BAB 02 - Aku Punya Pilihan Sendiri

"Hallo, Pa," sapa Yudha berusaha tetap lembut walau kepalanya sedang runyam.

"Ah hallo, Yudha ... syukurlah kau cepat mengangkat telepon papa." Meski sang papa belum mengatakan dengan jelas apa maksud dan tujuan menghubunginya, tapi suara yang terdengar di sana sudah cukup untuk Yudha menarik kesimpulannya.

"Aku sudah selesai, ada apa, Pa?" Sedikit basa-basi, meski Yudha sudah bisa menerka apa pembahasan papanya sebentar lagi.

"Kapan kau pulang? Kau tahu om Dimas sudah bertanya pada papa kapan kau siapnya? Jangan terlalu banyak berpikir, kasihan Soraya."

Yudha menggigit bibir bawahnya, setelah mendengar ucapan sang papa dia baru menyadari jika dia sudah membuat kesalahan besar. Bukan hanya soal Kalila, tapi juga Soraya. Wanita cantik yang kala itu datang dan bersedia dipersunting dalam waktu dekat, bodohnya Yudha yang sudah putus asa dan merasa tidak akan mampu jatuh cinta lagi asal iya-iya saja tanpa berpikir panjang ke depannya.

"Yud? Kau dengar papa?" tanya Papa Atma di seberang sana, terdengar jelas jika pria itu tampak khawatir pada putranya.

"Batalkan saja, Pa ... aku belum mau menikah," ucap Yudha pelan, penuh kehati-hatian karena khawatir telinganya akan sakit setelah ini.

"Kau gila? Kenapa baru sekarang jika memang tidak mau!!" Papa Atma terdengar panik, dia memelankan suara bahkan terdengar sedikit berbisik.

"Maaf, Pa."

Yudha tahu dia salah, besar kemungkinan papanya kecewa kali ini. Bagaimana tidak, beberapa bulan lalu Yudha mengiyakan keinginan papanya dan dengan tegas menjawab jika dia bersedia untuk menikah dengan putri konglomerat dari kota Surabaya, Soraya Anandita.

Namun, detik ini semudah pula dia membatalkan sesuatu yang sudah pernah diumumkan. Ya, tahap hubungan mereka hampir melangkah ke pertunangan, hanya menunggu Yudha siap saja sebenarnya.

"Kau pikir semudah itu? Apa yang akan papa katakan pada mereka nanti, Yudha?" tanya Papa Atma begitu pelan, tidak lagi terdengar berisik karena mungkin dia sudah menepi dari gerombolan orang-orang di sekitarnya.

"Papa katakan saja jika aku tidak bisa, selebihnya biar menjadi tanggung jawabku, Pa."

Tidak ada jawaban segera, hanya helaan napas kasar dari sang papa yang terdengar di sana. Yudha tidak menduga jika hari ini dia akan memilih mengakhiri rencana perjodohannya. Entah apa yang Yudha pikirkan, agaknya lidah Yudha begitu lancang akhir-akhir ini.

"Berikan satu alasan yang lebih masuk akal ... jika memang ada papa akan pertimbangkan," tegas sang papa kemudian, meski terdengar menakutkan, tapi yang pasti kali ini Yudha memiliki celah untuk lepas dari perjodohan kuno semacam itu.

"Mentalku belum siap menikah, Pa," ucapnya ragu dan sedikit bergetar, terlalu kentara dan jelas jika Yudha berada di persimpangan dilema saat ini.

"Jika hanya itu, papa tidak bisa kabulkan permintaanmu. Alasan itu terlalu klise, kau sudah dewasa!! Keponakanmu sudah hampir satu tahun. Perasaan itu memang biasa hadir beberapa saat sebelum menikah, tapi ketika sudah kau jalani maka semua perlahan akan tertata, percaya pada papa."

Panjang lebar sang papa bicara, Yudha hanya bisa menarik napas dalam-dalam. Sejak awal dia juga paham sebenarnya, begitu banyak contoh yang sudah dia jadikan kacamata, pernikahan terkadang tidak butuh cinta dan mental akan tetap siap dengan sendirinya.

"Tenangkan dirimu, papa tidak tahu apa yang kau lihat sampai mendadak berubah pikiran begini ... kau sudah punya Soraya, jadi fokus saja dengan rencana perni_"

"A-aku punya pilihan sendiri, Pa!!" Yudha memejamkan mata, sejak tadi dia menimbang ucapan sang papa dan pada akhirnya mengambil keputusan.

"Hah? Bisa kau ulangi, Yudha? Punya apa?" tanya Papa Atma dengan nada yang kini terdengar berbeda.

"Aku sudah punya calon istri ... pilihanku sudah mantap, aku tidak mencintai Soraya. Lagi pula mana mungkin aku bisa menjadi suami yang baik untuknya jika di hatiku ada wanita lain, Pa," papar Yudha begitu tertata, sebuah kebohongan yang dia lakukan tanpa sengaja dan agaknya akan berkepanjangan nantinya.

"Calon istri?"

"Hm, dia sedang di rumah sakit ... aku akan membawanya pada papa setelah dia sembuh nanti," jawab Yudha seraya memejamkan mata.

Dia paham jika ucapan kali ini adalah keputusan yang akan dia ambil dan harus dijalani seumur hidup. Sama sekali tidak masalah jika memang harus demikian, tiba-tiba saja dia terpikirkan wajah cantik berlumur darah yang berakhir di pangkuannya sore itu.

Yudha tidak mengerti perasaan apa yang ada dalam dirinya. Antara kasihan dan merasa bersalah, tapi yang jelas hancurnya impian Kalila membuat Yudha tidak yakin bisa menjalani hidup bahagia ke depannya. Padahal, belum tentu juga Kalila menerimanya.

"Papa mungkin kecewa, tapi kali ini kumohon izinkan aku menentukan kebahagiaanku sendiri." Yudha berucap seolah benar-benar tengah berada di jalan yang tepat, matanya yang tajam kini terus memandangi liontin berukirkan nama seorang wanita yang dia pilih sebagai takdirnya.

"Iya, setelah ini papa akan bicara pada om Dimas." Setelah cukup lama terdiam, Papa Atma mengutarakan kalimat yang berhasil membuat jiwa Yudha mendadak tenang.

Tidak ada drama pertikaian keluarga, tidak ada juga kemarahan besar-besaran walau tahu tindakannya kali ini teramat fatal. Yudha menghela napas berat usai membicarakan hal yang luar biasa penting, bahkan dapat dikatakan sebagai langkah awal dalam hidupnya.

.

.

Sebagaimana pengakuannya, Yudha memiliki pilihan sendiri. Dua hari berlalu, dia benar-benar kembali ke tanah air. Jika biasanya tujuan utama Yudha adalah Semarang, kali ini berbeda.

Kembali ke Jakarta dengan kisah yang sama sekali tidak dia duga. Langkah kakinya membawa Yudha ke sebuah rumah sakit terbesar di ibu kota, sejak tadi dia berdiri menatap seorang gadis yang termenung dalam diam dengan manik indah tapi seolah kehilangan dunianya.

"Sudah dua hari putriku begitu ... Juan tidak berpikir sedikitpun tentang perasaannya." Yudha tersentak mendengar pengakuan pria gagah yang dia ketahui sebagai ayah dari Kalila.

Rasa bersalah itu semakin berkuasa, Yudha mengatur napas sebelum kemudian mengekor di belakang punggung pria itu. Lidahnya sudah gatal sejak tadi, Yudha ingin bicara serius pada orangtua dari wanita itu.

"Pak Gian bisa kita bicara?"

"Bisa, katakan saja," ucap pria itu menatap datar Yudha yang sempat dia tampar beberapa minggu lalu, hanya kemarahan sesaat karena memang tengah gelap mata.

"Saya tahu ini sedikit lancang, tanpa bermaksud menyakiti hati Anda ... izinkan saya bertanggung jawab penuh atas hidup Kalila," ucap Yudha tegas, tanpa ragu dan sedikitpun tidak takut andai wajahnya kembali menjadi sasaran telapak tangan pria di hadapannya.

"Bertanggung jawab penuh? Maksudmu bagaimana?" tanya pria itu mengerutkan dahi, ucapan Yudha sungguh membuatnya bingung seketika.

"Izinkan saya menikahi putri Anda, secara baik-baik dan saya akan menerima Kalila bagaimanapun keadaannya," tutur Yudha begitu tertata, sontak ucapannya membuat pria itu tercengang bahkan hampir tidak percaya.

"Tunggu!!"

.

.

- To Be Continued -

Terpopuler

Comments

M.Rasya Sopyan (adhell)

M.Rasya Sopyan (adhell)

berarti Juan bukan yang terbaik untuk Kalila ...

2024-05-05

0

Nanik Kusno

Nanik Kusno

good Yudha

2024-04-07

0

Puji Hartati Soetarno

Puji Hartati Soetarno

vote ku minggu ini buat bang Yudha yg tampan mempesona 😍

2024-03-14

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Kalila
2 BAB 02 - Aku Punya Pilihan Sendiri
3 BAB 03 - Aku Tidak Sempurna
4 BAB 04 - Jodoh
5 BAB 05 - Berdesir
6 BAB 06 - Kamu Cantik
7 BAB 07 - Aku Mimpi
8 BAB 08 - Tak Lagi Sama
9 BAB 09 - Peingatan Kama
10 BAB 10 - Mirip Mantan
11 BAB 11 - First Kiss
12 BAB 12 - Sedikit Saja Tentangnya.
13 BAB 13 - Sama, Seperti Mama
14 BAB 14 - Tidak Selamanya Orang Lama
15 BAB 15 - Jaga Istrimu
16 BAB 16 - Aku Ingin Melihatmu
17 BAB 17 - Tidak Ingin Terulang
18 BAB 18 - Belum Siap Sepenuhnya
19 BAB 19 - Pencemaran Suara
20 BAB 20 - Belum Dua Kali
21 BAB 21 - Aslinya Dia Begini?
22 BAB 22 - Bukan Istri Rahasia
23 BAB 23 - Jadi Istri Saja Dulu
24 BAB 24 - Tidak Bisa Dipercaya
25 BAB 25 - Merasa Bersalah
26 BAB 26 - Tutup Mulutmu
27 BAB 27 - Aku Memilihnya
28 BAB 28 - Apa Hatimu Bergetar?
29 BAB 29 - Hanya Berdua
30 BAB 30 - Andai
31 BAB 31 - Egois
32 BAB 32 - Tidak Ada Yang Buruk
33 BAB 33 - Teruslah Seperti Ini
34 BAB 34 - Sama Kerasnya
35 BAB 35 - Janji Kelingking
36 BAB 36 - Bom Waktu
37 BAB 37 - Kembali, Kalila!!
38 BAB 38 - Beri Dia Waktu
39 BAB 39 - Dekat, tapi Sulit Kugapai
40 BAB 40 - Cinta Tanpa Tapi
41 BAB 41 - Dia Menyakitiku
42 BAB 42 - Berbalas
43 BAB 43 - Sampai Kapan?
44 BAB 44 - Titik Temu
45 BAB 45 - Gelora Kerinduan
46 BAB 46 - Teman Hidup
47 BAB 47 - Ancaman Sesungguhnya.
48 BAB 48 - Kabar Baik/Buruk?
49 BAB 49 - Tukar Tambah
50 BAB 50 - Dia Sempurna
51 BAB 51 - Petaka
52 BAB 52 - Tidak Beres
53 BAB 53 - Orang Yang Sama?
54 BAB 54 - Permintaan Kalila
55 BAB 55 - Habis Sabarnya
56 BAB 56 - Begitulah Cinta
57 BAB 57 - Dilarang Perhitungan
58 BAB 58 - Karma Is Real
59 BAB 59 - Tawanan Hati Prayudha Bagas Tami
60 BAB 60 - Aku Lawanmu
61 BAB 61 - Jangan Minta Maaf
62 BAB 62 - Seharusnya Usai
63 BAB 63 - Sama Iyanya
64 BAB 64 - Dugaan Yudha
65 BAB 65 - Terpaut
66 BAB 66 - Kabar Baik
67 BAB 67 - Janji Kedua
68 BAB 68 - Sampai Akhir
69 BAB 69 - Pengorbanan Atau Kebodohan?
70 BAB 70 - Tidak Tertolong.
71 BAB 71 - Tidak Bisa Marah
72 Promo Karya Baru - Berondong Bayaran
73 BAB 72 - Masih Sama
74 BAB 73 - Pertama Dan Terakhir
75 BAB 74 - Cita-Cita Lama
76 BAB 75 - Bidadari Tak Bersayap
77 BAB 76 - Sampai Akhir
78 BAB 77 - Telmi
79 BAB 78 - Double Date/Double Death
80 BAB 79 - Hancurnya Harapan Kalila
81 BAB 80 - Ipar Paling Merepotkan
82 BAB 81 - Sampai Jadi Debu
83 BAB 82 - Jangan Usik Lagi.
84 BAB 83 - Bukti Cinta
85 BAB 84 - Memang Perlu Bicara
86 BAB 85 - Rahasia Terpendam Kalila
87 BAB 86 - Suami Impian
88 BAB 87 - Menghitung Hari
89 BAB 88 - Endingku Bersamamu (End)
90 Season 2 - Suamiku Bukan Milikku
91 Season 2 - Tamu Tak Diundang
92 Season 2 - Siksaan Termanis
93 Season 2 - Sakit Tak Tertandingi
94 Season 2 - Dia Pemeran Utama
95 Season 2 - Buta Yang Sebenarnya
96 Season 2 - Tetaplah Begini
97 Season 2 - Wish List
98 Season 2 - Cukup Berdua
99 Season 2 - Jangan Hukum Aku (Jack)
100 Season 2 - Tidak Akan (Ending)
101 Bonchap - Back To Semarang
102 Promo Karya Baru (Kama) - Pengasuh Majikan Impoten
Episodes

Updated 102 Episodes

1
BAB 01 - Kalila
2
BAB 02 - Aku Punya Pilihan Sendiri
3
BAB 03 - Aku Tidak Sempurna
4
BAB 04 - Jodoh
5
BAB 05 - Berdesir
6
BAB 06 - Kamu Cantik
7
BAB 07 - Aku Mimpi
8
BAB 08 - Tak Lagi Sama
9
BAB 09 - Peingatan Kama
10
BAB 10 - Mirip Mantan
11
BAB 11 - First Kiss
12
BAB 12 - Sedikit Saja Tentangnya.
13
BAB 13 - Sama, Seperti Mama
14
BAB 14 - Tidak Selamanya Orang Lama
15
BAB 15 - Jaga Istrimu
16
BAB 16 - Aku Ingin Melihatmu
17
BAB 17 - Tidak Ingin Terulang
18
BAB 18 - Belum Siap Sepenuhnya
19
BAB 19 - Pencemaran Suara
20
BAB 20 - Belum Dua Kali
21
BAB 21 - Aslinya Dia Begini?
22
BAB 22 - Bukan Istri Rahasia
23
BAB 23 - Jadi Istri Saja Dulu
24
BAB 24 - Tidak Bisa Dipercaya
25
BAB 25 - Merasa Bersalah
26
BAB 26 - Tutup Mulutmu
27
BAB 27 - Aku Memilihnya
28
BAB 28 - Apa Hatimu Bergetar?
29
BAB 29 - Hanya Berdua
30
BAB 30 - Andai
31
BAB 31 - Egois
32
BAB 32 - Tidak Ada Yang Buruk
33
BAB 33 - Teruslah Seperti Ini
34
BAB 34 - Sama Kerasnya
35
BAB 35 - Janji Kelingking
36
BAB 36 - Bom Waktu
37
BAB 37 - Kembali, Kalila!!
38
BAB 38 - Beri Dia Waktu
39
BAB 39 - Dekat, tapi Sulit Kugapai
40
BAB 40 - Cinta Tanpa Tapi
41
BAB 41 - Dia Menyakitiku
42
BAB 42 - Berbalas
43
BAB 43 - Sampai Kapan?
44
BAB 44 - Titik Temu
45
BAB 45 - Gelora Kerinduan
46
BAB 46 - Teman Hidup
47
BAB 47 - Ancaman Sesungguhnya.
48
BAB 48 - Kabar Baik/Buruk?
49
BAB 49 - Tukar Tambah
50
BAB 50 - Dia Sempurna
51
BAB 51 - Petaka
52
BAB 52 - Tidak Beres
53
BAB 53 - Orang Yang Sama?
54
BAB 54 - Permintaan Kalila
55
BAB 55 - Habis Sabarnya
56
BAB 56 - Begitulah Cinta
57
BAB 57 - Dilarang Perhitungan
58
BAB 58 - Karma Is Real
59
BAB 59 - Tawanan Hati Prayudha Bagas Tami
60
BAB 60 - Aku Lawanmu
61
BAB 61 - Jangan Minta Maaf
62
BAB 62 - Seharusnya Usai
63
BAB 63 - Sama Iyanya
64
BAB 64 - Dugaan Yudha
65
BAB 65 - Terpaut
66
BAB 66 - Kabar Baik
67
BAB 67 - Janji Kedua
68
BAB 68 - Sampai Akhir
69
BAB 69 - Pengorbanan Atau Kebodohan?
70
BAB 70 - Tidak Tertolong.
71
BAB 71 - Tidak Bisa Marah
72
Promo Karya Baru - Berondong Bayaran
73
BAB 72 - Masih Sama
74
BAB 73 - Pertama Dan Terakhir
75
BAB 74 - Cita-Cita Lama
76
BAB 75 - Bidadari Tak Bersayap
77
BAB 76 - Sampai Akhir
78
BAB 77 - Telmi
79
BAB 78 - Double Date/Double Death
80
BAB 79 - Hancurnya Harapan Kalila
81
BAB 80 - Ipar Paling Merepotkan
82
BAB 81 - Sampai Jadi Debu
83
BAB 82 - Jangan Usik Lagi.
84
BAB 83 - Bukti Cinta
85
BAB 84 - Memang Perlu Bicara
86
BAB 85 - Rahasia Terpendam Kalila
87
BAB 86 - Suami Impian
88
BAB 87 - Menghitung Hari
89
BAB 88 - Endingku Bersamamu (End)
90
Season 2 - Suamiku Bukan Milikku
91
Season 2 - Tamu Tak Diundang
92
Season 2 - Siksaan Termanis
93
Season 2 - Sakit Tak Tertandingi
94
Season 2 - Dia Pemeran Utama
95
Season 2 - Buta Yang Sebenarnya
96
Season 2 - Tetaplah Begini
97
Season 2 - Wish List
98
Season 2 - Cukup Berdua
99
Season 2 - Jangan Hukum Aku (Jack)
100
Season 2 - Tidak Akan (Ending)
101
Bonchap - Back To Semarang
102
Promo Karya Baru (Kama) - Pengasuh Majikan Impoten

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!