Pertengkaran

Bila sepanjang perjalanan dari rumah mertua hingga ke supermarket, Ariana yang banyak diam, maka sepulangnya dari supermarket menuju rumah, Danang lah yang bungkam. Ariana tersenyum getir. Ia yakin kebungkaman suaminya itu pasti berhubungan dengan pertemuannya dengan kekasih dan ibunya itu. Bahkan sampai tiba di rumah pun, Danang tetap diam.

Setibanya di rumah, Ariana segera berganti pakaian dan membereskan belanjaan. Ia susun belanjaannya di dalam kulkas. Setelah itu, ia pun bersiap memasak untuk makan siang.

"Mas, ayo makan dulu!" Ajak Ariana menghampiri suaminya yang tengah terpengkur di depan laptop.

Laptop. Ya, setelah beberapa waktu ini Ariana tidak melihat laptop itu, akhirnya Ariana melihatnya lagi.

Namun saat ini bukan saat yang tepat untuk mengulik hal tersebut. Ia pun mengajak Danang menuju meja makan. Ia membantu mengisi piring Danang dengan nasi dan mempersilahkan Danang memilih sendiri lauk pauk yang ia suka.

Saat sedang makan, Ariana melihat suaminya makan dengan cukup lahap. Ariana tersenyum. Setidaknya masakannya sedikit sesuai dengan selera Danang.

Selesai makan, Danang kembali ke meja depan, sementara Ariana membereskan piring kotor dan mencucinya. Setelah selesai, Ariana menuju ke depan untuk melihat keberadaan suaminya. Tapi ternyata Danang sedang tidak ada di sana. Memanfaatkan kesempatan, Ariana pun segera duduk di depan laptop dan mencari file yang menyimpan foto-foto perempuan pujaan hati suaminya itu.

Ariana sedikit kesulitan sebab sepertinya Danang sudah menyembunyikan file tersebut. Ariana pun tidak menyerah. Ia terus mencari hingga akhirnya ia pun berhasil menemukannya.

"Ana, apa yang kau lakukan, hah? Bukankah aku sudah berkali-kali mengatakan kalau aku tidak suka kau menyentuh barang-barang ku!" hardik Danang dengan rahang mengeras dan mata membulat.

Ariana tetap bersikap tenang. Sebab ia memang sengaja melakukan itu agar suaminya segera bersuara tanpa perlu ia bersusah payah memulai pembicaraan.

"Kenapa? Apa karena kau merahasiakan sesuatu dalam sini, Mas?" Ariana tersenyum miring.

"Rahasia apa maksudmu? Aku tidak memiliki rahasia apapun. Kau tahu bukan, setiap orang itu memiliki privasi masing-masing dan laptop termasuk barang yang bagiku privacy," elak Danang yang kentara sekali kalau ia sedikit gugup.

"Sudahlah, Mas. Berhenti berkilah. Aku sudah tahu semua rahasiamu. Termasuk ... perempuan yang kau cintai," ujar Ariana getir. Tenggorokannya rasa tercekat saat mengucapkan itu.

"Apa maksudmu? Jangan mengada-ada. Kau pikir untuk apa aku menikahimu kalau aku ternyata mencintai perempuan---"

Mata Danang membulat seketika saat Ariana memutar laptop menghadapnya. Lidah Danang seketika kelu. Otaknya sibuk mencari alasan untuk berkilah.

"Itu ... itu hanya foto mantan kekasihku. Ya, dia dulu memang kekasihku, tapi hubungan kami sudah lama berakhir. Bahkan aku saja sudah lupa kalau aku menyimpan foto-foto itu."

Danang mendekat hendak mengambil laptopnya. Ariana membiarkan saja.

"Mau sampai kapan kau membohongiku, Mas? Berhentilah berdusta. Sudah aku katakan, aku sudah mengetahui semuanya. Bahkan aku melihat saat kau berbicara dengan perempuan ini di supermarket tadi."

"Itu ... Itu tidak seperti yang kau pikirkan. Kami hanya tidak sengaja berpapasan."

"Bahkan dia bekerja di rumah sakit yang sama denganmu." Ariana tertawa getir. Matanya sudah memerah, tapi sebisa mungkin ia tahan agar tiada air mata yang tumpah. Ia tidak ingin terlihat lemah di hadapan laki-laki itu.

Danang terkejut bukan main. Ia tidak menyangka Ariana bahkan tahu Monalisa bekerja di rumah sakit yang sama dengannya.

"Bekerja di tempat yang sama bukan berarti aku menjalin hubungan dengannya. Aku bahkan baru tahu ia bekerja di sana saat aku baru dipindahtugaskan ke sana."

Ariana terkekeh sumbang. Ia mendongakkan kepalanya, mencegah air matanya yang hampir saja berkhianat dan hendak luruh dari matanya.

"Bahkan kau lebih menyukai bekal yang ia bawakan dibandingkan bekal yang aku belikan. Hahaha ... sudahlah, Mas. Berhenti membuat kebohongan karena sekali seseorang suka berbohong, maka dia akan terus membuat kebohongan demi kebohongan yang mana pada akhirnya ia lupa mana yang benar dan mana yang bohong. Sudahlah, Mas. Sudah aku katakan, aku sudah tahu. Jadi lebih baik mulai sekarang Mas berkata jujur, termasuk jujur kalau Mas tidak pernah mencintaiku."

Ariana menatap tajam Danang. Tatapannya menyiratkan luka dalam yang tak terkatakan. Danang merasa tidak nyaman dengan tatapan itu. Tapi karena egonya yang setinggi langit membuatnya enggan merasa bersalah apalagi meminta maaf. Ia justru bersikap seolah dialah korbannya.

"Oke. Oke, aku takkan menutupi apa-apa lagi darimu. Baguslah kalau kau sudah mengetahuinya. Memang benar, aku memiliki perempuan yang aku cintai dan ingin aku nikahi sebelum ini. Tapi karena keegoisan orang tua kita dan termasuk ... kau, aku jadi harus terkurung dalam pernikahan yang tak pernah aku inginkan ini," ucap Danang tanpa merasa bersalah sedikitpun. Ia tak sadar, kata-katanya sudah menusuk hati Ariana begitu dalam.

Apalagi Danang ikut menyalahkan dirinya dan orang tuanya.

"Jangan salahkan orang tuaku karena mereka tidak bersalah sama sekali. Bahkan orang tuaku tidak pernah memaksa diriku untuk menerima pinanganmu dan orang tuamu. Apa kau lupa, kalian lah yang datang ke rumah kami dan mengajukan lamaran terhadapku? Aku pikir, kau memiliki perasaan yang sama denganku karena itu kau melamarku. Jadi aku tanpa pikir panjang menerimanya. Tapi ternyata aku salah. Kalau kau memang tidak mencintaiku, kenapa kau melamarku? Jangan bilang itu karena permintaan orang tua sebab kau pun memiliki hak untuk menentukan pilihan hidupmu. Dan berhenti menyalahkan orang lain. Hal ini takkan terjadi kalau kau bisa tegas memperjuangkan cintamu. Kau pikir hanya kau yang merasa terkurung, hah? Aku pun juga sebab aku tak pernah menginginkan pernikahan tanpa dilandasi rasa cinta. Kau yang sudah memberikan aku harapan, tapi kau juga yang menghempaskan harapanku itu. Kau pikir hatiku tidak sakit?" seru Ariana lantang. Bahkan air mata yang sedari tadi ditahannya akhirnya merebak juga. Hatinya yang terlampau hancur membuatnya tak bisa mengontrol emosi yang kini meluah melalui tetesan air asin dari pelupuk matanya.

Melihat raut wajah penuh luka Ariana membuat Danang meraup wajahnya kasar.

"Lalu kau mau apa? Sudahlah. Tidak usah banyak drama.. Cukup jalani saja semua ini. Bereskan!"

"Apa kau tidak mau melupakannya? Apa kau tidak mau belajar mencintaiku? Dan apa kau tak mau mencoba mempertahankan rumah tangga ini?" lirih Ariana.

"Entahlah. Aku pusing."

Bukannya menjawab dan menyelesaikan masalah mereka, Danang justru beranjak masuk ke dalam kamar. Lalu tak lama kemudian, ia keluar lagi sambil menenteng tas kerja dan snellinya. Danang memilih pergi ke rumah sakit lebih awal dibandingkan menyelesaikan permasalahannya dengan Ariana.

Ariana tak mampu membendung air matanya. Hatinya benar-benar sakit. Tapi ia belum mau menyerah. Ia tidak ingin kalah sebelum berjuang. Sebisa mungkin ia akan berusaha mempertahankan rumah tangga mereka.

Mobil Danang sudah keluar dari garasi. Menyisakan Ariana yang termenung sendirian. Hingga bunyi ponsel Danang yang masih tergeletak di atas meja menyadarkan Ariana dari dari lamunannya. Ariana pun segera mengangkat panggilan itu setelah melihat nama pemanggilnya.

Belum sempat Ariana berbicara, ternyata orang di seberang telepon sudah lebih dulu bersuara.

" .... "

"Halo, Mas. Mas malam ini mau aku masakin apa?" ujar suara seorang perempuan yang membuat hati Ariana kian tertusuk sembilu.

...****...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

jawab Ariana bilang kamu pelakor... walaupun tadinya mereka pacaran tp kan sekarang kamu yg istrinya Danang...

2024-04-23

2

Yani

Yani

Buat apa mempertahankan laki" yangbtak oernah mencintaimu Ariana

2024-04-30

0

Fadhil

Fadhil

rin cepat selesaikan masalah mu dan bangkitlah jangan sampai terpuruk

2024-04-22

0

lihat semua
Episodes
1 Rahasia di laptop suamiku
2 Sebuah Tekad
3 Jangan-jangan dia ...
4 Praduga
5 Sebuah kenyataan
6 Bertemu
7 Pertengkaran
8 Sebuah nasihat
9 Brakkk and Deal
10 di rumah sakit
11 Firasat seorang ibu
12 Don't judge a book by it's cover
13 Athariq Satya Nugraha
14 Bolehkah ...
15 Melihat
16 Foto
17 Kemarahan Samudera
18 Tamu dadakan
19 Sebuah keputusan
20 Surat peringatan
21 Bertubi-tubi
22 Keputusan tepat
23 Selalu bertabrakan
24 Pulang
25 Pertengkaran
26 Diculik ...
27 Harga mati
28 Ancaman Giandra
29 Sidang perdana
30 Bertemu
31 Kedatangan Danang
32 Desas-desus dan cemoohan
33 Bertubi-tubi II
34 Ikut nongkrong
35 Jum'at berkah I
36 Jum'at Berkah II
37 Azura vs Danang
38 Kutukan
39 Bertemu
40 Terbongkar
41 Paparazi dadakan
42 Sebuah kebenaran
43 43
44 Sebuah penawaran
45 Skak mat
46 Tolong bantuan laporin plagiat karya
47 Diculik?
48 Bugh
49 Byur ...
50 baper?
51 Makan siang pengganti
52 SIM
53 53
54 Athariq
55 Eneng
56 Eneng lagi
57 Coklat Swiss
58 Ku .... dengan Bismillah
59 Jodi
60 Kerja sama
61 Berkunjung
62 Takut
63 Provokasi
64 Selamat bersenang-senang!
65 Judulin sendiri! Hehehe ...
66 Solo karir
67 Flashback
68 Anugerah
69 3 sampai 5
70 Orisinil
71 Ariana adalah istriku
72 Dipecat
73 Penyesalan
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 Mutiara Kasih Bunda Ana
80 80
81 81
82 82
83 83 (S2 DD)
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 Bukankah itu ....
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 Berdamai dengan masa lalu
117 117
118 118
119 119
120 The End
121 Bonchap RW 1
122 Bonchap RW 2
123 Bonchap RW 3
124 Bonchap RW 4
125 Bonchap RW 5
126 Bonchap RW 6
127 Bonchap RW 7
128 Bonchap RW 8
129 Bonchap RW 9
130 Bonchap RW 10
131 Bonchap RW 11
132 Bonchap RW 12
133 Bonchap RW 13
134 Bonchap RW 14
135 Bonchap RW 15
136 Bonchap RW 16
137 Bonchap RW 17
138 Bonchap RW 18
139 Bonchap RW 19
140 Bonchap AA
141 Ending sebenarnya
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Rahasia di laptop suamiku
2
Sebuah Tekad
3
Jangan-jangan dia ...
4
Praduga
5
Sebuah kenyataan
6
Bertemu
7
Pertengkaran
8
Sebuah nasihat
9
Brakkk and Deal
10
di rumah sakit
11
Firasat seorang ibu
12
Don't judge a book by it's cover
13
Athariq Satya Nugraha
14
Bolehkah ...
15
Melihat
16
Foto
17
Kemarahan Samudera
18
Tamu dadakan
19
Sebuah keputusan
20
Surat peringatan
21
Bertubi-tubi
22
Keputusan tepat
23
Selalu bertabrakan
24
Pulang
25
Pertengkaran
26
Diculik ...
27
Harga mati
28
Ancaman Giandra
29
Sidang perdana
30
Bertemu
31
Kedatangan Danang
32
Desas-desus dan cemoohan
33
Bertubi-tubi II
34
Ikut nongkrong
35
Jum'at berkah I
36
Jum'at Berkah II
37
Azura vs Danang
38
Kutukan
39
Bertemu
40
Terbongkar
41
Paparazi dadakan
42
Sebuah kebenaran
43
43
44
Sebuah penawaran
45
Skak mat
46
Tolong bantuan laporin plagiat karya
47
Diculik?
48
Bugh
49
Byur ...
50
baper?
51
Makan siang pengganti
52
SIM
53
53
54
Athariq
55
Eneng
56
Eneng lagi
57
Coklat Swiss
58
Ku .... dengan Bismillah
59
Jodi
60
Kerja sama
61
Berkunjung
62
Takut
63
Provokasi
64
Selamat bersenang-senang!
65
Judulin sendiri! Hehehe ...
66
Solo karir
67
Flashback
68
Anugerah
69
3 sampai 5
70
Orisinil
71
Ariana adalah istriku
72
Dipecat
73
Penyesalan
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
Mutiara Kasih Bunda Ana
80
80
81
81
82
82
83
83 (S2 DD)
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
Bukankah itu ....
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
Berdamai dengan masa lalu
117
117
118
118
119
119
120
The End
121
Bonchap RW 1
122
Bonchap RW 2
123
Bonchap RW 3
124
Bonchap RW 4
125
Bonchap RW 5
126
Bonchap RW 6
127
Bonchap RW 7
128
Bonchap RW 8
129
Bonchap RW 9
130
Bonchap RW 10
131
Bonchap RW 11
132
Bonchap RW 12
133
Bonchap RW 13
134
Bonchap RW 14
135
Bonchap RW 15
136
Bonchap RW 16
137
Bonchap RW 17
138
Bonchap RW 18
139
Bonchap RW 19
140
Bonchap AA
141
Ending sebenarnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!