Tahta Yang Terampas #3.

Para prajurit dari pasukan yg di pimpin oleh Watu Menak koncar itu pun berlompatan masuk ke dalam benteng istana Kerajaan Medang Kemulan.

Akan tetapi pada bagian depan Gerbang mereka tertahan karena belum berhasil membobol nya.

Beberapa Pemimpin pasukan segera menyarankan untuk mendobraknya dengan menggunakan sebuah balok kayu yg besar.

Ternyata pintu gerbang istana kerajàan Medang Kemulan ini terbuat dari bahan kayu yg kuat dan memiliki ketebalan pula.

Berdasarkan usulan itu,.maka para prajurit itu membawakan sebuah balok kayu yg besar dan segera mengarahkan nya pada pintu gerbang selatan tersebut.

Sedangkan para prajurit yg lain yg telah berhasil masuk ,..harus berhadpaan dengan para prajurit dari Kerajaan Medang Kemulan.

Pada awalnya para prajurit Kerajaan Medang masih terrpengaruh oleh sihir dari Japutara , sehingga banyak dianatara mereka yg berlindung,.. begitu melihat lawan telah berhasil masuk , maka mereka pun segera bergerak untuk menghabisi nya.

Terdengar teriakan yg keras dari mulut Panglima Raden Watu Giring,..

" Habisi seluruh pasukan Watu Koncar itu,..jangan di beri ampun,.."

Suaranya yg menggelegar membuat nyali para prajurit Medang Kemulan menjadi menyala,..mereka pun segera menyerang pasukan Watu Menak Koncar dengan nafas kematian.

Terlebih telah tiga hari mereka terkepung di dalam benteng istana Kerajaan Medang Kemulan ini.

" Tranng,.."

" Triiing,.."

Suara denting senjata yg beradu,..dengan sangat cepat pasukan Kerajaan Medang Kemulan mendesak pasukan Watu Menak Koncar yg telah berhasil masuk ke dalam benteng istana tersebut.

Bahkan para prajurit yg lain yg aka mencoba masuk dengan memanjat tembok benteng istana itu menjadi tertahan di sebabkan para prajurit Kerajaan Medang Kemulan memberikan tekanan dengan melepaskan panah dan tombak untuk mencegah mereka turun.

Mendengar pasukan nya yg telah berada di dalam benteng terdesak,..Watu Menak Koncar segera mengambil sikap,..ia kemudian berteriak,..

" Segera hancurkan gerbang itu,..Cepaaaat,..."

Maka para prajurit nya segera mengayunkan kembali balok kayu yg sangat besar itu untuk kemudian di hantamkan ke pintu gerbang selatan Istana Medang Kemulan itu.

Namun ternyata pintu gerbang itu masih kokoh, bahkan sepertinya tidak mengalami apa -apa.

Jabonarang dan Japutara maju ke depan kemudian bersedekap di depan pintu gerbang itu,..tidak lama kemudian terdengarlah teriakan dari keduanya,..

" Heaahhh,...!"

" Dhumbbbhhhh,.."

Dua larik cahaya kelabu menghantam pintu gerbang istana kerajàan Medang Kemulan itu,..dan hasilnya,..pintu gerbang istana kerajàan Medang Kemulan tersebut tidak mengalami apa -apa,..

Tetapi Jabonarang segera berteriak,..

" Segera hantamkan balok kayu itu,.."

Tidak menunggu lama,..para prajurit pengikut Watu Menak Koncar segera menghantamkan balok kayu yg sangat besar tersebut ke arah pintu gerbang.

" Satu,.."

" Dua,.."

" Tiga,.."

" Kraaakkjhh,.."

Selesai hitungan ketiga maka balok kayu itu pun dengan keras menghantam pintu gerbang istana kerajàan Medang Kemulan dan menghasilkan sebuah retakan yg cukup parah.

Melihat usaha mereka telah berhasil,.maka para prajurit itu pun kembali menghantamkan balok kayu itu dengan lebih keras lagi,.

Walhasil ,..akhir nya pintu gerbang istana kerajàan Medang Kemulan tersebut pecah dan menimbulkan lobang yg sangat besar, para prajurit pengikut Watu Menak Koncar pun segera berlarian masuk ke dalam.

Dan kemudian dari dalam mereka membuka lebar lebar gerbang keraton kerajaan Medang Kemulan itu.

Bersamaan itu pula, hampir seluruh prajurit Watu Menak Koncar pun masuk ke dalam,.. termasuk dengan Watu Menak Koncar sendiri.

Bagai banjir bandang yg melanda ,.pasukan Watu Menak Koncar itu, terus menerus masuk dan tidak dapat di tahan lagi oleh pasukan dari Kerajaan Medang Kemulan.

Adalah yg sangat kesulitan panglima pasukan Kerajaan Medang Kemulan,..Raden Watu Giring.

Ia menyerukan untuk mundur dan melakukan perlawanan dari balik rumah atau pun pepohonan.

Karena jumlah musuh yg teramat besar,.. terlebih lagi,..dari tiga gerbang yg lain pun telah bobol.

Pasukan Kerajaan Medang Kemulan terjepit pada alun alun Istana.

Mau tidak mau,..Panglima kerajaan Medang Kemulan mengupayakan untuk menahan pasukan nya agar tidak segera tumpas di sebabkan lawan yg terlalu banyak jumlahnya.

Ia segera mencari Patih Watu Spuh Gada. Yang sedang bertarung melawan salah seorang pemimpin pasukan pengikut Watu Menak Koncar itu.

" Paman,..patih,..apa tidak sebaiknya kita tarik perlahan pasukan keluar istana dari arah gerbang utara,.." tanya nya kepada Patih Watu Spuh Gada.

Setelah sang Patih berhasil membunuh lawannya dengan senjata gada nya yg lumayan besar itu.

" Apakah pasukan dari gerbang utara itu tidak besar,..?" tanya Patih Watu Spuh Gada.

" Tidak paman Patih,.." jawab Raden Watu Giring.

" Baik,..segera upayakan mundur ke arah gerbang utara itu,.." jawab Patih Spuh Gada.

Namun belum pun habis ucapan nya itu,..tiba -tiba saja Prabhu Kreshna Yuda telah berada diantara keduanya.

" Tugasmu saat adalah menyelamatkan nyawa istri dan anakku, Watu Giring,.."

Terdengar ucapan dari Prabhu Kreshna Yuda, dan ini cukup mengejutkan kedua pembesar Kerajaan Medang Kemulan ini.

Mereka tidak menyangka bahwa penguasa kerajaan Medang Kemulan itu telah berada di dekat mereka berdua.

" Akan tetapi,..Gusti Prabhu,..?"

Sebuah ucapan dari Raden Watu Giring yg tidak jadi ia lanjutkan karena sang Prabhu telah memotongnya,.

" Saat ini ,..akulah yg memimpin pasukan Kerajaan Medang Kemulan ini,..tugasmu adalah untuk menyelamatkan seluruh keluarga ku,..itu saja,.." tegas ucapan dari Prabhu Kreshna Yuda.

Tentu saja membuat hati Raden Watu Giring sulit untuk menerima perintah tersebut,..ia masih berharap agar Rajanya dapat selamat, dengan jalan keluar dari istana dan berlindung di Pakuwan Pamintihan.

" Cepat laksanakan perintahku,..dan satu hal lagi,.. dimana keberadaan dari Si Menak Koncar itu,..?" tanya Prabhu Kreshna Yuda.

Ia yg telah menggengam tombak nya erat erat dengan wajah yg sudah memerah menahan marah,..memandang tajam kearah Raden Watu Giring.

Yang di tanya langsung menjawab,..

" Dia berada di gerbang selatan dekat sebuah pohon yg ada ditepi alun -alun,..," jawab Raden Watu Giring.

Tidak menunggu lama Prabhu Kreshna Yuda yg di dampingi dua orang prajurit terpilih nya yg telah menjadi pengawal nya selama ini langsung bergerak menuju tempat yg telah di tunjukkan oleh panglimanya itu.

Dan sebelum ia berlalu dari situ, Prabhu Kreshna Yuda masih sempat berpesan,..

" Segera laksanakan perintahku,..Watu Giring,..jangan sampai terlambat,.."

Tinggallah kedua orang itu yg terpaku atas kepergian Junjungan nya itu,..Raden Watu Giring kemudian bertanya,..

" Apa yg harus kulakukan ,..Paman Patih..apa tidak sebaiknya kita membantu Gusti Prabhu itu ,.?" tanya nya.

" Sebaiknya dirimu mematuhi perintahnya, segeralah bawa pasukan terpilih untuk mengamankan Gusti Ratu dan Pangeran,..biar urusan ini,.. paman yg akan mengatasinya,.." sahut Patih Watu Spuh Gada.

Ia pun segera meninggalkan Panglima Raden Watu Giring yg masih terpaku,.melihat keadaan peperangan yg terjadi,..pasukan Kerajaan Medang Kemulan benar -benar terdesak hebat,..mereka hanya bisa mundur dan mundur saja.

Dan yg lebih menyakitkan lagi ,..dari arah belakang pasukan Kerajaan Medang Kemulan ini telah hadir pula pasukan musuh yg lain ,..sehingga meneyebabkan mereka harus terkepung dari segala sisi.

Panglima Raden Watu Giring yg melihat hal ini memang segera mengambil keputusan,..di bawa nya beberapa prajurit terpilih yg akan bertugas mengawal keluarga Kerajaan Medang Kemulan.

Sedangkan Patih Watu Spuh Gada yg tidak dapat lagi melihat bahwa pasukan nya hampir habis, di bantaj di tengah alun alun,..segera meerintahkan kepada beberapa prajurit untuk mengupayakan rakyat kotaraja yg masih tersisa untuk ikut berperang.

Karena sebahagaian besar rakyat kotaraja ini telah di ungsikan terutama kaum perempuan dan anak -anak.

Sehingga yg tinggal adalah para kaum lelaki saja. Tenaga mereka lah yg di harapkan oleh Patih Watu Spuh Gada untuk menghambat kehancuran total dari seluruh pasukan Kerajaan Medang Kemulan ini.

Sementara itu,.Prabhu Kreshna Yuda yg di dampingi oleh dua orang prajurit terpilih nya berhasil mendekati Watu Menak koncar yg masih memberikan perintah dari atas kudanya.

Ia terlihat sangat senang sekali melihat kenyataan nya bahwa para prajurit nya berhasil mendesak pasukan Kerajaan Medang Kemulan.

Bahkan perlawanan mereka seperti sudah akan berakhir.

" Ha, ha, ha, ..ayo,..habisi semua orang orang Medang Kemulan ini, jangan sampai tersisa,.."

Teriakan dari Watu Menak koncar yg sedang di mabuk kemenangan,..dirinya telah merasa bahwa ia akan menjadi Raja di Kerajaan itu.

Prabhu Kreshna Yuda yg melihat para prajurit nya satu persatu bertumbangan menemui ajalnya karena jumlah musuh yg berkali kali lipat banyak nya tidak dapat membuarkan hal itu terjadi,..ia segera berseru keras,..

" Hehh ,..Watu Koncar,..turun kau dari atas punggung kudamu itu,..ini Aku Prabhu Kreshna Yuda ,...hadapilah aku,.."

Suara yg keras dan mengandung tenaga dalam ,..membuat Watu Menak Koncar terdiam,..segera ia melihat ke arah Prabhu Kreshna Yuda.

" Hehh,..Kreshna Yuda,..tidak pantas dirimu menjadi Raja di Medang Kemulan ini,..akulah penguasa sesungguhnya dari Kerajaan ini,.. karena leluhur mu telah merampas nya,.." sahut Watu Menak Koncar.

Ia pun turun dari atas punggung kudanya itu dan segera melesat mendekati Prabhu Kreshna Yuda.

" Kreshna Yuda,.. cepatlah berlutut agar aku lebih mudah untuk memenggal lehermu,.." seru Watu Menak Koncar lantang.

Pedang besar yg ada di tangannya teracung ke arah Raja Medang Kemulan itu.

" Sungguh lancang mulutmu Watu Koncar,..yg ada dirimulah yg harus bertekuk lutut di hadaoanku,.." teriak Prabhu Kreshna Yuda.

Hati penguasa Medang Kemulan ini terbakar setelah melihat kelancangan dari saudara iparnya itu.

Ia tidak dapat memaafkan nya lagi,.. pada saat ini harus di tentukan siapa yg akan memenangkan perang ini.

Tombak yg bermata kuning keemasan itu telah di putarnya di depan dada.

Ia memang sudah mengambil keputusan bulat untuk mengakhiri bencana yg telah terjadi di Kerajaan nya itu.

Sambil tertawa tawa,. Watu Menak Koncar ini berkata,..

" Ha ,ha ,ha,..apakah mata mu sudah buta ,..Kreshna Yuda,..lihatlah ,..sebentar lagi seluruh pasukan mu segera tumpas,.habis,..ha,.ha,.ha,.."

Dada laki-laki yg bertubuh jangkung itu sampai terangkat angkat karena ia sedang tertawa kesenangan, melihat hasil yg telah di capai oleh seluruh pasukannya.

Kemenangan sudah di depan mata,.. tinggal satu hal lagi yg akan mengahmbatnya untuk menjadi Raja yaitu orang yg ada di hadapannya itu,..yakni Prabhu Kreshna Yuda, saudara iparnya.

" Baiklah Kreshna Yuda,..jika memang dirimu minta untuk diantar cepat ke alam kelanggengan,.. Aku bersedia untuk jadi lantarannya,.." ucap Watu Menak Koncar.

Pedang besar itu pun segera di putarnya,..kaki nya membuka renggang siap untuk bertarung.

" Memang kau harus mampu ,..Kreshna Yuda,..ciaaaat,.."

Sambul berteriak sangat keras ,..Watu Menak Koncar melompat menyerang Prabhu Kreshna Yuda.

" ****** kau Kreshna Yuda,.."

" Tranng,.."

Wstu Menak Koncar membabatkan pedang nya mengarah leher Prabhu Kreshna Yuda dan oleh Raja Medang Kemulan ini di tangkis menggunakan tombaknya sehingga benturan pun terjadi menimbulkan percikan api.

Pertarungan keduanya pun segera berjalan dengan cepatnya,..Prabhu Kreshna Yuda menggunakan ilmu yg di milikinya untuk segera mengakhiri perlawanan dari Watu Menak Koncar ini.

Patukan tombak nya dengan ganas mengarah dada dari Watu Menak Koncar,..namun masih berhssil di hindari oleh lawannya.

Sementara itu,.. Patih Watu Spuh Gada tengah sibuk berusaha mengurangi tekanan dari pasukan pemeberontak itu.

Usahanya untuk menjadikan rakyat kotaraja ini menjadi prajurit dadakan tidak terlalu membuahkan hasil.

Pasukan Kerajaan Medang Kemulan belum dapat keluar dari tekanan itu,.mereka masih dalam posisi yg sulit.

Sedangkan pertarungan antara Prabhu Kreshna Yuda dengan Watu Menak Koncar semakin meningkat ,..Prabhu Kreshna Yuda ,..Raja dari Kerajaan Medang Kemulan ini ternyata memang memiliki kesaktian yg luar biasa ,. apalagi tombak pusaka yg ada ditangannya itu seperti telah menyatu dengan dirinya.

Ia berhasil membuat keadaan Watu Menak Koncar jadi terdesak, entah sudah beberapa kali ,.kaki nya berhasil mendarat di tubuh saudara iparnya itu.

Bahkan ketika ia menggenjot tubuhnya dengan tenaga dalam yg tinggi sambil melenting ke udara,..tubuh Raja Medang Kemulan ini bergerak cepat ke arah tubuh Watu Menak Koncar yg masih sempoyongan akibat tendangan nya tadi mendarat di punggungnya.

Sehingga , dalam lompatan nya kali ini Prabhu Kreshna Yuda memang berniat mengakhiri perlawanan dari Watu Menak Koncar.

Mata Tombaknya tengah mengarah ke jantung dari Watu Menak Koncar.

" Heaaahh,.."

" Crabbbhh,.."

Memang patukan tombaknya berhasil menancap di tubuh dari Watu Menak Koncar ,..tetapi hanya pada bagian pundaknya,..Watu Menak Koncar masih dapat berkelit sehingga tombak itu tidak berhasil menghujam di jantungnya,.

Ia pun langsung bergulingan menghindari serangan dari Prabhu Kreshna Yuda itu, yg tampaknya tidak akan memberikan kesempatan nya untuk dapat hidup.

" Sungguh dirimu tidak tahu membalas budi terima ini , hiyyahhh,.."

Prabhu Kreshna melompat kembali dan melesat memburu tubuh Watu Menak Koncar yg belum pun berhasil untuk bangkit.

Melihat keadaan nya yg sudah sangat terdesak ,..Watu Menak Koncar pun kemudian bersuit nyaring,..

" Cuiiijjjjjjiiiiiit,.."

Dalam sekejap saja telah hadir Jabonarang dan Japutara di tempat itu,..dua orang dukun sakti yg merupakan saudara .

Mereka langsung bertanya kepada Watu Menak Koncar.

" Ada apa,..apakah dirimu tidak berhasil membunuh Kreshna Yuda ini,..?" tanya Jabonarang.

Karena panggilan tadi pertanda bagi mereka bahwa Watu Menak Koncar dalam keadaan terdesak.

" Hehh,.. ternyata dua dukun cabul dari puncak Merut,.." ucap Prabhu Kreshna Yuda.

Yg mengurungkan niatnya untuk menghabisi sepak terjang dari Watu Menak Koncar ini.

Bagaimana pun juga Raja Kerajaan Medang Kemulan ini mengetahui kelebihan dua orang yg ada di barisan Watu Menak Koncar,.di tambah seorang lagi yg bernama Lokantara,..adalah tokoh tokoh sakti dari golongan hitam dan memiliki berbagai macam ilmu sihir.

Setengah berbisik ia segera berkata kepada salah seorang prajurit nya untuk segera memanggil Wiku Birawa dan Rsi Gopala agar datang ke tempat itu.

Episodes
1 Tahta yang Terampas. #1.
2 Tahta Yang Terampas. #2
3 Tahta Yang Terampas #3.
4 Tahta Yang Terampas. #4
5 Tahta Yang Terampas #5.
6 Tahta Yang Terampas #6.
7 Tahta Yang Terampas #7.
8 Tahta Yang Terampas #8.
9 Tahta Yang Terampas #9.
10 Tahta Yang Terampas #10.
11 Ksatria Muda #1.
12 Ksatria Muda #2.
13 Ksatria Muda. #3.
14 Ksatria Muda #4.
15 Ksatria Muda. #5.
16 Ksatria Muda. #6
17 Ksatria Muda #7.
18 Ksatria Muda #8.
19 Ksatria Muda #9.
20 Ksatria Muda #10
21 Persiapan. #1
22 Persiapan. #2.
23 Persiapan #3.
24 Persiapan #4
25 Persiapan #5.
26 Persiapan #6.
27 Persiapan #7
28 Persiapan #8.
29 Persiapan #9.
30 Persiapan #10.
31 Tahta yang Goyah #1.
32 Tahta yang Goyah #2.
33 Tahta yang Goyah #3.
34 Tahta Yang Goyah. #4.
35 Tahta Yang Goyah #5.
36 Tahta Yang Goyah #6.
37 Tahta Yang Goyah #7.
38 Tahta Yang Goyah #8
39 Tahta Yang Goyah #9
40 Tahta Yang Goyah #10.
41 Pertaruhan #1.
42 Pertaruhan #2.
43 Pertaruhan #3.
44 Pertaruhan #4.
45 Pertaruhan #5.
46 Pertaruhan #6.
47 Pertaruhan #7.
48 Pertaruhan #8
49 Pertaruhan #9.
50 Pertaruhan #10.
51 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar. #1.
52 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #2
53 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #3
54 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #4
55 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #5.
56 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #6.
57 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #7.
58 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #8.
59 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #9.
60 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #10.
61 Sang Prabhu #1.
62 Sang Prabhu #2.
63 Sang Prabhu #3.
64 Sang Prabhu #4.
65 Sang Prabhu #5.
66 Sang Prabhu #6
67 Sang Prabhu #7
68 Sang Prabhu #8
69 Sang Prabhu #9.
70 Sang Prabhu #10.
71 Di tahan #1
72 Di Tahan #2
73 Di Tahan #3.
74 Di Tahan #4.
75 Di Tahan #5.
76 Di Tahan #6
77 Di Tahan #7
78 Di Tahan #8.
79 Di Tahan #9
80 Di Tahan #10
81 Prahara di Chandra Bhaga.#1
82 Prahara di Chandra Bhaga #2.
83 Prahara di Chandra Bhaga #3.
84 Prahara di Chandra Bhaga #4.
85 Prahara di Chandra Bhaga #5.
86 Prahara di Chandra Bhaga #6.
87 Prahara di Chandra Bhaga #7.
88 Prahara di Chandra Bhaga #8.
89 Prahara di Chandra Bhaga #9.
90 Prahara di Chandra Bhaga #10.
91 Prahara di Chandra Bhaga #11.
92 Tumbangnya kesombongan #1.
93 Tumbangnya kesombongan #2.
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Tahta yang Terampas. #1.
2
Tahta Yang Terampas. #2
3
Tahta Yang Terampas #3.
4
Tahta Yang Terampas. #4
5
Tahta Yang Terampas #5.
6
Tahta Yang Terampas #6.
7
Tahta Yang Terampas #7.
8
Tahta Yang Terampas #8.
9
Tahta Yang Terampas #9.
10
Tahta Yang Terampas #10.
11
Ksatria Muda #1.
12
Ksatria Muda #2.
13
Ksatria Muda. #3.
14
Ksatria Muda #4.
15
Ksatria Muda. #5.
16
Ksatria Muda. #6
17
Ksatria Muda #7.
18
Ksatria Muda #8.
19
Ksatria Muda #9.
20
Ksatria Muda #10
21
Persiapan. #1
22
Persiapan. #2.
23
Persiapan #3.
24
Persiapan #4
25
Persiapan #5.
26
Persiapan #6.
27
Persiapan #7
28
Persiapan #8.
29
Persiapan #9.
30
Persiapan #10.
31
Tahta yang Goyah #1.
32
Tahta yang Goyah #2.
33
Tahta yang Goyah #3.
34
Tahta Yang Goyah. #4.
35
Tahta Yang Goyah #5.
36
Tahta Yang Goyah #6.
37
Tahta Yang Goyah #7.
38
Tahta Yang Goyah #8
39
Tahta Yang Goyah #9
40
Tahta Yang Goyah #10.
41
Pertaruhan #1.
42
Pertaruhan #2.
43
Pertaruhan #3.
44
Pertaruhan #4.
45
Pertaruhan #5.
46
Pertaruhan #6.
47
Pertaruhan #7.
48
Pertaruhan #8
49
Pertaruhan #9.
50
Pertaruhan #10.
51
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar. #1.
52
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #2
53
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #3
54
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #4
55
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #5.
56
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #6.
57
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #7.
58
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #8.
59
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #9.
60
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #10.
61
Sang Prabhu #1.
62
Sang Prabhu #2.
63
Sang Prabhu #3.
64
Sang Prabhu #4.
65
Sang Prabhu #5.
66
Sang Prabhu #6
67
Sang Prabhu #7
68
Sang Prabhu #8
69
Sang Prabhu #9.
70
Sang Prabhu #10.
71
Di tahan #1
72
Di Tahan #2
73
Di Tahan #3.
74
Di Tahan #4.
75
Di Tahan #5.
76
Di Tahan #6
77
Di Tahan #7
78
Di Tahan #8.
79
Di Tahan #9
80
Di Tahan #10
81
Prahara di Chandra Bhaga.#1
82
Prahara di Chandra Bhaga #2.
83
Prahara di Chandra Bhaga #3.
84
Prahara di Chandra Bhaga #4.
85
Prahara di Chandra Bhaga #5.
86
Prahara di Chandra Bhaga #6.
87
Prahara di Chandra Bhaga #7.
88
Prahara di Chandra Bhaga #8.
89
Prahara di Chandra Bhaga #9.
90
Prahara di Chandra Bhaga #10.
91
Prahara di Chandra Bhaga #11.
92
Tumbangnya kesombongan #1.
93
Tumbangnya kesombongan #2.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!