BAB 09 - Peingatan Kama

"Sayang?"

Tanpa sadar sebenarnya, Yudha gelagapan kala Kalila kini bertanya demi memastikan hal itu. Seketika Yudha mengatupkan bibir, dia terlalu lancang sepertinya. Bukankah akan lebih baik jika ditanya lebih dulu? Lidahnya masih terbawa suasana dimana spontan bersikap lembut jika pada seorang wanita.

"Iya, kenapa? Tidak suka ya?"

"Suka, cuma agak kaget dikit." Hanya karena sebuah panggilan sayang, Kalila tersenyum sehangat itu.

Berdosa sekali rasanya Yudha, bisa-bisa beberapa saat lalu dia justru merindukan sosok wanita lain sementara kini Kalila bisa sebahagia itu hanya dengan kata sayang.

Hanya sedikit rindu, bukan apa-apa karena memang pemandangan mertua dan kakak iparnya membuat Yudha seolah kembali ke masa lalu.

Kendati demikian, perasaan itu hanya berlangsung beberapa saat. Yudha sadar bagaimana keadaannya saat ini, dia sudah punya istri dan tidak ingin melibatkan bayang-bayang mantan kekasihnya.

Sudah tentu dia akan membiasakan diri, tidak peduli seindah apa masa lalunya, tapi yang dia miliki saat ini adalah Kalila. Wanita polos yang tidak tahu apa-apa itu tidak seharusnya mendapatkan pria dengan cinta yang telah habis untuk orang lama.

Yudha akan berusaha menumbuhkan kembali rasa itu. Seperti yang Bima katakan beberapa hari setelah dia melamar Kalila, cinta yang disebabkan karena kasihan dan tanggung jawab adalah bentuk paling tulus.

Bagaimana tidak, dengan Yudha yang mencintai Kalila atas dasar itu, sama sekali tidak berharap balasan nantinya. Semata-mata dia akan menjaga sang istri penuh cinta dan akan selalu menunggu saat dimana Kalila mendapat pendonor kornea mata yang cocok untuk sang istri.

.

.

Sesuai keinginan sang mertua, Yudha menetap untuk beberapa hari di kediaman keluarga Wijaya. Hingga tiba waktunya, keluarga besar harus merelakan Kalila ikut Yudha ke Semarang.

Sebagai putri yang lahir dari keluarga sempurna, jelas saja bukan hal mudah untuk melepas Kalila. Bandara menjadi saksi bagaimana tangis haru keluarga itu kala berpisah.

Yudha begitu banyak mendapat nasihat dari mertuanya. Sama sekali tidak dia duga jika Papa Gian sangat mempercayai Yudha sepenuhnya untuk merawat Kalila. Bukan hanya merawat lahirnya, tapi juga batin Kalila.

"Jaga Kalila baik-baik, papa percaya kau tidak akan mengkhianati janjimu, Yudha," tutur Papa Gian menepuk pundak Yudha beberapa kali.

"Iya, Pa." Yudha mengangguk pelan seraya menjawab tegas ucapan papa mertuanya.

Tidak hanya Papa Gian yang angkat bicara, Kama juga memberikan penegasan berkedok salam perpisahan. Maklum saja, Kama yang keras hati tidak bisa mengikuti perintah sang papa untuk lemah lembut dan bersikap hangat pada Yudha.

"Sekali lagi aku ingatkan, jangan pernah menyakiti adikku sedikit saja," bisik Kama penuh penekanan seraya memeluk tubuh Yudha, benar-benar penyamaran yang sempurna.

"Jangan khawatir, aku suaminya jadi tahu tanggung jawabku, Kama," jawab Yudha mengimbangi sandiwara Kama.

Jika suadara iparnya hanya sebatas memeluk, Yudha kini mengusap pelan pundak Kama seolah hubungan mereka memang benar-benar hangat seperti harapan Papa Gian.

"Bagus, jika sampai kau berulah aku tidak akan tinggal diam," lanjut Kama lagi, walau sedikit geli dengan usapan tangan Yudha dia rela bertahan demi menjaga diri dari terkaman sang papa.

Diawali dengan pelukan, berakhir dengan saling melepas dan melayangkan tatapan tajam. Satu minggu hidup di atap yang sama tidak membuat Kama dan Yudha bisa menjalin kedekatan sebagaimana mestinya.

Bukan tanpa alasan, tapi memang sejak Yudha hadir dengan sikap lembut dan hangatnya, membuat Kama yang malas bicara dan bertahan dengan sikap dinginnya terpojok dan dibanding-bandingkan.

"Satu lagi, tolong tatap adikku sebagai wanitamu yang sebenarnya dan jangan sesekali kau menjadikan dia bayangan masa lalumu, Yudha."

Sebelum menjauh, Kama melontarkan sebuah kalimat yang membuat mata Yudha membola. Entah kenapa dia merasa yang Kama ucapkan bukan asal bicara, tapi sebuah peringatan sesungguhnya.

Senyum tipis Kama benar-benar menjadi tanya, Yudha hendak menuntut penjelasan, tapi tidak lagi punya kesempatan karena mereka harus segera berlalu pergi. Sialnya, ucapan itu membekas dan sulit sekali Yudha hilangkan.

Bahkan, hingga sepanjang perjalanan ucapan itu selalu terngiang dalam benak Yudha. Pria itu menoleh sekilas, sang istri yang kini terlelap dia pandangi lekat-lekat. Kalila yang begitu mudah tertidur berhasil membuat senyum Yudha tertarik tipis, agaknya di dunia ini tidak ada hal menarik selain tidur menurut Kalila.

"Kamu tidur terus, seperti kubuat begadang saja, padahal belum," tutur Yudha menggeleng pelan seraya tersenyum tipis.

.

.

Tidak butuh waktu lama mereka kini tiba di Semarang, tanah kelahiran Yudha dengan sejuta kenangan yang mengajarkannya betapa manis pertemuan dan bagaimana sakitnya perpisahan.

Semarang adalah tempat pertama dia bertemu Bima, saudara kembar yang terpisah sejak lahir. Namun, Semarang pula yang menjadi saksi perpisahannya bersama Lengkara, mantan kekasih sekaligus wanita pertama yang pernah menjalin hubungan serius dan kini menjadi adik iparnya.

Yudha tidak ingin membawa Kalila dengan hati yang berkecamuk dengan masa lalu, tidak sama sekali. Dia pulang dengan membawa diri sebagai pribadi yang baru, sebagai suami Kalila tentu saja.

"Selamat datang, Tuan dan Nona ... bagaimana perjalanan hari ini?" sapa Jack, asisten pribadi Yudha yang tampak terkejut lantaran istri bosnya menguap lebar di depan sana.

Yudha tertawa pelan kala Kalila tampak panik dan menutup mulutnya. Jack yang sudah menunggu sejak beberapa menit lalu ikut tertawa melihat pemandangan di depannya.

"Kau lihat? Istriku mengantuk berat jadi kita pulang sekarang."

Kalila menunduk dalam-dalam, kebiasaan di rumah masih terbawa dan dia memang tidak bisa menahan diri karena ngantuknya luar biasa. Entah apa penyebabnya, mungkin karena tablet anti mabuk yang Mama Zura berikan karena khawatir putrinya mabuk udara.

Rasa malu Kalila menjalar hingga ke seluruh aliran darah dalam tubuhnya. Andai bisa, mungkin dia ingin bersembunyi di bawah ketiak Yudha saja hingga nanti tiba di kamar.

Selain malu, dia juga takut dengan tanggapan keluarga Yudha nanti jika mereka sudah tiba. Meski di pesta pernikahan sudah sempat dikenalkan, tapi demi Tuhan rasa tidak percaya diri dalam diri Kalila kembali menjalar seiring perjalanan yang Yudha katakan kian dekat.

Semakin lama, detak jantung Kalila semakin tidak dapat diajak bekerja sama. Sama seperti perasaan kala Juan kenalkan pada kedua orang tuanya, Kalila takut dan khawatir jika nantinya dia justru diperlakukan berbeda.

Hingga, ketika mobil berhenti di sebuah istana megah itu, Kalila menggenggam erat tangan Yudha. Kuku-kuku Kalila bahkan membuat Yudha merasa kesakitan. Jelas saja pria itu bingung kenapa sang istri bersikap demikian.

"Kenapa? Apa ada yang kamu pikirkan?" tanya Yudha lembut seraya mengusap pelan punggung tangan Kalila. Tidak peduli meski sebelah tangannya tersiksa Yudha tidak meminta Kalila melepaskannya.

"A-aku takut, nanti keluargamu tidak suka aku bagaimana?"

"Keluargaku tidak seperti itu, ketika kita menikah mereka semua hadir dan menyapamu dengan hangat, Kalila masih ingat, 'kan?" tanya Yudha mengusap pelan wajah sang istri.

"Masih, tapi di sinetron banyak yang begitu. Awalnya hangat semua, tapi nanti ketika pemeran utamanya masuk ke rumah tokoh utama prianya beda lagi."

"What? Si-sinetron?" Yudha menghela napas kasar, matanya mengerjap pelan bersamaan dengan Kalila yang menggangguk perlahan. "Astaga, apalagi ini."

.

.

- To Be Continued -

Terpopuler

Comments

Nanik Kusno

Nanik Kusno

next

2024-04-07

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

LENGKKARA ANAKNYA MIKHAIL SDRNYA AMEERA, ZEAN, SEAN, MIKHAYLA..

YUDHA KEMBAR, DN KALILA JUGA KMBAR, MKANYA ANAK MREKA NNTI KEMBAR..

2024-01-14

1

sherly

sherly

hadew Yudha, itu Kalila bukan mantanmu... gagal move on nih

2023-12-19

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Kalila
2 BAB 02 - Aku Punya Pilihan Sendiri
3 BAB 03 - Aku Tidak Sempurna
4 BAB 04 - Jodoh
5 BAB 05 - Berdesir
6 BAB 06 - Kamu Cantik
7 BAB 07 - Aku Mimpi
8 BAB 08 - Tak Lagi Sama
9 BAB 09 - Peingatan Kama
10 BAB 10 - Mirip Mantan
11 BAB 11 - First Kiss
12 BAB 12 - Sedikit Saja Tentangnya.
13 BAB 13 - Sama, Seperti Mama
14 BAB 14 - Tidak Selamanya Orang Lama
15 BAB 15 - Jaga Istrimu
16 BAB 16 - Aku Ingin Melihatmu
17 BAB 17 - Tidak Ingin Terulang
18 BAB 18 - Belum Siap Sepenuhnya
19 BAB 19 - Pencemaran Suara
20 BAB 20 - Belum Dua Kali
21 BAB 21 - Aslinya Dia Begini?
22 BAB 22 - Bukan Istri Rahasia
23 BAB 23 - Jadi Istri Saja Dulu
24 BAB 24 - Tidak Bisa Dipercaya
25 BAB 25 - Merasa Bersalah
26 BAB 26 - Tutup Mulutmu
27 BAB 27 - Aku Memilihnya
28 BAB 28 - Apa Hatimu Bergetar?
29 BAB 29 - Hanya Berdua
30 BAB 30 - Andai
31 BAB 31 - Egois
32 BAB 32 - Tidak Ada Yang Buruk
33 BAB 33 - Teruslah Seperti Ini
34 BAB 34 - Sama Kerasnya
35 BAB 35 - Janji Kelingking
36 BAB 36 - Bom Waktu
37 BAB 37 - Kembali, Kalila!!
38 BAB 38 - Beri Dia Waktu
39 BAB 39 - Dekat, tapi Sulit Kugapai
40 BAB 40 - Cinta Tanpa Tapi
41 BAB 41 - Dia Menyakitiku
42 BAB 42 - Berbalas
43 BAB 43 - Sampai Kapan?
44 BAB 44 - Titik Temu
45 BAB 45 - Gelora Kerinduan
46 BAB 46 - Teman Hidup
47 BAB 47 - Ancaman Sesungguhnya.
48 BAB 48 - Kabar Baik/Buruk?
49 BAB 49 - Tukar Tambah
50 BAB 50 - Dia Sempurna
51 BAB 51 - Petaka
52 BAB 52 - Tidak Beres
53 BAB 53 - Orang Yang Sama?
54 BAB 54 - Permintaan Kalila
55 BAB 55 - Habis Sabarnya
56 BAB 56 - Begitulah Cinta
57 BAB 57 - Dilarang Perhitungan
58 BAB 58 - Karma Is Real
59 BAB 59 - Tawanan Hati Prayudha Bagas Tami
60 BAB 60 - Aku Lawanmu
61 BAB 61 - Jangan Minta Maaf
62 BAB 62 - Seharusnya Usai
63 BAB 63 - Sama Iyanya
64 BAB 64 - Dugaan Yudha
65 BAB 65 - Terpaut
66 BAB 66 - Kabar Baik
67 BAB 67 - Janji Kedua
68 BAB 68 - Sampai Akhir
69 BAB 69 - Pengorbanan Atau Kebodohan?
70 BAB 70 - Tidak Tertolong.
71 BAB 71 - Tidak Bisa Marah
72 Promo Karya Baru - Berondong Bayaran
73 BAB 72 - Masih Sama
74 BAB 73 - Pertama Dan Terakhir
75 BAB 74 - Cita-Cita Lama
76 BAB 75 - Bidadari Tak Bersayap
77 BAB 76 - Sampai Akhir
78 BAB 77 - Telmi
79 BAB 78 - Double Date/Double Death
80 BAB 79 - Hancurnya Harapan Kalila
81 BAB 80 - Ipar Paling Merepotkan
82 BAB 81 - Sampai Jadi Debu
83 BAB 82 - Jangan Usik Lagi.
84 BAB 83 - Bukti Cinta
85 BAB 84 - Memang Perlu Bicara
86 BAB 85 - Rahasia Terpendam Kalila
87 BAB 86 - Suami Impian
88 BAB 87 - Menghitung Hari
89 BAB 88 - Endingku Bersamamu (End)
90 Season 2 - Suamiku Bukan Milikku
91 Season 2 - Tamu Tak Diundang
92 Season 2 - Siksaan Termanis
93 Season 2 - Sakit Tak Tertandingi
94 Season 2 - Dia Pemeran Utama
95 Season 2 - Buta Yang Sebenarnya
96 Season 2 - Tetaplah Begini
97 Season 2 - Wish List
98 Season 2 - Cukup Berdua
99 Season 2 - Jangan Hukum Aku (Jack)
100 Season 2 - Tidak Akan (Ending)
101 Bonchap - Back To Semarang
102 Promo Karya Baru (Kama) - Pengasuh Majikan Impoten
Episodes

Updated 102 Episodes

1
BAB 01 - Kalila
2
BAB 02 - Aku Punya Pilihan Sendiri
3
BAB 03 - Aku Tidak Sempurna
4
BAB 04 - Jodoh
5
BAB 05 - Berdesir
6
BAB 06 - Kamu Cantik
7
BAB 07 - Aku Mimpi
8
BAB 08 - Tak Lagi Sama
9
BAB 09 - Peingatan Kama
10
BAB 10 - Mirip Mantan
11
BAB 11 - First Kiss
12
BAB 12 - Sedikit Saja Tentangnya.
13
BAB 13 - Sama, Seperti Mama
14
BAB 14 - Tidak Selamanya Orang Lama
15
BAB 15 - Jaga Istrimu
16
BAB 16 - Aku Ingin Melihatmu
17
BAB 17 - Tidak Ingin Terulang
18
BAB 18 - Belum Siap Sepenuhnya
19
BAB 19 - Pencemaran Suara
20
BAB 20 - Belum Dua Kali
21
BAB 21 - Aslinya Dia Begini?
22
BAB 22 - Bukan Istri Rahasia
23
BAB 23 - Jadi Istri Saja Dulu
24
BAB 24 - Tidak Bisa Dipercaya
25
BAB 25 - Merasa Bersalah
26
BAB 26 - Tutup Mulutmu
27
BAB 27 - Aku Memilihnya
28
BAB 28 - Apa Hatimu Bergetar?
29
BAB 29 - Hanya Berdua
30
BAB 30 - Andai
31
BAB 31 - Egois
32
BAB 32 - Tidak Ada Yang Buruk
33
BAB 33 - Teruslah Seperti Ini
34
BAB 34 - Sama Kerasnya
35
BAB 35 - Janji Kelingking
36
BAB 36 - Bom Waktu
37
BAB 37 - Kembali, Kalila!!
38
BAB 38 - Beri Dia Waktu
39
BAB 39 - Dekat, tapi Sulit Kugapai
40
BAB 40 - Cinta Tanpa Tapi
41
BAB 41 - Dia Menyakitiku
42
BAB 42 - Berbalas
43
BAB 43 - Sampai Kapan?
44
BAB 44 - Titik Temu
45
BAB 45 - Gelora Kerinduan
46
BAB 46 - Teman Hidup
47
BAB 47 - Ancaman Sesungguhnya.
48
BAB 48 - Kabar Baik/Buruk?
49
BAB 49 - Tukar Tambah
50
BAB 50 - Dia Sempurna
51
BAB 51 - Petaka
52
BAB 52 - Tidak Beres
53
BAB 53 - Orang Yang Sama?
54
BAB 54 - Permintaan Kalila
55
BAB 55 - Habis Sabarnya
56
BAB 56 - Begitulah Cinta
57
BAB 57 - Dilarang Perhitungan
58
BAB 58 - Karma Is Real
59
BAB 59 - Tawanan Hati Prayudha Bagas Tami
60
BAB 60 - Aku Lawanmu
61
BAB 61 - Jangan Minta Maaf
62
BAB 62 - Seharusnya Usai
63
BAB 63 - Sama Iyanya
64
BAB 64 - Dugaan Yudha
65
BAB 65 - Terpaut
66
BAB 66 - Kabar Baik
67
BAB 67 - Janji Kedua
68
BAB 68 - Sampai Akhir
69
BAB 69 - Pengorbanan Atau Kebodohan?
70
BAB 70 - Tidak Tertolong.
71
BAB 71 - Tidak Bisa Marah
72
Promo Karya Baru - Berondong Bayaran
73
BAB 72 - Masih Sama
74
BAB 73 - Pertama Dan Terakhir
75
BAB 74 - Cita-Cita Lama
76
BAB 75 - Bidadari Tak Bersayap
77
BAB 76 - Sampai Akhir
78
BAB 77 - Telmi
79
BAB 78 - Double Date/Double Death
80
BAB 79 - Hancurnya Harapan Kalila
81
BAB 80 - Ipar Paling Merepotkan
82
BAB 81 - Sampai Jadi Debu
83
BAB 82 - Jangan Usik Lagi.
84
BAB 83 - Bukti Cinta
85
BAB 84 - Memang Perlu Bicara
86
BAB 85 - Rahasia Terpendam Kalila
87
BAB 86 - Suami Impian
88
BAB 87 - Menghitung Hari
89
BAB 88 - Endingku Bersamamu (End)
90
Season 2 - Suamiku Bukan Milikku
91
Season 2 - Tamu Tak Diundang
92
Season 2 - Siksaan Termanis
93
Season 2 - Sakit Tak Tertandingi
94
Season 2 - Dia Pemeran Utama
95
Season 2 - Buta Yang Sebenarnya
96
Season 2 - Tetaplah Begini
97
Season 2 - Wish List
98
Season 2 - Cukup Berdua
99
Season 2 - Jangan Hukum Aku (Jack)
100
Season 2 - Tidak Akan (Ending)
101
Bonchap - Back To Semarang
102
Promo Karya Baru (Kama) - Pengasuh Majikan Impoten

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!