Ksatria Muda #1.

Setelah pergerakan mundur pasukan dari Medang Kemulan berangsur angsur selesai, dan muncullah pasukan yg baru datang itu ke tempat terjadi nya peperangan .

Nampak lah bahwa pasukan besar yg baru datang ini adalah pasukan dari Pakuwan Pamintihan.

Salah seorang prajurit Kalinggha Pura mengatakan kepada panglima nya, Dyah Kandara.

" Gusti panglima,..pasukan yg datang itu adalah dari Pakuwan Pamintihan,.." ucap nya.

" Hehhh,.."

Panglima Dyah Kandara sangat terkejut mendengar nya, ia pun menghentikan gerak pasukan nya di sebrang kali dan menunggu kedatangan dari Pasukan Pakuwan Pamintihan tersebut.

" Sebaiknya kita tunggu mereka disini,.." ujar Panglima Dyah Kandara.

Bersamaan itu pula , salah seorang prajurit penghubung dari Pakuwan Pamintihan mendekati mereka dan segera menghadap Panglima Dyah Kandara.

" Maafkan kamj,..Gusti panglima Dyah Kandara,.kami dstang terlambat,..dan gusti panglima Rakai Parumping ingin bertemu dengan Gusti Panglima,.." ucap prajurit itu.

" Suruh ia segera datang kemari ,..aku menunggunya,.." sahut Panglima Dyah Kandara.

" Sendika Gusti Panglima,.." jawab prajurit itu.

Ia pun meninggalkan tempat dimana Panglima Dyah Kandara beristrahat. Sedangkan para prajurit nya segera mmebereskan semua yg ada di tempat itu.

Para prajurit yg terluka dari Kalinggha Pura segera di rawat, dan untuk yg telah meninggal dunia , langsung mereka kuburkan disana.

Bahkan untuk para prajurit dari Kerajaan Medang Kemulan yg terluka segera di obati dan langsung menjadi tawanan perang dari Kerajaan Kalinggha Pura.

Cukup banyak prajurit dari Kerajaan Medang Kemulan yg tertawan , akibat di tinggalkan oleh induk pasukan nya.

Setelah Prabhu Watu menak Koncar terluka , terlihat jelas bahwa keadaan pasukan dari Medang Kemulan ini rontok semangatnya untuk berperang,..bahkan sebahagian besar mengira Raja mereka itu telah tewas.

Tidak terlalu lama berselang datanglah panglima perang dari Pakuwan Pamintihan itu ke kemah dari Panglima Dyah Kandara.

Rakai Parumping yg memimpin pasukan itu segera menemui Panglima Dyah Kandara dengan di dampingi tiga Senopati terbaiknya.

Mereka mengadakan pertemuan dengan Panglima Dyah Kandara.

" Maaf sebelumnya, kakang Kandara atas keterlambatan kami ini, sesungguhnya kami terlambat mendapatkan berita atas penyerangan Prabhu Watu menak Koncar kemari,..!" jelas Panglima Rakai Parumping.

" Tidak masalah ,..adhi Parumping ,..kami sebenar nya hampir memenangkan peperangan ini,.jika saja tadi Prabhu Watu menak Koncar itu tewas di tanganku ,..sayang nyawa nya masih mampu untuk di selamatkan ,.." jelas Panglima Dyah Kandara

" Jadi Prabhu Watu menak Koncar hampir tewas tadi,..?" tanya Panglima perang Pakuwan Pamintihan itu.

Rakai Parumping memang agak terkejut mendengar ucapan dari Dyah Kandara itu, ia tidak menyangka bahwa Prabhu Watu menak Koncar masih dapat untuk dikalahkan. Karena menurutnya Prabhu Watu menak Koncar ini memiliki kesaktian yg sulit untuk di tandingi , terbukti saat ia menggulingkan sang Prabhu Kreshna Yuda pada waktu yg lalu.

" Yahh,..prabhu Watu menak Koncar terluka cukup parah oleh tombakku ini,.. sayang, ia masih dapat umur yg panjang , sehingga tombak ini tidak tepat mnghunjam di jantung nya,..dan Panglima Lokantara mampu mengendalikan pasukan nya serta dapat menyelamatkan Junjungan nya itu, kalau tidak berakhir sudah riwayat dari Prabhu Watu menak Koncar itu,.." jelas Panglima Dyah Kandara.

Ucapan nya ini membuktikan bahwa sebenar nya kesaktian dari Prabhu Watu menak Koncar itu masih dapat di tandingi,..mungkin kemenangan nya atas Prabhu Kreshna Yuda akibat dari kelalaian dsri Sang Prabhu Kreshna Yuda sendiri atau ada hal lain yg membuat pasukan Watu menak Koncar kala itu menjadi sangat kuat, berbeda dengan yang sekarang.

Sementara itu pasukan dari Kerajaan Medang Kemulan telah jauh meninggalkan arena peperangan,. mereka berusaha secepatnya untuk segera sampai di Istana Medang Kemulan.

Dan dalam pada itu, Prabhu Watu menak Koncar masih dalam tidak sadarkan diri.

Ia di bawa dengan menggunakan seekor kuda. Gajah besar yg menjadi tunggangan nya berjalan di belakang jauh dari Prabhu Watu menak Koncar yg berusaha untuk d larikan itu.

Panglima Lokantara tidak habis habis mengumpat di dalam hatinya. Karena ketidak matangannya perhitungan dari Sang Prabhu sendiri menilai kekuatan dari Kerajaan Kalinggha Pura.

Di tambah lagi, tidak adanya beberapa orang penting dsri Medang Kemulan , seperti saat mereka mengalahkan Prabhu Kreshna Yuda pada waktu itu.

Beberapa nama tidak turut serta dalam penyerbuan ke Kalinggha Pura kali ini berakibat kekalahan dari Pasukan Medang Kemulan.

Sebut saja,..nama dukun sakti kakak beradik Jabonarang dan Japutara. Senopati Adas Gala, dan juga salah seorang yg berperan menumbangkan Prabhu Kreshna Yuda pada wsktu itu ada nama Senopati Jabung Alap.

Mereka semua itu telah kembali ke Kediaman nya masing -masing karena tidak sejalan lagi dengan Prabhu Watu menak Koncar yg di nilai mereka sudah ke blinger, cita citanya.

Sehingga dengan perasaan yg terluka mereka meninggalkan Prabhu Watu menak Koncar sendiri dengan panglima Lokantara. Padahal ,..andaikata nama nama tadi masih ada , tentu akan sulit untuk mengalahkan pasukan dari Medang Kemulan ini.

Tetapi apa mau dikata ,..mereka telah pergi meninggalkan Prabhu Watu menak Koncar yg sudah tidak dapat mereka harapkan lagi.

Terutamanya ,..dukun sakti Jabonarang,..sepeninggal adiknya Japutara , ia memiliki ambisi untuk dapat duduk sebagai Maha patih di kerajaan Medang Kemulan,..tetapi di tolak oleh Prabhu Watu menak Koncar.

Prabhu Watu menak Koncar mengangkat orang lain , untuk menjadi orang dekat nya dalam Kerajaan Medang Kemulan.

Sakit hati Jabonarang ,..ia pun segera meninggalkan Prabhu Watu menak Koncar dan kembali ke pegunungan merut , darimana ia berasal.

Dan kini ,kekuatan dari Kerajaan Medang Kemulan amat rapuh,..hanya mengandalkan seorsng Prabhu Watu menak Koncar dan Panglima Lokantara saja.

Ditambah lagi,..para prajurit dari Kerajaan Medang Kemulan ini sudah tidak murni lagi dari Pakuwan Kalindih,..di sebabkan di terima nya para prajurit dsri Medang Kemulan yg berasal di bawah pemerintahan dari Prabhu Kreshna Yuda.

Sehingga semangat tempur nya tidak dapat di andalkan.

Mereka hanya melepasi kewajiban tugas sebagai seorang prajurit, tidak lebih.

Tidak seperti para prajurit dari Pakuwan Kalindih yg memang merupakan orang orang yg dapat di harapkan oleh Prabhu Watu menak Koncar.

Di luar perhitungan itulah ,..Prabhu Watu menak Koncar tetap gigih untuk menggempur Kerajaan Kalinggha Pura yg sangat besar dan memiliki para panglima dan Senopati nya yg sangat tinggi ilmunya.

Dengan mudahnya mereka dapat mempercundangi pasukan dari Kerajaan Medang Kemulan ini.

Setelah beberapa hari, barulah pasukan besar ini tiba di istana keraton Medang Kemulan. Dan disambut tidak menggunakan kebiasaan ketika pasukan perang ini berhasil memenangkan peperangan.

Tidak sedikit yg mencibir akibat kekalahan dari Pasukan itu.

Terutamanya penduduk asli Kerajaan Medang Kemulan yg berasal dari pemerintahan dari Prabhu Kreshna Yuda.

Raja ini sebenar nya memilki kecapan dalam memimpin kerajaan Medang Kemulan sendiri.

Sehingga mmebuat sebahagian besar penduduk kotaraja Medang Kemulan amat menghormati dan mengagungkan nama Raja Kerajaan Medang Kemulan ini.

Berbeda dengan Prabhu Watu menak Koncar sendiri,.yg terlalu memikirkan diri snediri tanpa memandang kebutuhan dari para kawula yg lain.

Jadi sebenarnya kekuatan dari kekuasaan Prabhu Watu menak Koncar ini amat lemah , dan dapat di katakan amat keropos,..terlihat besar dan kuat dari luar namun amat lemah di dalam nya.

Jadi , begitu tubuh dari Prabhu Watu menak Koncar tiba di istananya, langsung di sambut oleh para istri dan selirnya, di tambah lagi oleh seorang yg telah diangkat sebagai tabib istana.

Sang tabib ini langsung memriksa keadaan dari Prabhu Watu menak Koncar itu.

Yg pertama di lakukan nya adalah memastikan bahwa senjata tersebut tidak menggunakan racun.

Baru setelahnya ia memberikan obat pada luka tersebut. Luka yg cukup besar dan menganga lebar segera di taburi oleh berbagai jenis obat obatan.

Akiibat banyak nya darah yg keluar dari bekas luka itu menyebabkan Prabhu Watu menak Koncar menjadi pingsan.

Baru pada keesokan harinya , penguasa baru dari Kerajaan Medang Kemulan ini menyadarkan diri.

Pandangannya lemah dan tidak dapat melihat dengan jelas.

Untuk pertama kalinya ia meminta minum, Setelah kesadarannya pulih.

Memang ke garangan penguasa kerajaan Medang Kemulan ini tidak terlihat lagi, ia tampak sangat lemah.

Terlebih Setelah mendapatkan laporan dari para prajurit nya, bahwa Medang Kemulan kalah dari Kerajaan Kalinggha Pura.Hati Prabhu Watu menak Koncar menjadi bertambah sedih.

Berdasarkan kenyataan ini, Prabhu Watu menak Koncar menjadi sangat tidak menentu. Ia merasa bersalah atas kekalahan kali ini.

Dipanggilnya lah Panglima Lokantara untuk menghadap nya,..Prabhu Watu menak Koncar memerintahkan kepada panglima nya itu untuk membentuk kembali pasukan yg lebih besar dan lebih kuat lagi agar dapat mengalahkan Kerajaan Kalinggha Pura.

Panglima Lokantara langsung saja mengatakan kepada Prabhu Watu Menak Koncar, jika ingin membentuk kembali pasukan yg kuat tentunya membutuhkan pendanaan yg tidak sedikit , di tambah lagi keadaan Kerajaan Medang Kemulan saat ini, yg sudah tidak utuh lagi,. hanya Pakuwan Kalindih saja lah yg masih setia di bawah panji -panji Kerajàan Medang Kemulan, yg lain nya tidak termasuk Pakuwan Sindur.

Akuwu Sindur mengatakan kepada Prabhu Watu Menak Koncar, bahwa ia tidak mampu menepati janjinya , padahal setiap ucapan Raja , adalah sabda pandita ratu.

Namun saat ini ,..Prabhu Watu Menak Koncar menarik semua ucapan nya, dan melanggar semua janjinya.

Akhirnya Akuwu Sindur itu memutuskan untuk tidak mau bergabung dengan Kerajaan Medang Kemulan di bawah kepemimpinan dari Prabhu Watu Menak Koncar.

Jadilah Prabhu Watu Menak Koncar jalan sendiri , hanya Pakuwan Kalindih saja yg masih di bawah panji panji Kerajàan Medang Kemulan.

\*\*\*--------\*\*\*

Dalam pada itu , waktu terus berjalan,..hari berganti hari,..pekan berganti pekan, purnama berganti purnama,.tahun berganti tahun, dan tidak terasa, sudah tujuh tahun waktu berlalu.

Dan keadaan di Kerajaan Medang Kemulan masih seperti dahulu, bahkan lebih parah lagi.

Rakyat dari Kerajaan Medang Kemulan ini amat sangat menderita. Banyak yg menderita kelaparan akibat penguasa yg lalim.

Prabhu Watu Menak Koncar tidak pernah memperdulikan keadaan rakyat nya.

Di saat keadaan yg dalam masa kekeringan dan paceklik,.bukan nya di bantu,..para prajurit di perintahkan oleh Prabhu Watu Menak Koncar untuk menarik pajak semakin tinggi.

Dengan alasan untuk membiayai pembentukan pasukan yg kuat yg sedang di galakkan di Kerajaan Medang Kemulan.

Semuanya ini di lakukannya untuk mengalahkan Kerajaan Kalinggha Pura.

Ia ingin menuntut balas atas kekalahan beberapa waktu yg silam, dimana Prabhu Watu Menak Koncar berhasil di kalahkan oleh Panglima Dyah Kandara dari Kerajaan Kalinggha Pura.

Atas usulan dari beberapa petinggi kerajaan Medang Kemulan, Prabhu Watu Menak Koncar disarankan untuk menundukkan Pakuwan Pemanggar.

Menurut sebahagian dari pejabat istana Medang Kemulan , diantara Pakuwan yg berada di bawah kekuasaan dari Medang Kemulan, Pakuwan Pemanggar lah yg termasuk paling lemah, oleh sebab itu Pakuwan Pemanggar menjalin kerjasama dengan Pakuwan Pamintihan.

Jika Prabhu Watu Menak Koncar mampu menundukkan Pakuwan Pemanggar itu artinya Kerajaan Medang Kemulan akan bertambah kuat .

Di karenakan Pakuwan Pemanggar memiliki daerah yg subur dan cukup kaya dengan hasil bumi, dengan berbagai macam.

Sehingga Prabhu Watu Menak Koncar menyiapkan pasukan nya untuk menanklukan Pakuwan Pemanggar.

Namun kali ini ,.Prabhu Watu Menak Koncar tidak turun langsung ,. ia memerintahkan Panglima Kerajaan Medang Kemulan,.panglima Lokantara untuk membawa pasukan Medang Kemulan menyerang Pakuwan Pemanggar.

Maka bernagkatlah , pasukan besar dari Kerajaan Medang Kemulan yg di pimpin oleh Panglima Lokantara menuju,.. Pakuwan Pemanggar.

Sesungguhnya , para prajurit sandi dari Pakuwan Pamintihan telah mengendus rencana jahat dari Prabhu Watu Menak Koncar itu.

Karena mereka dapat melihat ,.hari demi hari,..Raja pengganti dari Prabhu Kreshna Yuda ini sibuk dengan meningkatkan kekuatan para prajurit nya.

Dan yg terakhir mereka mengira pasukan besar ini akan menggempur Kerajaan Kalinggha Pura, ternyata dugaan mereka meleeset.

Prabhu Watu Menak Koncar malah mengarahkan pasukan nya menuju Pakuwan Pemanggar, yg cukup dekat dengan Pakuwan Pamintihan.

Sehingga sang Akuwu Manik Rangga memerintahkan Panglima Pakuwan Pamintihan, Rakai Parumping untuk membantu Pakuwan Pemanggar dari serbuan Prabhu Watu Menak Koncar yg membawa cukup besar prajurit nya.

Segeralah Pasukan Pakuwan Pamintihan yg di pimpin oleh Panglima Rakai Parumping bergerak memotong jalan gerak dari pasukan Kerajaan Medang Kemulan yg di bawahi oleh Panglima Lokantara.

Ketika , pasukan dari Medang Kemulan ini telah mendekati perbatasan wilayah dari Pakuwan Pemanggar,..maka Pasukan dari Pakuwan Pamintihan pun berhasil menyusul nya dari belakang.

Atas laporan dari beberapa prajurit sandi nya, Panglima Rakai Parumping mendaptakan suatu siasat yg baik untuk mengalahkan pasukan yg di pimpin oleh Panglima Lokantara.

" Jika memang mereka berada di depan kita,..untuk sementara kita berhenti saja disini,..kita adakan hubungan dengan Pakuwan Pemanggar, agar mereka mau menyambut Pasukan Medang Kemulan ini dari arah depan,..dan kita akan datang menusuk dari belakang,.." ungkap Panglima Rakai Parumping.

Panglima dari Pakuwan Pamintihan ini mengatakan hal ini kepada prajurit penghubung nya untuk di sampaikan kepada panglima pasukan Pakuwan Pemanggar.

Dengan cepat .. prajurit penghubung ini bergerak menuju Pasukan Pakuwan Pemanggar yg berada di dekat perbatasan itu.

Ia dapat mencapaj tempat itu dengan jalan memutar menghindari pasukan Medang Kemulan, yg tampaknya sedang berusaha untuk mendirikan perkemahan.

Salah seorang Senopati dari Kerajaan Medang Kemulan menyebutkan agar segera saja menyerang pasukan Pakuwan Pemanggar itu, agar urusan nya cepat selesai.

Menurut Senopati dari Kerajaan Medang Kemulan ini, pasukan dari Pakuwan Pemanggar ini tidak terlalu besar ,.mungkin hanya sepertiga dari pasukan Medang Kemulan ini.

Akan tetapi usulan ini di tolak oleh Panglima Lokantara, ia ingin melihat keadaannya terlebih dahulu , Lokantara tidak ingin kejadian di Perbatasan Kalinggha Pura terjadi pula di Pakuwan Pemanggar ini.

Namun menurut Senopati muda Medang Kemulan ini,.tindakan dari Panglima Lokantara itu merupakan sikap yg kurang tepat,..seharusnya secepatnya mereka menguasai Pakuwan Pemanggar sebelum datang bantuan yg dapat menggagalkan rencana mereka.

Dan penuturan dari Senopati muda ini ada benarnya,..sikap yg terlalu berhati -hati dari Panglima Lokantara ini memang sangat merugikan bagi pasukan Medang Kemulan sendiri.

Episodes
1 Tahta yang Terampas. #1.
2 Tahta Yang Terampas. #2
3 Tahta Yang Terampas #3.
4 Tahta Yang Terampas. #4
5 Tahta Yang Terampas #5.
6 Tahta Yang Terampas #6.
7 Tahta Yang Terampas #7.
8 Tahta Yang Terampas #8.
9 Tahta Yang Terampas #9.
10 Tahta Yang Terampas #10.
11 Ksatria Muda #1.
12 Ksatria Muda #2.
13 Ksatria Muda. #3.
14 Ksatria Muda #4.
15 Ksatria Muda. #5.
16 Ksatria Muda. #6
17 Ksatria Muda #7.
18 Ksatria Muda #8.
19 Ksatria Muda #9.
20 Ksatria Muda #10
21 Persiapan. #1
22 Persiapan. #2.
23 Persiapan #3.
24 Persiapan #4
25 Persiapan #5.
26 Persiapan #6.
27 Persiapan #7
28 Persiapan #8.
29 Persiapan #9.
30 Persiapan #10.
31 Tahta yang Goyah #1.
32 Tahta yang Goyah #2.
33 Tahta yang Goyah #3.
34 Tahta Yang Goyah. #4.
35 Tahta Yang Goyah #5.
36 Tahta Yang Goyah #6.
37 Tahta Yang Goyah #7.
38 Tahta Yang Goyah #8
39 Tahta Yang Goyah #9
40 Tahta Yang Goyah #10.
41 Pertaruhan #1.
42 Pertaruhan #2.
43 Pertaruhan #3.
44 Pertaruhan #4.
45 Pertaruhan #5.
46 Pertaruhan #6.
47 Pertaruhan #7.
48 Pertaruhan #8
49 Pertaruhan #9.
50 Pertaruhan #10.
51 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar. #1.
52 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #2
53 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #3
54 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #4
55 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #5.
56 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #6.
57 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #7.
58 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #8.
59 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #9.
60 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #10.
61 Sang Prabhu #1.
62 Sang Prabhu #2.
63 Sang Prabhu #3.
64 Sang Prabhu #4.
65 Sang Prabhu #5.
66 Sang Prabhu #6
67 Sang Prabhu #7
68 Sang Prabhu #8
69 Sang Prabhu #9.
70 Sang Prabhu #10.
71 Di tahan #1
72 Di Tahan #2
73 Di Tahan #3.
74 Di Tahan #4.
75 Di Tahan #5.
76 Di Tahan #6
77 Di Tahan #7
78 Di Tahan #8.
79 Di Tahan #9
80 Di Tahan #10
81 Prahara di Chandra Bhaga.#1
82 Prahara di Chandra Bhaga #2.
83 Prahara di Chandra Bhaga #3.
84 Prahara di Chandra Bhaga #4.
85 Prahara di Chandra Bhaga #5.
86 Prahara di Chandra Bhaga #6.
87 Prahara di Chandra Bhaga #7.
88 Prahara di Chandra Bhaga #8.
89 Prahara di Chandra Bhaga #9.
90 Prahara di Chandra Bhaga #10.
91 Prahara di Chandra Bhaga #11.
92 Tumbangnya kesombongan #1.
93 Tumbangnya kesombongan #2.
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Tahta yang Terampas. #1.
2
Tahta Yang Terampas. #2
3
Tahta Yang Terampas #3.
4
Tahta Yang Terampas. #4
5
Tahta Yang Terampas #5.
6
Tahta Yang Terampas #6.
7
Tahta Yang Terampas #7.
8
Tahta Yang Terampas #8.
9
Tahta Yang Terampas #9.
10
Tahta Yang Terampas #10.
11
Ksatria Muda #1.
12
Ksatria Muda #2.
13
Ksatria Muda. #3.
14
Ksatria Muda #4.
15
Ksatria Muda. #5.
16
Ksatria Muda. #6
17
Ksatria Muda #7.
18
Ksatria Muda #8.
19
Ksatria Muda #9.
20
Ksatria Muda #10
21
Persiapan. #1
22
Persiapan. #2.
23
Persiapan #3.
24
Persiapan #4
25
Persiapan #5.
26
Persiapan #6.
27
Persiapan #7
28
Persiapan #8.
29
Persiapan #9.
30
Persiapan #10.
31
Tahta yang Goyah #1.
32
Tahta yang Goyah #2.
33
Tahta yang Goyah #3.
34
Tahta Yang Goyah. #4.
35
Tahta Yang Goyah #5.
36
Tahta Yang Goyah #6.
37
Tahta Yang Goyah #7.
38
Tahta Yang Goyah #8
39
Tahta Yang Goyah #9
40
Tahta Yang Goyah #10.
41
Pertaruhan #1.
42
Pertaruhan #2.
43
Pertaruhan #3.
44
Pertaruhan #4.
45
Pertaruhan #5.
46
Pertaruhan #6.
47
Pertaruhan #7.
48
Pertaruhan #8
49
Pertaruhan #9.
50
Pertaruhan #10.
51
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar. #1.
52
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #2
53
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #3
54
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #4
55
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #5.
56
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #6.
57
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #7.
58
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #8.
59
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #9.
60
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #10.
61
Sang Prabhu #1.
62
Sang Prabhu #2.
63
Sang Prabhu #3.
64
Sang Prabhu #4.
65
Sang Prabhu #5.
66
Sang Prabhu #6
67
Sang Prabhu #7
68
Sang Prabhu #8
69
Sang Prabhu #9.
70
Sang Prabhu #10.
71
Di tahan #1
72
Di Tahan #2
73
Di Tahan #3.
74
Di Tahan #4.
75
Di Tahan #5.
76
Di Tahan #6
77
Di Tahan #7
78
Di Tahan #8.
79
Di Tahan #9
80
Di Tahan #10
81
Prahara di Chandra Bhaga.#1
82
Prahara di Chandra Bhaga #2.
83
Prahara di Chandra Bhaga #3.
84
Prahara di Chandra Bhaga #4.
85
Prahara di Chandra Bhaga #5.
86
Prahara di Chandra Bhaga #6.
87
Prahara di Chandra Bhaga #7.
88
Prahara di Chandra Bhaga #8.
89
Prahara di Chandra Bhaga #9.
90
Prahara di Chandra Bhaga #10.
91
Prahara di Chandra Bhaga #11.
92
Tumbangnya kesombongan #1.
93
Tumbangnya kesombongan #2.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!