Brakkk and Deal

Hari berganti hari, kedua insan yang terikat tali pernikahan itu masih saja terlibat perang dingin. Meskipun begitu, Ariana tetap melakukan kewajibannya sebagai seorang istri.

"Kamu kenapa?" tanya Danang saat melihat Ariana menahan mual. Perutnya terasa bagai diaduk-aduk. Perih hingga ke ulu hati. Belum lagi kepalanya rasa berputar-putar.

"Aku nggak papa," kilahnya. Padahal sudah terlihat jelas kalau Ariana sedang tidak baik-baik saja. Mulai dari wajahnya yang pucat, sorot matanya yang sayu, dan cara berjalannya yang gontai.

"Kalau sedang tidak enak badan, lebih baik tidak usah bekerja dulu. Jangan memaksakan diri. Yang ada bukannya menyelamatkan orang, kau justru hanya akan menyusahkan orang."

Sungguh, jawaban Danang itu membuat dada Ariana bergemuruh. Kalimat itu seolah menyiratkan kalau ia sakit hanya akan menyusahkan orang saja, termasuk dirinya. Padahal selama menikah, apa pernah Ariana menyusahkan laki-laki itu. Saat ban mobilnya pecah di tengah malam saja, Ariana memilih menghubungi Giandra sebab ia tidak ingin merepotkan apalagi menyusahkan laki-laki yang seharusnya bertanggung jawab penuh atas dirinya.

Hati Ariana sakit. Matanya sampai memerah. Tidak sadarkah laki-laki itu kalau kata-katanya itu menyakiti Ariana? Terlepas ada nada perhatian di dalamnya, tapi di akhir kalimat, tetap saja terasa begitu menyakitkan.

"Kau tenang saja, Mas, aku takkan pernah merepotkan mu. Bahkan kalaupun aku sakit, aku takkan pernah merepotkanmu sama sekali," sinis Ariana membuat laki-laki yang sedang menyesap kopinya itu seketika tersentak.

Ia mendongakkan kepalanya dan menatap mata Ariana yang sedang memerah.

"An, maaf. Aku tidak bermaksud seperti itu. Aku hanya tidak ingin kau terlalu memaksakan diri hingga jatuh sakit. Hanya itu. Jangan salah menduga dengan kata-kataku barusan," terang Danang yang tidak sadar kalau kata-katanya menyakiti Ariana.

"Sudahlah, Mas. Lebih baik kau segera berangkat. Bukankah kau ada visit pagi ini," ujar Ariana yang enggan membahas masalah barusan.

Danang melirik jam di pergelangan tangannya, kemudian mengangguk.

"Ya sudah, aku berangkat dulu. Nanti hati-hati di jalan!" ujar Danang seraya beranjak dari kursinya. Lalu ia menyodorkan tangan ke arah Ariana. Ariana menyambut dan mencium punggung tangan Danang seperti yang biasa ia lakukan.

Danang tertegun. Ia bisa merasakan kalau telapak tangan Ariana lebih hangat dari biasanya. Namun melihat Ariana masih berusaha bersikap biasa, ia pikir tidak masalah. Ariana pun seorang dokter, pasti ia bisa menjaga dirinya sendiri.

Danang lupa, meskipun Ariana seorang dokter, ia pun tetap manusia biasa. Dokter pun bisa merasakan sakit. Apalagi akhir-akhir ini ia bukan hanya mendapatkan tekanan dari pekerjaan, tapi juga mental. Perasaannya yang sedang tidak baik-baik saja, perang dingin yang ia alami, lalu ditambah akhir-akhir ini Monalisa semakin rajin meng-upload story kedekatannya dengan Danang. Mulai dari makan siang berdua di ruangannya, mengantar pulang, mengobrol di teras rumah, bahkan saat mereka makan malam bersama di rumah perempuan itu.

Ariana merasa benar-benar tertekan. Ariana menunggu penjelasan dari Danang, tetapi laki-laki itu acuh tak acuh. Tidak tahukah dia kalau apa yang sudah dilakukannya itu membuat Ariana terluka?

Apakah karena Ariana diam, jadi ia bisa berbuat semaunya?

Selepas laki-laki itu pergi bekerja, Ariana terlebih dahulu membereskan piring kotor bekas sarapan. Pagi ini, lagi-lagi Ariana tidak mampu menghabiskan sarapannya. Bahkan akhir-akhir ini ia kerap melewatkan makan siang dan makan malamnya. Terkadang Ariana sengaja menunggu kepulangan Danang agar mereka bisa makan malam bersama. Tetapi yang ditunggu ternyata lebih memilih makan malam di tempat perempuan lain. Hal itu jelas membuat Ariana kehilangan selera makannya.

Setelah semua selesai, Ariana masuk ke dalam mobil dan mulai melajukan mobilnya keluar dari pekarangan rumah. Di saat yang sama, art yang bertugas bersih-bersih san mencuci piring kotor serta pakaian tiba. Ariana membunyikan klaksonnya terlebih dahulu sebagai isyarat berpamitan pada art-nya tersebut sebelum akhirnya mobil itu benar-benar berlalu dan ikut bergabung dengan kendaraan lainnya di jalanan.

Ariana mengemudikan mobilnya dengan perlahan. Rasa pusing di kepala Ariana kian menjadi. Bersamaan rasa perih di perut yang membuat peluh sebesar biji jagung mulai mengalir di dahinya.

"Astaghfirullahal adzim. Ada apa denganku, ya Allah?"

Kepalanya semakin berdenyut. Hingga saat Ariana hendak membelokkan mobilnya ke sisi kanan jalan, ia kehilangan konsentrasi dan tanpa sengaja menabrak sesuatu.

Brakkk ...

...***...

"Ariq, kamu mau pake motor ibu?" tanya Azura saat melihat Athariq membawa kunci motor kesayangan sang ibu.

"Yes, Mom. Ariq pinjam ya! Ariq mau bertemu pihak Rumah sakit Husada untuk membahas perpanjangan kontrak kerja sama."

"Ariq, kamu kan ada motor sport sendiri, kenapa mesti pakai motor ibu sih?" kesal Azura karena lagi-lagi motor kesayangannya akan menjadi sasaran putranya itu. Meskipun usia motornya sesuai usia Ariq sendiri, tapi motor itu masih gagah paripurna. Kadang kala motor itu dipakai Arkandra untuk membawa sang istri jalan-jalan alias quality time berdua gitu lho. Meskipun usia sudah tak lagi muda, tapi jiwa tetap harus jiwa muda.

Yang bertanya-tanya kenapa usia motornya seusia Athariq sebab motor itu merupakan motor pengganti saat motor Azura yang ditinggalkan begitu saja di pinggir jalan saat perempuan itu akan melahirkan hilang. Jadi sesuai janji Arkandra sebelum meninggalkan motor itu, kalau motor itu hilang, maka ia akan mengganti dengan yang baru dan yang lebih mahal.

"Ah mommy, jangan pelit-pelit sama anak sendiri. Motor itu kan motor Ariq juga. Kalau Ariq nggak lahir, mana mungkin mommy dibelikan motor itu."

Athariq jelas tahu cerita tentang pembelian motor itu. Arkandra selalu dilanda kecemasan setiap Azura mengendarai motornya. Apalagi motor sport. Saat Azura ingin mengganti motornya dengan yang lebih besar dan gagah, terang saja Arkandra melarang. Barulah saat Azura melahirkan Athariq, Arkandra terpaksa memenuhi permintaan istrinya itu.

"Ck, nih anak bisa aja kalau jawab. Ya udah, hati-hati! Awas sampai lecet!" ancam Azura.

"Mom ih, pake ngancem segala. Selama ini juga kan aman-aman aja."

"Heh, anak nakal, hari apes itu nggak ada di kalender tau. Bukannya maksud ibu nyumpahin kamu, cuma ya ... hati-hati aja. Kamu kan tau, itu motor kesayangan ibu. Kecuali ayah kamu mau beliin motor yang baru lagi, baru nggak papa. Ini kan kamu tau sendiri, ibu dilarang beli motor lagi. Dasar pak bucin, posesif banget."

Athariq terkekeh mendengar omelan sang ibu.

"Kalau nabrak cewek gimana, Mom?"

"Apa? Nabrak cewek?"

Athariq mengangguk.

"Ya udah, kalau kamu sampai nabrak cewek, ibu sumpahin dia jadi jodoh kamu. Dan kalau dia cowok, semoga dia bisa jadi teman baik kamu."

"Astaga, mommy aneh-aneh aja. Masa anak sendiri disumpahin nabrak sih?" Athariq geleng-geleng kepala mendengar kalimat yang ibunya barusan ucapkan.

Azura justru terkekeh, "kan ibu juga pingin kamu ketemu jodoh kamu, Riq. Siapa tau dengan begini kamu bisa ketemu jodoh kamu," tukasnya yang membuat Athariq memutar bola matanya malas.

"Itu nggak akan terjadi. Ibu macam apa mommy ini, kok nyumpahin kayak gitu."

"Namanya juga ikhtiar, Riq."

"Ikhtiar? Ah, lama-lama bicara sama mommy bisa bikin kepala aku pecah. Aku pergi dulu ya, Mom." Athariq mencium punggung tangan Azura sebelum pergi.

"Ya. Semoga segera ketemu calon mantu ibu, ya Riq!"

"Nggak akan. Doa aneh nggak akan terkabul."

"Berani taruhan berapa?"

"Motor baru Ariq jadi taruhannya?"

"Oke? Deal!" pekik Azura saat Athariq hampir berlalu dari depan pintu.

"Deal," serunya sambil mengacungkan jempol membuat Azura terkekeh sendiri.

...***...

...^^^Happy reading 🥰🥰🥰^^^...

Terpopuler

Comments

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

doa dan sumpah ibu itu manjur loh Rik klo dr dlm hati... cuma mungkin ada yg cepat atau tertunda...

2024-04-23

8

☠☀💦Adnda🌽💫

☠☀💦Adnda🌽💫

seneng klo ngeliat ariq sama mamanya ngobrol kocak bngt ☺️

2024-05-19

0

..............

..............

duh kayanya ariana nambrak atharik deh /Facepalm//Facepalm/

2024-05-08

0

lihat semua
Episodes
1 Rahasia di laptop suamiku
2 Sebuah Tekad
3 Jangan-jangan dia ...
4 Praduga
5 Sebuah kenyataan
6 Bertemu
7 Pertengkaran
8 Sebuah nasihat
9 Brakkk and Deal
10 di rumah sakit
11 Firasat seorang ibu
12 Don't judge a book by it's cover
13 Athariq Satya Nugraha
14 Bolehkah ...
15 Melihat
16 Foto
17 Kemarahan Samudera
18 Tamu dadakan
19 Sebuah keputusan
20 Surat peringatan
21 Bertubi-tubi
22 Keputusan tepat
23 Selalu bertabrakan
24 Pulang
25 Pertengkaran
26 Diculik ...
27 Harga mati
28 Ancaman Giandra
29 Sidang perdana
30 Bertemu
31 Kedatangan Danang
32 Desas-desus dan cemoohan
33 Bertubi-tubi II
34 Ikut nongkrong
35 Jum'at berkah I
36 Jum'at Berkah II
37 Azura vs Danang
38 Kutukan
39 Bertemu
40 Terbongkar
41 Paparazi dadakan
42 Sebuah kebenaran
43 43
44 Sebuah penawaran
45 Skak mat
46 Tolong bantuan laporin plagiat karya
47 Diculik?
48 Bugh
49 Byur ...
50 baper?
51 Makan siang pengganti
52 SIM
53 53
54 Athariq
55 Eneng
56 Eneng lagi
57 Coklat Swiss
58 Ku .... dengan Bismillah
59 Jodi
60 Kerja sama
61 Berkunjung
62 Takut
63 Provokasi
64 Selamat bersenang-senang!
65 Judulin sendiri! Hehehe ...
66 Solo karir
67 Flashback
68 Anugerah
69 3 sampai 5
70 Orisinil
71 Ariana adalah istriku
72 Dipecat
73 Penyesalan
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 Mutiara Kasih Bunda Ana
80 80
81 81
82 82
83 83 (S2 DD)
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 Bukankah itu ....
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 Berdamai dengan masa lalu
117 117
118 118
119 119
120 The End
121 Bonchap RW 1
122 Bonchap RW 2
123 Bonchap RW 3
124 Bonchap RW 4
125 Bonchap RW 5
126 Bonchap RW 6
127 Bonchap RW 7
128 Bonchap RW 8
129 Bonchap RW 9
130 Bonchap RW 10
131 Bonchap RW 11
132 Bonchap RW 12
133 Bonchap RW 13
134 Bonchap RW 14
135 Bonchap RW 15
136 Bonchap RW 16
137 Bonchap RW 17
138 Bonchap RW 18
139 Bonchap RW 19
140 Bonchap AA
141 Ending sebenarnya
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Rahasia di laptop suamiku
2
Sebuah Tekad
3
Jangan-jangan dia ...
4
Praduga
5
Sebuah kenyataan
6
Bertemu
7
Pertengkaran
8
Sebuah nasihat
9
Brakkk and Deal
10
di rumah sakit
11
Firasat seorang ibu
12
Don't judge a book by it's cover
13
Athariq Satya Nugraha
14
Bolehkah ...
15
Melihat
16
Foto
17
Kemarahan Samudera
18
Tamu dadakan
19
Sebuah keputusan
20
Surat peringatan
21
Bertubi-tubi
22
Keputusan tepat
23
Selalu bertabrakan
24
Pulang
25
Pertengkaran
26
Diculik ...
27
Harga mati
28
Ancaman Giandra
29
Sidang perdana
30
Bertemu
31
Kedatangan Danang
32
Desas-desus dan cemoohan
33
Bertubi-tubi II
34
Ikut nongkrong
35
Jum'at berkah I
36
Jum'at Berkah II
37
Azura vs Danang
38
Kutukan
39
Bertemu
40
Terbongkar
41
Paparazi dadakan
42
Sebuah kebenaran
43
43
44
Sebuah penawaran
45
Skak mat
46
Tolong bantuan laporin plagiat karya
47
Diculik?
48
Bugh
49
Byur ...
50
baper?
51
Makan siang pengganti
52
SIM
53
53
54
Athariq
55
Eneng
56
Eneng lagi
57
Coklat Swiss
58
Ku .... dengan Bismillah
59
Jodi
60
Kerja sama
61
Berkunjung
62
Takut
63
Provokasi
64
Selamat bersenang-senang!
65
Judulin sendiri! Hehehe ...
66
Solo karir
67
Flashback
68
Anugerah
69
3 sampai 5
70
Orisinil
71
Ariana adalah istriku
72
Dipecat
73
Penyesalan
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
Mutiara Kasih Bunda Ana
80
80
81
81
82
82
83
83 (S2 DD)
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
Bukankah itu ....
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
Berdamai dengan masa lalu
117
117
118
118
119
119
120
The End
121
Bonchap RW 1
122
Bonchap RW 2
123
Bonchap RW 3
124
Bonchap RW 4
125
Bonchap RW 5
126
Bonchap RW 6
127
Bonchap RW 7
128
Bonchap RW 8
129
Bonchap RW 9
130
Bonchap RW 10
131
Bonchap RW 11
132
Bonchap RW 12
133
Bonchap RW 13
134
Bonchap RW 14
135
Bonchap RW 15
136
Bonchap RW 16
137
Bonchap RW 17
138
Bonchap RW 18
139
Bonchap RW 19
140
Bonchap AA
141
Ending sebenarnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!