Si Kembar Menguping

Malam tanpa bintang, bulan yang tertutup awan. Seakan tahu isi hati Langit. Seperti itulah hatinya pada malam itu. Kegelisahan menghampiri hatinya, saat melihat wajah Cahaya siang itu. Wajah yang membuatnya teringat dengan sosok Mentari.

Mentari ucapnya lirih. Entah siapa Mentari itu. Tapi yang pasti Mentari sangat penting untuk Langit.

Perlahan matanya terpejam setelah menyebutkan nama itu. Langit terlelap dalam tidurnya.

Malam yang gelap tanpa adanya cahaya, sosok pemuda sedang duduk di bawah pohon rindang sendirian. Menatap langit malam. Namun matanya teralihkan, dengan sosok wanita berpakaian serba putih dan memakai hijab. Disisi pohon besar. Wanita itu tersenyum kepadanya. Pemuda itu seakan tak percaya, jika wanita itu telah kembali.

"Kamu kembali?" tanya pemuda itu. Kepada wanita yang berdiri sangat jauh darinya. Namun entah mengapa seakan jarak tak menghalangi keduanya, seakan sangat dekat padahal sangat jauh.

Wanita itu menggeleng dan tersenyum kearah pemuda itu. Dan meletakkan cahaya lilin di atas rumput agar pemuda itu tak merasa gelap. Wanita itu meninggalkan lilin yang ia bawa, seolah-olah untuk menerangi pemuda itu.

"Kamu mau kemana?" tanya pemuda itu, kepada wanita berbaju putih. Dia mencoba mengejarnya. Namun ia sudah kehilangan arah. Pemuda itu berjalan kearah lilin yang dibawa wanita yang memakai pakaian serba putih. Ia mengambil lilin itu. Entah mengapa saat ia mengambil lilin itu langit malam dipenuhi bintang-bintang bertaburan, rembulan terlihat membulat sempurna, langit yang tertutup awan menjadi terang-benderang.

"Mentari!"

Langit terbangun dari tidurnya. Ternyata itu hanya bunga tidurnya. Ia mengambil minuman yang ada di atas laci.

"Cuma mimpi, tapi kenapa dia meninggalkan cahaya lilin dan kenapa saat aku mengambil lilin itu bintang-bintang juga datang bertaburan."

Suatu saat pasti ada cahaya untukmu Jil. Langit teringat ucapan Mentari waktu itu kepadanya.

Di sisi lain si kembar itu sedang menguping di depan pintu kamar.

"Kakang, aku pengen punya menantu."

"Maksudnya gimana Abidah?" tanya orang, yang dipanggil kakang itu.

"Cher, kenapa Ibu bilang gitu ke Bapak?" tanyanya pelan kepada kembarannya.

"Enggak tahu aku Kak, mungkin Kakak mau dijodohkan kali."

Kakak sangat takut jika bener-bener akan dijodohkan. Masa ibunya tega menikahkan dia yang masih usia tujuh belas tahun, yang masih sekolah menengah atas (SMA).

Mereka berdua masih setia dengan acara menguping nya.

"Gimana kalau Cahaya saja, Kakang yang kita jadikan menantu,"

"Kamu itu, mana bisa, kan Bumi udah pulang, Abidah!"

"Cahaya siapa Kak?" tanya adiknya, yang tak lain adalah Archer. Dan dijawab kakak dengan gelengan kepala.

"Berarti bukan Kakak yang mau dijodohkan. Masa Kakak, di jodohkan sama cewek." Adiknya berucap lagi, dan membuat kakak kembali tenang.

"Enggak tahu, jangan-jangan... " Kakak beradik itu saling menggelengkan kepala berbarengan.

"Kan ada, Langit, Kakang!"

Tebakan yang paling tepat, itulah yang ada dipikiran adik dan kakak itu.

"Apa kang mas, mau Kak?" tanya adik, sepertinya adik suka bertanya terus.

"Enggak tahu, kamu tanya terus dari tadi. Nanti kalau ketahuan gimana?" Kakak masih saja setia menguping dan mengintip. Padahal adik sudah menarik ujung baju kakak. Itu kode dari adik untuk kakak, tapi kakak enggak tahu.

"Arche, ngapain?"

Dara tujuh belas tahun itu terkejut. Saat suara kang mas-nya memanggilnya. Perlahan ia membalikkan badannya. Gadis itu tersenyum kaku kearah kang mas-nya itu.

"Menguping, Kang Mas!" jawab adik, yang tidak pernah bisa berbohong kepada kang mas-nya itu. Kakak yang ada di samping adik. Menyikut lengan adiknya. Agar tidak terlalu jujur.

Perlahan pintu kamar itu terbuka.

"Kenapa kalian ada disini?" tanya Ahmad Abdullah Khan.

"Tanya kepada si kembar, Pak?" jawab Langit. Setelah ia terbangun dari tidurnya. Langit turun ke bawah untuk mengambil minuman karena habis.

Si kembar itu saling menatap dan saling memberi kode satu sama lain.

"JaGo-Goja-Golo" Arce sudah lari duluan. Dan diikuti Archer. Itu adalah kode si kembar, yang artinya hanya diketahui keduanya.

KELUARGA HARMONIS

Agam Ariaja adalah seorang rektor disalah satu kampus yang ada di Indonesia ini. Yang tak lain adalah ayah dari Cantik Cut Walsall Mentari dan Black.

"Cut Abang ayo cepat, kalau enggak cepat adik tinggal, ya?" ucap gadis berusia lima tahun, kepada orang yang dia panggil cut abang.

"Cut Adik bawel banget." Kakak menjawab, sambil membuka pintu mobil. Dan duduk di samping adiknya.

"Cut Abang cowok tapi seperti cewek, lama sekali," ujar gadis itu, sambil memukul bahu kakaknya.

"Kalian berdua itu selalu saja bertengkar," ucap ibunya, yang duduk di samping kemudi.

"Cut Abang, udah besar tapi masih enggak mau ngalah, Mi!" Adu adik kepada ibu.

Hampir lima belas menit perjalanan. Keluarga itu telah sampai di sebuah kafe. Keluarga Agam Ariaja sudah duduk didekat kaca. Mereka sudah memesan beberapa makanan untuk malam itu. Disela menunggu makanan datang Cantik berbicara.

"Mi, waktu itu aku pernah makan nasi pecel, tapi enggak ada lele nya. Katanya belum ditangkap," ucap Cantik kepada Ibunya.

Keluarga itu tertawa mendengar candaan dari Cantik. Namun sepertinya pembicaraan itu sudah dialihkan dengan topik yang lebih menggiurkan bagi Cantik.

"Pi, besok hari minggu gimana kalau kita, ke rumah simbah Raharja?" ajak ibunya Cantik, kepada suaminya.

"Wah ...iya, Pi aku kan udah lama enggak ketemu si kembar," ujar Cantik, padahal Agam Ariaja belum bilang 'iya' Cantik udah main iya-iya saja.

Akhirnya Agam Ariaja menyetujui permintaan istri dan anaknya.

"Mi, di tempat kerjanya Papi, ada orang yang mirip sekali dengan almarhumah!" Gadis itu membuat semua keluarganya menghentikan acara makannya.

Agam Ariaja selalu mengabaikan ucapan anak bungsunya itu. Tapi entah mengapa malam itu secuil hatinya seakan ingin mempercayai ucapan anaknya itu.

Istri Agam Ariaja dan kakak sangat terkejut. Karena Cantik tidak pernah menceritakan tentang orang yang dibilang mirip, almarhumah itu.

"Bener, Pi?" tanyanya kepada suaminya.

"Entahlah Mi. Papi belum pernah bertemu dengannya."

"Cantik, jangan ngada-ngada. Mungkin, Cantik, cuma kangen kali." Black tak percaya dengan ucapan adiknya. Mana ada di dunia ini, ada yang mirip almarhumah pikir Black.

"Enggak kok, benar deh kalau kalian enggak percaya, ikut Papi ke tempat kerjanya."

"Siapa namanya, Sayang!" tanya ibu, kepada anak bungsunya itu. Hati ibu seakan campur aduk antara bahagia dan sedih. Bahagia karena akan melihat wajah yang beberapa tahun itu tak bisa, ia lihat. Sedih karena teringat dengan sosok almarhumah.

"Cahaya, Mi!"

"Nama aslinya Bintang Cahaya Bulan!"

"Apa dia berhijab?" tanya Black, menatap Cantik dengan penuh tanya.

Cantik menggeleng. Istri Agam Ariaja dan Black itu dibuat bingung dengan jawaban Cantik. Pasalnya almarhumah memakai hijab dan cadar. Kemungkinan besar, ucapan gadis berwajah bulat itu benar. Karena ia tak menilai dengan gaya berpakaiannya.

"Gayanya seperti, Cut Abang!" celetuk Agam Ariaja, yang ingat dengan ucapan si bungsu waktu di dalam mobil.

Obrolan itu sudah berakhir satu jam. Keluarga itu telah sampai di rumahnya. Dengan membawa berjuta pertanyaan-pertanyaan. Yang tidak akan bisa terjawab malam itu juga. Istri Agam Ariaja berinisiatif untuk pergi ke kampus dimana sang suami yang menjadi rektor di sana. Mungkin lusa jika Tuhan mengizinkan untuk bertemu.

Terpopuler

Comments

Nayla Nurul Aini

Nayla Nurul Aini

mumet ma cerita nya,kebanyakan anggota bingung bacanya Thor ...🙏 terpaksa aq berhenti bacanya, terlalu banyak nama

2022-07-06

0

Desy Lisnawati

Desy Lisnawati

tata bahasanya agak sulit dimengerti..

2021-12-13

0

Nia Ajch

Nia Ajch

udh 10 episod tpi blm nemu slur ceritanya nie, kite yg baca atau emang cerita nya yg gk ada alur🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️

2021-12-11

0

lihat semua
Episodes
1 Pendahuluan
2 Pembukaan
3 Gadis Berwajah Bulat
4 Aku Dibelakang Kamu
5 Tentang Kamu
6 Cantik
7 Wajahnya Hampir Sama
8 Duo C Cahaya Cantik
9 Si Kembar Menguping
10 Pembicaraan Yang Serius
11 Kampus Jadi Mampuss
12 Tiba-tiba Lamaran
13 Berdua Bersamamu
14 Ketahuan Kan
15 Dicium Penghapus
16 Cara Tuhan Mempertemukan
17 Putriku
18 Pendahuluan Duo
19 Eyang Bukan Sayang
20 Takut Khilaf
21 Dua Kisah Cinta
22 Ikhlaskan
23 Jatuh Dipeluk Arkana
24 Orang Tua Dadakan
25 Sulit Jadi Orangtua
26 Tradisi Yang Berbeda
27 Terjawab Sudah
28 Cerita Cantik Hilang
29 2B Berbagi Bersama
30 Rambut Sebahu
31 Sehari Bersama Arkana
32 Saksi Bisu
33 Disuapi Mas Langit
34 Sungkeman
35 Kisah Cinta Bermulai
36 Pendahuluan Tiga
37 Definisi Romantis
38 Jangan Mudah Menilai
39 Jawaban Lima Menit
40 Perhatian Tersirat
41 Rahasia Hati
42 Senyuman Terakhir
43 Tujuan Hidup
44 Buku Harian
45 Menghargai Proses
46 Malam Banyak Menemukan
47 Main Cubit Saja
48 Anugrah Untuk Siapa
49 Allah Selalu Ada
50 Kedatangan Jofisa
51 10 Oktober 2006
52 Ciuman Lima Kali
53 Kemenangan
54 Pendahuluan Empat
55 Pertanyaannya Membosankan
56 Mengapresiasi Dengan Ciuman
57 Istrinya Tahu Gimal Kang
58 Si Weker Sialan
59 Jahanam Serem-serem
60 Tidak Dapat Pelukan Ya
61 Allah Itu Dekat... Sangking Dekatnya Tahu Isi Hati Kita...
62 Hargai Diri Sendiri...
63 Bersyukur Karena Allah... Memberi Pasangan Pengertian
64 Pertemuan Met Jamet Dengan Ajil
65 Kata... Andrian Wongso... Tentang Kesuksesan
66 Ketika K-.... Menjadi Kawan
67 Nongkrong
68 Bersyukur Dapat Istri Pengertian
69 Kalau Suami Marah Mendiamkan Istrinya...
70 Nikmatnya Mengerjai Istri
71 Black Disuruh Cari Ibu Baru
72 Pendahuluan Lima
73 Nikmatnya Bersabar
74 Cintaku Tak... Sebesar Cinta Allah Dan Rasulullah...
75 Ketika Memainkan Drama Tanpa Ada Panggung
76 Dirkeu... Jadi Bapak Dadakan
77 Cerita Dari Langit.... Untuk Si Bulat
78 Bisnis Is Bisnis
79 Kau Menangis Az-zahra
80 Belajar Mengerti Takdir Yang Allah Kasih
81 Jangan Sia-siakan Peluang Berbisnis
82 Sederhananya Perilaku Arkana Untuk Sang Istri
83 Kalau Marah Selalu Diam
84 Belum Selesai Juga... Eh Masalahnya
85 Dahsyatnya Istighfar Berujung Tebengan...
86 Kesedihan Istri... Saat Suami Mengantarkan...
87 Empat Pertanyaan... Tiga Jawaban
88 Seperti Itulah Hubungan
89 Minuman Di Bekas Suami
90 Pendahuluan Enam
91 Belajar Memahami Apa Yang Ada Dalam Diri Anak Kita...
92 Tundukkan Wajahmu... Wahai Para Suami...
93 Siapa Yang Lebih Posesif Melebihi Arkana Kepada Sang Istri...
94 Menghitung Harta Pak Direktur
95 GC Bukan Grup Chat Tapi Gibril... Cantik
96 Singkatan Dari KW Adalah...
97 Wahyu Pertama Kali
98 Dua Ayat Sebelum Tidur
99 Amalkan Apa Yang Lebih Baik Daripada Dunia Dan Seisinya.
100 Panjang Kayak Jalan Tol
101 Gagal Total Karena Ada Penjagannya
102 Ada Apinya Si Bulat
103 Dasar Anak Muda Yang Umurnya Di Bawahku
104 Santainya Asya Bikin Cahaya...
105 Bumi Dan Cintanya
106 Dikira Musuh Ternyata Dia...
107 Akak! Om! Hihihi
108 Tibalah Dipenghujung Cerita
109 Kau Terlukai Oleh Perasaanmu
110 Katanya Lebih Suka Dipanggil Masnya
111 Sakittis Bukan Dramatis — Apalagi Romantis
112 Wong Jowo Nak Muni Ramen Kui Ramene
113 Kang Sopir Kagak Menjemput ... Plotes Woi
114 Sampai Jumpa!
115 Tutt.... Tutt... Tut
116 Sepertinya Mau Tamatet
117 Kau Memang Bukan Cinta Pertamaku ... Tapi Kau Cinta Terbaikku
118 Suaminya Enggak Mas Toyib, Tapi Kenapa Enggak Pulang
119 Dari Tawar Kemudian Nawar Jadi Riba
120 Tarik Cahaya Bukan Tarik Tambang
121 Ternyata Bayi Ajil ... Pencuri Roti
122 Pa! Katian Bunda ... Nunggu Papa puyang
123 Nomer Yang Tidak Simpan ... Tapi Diketahui
124 Pencuri Rokok ... Tidak Aku Hanya Ingin Melatih Otaknya Berkerja
125 Katian Endak Boyeh Masyuk
126 Menjadikan Cinta Kita Sejarah
127 Namanya Paket Komplit
128 Setiap Kata Membuat Jantung Berdetak
129 Papa Aku Pergi...
130 Ketika Tuhan, Memilihkan Sebuah Pilihan
131 Orang Baru Sadar Malah Ngajak Guyondul
132 Woi ...Kapan Tamadun
133 Suara Didalam Selimut
134 Enggak Dapat Japri Enggak Kasih Jalan
135 Tak Ada Kata Sayang.
136 Novel Baru
137 Dia Istri Dalam Mimpi
138 Promosi Novel! Married With Capt
139 Pena Baru
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Pendahuluan
2
Pembukaan
3
Gadis Berwajah Bulat
4
Aku Dibelakang Kamu
5
Tentang Kamu
6
Cantik
7
Wajahnya Hampir Sama
8
Duo C Cahaya Cantik
9
Si Kembar Menguping
10
Pembicaraan Yang Serius
11
Kampus Jadi Mampuss
12
Tiba-tiba Lamaran
13
Berdua Bersamamu
14
Ketahuan Kan
15
Dicium Penghapus
16
Cara Tuhan Mempertemukan
17
Putriku
18
Pendahuluan Duo
19
Eyang Bukan Sayang
20
Takut Khilaf
21
Dua Kisah Cinta
22
Ikhlaskan
23
Jatuh Dipeluk Arkana
24
Orang Tua Dadakan
25
Sulit Jadi Orangtua
26
Tradisi Yang Berbeda
27
Terjawab Sudah
28
Cerita Cantik Hilang
29
2B Berbagi Bersama
30
Rambut Sebahu
31
Sehari Bersama Arkana
32
Saksi Bisu
33
Disuapi Mas Langit
34
Sungkeman
35
Kisah Cinta Bermulai
36
Pendahuluan Tiga
37
Definisi Romantis
38
Jangan Mudah Menilai
39
Jawaban Lima Menit
40
Perhatian Tersirat
41
Rahasia Hati
42
Senyuman Terakhir
43
Tujuan Hidup
44
Buku Harian
45
Menghargai Proses
46
Malam Banyak Menemukan
47
Main Cubit Saja
48
Anugrah Untuk Siapa
49
Allah Selalu Ada
50
Kedatangan Jofisa
51
10 Oktober 2006
52
Ciuman Lima Kali
53
Kemenangan
54
Pendahuluan Empat
55
Pertanyaannya Membosankan
56
Mengapresiasi Dengan Ciuman
57
Istrinya Tahu Gimal Kang
58
Si Weker Sialan
59
Jahanam Serem-serem
60
Tidak Dapat Pelukan Ya
61
Allah Itu Dekat... Sangking Dekatnya Tahu Isi Hati Kita...
62
Hargai Diri Sendiri...
63
Bersyukur Karena Allah... Memberi Pasangan Pengertian
64
Pertemuan Met Jamet Dengan Ajil
65
Kata... Andrian Wongso... Tentang Kesuksesan
66
Ketika K-.... Menjadi Kawan
67
Nongkrong
68
Bersyukur Dapat Istri Pengertian
69
Kalau Suami Marah Mendiamkan Istrinya...
70
Nikmatnya Mengerjai Istri
71
Black Disuruh Cari Ibu Baru
72
Pendahuluan Lima
73
Nikmatnya Bersabar
74
Cintaku Tak... Sebesar Cinta Allah Dan Rasulullah...
75
Ketika Memainkan Drama Tanpa Ada Panggung
76
Dirkeu... Jadi Bapak Dadakan
77
Cerita Dari Langit.... Untuk Si Bulat
78
Bisnis Is Bisnis
79
Kau Menangis Az-zahra
80
Belajar Mengerti Takdir Yang Allah Kasih
81
Jangan Sia-siakan Peluang Berbisnis
82
Sederhananya Perilaku Arkana Untuk Sang Istri
83
Kalau Marah Selalu Diam
84
Belum Selesai Juga... Eh Masalahnya
85
Dahsyatnya Istighfar Berujung Tebengan...
86
Kesedihan Istri... Saat Suami Mengantarkan...
87
Empat Pertanyaan... Tiga Jawaban
88
Seperti Itulah Hubungan
89
Minuman Di Bekas Suami
90
Pendahuluan Enam
91
Belajar Memahami Apa Yang Ada Dalam Diri Anak Kita...
92
Tundukkan Wajahmu... Wahai Para Suami...
93
Siapa Yang Lebih Posesif Melebihi Arkana Kepada Sang Istri...
94
Menghitung Harta Pak Direktur
95
GC Bukan Grup Chat Tapi Gibril... Cantik
96
Singkatan Dari KW Adalah...
97
Wahyu Pertama Kali
98
Dua Ayat Sebelum Tidur
99
Amalkan Apa Yang Lebih Baik Daripada Dunia Dan Seisinya.
100
Panjang Kayak Jalan Tol
101
Gagal Total Karena Ada Penjagannya
102
Ada Apinya Si Bulat
103
Dasar Anak Muda Yang Umurnya Di Bawahku
104
Santainya Asya Bikin Cahaya...
105
Bumi Dan Cintanya
106
Dikira Musuh Ternyata Dia...
107
Akak! Om! Hihihi
108
Tibalah Dipenghujung Cerita
109
Kau Terlukai Oleh Perasaanmu
110
Katanya Lebih Suka Dipanggil Masnya
111
Sakittis Bukan Dramatis — Apalagi Romantis
112
Wong Jowo Nak Muni Ramen Kui Ramene
113
Kang Sopir Kagak Menjemput ... Plotes Woi
114
Sampai Jumpa!
115
Tutt.... Tutt... Tut
116
Sepertinya Mau Tamatet
117
Kau Memang Bukan Cinta Pertamaku ... Tapi Kau Cinta Terbaikku
118
Suaminya Enggak Mas Toyib, Tapi Kenapa Enggak Pulang
119
Dari Tawar Kemudian Nawar Jadi Riba
120
Tarik Cahaya Bukan Tarik Tambang
121
Ternyata Bayi Ajil ... Pencuri Roti
122
Pa! Katian Bunda ... Nunggu Papa puyang
123
Nomer Yang Tidak Simpan ... Tapi Diketahui
124
Pencuri Rokok ... Tidak Aku Hanya Ingin Melatih Otaknya Berkerja
125
Katian Endak Boyeh Masyuk
126
Menjadikan Cinta Kita Sejarah
127
Namanya Paket Komplit
128
Setiap Kata Membuat Jantung Berdetak
129
Papa Aku Pergi...
130
Ketika Tuhan, Memilihkan Sebuah Pilihan
131
Orang Baru Sadar Malah Ngajak Guyondul
132
Woi ...Kapan Tamadun
133
Suara Didalam Selimut
134
Enggak Dapat Japri Enggak Kasih Jalan
135
Tak Ada Kata Sayang.
136
Novel Baru
137
Dia Istri Dalam Mimpi
138
Promosi Novel! Married With Capt
139
Pena Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!