Istri Buta Tuan Muda

Istri Buta Tuan Muda

BAB 01 - Kalila

Cantik, mandiri dengan masa depan yang begitu cerah. Siapa yang tidak mengenal putri Dirgantara Avgian, bidadari kecil keluarga Wijaya yang kini menjelma menjadi seorang wanita dewasa yang penuh pesona, Shiraz Kalila Hisyam.

Sejak kecil menjadi primadona, bahkan setelah pernikahan di depan mata masih begitu banyak pria yang nekad mendekat hingga Juanda, calon suaminya kerap sakit kepala.

Bagaimana tidak, wanita itu sangat sempurna di mata banyak pria. Tidak hanya kaya, tapi kecantikan yang terpancar dari dalam dirinya benar-benar menjadi daya tarik tersendiri.

"Ck, kenapa harus hujan sekarang ... Juan bisa marah jika aku sampai terlambat."

Bibir ranumnya menggerutu kesal, lagi dan lagi dia harus berhadapan dengan cuaca yang kerap semena-mena beberapa hari terakhir. Kalila tampak ragu, dia menatap pergelangan tangan dan kembali membuang napas kasar lantaran dia sudah benar-benar terlambat.

Jika harus menunggu hujan reda, kemungkinan besar Juan akan kecewa. Demi Tuhan dia benci sekali hari ini, tidak ada satupun yang berpihak. Setelah sang papa merampas surat izin mengemudinya, sore ini dia kembali dibuat kesal lantaran sang kakak menurunkannya di halte bus padahal tujuan Kalila ada di depan sana.

"Ini semua karena Kama!! Awas saja nanti, habis kau dicincang papa," umpatnya mulai melangkah ke depan sana.

Lalu lalang kendaraan tidak terlalu ramai, karena itu dia menyebrang tanpa menunggu lampu merah lebih dahulu. Dalam keadaan kesal dan khawatir sang kekasih berpikir macam-macam, Kalila tidak memerhatikan kiri-kanan.

Tanpa terduga, dalam sekejab Kalila merasakan sesuatu menghantam tubuhnya hingga terpental beberapa meter dari posisi awal. Rintik hujan menjadi saksi kala dirinya mendadak lemah bahkan bangkit saja tidak kuasa, semua berputar hebat dan pandangannya mulai mengabur bersamaan dengan seorang pria yang merengkuh tubuhnya.

"Nona, kau dengar aku? Hei ... astaga, apa yang kulakukan? Kumohon bertahanlah."

.

.

Hanya suara itu yang sempat Kalila dengar, dia tidak lagi menyadari apa yang terjadi setelahnya. Semua tiba-tiba gelap, Kalila seakan berada di sebuah ruang hampa dalam waktu yang lama tanpa dia ketahui dimana akhirnya. Dia mencoba mengerjap pelan, sesuai dengan apa yang dokter katakan.

"Bagaimana, Dok?"

Suara itu, suara papanya dan Kalila yakin betul dia tidak salah. Syukurlah, dalam mimpi ini dia tidak sendirian. Senyum itu terbit bersamaan dengan isak tangis yang juga dia kenali hingga senyum Kalila luntur seketika.

"Mama?" gumam Kalila pelan, dia masih berusaha menyimpulkan dimana dia berada sekarang.

"Pak Gian, kita perlu bicara."

Semakin lama, Kalila semakin menyadari jika ada yang aneh dengan dirinya. Dia tidak sedang berada di dunia mimpi, semua amat nyata dan dia dapat merasakan bagaimana sang papa mengecup wajahnya pelan sebelum berlalu pergi.

"Ma ... mama dimana?" Suaranya terdengar bergetar, tangan Kalila mulai meraba hingga jemari yang terasa dingin itu berhasil dia gapai.

"Mama di sini, Nak," jawab sang mama tanpa bisa Kalila tatap wajahnya, semua memang hanya gelap dan perlahan dia mengerti apa yang kini terjadi.

Terlebih lagi, isak tangis dari wanita tangguh yang kini tengah memeluknya. Kalila sudah dewasa, dia tidak perlu bertanya ada apa dengan dirinya. Satu hal yang Kalila tahu, dunianya kini hancur dan dia kehilangan sesutatu yang paling berharga dalam hidupnya, mata.

Ya, sudah pasti Kalila mengalami kebutaan dan dia tidak dapat menolak fakta itu. Hendak bagaimama dia sekarang? Marah? Pada siapa dia hendak marah, yang bisa Kalila lakukan hanya menangis dan meraung dalam gulita.

"Ini semua salahku, seharusnya aku mengantarmu waktu itu."

Raungan Kalila kian menjadi kala Kama, saudara kembarnya merengkuh Kalila begitu erat. Tangisan keduanya sepilu itu, andai saja Kalila bisa melihat, mungkin dia akan terbahak lantaran mata saudaranya yang kini sudah membengkak.

"Kama, kau benar-benar menghancurkan duniaku!!"

"Maaf, Kalila!! Andai aku tahu, maka kau tidak kuizinkan menemui laki-laki itu sama sekali."

Baru beberapa menit, tubuh Kalila kembali lemas usai berontak dalam pelukan Kama. Mungkin benar dia marah, semua itu terjadi memang gara-gara Kama yang mengantar Kalila tidak sesuai dengan tujuannya.

"Ma?"

"Lepaskan, Kama, serahkan pada dokter dan kau keluarlah," tutur wanita cantik yang masih tampak muda meski kedua anaknya sudah dewasa.

"Mama marah padaku juga?" tanya Kama menatap sendu manik indah sang mama, sudah jelas wanita itu terpukul dengan tragedi yang menimpa putrinya.

"Tidak, hanya saja Mama tidak ingin Kalila seperti itu lagi."

Terpaksa, Kama keluar dengan perasaan bersalah. Bisa dipastikan tidak hanya dunia Kalila yang berubah, tapi juga dunianya. Tidak akan ada perang dunia di rumah utama, tidak ada juga Kalila yang kerap mengganggu kesenanganya.

Tidak akan ada, dan semua adalah salah dirinya. Namun, ketika keluar dari ruang rawat dan menangkap sosok pria dengan tatapan datar di depannya, Kama menyadari jika semua ini bukan murni kesalahannya.

"Mau apa kau masih di sini?"

"Saya hanya menjalankan tugas dari tuan Yudha, beliau meminta saya mengawasi nona Kalila," jawab pria itu santai dan hanya dianggap lelucon oleh Kama.

"Sampaikan pada tuanmu, adikku buta ... jika memang berniat baik, kenapa bukan dia saja yang mengawasi Kalila?" Kama bertanya dengan sorot tajam seraya megepalkan tangannya.

.

.

Shanghai, China.

"Dia buta, Tuan, kecelakaan hari itu membuatnya tidak bisa melihat dan_"

"Terima kasih, Jack, sampaikan permintaan maafku pada keluarganya ... lusa aku pulang, kau tetaplah disana."

Kejadian itu terjadi beberapa waktu lalu, tapi dunianya kacau hingga detik ini. Hanya karena terpaksa, bukan tidak ingin menjaga di sana, tapi memang pekerjaan memaksa Yudha untuk terbang ke tempat ini. Dia bukan lari, tapi memang hanya bisa memantau lewat asisten pribadi. Namun, percayalah pikiran Yudha seakan penuh dengan pertanyaan terkait keadaan wanita yang telah dia hancurkan dunianya, Kalila.

Nama itu masih begitu lekat, bahkan liontin dengan nama Kalila yang dia dapatkan pasca kecelakaan itu selalu berada dalam genggaman. Baru saja menjalani hidup normal usai berhasil melupakan sang kekasih, kini kepala Yudha kembali dibuat sakit oleh seorang wanita yang belum dia kenal dengan jelas bagaimana dirinya.

Bahkan bicara saja tidak pernah, tapi sialnya Yudha sudah dibuat seolah terikat untuk bertanggung jawab seumur hidup. Terlebih lagi, kala dia mengetahui jika pria bernama Juanda yang merupakan calon suami Kalila memutuskan hubungan secara sepihak di hadapan keluarga Kalila kala wanita itu masih terpejam.

"Dasar badjingan!! Semudah itu kau meninggalkan seorang wanita?"

Sejak tadi Yudha terdiam, hingga pada akhirnya amarah itu membuncah jua. Dia menatap pantulan wajahnya di cermin, sungguh menyedihkan sekali wajahnya. Seolah berkaca dari masa lalu, Yudha bisa merasakan bagaimana hancurnya dunia Kalila saat ini.

Dia mulai mengambil ancang-ancang, niatnya untuk menghantam cermin itu dengan bogem mentah sudah sangat matang. Namun, hal itu dia urungkan kala ponselnya berdering seketika.

"Papa?"

.

.

- To Be Continued -

Hai, kembali lagi bersamaku dengan karya baru di bulan Juli ... semoga tetap menghibur dan melekat di hati para pembaca sekalian❣️

Jangan lupa dimasukin Favorit ❣️

Terpopuler

Comments

Ma Malikha

Ma Malikha

waah bang Yudha ikut keluarga Wijaya..
jd belok daah bacanya.. pengen baca bang Yud dulu...
ijin baca othorku yg baik 😍

2024-05-06

1

M.Rasya Sopyan (adhell)

M.Rasya Sopyan (adhell)

dari kama lanjut ke Gian dan zura abis itu kesini baru baca part 1 ini tapi ikutan mewek ...

2024-05-05

1

fa _azzahra

fa _azzahra

yudha jg pernah terpuruk kecelakaan dan lumpuh.dia bs merasakan posisi kalila

2024-04-22

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Kalila
2 BAB 02 - Aku Punya Pilihan Sendiri
3 BAB 03 - Aku Tidak Sempurna
4 BAB 04 - Jodoh
5 BAB 05 - Berdesir
6 BAB 06 - Kamu Cantik
7 BAB 07 - Aku Mimpi
8 BAB 08 - Tak Lagi Sama
9 BAB 09 - Peingatan Kama
10 BAB 10 - Mirip Mantan
11 BAB 11 - First Kiss
12 BAB 12 - Sedikit Saja Tentangnya.
13 BAB 13 - Sama, Seperti Mama
14 BAB 14 - Tidak Selamanya Orang Lama
15 BAB 15 - Jaga Istrimu
16 BAB 16 - Aku Ingin Melihatmu
17 BAB 17 - Tidak Ingin Terulang
18 BAB 18 - Belum Siap Sepenuhnya
19 BAB 19 - Pencemaran Suara
20 BAB 20 - Belum Dua Kali
21 BAB 21 - Aslinya Dia Begini?
22 BAB 22 - Bukan Istri Rahasia
23 BAB 23 - Jadi Istri Saja Dulu
24 BAB 24 - Tidak Bisa Dipercaya
25 BAB 25 - Merasa Bersalah
26 BAB 26 - Tutup Mulutmu
27 BAB 27 - Aku Memilihnya
28 BAB 28 - Apa Hatimu Bergetar?
29 BAB 29 - Hanya Berdua
30 BAB 30 - Andai
31 BAB 31 - Egois
32 BAB 32 - Tidak Ada Yang Buruk
33 BAB 33 - Teruslah Seperti Ini
34 BAB 34 - Sama Kerasnya
35 BAB 35 - Janji Kelingking
36 BAB 36 - Bom Waktu
37 BAB 37 - Kembali, Kalila!!
38 BAB 38 - Beri Dia Waktu
39 BAB 39 - Dekat, tapi Sulit Kugapai
40 BAB 40 - Cinta Tanpa Tapi
41 BAB 41 - Dia Menyakitiku
42 BAB 42 - Berbalas
43 BAB 43 - Sampai Kapan?
44 BAB 44 - Titik Temu
45 BAB 45 - Gelora Kerinduan
46 BAB 46 - Teman Hidup
47 BAB 47 - Ancaman Sesungguhnya.
48 BAB 48 - Kabar Baik/Buruk?
49 BAB 49 - Tukar Tambah
50 BAB 50 - Dia Sempurna
51 BAB 51 - Petaka
52 BAB 52 - Tidak Beres
53 BAB 53 - Orang Yang Sama?
54 BAB 54 - Permintaan Kalila
55 BAB 55 - Habis Sabarnya
56 BAB 56 - Begitulah Cinta
57 BAB 57 - Dilarang Perhitungan
58 BAB 58 - Karma Is Real
59 BAB 59 - Tawanan Hati Prayudha Bagas Tami
60 BAB 60 - Aku Lawanmu
61 BAB 61 - Jangan Minta Maaf
62 BAB 62 - Seharusnya Usai
63 BAB 63 - Sama Iyanya
64 BAB 64 - Dugaan Yudha
65 BAB 65 - Terpaut
66 BAB 66 - Kabar Baik
67 BAB 67 - Janji Kedua
68 BAB 68 - Sampai Akhir
69 BAB 69 - Pengorbanan Atau Kebodohan?
70 BAB 70 - Tidak Tertolong.
71 BAB 71 - Tidak Bisa Marah
72 Promo Karya Baru - Berondong Bayaran
73 BAB 72 - Masih Sama
74 BAB 73 - Pertama Dan Terakhir
75 BAB 74 - Cita-Cita Lama
76 BAB 75 - Bidadari Tak Bersayap
77 BAB 76 - Sampai Akhir
78 BAB 77 - Telmi
79 BAB 78 - Double Date/Double Death
80 BAB 79 - Hancurnya Harapan Kalila
81 BAB 80 - Ipar Paling Merepotkan
82 BAB 81 - Sampai Jadi Debu
83 BAB 82 - Jangan Usik Lagi.
84 BAB 83 - Bukti Cinta
85 BAB 84 - Memang Perlu Bicara
86 BAB 85 - Rahasia Terpendam Kalila
87 BAB 86 - Suami Impian
88 BAB 87 - Menghitung Hari
89 BAB 88 - Endingku Bersamamu (End)
90 Season 2 - Suamiku Bukan Milikku
91 Season 2 - Tamu Tak Diundang
92 Season 2 - Siksaan Termanis
93 Season 2 - Sakit Tak Tertandingi
94 Season 2 - Dia Pemeran Utama
95 Season 2 - Buta Yang Sebenarnya
96 Season 2 - Tetaplah Begini
97 Season 2 - Wish List
98 Season 2 - Cukup Berdua
99 Season 2 - Jangan Hukum Aku (Jack)
100 Season 2 - Tidak Akan (Ending)
101 Bonchap - Back To Semarang
102 Promo Karya Baru (Kama) - Pengasuh Majikan Impoten
Episodes

Updated 102 Episodes

1
BAB 01 - Kalila
2
BAB 02 - Aku Punya Pilihan Sendiri
3
BAB 03 - Aku Tidak Sempurna
4
BAB 04 - Jodoh
5
BAB 05 - Berdesir
6
BAB 06 - Kamu Cantik
7
BAB 07 - Aku Mimpi
8
BAB 08 - Tak Lagi Sama
9
BAB 09 - Peingatan Kama
10
BAB 10 - Mirip Mantan
11
BAB 11 - First Kiss
12
BAB 12 - Sedikit Saja Tentangnya.
13
BAB 13 - Sama, Seperti Mama
14
BAB 14 - Tidak Selamanya Orang Lama
15
BAB 15 - Jaga Istrimu
16
BAB 16 - Aku Ingin Melihatmu
17
BAB 17 - Tidak Ingin Terulang
18
BAB 18 - Belum Siap Sepenuhnya
19
BAB 19 - Pencemaran Suara
20
BAB 20 - Belum Dua Kali
21
BAB 21 - Aslinya Dia Begini?
22
BAB 22 - Bukan Istri Rahasia
23
BAB 23 - Jadi Istri Saja Dulu
24
BAB 24 - Tidak Bisa Dipercaya
25
BAB 25 - Merasa Bersalah
26
BAB 26 - Tutup Mulutmu
27
BAB 27 - Aku Memilihnya
28
BAB 28 - Apa Hatimu Bergetar?
29
BAB 29 - Hanya Berdua
30
BAB 30 - Andai
31
BAB 31 - Egois
32
BAB 32 - Tidak Ada Yang Buruk
33
BAB 33 - Teruslah Seperti Ini
34
BAB 34 - Sama Kerasnya
35
BAB 35 - Janji Kelingking
36
BAB 36 - Bom Waktu
37
BAB 37 - Kembali, Kalila!!
38
BAB 38 - Beri Dia Waktu
39
BAB 39 - Dekat, tapi Sulit Kugapai
40
BAB 40 - Cinta Tanpa Tapi
41
BAB 41 - Dia Menyakitiku
42
BAB 42 - Berbalas
43
BAB 43 - Sampai Kapan?
44
BAB 44 - Titik Temu
45
BAB 45 - Gelora Kerinduan
46
BAB 46 - Teman Hidup
47
BAB 47 - Ancaman Sesungguhnya.
48
BAB 48 - Kabar Baik/Buruk?
49
BAB 49 - Tukar Tambah
50
BAB 50 - Dia Sempurna
51
BAB 51 - Petaka
52
BAB 52 - Tidak Beres
53
BAB 53 - Orang Yang Sama?
54
BAB 54 - Permintaan Kalila
55
BAB 55 - Habis Sabarnya
56
BAB 56 - Begitulah Cinta
57
BAB 57 - Dilarang Perhitungan
58
BAB 58 - Karma Is Real
59
BAB 59 - Tawanan Hati Prayudha Bagas Tami
60
BAB 60 - Aku Lawanmu
61
BAB 61 - Jangan Minta Maaf
62
BAB 62 - Seharusnya Usai
63
BAB 63 - Sama Iyanya
64
BAB 64 - Dugaan Yudha
65
BAB 65 - Terpaut
66
BAB 66 - Kabar Baik
67
BAB 67 - Janji Kedua
68
BAB 68 - Sampai Akhir
69
BAB 69 - Pengorbanan Atau Kebodohan?
70
BAB 70 - Tidak Tertolong.
71
BAB 71 - Tidak Bisa Marah
72
Promo Karya Baru - Berondong Bayaran
73
BAB 72 - Masih Sama
74
BAB 73 - Pertama Dan Terakhir
75
BAB 74 - Cita-Cita Lama
76
BAB 75 - Bidadari Tak Bersayap
77
BAB 76 - Sampai Akhir
78
BAB 77 - Telmi
79
BAB 78 - Double Date/Double Death
80
BAB 79 - Hancurnya Harapan Kalila
81
BAB 80 - Ipar Paling Merepotkan
82
BAB 81 - Sampai Jadi Debu
83
BAB 82 - Jangan Usik Lagi.
84
BAB 83 - Bukti Cinta
85
BAB 84 - Memang Perlu Bicara
86
BAB 85 - Rahasia Terpendam Kalila
87
BAB 86 - Suami Impian
88
BAB 87 - Menghitung Hari
89
BAB 88 - Endingku Bersamamu (End)
90
Season 2 - Suamiku Bukan Milikku
91
Season 2 - Tamu Tak Diundang
92
Season 2 - Siksaan Termanis
93
Season 2 - Sakit Tak Tertandingi
94
Season 2 - Dia Pemeran Utama
95
Season 2 - Buta Yang Sebenarnya
96
Season 2 - Tetaplah Begini
97
Season 2 - Wish List
98
Season 2 - Cukup Berdua
99
Season 2 - Jangan Hukum Aku (Jack)
100
Season 2 - Tidak Akan (Ending)
101
Bonchap - Back To Semarang
102
Promo Karya Baru (Kama) - Pengasuh Majikan Impoten

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!