Ksatria Muda. #5.

Sementara di Cempogo, beberapa orang merasa resah dengan kehadiran seorang raja begal yg berjuluk Brojo Lungguk.

Di kepaneon Cempogo itu, bahkan Sang Panewu tidak dapat berbuat apa apa guna menghadapi Brojo Lungguk.

Panewu Cempogo kemudian mengunpulkan beberapa orang bawahan nya guna mmebicarakan masalah begal itu.

" Apakah diantara kalian ada sanggup untuk menghadapi Brojo Lungguk itu , ?" tanya Panewu Cempogo.

Yang mendengarkan ucapan Panewu Cempogo tidak ada yg menjawab, mereka umum nya merasa ngeri jika mengingat nama Brojo Lungguk itu.

Di sebabkan kesaktian dari sang Begal yg konon memiliki ilmu kebal dan dengan kemampuan nya dapat membakar dan memusnahkan seseorang, sehingga bagi yg mendengarkan nama Brojo Lungguk sudah bergetar lutut nya saking ketakutan.

Dan kali ini orang itu tengah berada di Cempogo, entah sedang apa yg di kerjakan nya, yg jelas Panewu Cempogo sudah merasa ketar ketir, apalagi kini sang begal telah membuat ulahnya dengan meminta berbagai macam permintaan yg aneh dan cenderung gila.

" Jika kalian memang tidakingin ada yg berani menghadapinya, seharusnya kalian dapat memberikan masukan untuk menghadapinya," ucap Sang Panewu Cempogo.

Kembali para pembantu terdekat dari panewu Cempogo terdiam, mereka memang belum menemukan jalan keluar yg tepat untuk melawan Brojo Lungguk itu.

" Jadi apa yg harus kita lakukan, jika kalian semua hanya bisa nya diam, kalian harus menemukan suatu cara agar , begal itu segera angkat kaki dari tempat kita ini, " terang Panewu Cempogo lagi.

Setelah sekian lama tidak ada yg menjawab ucapan Pemimpin mereka itu, maka salah seorang penanggung jawab masalah keamanan, segera memberikan usul kepada Pemimpin nya itu .

" Panewu , apa tidak sebaiknya kita laporkan hal ini kepada Gusti Prabhu Watu Menak Koncar di Medang Kemulan agar dapat mengirimkan salah seorang prajurit terbaik untuk di kirim ke Cempogo ini,." ucap orang yg bernama Siroweso.

" Akan tetapi saat ini , Prabhu Watu Menak Koncar tengah menghadapi kesulitan tersendiri setelah kalah melawan Pakuwan Pemanggar, juga tewasnya panglima terbaiknya, Lokantara,.. apakah ia akan mau menanggapi permintaan kita ini, belum lagi jaraknya yg cukup jauh , harus beberapa hari baru sampai ke kotaraja Medang Kemulan itu, " jawab Panewu Cempogo.

" Akan tetapi Panewu, ini patut untuk di lakukan, mengingat , di daerah kita ini sudah tidak ada lagi yg sanggup untuk melawan si Brojo Lungguk itu, " sahut seorang lagi .

Memang menurut mereka hanya dengan memberitahukan ke Kotaraja Medang Kemulan sajalah yg dapat untuk mengatasi permasalahan di Cempogo ini.

Walau pun rasanya sulit untuk mendapatkan bantuan dari Medang Kemulan, karena saat ini Prabhu Watu Menak Koncar sedang berduka atas kelalahan nya beberapa waktu yg lalu.

Tiba -tiba saja diantara yg hadir di rumah Panewu Cempogo ini, ada yg mengusulkan suatu ide untuk membuat sebuah sayembara guna mengalahkan Brojo Lungguk itu.

" Lantas apa hadiahnya , yg akan kita berikan kepada pemenang yg akan mampu mengalahkan Si Brojo Lungguk itu,?" tanya Panewu Cempogo.

Kembali yg mendenagrkan nya terdiam, mereka memang tidak dapat untuk memberikan usul mengenai hadiahnya.

" Bagaimana jika ia kita berikan sebuah sawah yg cukup luas yg ada di Cempogo ini, " kata seseorang yg juga pembantu Panewu Cempogo.

" Akan tetapi , apakah ada seorang yg akan mau mengorbankan nyawa hanya untuk sepetak sawah,.?" tanya Panewu Cempogo .

Karena menurut nya, tugas kali ini tentu sangat berat , melawan seorang begal yg cukup ke sohor di tlatah Kerajaan Medang Kemulan ini.

Begal yg dimasa Prabhu Kreshna Yuda pernah menjadi orang nomor satu yg paling di cari.

Bahkan Patih Watu Spuh Gada pada waktu itu harus turun tangan langsung untuk menanganinya.

Oleh Patih Watu Spuh Gada lah, Brojo Lungguk mengalami kekalahan dan terluka cukup parah, namun kini setelah sekian lama namanya menghilang, Begal Brojo Lungguk itu kembali lagi muncul, dan tempat kemunculan nya ada di kepaneon Cempogo.

Inilah yg membuat kesulitan tersendiri bagi sang Panewu .

" Memang benar yg Panewu katakan itu, kalau hanya untuk sepetak sawah tentu tidak akan yg sudi untuk melakukan nya," seru Siroweso.

Kembali para tamu yg hadir di rumah Panewu Cempogo itu menemukan jalan yg buntu untuk mengatasi permasalahan yg terjadi di Cempogo ini.

Sampai akhirnya, sang panewu Cempogo berkata,

" Baiklah , kita tetap mengadakan sayembara, dan kali ini , biarlah taruhan nya adalah putriku sendiri, Dishi Riandari, sebagai taruhannya, jika orang tersebut dapat mengalahkan si Brojo Lungguk itu, nanti akan ku nikahkan dengan putriku Dishi Riandari ditambah lagi sawah yg cukup luas, , " ucap Panewu Cempogo lagi.

Ia juga menyambung ucapannya itu untuk tetap meminta bantuan. Namun atas usul dari pembantu terdekat nya , supaya permintaan nya tersebut di ajukan ke Pakuwan Pamintihan saja, karena kali ini tampaknya Pakuwan Pamintihan lebih unggul dari Kerajaan Medang Kemulan, termasuk banyak tokoh tokoh sakti yg berasal dari Kerajaan Medang Kemulan yg lama, berada di Pakuwan Pamintihan, sebut saja Patih Watu Spuh Gada, Panglima Raden Watu Giring dan beberapa lagi yg selamat dari pembantaian oleh Prabhu Watu Menak Koncar, semuanya berada di Pakuwan Pamintihan.

Karena ada kedekatan antara sang Prabhu Kreshna Yuda dengan Akuwu Manik Rangga. Sehingga dengan tangan terbuka sang Akuwu menerima pembantu terdekat kakak iparnya itu.

Maka sejak hari itu , keadaan di Cempogo memang dalam keadaan sulit, selain mereka tengah berhadapan seorang begal sakti. yg bernama Brojo Lungguk.

Di samping permasalahannya dengan Brojo Lungguk, Cempogo juga menghadapi penindasan yg sewenang wenang yg di lakukan oleh para prajurit Medang Kemulan dibawah Prabhu Watu Menak Koncar.

Mereka menarik pajak dengan semena mena dan juga mengambil secara paksa atas setiap anak perempuan yg mereka sukai.

Dan ini akan berakibat fstal jika sampai putri dari Panewu Cempogo di ambil mereka secara paksa, tentu niat sang Panewu untuk mengalahkan si Brojo Lungguk dengan hadiah putri nya tentu tidak akan dapat d laksanakan.

Hingga masa penarikan pajak atas wilayah dari Kerajaan Medang Kemulan ini tiba, dan tentunya mereka akan mendapatkan penarikan pajak itu.

Dan memang para prajurit dari Kerajaan Medang Kemulan datang ke wilayah Kepaneon Cempogo.

Sekira lima belas orang Prajurit itu tiba di rumah , Panewu Cempogo.

Dengan di pimpin oleh seorang Bekel prajurit.

" Hehh, Panewu, apakah kau telah menyiapkan pajak yg akan kami ambil, " teriak Bekel Prajurit itu.

Panewu Cempogo terdiam, karena dirinya tahu saat ini keadaan Wilayah nya mengalami kesulitan.

Bukan hanya masalah pangan yg mereka hadapi tetapi juga masalah keamanan, dengan hadirnya Begal, Brojo Lungguk.

" Begini , Bekel Ampaian, saat ini Cempogo mengalami banyak kesulitan, jadi kami berharap mendapatkan keringanan pembayaran pajak, " jawab Panewu Cempogo.

" Tidak bisa ,.ini adalah perintah langsung sang Prabhu Watu Menak Koncar agar segera menarik pajak secepatnya, karena saat ini pun Medang Kemulan sedang menghadapi masalah keuangan," bentak Bekel Ampaian.

Ia sampai menggebrak meja yg ada di hadapan nya , saat berbincang dengan sang Panewu.

Panewu Cempogo sampai ketakutan di buatnya.

Tidak berapa lama, Putri Panewu Cempogo menghantarkan hidangan untuk para prajurit itu, dan kemudian ia kembali.

Memang Dhisi Riandari , putri Panewu Cempogo itu memiliki rupa yg sangat cantik, layaknya putri bangsawan dengan kulit putih mulus, rambut nya yg panjang terurai sampai ke pinggulnya.

Dan ini tidak lepas dari pengamatan Bekel Prajurit Medang Kemulan yg bernama Bekel Ampaian itu.

Ia segera berkata,

" Atau begini saja , Panewu Cempogo, berhubung saat ini , dayang dayang istana Medang Kemulan telah banyak yg berhenti di karenakan sedang mengandung, bagaimana jika anak mu itu kami bawa ke keraton Medang Kemulan sebagai ganti penarikan pajak kami, tentu sang prabhu Watu Menak Koncar akan sangat senang sekali, !" ucap Bekel Ampaian.

" Jangan ,jangan, ..anak ku adalah satu satunya yg kumiliki, jika ia diambil dan di jadikan sebagai pelayan istana Medang Kemulan, tentu akan membuat kami disini akan kesepian, biarlah kami akan membayar pajak yg Bekel minta itu, !" jawab Panewu Cempogo.

" Bagus , bagus,..jika sedari awal Panewu berkata begini ,tentu pekerjaan kami akan lebih mudah,.." terang Bekel Ampaian.

Mau tidak mau akhirnya Panewu Cempogo segera mengumpulkan barang barang yg akan di kirimkan ke Kotaraja Medang Kemulan.

Barang barang tersebut akan di jadikan upeti sebagai tanda tunduk dan patuhnya kepaneon Cempogo kepada Kerajaan Medang Kemulan.

Hehh, semasa Prabhu Kreshna Yuda , pajak tidak seberat ini, bahkan terkadang tidak harus di kirimkan, berkata dalam hati Panewu Cempogo.

Ia sangat kesal dengan kepemimpinan dari Prabhu Watu Menak Koncar ini yg terlalu memijak rakyat kecil dengan menindas mereka menarik pajak yg sangat besar demi kepentingan pribadinya sendiri bukan untuk kemajuan kawulanya.

Panewu Cempogo pun memiliki niatan untuk mengadu Para Prajurit Medang Kemulan ini dengan Begal Brojo Lungguk.

Setelah terkumpul barang barang yg berharga , mulai dari hasil bumi sampai pada benda benda yg sangat bernilai seperti emas, perak yg telah di pungut dari rakyat Kepaneon Cempogo, hati Bekel Ampaian amat senang melihatnya.

Karena menurut nya itu sudah lebih dari cukup dari apa yg telah di perintahkan oleh pemimpin nya.

Berkatalah Bekel Ampaian,

" Kalau begitu kami pamit Panewu,..mungkin dalam beberapa purnama lagi kami akan datang lagi,. " ucapnya.

Ia mengatakan hal tersebut dari atas punggung kudanya.

Oleh Panewu Cempogo segera di jawab,.

" Mungkin ini untuk yg terkhirnya kami mmebayarkan pajak terhadap keraton, karena pada saat saat berikutnya itu tidak akan dapat kami lakukan lagi,.!" seru Panewu Cempogo.

" Mengapa tidak bisaa, apa sebab nya ,.apakah Cempogo ini akan memberontak terhadap Medang Kemulan,.?" tanya Bekel Ampaian dengan nada marah.

Ia amat tidak senang mendengarkan ada wilayah bawahan dari Keraton Kerajaan Medang Kemulan yg ingkar membayar pajak.

" Bukan begitu , Bekel, karena di sini di Cempogo ini telah ada lagi satu kekuasaan yg telah menanamkan kukunya,". jelas Panewu Cempogo.

" Hahh, siapa mereka yg telah berani melawan kekuasaan Prabhu Watu Menak Koncar, apa ia ingin mencari mampus, " teriak Bekel Prajurit Ampaian dengan kesal.

" Ia bernama begal Brojo Lungguk, dan saat ini telah menanamkan pengaruhnya di Cempogo ini, oleh sebab itulah kami tentu tidak akan sanggup untuk membayarkan pajak pada dua kekuasaan yg berbeda,.." ungkap panewu Cempogo.

" Behh, benarkah yg kau ucapkan itu Panewu, apakah si ****** Brojo Lungguk itu masih hidup, dan masih memiliki nyali untuk merampok di kerajaan Medang Kemulan ini, apakah ia belum ******,?" tanya Bekel Ampaian.

Panewu Cempogo tidak menjawabnya, ia hanya memberikan isyarat kepada sang Bekel Prajurit Medang Kemulan dengan arah jempol nya pada sebuah hutan yg tidak terlalu jauh dari Cempogo itu.

" Baiklah kalau begitu Panewu, ini akan kami laporkan kepada Gusti Prabhu Watu Menak Koncar agar dapat mengambil langkah selanjutnya,.ingat jangan persulit diri kalian, kelak kami yg akan mengatasi masalah si Brojo Lungguk itu, " ucap Bekel Ampaian.

Seraya ia menggebrak kudanya dan meninggalkan wilayah Kepaneon Cempogo menuju ke Kotaraja Medang Kemulan.

Dalam pada itu dua pasang mata tengah memperhatikan pergerakan kelima belas prajurit Kerajaan Medang Kemulan ini.

Sambil membawa barang barang bawaan yg cukup berat, tentu gerak dan langkah para prajurit tersebut menjadi sangat lamban.

" Marilah kita laporkan hal kepada Brojo Lungguk," ucap salah seorang kepada taman nya.

" Mari, ia pasti senang mendengar berita ini, " jawab teman nya.

Maka dengan cepat , kedua orang yg tengah mmeperrhatikan pergerakan prajurit Medang Kemulan itu meminggalkan tempat nya. Mereka berdua menuju tempat di mana mereka semua membuat sarang nya.

Dan tidak terlalu lama mereka telah sampai ke tempat yg menjadi sarang mereka itu.

" Dimana Kakang Brojo Lungguk,." tanya orang yg baru datang itu kepada teman nya .

Orang yg di tugaskan oleh Brojo Lungguk sebagai penjaga pintu masuk ke tempat mereka itu.

" Ia berada di tempat nya, kakang," jawab penjaga itu.

Setelah mendapatkan laporan bahwa permimpin nya tersebut berada di tempat nya, maka dengan cepat mereka berdua masuk agak lebih ke dalam dari hutan tersebut.

Dan keduanya pun menemui sebuah goa yg mulutnya tidak terllau besar, meskipun di dalam goa tersebut cukup luas tempat nya.

" Siapa,...!??" seru seseorang dari dalam.

" Kami, kakang,.." ucap orang yg baru datang itu.

" Kami siapa,..?"

Terdengar kembali pertanyaan dari dalam goa tersebut dengan lebih keras.

" Kami , Gantra dan Wanja," jawab orang yg ada di luar.

" Masuklah,.."

Ucap orang yg berada di dalam goa tersebut. Serta merta kedua orang yg baru datang itu masuk ke dalam goa.

Yang mulutnya tidak dapat di lalui dengan berdiri harus membungkuk kan badan bar dapat melewati pintu goa tersebut.

Namun begitu berada di dalam , goa tersebut cukup luas, bahkan langit langitnya pun tidak dapat di capai dengan tangan saat berdiri.

Keduanya terus masuk agak lebih dalam lagi, dan menemukan tempat yg lebih lapang serta luas, ada yg meja terbuat dari batu besar yg pipih dan juga ada batu batu yg tersusun sebagai kursi nya menlingkari meja batu tersebut.

Dan disana tampak tengah duduk seorang lelaki dengan wajah penuh di tumbuhi brewokan, yg cukup panjang dan sangat lebat.

Memiliki wajah yg keras dan sangar dengan penutup kepalanya yg berwarna merah.

Wajah orang itu terlihat bengis dan kejam

Orang inilah yg bernama Brojo Lungguk, begal yg cukup terkenal di tlatah Kerajaan Medang Kemulan dan cukup di segani.

Begitu melihat dua anak buah nya datang , Brojo Lungguk langsung bertanya,

" Ada apa kalian datang menggangguku,.?" tanya nya.

Kedua orang yg datang itu segera menceritakan apa mereka lihat, dari awal sampai akhir, sehingga membuat, Brojo Lungguk memilin kumis nya yg tebal.

" Bagus, bagus , nanti malam kita cegat mereka di ujung hutan ini,.." terang Brojo Lungguk.

Dan hal ini membuat hati kedua orang yg baru darang itu merasa senang , karena mereka akan mendapatkan harta rampokan yg sangat banyak tanpa harus bersusah payah meminta kepada para penduduk Cempogo .

Episodes
1 Tahta yang Terampas. #1.
2 Tahta Yang Terampas. #2
3 Tahta Yang Terampas #3.
4 Tahta Yang Terampas. #4
5 Tahta Yang Terampas #5.
6 Tahta Yang Terampas #6.
7 Tahta Yang Terampas #7.
8 Tahta Yang Terampas #8.
9 Tahta Yang Terampas #9.
10 Tahta Yang Terampas #10.
11 Ksatria Muda #1.
12 Ksatria Muda #2.
13 Ksatria Muda. #3.
14 Ksatria Muda #4.
15 Ksatria Muda. #5.
16 Ksatria Muda. #6
17 Ksatria Muda #7.
18 Ksatria Muda #8.
19 Ksatria Muda #9.
20 Ksatria Muda #10
21 Persiapan. #1
22 Persiapan. #2.
23 Persiapan #3.
24 Persiapan #4
25 Persiapan #5.
26 Persiapan #6.
27 Persiapan #7
28 Persiapan #8.
29 Persiapan #9.
30 Persiapan #10.
31 Tahta yang Goyah #1.
32 Tahta yang Goyah #2.
33 Tahta yang Goyah #3.
34 Tahta Yang Goyah. #4.
35 Tahta Yang Goyah #5.
36 Tahta Yang Goyah #6.
37 Tahta Yang Goyah #7.
38 Tahta Yang Goyah #8
39 Tahta Yang Goyah #9
40 Tahta Yang Goyah #10.
41 Pertaruhan #1.
42 Pertaruhan #2.
43 Pertaruhan #3.
44 Pertaruhan #4.
45 Pertaruhan #5.
46 Pertaruhan #6.
47 Pertaruhan #7.
48 Pertaruhan #8
49 Pertaruhan #9.
50 Pertaruhan #10.
51 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar. #1.
52 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #2
53 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #3
54 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #4
55 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #5.
56 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #6.
57 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #7.
58 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #8.
59 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #9.
60 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #10.
61 Sang Prabhu #1.
62 Sang Prabhu #2.
63 Sang Prabhu #3.
64 Sang Prabhu #4.
65 Sang Prabhu #5.
66 Sang Prabhu #6
67 Sang Prabhu #7
68 Sang Prabhu #8
69 Sang Prabhu #9.
70 Sang Prabhu #10.
71 Di tahan #1
72 Di Tahan #2
73 Di Tahan #3.
74 Di Tahan #4.
75 Di Tahan #5.
76 Di Tahan #6
77 Di Tahan #7
78 Di Tahan #8.
79 Di Tahan #9
80 Di Tahan #10
81 Prahara di Chandra Bhaga.#1
82 Prahara di Chandra Bhaga #2.
83 Prahara di Chandra Bhaga #3.
84 Prahara di Chandra Bhaga #4.
85 Prahara di Chandra Bhaga #5.
86 Prahara di Chandra Bhaga #6.
87 Prahara di Chandra Bhaga #7.
88 Prahara di Chandra Bhaga #8.
89 Prahara di Chandra Bhaga #9.
90 Prahara di Chandra Bhaga #10.
91 Prahara di Chandra Bhaga #11.
92 Tumbangnya kesombongan #1.
93 Tumbangnya kesombongan #2.
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Tahta yang Terampas. #1.
2
Tahta Yang Terampas. #2
3
Tahta Yang Terampas #3.
4
Tahta Yang Terampas. #4
5
Tahta Yang Terampas #5.
6
Tahta Yang Terampas #6.
7
Tahta Yang Terampas #7.
8
Tahta Yang Terampas #8.
9
Tahta Yang Terampas #9.
10
Tahta Yang Terampas #10.
11
Ksatria Muda #1.
12
Ksatria Muda #2.
13
Ksatria Muda. #3.
14
Ksatria Muda #4.
15
Ksatria Muda. #5.
16
Ksatria Muda. #6
17
Ksatria Muda #7.
18
Ksatria Muda #8.
19
Ksatria Muda #9.
20
Ksatria Muda #10
21
Persiapan. #1
22
Persiapan. #2.
23
Persiapan #3.
24
Persiapan #4
25
Persiapan #5.
26
Persiapan #6.
27
Persiapan #7
28
Persiapan #8.
29
Persiapan #9.
30
Persiapan #10.
31
Tahta yang Goyah #1.
32
Tahta yang Goyah #2.
33
Tahta yang Goyah #3.
34
Tahta Yang Goyah. #4.
35
Tahta Yang Goyah #5.
36
Tahta Yang Goyah #6.
37
Tahta Yang Goyah #7.
38
Tahta Yang Goyah #8
39
Tahta Yang Goyah #9
40
Tahta Yang Goyah #10.
41
Pertaruhan #1.
42
Pertaruhan #2.
43
Pertaruhan #3.
44
Pertaruhan #4.
45
Pertaruhan #5.
46
Pertaruhan #6.
47
Pertaruhan #7.
48
Pertaruhan #8
49
Pertaruhan #9.
50
Pertaruhan #10.
51
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar. #1.
52
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #2
53
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #3
54
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #4
55
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #5.
56
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #6.
57
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #7.
58
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #8.
59
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #9.
60
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #10.
61
Sang Prabhu #1.
62
Sang Prabhu #2.
63
Sang Prabhu #3.
64
Sang Prabhu #4.
65
Sang Prabhu #5.
66
Sang Prabhu #6
67
Sang Prabhu #7
68
Sang Prabhu #8
69
Sang Prabhu #9.
70
Sang Prabhu #10.
71
Di tahan #1
72
Di Tahan #2
73
Di Tahan #3.
74
Di Tahan #4.
75
Di Tahan #5.
76
Di Tahan #6
77
Di Tahan #7
78
Di Tahan #8.
79
Di Tahan #9
80
Di Tahan #10
81
Prahara di Chandra Bhaga.#1
82
Prahara di Chandra Bhaga #2.
83
Prahara di Chandra Bhaga #3.
84
Prahara di Chandra Bhaga #4.
85
Prahara di Chandra Bhaga #5.
86
Prahara di Chandra Bhaga #6.
87
Prahara di Chandra Bhaga #7.
88
Prahara di Chandra Bhaga #8.
89
Prahara di Chandra Bhaga #9.
90
Prahara di Chandra Bhaga #10.
91
Prahara di Chandra Bhaga #11.
92
Tumbangnya kesombongan #1.
93
Tumbangnya kesombongan #2.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!