BAB 07 - Aku Mimpi

Pagi hari di kediaman keluarga Wijaya tiba, malam kelam kini berganti seiring dengan pergerakan sang mentari. Cahayanya yang menebus ventilasi udara membuat mata Yudha terbuka perlahan. Silau, pria itu menutup matanya dengan lengan lantaran rasa kantuk masih begitu mendominasi.

Alarm yang kini berbunyi membuat telinganya merasa terusik, Yudha berdecak seraya menjulurkan tangannya ke atas nakas demi mencari benda yang menimbulkan suara itu. Entah sejak kapan ada alarm di kamarnya, suaranya terdengar aneh dan begitu asing di telinga Yudha.

"Bim, bisa kau matikan alarm konyolmu itu?" kesal Yudha dengan mata yang tetap terpejam, agaknya rasa kantuk pria itu mengalahkan segalanya.

Bagaimana tidak, dia baru tidur beberapa jam lalu. Matanya terasa amat berat untuk terbuka, Yudha sangat mengantuk bahkan hendak bergerak saja terasa sulit. Karena itulah dia sampai lupa diri dan tidak sadar bahwa saat ini dia tengah tertidur pulas di ranjang di istrinya.

Namun, hendak berapa lama dia bertahan. Suara alarm itu semakin menjadi hingga membuat pertahannya runtuh juga, ditambah lagi keram yang kini dia rasakan di tangan kiri membuat Yudha perlahan harus terjaga. Seolah tidak dialiri darah selama semalam suntuk, Yudha menggigit bibir seraya perlahan menatap Kalila yang masih tertidur pulas di sisinya.

"Kalila sebentar, tanganku ya, Tuhan ...." Yudha menggigit bibir sembari berusaha menarik tangannya perlahan tanpa berniat mengganggu tidur sang istri. Wajar saja pegal bukan main, posisi Kalila sama sekali tidak berubah dan menjadikan lengan Yudha sebagai bantalan hingga pagi hari.

Pagi yang sudah menjelang siang tepatnya, Yudha baru sadar akan hal itu. Sontak dia menatap jam dinding di depan sana, mulutnya menganga dan mengusap wajah kasar.

"Gila ... jam sembilan? Kenapa bisa aku bangun sesiang ini? Bisa-bisa dibuang mertua kau, Yudha!!" gumam Yudha beranjak dari tempat tidur segera.

Jika biasanya istri yang dibuat kalang-kabut karena bangun kesiangan di kediaman mertua, kali ini justru berbeda. Yudha bergerak cepat menuju kamar mandi, bisa-bisanya dia lupa bahwa jadwal sarapan di rumah ini tepat pukul tujuh pagi, sudah pasti terlewatkan.

"Astaga, lupa lagi ...." Baru saja selangkah masuk kamar mandi, dia mengurungkan niat lantaran masih ada Kalila yang harus dia selamatkan juga.

Akan lebih baik jika mereka kembali mandi bersama. Bukan karena ingin mencuri kesempatan, melainkan menghemat waktu saja. Beberapa kali Yudha membangunkan Kalila dengan menepuk pelan wajahnya, tapi sama sekali tidak memperlihatkan pergerakan hingga Yudha mengguncang tubuh sang istri.

"Kalila, ayo bangun ... kita kesiangan." Yudha sedikit meninggi, bukan bermaksud kasar, tapi dengan cara itu justru berhasil membuat sang istri terjaga lantaran mengira sedang terjadi gempa.

"Masih gempanya?" tanya Kalila panik, dia yang tadi begitu pulas kini terlihat persis korban pencurian.

"Tidak ada gempa," jawab Yudha yang membuat Kalila menghela napas pelan segera. Namun, beberapa saat kemudian kelegaan Kalila itu berganti kala Yudha panik lantaran bangun kesiangan.

"Kupikir apa ... kenapa panik sekali? Bukannya papa memintamu tetap di rumah beberapa hari ke depan? Jadi tidak masalah bangun kesiangan," ungkap Kalila yang justru menganggap bangun siang kali ini bukan masalah karena memang Yudha diberikan kebebasan oleh papanya.

"Bukan berarti boleh kesiangan, Kalila ... jam sembilan, kamu bayangkan aku di rumahmu dan bagaimana nanti pendapat orang tuamu?" Jujur saja Yudha khawatir, sejak dahulu dia masih sama. Ketakutan akan membuat siapapun kecewa masih melekat dalam diri Yudha dan awet hingga saat ini.

"Mama dan papa tidak secerewet itu, santai saja mereka tidak akan mempermasalahkan ini." Tidak mau kalah, Kalila justru menegaskan bahwa semua adalah hal yang biasa.

"Kamu yakin?" tanya Yudha tampak ragu, menurut pengalaman wanita yang terlihat tenang kerap kali menjerumuskan.

"Hm, aku biasa kok bangun jam 12 siang dan mama tidak per_ eh siapa itu?"

"Kalila!! Yudha!! Kalian sudah bangun, Nak?"

Belum kering bibir Yudha, kini ketukan pintu dari luar berhasil membuktikan bahwa keyakinan Kalila salah besar. Tidak hanya sebatas ketukan pintu, tapi suara melengking seorang wanita yang Yudha duga adalah mertuanya benar-benar berhasil membuatnya pucat pagi ini.

"Samperin, bilang sudah bangun nanti mama pergi sendiri."

Yudha yang tidak punya pilihan lain, terpaksa membuka pintu kamar dan menjelaskan jika keduanya sudah bangun. Namun, penampilan rambut Yudha yang acak-acakan dan mata sembab persis kurang tidur membuat mama mertuanya memerah.

"Baru bangun ternyata, cepat mandi ... sarapan sudah disiapkan, jangan dilewatkan walau terlambat," ujar mama mertuanya usai berdecak pelan, entah apa yang wanita itu pikirkan Yudha juga tidak tahu sebenarnya.

.

.

Begadang hingga pagi ternyata cukup merugikan. Sial, Yudha merasakannya di hari pertama menjalani peran sebagai suami Kalila.

Matanya yang memerah, dan mereka keluar dalam keadaan rambut basah membuat beberapa pasang mata di sana salah menduga. Kalila mungkin tidak begitu merasakannya, tapi Yudha tentu saja.

Tidak hanya mertua, tapi beberapa asisten yang menggeleng pelan setiap kali menatap mereka sudah menegaskan apa maksudnya. Mungkin tidak diledek secara langsung dengan lisan, tapi tetap saja bermakna sama.

"Hai!! Eh Kalila? Kamu mandi basah?" Sejak tadi posisi Yudha sudah terpojok, tiba-tiba Kama datang dan turut duduk di antara mereka.

"Namanya mandi ya basah, Kama," jawab Kalila terlihat biasa saja dan tetap fokus menikmati roti dengan selai kacang di sana, tidakkah Kalila sadari jika kini Yudha bak terjebak ratusan lebah yang mengelilinginya? Sungguh rasa malu ini terlalu menyiksa Yudha sendirian.

"Bu-bukan, dek ... maksud kakak beda basahnya," ujar Kama menatap sekilas Yudha yang mengalihkan pandangan segera.

"Oh aku tahu, mandi wajib, 'kan, maksudnya?!" tanya Kalila semakin mempertegas maksud Kama hingga Yudha tersedak ludah, agaknya dia perlu mengenali sang istri lebih dalam lagi setelahnya.

"Heum, gitu maksudnya."

Kalila tertawa pelan, seketika Kama tersenyum tipis seraya menghela napas lega. Sejak tadi dia penasaran, akan bagaimana adiknya setelah menghabiskan malam bersama pria yang benar-benar dia ragukan.

"Hihi tidak, kami belum melakukan apa-apa ... kalau cuma pelukan saja tidak wajib mandi, 'kan?" tanya Kalila berbisik seolah mendekatkan wajahnya pada Kama. Utuk kali ini tidak hanya Yudha, tapi saudaranya juga salah tingkah.

"Ah begitu, iya kali aku mana tahu," jawab Kama asal, tidak ingin kembali dibuat bingung sendiri pria itu berlalu pergi meninggalkan dua sejoli itu.

"Dasar aneh, padahal dia yang tanya-tanya." Kalila mengerucutkan bibir, meski dia tidak dapat menyaksikan bagaimana raut wajah Kama, tapi Kalila yakin jika pria itu menyebalkan seperti biasanya.

Sementara Yudha kini hanya berusaha meneruskan sarapan dan segera mengakhiri kegiatannya. Sudah tidak sabar dia mengajak Kalila berlalu pergi karena tatapan orang-orang di sini terlalu mengerikan bagi Yudha.

"Aku tidak salah, 'kan? Kalau pelukan tidak perlu mandi wajib."

"I-iya, setahuku begitu, Kalila," jawab Yudha sampai terputus karena masih dibuat kaget dengan pembahasan sang istri barusan.

"Tapi ... astaga aku lupa!! Semalam aku mimpi sesuatu, apa tidak masalah tidak mandi? Sumpah baru ingat detik ini!!" Kalila tampak panik kala mengutarakan hal itu pada Yudha.

"Mimpi apa?" tanya Yudha seraya meneguk salivanya susah payah.

"Entahlah, seingatku sebuah mimpi errotis, tapi bukan mimpi basah juga ... aku masih ingat rasanya, dan benar-benar nyata," papar Kalila menyentuh bibir yang semakin kini membuat mata Yudha membulat sempurna.

Yudha menegak air minum di gelasnya hingga tandas, agaknya mental Yudha benar-benar diuji ketika berdekatan dengan wanita ini "Apa aku terlalu brutal sampai dia bisa merasakannya?"

.

.

- To Be Continued -

Terpopuler

Comments

Puji Hartati Soetarno

Puji Hartati Soetarno

jodohmu tak beda jauh sifatnya dari mantan pacarmu lengkara... wkkkwkkk 😂😂😂

2024-03-14

2

adning iza

adning iza

sperty kalila 11 12 kya kara yud😁😁😁😁

2024-03-13

0

Nur Cahya

Nur Cahya

brutal sih enggak yud🤭🤭... mungkin karna kamu terlalu asyik sendiri jadi lanjut aja...😄😄😄

2024-01-19

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Kalila
2 BAB 02 - Aku Punya Pilihan Sendiri
3 BAB 03 - Aku Tidak Sempurna
4 BAB 04 - Jodoh
5 BAB 05 - Berdesir
6 BAB 06 - Kamu Cantik
7 BAB 07 - Aku Mimpi
8 BAB 08 - Tak Lagi Sama
9 BAB 09 - Peingatan Kama
10 BAB 10 - Mirip Mantan
11 BAB 11 - First Kiss
12 BAB 12 - Sedikit Saja Tentangnya.
13 BAB 13 - Sama, Seperti Mama
14 BAB 14 - Tidak Selamanya Orang Lama
15 BAB 15 - Jaga Istrimu
16 BAB 16 - Aku Ingin Melihatmu
17 BAB 17 - Tidak Ingin Terulang
18 BAB 18 - Belum Siap Sepenuhnya
19 BAB 19 - Pencemaran Suara
20 BAB 20 - Belum Dua Kali
21 BAB 21 - Aslinya Dia Begini?
22 BAB 22 - Bukan Istri Rahasia
23 BAB 23 - Jadi Istri Saja Dulu
24 BAB 24 - Tidak Bisa Dipercaya
25 BAB 25 - Merasa Bersalah
26 BAB 26 - Tutup Mulutmu
27 BAB 27 - Aku Memilihnya
28 BAB 28 - Apa Hatimu Bergetar?
29 BAB 29 - Hanya Berdua
30 BAB 30 - Andai
31 BAB 31 - Egois
32 BAB 32 - Tidak Ada Yang Buruk
33 BAB 33 - Teruslah Seperti Ini
34 BAB 34 - Sama Kerasnya
35 BAB 35 - Janji Kelingking
36 BAB 36 - Bom Waktu
37 BAB 37 - Kembali, Kalila!!
38 BAB 38 - Beri Dia Waktu
39 BAB 39 - Dekat, tapi Sulit Kugapai
40 BAB 40 - Cinta Tanpa Tapi
41 BAB 41 - Dia Menyakitiku
42 BAB 42 - Berbalas
43 BAB 43 - Sampai Kapan?
44 BAB 44 - Titik Temu
45 BAB 45 - Gelora Kerinduan
46 BAB 46 - Teman Hidup
47 BAB 47 - Ancaman Sesungguhnya.
48 BAB 48 - Kabar Baik/Buruk?
49 BAB 49 - Tukar Tambah
50 BAB 50 - Dia Sempurna
51 BAB 51 - Petaka
52 BAB 52 - Tidak Beres
53 BAB 53 - Orang Yang Sama?
54 BAB 54 - Permintaan Kalila
55 BAB 55 - Habis Sabarnya
56 BAB 56 - Begitulah Cinta
57 BAB 57 - Dilarang Perhitungan
58 BAB 58 - Karma Is Real
59 BAB 59 - Tawanan Hati Prayudha Bagas Tami
60 BAB 60 - Aku Lawanmu
61 BAB 61 - Jangan Minta Maaf
62 BAB 62 - Seharusnya Usai
63 BAB 63 - Sama Iyanya
64 BAB 64 - Dugaan Yudha
65 BAB 65 - Terpaut
66 BAB 66 - Kabar Baik
67 BAB 67 - Janji Kedua
68 BAB 68 - Sampai Akhir
69 BAB 69 - Pengorbanan Atau Kebodohan?
70 BAB 70 - Tidak Tertolong.
71 BAB 71 - Tidak Bisa Marah
72 Promo Karya Baru - Berondong Bayaran
73 BAB 72 - Masih Sama
74 BAB 73 - Pertama Dan Terakhir
75 BAB 74 - Cita-Cita Lama
76 BAB 75 - Bidadari Tak Bersayap
77 BAB 76 - Sampai Akhir
78 BAB 77 - Telmi
79 BAB 78 - Double Date/Double Death
80 BAB 79 - Hancurnya Harapan Kalila
81 BAB 80 - Ipar Paling Merepotkan
82 BAB 81 - Sampai Jadi Debu
83 BAB 82 - Jangan Usik Lagi.
84 BAB 83 - Bukti Cinta
85 BAB 84 - Memang Perlu Bicara
86 BAB 85 - Rahasia Terpendam Kalila
87 BAB 86 - Suami Impian
88 BAB 87 - Menghitung Hari
89 BAB 88 - Endingku Bersamamu (End)
90 Season 2 - Suamiku Bukan Milikku
91 Season 2 - Tamu Tak Diundang
92 Season 2 - Siksaan Termanis
93 Season 2 - Sakit Tak Tertandingi
94 Season 2 - Dia Pemeran Utama
95 Season 2 - Buta Yang Sebenarnya
96 Season 2 - Tetaplah Begini
97 Season 2 - Wish List
98 Season 2 - Cukup Berdua
99 Season 2 - Jangan Hukum Aku (Jack)
100 Season 2 - Tidak Akan (Ending)
101 Bonchap - Back To Semarang
102 Promo Karya Baru (Kama) - Pengasuh Majikan Impoten
Episodes

Updated 102 Episodes

1
BAB 01 - Kalila
2
BAB 02 - Aku Punya Pilihan Sendiri
3
BAB 03 - Aku Tidak Sempurna
4
BAB 04 - Jodoh
5
BAB 05 - Berdesir
6
BAB 06 - Kamu Cantik
7
BAB 07 - Aku Mimpi
8
BAB 08 - Tak Lagi Sama
9
BAB 09 - Peingatan Kama
10
BAB 10 - Mirip Mantan
11
BAB 11 - First Kiss
12
BAB 12 - Sedikit Saja Tentangnya.
13
BAB 13 - Sama, Seperti Mama
14
BAB 14 - Tidak Selamanya Orang Lama
15
BAB 15 - Jaga Istrimu
16
BAB 16 - Aku Ingin Melihatmu
17
BAB 17 - Tidak Ingin Terulang
18
BAB 18 - Belum Siap Sepenuhnya
19
BAB 19 - Pencemaran Suara
20
BAB 20 - Belum Dua Kali
21
BAB 21 - Aslinya Dia Begini?
22
BAB 22 - Bukan Istri Rahasia
23
BAB 23 - Jadi Istri Saja Dulu
24
BAB 24 - Tidak Bisa Dipercaya
25
BAB 25 - Merasa Bersalah
26
BAB 26 - Tutup Mulutmu
27
BAB 27 - Aku Memilihnya
28
BAB 28 - Apa Hatimu Bergetar?
29
BAB 29 - Hanya Berdua
30
BAB 30 - Andai
31
BAB 31 - Egois
32
BAB 32 - Tidak Ada Yang Buruk
33
BAB 33 - Teruslah Seperti Ini
34
BAB 34 - Sama Kerasnya
35
BAB 35 - Janji Kelingking
36
BAB 36 - Bom Waktu
37
BAB 37 - Kembali, Kalila!!
38
BAB 38 - Beri Dia Waktu
39
BAB 39 - Dekat, tapi Sulit Kugapai
40
BAB 40 - Cinta Tanpa Tapi
41
BAB 41 - Dia Menyakitiku
42
BAB 42 - Berbalas
43
BAB 43 - Sampai Kapan?
44
BAB 44 - Titik Temu
45
BAB 45 - Gelora Kerinduan
46
BAB 46 - Teman Hidup
47
BAB 47 - Ancaman Sesungguhnya.
48
BAB 48 - Kabar Baik/Buruk?
49
BAB 49 - Tukar Tambah
50
BAB 50 - Dia Sempurna
51
BAB 51 - Petaka
52
BAB 52 - Tidak Beres
53
BAB 53 - Orang Yang Sama?
54
BAB 54 - Permintaan Kalila
55
BAB 55 - Habis Sabarnya
56
BAB 56 - Begitulah Cinta
57
BAB 57 - Dilarang Perhitungan
58
BAB 58 - Karma Is Real
59
BAB 59 - Tawanan Hati Prayudha Bagas Tami
60
BAB 60 - Aku Lawanmu
61
BAB 61 - Jangan Minta Maaf
62
BAB 62 - Seharusnya Usai
63
BAB 63 - Sama Iyanya
64
BAB 64 - Dugaan Yudha
65
BAB 65 - Terpaut
66
BAB 66 - Kabar Baik
67
BAB 67 - Janji Kedua
68
BAB 68 - Sampai Akhir
69
BAB 69 - Pengorbanan Atau Kebodohan?
70
BAB 70 - Tidak Tertolong.
71
BAB 71 - Tidak Bisa Marah
72
Promo Karya Baru - Berondong Bayaran
73
BAB 72 - Masih Sama
74
BAB 73 - Pertama Dan Terakhir
75
BAB 74 - Cita-Cita Lama
76
BAB 75 - Bidadari Tak Bersayap
77
BAB 76 - Sampai Akhir
78
BAB 77 - Telmi
79
BAB 78 - Double Date/Double Death
80
BAB 79 - Hancurnya Harapan Kalila
81
BAB 80 - Ipar Paling Merepotkan
82
BAB 81 - Sampai Jadi Debu
83
BAB 82 - Jangan Usik Lagi.
84
BAB 83 - Bukti Cinta
85
BAB 84 - Memang Perlu Bicara
86
BAB 85 - Rahasia Terpendam Kalila
87
BAB 86 - Suami Impian
88
BAB 87 - Menghitung Hari
89
BAB 88 - Endingku Bersamamu (End)
90
Season 2 - Suamiku Bukan Milikku
91
Season 2 - Tamu Tak Diundang
92
Season 2 - Siksaan Termanis
93
Season 2 - Sakit Tak Tertandingi
94
Season 2 - Dia Pemeran Utama
95
Season 2 - Buta Yang Sebenarnya
96
Season 2 - Tetaplah Begini
97
Season 2 - Wish List
98
Season 2 - Cukup Berdua
99
Season 2 - Jangan Hukum Aku (Jack)
100
Season 2 - Tidak Akan (Ending)
101
Bonchap - Back To Semarang
102
Promo Karya Baru (Kama) - Pengasuh Majikan Impoten

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!