Eyang Bukan Sayang

Terdengar suara adzan membuat Cahaya terbangun dari tidur lelapnya. Perlahan mata itu, mulai menengok kesamping. Apa pemuda itu masih ada di sampingnya. Ternyata ...Langit masih tertidur dengan posisi yang sama, saat Cahaya belum terlelap malam itu.

Dahi Cahaya berkerut, saat melihat selimut itu menyelimuti tubuhnya. Siapa yang tadi malam menyelimuti tubuhnya. Jika pemuda yang ada di sebrang saja, masih tertidur.

Dengan posisi yang masih sama.

Cahaya mulai terbangun dan dia berjalan kearah kamar nek Endah.

Perlahan tangan yang ditaruh untuk menutupi wajahnya itu, ia jatuhkan ke lantai. Ia mengambil napas panjang. Pemuda itu berjaga semalaman, lihat saja matanya menahan kantuk. Bagaimana dia bisa tidur, jika ada seorang wanita tidur diluar ruangan. Bagaimana jadinya, jika ada penjahat atau apalah. Nenek juga malam itu dua kali terbangun. Lagi-lagi pemuda itu yang membantunya untuk hal apa pun itu, dari minum sampai membantu memperbaiki bantalnya.

Cahaya yang ada di dalam tersenyum, saat melihat nenek sudah terbangun. Mungkin tiga hari lagi nenek bisa pulang ke rumah pikir Cahaya.

Pintu terbuka. Cahaya keluar dari ruangan nek Endah.

"Sudah bangun, Bang?" Pemuda yang ditanya hanya mengangguk. Bosan sekali! Jika berbicara dengan pemuda itu. Kalau jawab cuma mengangguk dan mengangguk saja.

Matanya menangkap dua orang yang sangat ia kenal sedang berjalan kearah mereka. Kedua orang itu, sudah ada di depan mereka berdua.

"Tante pagi-pagi ngapain kesini?" tanya Cahaya, sambil mencium tangan Abidah Aminah.

"Ah ...calon menantu. Ya jenguk nenekmu, kamu bersiaplah untuk berangkat kuliah. Tante akan menjaganya disini."

Pembicaraan itu telah selesai sepuluh menit yang lalu. Malam itu Langit menelepon Jo, agar membawakan baju ganti punya Alula agar Cahaya bersiap di rumah sakit saja.

"Jo, antar kan dia ke rumahnya terlebih dahulu, untuk mengambil peralatan kuliahnya, setelah itu antar kan dia ke kampus." Langit berbicara kepada Jojo.

"Baik, Pak!" jawab Jojo.

Cahaya dan Jojo sudah ada di dalam mobil. Tak ada pembicaraan apapun dari keduanya.

Setelah sampai di depan rumah, Cahaya segera masuk rumah. Setelah mengambil tas kuliahnya, Cahaya sudah ada di dalam mobil lagi.

"Kabar gimana Kak Jo?" tanya Cahaya, sekedar basa-basi.

"Baik, kalau kamu bagaimana Cahaya?" tanya Jo, yang takut jika manggil 'Cabul' akan mendapatkan tatapan tajam dari Cahaya. Istilah Cahaya kan bentar lagi gelarnya sudah berganti menjadi Bu Bos.

Tapi Jo dia bukan sekedar bawahan.

"Baik, Kak!"

Percakapan antar keduanya telah berakhir lima menit yang lalu. Cahaya sudah ada di dalam kelasnya yang masih sepi. Tak ada lima menit dia sendirian, sahabatnya yang bernama Williams juga sudah datang.

"Bul Ca Bul, lu harus jelaskan," ujar Williams, sambil duduk di samping Cahaya.

"Maaf, Wil untuk saat ini belum bisa. nenek sedang ada di rumah sakit. Jadi mengertilah, akan gua jelasin semuanya." Cahaya tidak bisa berfikir tenang, jika nenek sakit.

"Rumah sakit mana?" Williams menatap wajah Cahaya.

"Rumah Sakit Islam Jakarta."

Jam kuliah telah mulai sekitar lima menit.

Kita bergeser ke sekolah menengah pertama. Pada waktu istirahat sekolah mereka bertiga kumpul di kantin.

“Gila, si Hitam waktu calon istri, kang mas mengajak salaman main peluk-peluk saja,” ucap Archer, yang duduk di samping Arche berhadapan dengan si Black.

Kak Arche menjawab. “Sudah kayak nonton sinetron ya, Cher!” Archer mengangguk.

“Kenapa lu cemburu, Cher?” goda Black, sambil menunggu pesanan datang. Semua siswa yang ada di kantin bersorak saat Black bicara.

“Sialan, lu Tam, bikin gosip saja.” Arche berseru. Mungkin jika tahun 2005 sudah ada kata ‘ANJAY’ mungkin saja Archer akan menggunakan kata itu.

Si Arche bertanya. “Eh, Black gimana lu setuju sama calonnya, kang mas?”

“Emangnya, kenapa? Jika itu yang membuat bang Langit bahagia, sih no problem.” Black menjawab santai, pemuda keturunan Aceh itu tak mempermasalahkan jika Langit sudah mempunyai calon istri.

Bakso pesanan ketiganya sudah datang.

“Emang kalian enggak suka dengan teh Cahaya?” tanya Black, kepada si kembar. Yang ditanya tak menjawab.

Black berbicara lagi. “Harusnya kalian itu bisa menerimanya, boleh jadi, teh Cahaya bisa membuat bang Langit seperti dulu lagi.”

“Tapi nanti prioritas kang mas kan jadi istrinya, kita adik-adiknya jadi tergantikan. Ya, kan Kak?”

“Iya, Black lu mah enggak ngerasain bagaimana jika kang mas berubah.” Arche menjawab, sambil memasukkan bakso ke dalam mulutnya.

“Kalian begitu munafik, waktu itu kalian bilang jika ada wanita yang bisa membuat bang Langit, jadi seperti dulu. Kalian akan menerimanya. Lalu di saat Tuhan, mengirimkan wanita itu, untuk bang Langit, kenapa kalian tak bisa menerimanya? Dan untuk lu Ar, apa lu bilang? Bang Langit akan melupakanmu... “ Black menghentikan ucapnya, dia tertawa sejenak, sebelum melanjutkan ucapnya.

“Bukankah dengan kedatangan, teh Cahaya, kalian bisa dekat dengan bang Langit. Pikirkanlah saat bang Langit, pergi bersama calon istrinya, pasti kalian diajak kan, yang awalnya bang Langit, enggak pernah mau ngantar ke sekolah. Sekarang dia mau. Kalian tahu kenapa bang Langit begitu?” Si kembar hanya menggeleng.

“Boleh jadi, bang Langit ingin hidup seperti dulu lagi. Dan pastinya itu juga bisa jadi, karena teh Cahaya. Ambillah sisi positif dari setiap masalah yang datang.”

Si kembar hanya mengangguk khusyuk, jika pemuda delapan belas tahun itu sudah berceramah. Maklum keturunan Aceh, eattitude jangan diragukan lagi.

“Begitu banyak kenangan, teh Mentari, untuk kang mas, sampai-sampai meninggalkan luka yang cukup mendalam, sampai butuh bertahun-tahun untuk bangkit lagi.” Archer mengeluarkan suara.

“Sama kok seperti kasih sayangku ke kamu Cher. “ Lagi-lagi si Black itu suka menggoda si bungsu dari keluarga Raharja.

Arche menjawab. "Kenangan,Tam bukan kasih sayang, Cu-kkk!"

"Iya, Yang!" jawab Black, yang membuat Archer meradang. Sedangkan Arche tersenyum melihat keduanya itu.

"Maksudnya, Eyang Acher!" jawaban Black, membuat Arche tertawa ngakak.

Mana ada usia tujuh belas tahun, memanggil orang usia delapan belas dengan panggilan 'C-uk'.

“Tapi Kang Mas, masih saja kaku. Tidak seperti dulu.” Gantian Arche yang berseru.

"Semua butuh waktu."

Entah apa hubungan Langit dan Mentari itu, semua butuh waktu untuk mendapatkan jawabannya.

Pembicaraan ketiga remaja itu sudah berakhir waktu jam istirahat telah selesai.

Terpopuler

Comments

Yunia Afida

Yunia Afida

mentari apa kekasih nya langitnya, kak1981 dan cerita inin2015 umur cahaya tua dong, dari tadi tak fikir gitu

2021-09-05

0

Dwi ernawati<br />Dwiernawati

Dwi ernawati
Dwiernawati

aku selalu nunggu cerita ini.. menarik

2021-08-30

0

Siti Fatimah

Siti Fatimah

, lanjut

2021-08-28

1

lihat semua
Episodes
1 Pendahuluan
2 Pembukaan
3 Gadis Berwajah Bulat
4 Aku Dibelakang Kamu
5 Tentang Kamu
6 Cantik
7 Wajahnya Hampir Sama
8 Duo C Cahaya Cantik
9 Si Kembar Menguping
10 Pembicaraan Yang Serius
11 Kampus Jadi Mampuss
12 Tiba-tiba Lamaran
13 Berdua Bersamamu
14 Ketahuan Kan
15 Dicium Penghapus
16 Cara Tuhan Mempertemukan
17 Putriku
18 Pendahuluan Duo
19 Eyang Bukan Sayang
20 Takut Khilaf
21 Dua Kisah Cinta
22 Ikhlaskan
23 Jatuh Dipeluk Arkana
24 Orang Tua Dadakan
25 Sulit Jadi Orangtua
26 Tradisi Yang Berbeda
27 Terjawab Sudah
28 Cerita Cantik Hilang
29 2B Berbagi Bersama
30 Rambut Sebahu
31 Sehari Bersama Arkana
32 Saksi Bisu
33 Disuapi Mas Langit
34 Sungkeman
35 Kisah Cinta Bermulai
36 Pendahuluan Tiga
37 Definisi Romantis
38 Jangan Mudah Menilai
39 Jawaban Lima Menit
40 Perhatian Tersirat
41 Rahasia Hati
42 Senyuman Terakhir
43 Tujuan Hidup
44 Buku Harian
45 Menghargai Proses
46 Malam Banyak Menemukan
47 Main Cubit Saja
48 Anugrah Untuk Siapa
49 Allah Selalu Ada
50 Kedatangan Jofisa
51 10 Oktober 2006
52 Ciuman Lima Kali
53 Kemenangan
54 Pendahuluan Empat
55 Pertanyaannya Membosankan
56 Mengapresiasi Dengan Ciuman
57 Istrinya Tahu Gimal Kang
58 Si Weker Sialan
59 Jahanam Serem-serem
60 Tidak Dapat Pelukan Ya
61 Allah Itu Dekat... Sangking Dekatnya Tahu Isi Hati Kita...
62 Hargai Diri Sendiri...
63 Bersyukur Karena Allah... Memberi Pasangan Pengertian
64 Pertemuan Met Jamet Dengan Ajil
65 Kata... Andrian Wongso... Tentang Kesuksesan
66 Ketika K-.... Menjadi Kawan
67 Nongkrong
68 Bersyukur Dapat Istri Pengertian
69 Kalau Suami Marah Mendiamkan Istrinya...
70 Nikmatnya Mengerjai Istri
71 Black Disuruh Cari Ibu Baru
72 Pendahuluan Lima
73 Nikmatnya Bersabar
74 Cintaku Tak... Sebesar Cinta Allah Dan Rasulullah...
75 Ketika Memainkan Drama Tanpa Ada Panggung
76 Dirkeu... Jadi Bapak Dadakan
77 Cerita Dari Langit.... Untuk Si Bulat
78 Bisnis Is Bisnis
79 Kau Menangis Az-zahra
80 Belajar Mengerti Takdir Yang Allah Kasih
81 Jangan Sia-siakan Peluang Berbisnis
82 Sederhananya Perilaku Arkana Untuk Sang Istri
83 Kalau Marah Selalu Diam
84 Belum Selesai Juga... Eh Masalahnya
85 Dahsyatnya Istighfar Berujung Tebengan...
86 Kesedihan Istri... Saat Suami Mengantarkan...
87 Empat Pertanyaan... Tiga Jawaban
88 Seperti Itulah Hubungan
89 Minuman Di Bekas Suami
90 Pendahuluan Enam
91 Belajar Memahami Apa Yang Ada Dalam Diri Anak Kita...
92 Tundukkan Wajahmu... Wahai Para Suami...
93 Siapa Yang Lebih Posesif Melebihi Arkana Kepada Sang Istri...
94 Menghitung Harta Pak Direktur
95 GC Bukan Grup Chat Tapi Gibril... Cantik
96 Singkatan Dari KW Adalah...
97 Wahyu Pertama Kali
98 Dua Ayat Sebelum Tidur
99 Amalkan Apa Yang Lebih Baik Daripada Dunia Dan Seisinya.
100 Panjang Kayak Jalan Tol
101 Gagal Total Karena Ada Penjagannya
102 Ada Apinya Si Bulat
103 Dasar Anak Muda Yang Umurnya Di Bawahku
104 Santainya Asya Bikin Cahaya...
105 Bumi Dan Cintanya
106 Dikira Musuh Ternyata Dia...
107 Akak! Om! Hihihi
108 Tibalah Dipenghujung Cerita
109 Kau Terlukai Oleh Perasaanmu
110 Katanya Lebih Suka Dipanggil Masnya
111 Sakittis Bukan Dramatis — Apalagi Romantis
112 Wong Jowo Nak Muni Ramen Kui Ramene
113 Kang Sopir Kagak Menjemput ... Plotes Woi
114 Sampai Jumpa!
115 Tutt.... Tutt... Tut
116 Sepertinya Mau Tamatet
117 Kau Memang Bukan Cinta Pertamaku ... Tapi Kau Cinta Terbaikku
118 Suaminya Enggak Mas Toyib, Tapi Kenapa Enggak Pulang
119 Dari Tawar Kemudian Nawar Jadi Riba
120 Tarik Cahaya Bukan Tarik Tambang
121 Ternyata Bayi Ajil ... Pencuri Roti
122 Pa! Katian Bunda ... Nunggu Papa puyang
123 Nomer Yang Tidak Simpan ... Tapi Diketahui
124 Pencuri Rokok ... Tidak Aku Hanya Ingin Melatih Otaknya Berkerja
125 Katian Endak Boyeh Masyuk
126 Menjadikan Cinta Kita Sejarah
127 Namanya Paket Komplit
128 Setiap Kata Membuat Jantung Berdetak
129 Papa Aku Pergi...
130 Ketika Tuhan, Memilihkan Sebuah Pilihan
131 Orang Baru Sadar Malah Ngajak Guyondul
132 Woi ...Kapan Tamadun
133 Suara Didalam Selimut
134 Enggak Dapat Japri Enggak Kasih Jalan
135 Tak Ada Kata Sayang.
136 Novel Baru
137 Dia Istri Dalam Mimpi
138 Promosi Novel! Married With Capt
139 Pena Baru
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Pendahuluan
2
Pembukaan
3
Gadis Berwajah Bulat
4
Aku Dibelakang Kamu
5
Tentang Kamu
6
Cantik
7
Wajahnya Hampir Sama
8
Duo C Cahaya Cantik
9
Si Kembar Menguping
10
Pembicaraan Yang Serius
11
Kampus Jadi Mampuss
12
Tiba-tiba Lamaran
13
Berdua Bersamamu
14
Ketahuan Kan
15
Dicium Penghapus
16
Cara Tuhan Mempertemukan
17
Putriku
18
Pendahuluan Duo
19
Eyang Bukan Sayang
20
Takut Khilaf
21
Dua Kisah Cinta
22
Ikhlaskan
23
Jatuh Dipeluk Arkana
24
Orang Tua Dadakan
25
Sulit Jadi Orangtua
26
Tradisi Yang Berbeda
27
Terjawab Sudah
28
Cerita Cantik Hilang
29
2B Berbagi Bersama
30
Rambut Sebahu
31
Sehari Bersama Arkana
32
Saksi Bisu
33
Disuapi Mas Langit
34
Sungkeman
35
Kisah Cinta Bermulai
36
Pendahuluan Tiga
37
Definisi Romantis
38
Jangan Mudah Menilai
39
Jawaban Lima Menit
40
Perhatian Tersirat
41
Rahasia Hati
42
Senyuman Terakhir
43
Tujuan Hidup
44
Buku Harian
45
Menghargai Proses
46
Malam Banyak Menemukan
47
Main Cubit Saja
48
Anugrah Untuk Siapa
49
Allah Selalu Ada
50
Kedatangan Jofisa
51
10 Oktober 2006
52
Ciuman Lima Kali
53
Kemenangan
54
Pendahuluan Empat
55
Pertanyaannya Membosankan
56
Mengapresiasi Dengan Ciuman
57
Istrinya Tahu Gimal Kang
58
Si Weker Sialan
59
Jahanam Serem-serem
60
Tidak Dapat Pelukan Ya
61
Allah Itu Dekat... Sangking Dekatnya Tahu Isi Hati Kita...
62
Hargai Diri Sendiri...
63
Bersyukur Karena Allah... Memberi Pasangan Pengertian
64
Pertemuan Met Jamet Dengan Ajil
65
Kata... Andrian Wongso... Tentang Kesuksesan
66
Ketika K-.... Menjadi Kawan
67
Nongkrong
68
Bersyukur Dapat Istri Pengertian
69
Kalau Suami Marah Mendiamkan Istrinya...
70
Nikmatnya Mengerjai Istri
71
Black Disuruh Cari Ibu Baru
72
Pendahuluan Lima
73
Nikmatnya Bersabar
74
Cintaku Tak... Sebesar Cinta Allah Dan Rasulullah...
75
Ketika Memainkan Drama Tanpa Ada Panggung
76
Dirkeu... Jadi Bapak Dadakan
77
Cerita Dari Langit.... Untuk Si Bulat
78
Bisnis Is Bisnis
79
Kau Menangis Az-zahra
80
Belajar Mengerti Takdir Yang Allah Kasih
81
Jangan Sia-siakan Peluang Berbisnis
82
Sederhananya Perilaku Arkana Untuk Sang Istri
83
Kalau Marah Selalu Diam
84
Belum Selesai Juga... Eh Masalahnya
85
Dahsyatnya Istighfar Berujung Tebengan...
86
Kesedihan Istri... Saat Suami Mengantarkan...
87
Empat Pertanyaan... Tiga Jawaban
88
Seperti Itulah Hubungan
89
Minuman Di Bekas Suami
90
Pendahuluan Enam
91
Belajar Memahami Apa Yang Ada Dalam Diri Anak Kita...
92
Tundukkan Wajahmu... Wahai Para Suami...
93
Siapa Yang Lebih Posesif Melebihi Arkana Kepada Sang Istri...
94
Menghitung Harta Pak Direktur
95
GC Bukan Grup Chat Tapi Gibril... Cantik
96
Singkatan Dari KW Adalah...
97
Wahyu Pertama Kali
98
Dua Ayat Sebelum Tidur
99
Amalkan Apa Yang Lebih Baik Daripada Dunia Dan Seisinya.
100
Panjang Kayak Jalan Tol
101
Gagal Total Karena Ada Penjagannya
102
Ada Apinya Si Bulat
103
Dasar Anak Muda Yang Umurnya Di Bawahku
104
Santainya Asya Bikin Cahaya...
105
Bumi Dan Cintanya
106
Dikira Musuh Ternyata Dia...
107
Akak! Om! Hihihi
108
Tibalah Dipenghujung Cerita
109
Kau Terlukai Oleh Perasaanmu
110
Katanya Lebih Suka Dipanggil Masnya
111
Sakittis Bukan Dramatis — Apalagi Romantis
112
Wong Jowo Nak Muni Ramen Kui Ramene
113
Kang Sopir Kagak Menjemput ... Plotes Woi
114
Sampai Jumpa!
115
Tutt.... Tutt... Tut
116
Sepertinya Mau Tamatet
117
Kau Memang Bukan Cinta Pertamaku ... Tapi Kau Cinta Terbaikku
118
Suaminya Enggak Mas Toyib, Tapi Kenapa Enggak Pulang
119
Dari Tawar Kemudian Nawar Jadi Riba
120
Tarik Cahaya Bukan Tarik Tambang
121
Ternyata Bayi Ajil ... Pencuri Roti
122
Pa! Katian Bunda ... Nunggu Papa puyang
123
Nomer Yang Tidak Simpan ... Tapi Diketahui
124
Pencuri Rokok ... Tidak Aku Hanya Ingin Melatih Otaknya Berkerja
125
Katian Endak Boyeh Masyuk
126
Menjadikan Cinta Kita Sejarah
127
Namanya Paket Komplit
128
Setiap Kata Membuat Jantung Berdetak
129
Papa Aku Pergi...
130
Ketika Tuhan, Memilihkan Sebuah Pilihan
131
Orang Baru Sadar Malah Ngajak Guyondul
132
Woi ...Kapan Tamadun
133
Suara Didalam Selimut
134
Enggak Dapat Japri Enggak Kasih Jalan
135
Tak Ada Kata Sayang.
136
Novel Baru
137
Dia Istri Dalam Mimpi
138
Promosi Novel! Married With Capt
139
Pena Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!