BAB 13 - Sama, Seperti Mama

Cukup lama Yudha menjaga jarak dan memantau sang istri dari kejauhan. Hingga kala Lengkara hendak beranjak pergi usai Bima memberikan putranya, baru Yudha menghampiri Kalila. Keduanya sempat berpapasan, Lengkara terlihat menghindari tatapan Yudha seraya mempercepat langkah.

"Dasar aneh, kenapa dia?" tanya Yudha pada Bima yang kebetulan turut melintas di hadapannya.

"Pakai nanya, istriku traumalah," timpal Bima seolah masih dendam akibat Yudha kesal pada sang istri beberapa saat lalu.

"Trauma apalagi?"

"Kau lupa beberapa saat lalu kau marah karena dia jadi panitia pesta penyambutan kalian? Lain kali hati-hati, dia begitu perasa dan mengerti kau tidak suka walau hanya dengan tatapan mata," jelas Bima panjang lebar sebelum kemudian berlalu pergi dengan langkah panjang. Entah benar atau tidak dugaan Bima, tapi menurut Yudha bukan karena hal itu.

Yudha memang sempat memperlihatkan kekesalannya pada Lengkara. Mereka juga sempat berdebat kecil, itu pun karena perbedaan pendapat semata. Yudha mengatakan Lengkara berlebihan, sementara Lengkara mengatakan jika mereka hanya menyambut Kalila, bukan dirinya.

Masih jelas Yudha ingat, begitu berani Lengkara menentangnya. Mata wanita itu sama sekali tidak terlihat jika ciut ketika Yudha marah, rasanya aneh saja jika kini Bima mengatakan Lengkara trauma.

Hendak Yudha pikirkan, tapi tidak punya waktu. Terserah, lagi pula dia tidak membentak ataupun marah berlebihan pada Lengkara, agaknya aneh saja trauma sekarang sementara ketika makan dia terlihat tenang-tenang saja.

Yudha kembali fokus pada tujuan utamanya, menghampiri Kalila yang tampak duduk manis seolah benar-benar tengah menunggunya. Wajah Yudha yang tadi kusut akibat ulah pasutri setengah waras itu, kini tersenyum hangat kala duduk di sisi Kalila.

"Hai, lama ya kutinggal ... tadi sama Lengkara gimana? Dia tidak membuatmu tertekan, 'kan?" tanya Yudha benar-benar khawatir, takut saja jika adik iparnya itu melakukan sesuatu di luar dugaan yang membuat sang istri tidak nyaman.

"Tidak, Lengkara baik."

Kalila mengulas senyum hangat, sebuah penegasan jika dia baik-baik saja. Hanya saja, gelagat Lengkara yang tadi sempat Yudha lihat membuat pria itu berpikir lain.

"Yakin?"

"Iya, kenapa pertanyaanmu aneh begitu?" tanya Kalila kemudian, sebuah pertanyaan yang membuat Kalila percaya bahwa cerita Lengkara tidak mengada-ada.

"Tidak apa-apa, adik iparku agak menyebalkan dan suka cari perkara biasanya," tutur Yudha kembali merapikan rambut Kalila, agaknya setelah memiliki istri Yudha akan menjadikan kegiatan itu sebagai kegiatan favoritnya.

"Tidak, dia sangat lembut dan dewasa," jawab Kalila yang membuat Yudha mengerutkan dahi, entah menggunakan jurus apa Lengkara sampai Kalila memujinya.

"Dewasa? Dewasa bagaimana?"

Kalila tidak lagi menjawab, wanita itu tiba-tiba berdiri dan meminta Yudha untuk masuk. Memang sudah waktunya, di sana hanya tersisa mereka berdua. Tidak ingin membuat sang istri kesal, Yudha menurut begitu saja meski dia masih ingin berdua di tempat ini.

Keduanya melangkah berdampingan, bersama Yudha memang Kalila tidak membutuhkan tongkatnya. Pria itu benar-benar menjadi pelita dan penunjuk arah, Kalila tidak akan tersesat jika bersama pria itu.

Semua terasa baik-baik saja, tidak ada yang aneh dan perasaan Yudha sudah mulai tenang. Namun, ketika melewati ruang keluarga dia kembali dibuat bingung lantaran Lengkara mendadak menutup wajahnya dengan bantalan sofa.

"Mencurigakan sekali, kenapa sapi laut itu jadi begitu? Mabuk saos tomat apa bagaimana?"

Jujur saja, Yudha ingin sekali menghampirinya dan bertanya demi meminta kejelasan. Kalila memang tidak menunjukkan perbedaan sikap, tapi aneh saja kenapa Lengkara justru menghindarinya seolah baru saja melakukan kesalahan besar.

Bukan karena belum move-on pada sang mantan, tapi hingga tiba di kamar sosok wanita itu masih menari-nari dan mengusik ketenangan Yudha. Sungguh, dia memikirkannya bukan karena cinta, melainkan curiga jika Lengkara berulah tanpa sepengetahuannya.

"Eeh kamu mau apa?" tanya Yudha kala Kalila tiba-tiba merebahkan tubuhnya begitu menyentuh tempat tidur.

"Tidur, masih jam bobo siang, 'kan?"

Kalila menguap dengan mata yang kini berair. Padahal, ketika di luar sama sekali tidak terlihat jika dia mengantuk, kini mendadak dan benar-benar tidak tertahan bahkan matanya sudah terpejam.

"Cepat sekali ngantuknya balik, tadi katanya tidak lagi," gumam Yudha seraya tersenyum tipis, hendak dia larang juga tak tega.

"Kenyang, Mas." Masih dengan mata terpejam, Kalila menjawab begitu pelan hingga Yudha sampai mendekatkan wajahnya.

"Hem? Kamu bilang apa tadi?" tanya Yudha memastikan ucapan sang istri, dia yakin tidak salah dengar, walau samar.

Cukup lama Yudha mendekat, tapi yang dia dengar hanya dengkuran halus. Mungkin sudah benar-benar tidur, terpaksa dia mengalah dan turut merebahkan tubuhnya di sisi Kalila. Namun, sebelum benar-benar terpejam Yudha mengunci pintu lebih dahulu, khawatir saja Raja tiba-tiba masuk seenaknya.

.

.

Memiliki istri seorang Kalila yang benar-benar terjadwal dan harus ada waktu tidur siang ketika akhir pekan cukup membuat Yudha kesepian. Sudah dia coba paksakan, tapi baru lima belas menit memeluk sang istri dengan posisi ini dia sudah resah.

Awalnya dia memang tenang, tapi lama kelamaan jarinya tidak bisa diam. Ada saja yang Yudha lakukan hingga jemari itu Kalila genggam agar tidak banyak ulah. Sadar jika Kalila menggenggam tangannya, Yudha tersenyum lebar dan menarik kesimpulan bahwa istrinya tidak benar-benar tidur.

"Kamu tidak tidur, 'kan?" tanya Yudha begitu dekat, dia hendak memastikan mata sang istri terbuka atau masih terpejam.

"Kamu baik-baik saja, Yudha?" Belum sempat menjawab pertanyaan Yudha, Kalila kini balik bertanya.

"Baik-baik saja apanya?" Sejak tadi benak Yudha sudah dipenuhi tanya, kini sang istri kembali melontarkan pertanyaan yang membuatnya sakit kepala.

"Hatimu." Beberapa saat setelah bicara, Kalila berbalik dan menatap ke arah Yudha meski yang dia lihat hanya gulita.

"Hatiku? Kenapa memangnya? Hatiku jelas saja baik, tidak ada alasan untuk membuat hatiku sak_"

"Oh iya? Merelakan seseorang yang kamu cintai untuk dimiliki orang lain bukankah sangat sakit? Apalagi saudara sendiri, kamu yakin baik-baik saja?"

Deg

Bukan main terkejutnya Yudha, seketika pikiran pria itu tertuju pada pemilik bibir tipis yang cerewetnya luar biasa dan memang terkenal tidak bisa menjaga rahasia, Lengkara.

"Kalila, apa yang ... siapa yang bicara? Lengkara?" tanya Yudha dengan wajah paniknya.

"Kamu tahu, mendengar kisah kalian aku jadi teringat mama, kisahnya kurang lebih sama," jawab Kalila kemudian menghela napas panjang, hatinya kembali sakit dan raut wajah Kalila kini sesedih itu.

"Sama bagaimana?"

"Seperti kalian, dulu mama pacaran sama adik papa, tapi menikahnya malah sama papa ... papa dan mamaku bahagia, mama bisa menerima papa begitu juga dengan papa."

Sempat terkejut, tapi kali ini Yudha semakin terkejut. Tidak dia duga jika mertuanya sempat mengalami kisah cinta yang cukup rumit, mendadak Yudha ingat bagaimana sakitnya.

"Tapi sayangnya ...." Ucapan Kalila terhenti dan kini memejamkan mata.

"Tapi apa?"

.

.

- To Be Continued -

Terpopuler

Comments

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Hem ....sapi laut...baru nih

2024-04-08

0

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

kalila buta tapi jago menebak hati yudha.... mngkin pke indra perasaan kali yeeee

2024-02-19

0

💜jiminaa💜🐣

💜jiminaa💜🐣

kara mntan kmu ngatain kmu sapi laut tuh. 🤣🤣🤣

2023-10-26

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Kalila
2 BAB 02 - Aku Punya Pilihan Sendiri
3 BAB 03 - Aku Tidak Sempurna
4 BAB 04 - Jodoh
5 BAB 05 - Berdesir
6 BAB 06 - Kamu Cantik
7 BAB 07 - Aku Mimpi
8 BAB 08 - Tak Lagi Sama
9 BAB 09 - Peingatan Kama
10 BAB 10 - Mirip Mantan
11 BAB 11 - First Kiss
12 BAB 12 - Sedikit Saja Tentangnya.
13 BAB 13 - Sama, Seperti Mama
14 BAB 14 - Tidak Selamanya Orang Lama
15 BAB 15 - Jaga Istrimu
16 BAB 16 - Aku Ingin Melihatmu
17 BAB 17 - Tidak Ingin Terulang
18 BAB 18 - Belum Siap Sepenuhnya
19 BAB 19 - Pencemaran Suara
20 BAB 20 - Belum Dua Kali
21 BAB 21 - Aslinya Dia Begini?
22 BAB 22 - Bukan Istri Rahasia
23 BAB 23 - Jadi Istri Saja Dulu
24 BAB 24 - Tidak Bisa Dipercaya
25 BAB 25 - Merasa Bersalah
26 BAB 26 - Tutup Mulutmu
27 BAB 27 - Aku Memilihnya
28 BAB 28 - Apa Hatimu Bergetar?
29 BAB 29 - Hanya Berdua
30 BAB 30 - Andai
31 BAB 31 - Egois
32 BAB 32 - Tidak Ada Yang Buruk
33 BAB 33 - Teruslah Seperti Ini
34 BAB 34 - Sama Kerasnya
35 BAB 35 - Janji Kelingking
36 BAB 36 - Bom Waktu
37 BAB 37 - Kembali, Kalila!!
38 BAB 38 - Beri Dia Waktu
39 BAB 39 - Dekat, tapi Sulit Kugapai
40 BAB 40 - Cinta Tanpa Tapi
41 BAB 41 - Dia Menyakitiku
42 BAB 42 - Berbalas
43 BAB 43 - Sampai Kapan?
44 BAB 44 - Titik Temu
45 BAB 45 - Gelora Kerinduan
46 BAB 46 - Teman Hidup
47 BAB 47 - Ancaman Sesungguhnya.
48 BAB 48 - Kabar Baik/Buruk?
49 BAB 49 - Tukar Tambah
50 BAB 50 - Dia Sempurna
51 BAB 51 - Petaka
52 BAB 52 - Tidak Beres
53 BAB 53 - Orang Yang Sama?
54 BAB 54 - Permintaan Kalila
55 BAB 55 - Habis Sabarnya
56 BAB 56 - Begitulah Cinta
57 BAB 57 - Dilarang Perhitungan
58 BAB 58 - Karma Is Real
59 BAB 59 - Tawanan Hati Prayudha Bagas Tami
60 BAB 60 - Aku Lawanmu
61 BAB 61 - Jangan Minta Maaf
62 BAB 62 - Seharusnya Usai
63 BAB 63 - Sama Iyanya
64 BAB 64 - Dugaan Yudha
65 BAB 65 - Terpaut
66 BAB 66 - Kabar Baik
67 BAB 67 - Janji Kedua
68 BAB 68 - Sampai Akhir
69 BAB 69 - Pengorbanan Atau Kebodohan?
70 BAB 70 - Tidak Tertolong.
71 BAB 71 - Tidak Bisa Marah
72 Promo Karya Baru - Berondong Bayaran
73 BAB 72 - Masih Sama
74 BAB 73 - Pertama Dan Terakhir
75 BAB 74 - Cita-Cita Lama
76 BAB 75 - Bidadari Tak Bersayap
77 BAB 76 - Sampai Akhir
78 BAB 77 - Telmi
79 BAB 78 - Double Date/Double Death
80 BAB 79 - Hancurnya Harapan Kalila
81 BAB 80 - Ipar Paling Merepotkan
82 BAB 81 - Sampai Jadi Debu
83 BAB 82 - Jangan Usik Lagi.
84 BAB 83 - Bukti Cinta
85 BAB 84 - Memang Perlu Bicara
86 BAB 85 - Rahasia Terpendam Kalila
87 BAB 86 - Suami Impian
88 BAB 87 - Menghitung Hari
89 BAB 88 - Endingku Bersamamu (End)
90 Season 2 - Suamiku Bukan Milikku
91 Season 2 - Tamu Tak Diundang
92 Season 2 - Siksaan Termanis
93 Season 2 - Sakit Tak Tertandingi
94 Season 2 - Dia Pemeran Utama
95 Season 2 - Buta Yang Sebenarnya
96 Season 2 - Tetaplah Begini
97 Season 2 - Wish List
98 Season 2 - Cukup Berdua
99 Season 2 - Jangan Hukum Aku (Jack)
100 Season 2 - Tidak Akan (Ending)
101 Bonchap - Back To Semarang
102 Promo Karya Baru (Kama) - Pengasuh Majikan Impoten
Episodes

Updated 102 Episodes

1
BAB 01 - Kalila
2
BAB 02 - Aku Punya Pilihan Sendiri
3
BAB 03 - Aku Tidak Sempurna
4
BAB 04 - Jodoh
5
BAB 05 - Berdesir
6
BAB 06 - Kamu Cantik
7
BAB 07 - Aku Mimpi
8
BAB 08 - Tak Lagi Sama
9
BAB 09 - Peingatan Kama
10
BAB 10 - Mirip Mantan
11
BAB 11 - First Kiss
12
BAB 12 - Sedikit Saja Tentangnya.
13
BAB 13 - Sama, Seperti Mama
14
BAB 14 - Tidak Selamanya Orang Lama
15
BAB 15 - Jaga Istrimu
16
BAB 16 - Aku Ingin Melihatmu
17
BAB 17 - Tidak Ingin Terulang
18
BAB 18 - Belum Siap Sepenuhnya
19
BAB 19 - Pencemaran Suara
20
BAB 20 - Belum Dua Kali
21
BAB 21 - Aslinya Dia Begini?
22
BAB 22 - Bukan Istri Rahasia
23
BAB 23 - Jadi Istri Saja Dulu
24
BAB 24 - Tidak Bisa Dipercaya
25
BAB 25 - Merasa Bersalah
26
BAB 26 - Tutup Mulutmu
27
BAB 27 - Aku Memilihnya
28
BAB 28 - Apa Hatimu Bergetar?
29
BAB 29 - Hanya Berdua
30
BAB 30 - Andai
31
BAB 31 - Egois
32
BAB 32 - Tidak Ada Yang Buruk
33
BAB 33 - Teruslah Seperti Ini
34
BAB 34 - Sama Kerasnya
35
BAB 35 - Janji Kelingking
36
BAB 36 - Bom Waktu
37
BAB 37 - Kembali, Kalila!!
38
BAB 38 - Beri Dia Waktu
39
BAB 39 - Dekat, tapi Sulit Kugapai
40
BAB 40 - Cinta Tanpa Tapi
41
BAB 41 - Dia Menyakitiku
42
BAB 42 - Berbalas
43
BAB 43 - Sampai Kapan?
44
BAB 44 - Titik Temu
45
BAB 45 - Gelora Kerinduan
46
BAB 46 - Teman Hidup
47
BAB 47 - Ancaman Sesungguhnya.
48
BAB 48 - Kabar Baik/Buruk?
49
BAB 49 - Tukar Tambah
50
BAB 50 - Dia Sempurna
51
BAB 51 - Petaka
52
BAB 52 - Tidak Beres
53
BAB 53 - Orang Yang Sama?
54
BAB 54 - Permintaan Kalila
55
BAB 55 - Habis Sabarnya
56
BAB 56 - Begitulah Cinta
57
BAB 57 - Dilarang Perhitungan
58
BAB 58 - Karma Is Real
59
BAB 59 - Tawanan Hati Prayudha Bagas Tami
60
BAB 60 - Aku Lawanmu
61
BAB 61 - Jangan Minta Maaf
62
BAB 62 - Seharusnya Usai
63
BAB 63 - Sama Iyanya
64
BAB 64 - Dugaan Yudha
65
BAB 65 - Terpaut
66
BAB 66 - Kabar Baik
67
BAB 67 - Janji Kedua
68
BAB 68 - Sampai Akhir
69
BAB 69 - Pengorbanan Atau Kebodohan?
70
BAB 70 - Tidak Tertolong.
71
BAB 71 - Tidak Bisa Marah
72
Promo Karya Baru - Berondong Bayaran
73
BAB 72 - Masih Sama
74
BAB 73 - Pertama Dan Terakhir
75
BAB 74 - Cita-Cita Lama
76
BAB 75 - Bidadari Tak Bersayap
77
BAB 76 - Sampai Akhir
78
BAB 77 - Telmi
79
BAB 78 - Double Date/Double Death
80
BAB 79 - Hancurnya Harapan Kalila
81
BAB 80 - Ipar Paling Merepotkan
82
BAB 81 - Sampai Jadi Debu
83
BAB 82 - Jangan Usik Lagi.
84
BAB 83 - Bukti Cinta
85
BAB 84 - Memang Perlu Bicara
86
BAB 85 - Rahasia Terpendam Kalila
87
BAB 86 - Suami Impian
88
BAB 87 - Menghitung Hari
89
BAB 88 - Endingku Bersamamu (End)
90
Season 2 - Suamiku Bukan Milikku
91
Season 2 - Tamu Tak Diundang
92
Season 2 - Siksaan Termanis
93
Season 2 - Sakit Tak Tertandingi
94
Season 2 - Dia Pemeran Utama
95
Season 2 - Buta Yang Sebenarnya
96
Season 2 - Tetaplah Begini
97
Season 2 - Wish List
98
Season 2 - Cukup Berdua
99
Season 2 - Jangan Hukum Aku (Jack)
100
Season 2 - Tidak Akan (Ending)
101
Bonchap - Back To Semarang
102
Promo Karya Baru (Kama) - Pengasuh Majikan Impoten

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!