Perlahan Cahaya mulai mendongakkan kepalanya, untuk melihat dosen baru itu.
"Orang aneh itu!" Cahaya sangat terkejut jika dosen barunya adalah orang yang bilang dia 'CEROBOH'.
" Lu kenal?" tanya Williams pelan.
"Ceritanya panjang Wil!" ucapnya Cahaya, berbisik ke telinga sahabatnya.
"Baiklah, perkenalkan nama saya Muhammad Langit Arkana Abdullah!" ucap dosen baru itu, yang tak lain adalah Langit.
"Kalian bisa panggil saya Pak Langit."
"Saya di sini akan menggantikan pak Gibran."
"Dan Saya harap kalian bisa berkerja sama untuk hal ini."
"Satu lagi, saya tidak suka jika— saya menerangkan ada mahasiswa yang berbicara sendiri, jadi—jika kalian tidak suka dengan pelajaran saya, kalian bisa keluar!" ucap Langit, yang membuat mahasiswanya takut.
"Dosen ngiler," ucap Alexa.
"Bukan ngiler tapi Ki-ller," ucap Fafa, yang memukul lengan Alexa.
Cahaya yang duduk didepan Alexa. Tak tahan dengan ucapan sahabatnya itu. Dengan susah payah wanita itu menahan tawanya.
"Puft!" Cahaya sudah tidak bisa menahan tawanya.
"KAMU...! " Tunjuk Langit kearah Cahaya. Cahaya yang ditunjuk, ia dengan cepat mengembalikan ekspresinya agar tidak ketawa.
Dan semua mahasiswa melihat kearah Cahaya.
Mata Langit seakan tak percaya dengan apa yang ia lihat. Wajah yang hampir sama dengan seseorang yang pernah mengisi hari-harinya dengan canda dan tawa.
Mentari ! ucapnya lirih, dengan cepat ia tersadar kalau sang Mentari telah meninggalkannya, karena sudah selesai tugasnya untuk bersamanya. Membuatnya tersenyum, membuatnya menjadi seorang periang. Namun sifat itu semua hilang dengan kepergian sang Mentari untuk selama-lamanya. Sebuah kenangan tak akan pernah terlupakan.
"Jika tidak niat ikut pelajaran saya bisa KELUAR!" Langit berbicara, sangat tegas sambil menunjukan pintu keluar.
Cahaya yang diperlakukan seperti itu, ia hanya bisa meremas ujung bajunya karena malu dilihat semua mahasiswa di kelas itu.
Langit mulai menjelaskan lagi, semua mahasiswa sudah mulai tenang dan kondusif. Namun sepertinya hari itu adalah hari sial bagi Cahaya. Karena waktu jam pelajaran, wanita itu menengok kebelakang untuk meminjam bolpoin. Dan hal itu ...tidak luput dari pandangan Langit. Langit berjalan mendekati meja Cahaya. Williams yang ada di samping Cahaya menepuk paha Cahaya, agar sahabatnya itu tahu kalau dosen baru itu, sedang berjalan kearahnya. Namun hal itu sia-sia, karena dosen baru itu sudah ada di depan meja Cahaya.
Tuk..tuk..
Suara ketukkan bolpoin di meja Cahaya.
Fafa dan Alexa sudah berusaha memberi kode. Untuk sahabatnya itu, tapi Cahaya tak mengerti bahwa itu sebuah isyarat.
Tuk.. tuk.. Langit mengetuk kembali, semua mahasiswa melihat kearah Cahaya. Cahaya yang membalikkan badannya, ia sangat terkejut, karena dosen baru itu sudah ada di depannya. Sambil menyilang kan kedua tangannya di dada.
Mampusss lu Cahaya, ini udah kedua kalinya gua kena teguran. Auto damprat .Batin Cahaya.
Cahaya sangat takut sampai-sampai badannya gemetar, wanita itu tidak biasanya melakukan kesalahan saat jam pelajaran.
"Kamu lagi, saya perhatikan kamu dari tadi, selalu buat masalah. Waktu jam pelajaran saya, jika tidak suka pelajaran saya bisa KELUAR!!!!" ucap Langit, yang membuat Cahaya menundukkan kepalanya.
"Udah kedua kalinya kamu bikin masalah, jadi kamu boleh keluar sekarang!"
Dengan berat hati Cahaya bangun dari tempat duduknya.
"Permisi, Pak!" ucap Cahaya, menunduk saat melewati Langit.
Saat Cahaya melewatinya, hati itu mulai berdetak kencang. Bukan karena cinta? Melainkan hati itu terkejut kenapa wajah itu, senyuman itu, sama dengan milik orang yang pernah mengisi hari-harinya. Hanya saja mata mereka berbeda sipit dan bulat.
Cahaya yang sudah keluar dari kelasnya, ia berjalan kearah kursi yang ada didepan kelasnya. Didalam kelas, dosen baru itu memberi tahu kepada semua mahasiswanya itu.
"Jika kalian tidak suka dengan pelajaran saya, kalian bisa keluar sama seperti dia."
Cahaya yang ada diluar kelasnya, ia melihat gadis berusia lima tahun sedang berjalan kearahnya. Gadis itu sangat mengemaskan. Wajah bulat, hidung bangir, mata bulat dan kulit kuning. Dan tubuh yang sedikit gemuk. Gadis itu memakai gaun selutut warna merah dan rambut panjangnya di ikat dua. Gadis berwajah bulat itu berjalan, sambil lompat-lompat menambah kesan lucu buat Cahaya.
"AKAK!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
🐰Far Choinice🐰
mampiirr lagii kakakkk
2022-02-28
0
Andiyas
dosennya ngiler😂😂
2021-11-01
0
Yunia Afida
kenapa setiap laki-laki kalau galak itu pasti punya trauma atau luka
2021-09-05
0