Ksatria Muda #4.

Dua panglima dari dua Pakuwan yg berbeda terus saja memperbincangkan nasib naas yg menimpa Panglima Lokantara.

Salah seorang panglima dari Kerajàan Medang Kemulan yg paling di andalkan oleh Prabhu Watu Menak Koncar.

Kini panglima Lokantara itu telah pergi untuk selama lama nya oleh seorang pemuda yg berusia sangat muda yg tidak d ketahui nama dan identitas nya.

Sungguh sesuatu kekalahan yg sangat menyakitkan bagi seluruh pasukan Kerajàan Medang Kemulan. Wajah Prabhu Watu Menak Koncar seperti sedang di tampar oleh seorang bocah kecil.

Kesombongan dari penguasa Kerajàan Medang Kemulan ini mulai luntur setelah berkali-kali usahanya gagal untuk menundukkan sebuah wilayah, bahkan untuk sekecil dari Pakuwan Pemanggar pun tidak dapat ia tundukkan, sehingga nama Prabhu Watu Menak Koncar sudah tidak segarang dahulu ketika berhasil

mengalahkan sang Prabhu Kreshna Yuda.

Nama Watu Menak Koncar sangat di segani oleh lawan pada waktu itu, karena dari daerah Pakuwan ia mampu menguasai Kerajàan sebesar Kerajàan Medang Kemulan,.namun kini nama itu kembali meredup setelah usahanya yg gagal beberapa kali.

Dan dalam pada itu,.di sebuah hutan di balik air terjun , dengan santai nya nampak tengah duduk seorang pemuda tampan dengan memakai pakaian yg sangat sederhana. Ditangannya tergenggam sebuah seruling yg terbuat dari bambu.

Di dekat pemuda itu tengah tertidur seekor binatang buas yg berwarna putih. Yaitu seekor Macan Putih.

Ia sering memanggil si Putih, dan pemuda itu tiada lain adalah Pangeran Dewangga Sena, putra dari Prabhu Kreshna Yuda yg telah mangkat di bantai oleh Watu Menak Koncar beberapa tahun silam.

Saat ini Pangeran Dewangga Sena telah tumbuh menjadi dewasa, seorang pemuda yg berwajah sangat tampan.

Meskipun ia kini tinggal di hutan dan hanya di temani oleh Si putih saja, namun Pangeran Dewangga Sena masih sering teringat serta terkenang akan kedua orang tuanya yaitu Prabhu Kreshna Yuda dan Ratu Ayu manik wangi.

Kedua nya sangat ia cintai , bahkan ketika ia harus membunuh Panglima Lokantara beberapa waktu yg lalu, ia mempergunakan sebatang anak panah, karena sesungghnya ia sedang terkenang saat kematian ibundanya di hadapannya, ketika berusaha untuk melindunginya.

Ibunda,.semoga dirimu tenang di alam nirwana sana, sakit hatimu telah nanda bayarkan,.betkata dalam hati Pangeran Dewangga Sena.

Sambil memukul-mukulkan, ujung serulingnya ke atas batu yg ada di dinding goa tersebut, mata sang Pangeran nampak sedang berkaca -kaca mengenang kembali masa masa indah bersama keluarganya.

Sungguh kejadian tersebut telah berlalu sangat cepat,.ia sudah tidak dapat lagi belaian kasih sayang dari ibunda Ratu, juga arahan dari sang Ramanda Prabhu .

Jika harus mengenang kebersamaan itu hati Pangeran Dewangga Sena amat perih, satu nama yg membuat dirinya harus terusir dari Istana nya sendiri yaitu Istana Medang Kemulan, bahkan orang inilah yg telah merampas tahtanya dari sang Ramanda Prabhu Kreshna Yuda.

Yah,..orang tersebut bernama Watu Menak Koncar.

Tunggulah Menak Koncar, sebentar lagi, diriku lah yg akan mengirim dirimu ke neraka,..seru Pangeran Dewangga Sena.

Sambil ia mengepalkan tangan, pemuda ini nampak berjanji dalam hatinya guna menuntut balas atas kematian kedua orang tuanya itu.

Memang Pangeran Dewangga Sena berusaha untuk memulihkan kembali kejayaan dari Kerajaan Medang Kemulan saat masih di perintah Ramandanya,.Prabhu Kreshna Yuda.

Dan kali ini dalam hati pemuda itu, ia harus mulai untuk keluar dari dalam hutan dan bergerak guna mengumpulkan para prajurit yg dapat di jadikan pasukan kelak.

Atau Haruskah diriku menemui Paman Akuwu Manik Rangga,..berkata dalam hati Pangeran Dewangga Sena.

Sebenarnya ia pun tahu bahwa paman nya ini amat menyayangi nya dan mencari nya selama beberapa lama.

Namun karena sesuatu hal, ia tidak ingin menemui sang paman hingga kini semuanya telah selesai.

Jadi sudah saatnya ia turun gunung , guna mewujudkan cita citanya yg mulia, yaitu merebut kembali Kerajaan Medang kemulan dari tangan Prabhu Watu Menak Koncar.

Namun sebelum ia akan melakukan hal tersebut,.Pangeran Dewangga Sena masih harus membuat daftar nama nama yg perlu untuk di lenyapkan termasuk dalam hal ini adalah Prabhu Watu Menak Koncar sendiri, namun diantara nama nama itu ada juga nama Jabonarang, dirinya dan saudara nya lah yg telah membunuh Ramanda Prabhu Kreshna Yuda.

Di tambah lagi ada nama nama lain seperti Adas Gala dan Jabung Alap. Meskipun mereka sudah tidak berada lagi di dekat Prabhu Watu Menak Koncar tetapi nama nama ini memiliki andil yg besar dalam mengalahkan Ramanda Prabhu Kreshna Yuda pada waktu itu.

Jika nama nama tadi tidak memberikan bantuan terhadap Watu Menak Koncar belum tentu Ramandanya akan kalah.

Untuk sementara diriku harus menemui Paman panglima Watu Giring, berkata dalam hati Pangeran Dewangga Sena .

Ia memutuskan untuk menemui salah satu orang kepercayaan dari Prabhu Kreshna Yuda.

Hahh,..akan tetapi dimana ia sekarang, mengapa pada waktu itu , aku tidak menemuinya, Tanya Pangeran Dewangga Sena lagi.

Karena memang pada saat itu, Panglima Raden Watu Giring pernah datang ke desa Lohsari mencari dirinya.

Akan tetapi Pangeran Dewangga Sena tidak menemui Panglima Raden Watu Giring.

Jadi untuk saat ia akan sangat kesulitan untuk menemukan nya.

Darimana asal Paman Watu Giring, bertanya dalam hati, Pangeran Dewangga Sena.

Namun putra Prabhu Kreshna Yuda ini segera bergerak meninggalkan goa tersebut, goa yg berada di belakang air terjun tersebut sudah hampir tujuh tahun ia diami dengan di temani si putih.

Saat keluar dari tempat yg sulit itu , Pangeran Dewangga Sena tetap di temani oleh si Putih.

Nampak nya binatang ini bukan binatang sembarangan , karena dialah yg paling banyak memberikan pelajaran terhadap Pangeran Dewangga Sena terutama nya mengenai masalah ilmu kadigjayaan.

Sehingga gerak dan langkah dari Pangeran Dewangga Sena masih banyak terikut dari sentuhan hewan tersebut.

Menjelang tengah hari Pangeran Dewangga Sena sudah berada di tepian desa Lohsari tepatnya berada di sisi persawahan , yg membatasi antara desa Lohsari dengan hutan tersebut.

Pemuda ini melanjutkan langkah kakinya menuju desa Lohsari.

Desa yg masuk ke dalam wilayah kepaneon Cempogo ini sekarang sudah sangat ramai terlebih dengan ada nya kabar mengenai seorang anak kecil yg mampu menunggangi seekor macan putih.

Banyak orang yg berbondong bondong pindah ke tempat itu.

Begitu memasuki desa Lohsari , Pemuda tampan yg tiada lain adalah Pangeran Dewangga Sena segera mencari sang tetua desa yaitu Ki Buyut Lohsari.

Tidak terlalu lama ia bertemu dengan seorang gadis cantik dan masih berusia sangat muda ada di halaman rumah dari Buyut Lohsari.

Gadis cantik ini, menghentikan pekerjaan nya saat melihat ada seorang Pemuda yg memiliki wajah yg rupawan tengah memperhatikan rumah Ki Buyut Lohsari itu.

" Ada yg dicari,..den,..?" tanya gadis itu.

" Ahhh,. ehhhh,.." Pangeran Dewangga Sena tergagap menjawab pertanyaan dari gadis itu.

" Jika memang ingin mengetahui sesuatu , dapat bertanya pada eyangku, den,.." ucap gadis cantik itu lagi.

" Ss siap pa,..eyangmu itu,. ni,..?" tanya Pangeran Dewangga Sena gugup.

Kemudian gadis yg masih berusia muda itu menyebutkan bahwa Eyang nya adalah Buyut Lohsari, yg menjadi pemimpin desa Lohsari ini.

Pas , jika memang ini adalah rumah Buyut Lohsari, aku harus singgah,..berkata dalam hati Pangeran Dewangga Sena.

" Baiklah , aku akan bertemu dengan Eyang Buyut Lohsari,.apakah ia ada di rumah,. ?" tanya Pemuda tampan itu.

Dan di jawab dengan anggukkan kepala gadis cantik itu.

Ia mempersilahkan sang Pemuda untuk masuk kedalam.

" Silahkan masuk,..nanti eyang akan Ku panggil untuk datang kemari,.." ucap gadis cantik itu.

" Terima kasih ,." jawab Pangeran Dewangga Sena.

Putra Prabhu Kreshna Yuda ini duduk di pendopo rumah Buyut Lohsari yg cukup luas tersebut.

Dan tidak terlalu lama keluarlah si empunya rumah, Buyut Lohsari.

Penampilan pemimpin dari desa Lohsari ini memang masih nampak gagah meskipun usia nya sudah cukup tua.

Rambut dan jenggotnya telah memutih semua, dengan berselempangkan kain panjang yg tersampir di pundaknya.

Pemimpin desa Lohsari ini kemudian bertanya kepada pangeran Dewangga Sena.

" Siapa kah , anakmas ini, ada perlu apa dengan saya ,..?" tanya Buyut Lohsari.

Pangeran Dewangga Sena terdiam, ia merasa sulit untuk memulai pembicaraan, dari mana ia akan memulai nya.

" Ada perlu apa anakmas , katakan lah jangan sungkan, !" ucap Ki Buyut Lohsari lagi.

Ia melihat gelagat yg tidak pas dengan pemuda yg ada di hadapan nya itu.

Setelah agak lama diam barulah Pangeran Dewangga Sena berkata,

" Perkenalkan nama ku , Angga , Ki Buyut,.." ucap Pangeran Dewangga Sena.

" Anakmas ini bernama Angga,. darimana asal nya , dan ada perlu apa di Lohsari ini,..?" tanya Ki Buyut Lohsari lagi.

" Begini, Ki Buyut,. aku berasal dari Pamintihan, dan singgah di Lohsari ini adalah untuk bertemu dengan salah seorang kerabat yg dahulu pernah singgah disini,. " jelas Pangeran Dewangga Sena.

" Siapa,. ??" tanya Ki Buyut Lohsari penasaran.

Pangeran Dewangga Sena kemudian menyebut nama Panglima Raden Watu Giring, yg ia sebutkan sebagai salah seorang kerabatnya.

Alangkah terkejutnya Buyut Lohsari begitu Pangeran Dewangga Sena menyebutkan nama tersebut. Karena memang panglima pasukan Kerajaan Medang Kemulan di masa Prabhu Kreshna Yuda itu pernah singgah di desanya dalam upaya mencari dan menemukan putra satu satunya prabhu Kreshna Yuda yg telah menghilang itu.

" Begini , anakmas Angga, berhubung di saat itu , para prajurit dari Kerajaan Medang Kemulan datang kemari guna mencari putra mahkota Kerajaan Medang Kemulan ini, maka Panglima Raden Watu Giring akhirnya meninggalkan desa Lohsari ini, ia tidak ingin bersinggungan dengan para prajurit Watu Menak Koncar itu,..bersama dengan dua orang teman nya ia segera pergi dari sini, ". jelas Ki Buyut Lohsari.

" Kalau boleh tahu kemana perginya Paman watu Giring itu, Eyang Buyut,..?" tanya Pangeran Dewangga Sena.

" Saya tidak tahu anakmas, kemana perginya Panglima Raden Watu Giring itu, karena ia tidak menyebutkan kemana ia akan pergi, mungkin guna menghindari pengejaran para prajurit Medang Kemulan yg telah menetapkan nya sebagai orang paling di cari di seluruh Kerajaan Medang Kemulan ini selain dengan Pangeran putra mahkota itu sendiri, " jelas Ki Buyut lagi.

Nampak raut wajah pemuda yg berwajah tampan ini agak berubah setelah Buyut Lohsari menyebutkan bahwa dirinya termasuk orang yg paling di cari di tlatah Kerajaan Medang Kemulan ini.

Dalam hatinya bertanya -tanya, apakah Ki Buyut Lohsari ini akan mmeberitahukan pihak Kerajaan jika ia menyebutkan identitas nya yg sebenarnya.

Ahhh, lebih baik , diriku tetap dalam penyamaran , toh,. tidak ada yg mengenal diriku kecuali Paman Watu Giring, berkata dalam hati Pangeran Dewangga Sena.

" Kemanakah diriku harus mencari Paman Watu Giring itu, Eyang Buyut, ?" tanya Pangeran Dewangga Sena.

Belum sempat, Buyut Lohsari menjawab pertanyaan tadi, gadis cantik yg berusia muda keluar membawakan makanan dan minuman ke hadapan mereka berdua.

" Kenalkan ini Kintan Suri, cucuku satu satunya,." ucap Ki Buyut Lohsari.

Ia memperkenalkan gadis cantik itu kepada pangeran Dewangga Sena.

Dan putra Mahkota dari Prabhu Kreshna Yuda merangkap tangan nya di depan dada tanda mengucapkan terima kasih kepada gadis muda yg cantik yg bernama Kintan Suri itu.

Di balas dengan anggukan kepala oleh gadis cantik tersebut.

" Kalau menurut eyang, kemungkinan nya panglima Raden Watu Giring itu kembali ke tempat asalnya, atau pun pulang ke Pakuwan Pamintihan,. " jelas Ki Buyut Lohsari.

" Eyang Buyut, kalau di Pamintihan, jelas Paman Watu Giring tidak ada , karena diriku baru saja dari sana, " sahut Pangeran Dewangga Sena.

Padahal ucapan nya itu memang tidak beralasan , karena sebenarnya Pangeran Dewangga Sena tidak sedang dari Pamintihan, ia hanya menebak saja, dengan ketidakhadiran Panglima Raden Watu Giring dalam peperangan melawan pasukan Kerajaan Medang Kemulan yg telah menyerang Pakuwan Pemanggar.

Jika memang panglima Raden Watu Giring ada di Pakuwan Pamintihan tentu ia akan turut serta dalam pasukan Pamintihan itu, namun ternyata tidak.

Buyut Lohsari pun mengangguk kan kepalanya, meski ia tidak berkata apa -apa lagi.

Ketika hari beranjak sore dan Pangeran Dewangga Sena pun ingin meninggalkan rumah Ki Buyut Lohsari, oleh pemimpin desa Lohsari ini ia di tawarkan untuk bermalam disitu.

" Kalau begitu , eyang Buyut, lebih baik aku pamit,. " ucap Pangeran Dewangga Sena.

" Kalau boleh tahu kemana tujuan anakmas Angga ini,.?" tanya Buyut Lohsari.

Sambil menggelengkan kepalanya , Pangeran Dewangga Sena menjawab,

" Aku tidak tahu, Eyang, " jawabnya.

" Jika memang anakmas Angga tidak memiliki tujuan, sebaiknyalah menginap disini saja, mungkin masih banyak yg harus kita bicarakan berdua , " ucap Ki Buyut Lohsari.

" Hahhh, "

Pangeran Dewangga Sena agak terkejut mendengar ucapan dari pemimpin Desa Lohsari ini, nampaknya ada yg tengah ia sembunyikan sehingga ia menahan nya untuk menunggalkan tempat itu.

" Baiklah eyang Buyut, jika memang demikian , biarlah dalam beberapa hari ke depan aku akan tinggal di desa Lohsari ini,." sahut Pangeran Dewangga Sena.

Ada perasaan senang setiap kali ia melihat wajah cantik yg sering muncul kala mereka sedang berbicara .

Yah, Pangeran Dewangga Sena sangat suka melihat cucu Buyut Lohsari ini, yg bernama Kintan Suri itu.

Acap kali ia mencuri pandang tatkala gadis tersebut datang membawakan makanan dan minuman ke depan.

Dan begitu ada tawaran dari Buyut Lohsari untuk menginap di rumahnya, maka hati Pangeran Dewangga Sena amat senang mendengar nya dan langsung ia terima.

Episodes
1 Tahta yang Terampas. #1.
2 Tahta Yang Terampas. #2
3 Tahta Yang Terampas #3.
4 Tahta Yang Terampas. #4
5 Tahta Yang Terampas #5.
6 Tahta Yang Terampas #6.
7 Tahta Yang Terampas #7.
8 Tahta Yang Terampas #8.
9 Tahta Yang Terampas #9.
10 Tahta Yang Terampas #10.
11 Ksatria Muda #1.
12 Ksatria Muda #2.
13 Ksatria Muda. #3.
14 Ksatria Muda #4.
15 Ksatria Muda. #5.
16 Ksatria Muda. #6
17 Ksatria Muda #7.
18 Ksatria Muda #8.
19 Ksatria Muda #9.
20 Ksatria Muda #10
21 Persiapan. #1
22 Persiapan. #2.
23 Persiapan #3.
24 Persiapan #4
25 Persiapan #5.
26 Persiapan #6.
27 Persiapan #7
28 Persiapan #8.
29 Persiapan #9.
30 Persiapan #10.
31 Tahta yang Goyah #1.
32 Tahta yang Goyah #2.
33 Tahta yang Goyah #3.
34 Tahta Yang Goyah. #4.
35 Tahta Yang Goyah #5.
36 Tahta Yang Goyah #6.
37 Tahta Yang Goyah #7.
38 Tahta Yang Goyah #8
39 Tahta Yang Goyah #9
40 Tahta Yang Goyah #10.
41 Pertaruhan #1.
42 Pertaruhan #2.
43 Pertaruhan #3.
44 Pertaruhan #4.
45 Pertaruhan #5.
46 Pertaruhan #6.
47 Pertaruhan #7.
48 Pertaruhan #8
49 Pertaruhan #9.
50 Pertaruhan #10.
51 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar. #1.
52 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #2
53 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #3
54 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #4
55 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #5.
56 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #6.
57 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #7.
58 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #8.
59 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #9.
60 Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #10.
61 Sang Prabhu #1.
62 Sang Prabhu #2.
63 Sang Prabhu #3.
64 Sang Prabhu #4.
65 Sang Prabhu #5.
66 Sang Prabhu #6
67 Sang Prabhu #7
68 Sang Prabhu #8
69 Sang Prabhu #9.
70 Sang Prabhu #10.
71 Di tahan #1
72 Di Tahan #2
73 Di Tahan #3.
74 Di Tahan #4.
75 Di Tahan #5.
76 Di Tahan #6
77 Di Tahan #7
78 Di Tahan #8.
79 Di Tahan #9
80 Di Tahan #10
81 Prahara di Chandra Bhaga.#1
82 Prahara di Chandra Bhaga #2.
83 Prahara di Chandra Bhaga #3.
84 Prahara di Chandra Bhaga #4.
85 Prahara di Chandra Bhaga #5.
86 Prahara di Chandra Bhaga #6.
87 Prahara di Chandra Bhaga #7.
88 Prahara di Chandra Bhaga #8.
89 Prahara di Chandra Bhaga #9.
90 Prahara di Chandra Bhaga #10.
91 Prahara di Chandra Bhaga #11.
92 Tumbangnya kesombongan #1.
93 Tumbangnya kesombongan #2.
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Tahta yang Terampas. #1.
2
Tahta Yang Terampas. #2
3
Tahta Yang Terampas #3.
4
Tahta Yang Terampas. #4
5
Tahta Yang Terampas #5.
6
Tahta Yang Terampas #6.
7
Tahta Yang Terampas #7.
8
Tahta Yang Terampas #8.
9
Tahta Yang Terampas #9.
10
Tahta Yang Terampas #10.
11
Ksatria Muda #1.
12
Ksatria Muda #2.
13
Ksatria Muda. #3.
14
Ksatria Muda #4.
15
Ksatria Muda. #5.
16
Ksatria Muda. #6
17
Ksatria Muda #7.
18
Ksatria Muda #8.
19
Ksatria Muda #9.
20
Ksatria Muda #10
21
Persiapan. #1
22
Persiapan. #2.
23
Persiapan #3.
24
Persiapan #4
25
Persiapan #5.
26
Persiapan #6.
27
Persiapan #7
28
Persiapan #8.
29
Persiapan #9.
30
Persiapan #10.
31
Tahta yang Goyah #1.
32
Tahta yang Goyah #2.
33
Tahta yang Goyah #3.
34
Tahta Yang Goyah. #4.
35
Tahta Yang Goyah #5.
36
Tahta Yang Goyah #6.
37
Tahta Yang Goyah #7.
38
Tahta Yang Goyah #8
39
Tahta Yang Goyah #9
40
Tahta Yang Goyah #10.
41
Pertaruhan #1.
42
Pertaruhan #2.
43
Pertaruhan #3.
44
Pertaruhan #4.
45
Pertaruhan #5.
46
Pertaruhan #6.
47
Pertaruhan #7.
48
Pertaruhan #8
49
Pertaruhan #9.
50
Pertaruhan #10.
51
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar. #1.
52
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #2
53
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #3
54
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #4
55
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #5.
56
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #6.
57
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #7.
58
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #8.
59
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #9.
60
Gugurnya Prabhu Watu Menak Koncar #10.
61
Sang Prabhu #1.
62
Sang Prabhu #2.
63
Sang Prabhu #3.
64
Sang Prabhu #4.
65
Sang Prabhu #5.
66
Sang Prabhu #6
67
Sang Prabhu #7
68
Sang Prabhu #8
69
Sang Prabhu #9.
70
Sang Prabhu #10.
71
Di tahan #1
72
Di Tahan #2
73
Di Tahan #3.
74
Di Tahan #4.
75
Di Tahan #5.
76
Di Tahan #6
77
Di Tahan #7
78
Di Tahan #8.
79
Di Tahan #9
80
Di Tahan #10
81
Prahara di Chandra Bhaga.#1
82
Prahara di Chandra Bhaga #2.
83
Prahara di Chandra Bhaga #3.
84
Prahara di Chandra Bhaga #4.
85
Prahara di Chandra Bhaga #5.
86
Prahara di Chandra Bhaga #6.
87
Prahara di Chandra Bhaga #7.
88
Prahara di Chandra Bhaga #8.
89
Prahara di Chandra Bhaga #9.
90
Prahara di Chandra Bhaga #10.
91
Prahara di Chandra Bhaga #11.
92
Tumbangnya kesombongan #1.
93
Tumbangnya kesombongan #2.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!