Tahta Yang Terampas #8.

" Benar,.. kakang Prabhu ingin menjodohkanmu dengan Akuwu Sindur ,..oleh sebab itulah dirimu di minta untuk datang ke istana Medang Kemulan,.." ucap Akuwu Watu Menak Kober.

Akuwu Kalindih ini berkata terus terang kepada adiknya itu, agar sang adik dapat mengambil keputusan nya sendiri ,.ia tidak mau Ratu Tunggarani ini merasa di paksa oleh dirinya.

Bagi Ratu Ayu Tunggarani ,.. ucapan kakaknya itu tidak terlalu membuat nya terkejut, seperti yg sudah sudah,.ia adalah tumbal dari keinginan kakak tertua nya itu.

Namun kali ini ia bertekad untuk tidak mau mengikuti perintah kakaknya tersebut.

Sementara itu di sebuah hutan yg lebat , di suatu tempatnya yg terpencil, dan sulit untuk di temukan oleh orang.

Terlihatlah seorang bocah kecil yg sedang bermain main dengan seekor binatang buas , yaitu seekor Macan putih.

Tampaknya sang bocah tengah mempelajari ilmu silat dan kadigjayaan.Dengan gurunya adalah Macan Putih itu.

Bocah kecil itu sudah tidak takut lagi dengan Macan Putih ini,..yah dia adalah Pangeran Dewangga Sena , Putra Prabhu Kreshna Yuda , yg merupakan Putra mahkota dari Kerajaan Medang Kemulan.

Pangeran Dewangga Sena yg telah di nyatakan tewas oleh Paman nya, Akuwu Pamintihan , Akuwu Manik Rangga.

Si bocah kecil ini ternyata telah memeiliki ilmu silat yg lumayan, berkat bimbingan Macan Putih itu.

" Baiklah , putih,..kita akan berlomba untuk kembali, siapa yg kalah harus mencari makanan,.." ucap Pangeran Dewangga Sena.

" Hraagghhh,.."

Macan Putih itu menggeram seolah mengiyakan apa yg telah di ucapkan oleh Pangeran Dewangga Sena.

Maka keduanya pun berlari dengan sangat cepat seolah memang sedang berlomba.

Pangeran Dewangga Sena berlari dengan sangat kencang nya, diantara semak belukar dan pepohonan yg cukup tinggi dan rimbun diantara timbunan dedaunan ia mempraktekkan ilmu larinya.

Demikian pula dengan si Macan Putih, sang dewa penolong itu, ia berlompatan diantara rerimbunan pepohonan tersebut.

Cukup jauh keduanya berlari ,..dan,..

" Ha, ha, ha, kau kalah putih,..maka tugas mu untuk mencari makan,.."

Seru pangeran Dewangga sambil tertawa tawa karena memang berhasil mengalahkan Macan Putih itu.

" Hraagghhh,.."

Si Macan Putih menggeram dengan kerasnya , seolah tidak terima dengan kenyataan yg di terima nya, ia merasa lebih cepat dari temannya itu, namun ia kemudian meninggalkan pangeran Dewangga Sena yg masih tertawa senang seolah telah melupakan kesedihannya atas tewasnya kedua orang tuanya . Sang Prabhu Kreshna Yuda dan Ratu Ayu manik wangi.

Ia kemudian berlompatan dengan entengnya di antara bebatuan yg runcing dan terjal menuju goa di balik air terjun.

Ketika malam turun si Macan Putih datang dengan membawa hasil buruan seekor menjangan makan cukup gemuk.

Binatang buruan ini di makan bersama dengan Pangeran Dewangga Sena.

Bocah kecil itu terlihat senang,.membuat si Macan Putih pun ikut senang.

Binatang buas dari jenis kucing besar ini menjilati wajah Pangeran Dewangga .

Dan di balas dengan belaian sang Pangeran di leher dan kepalanya.

Barulah kemudian mereka tertidur bersama setelah lelah seharian berlatih.

Sedangkan di sebuah desa di kepaneon Cempogo, tepatnya di desa Lohsari.

Terjadi kehebohan dengan terlihatnya oleh Salah seorang warga desa tersebut dengan kehadiran seekor macan putih.

Orang yg melihat binatang itu saat dirinya sedang berada di sawah,..hal tersebut langsung di laporkan nya kepada sang kepala desa.

" Maaf sebelumnya Ki buyut,..aku telah melihat ada seekor macan putih yg sedang melintas di tepian sawah, dekat hutan itu,.." kata orang yg bernama Kanta.

" Ahh, yg benar kalau bicara itu Kanta,..disini sudah tidak ada lagi macan putih , kalau pun ada tentu ia makhluk jadi jadian,.." jawab Ki Buyut Lohsari.

" Benar Ki buyut , aku melihat sendiri dengan mata kepalaku,..bahwa binatang itu melintasi pematang sawah dekat hutan sebelah selatan,.." ungkap Kanta lagi.

Buyut Lohsari menatap tajam ke arah orang yg bernama Kanta ini seolah ingin memastikan apakah ucapan nya itu memang benar, bahwa ada seekor macan putih yg tengah berkeliaran di desa mereka.

" Sungguh Ki buyut , aku tidak berbohong ,..bahwa kejadian itu nyata adanya,." ucap Kanta lagi.

Kali ini ia memang bersungguh sungguh meyakinkan pemimpin desa Lohsari ini.

Dan bagi Buyut Lohsari sendiri , ia sesungguhnya telah banyak mendengar cerita mengenai macan putih ini.

Terlebih dari kedua orang tuanya.

Mereka seringkali menyinggung nyinggung mengenaj kehadiran seekor macan putih yg di hubungkan dengan lahirnya seorang kesatria yg memiliki ilmu yg sangat tinggi dan kelak akan menjadi seorang Raja yg agung dan bijaksana.

" Baik,..aku memepercayai ucapnmu itu Kanta,..dan mulai sekarang , aku petintahkan untuk segera berjaga -jaga agar para warga tidak terllau resah dan menimbulkan kegaduhan, kita harus berhasil menangkap nya,.." terang Ki Buyut Lohsari.

Kemudian orang yg bernama Kanta itu meninggalkan kediaman dari Ki Buyut Lohsari.

Walau dihatinya saat ini sedang gelisah memikirkan atas kehadirannya seekor binatang buas di desanya, yg selama ini aman dan tentram.

Tetapi begitu ia melihat Macan putih ini, hatinya semakin sulit untuk memikirkan hal ter sebut.

Setelah kepergian Kanta,..maka buyut Lohsari segera mengumpulkan para sesepuh desa guna mebicarkaan masalah kehadiran si Macan Putih ini.

Oleh Ki Buyut Lohsari dikatakan bahwa saat ini desa Lohsari telah kehadiran seekor macan putih , dan yg telah melihat kehadiran nya adalah Kanta.

Seorang yg selalu berada di sawahnya, baik siang maupun malam.

Dan ucapan nya dapat untuk di percyaa , jelas Ki Buyut.

Beberapa tanggapan keluar dari mulut para sesepuh desa tersebut.

Bahkan seorang yg berperawkan besar yg merupkan pemimpin keamanan dari desa Lohsari ini.Langsung angkat bicara.

" Maaf sebelumnya Ki buyut, jika diriku menyela pembicaran Ki Buyut, " ucap nya

IA pun segera mengatakan apa yg telah di lontarkan oleh ki buyut ini sepertinya hanya sedang mengigau saja, sebab selama ini daerah desa mereka aman aman saja tidak pernah melihat ada seekor binatang buas yg beranj memasuki desanya.

Menurut nya desa Lohsari telah di beri pagar oleh para sesepuh desa ini di masa lampau sehingga tidak mungkin ada seekor macan , apalagi macan putih yg telah berhasil masuk kesini.

Demikian lah ucapan Pemimpin keamanan desa Lohsari itu. Ia tidak memepercayai ucapan Pemimpin desa Lohsari ini. Tidak akan mungkin seekor macan putih mampu menembus pagar ghaib yg telah di pasangi oleh para pendahulunya.

Buyut Lohsari kemudian mengatakan kepada mereka semua, bahwa hal ini telah di sampaikan oleh Kanta saat ia menunggui sawahnya., bukan atas penglihatannya sendirj.

" Apalagi lagi ucapan dari Kanta,..lebih tidak masuk akal lagi , Ki Buyut,...pasti ia sedang bermimpi dan bertemu dengan sang Raja hutan tersebut,.." celetuk salah seorang.

" Terserahlah kalian mau percaya atau tidak , ..yang jelas saat ini kita harus melakukan penjagaan lebih ketatlagi agar binatnag itu tidak berani mendekst kemari , di daerah padesan ini,.." ungkap Ki Buyut.

Dan mereka yg mendengar ucapan sang pemimpin nmereka itu mau tidak mau mereka harus Patih.

Demikianlah keadaan di desa Lohsari yg geger dengan kehadiran seekor macan putih di desa mereka itu.

Awalnya mereka tidak mempercayainya ,.namun setelah banyak orang yg melihat hal tersebut , bahkan beberapa orang melihatnya sedang menggendong seseorang di atas punggungnya.

Barulah mereka mempercayainya.

" Siapakah sesungguhnya bocah yg ada di atas punggung macan putih itu,..?" tanya Ki Buyut LohSari .

Tidak ada yg berani menjawab nya, karena selain mereka merasa takut sebab desa mereka telah tidak aman lagi,..dengan kehadiran binatang buas , namun yg jadi pertanyaan siapakah anak kecil diatas punggungnya itu.

Sehingga membuat mereka menjadi bertanya tanya,.. siapa kah sesungguhnya anak itu.

Sebuah misteri yg perlu di pecahkan,..tetapi siapa yg berani mendekati binatang itu.

Sehingga kegemparan terjadi di desa Lohsari dan menjadi buah bibir .

Dari mulut ke mulut , sehingga sampai ke kepaneon Cempogo .

Panewu Cempogo kemudian mmebicarakan hal tersebut. Dalam sebuah pertemuan di rumahnya , sang Panewu kemudian mengangkat masalah ini.

" Para saudara sekalian,..menurut berita dari mulut ke mulut,..di desa Lohsari, bahwa ada seorang bocah kecil yg menjadi penunggang seekor macan putih dan berkeliaran di desa itu,.." ucap Sang Panewu.

Panewu Cempogo kemudian melanjutkan lagi bicara nya , mengapa ada seorang bocah kecil mampu menguasai seekor macan putih, adalah kemungkinannya bahwa anak itu adalah seorang yg memiliki kekuasaan di daerah ini.

Bahkan masih menurut Sang Panewu, kemungkinan nya,.ia itu adalah seorang putra dari seorang Raja.

Sebab dengan kehadiran seekor macan putih sebagai pertanda akan lahirnya sebuah penguasa yg baik dan adil serta dapat bertindak bijaksana.

" Panewu,.. Apakah tidak mungkin ia adalah Putra Mahkota dari Prabhu Kreshna Yuda,..!" seru seorang pembantu terdekat dari sang Panewu.

" Hahhh,.."

Sang Panewu menjadi terkejut mendengar ucapan dari pembantunya,

Panewu Cempogo itu tidak kepikiran akan hal itu , di sebabkan memang telah tersiar khabar bahwa Putra Mahkota dari Kerajaan Medang Kemulan telah meninggal dunia.

Sehingga sang Panewu segera memerintahkan pembantunya untuk menyelidiki khabar tersebut.

" Segeralah dirimu ke desa Lohsari cari tahu, Apakah memang kejadian itu benar adanya.." ucap Panewu Cempogo.

" Baik Panewu,..kami akan mencari tahu , Apakah memang benar berita itu,." jawab Dasra.

Orang yg bernama Dasra ini memang ingin mengetahui siapa sesungguhnya anak kecil ini yg telah membuat heboh di Kepaneon Cempogo.

Dengan membawa tiga orang teman nya..Dasra pun segera berangkat ke desa Lohsari.

Sedangkan Panewu Cempogo masih bersama para sesepuh Kepaneon Cempogo..mereka umumnya masih mengharapkan kehadiran keturunan dari Prabhu Kreshna Yuda untuk memimpin kerajaan Medang Kemulan ini.

Di sebabkan selama ini , mereka teramat menderita sejak di pimpin oleh Prabhu Watu Menak Koncar.

Pajak diambil sangat tinggi, banyak nya anak anak gadis yg harus di relakan oleh orang tuanya untuk diambil oleh pihak istana dan para pembantunya.

" Mudah mudahan, ..pangeran Dewangga Sena memang masih hidup, dan kita dapat berharap banyak dengan nya selain Akuwu Manik rangga,.." ucap Sang Panewu.

Mereka yg berada di tempat itu mengiyakan apa yg telah di ucapkan oleh Sang Panewu ini dan berharap menjadi kenyataan.

Sehingga kesengsaraan mereka segera dapat teratasi secepatnya.

Sementara itu Dasra dan ketiga teman nya terus melanjutkan perjalanan nya menuju ke desa Lohsari.

Jaraknya memang tidak terlalu dekat, sehingga mereka menjalankan kudanya cukup cepat.

Tiba di desa Lohsari , hari hampir malam,..Dasra langsung menuju rumah Ki Buyut Lohsari.

Sang Buyut terkejut melihat kedatangan dari salah seorang pembantu Panewu Cempogo.

" Ada apa Dasra,..sehingga kamu sendiri yg harus datang kemari,..adakah sesuatu yg penting,..?" tanya Buyut Lohsari.

Dasra langsung saja mengatakan maksud dan tujuannya,..datang ke desa Lohsari ini, yaitu ingin mengetahui berita yg telah di dengarnya mengenai kehadiran seorang bocah kecil yg menunggangi seekor macan putih.

" Benarkah hal itu Ki Buyut,..?" tanya Dasra.

Buyut Lohsari sangat terkejut mendengar penuturan dari Orang terdekat sang Panewu ini,..ia sungguh tidak menyangka berita mengenai bocah kecil penunggang macan putih itu telah sampai beritanya ke kepaneon Cempogo.

" Darimana, Dasra tahu, bahwa di Lohsari ini ada seorang bocah kecil yg mampu menunggang seekor macan putih,..?" tanya Buyut Lohsari.

Dasra kemudian menceritakan bahwa khabar tersebut telah tersiar dengan luas di wilayah Cempogo.

Jangan jangan,..pihak keraton Medang Kemulan pun sudah mengetahui hal ini,..berkata dalam hati Buyut Lohsari.

Sungguh sesuatu yg akan merugikan jika hal itu sampai terjadi , karena tentu saja Prabhu Watu Menak Koncar akan mengirmkan orang orang nya untuk datang ke Lohsari mencari bocah itu.

" Apakah menurut mu, khabar ini telah sampai ke istana,..?" tanya Buyut Lohsari kepada Dasra.

" Aku tidak tahu Ki Buyut ,..namun jika ditanya menurut perasaan ku,.tentunya pihak istana Medang Kemulan telah tahu,.." jawab Dasra.

" Hehh,..suatu masalah ,..jika Prabhu Watu Menak Koncar mengetahui keberadaan bocah itu disini, desa Lohsari akan menjadi ramai dengan kehadiran orang orangnya Watu Menak Koncar itu,..dan kami yg berada disini akan menderita akibatanya,.." ungkap Buyut Lohsari.

" Apakah menurut Ki Buyut,..bahwa anak itu adalah pangeran Dewangga Sena sang putra mahkota,..?" tanya Dasra.

Kepala Buyut Lohsari menggeleng pelan,..

" Kami tidak tahu Dasra ,di karena kan kami tidak melihat dari dekat siapa sesungguhnya bocah itu,.." jawab Buyut Lohsari.

Jawaban dari Ki Buyut Lohsari ini membuat hati Dasra menjadi penasaran,.dimana kiranya keberadaan bocah kecil yg menjadi buah bibir di Kepaneon Cempogo dan sekitarnya.

Benarkah ia adalah Putra Mahkota, Pangeran Dewangga Sena yg dinyatkan hilang itu atau orang lain yg memiliki kemampuan ilmu yg cukup tinggi sehingga mampu menundukkan seekor binatang buas seperti Macan Putih.

Alangkah kecewanya Dasra karena tidak mendaptakan jawaban pasti dari sang Buyut Lohsari.

Ia pun langsung kembali ke Kepaneon Cempogo bersama ketiga temannya.

Pada malam itu juga,..ketika mereka melintasi sebuah tempat sepi dan masih rapat dengan pepohonan ,.sekilas mereka berempat melihat ada sesosok putih yg seperti melayang lewat di depan mereka.

" Whusshhhh,.."

" Hraagghhh,.."

" Macan Putih,...!"

Seru keempatnya, setelah mereka melihat siapa yg telah lewat di depan nya itu,.keempatnya pun segera mencabut senjatanya.

Namun bayangan putih itu lenyap di seberang jalan yg akan mereka lewati itu.

Ia hanya melintas saja tanpa mengganggu mereka.

" Mari kita lanjutkan perjalanan ," ucap Dasra .

Ia pun langsung mengebrak kudanya dan diikuti ketiga temannya,meninggalkan tempat itu.

Episodes
1 Tahta yang Terampas. #1.
2 Tahta Yang Terampas. #2
3 Tahta Yang Terampas #3.
4 Tahta Yang Terampas. #4
5 Tahta Yang Terampas #5.
6 Tahta Yang Terampas #6.
7 Tahta Yang Terampas #7.
8 Tahta Yang Terampas #8.
9 Tahta Yang Terampas #9.
10 Tahta Yang Terampas #10.
11 Ksatria Muda #1.
12 Ksatria Muda #2.
13 Ksatria Muda. #3.
14 Ksatria Muda #4.
15 Ksatria Muda. #5.
16 Ksatria Muda. #6
17 Ksatria Muda #7.
18 Ksatria Muda #8.
19 Ksatria Muda #9.
20 Ksatria Muda #10
21 Persiapan. #1
22 Persiapan. #2.
23 Persiapan #3.
24 Persiapan #4
25 Persiapan #5.
26 Persiapan #6.
27 Persiapan #7
28 Persiapan #8.
29 Persiapan #9.
30 Persiapan #10.
31 Tahta yang Goyah #1.
32 Tahta yang Goyah #2.
33 Tahta yang Goyah #3.
34 Tahta Yang Goyah. #4.
35 Tahta Yang Goyah #5.
36 Tahta Yang Goyah #6.
37 Tahta Yang Goyah #7.
38 Tahta Yang Goyah #8
39 Tahta Yang Goyah #9
40 Tahta Yang Goyah #10.
41 Pertaruhan #1.
42 Pertaruhan #2.
43 Pertaruhan #3.
44 Pertaruhan #4.
45 Pertaruhan #5.
46 Pertaruhan #6.
47 Pertaruhan #7.
48 Pertaruhan #8
49 Pertaruhan #9.
50 Pertaruhan #10.
51 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar. #1.
52 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #2
53 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #3
54 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #4
55 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #5.
56 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #6.
57 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #7.
58 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #8.
59 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #9.
60 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #10.
61 Sang Prabhu #1.
62 Sang Prabhu #2.
63 Sang Prabhu #3.
64 Sang Prabhu #4.
65 Sang Prabhu #5.
66 Sang Prabhu #6
67 Sang Prabhu #7
68 Sang Prabhu #8
69 Sang Prabhu #9.
70 Sang Prabhu #10.
71 Di tahan #1
72 Di Tahan #2
73 Di Tahan #3.
74 Di Tahan #4.
75 Di Tahan #5.
76 Di Tahan #6
77 Di Tahan #7
78 Di Tahan #8.
79 Di Tahan #9
80 Di Tahan #10
81 Prahara di Chandra Bhaga.#1
82 Prahara di Chandra Bhaga #2.
83 Prahara di Chandra Bhaga #3.
84 Prahara di Chandra Bhaga #4.
85 Prahara di Chandra Bhaga #5.
86 Prahara di Chandra Bhaga #6.
87 Prahara di Chandra Bhaga #7.
88 Prahara di Chandra Bhaga #8.
89 Prahara di Chandra Bhaga #9.
90 Prahara di Chandra Bhaga #10.
91 Prahara di Chandra Bhaga #11.
92 Tumbangnya kesombongan #1.
93 Tumbangnya kesombongan #2.
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Tahta yang Terampas. #1.
2
Tahta Yang Terampas. #2
3
Tahta Yang Terampas #3.
4
Tahta Yang Terampas. #4
5
Tahta Yang Terampas #5.
6
Tahta Yang Terampas #6.
7
Tahta Yang Terampas #7.
8
Tahta Yang Terampas #8.
9
Tahta Yang Terampas #9.
10
Tahta Yang Terampas #10.
11
Ksatria Muda #1.
12
Ksatria Muda #2.
13
Ksatria Muda. #3.
14
Ksatria Muda #4.
15
Ksatria Muda. #5.
16
Ksatria Muda. #6
17
Ksatria Muda #7.
18
Ksatria Muda #8.
19
Ksatria Muda #9.
20
Ksatria Muda #10
21
Persiapan. #1
22
Persiapan. #2.
23
Persiapan #3.
24
Persiapan #4
25
Persiapan #5.
26
Persiapan #6.
27
Persiapan #7
28
Persiapan #8.
29
Persiapan #9.
30
Persiapan #10.
31
Tahta yang Goyah #1.
32
Tahta yang Goyah #2.
33
Tahta yang Goyah #3.
34
Tahta Yang Goyah. #4.
35
Tahta Yang Goyah #5.
36
Tahta Yang Goyah #6.
37
Tahta Yang Goyah #7.
38
Tahta Yang Goyah #8
39
Tahta Yang Goyah #9
40
Tahta Yang Goyah #10.
41
Pertaruhan #1.
42
Pertaruhan #2.
43
Pertaruhan #3.
44
Pertaruhan #4.
45
Pertaruhan #5.
46
Pertaruhan #6.
47
Pertaruhan #7.
48
Pertaruhan #8
49
Pertaruhan #9.
50
Pertaruhan #10.
51
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar. #1.
52
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #2
53
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #3
54
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #4
55
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #5.
56
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #6.
57
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #7.
58
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #8.
59
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #9.
60
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #10.
61
Sang Prabhu #1.
62
Sang Prabhu #2.
63
Sang Prabhu #3.
64
Sang Prabhu #4.
65
Sang Prabhu #5.
66
Sang Prabhu #6
67
Sang Prabhu #7
68
Sang Prabhu #8
69
Sang Prabhu #9.
70
Sang Prabhu #10.
71
Di tahan #1
72
Di Tahan #2
73
Di Tahan #3.
74
Di Tahan #4.
75
Di Tahan #5.
76
Di Tahan #6
77
Di Tahan #7
78
Di Tahan #8.
79
Di Tahan #9
80
Di Tahan #10
81
Prahara di Chandra Bhaga.#1
82
Prahara di Chandra Bhaga #2.
83
Prahara di Chandra Bhaga #3.
84
Prahara di Chandra Bhaga #4.
85
Prahara di Chandra Bhaga #5.
86
Prahara di Chandra Bhaga #6.
87
Prahara di Chandra Bhaga #7.
88
Prahara di Chandra Bhaga #8.
89
Prahara di Chandra Bhaga #9.
90
Prahara di Chandra Bhaga #10.
91
Prahara di Chandra Bhaga #11.
92
Tumbangnya kesombongan #1.
93
Tumbangnya kesombongan #2.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!