Tahta Yang Terampas #10.

Panglima Lokantara, yg merupakan orang kepercayaan dari Prabhu Watu menak Koncar, segera bertindak agar pasukan Medang Kemulan selamat dari kehnacuran.

Ia menggunakan cara mundur dengan teratur , supaya pasukan dari Kerajaan Kalinggha Pura tidak dapat menghancurkan mereka.

Di tambah lagi , ketika pasukan dari Kerajaan Kalinggha Pura harus menyebrangi kali yg tidak terlalu lebar tersebut , dapat di manfaatkan dengan baik oleh Panglima Lokantara.

Akan tetapi Prabhu Watu menak Koncar menjadi marah di buatnya.

" Hehh, Lokantara ,..mengapa kau menarik pasukan untuk mundur,..kita belum kalah,.." teriak Prabhu Watu menak Koncar.

" Ampunkan hamba gusti Prabhu,..ternyata pasukan dari Kalinggha Pura tidak sedikit jumlahnya seperti perkiraan kita semula,.. mereka terus saja berdatangan ,.jika ini di biarkan terus menerus,.pasukan kita bisa kalah ,..Gusti Prabhu ,.." jawab Panglima Lokantara.

" Hehh,.. jangan jadi pengecut Lokantara,..kita akan membumi hanguskan Kerajaan Kalinggha Pura, agar dapat berkuasa di seluruh tlatah negeri ini,..mengapa harus mundur,....mundur itu adalah tindakan seorang pengecut,..bagaimana mungkin ingin menggapai sebuah cita cita jika kita tidak mau berkorban,.." teriak Prabhu Watu menak Koncar.

Ucapan nya itu sekaligus untuk pemberi semangat para prajurit nya

Kemudian terdengar lah pekik teriakan dari para prajurit Medang Kemulan.

" Hidup ,.. Prabhu Watu Koncar,..!"

" Hidup,...Prabhu Watu Koncar,..!''

" Hidup ,..Prabhu Watu Koncar,..!"

Suara teriakan itu membahana menggugah semangat juang para prajurit Medang Kemulan. Yg awalnya sudah mulai keriput hatinya, kini menyala kembali.

Dan itu mereka tunjukkan dengan perlawanan mereka yg semakin gigih bertempur melawan pasukan Kerajaan Kalinggha Pura.

Desakan pasukan Kerajaan Kalinggha Pura menjadi terhambat. Mereka mendapatkan perlawanan yg sengit dari pasukan Medang Kemulan di semua lini.

Saat menjelang pagi,..Prabhu Watu menak Koncar memberikan perintah kepada seluruh panglimanya untuk mempertahankan kedudukan mereka.

Dan berusaha untuk membalikkan keadaan dengan menyerang pasukan dari Kerajaan Kalinggha Pura itu.

Akan tetapi ,..Panglima Dyah Kandara tidak tinggal diam , Panglima kepercayaan dari Ratu Simhana ini kembali ia menerapkan sistem penyerangan , Srigunting mendem.

Beberapa orang prajurit khusus yg sangat terlatih bergerak menyerang pasukan dari Kerajaan Medang Kemulan, lalu mereka dengan cepat kembali lagi ke induk pasukan nya.

Kemudian pasukan dari Kerajaan Kalinggha Pura dari para prajurit biasa masuk menggantikan tugas mereka yg telah berhasil mengoyakkan pertahanan musuh.

Memang serangan serangan yg di lakukan oleh pasukan dari Srigunting mendem ini,..membuat kerepotan pasukan dari Kerajaan Medang Kemulan yg dipimpin oleh Prabhu Watu menak Koncar.

Disaat mentari telah terbit dari ufuk timur , kedudukan pasukan dari Medang Kemulan semakin sulit.

Adalah Prabhu Watu Menak Koncar yg mengambil keputusan sendiri,.ia akan menghadapi panglima perang kerajaan Kalinggha pura sendiri.

" Lokantara ,..pimpin seluruh prajurit Medang Kemulan,.. hancurkan Pasukan Kalinggha pura itu..aku akan menghadapi panglima perang Dyah Kandara,..agar ia tahu sedang berhadapan dengan siapa saat ini,.." seru Prabhu Watu Menak Koncar.

" Sendika Gusti Prabhu,.." jawab Panglima Lokantara singkat.

Ia tidak mau mendebat junjungan nya itu,..hanya akan menambah murkanya saja.

Maka seluruh pasukan Kerajaan Medang Kemulan di bawah kendali Panglima Lokantara.

Panglima kepercayaan dari Prabhu Watu Menak Koncar ini memutar otaknya agar pasukan nya tidak tumpas,.. karena pasukan dari Kerajaan Kalinggha Pura tengah membentuk suatu bentuk putaran cakra guna menggilas pasukan Medang Kemulan.

Hampir saja putaran cakra ini membulat utuh , yg itu artinya ,..pasukan Medang Kemulan dalam posisi terkepung,.dan terus menerus di gempur dengan cara yg ber gantian oleh para prajurit Kerajaan Kalinggha Pura.

Hal ini tidak boleh terjadi, berkata dalam hati , Panglima Lokantara.

Ia pun berusaha memecah kepungan yg ada di ekor pasukan nya dengan berusaha menumpuk para prajurit yg terlatih di ekor pasukan nya itu.

Meskipun tidak berhasil sepenuhnya ,..namun hal ini dapat menghambat gerak pasukan Kalinggha Pura.

Sementara itu, dengan gagah nya , Prabhu Watu Menak Koncar dengan gajah besar tunggangan nya mendekati Panglima Dyah Kandara dari Kerajaan Kalinggha Pura.

Sang panglima dari Kalinggha Pura nampak tengah bertarung dengan gagah nya, ia yg bersenjtakan tombak pendek, bagaikan malaikat pencabut nyawa bagi para prajurit Medang Kemulan.

Tombak pendeknya tersebut tampak berputaran diatas kepala ,..baru kemudian meluncur dan menghujam ke jantung para prajurit dari Kerajaan Medang Kemulan.

Entah sudah berapa banyak nyawa melayang di ujung tombaknya itu.

Panglima Dyah Kandara yg mengendarai seekor kuda hitam polos yg tegar , bergerak terus mencari lawan nya.

Hingga di dengar oleh sang Panglima ada suara binatang yg menggeru bersuara keras,..

" Ngheeeeikk,.."

Suara Gajah besar tunggangan dari Prabhu Watu Menak Koncar tepat berada di belakang Panglima Dyah Kandara.

Sang panglima segera memutar kudanya yg besar ke arah suara tersebut.

Tampak olehnya Prabhu Watu Menak Koncar tengah duduk diatas punggung gajah besar itu dengan angkuhnya.

Tangan nya yg di letakkan pada kedua lututnya yg terbuka lebar , sambil tertawa ia berseru,..

" Ha, ha, ha,..mana itu Ratumu yg cantik,..biar kujadikan sebagai permaisuri ku,...di Medang Kemulan,.." teriak Prabhu Watu Menak Koncar.

Panglima Dyah Kandara yg mendengar ucapan dari Prabhu Watu Menak Koncar segera membalas nya,..

" Hehhh,..maling ,..mana sudi Ratu ku menjadi istrimu,..yg ada , dia akan muntah jika melihat wajah buruk mu ,..Koncar,.." teriak panglima Dyah Kandara.

" ******* ,..kau berani meghina ku, belum tahu kau berhadapan dengan siapa,..sedang Kreshna Yuda pun tewas di tanganku,.. apa lagi dirimu yg bukan siapa siapa,.." teriak Prabhu Watu Menak Koncar.

Panglima Dyah Kandara mempersiapkan senjatanya,..tombak yg sangat ia andalkan dalam bertarung telah terangkat naik ke atas .

Mata tombak tersebut mengarah tepat pada Prabhu Watu Menak Koncar.

Ia berseru dengan keras,..

" Koncar,..mungkin hanya Prabhu Kreshna Yuda sajalah yg dapat kau kadali,..tidak dengan aku,..aku Dyah Kandara tidak akan jeri jika harus berhadapan dengan mu ,..behh,.." ucap Panglima Dyah Kandara.

Sambil ia menatap ke seluruh penjuru peperangan , yg tampaknya masih di kuasai oleh para Prajurit nya.

Hatinya pun cukup senang akan hal itu,,..ia memanggil salah seorang Prajurit penghubungnya agar tetap dan terus menekan pasukan dari Medang Kemulan itu.

Dan ia sendiri akan mengahadapi Prabhu Watu Menak Koncar.

" ******* ,..kau tidak dapat melihat tinggi nya gunung dan luas nya samudra,..terima ini Dyah Kandara,..hehh,.."

Kata Prabhu Watu Menak Koncar sambil melepaskan dua buah senjata gelang gelang yg terbuat dari baja yg di campur dengan perunggu.

" Shiiing ,"

" Shiiing,"

Dua buah senjata itu segera melesat mengarah ke tubuh Panglima Dyah Kandara.

" Hiyyyahh,.."

" Traangg ,.."

" Triiiinng,..."

Dua buah gelang baja itu di pukul jatuh oleh Panglima Dyah Kandara tanpa harus turun dari punggung kudanya.

" *******,..terima ini,...heaahhh,"

Teriak Prabhu Watu Menak Koncar sambil melepaskan pukulan jarak jauhnya, yg berwarna kemerahan, menerjang Panglima Dyah Kandara.

" Dhumbhhh,"

Pukulan jarak jauh itu tidak mengenai Panglima Dyah Kandara yg telah menggerakkan kudanya bergeser dari tempat nya semula.

Hasilnya pukulan jarak jauh milik Prabhu Watu Menak Koncar itu mengenai tempat kosong dan mmebuat lobang yg cukup besar.

Beberapa kali ia melepaskan serangan jarak jauh milik nya itu tanpa menghasilkan apa -apa.

Panglima Dyah Kandara tidak mau terus menerus jadi incaran serangan dari lawannya tersebut.

Pada suatu ketika,..

" Heaaahh..,"

Ia melompat dan bergerak melayang dengan sangat cepat menuju Prabhu Watu Menak Koncar yg masih duduk dengan angkuhnya di atas punggung gajah besar itu.

Panglima Dyah Kandara menjulurkan tombaknya ke arah dada Prabhu Watu Menak Koncar.

Memang hebat ilmu peringan tubuh yg di miliki oleh panglima kepercayaan Ratu Simhana ini,..saking cepatnya ,.. Prabhu Watu Menak Koncar tidak dapat berbuat apa -apa selain menangkis senjata tombak milik Panglima Dyah Kandara itu dengan pedangnya.

" Traannnngg,.."

Benturan yg terjadi menyebabkan pijaran kembang api.

Dari benturan ini dapat di lihat sesungguhnya kemampuan dari kedua tokoh sakti ini nampak seimbang.

Walaupun panglima Dyah Kandara harus melompat turun akibat benturan tenaga dalam tadi,.namun ia masih mampu untuk mendarat kembali di atas punggung kudanya.

Sedangkan Prabhu Watu Menak Koncar sendiri hampir saja terjatuh dari punggung gajah nya jika tidak segera di tolong oleh Prajurit nya,,

Prajurit yg bertugas sebagai pengemudi Gajah besar itu dengan sigap menahan Prabhu Watu Menak Koncar agar tidak terjatuh.

Prabhu Watu Menak Koncar sendiri kemudian mengumpat dan bersumpah serapah, karena hampir saja dirinya terjatuh.

" ******,. kau memang mencari mampus,.." teriak nya .

Prabhu Watu Menak kemudian melesat menuju Panglima dyah kandara yg masih duduk di atas punggung kudanya.

" Heahhhh,.."

Sambil berseru keras pedang di tangan dari Prabhu Watu Menak Koncar itu bergerak menebas ke arah leher panglima Dyah kandara.

" Traaaang,.."

Kembali benturan terjadi , dan kali ini, mau tidak mau , Panglima Dyah Kandara harus mencelat dari punggung kudanya,..ia terjatuh ke atas tanah.

Dan begitu mendarat, serangan dari Prabhu Watu Menak Koncar langsung menerpa nya,. kembali Panglima Dyah Kandara harus berlompatan menghindari serangan yg terus menerus yg di lancarkan oleh Prabhu dari Kerajaan Medang Kemulan itu.

Panglima Dyah Kandara beberapa kali harus berlompatan dan bersalto agar terbebas dari serangan tersebut.

Tombak pendeknya berputaran kesana kemari dengan cepat guna mementahkan semua serangan.

Prabhu Watu Menak Koncar amat geram dan sangat heran , ternyata lawan nya ini tidak dapat di pandang enteng.

Ia memang bergerak dengan sangat cepat,..namun lawannya pun mampu mengimbanginya.

Panglima Kepercayaan dari Ratu Simhana ini memang jadi andalan di Kerajaan Kalinggha Pura, ia amat di kasihi oleh Penguasa Kalinggha Pura tersebut.

Karena selain pintar dalam hal pemikiran , panglima Dyah Kandara pun memiliki ilmu silat yg sangat tinggi.

Sehingga menjadi salah seorang Kepercayaan dari Ratu Simhana.

Dan saat ini,.. Kepercayaan dari Ratu Simhana dibayar tuntas oleh Panglima Dyah Kandara dengan berhasil membuat Prabhu Watu Menak Koncar terdesak hebat.

Setelah serangan nya yg bertubi tubi,..dan masih mampu untuk di hindari oleh Panglima Dyah Kandara,.. ternyata perlahan namun pasti tenaga Penguasa Medang Kemulan ini menjadi terkuras.

Apalagi kecerdikan dari Panglima Dyah Kandara yg bergerak terus memutarinya sambil terus menerus menjulurkan tombaknya ke arah Prabhu Watu Menak Koncar.

Pada saat Matahari tepat di atas kepala,..panglima Dyah Kandara memberikan tusukan pada perut dari lawannya,..namun segera di tangkis oleh Prabhu Watu Menak Koncar.

Namun ternyata serangan ini hanyalah tipuan saja, begitu pedang di tangan Prabhu Watu Menak Koncar ini memapasi serangan tersebut,.. Panglima Dyah Kandara dengan sangat cepat menarik serangan dan kembali menjulurkan tombaknya ke arah dada.

Prabhu Watu Menak Koncar yg memang berniat ingin melakukan serangan balasan menjadi terkejut, ia terlambat menghindarinya. hanya bergerak sedikit saja dan mata tombak itu berhasil menembus tubuhnya.

Beruntung tombak tersebut tidak mengenai pas pada jantung nya hanya di bawah ketiak dari Prabhu Watu Menak Koncar sehingga ia pun masih bisa selamat dari kematian.

" Aaaakkhh,..,"

Terdengsr teriakan yg keluar dari mulut Prabhu Watu Menak Koncar, ia berusaha menjauhi Panglima Dyah Kandara yg terus saja memburunya.

Setelah menarik tombaknya dari tubuh Prabhu Watu Menak Koncar,..darah yg keluar dari bekas luka tersebut sangat banyak.

Prabhu Watu Menak Koncar terlihat sempoyongan, dan terus menerus menjauh dari sang Panglima, beruntung atas perintah dari beberapa Senopati pengapit sang Prabhu Watu Menak Koncar, mereka segera mengurung Raja nya itu,..dan menyerang panglima Dyah Kandara secara bersama sama.

Panglima Dyah Kandara pun memanggil para prajurit nya guna menghadapi para Senopati pengapit Prabhu Watu Menak Koncar itu.

Sementara sang Prabhu Watu Menak Koncar kemudian di larikan ke garis belakang dari pertempuran.

Panglima Dyah Kandara menggila, ia kini dengan bebasnya menusuk kan tombaknya ke arah para prajurit Medang Kemulan yg berusaha mengeroyoknya.

Mengetahui bahwa Prabhu Watu Menak Koncar terluka parah,.. Panglima Lokantara segera mengambil keputusan yg sangat tepat guna mengjindari kehancuran pasukan nya kali ini.

Dengan sebuah isyarat ,..ia memberikan kepada pemimpin pasukan terkecil dari tiap tiap prajurit. Agar mereka kembali dalam formasi yg padu dan mundur secara teratur ,..ia juga mmerintahkan agar tidak serta merta mereka lari meninggalkan medan perang,..yg dapat di artikan mereka itu kalah.

Pasukan Kerajaan Medang Kemulan ini tetap melakukan perlawanan walaupun tidak sehebat saat Prabhu Watu Menak Koncar masih bertempur.

Kali ini mereka hanya di perintahkan untuk mundur supaya mereka tidak habis di gilas paeukan dari Kerajaan Kalinggha Pura itu.

Walaupun mengetahui, bahwa pasukan dari Medang Kemulan ini ingin menarik diri dari medan peperangan ,..tetapi Panglima Dyah Kandara tidak bermaksud untuk menghancurkan mereka semua, sebenarnya yg di inginkan oleh orang Kepercayaan dari Ratu Simhana ini adalah kepala dari Prabhu Watu Menak Koncar sendiri.

Agar ia dapat memberikan pelajaran yg berharga kepada Raja yg baru berkuasa itu untuk tidak terlalu bersikap jumawa dan memandang enteng orang lain.

Sayang keinginan nya itu tidak berhasil terkabul karena Prabhu Watu Menak Koncar berhasil di selamatkan oleh para prajurit nya.

Ketika pasukan dari Medang Kemulan itu berhasil keluar dari kepungan dan tekanan pasukan dari Kerajaan Kalinggha Pura,.. Panglima Dyah Kandara tidak berniat mengejar mereka.

Ia malah menyuruh seluruh pasukan nya untuk tidak terlalu jauh masuk ke dalam wilayah Kerajaan Medang Kemulan itu.

Panglima Dyah Kandara maeih berhitung dengan jebakan yg dapat di buat oleh para prajurit dari Kerajaan Medang Kemulan.

Ia memberikan isyarat agar mereka menghentikan pengejaran kepada para prajurit Medang Kemulan tersebut.

Bahkan dengan cepat ,..panglima Dyah Kandara menarik pasukan nya dari tempat itu seraya meneyebrangi Kali yg tidak terllalu besaritu.

Salah seorang prajurit penghubung yg melihat tindakan tergesa gesa dari panglimnya tersebut langsung bertanya.

" Ampun Gusti panglima,.. mengapa kita harus menarik diri dari tempat ini dengan tergesa -gesa,..?"

Pertanyaan prajurit penghubung ini di ajukannya kepada Panglima Dyah Kandara.

Namun oleh sang panglima di jawab dengan isyarat jari jempolnya,..sontak saja prajurit penghubung ini melihat kearah yg tlah di tunjukkan oleh panglimanya itu

" Hahhhh,.."

Dari kejauhan ia melihat iring iringan prajurit yg dalam jumlah yg sangat besar , lengkap dengan umbul umbul dan tunggul nya.

Namun karena masih sangat jauh ia kesulitan untuk menentukan dari manakah pasukan itu berasal.

Prajurit penghubung tersebut bergerak cepat untuk memberitahukan kepada masing masing pemimpin kelompok pasukan dari Kerajaan Kalinggha pura ini agar lebih cepat mundurnya.

Memang dalam hal kesigapan, pasukan dari Kerajaan Kalinggha Pura ini dapat di acungi jempol, dalam sekejap mereka telah berhasil menyebrangi Kali itu., tidak ada yg tersisa kecuali yg telah rewas.

Episodes
1 Tahta yang Terampas. #1.
2 Tahta Yang Terampas. #2
3 Tahta Yang Terampas #3.
4 Tahta Yang Terampas. #4
5 Tahta Yang Terampas #5.
6 Tahta Yang Terampas #6.
7 Tahta Yang Terampas #7.
8 Tahta Yang Terampas #8.
9 Tahta Yang Terampas #9.
10 Tahta Yang Terampas #10.
11 Ksatria Muda #1.
12 Ksatria Muda #2.
13 Ksatria Muda. #3.
14 Ksatria Muda #4.
15 Ksatria Muda. #5.
16 Ksatria Muda. #6
17 Ksatria Muda #7.
18 Ksatria Muda #8.
19 Ksatria Muda #9.
20 Ksatria Muda #10
21 Persiapan. #1
22 Persiapan. #2.
23 Persiapan #3.
24 Persiapan #4
25 Persiapan #5.
26 Persiapan #6.
27 Persiapan #7
28 Persiapan #8.
29 Persiapan #9.
30 Persiapan #10.
31 Tahta yang Goyah #1.
32 Tahta yang Goyah #2.
33 Tahta yang Goyah #3.
34 Tahta Yang Goyah. #4.
35 Tahta Yang Goyah #5.
36 Tahta Yang Goyah #6.
37 Tahta Yang Goyah #7.
38 Tahta Yang Goyah #8
39 Tahta Yang Goyah #9
40 Tahta Yang Goyah #10.
41 Pertaruhan #1.
42 Pertaruhan #2.
43 Pertaruhan #3.
44 Pertaruhan #4.
45 Pertaruhan #5.
46 Pertaruhan #6.
47 Pertaruhan #7.
48 Pertaruhan #8
49 Pertaruhan #9.
50 Pertaruhan #10.
51 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar. #1.
52 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #2
53 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #3
54 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #4
55 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #5.
56 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #6.
57 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #7.
58 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #8.
59 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #9.
60 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #10.
61 Sang Prabhu #1.
62 Sang Prabhu #2.
63 Sang Prabhu #3.
64 Sang Prabhu #4.
65 Sang Prabhu #5.
66 Sang Prabhu #6
67 Sang Prabhu #7
68 Sang Prabhu #8
69 Sang Prabhu #9.
70 Sang Prabhu #10.
71 Di tahan #1
72 Di Tahan #2
73 Di Tahan #3.
74 Di Tahan #4.
75 Di Tahan #5.
76 Di Tahan #6
77 Di Tahan #7
78 Di Tahan #8.
79 Di Tahan #9
80 Di Tahan #10
81 Prahara di Chandra Bhaga.#1
82 Prahara di Chandra Bhaga #2.
83 Prahara di Chandra Bhaga #3.
84 Prahara di Chandra Bhaga #4.
85 Prahara di Chandra Bhaga #5.
86 Prahara di Chandra Bhaga #6.
87 Prahara di Chandra Bhaga #7.
88 Prahara di Chandra Bhaga #8.
89 Prahara di Chandra Bhaga #9.
90 Prahara di Chandra Bhaga #10.
91 Prahara di Chandra Bhaga #11.
92 Tumbangnya kesombongan #1.
93 Tumbangnya kesombongan #2.
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Tahta yang Terampas. #1.
2
Tahta Yang Terampas. #2
3
Tahta Yang Terampas #3.
4
Tahta Yang Terampas. #4
5
Tahta Yang Terampas #5.
6
Tahta Yang Terampas #6.
7
Tahta Yang Terampas #7.
8
Tahta Yang Terampas #8.
9
Tahta Yang Terampas #9.
10
Tahta Yang Terampas #10.
11
Ksatria Muda #1.
12
Ksatria Muda #2.
13
Ksatria Muda. #3.
14
Ksatria Muda #4.
15
Ksatria Muda. #5.
16
Ksatria Muda. #6
17
Ksatria Muda #7.
18
Ksatria Muda #8.
19
Ksatria Muda #9.
20
Ksatria Muda #10
21
Persiapan. #1
22
Persiapan. #2.
23
Persiapan #3.
24
Persiapan #4
25
Persiapan #5.
26
Persiapan #6.
27
Persiapan #7
28
Persiapan #8.
29
Persiapan #9.
30
Persiapan #10.
31
Tahta yang Goyah #1.
32
Tahta yang Goyah #2.
33
Tahta yang Goyah #3.
34
Tahta Yang Goyah. #4.
35
Tahta Yang Goyah #5.
36
Tahta Yang Goyah #6.
37
Tahta Yang Goyah #7.
38
Tahta Yang Goyah #8
39
Tahta Yang Goyah #9
40
Tahta Yang Goyah #10.
41
Pertaruhan #1.
42
Pertaruhan #2.
43
Pertaruhan #3.
44
Pertaruhan #4.
45
Pertaruhan #5.
46
Pertaruhan #6.
47
Pertaruhan #7.
48
Pertaruhan #8
49
Pertaruhan #9.
50
Pertaruhan #10.
51
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar. #1.
52
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #2
53
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #3
54
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #4
55
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #5.
56
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #6.
57
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #7.
58
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #8.
59
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #9.
60
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #10.
61
Sang Prabhu #1.
62
Sang Prabhu #2.
63
Sang Prabhu #3.
64
Sang Prabhu #4.
65
Sang Prabhu #5.
66
Sang Prabhu #6
67
Sang Prabhu #7
68
Sang Prabhu #8
69
Sang Prabhu #9.
70
Sang Prabhu #10.
71
Di tahan #1
72
Di Tahan #2
73
Di Tahan #3.
74
Di Tahan #4.
75
Di Tahan #5.
76
Di Tahan #6
77
Di Tahan #7
78
Di Tahan #8.
79
Di Tahan #9
80
Di Tahan #10
81
Prahara di Chandra Bhaga.#1
82
Prahara di Chandra Bhaga #2.
83
Prahara di Chandra Bhaga #3.
84
Prahara di Chandra Bhaga #4.
85
Prahara di Chandra Bhaga #5.
86
Prahara di Chandra Bhaga #6.
87
Prahara di Chandra Bhaga #7.
88
Prahara di Chandra Bhaga #8.
89
Prahara di Chandra Bhaga #9.
90
Prahara di Chandra Bhaga #10.
91
Prahara di Chandra Bhaga #11.
92
Tumbangnya kesombongan #1.
93
Tumbangnya kesombongan #2.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!