Sebuah kenyataan

Kini Ariana sudah berada di rumah orang tua Danang. Seperti biasa, bila mereka berada di kediaman kedua orang tua mereka, baik orang tua Ariana maupun Danang, laki-laki itu akan bersikap sangat hangat, manis dan penuh perhatian. Hal itulah yang membuat awalnya Ariana yakin kalau suaminya itu memang mencintainya. Ariana tidak mempermasalahkan Danang yang tak pernah menyatakan perasaannya apalagi kata cinta sebab setahunya, tidak semua laki-laki bisa dengan mudah menyuarakan isi hatinya termasuk mengatakan cinta.

"Ah, anak mama akhirnya datang. Mama senang sekali kalian mau datang ke mari," ujar Mama Danang, Soraya.

"Apa kabar, Ma?" sapa Ariana setelah berpelukan dan cipika cipiki dengan ibu mertuanya.

"Kabar mama baik. Kabar kalian? Ayo, masuk!" Soraya mengajak Ariana dan Danang masuk. Soraya berjalan sambil merangkul lengan menantunya itu.

"Alhamdulillah, kami baik kok, Ma. Maaf kalau kami jarang kemari soalnya pekerjaan kami sedang sibuk-sibuknya."

"Bukan karena anak nakal ini kan malas ajak kamu ke sini?"

"Bukan kok, Ma." Ariana tersenyum lembut.

"Ma, mama kok mikirnya gitu sih? Sebenarnya anak mama itu aku apa Ana?" Danang memutar bola matanya malas.

"Kan bisa aja, kamu sibuk kekepin Ana biar nggak kemari."

"Kekepin Ana mah bisa dimana aja, Ma. Nggak perlu di rumah doang, di sini, di hotel, semua bisa. Emang akhir-akhir ini kerjaan di rumah sakit sedang sibuk-sibuknya."

"Ck, kamu ya paling bisa jawab pertanyaan Mama. Ayo, Sayang, kita langsung ke meja makan aja. Papa kamu pasti sudah nungguin."

"Iya, Ma."

Mereka pun lantas segera menuju meja makan. Mereka makan malam bersama sambil sesekali mengobrol.

"Kalian malam ini menginap kan?" tanya sang mama.

Ariana terkejut sebab ia tidak memiliki persiapan sama sekali.

Ariana lantas menoleh ke arah Danang.

"Kayaknya nggak deh, Ma. Lain kali aja ya."

Soraya berdecak, "udah berapa bulan lho ini, masa' baru muncul sebentar udah pulang lagi. Mama kan masih kangen ngobrol sama kalian. Tau nggak, mama tuh sering kesepian di rumah. Makanya cepat kasi mama cucu biar mama ada temennya di sini. Kalian mau kerja, kerja aja, biar mama sama cucu Mama aja. Eh tapi, ngomong-ngomong, udah ada tanda-tanda cucu Mama bakal hadir belum?" cetus Soraya.

"Em, doakan kami aja ya, Ma."

Danang merengkuh pundak Ariana sambil mengusap lengannya, "iya, Ma. Doakan saja. Sepertinya kami disuruh puas-puasin masa pacaran halalnya dulu."

Soraya menghela nafas pelan, kemudian mengangguk.

"Iya, pasti mama akan doain kok. Tapi kalian tidak sengaja menunda kan?"

"Nggak, Ma. Kami nggak ada nunda-nunda. Sedikasihnya aja. Kalo belum saat ini, ya mungkin nanti. Makanya kami minta doa."

"Ya udah deh, iya. Mau gimana lagi. Tapi kalian mau kan menginap di rumah ini? Semalam aja. Katanya besok kalian dinas siang."

"Ya udah deh. Kamu nggak masalah kan, Sayang?"

Dipanggil mesra seperti itu membuat Ariana tergeragap.

"I-iya, terserah mas saja. Ana ngikut aja."

...***...

"Bagaimana hubunganmu dengan Ariana, Nang?"

"Baik, Pa."

"Sekedar baik?"

"Jadi papa mau aku bagaimana?"

"Apa kau belum juga mencintainya?"

"Kalau aku jawab iya, bagaimana?"

Andi, ayah Danang berdecak kesal.

"Sebenarnya apa kurangnya Ariana sampai kau belum bisa mencintainya? Dia perempuan baik, cerdas, sempurna, berasal dari keluarga baik-baik, bukankah sangat mudah untuk mencintainya?"

"Sempurna bukan berarti bisa dengan begitu mudahnya dicintai, Pa. Apalagi papa tahu sendiri, aku memiliki perempuan lain yang aku cintai," jawab Danang datar dengan rahang mengeras.

"Jangan gila kau, Danang! Lupakan perempuan itu, dia tidak baik untukmu. Asal kau tahu, apa yang mama dan papa lakukan ini untuk kebaikanmu. Lupakan perempuan itu karena dia tidak pantas untukmu."

"Kenapa? Jelaskan kenapa dia tidak pantas untukku? Jelaskan kenapa kalian mati-matian menentangnya? Apa kurangnya Lisa, Pa? Walaupun bukan dokter, tapi ia bekerja sebagai perawat. Walaupun bukan berasal dari keluarga kaya raya, tapi setidaknya mereka berkecukupan. Apa karena dia anak yatim?"

"Tau apa kamu tentang dia sebenarnya? Apa kau pikir papa sepicik itu hanya menilai seseorang karena ketiadaan salah seorang orang tuanya? Kami melakukan ini dengan alasan yang kuat, kau tahu."

"Alasan, alasan, alasan. Selalu saja begitu jawaban kalian."

"Tapi apa yang papamu katakan benar, Nak. Percayalah, kami melakukan ini karena kami sayang padamu."

"Sayang yang bagaimana sampai mengorbankan perasaan anak sendiri, Ma? Kalau kalian benar sayang, pasti kalian akan mendukung aku menikahi perempuan yang aku cintai. Bukan sebaliknya."

"Kami hanya ingin yang terbaik untukmu, Nang," ujar Soraya lirih.

"Dan yang terbaik bagiku adalah Monalisa."

Degh ...

Ariana yang tak sengaja mendengar perdebatan Danang dengan kedua orang tuanya terkejut bukan main. Ia sampai membekap mulutnya dengan kedua telapak tangannya, tak percaya dengan apa yang ia dengar.

Dengan hati yang hancur atas kenyataan yang baru saja didapatnya, Ariana bergegas kembali ke kamar.

Sebenarnya tadi Danang sudah memintanya beristirahat di kamar. Karena haus, Ariana turun kembali hendak ke dapur. Saat baru saja menginjak anak tangga pertama, Ariana melihat Soraya masuk ke sebuah ruangan yang Ariana tahu itu ruang kerja ayah mertuanya.

Penasaran kenapa Danang tak kunjung muncul setelah satu jam berlalu pun mendorong Ariana untuk mendekati ruang kerja Andi.

Dan betapa terkejutnya Ariana saat mendengar kalau suaminya sedang berdebat dengan ayah dan ibunya. Dan yang membuatnya makin terkejut adalah karena suaminya sedang berdebat karena seorang perempuan yang tak lain adalah perempuan yang Danang cintai. Dan paling mengejutkan lagi adalah perempuan itu bukanlah dirinya.

Hari Ariana hancur bukan main. Ia baru tahu kalau sebelum menikah ternyata suaminya sudah memiliki wanita lain yang ia cintai. Danang menikahi dirinya hanya karena desakan orang tuanya. Tak ada cinta. Ternyata cintanya selama ini hanya bertepuk sebelah tangan saja.

Tak sanggup mendengar kenyataan lainnya, Ariana pun bergegas masuk ke dalam kamarnya. Sementara itu, di ruang kerja Andi, ayah dan anak itu masih sibuk berdebat.

"Ingat, berhenti berhubungan dengan perempuan itu kalau kau tidak mau papa membuatnya bukan hanya dikeluarkan dari rumah sakit, tapi juga ditolak di semua rumah sakit!"

"Berhenti mengancamku, Papa! Apa papa tidak lelah terus memaksaku melakukan keinginan papa? Apa salah Lisa, Pa, apa? Beri aku alasannya supaya aku bisa mengerti!"

Andi dan Soraya terdiam.

"Semua tidak semudah membalikkan telapak tangan, Nang. Karena ... karena dia ... "

Tiba-tiba dada Soraya terasa sesak. Ingatan masa lalu membuat kepalanya berdenyut nyeri. Pandangan Soraya menggelap, hingga akhirnya kesadarannya pun hilang bersamaan dengan Andi yang langsung menangkap tubuhnya agar tidak jatuh ke lantai.

"Ma ... " pekik Andi. Danang membeku melihat ibunya yang tiba-tiba saja pingsan. Sudah dua kali ia melihat kejadian seperti ini. Pertama saat ia mati-matian menolak menikahi Ariana dan memaksa menikahi Monalisa. Lalu ini yang kedua.

"Kau akan menyesal bila terus memaksakan keinginanmu!" desis Andi yang segera berlalu sambil membawa Soraya dalam gendongannya.

...***...

Maaf kemarin othor nggak update soalnya 3 hari ini kepala othor bener-bener sakit. Jadi nggak bisa konsentrasi mau ngetik. Ini aja masih sakit banget. Padahal bab nya nggak terlalu panjang, tapi butuh berapa jam ngetiknya. 😅

Terima kasih yang selalu menunggu update cerita Ariana. Sampai jumpa di bab selanjutnya. ❤️❤️❤️

...Happy reading 🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

Fitri

Fitri

Assalamualaikum.. saya juga bacanya penasaran walaupun baru baca, kenapa orang tua danang keke danang tidak boleh menikahi monlisa.

2024-04-22

0

R yuyun Saribanon

R yuyun Saribanon

ngomong aja tolol
.apa alasannya.. jadi jangan ngorbankan org lain akibat ketidak tauan suatu alasan

2024-04-23

0

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

ada apa sebenernya dgn Lisa... sampe orang tua Danang menolaknya

2024-04-23

0

lihat semua
Episodes
1 Rahasia di laptop suamiku
2 Sebuah Tekad
3 Jangan-jangan dia ...
4 Praduga
5 Sebuah kenyataan
6 Bertemu
7 Pertengkaran
8 Sebuah nasihat
9 Brakkk and Deal
10 di rumah sakit
11 Firasat seorang ibu
12 Don't judge a book by it's cover
13 Athariq Satya Nugraha
14 Bolehkah ...
15 Melihat
16 Foto
17 Kemarahan Samudera
18 Tamu dadakan
19 Sebuah keputusan
20 Surat peringatan
21 Bertubi-tubi
22 Keputusan tepat
23 Selalu bertabrakan
24 Pulang
25 Pertengkaran
26 Diculik ...
27 Harga mati
28 Ancaman Giandra
29 Sidang perdana
30 Bertemu
31 Kedatangan Danang
32 Desas-desus dan cemoohan
33 Bertubi-tubi II
34 Ikut nongkrong
35 Jum'at berkah I
36 Jum'at Berkah II
37 Azura vs Danang
38 Kutukan
39 Bertemu
40 Terbongkar
41 Paparazi dadakan
42 Sebuah kebenaran
43 43
44 Sebuah penawaran
45 Skak mat
46 Tolong bantuan laporin plagiat karya
47 Diculik?
48 Bugh
49 Byur ...
50 baper?
51 Makan siang pengganti
52 SIM
53 53
54 Athariq
55 Eneng
56 Eneng lagi
57 Coklat Swiss
58 Ku .... dengan Bismillah
59 Jodi
60 Kerja sama
61 Berkunjung
62 Takut
63 Provokasi
64 Selamat bersenang-senang!
65 Judulin sendiri! Hehehe ...
66 Solo karir
67 Flashback
68 Anugerah
69 3 sampai 5
70 Orisinil
71 Ariana adalah istriku
72 Dipecat
73 Penyesalan
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 Mutiara Kasih Bunda Ana
80 80
81 81
82 82
83 83 (S2 DD)
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 Bukankah itu ....
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 Berdamai dengan masa lalu
117 117
118 118
119 119
120 The End
121 Bonchap RW 1
122 Bonchap RW 2
123 Bonchap RW 3
124 Bonchap RW 4
125 Bonchap RW 5
126 Bonchap RW 6
127 Bonchap RW 7
128 Bonchap RW 8
129 Bonchap RW 9
130 Bonchap RW 10
131 Bonchap RW 11
132 Bonchap RW 12
133 Bonchap RW 13
134 Bonchap RW 14
135 Bonchap RW 15
136 Bonchap RW 16
137 Bonchap RW 17
138 Bonchap RW 18
139 Bonchap RW 19
140 Bonchap AA
141 Ending sebenarnya
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Rahasia di laptop suamiku
2
Sebuah Tekad
3
Jangan-jangan dia ...
4
Praduga
5
Sebuah kenyataan
6
Bertemu
7
Pertengkaran
8
Sebuah nasihat
9
Brakkk and Deal
10
di rumah sakit
11
Firasat seorang ibu
12
Don't judge a book by it's cover
13
Athariq Satya Nugraha
14
Bolehkah ...
15
Melihat
16
Foto
17
Kemarahan Samudera
18
Tamu dadakan
19
Sebuah keputusan
20
Surat peringatan
21
Bertubi-tubi
22
Keputusan tepat
23
Selalu bertabrakan
24
Pulang
25
Pertengkaran
26
Diculik ...
27
Harga mati
28
Ancaman Giandra
29
Sidang perdana
30
Bertemu
31
Kedatangan Danang
32
Desas-desus dan cemoohan
33
Bertubi-tubi II
34
Ikut nongkrong
35
Jum'at berkah I
36
Jum'at Berkah II
37
Azura vs Danang
38
Kutukan
39
Bertemu
40
Terbongkar
41
Paparazi dadakan
42
Sebuah kebenaran
43
43
44
Sebuah penawaran
45
Skak mat
46
Tolong bantuan laporin plagiat karya
47
Diculik?
48
Bugh
49
Byur ...
50
baper?
51
Makan siang pengganti
52
SIM
53
53
54
Athariq
55
Eneng
56
Eneng lagi
57
Coklat Swiss
58
Ku .... dengan Bismillah
59
Jodi
60
Kerja sama
61
Berkunjung
62
Takut
63
Provokasi
64
Selamat bersenang-senang!
65
Judulin sendiri! Hehehe ...
66
Solo karir
67
Flashback
68
Anugerah
69
3 sampai 5
70
Orisinil
71
Ariana adalah istriku
72
Dipecat
73
Penyesalan
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
Mutiara Kasih Bunda Ana
80
80
81
81
82
82
83
83 (S2 DD)
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
Bukankah itu ....
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
Berdamai dengan masa lalu
117
117
118
118
119
119
120
The End
121
Bonchap RW 1
122
Bonchap RW 2
123
Bonchap RW 3
124
Bonchap RW 4
125
Bonchap RW 5
126
Bonchap RW 6
127
Bonchap RW 7
128
Bonchap RW 8
129
Bonchap RW 9
130
Bonchap RW 10
131
Bonchap RW 11
132
Bonchap RW 12
133
Bonchap RW 13
134
Bonchap RW 14
135
Bonchap RW 15
136
Bonchap RW 16
137
Bonchap RW 17
138
Bonchap RW 18
139
Bonchap RW 19
140
Bonchap AA
141
Ending sebenarnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!