Tahta Yang Terampas #7.

Binatang buas itu terus membawa tubuh pangeran Dewangga Sena dengan kencang nya, seakan tidak menginjak tanah lagi, binatang terus berlari sampai pada suatu tempat.

Sejenak Macan itu berhenti , namun kemudian menlanjutkan lagi, dengan cepat ia melompat di antara rerimbunan semak belukar dan masuk ke dalam hutan, jauh sudah pangeran Dewangga Sena itu di bawa oleh Macan Putih itu.

Semakin ke dalam hutan , terus masuk ke arah jurang yg terjal,..sangat sulit untuk di lalui oleh seorang manusia, selain terjal dan berbatu runcing serta tajam, di sebelahnya terdapat aliran air terjun yg cukup besar, air nya tidak henti henti nya mencurah ke bawah , dan cukup tinggi serta dalam.

Perlahan lahan , Macan Putih itu mengarah ke balik air terjun itu , dan menghilang di baliknya.

Barulah binatang buas itu meletakkan dengan perlahan lahan tubuh pangeran Dewangga Sena yg tampak nya masih pingsan.

Di dalam sebuah goa di balik air terjun yg di kelilingi bebatuan runcing dan terjal,..tubuh pangeran Dewangga Sena tergeletak.

Macan Putih itu menjilati sekujur tubuh putra Mahkota dari Medang Kemulan itu.

Setelah ia menjilatinya, pangeran Dewangga Sena terlihat menggeliat.

Putra Mahkota ini siuman dan mengeluarkan air yg telah banyak di minum nya.

Setelah semua air yg diminum nya keluar semua,.terasa perut nya sangat lapar,..dan belum menyadari siapa yg berada di dekatnya,..dan ,..

" Ghraaahh,."

Macan Putih itu menggeram keras , seolah sedang bertanya,..

Tetapi bagi Pangeran Dewangga Sena suara itu sangat mengagetkan dan juga menakutkan , ketika di lihatnya ada seekor Macan Putih yg tidak berada jauh darinya.

Bocah sepuluh tahun itu menggigil ketakutan,. tanpa terasa airmata nya menetes tanpa mengeluarkan suara diri nya telah menangis.

" Bunn...daaa,.." ucap nya lirih.

Setelah berkata demikian putra Mahkota itu pun kembali pingsan.

Sementara itu , dj istana Kerajàan Medang Kemulan,. Watu menak Koncar tengah mengadakan pasta.

Mereka mengadakan minum minuman keras menjamu seluruh prajurit nya telah mampu mengalahkan prajurit Medang Kemulan yg dipimpin oleh Prabhu Kreshna Yuda, sehingga menewaskan sang Prabhu.

Arak dan tuak menjadi pendamping pesta tersebut.

Seolah mereka tidak memiliki lawan lagi yg patut untuk di perhintungkan.

" Lokantara ,..apakah dirimu tidak berhasil menemukan Putra Kreshna Yuda itu ,..hehh,..?" tanya Watu menak Koncar

" Ampun Gusti,..kami tidak berhasil menemukan nya, demikian pula dengan Watu Giring,..!" jawab Lokantara.

Watu Menak Koncar memdelikkan matanya menatap kearah Panglima Lokantara. Minuman arak telah memperngaruhi nya, terlihat matanya mulai memerah.

" Mulai saat ini kuperintahkan kepadamu untuk mencari nya sampai dapat, hidup atau mati,..!" seru Watu Menak Koncar

Ia kembali menenggak minuman nya, seraya tertawa tawa , akan kemenangan yg telah di capainya.

Watu Menak Koncar merasa bahwa dirinya adalah seorang Raja yg sangat besar dan tidak dapat terkalahakan.

Tujuh hari tujuh malam , Watu Menak Koncar mengadakan pesta di Istana Medang Kemulan.

Dan pada hari ke delapan , ia pun menobatkan diri sebagai Raja penguasa kerajaan. Medang Kemulan.

Dengan gelar Bhatara sang yang Prabhu Watu Menak Koncar.

Mulai saat itu dengan resmi Kerajàan Medang Kemulan di perintah oleh Prabhu Watu Menak Koncar.

Meskipun hanya Pakuwan Kalindih yg mengakui nya.

Tiga Pakuwan lain tidak mengakui Watu Menak Koncar sebagai penguasa tertinggi Kerajaan Medang Kemulan, termasuk Pakuwan Pamintihan.

Sejalan dengan Pakuwan Pamintihan ada pula Pakuwan Pemanggar dan Pakuwan Sindur.

Ketiganya kemudian mengadakan kerjasama untuk menentang kekuasaan dari Prabhu Watu Menak Koncar ini.

Terlebih untuk Pakuwan Pamintihan,..yg merasa bahwa sikap pengkhianatan dari Watu Menak Koncar ini tidak dapat di terima, karena keluarga sang Akuwu telah di bantai oleh Prabhu Watu Menak Koncar.

Yaitu Ratu Ayu Manik Wangi dan putra nya Pangeran Dewangga Sena.

Hal ini pun di ketahui oleh Prabhu Watu Menak Koncar. Ia ingin mengirimkan pasukan untuk menyerang Pakuwan Pamintihan guna mengatasi sikap sang Akuwu.

Atas beberapa saran dan usul dari beberapa pembesar Kerajaan Medang Kemulan,. niatan itu berusaha untuk bangkit cegah.

Apalagi Dukun sakti yg bernama Jabonarang , yg telah kehilangan saudaranya skibat pepersngan melawan Kerajaan Medang Kemulan yg ketika itu di pimpin oleh Prabhu Kreshna Yuda.

Sedih hati Jabonarang belum pun hilang ia sudah di perintahkan oleh Prabhu Watu Menak Koncar untuk berperang kembali.

Dengan tegas ia berkata,..

" Sebaiknya urungkanlh niatan mu Prabhu Watu Menak Koncar,..!" tukasnya.

Dari ucapan Dukun sakti Jabonarang ini menggambarkan ke tidaksetujuan nya untuk menyerang Pakuwan Pamintihan.

Ia merasa akan sangat membahayakan jika Pakuwan Pamintihan itu di serang. Kemungkinnanya Kerajaan Kalinggha pura akan membantu nya.

Jadi merupakan suatu kesalahan yg besar jika harus berperang dengan Kerajaan sebesar Kalinggha pura tersebut.

Namun Prabhu Watu menak Koncar memang tengah di mabuk kemenangannya , sehingga ia kurang mendengarkan ucapan dari salah seorang , orang kepercyaan nya tersebut.

Ada ambisi tersendiri bagi Prabhu Watu menak Koncar untuk dapat menguasai seluruh wilayah nya itu juga keinginan nya menundukkan Kerajaan Kalinggha pura.

Sehingga ia membentuk pasukan yg baru dan masih berasal dari Pakuwan Kalindih yg kini di perintah oleh adiknya yg bernama Watu menak Kober.

Dua kakak beradik ini memang memiliki keinginan yg sama untuk menguasai seluruh wilayah yg ada di dekatnya itu.

Berbeda dengan Pakuwan Pamintihan yg di pimpin oleh Akuwu Manik Rangga,. setelah kejatuhan Kerajaan Medang kemulan, sang Akuwu terus saja menjalin kerjasama dengan Kerajaan Kalinggha pura yg merupakan saudara iparnya.

Akuwu Manik Rangga memang terbilang merupakan pemimpin yg menjadi seorang Akuwu setelah ia berhasil menikahi adik dari Ratu Simhana, sang penguasa kerajaan Kalinggha pura.

Dan ia pun memiliki saudara ipar dengan Prabhu Kreshna Yuda setelah kakak nya Ratu Ayu Manik Wangi menikahi sang Prabhu Kreshna Yuda.

Dan sebenarnyalah Akuwu Manik Rangga dapat menjembatani antara Prabhu Kreshna Yuda dengan Ratu Simhana guna menahan gempuran dari Prabhu Watu menak Koncar pada waktu itu,..namun akibat kekesalannya terhadap sang Prabhu Kreshna Yuda , semuanya itu urung ia lakukan.

Barulah setelah kekalahan pasukan Kerajaan Medang kemulan atas Kalindih, sang Akuwu Manik Rangga merasa menyesal atas sikap nya itu.

Karena seluruh keluarganya yg ada di Medang Kemulan telah tumpas semuanya , tidak tersisa.

Hahh,..jika pada waktu kakang Prabhu mau mengikuti nasehatku, tentu semua ini tidak harus terjadi,..tapi apa di kata lagi mereka semua telah tiada, kangmbok ratu ayu manik Wangi dan nanda pangeran Dewangga Sena, kematian kalian itu pasti akan kubalaskan , kata Akuwu Manik Rangga dalam hati.

Wajah nya terlihat sedih setelah mendengar bahwa kakak nya itu pun telah tewas dan sempat di bawa ke Istana Medang Kemulan.

Oleh Prabhu Watu menak Koncar, jasadnya itu dibakar.

Itu semua di pertontonkan kepada rakyat Medang Kemulan agar tidak sekalipun berani menentang nya.

Dan ketika berita itu sampaj ketelinga sang Akuwu. Dirinya menjadi murka, ia tidak dapat menerima hal tersebut.

Dendam di hatinya membara jika mengenang kekejaman dari penguasa Kerajaan Medang Kemulan sekarang ini.

Akuwu Manik Rangga pun segera mempersiapkan segala sesuatu nya termasuk menampung beberapa pelarian dari Kerajaan Medang Kemulan , diantara nya ada Wiku Birawa , Rsi Gopala, Patih Watu Spuh Gada dan yg terkahir adalah Panglima Raden Watu Giring .

Dari nama yg terakhir inilah ia tahu bahwa Pangeran Dewangga Sena telah tiada, karena ia lah yg untuk terakhir kalinya bersama saat tercebur ke dalam kali .

Sehingga beban di pundaknya pun menjadi sangat besar untuk membalaskan dendam keluarga nya itu.

Atas nasehat dari sang permaisuri, kemudian Akuwu Manik Rangga bekerja sama dengan Ratu Simhana , penguasa Kerajaan Kalinggha pura yg merupakan Kerajaan terbesar di seluruh tlatah tanah ini.

Selain memang cukup besar, Kalinggha pura juga memlliki kekuatan pasukan yg sangat terlatih sehingga sangat sulit untuk menaklukan nya.

Selain itu, sang Akuwu juga menjalin kerjasama dengan dua Pakuwan yg lain yg masih di bawah kekuasaan dari Kerajaan Medang Kemulan seperti Pakuwan Pemanggar dan Pakuwan Sindur.

Jelas saat ini , Pakuwan Pamintihan tidak sekedar Pakuwan yg kecil yg dapat untuk di tundukkan oleh Prabhu Watu menak Koncar dengan mudahnya.

Dan memang itu terbukti ketika , Prabhu Watu menak Koncar mengirimkan pasukan nya yg besar ke Pakuwan Pamintihan yg di pimpin oleh adiknya sendiiri Akuwu Watu menak Kober,..pasukan tersebut harus pulang dengan tangan hampa, karena Akuwu Manik Rangga berhasil memukul telak pasukan yg datang itu, serta membuat Akuwu Watu menak Kober harus kehilangan sebelah matanya, karena bertarung dengan penguasa Pakuwan Pamintihan itu.

Prabhu Wstu Menak Koncar sangat geram mendengar hal itu , penguasa baru di kerajaan Medang Kemulan ini menjadi sangat murka.

" Manik Rangga harus dibunuh, siapa saja yg mampu untuk membunuh nya akan kuberikan hadiah, yaitu menjadi Akuwu di Pamintihan,.."

Demikian lah pernyataan dari Prabhu Watu menak Koncar .

Namun sampai lama tidak ada yg berani mengajukan diri untuk menghadapi Akuwu Manik Rangga tersebut, semuanya terdiam mendengar sesorah dsri Junjungan mereka itu.

Prabhu Watu menak Koncar amat marah karena tidak ada yg berani mengajukan diri.

" Apakah para ksatria kalindih tidak ada yg berani menghadapi Akuwu Manik Rangga,..apakah kalian semua sudah berubah menjadi seorang perempuan,..hahh,..!" teriak Prabhu Watu Menak Koncar .

Serasa dada nya sesak setelah kekalahan pasukan yg di kirimnya di permalukan oleh Akuwu Manik Rangga, terlebih sang Akuwu telah berhasil membuat buta sebelah mata adiknya itu.

Akan tetapi Prabhu Watu Menak Koncar memang perlu berhati hati untuk menghadapi Pakuwan Pamintihan , ia merasa masih perlu menjaga kewibawaan nya yg baru saja menjadi seorang Raja meski hanya memiliki satu wilayah pakuwan yg menjadi bawahan nya yaitu Pakuwan Kalindih saja.

Setelah tidak adanya yg berani mengajukan diri untuk menghadapi Akuwu Manik Rangga , Prabhu Watu Menak Koncar tidak lagi membicarakan mengenai persoalan itu.

Ia kali ini akan mmepersiapkan pembiayaan guna mendirikan sepasukan prajurit yg besar , dan akan di persiapkan mengahdapi Kerajaan Kalinggha Pura.

Rakyat dari Kerajaan Medang Kemulan menjadi semakin sengsara dengan sikap sewenang wenang dari Raja baru Kerajaan Medang Kemulan itu.

Banyak diantara mereka berpindah tempat ke Pakuwan lain yg tidak seoendapat dan bersebtangan dengan Prabhu Kreshna Menak Koncar ini.

Sehingga kewibawaan Kerajaan Medang Kemulan menjadi merosot,..hanya daerah Pakuwan kalindih sajalah yg masih setia bersama nya karena memang Prabhu Watu Menak Koncar berasal dari sana.

Dan di istana Pakuwan kalindih ,. Akuwu Watu Menak Kober, yg telah buta sebelah mstanya akibat pertarungan nya dengan Akuwu Manik Rangga nampak terduduk lesu .

Dihadapan nya ada adiknya Ratu Ayu Tunggarani yg merupakan selir dari Prabhu Kreshna Yuda dan seorang anaknya yg masih kecil.

Bocah itu masih berusia dua tahun, ia seorang bocah kecil yg amat kuat.

Ini dapat dilihat dari setiap gerakan nya,..yg tidak mau berhenti .

Bahkan sang ibu terasa kesal akibat ting yg di perbuat oleh anaknya itu.

" Sudahlah ,..nanda Pangeran,..lebih Baik berhenti , nanti dirimu lelah,.." ucap Ratu Tunggarani.

" Aaah,.. Turangga masih mau bermain bunda,.." jawab bocah itu.

Ia kembali berlari larian di dekat Akuwu Watu Menak Kober yg melihatnya tanpa berkedip.

" Tunggarani,..sebaiknya dirimu segeralah ke Istana Medang Kemulan,..kakang Prabhu Watu Menak Koncar memrlukan mu disana,.." ucap penguasa Pakuwan Kalindih itu.

" Tidak kakang Akuwu, biarlah aku dan anankku di Kalindih saja ,.." jawab Ratu Tunggarani.

Memang dari yg di dengarnya, ia dan putranya Pangeran Turanggana Sena , yg merupakan buah dari pernikahan nya dengan Prabhu Kreshna Yuda itu di harapkan untuk dapat tinggal di istana keraton Medang Kemulan.

" Mengapa dirimu menolaknya , Tunggarani,..?" tanya Akuwu Watu Menak Kober.

Ratu Ayu Tunggarani diam, ia tidak menjawab pertanyaan kakakanya itu.

Ada rasa yg tidak sesuai di hatinya semenjak di tinggal pergi oleh Prabhu Kreshna Yuda.

Meskipun , pernikahannya dengan suaminya itu merupakan usulan dan permintaan dari kakaknya untuk dapat masuk ke istana Kerajàan Medang Kemulan, tetapi ternyata Perempuan cantik ini ia masih berusia sangat muda , teramat mencintai sang suami.

Begitu ia mendengar kakaknya telah berhasil membunuh suaminya ,..hati Ratu Tunggarani teramat bersedih , ia bahkan menjadi takut jika kelak kakaknya itu akan membunuh keponakan nya sendiri yg adalah anak dari Prabhu Kreshna Yuda dan memiliki hak atas tahta Kerajaan Medang Kemulan tersebut .

" Apakah dirimu takut atas keselamatan dari Turangga Sena,..?" tanya Akuwu Watu Menak Kober lagi.

Setelah agak lama ia terdiam, barulah Ratu Ayu Tunggarani menjawab,..

" Memang benar yg Kakang Akuwu katakan tadi,..Aku dan nanda Pangeran Turangga Sena merasa tidak aman, bahkan dengan kakang Prabhu Watu Menak Koncar,..sungguh nanda Pangeran Turangga Sena ini adalah permata hatiku,..dan aku telah bersumpah akan menjaganya dengan segenap jiwa raga ku,..bahkan selain itu, aku tidak akan menikah lagi.." seru nya

Dengan suara yg bergetar berat , Ratu Ayu Tunggarani yg masih muda dan cantik itu mengucapkan sumpahnya di hadapan kakak nya sendiri.

Sang kakak , Akuwu Watu Menak Kober menjadi sangat terkejut mendengar nya, karena dari yg di ketahui nya, bahwa sang Prabhu Watu Menak Koncar menyuruh adik bungsunya itu datang ke istana kerston Medang Kemulan karena ingin di jodohkan dengan Akuwu dari Sindur yg terkenal mata keranjang dan doyan perempuan cantik.

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

terus berkarya👌, smoga sukses novelnya 👏.

2023-10-06

1

lihat semua
Episodes
1 Tahta yang Terampas. #1.
2 Tahta Yang Terampas. #2
3 Tahta Yang Terampas #3.
4 Tahta Yang Terampas. #4
5 Tahta Yang Terampas #5.
6 Tahta Yang Terampas #6.
7 Tahta Yang Terampas #7.
8 Tahta Yang Terampas #8.
9 Tahta Yang Terampas #9.
10 Tahta Yang Terampas #10.
11 Ksatria Muda #1.
12 Ksatria Muda #2.
13 Ksatria Muda. #3.
14 Ksatria Muda #4.
15 Ksatria Muda. #5.
16 Ksatria Muda. #6
17 Ksatria Muda #7.
18 Ksatria Muda #8.
19 Ksatria Muda #9.
20 Ksatria Muda #10
21 Persiapan. #1
22 Persiapan. #2.
23 Persiapan #3.
24 Persiapan #4
25 Persiapan #5.
26 Persiapan #6.
27 Persiapan #7
28 Persiapan #8.
29 Persiapan #9.
30 Persiapan #10.
31 Tahta yang Goyah #1.
32 Tahta yang Goyah #2.
33 Tahta yang Goyah #3.
34 Tahta Yang Goyah. #4.
35 Tahta Yang Goyah #5.
36 Tahta Yang Goyah #6.
37 Tahta Yang Goyah #7.
38 Tahta Yang Goyah #8
39 Tahta Yang Goyah #9
40 Tahta Yang Goyah #10.
41 Pertaruhan #1.
42 Pertaruhan #2.
43 Pertaruhan #3.
44 Pertaruhan #4.
45 Pertaruhan #5.
46 Pertaruhan #6.
47 Pertaruhan #7.
48 Pertaruhan #8
49 Pertaruhan #9.
50 Pertaruhan #10.
51 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar. #1.
52 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #2
53 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #3
54 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #4
55 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #5.
56 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #6.
57 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #7.
58 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #8.
59 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #9.
60 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #10.
61 Sang Prabhu #1.
62 Sang Prabhu #2.
63 Sang Prabhu #3.
64 Sang Prabhu #4.
65 Sang Prabhu #5.
66 Sang Prabhu #6
67 Sang Prabhu #7
68 Sang Prabhu #8
69 Sang Prabhu #9.
70 Sang Prabhu #10.
71 Di tahan #1
72 Di Tahan #2
73 Di Tahan #3.
74 Di Tahan #4.
75 Di Tahan #5.
76 Di Tahan #6
77 Di Tahan #7
78 Di Tahan #8.
79 Di Tahan #9
80 Di Tahan #10
81 Prahara di Chandra Bhaga.#1
82 Prahara di Chandra Bhaga #2.
83 Prahara di Chandra Bhaga #3.
84 Prahara di Chandra Bhaga #4.
85 Prahara di Chandra Bhaga #5.
86 Prahara di Chandra Bhaga #6.
87 Prahara di Chandra Bhaga #7.
88 Prahara di Chandra Bhaga #8.
89 Prahara di Chandra Bhaga #9.
90 Prahara di Chandra Bhaga #10.
91 Prahara di Chandra Bhaga #11.
92 Tumbangnya kesombongan #1.
93 Tumbangnya kesombongan #2.
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Tahta yang Terampas. #1.
2
Tahta Yang Terampas. #2
3
Tahta Yang Terampas #3.
4
Tahta Yang Terampas. #4
5
Tahta Yang Terampas #5.
6
Tahta Yang Terampas #6.
7
Tahta Yang Terampas #7.
8
Tahta Yang Terampas #8.
9
Tahta Yang Terampas #9.
10
Tahta Yang Terampas #10.
11
Ksatria Muda #1.
12
Ksatria Muda #2.
13
Ksatria Muda. #3.
14
Ksatria Muda #4.
15
Ksatria Muda. #5.
16
Ksatria Muda. #6
17
Ksatria Muda #7.
18
Ksatria Muda #8.
19
Ksatria Muda #9.
20
Ksatria Muda #10
21
Persiapan. #1
22
Persiapan. #2.
23
Persiapan #3.
24
Persiapan #4
25
Persiapan #5.
26
Persiapan #6.
27
Persiapan #7
28
Persiapan #8.
29
Persiapan #9.
30
Persiapan #10.
31
Tahta yang Goyah #1.
32
Tahta yang Goyah #2.
33
Tahta yang Goyah #3.
34
Tahta Yang Goyah. #4.
35
Tahta Yang Goyah #5.
36
Tahta Yang Goyah #6.
37
Tahta Yang Goyah #7.
38
Tahta Yang Goyah #8
39
Tahta Yang Goyah #9
40
Tahta Yang Goyah #10.
41
Pertaruhan #1.
42
Pertaruhan #2.
43
Pertaruhan #3.
44
Pertaruhan #4.
45
Pertaruhan #5.
46
Pertaruhan #6.
47
Pertaruhan #7.
48
Pertaruhan #8
49
Pertaruhan #9.
50
Pertaruhan #10.
51
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar. #1.
52
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #2
53
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #3
54
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #4
55
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #5.
56
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #6.
57
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #7.
58
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #8.
59
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #9.
60
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #10.
61
Sang Prabhu #1.
62
Sang Prabhu #2.
63
Sang Prabhu #3.
64
Sang Prabhu #4.
65
Sang Prabhu #5.
66
Sang Prabhu #6
67
Sang Prabhu #7
68
Sang Prabhu #8
69
Sang Prabhu #9.
70
Sang Prabhu #10.
71
Di tahan #1
72
Di Tahan #2
73
Di Tahan #3.
74
Di Tahan #4.
75
Di Tahan #5.
76
Di Tahan #6
77
Di Tahan #7
78
Di Tahan #8.
79
Di Tahan #9
80
Di Tahan #10
81
Prahara di Chandra Bhaga.#1
82
Prahara di Chandra Bhaga #2.
83
Prahara di Chandra Bhaga #3.
84
Prahara di Chandra Bhaga #4.
85
Prahara di Chandra Bhaga #5.
86
Prahara di Chandra Bhaga #6.
87
Prahara di Chandra Bhaga #7.
88
Prahara di Chandra Bhaga #8.
89
Prahara di Chandra Bhaga #9.
90
Prahara di Chandra Bhaga #10.
91
Prahara di Chandra Bhaga #11.
92
Tumbangnya kesombongan #1.
93
Tumbangnya kesombongan #2.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!