muda #8.
19 Ksatria Muda #9.
20 Ksatria Muda #10
21 Persiapan. #1
22 Persiapan. #2.
23 Persiapan #3.
24 Persiapan #4
25 Persiapan #5.
26 Persiapan #6.
27 Persiapan #7
28 Persiapan #8.
29 Persiapan #9.
30 Persiapan #10.
31 Tahta yang Goyah #1.
32 Tahta yang Goyah #2.
33 Tahta yang Goyah #3.
34 Tahta Yang Goyah. #4.
35 Tahta Yang Goyah #5.
36 Tahta Yang Goyah #6.
37 Tahta Yang Goyah #7.
38 Tahta Yang Goyah #8
39 Tahta Yang Goyah #9
40 Tahta Yang Goyah #10.
41 Pertaruhan #1.
42 Pertaruhan #2.
43 Pertaruhan #3.
44 Pertaruhan #4.
45 Pertaruhan #5.
46 Pertaruhan #6.
47 Pertaruhan #7.
48 Pertaruhan #8
49 Pertaruhan #9.
50 Pertaruhan #10.
51 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar. #1.
52 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #2
53 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #3
54 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #4
55 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #5.
56 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #6.
57 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #7.
58 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #8.
59 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #9.
60 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #10.
61 Sang Prabhu #1.
62 Sang Prabhu #2.
63 Sang Prabhu #3.
64 Sang Prabhu #4.
65 Sang Prabhu #5.
66 Sang Prabhu #6
67 Sang Prabhu #7
68 Sang Prabhu #8
69 Sang Prabhu #9.
70 Sang Prabhu #10.
71 Di tahan #1
72 Di Tahan #2
73 Di Tahan #3.
74 Di Tahan #4.
75 Di Tahan #5.
76 Di Tahan #6
77 Di Tahan #7
78 Di Tahan #8.
79 Di Tahan #9
80 Di Tahan #10
81 Prahara di Chandra Bhaga.#1
82 Prahara di Chandra Bhaga #2.
83 Prahara di Chandra Bhaga #3.
84 Prahara di Chandra Bhaga #4.
85 Prahara di Chandra Bhaga #5.
86 Prahara di Chandra Bhaga #6.
87 Prahara di Chandra Bhaga #7.
88 Prahara di Chandra Bhaga #8.
89 Prahara di Chandra Bhaga #9.
90 Prahara di Chandra Bhaga #10.
91 Prahara di Chandra Bhaga #11.
92 Tumbangnya kesombongan #1.
93 Tumbangnya kesombongan #2.
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Tahta yang Terampas. #1.
2
Tahta Yang Terampas. #2
3
Tahta Yang Terampas #3.
4
Tahta Yang Terampas. #4
5
Tahta Yang Terampas #5.
6
Tahta Yang Terampas #6.
7
Tahta Yang Terampas #7.
8
Tahta Yang Terampas #8.
9
Tahta Yang Terampas #9.
10
Tahta Yang Terampas #10.
11
Ksatria Muda #1.
12
Ksatria Muda #2.
13
Ksatria Muda. #3.
14
Ksatria Muda #4.
15
Ksatria Muda. #5.
16
Ksatria Muda. #6
17
Ksatria Muda #7.
18
Ksatria Muda #8.
19
Ksatria Muda #9.
20
Ksatria Muda #10
21
Persiapan. #1
22
Persiapan. #2.
23
Persiapan #3.
24
Persiapan #4
25
Persiapan #5.
26
Persiapan #6.
27
Persiapan #7
28
Persiapan #8.
29
Persiapan #9.
30
Persiapan #10.
31
Tahta yang Goyah #1.
32
Tahta yang Goyah #2.
33
Tahta yang Goyah #3.
34
Tahta Yang Goyah. #4.
35
Tahta Yang Goyah #5.
36
Tahta Yang Goyah #6.
37
Tahta Yang Goyah #7.
38
Tahta Yang Goyah #8
39
Tahta Yang Goyah #9
40
Tahta Yang Goyah #10.
41
Pertaruhan #1.
42
Pertaruhan #2.
43
Pertaruhan #3.
44
Pertaruhan #4.
45
Pertaruhan #5.
46
Pertaruhan #6.
47
Pertaruhan #7.
48
Pertaruhan #8
49
Pertaruhan #9.
50
Pertaruhan #10.
51
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar. #1.
52
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #2
53
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #3
54
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #4
55
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #5.
56
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #6.
57
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #7.
58
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #8.
59
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #9.
60
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #10.
61
Sang Prabhu #1.
62
Sang Prabhu #2.
63
Sang Prabhu #3.
64
Sang Prabhu #4.
65
Sang Prabhu #5.
66
Sang Prabhu #6
67
Sang Prabhu #7
68
Sang Prabhu #8
69
Sang Prabhu #9.
70
Sang Prabhu #10.
71
Di tahan #1
72
Di Tahan #2
73
Di Tahan #3.
74
Di Tahan #4.
75
Di Tahan #5.
76
Di Tahan #6
77
Di Tahan #7
78
Di Tahan #8.
79
Di Tahan #9
80
Di Tahan #10
81
Prahara di Chandra Bhaga.#1
82
Prahara di Chandra Bhaga #2.
83
Prahara di Chandra Bhaga #3.
84
Prahara di Chandra Bhaga #4.
85
Prahara di Chandra Bhaga #5.
86
Prahara di Chandra Bhaga #6.
87
Prahara di Chandra Bhaga #7.
88
Prahara di Chandra Bhaga #8.
89
Prahara di Chandra Bhaga #9.
90
Prahara di Chandra Bhaga #10.
91
Prahara di Chandra Bhaga #11.
92
Tumbangnya kesombongan #1.
93
Tumbangnya kesombongan #2.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!