BAB 11 - First Kiss

Mendengar ucapan Yudha, Kalila bukannya panik tapi justru tergelak dan mengeratkan pelukan. Ini adalah kali pertama Yudha berani bertindak tanpa dia duga, Kalila sudah bersiap-siap andai dilempar sang suami ke tempat tidur seperti drama romantis yang kerap dia tonton.

Namun, yang terjadi kini justru berbeda. Ekspetasi Kalila bahwa sang suami akan sedikit nakal ternyata salah besar, bayangan bahwa tubuhnya akan terlonjak tidak terjadi sama sekali. Tidak ada adegan lempar pasangan yang Kalila pikirkan, yang ada justru Yudha yang merebahkannya begitu pelan seolah takut sekali terluka.

"Hm? Cuma begini?" tanya Kalila dengan polosnya, sebuah pertanyaan yang menjadi penyebab Yudha kembali tersenyum simpul.

Apa yang diharapkan Kalila? Agaknya sang istri berharap lebih, meski Kalila belum bicara, tapi Yudha sudah menerka apa yang Kalila pikirkan. "Maunya yang gimana?" tanya Yuda sengaja memancing sang istri demi mendengar pengakuan dari bibirnya.

"Agak brutal sedikit mungkin," seru Kalila kemudian terkekeh pelan, entah candaan atau memang benar-benar meminta, tapi wajah bersemu Kalila hanya membuat Yudha semakin tidak tega.

"Mana bisa, aku bukan petualang ranjang, Kalila."

Satu hal yang dia bisa simpulkan, sang istri agaknya menyukai sesuatu yang memacu adrenalinnya. Entah dari mana dia belajar, mungkin benar bahwa apa yang dia tonton berpengaruh besar dalam membentuk karakternya.

"Oh iya? Berarti good boy?" tanya Kalila lagi, jemarinya kini bermain di dada Yudha membentuk pola lingkaran kecil-kecil hingga Yudha seketika berdesir.

"Bukan juga," jawab Yudha setelah beberapa saat sempat salah tingkah.

"Bohong, kata papa Yudha adalah pria sempurna dan tidak pantas dibandingkan dengan Juan ... dan aku percaya itu." Andai saja Kalila bisa melihat bagaiamana ekspresi Yudha saat ini, mungkin dia akan sesumbar di hadapan Kama bahwa ada seorang pria yang memerah walau tidak dia goda.

"Kalila, aku hanya laki-laki biasa yang juga ada buruknya, kumohon jangan berekspetasi terlalu tinggi pada suamimu ini," tutur Yudha pelan, dia khawatir jika nanti sang istri justru salah paham dan berpikir macam-macam.

Hanya itu jawaban yang paling pas untuk Yudha lontarkan. Dia akui memang bukan pria baik, bahkan sangat jauh dari kata sempurna. Terlebih lagi dia sadar dengan jelas bahwa sebelum menjadi suami Kalila, dia sudah menghabiskan waktu bersama wanita lain.

Tidak hanya Lengkara saja, jika membahas tentang memeluk seorang wanita sebenarnya sudah banyak. Bahkan, kala dia menyelesaikan misi untuk membongkar perselingkuhan atasannya, Yudha terpaksa menjalankan peran sebagai pria nakal yang hampir kehilangan keperjakaan.

Kendati demikian, nakalnya Yudha hanya karena pekerjaan dan menjalani peran, bukan cassanova yang berkeliaran menjadi kepuasan. Sayang, setelah mendapatkan Kalila masa lalunya tetap membuat Yudha seolah merasa bersalah, sungguh.

"Papaku sangat pemilih, Juan adalah laki-laki keempat yang aku kenalkan dan tidak ada yang Papa suka. Bahkan, Juan juga harus aku perjuangkan mati-matian baru papa terima. Sementara kamu berbeda, maka dari itu aku sangat percaya pada papa."

Tanpa melihat, Kalila hanya mendengar tentang sosok Yudha dari orang tuanya. Seolah tidak habis Papa Gian meyakinkan Kalila, bahkan sejak awal Yudha mendekatinya di rumah sakit.

Kalila begitu menerimanya, sosok Yudha benar-benar membuat Kalila ketergantungan. Apalagi, sejak menikah semua yang Kalila lakukan dimulai dari hal sekecil apapun selalu menjadi tanggung jawab Yudha.

Senyumnya sangat hangat, hampir setiap saat Yudha mendapatkan senyum itu. Kalila tengah menegaskan bahwa dirinya sangat baik-baik saja ketika bersama Yudha, sama sekali tidak Kalila ketahui jika hal itu membuat jantung Yudha seakan remuk lantaraan perasaan bersalah dalam dirinya.

"Hm, aku akan berusaha menjadi pria yang benar-benar baik untukmu setelah ini, sesuai dengan janjiku pada Papa." Yudha menghela napas pelan, seperti biasa dengan jarak yang begitu dekat bahkan deru napas Yudha dapat Kalila rasakan di permukaan kulitnya.

.

.

Jika sudah dia tatap selekat itu, maka kecil kemungkinan untuk tidak melangkah lebih jauh. Terlebih lagi Yudha sudah merasakan manisnya bibir sang istri tanpa sepengetahuan Kalila lebih dari satu kali. Setelah hanya berani curi kesempatan dan membuat Kalila terus bermimpi aneh, kini Yudha benar-benar membuat mimpi Kalila menjadi nyata.

Kalila yang tidak menduga akan tindakan Yudha, kini tercengang kala sang suami mulai mengecup bibirnya. Sejak kemarin Kalila terbawa mimpi, kini lembutnya bibir sang pangeran nyata dia rasakan.

"Rasa ini, sama persis dan aku mengingatnya dengan jelas."

Meski terlihat pasrah dan menerima aksi Yudha, Kalila tengah berpikir keras dan meyakinkan dirinya. Decapan dan kelembutan serta manis dan asin yang dia rasakan memang persis sama, hanya saja dia kemarin ragu untuk memutuskan bahwa hal itu hanya mimpi atau nyata tengah berciuman.

Sebuah kecupan singkat yang berakhir semakin hangat kini mereka lakukan dengan Yudha sebagai pemimpin permainan, maklum saja Kalila tidak pernah melakukannya sebelum menikah. Oleh karena itu, dia hanya pasrah saja dan membiarkan Yudha dengan kesenangannya.

Lama terdiam, Kalila terperanjat kaget kala Yudha menggigit bibirnya. Dia pikir hendak menyakiti, tapi sesaat kemudian Kalila bisa mengerti jika Yudha memintanya membuka mulut agar semakin memperdalam ciumannya.

Perlahan, tapi pasti Kalila bisa mengerti jika ini bukan ciuman biasa. Yudha seolah memburu minta balasan, tanpa dia sadari kini Kalila mulai sesak dan memukul dadanya sebagai bentuk mohon ampunan pada sang suami.

"Kenapa? Apa aku menyakitimu?" tanya Yudha begitu pelan seraya mengusap bibir sang istri yang kini basah akibat ulahnya.

"Aku tidak bisa bernapas, kenapa tidak mengerti!!"

"Hahah maaf, aku terlalu bersemangat untuk merasakan first kiss kita." Yudha membela diri, padahal dasar dirinya saja yang lupa diri bahkan tidak ingat sama sekali jika Kalila belum ahli.

Kalila sama sekali tidak marah, walau sempat panik dan berpikir Yudha hendak membunuhnya, kali ini dia kembali luluh. Hanya karena sentuhan Yudha yang kini mengusap pelan perut ratanya, tubuh Kalila berdesir dan menciptakan panas dan gejolak aneh dalam dirinya.

"Kalila," bisik Yudha dengan suara serak yang membuat Kalila berdegup tak karu-karuan.

"Iya, aku dengar," jawab Kalila berdebar dengan manik indah yang kini mengerjap pelan, meski kerap dianggap oon oleh Kama bukan berarti dia tidak mengerti.

"Kita lakukan siang ini boleh?"

"Terserah, bukankah tidak ada bedanya?" tanya Kalila yang kini mulai terlena, mungkin karena jemari Yudha mulai lancang memanjakan miliknya.

"Yakin? Jika belum siap aku tidak akan memaksa."

"Yakin, aku siap dan sang_"

Tok tok tok

"Kak Yudha!! Buka pintunya!!"

Belum selesai Kalila bicara, sudah jelas sang istri setuju dan gagal total kala ketukan pintu dari orang gila itu terdengar. Teriakannya terdengar samar, terpaksa dengan berat hati Yudha meninggalkan Kalila sebentar demi memastikan manusia dari belahan dunia yang mana yang berani berulah padanya.

"Ck, ada apa?!!"

"Turun, pesta kecil-kecilan buat nyambut kedatangan kakak sudah hampir dimulai, ayo cepat ajak kak Kalila!!"

"Pesta apa? Aku sudah puas dengan pesta pernikahanku, tidak perlu diadakan lagi."

"Ini khusus kita-kita saja, pesta barbeque, Kak Lengkara yang kasih ide," jelas Raja yang membuat kobaran api dendam dalam diri Yudha kian menjadi kala nama sang mantan lolos dari bibir Raja.

Yudha menatap Raja tanpa minat, ada-ada saja dan kenapa juga harus siang hari. Seperti tidak ada waktu lain saja, sontak Yudha protes dan menolaknya mentah-mentah. "Ayolah, Kak, kak Kara minta siang karena Dewa dan Angga masih kecil, kasihan kalau diajak begadang," jelas Raja kemudian.

"Kalian saja, aku tidak tertarik karena istriku harus tid_"

"Pesta Barbeque? Aku mau!!" Entah kapan Kalila bergerak, tapi yang pasti kini dia sudah berada di belakang Yudha dengan mata berbinar dan bahagia sekali mendapat pemberitahuan Raja.

"Benar kakak ipar, ayo kita turun, ternyata matanya sangat segar dan tidak mengantuk sama sekali."

"Sayang?!! Bukankah kamu mengantuk berat sejak di mobil?"

"Sekarang tidak lagi," seru Kalila sebahagia itu hingga membuat Yudha mengusap wajahnya kasar. "Ck, dasar wanita aneh. Cepat sekali moodnya berubah."

.

.

- To Be Continued -

Terpopuler

Comments

Nanik Kusno

Nanik Kusno

/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ gagal deh

2024-04-08

0

Puji Hartati Soetarno

Puji Hartati Soetarno

gagal maning gagal maning yud.. wkkkwkkk 😂😂

2024-03-14

0

adning iza

adning iza

sabar masyud😁😁😁😁

2024-03-13

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Kalila
2 BAB 02 - Aku Punya Pilihan Sendiri
3 BAB 03 - Aku Tidak Sempurna
4 BAB 04 - Jodoh
5 BAB 05 - Berdesir
6 BAB 06 - Kamu Cantik
7 BAB 07 - Aku Mimpi
8 BAB 08 - Tak Lagi Sama
9 BAB 09 - Peingatan Kama
10 BAB 10 - Mirip Mantan
11 BAB 11 - First Kiss
12 BAB 12 - Sedikit Saja Tentangnya.
13 BAB 13 - Sama, Seperti Mama
14 BAB 14 - Tidak Selamanya Orang Lama
15 BAB 15 - Jaga Istrimu
16 BAB 16 - Aku Ingin Melihatmu
17 BAB 17 - Tidak Ingin Terulang
18 BAB 18 - Belum Siap Sepenuhnya
19 BAB 19 - Pencemaran Suara
20 BAB 20 - Belum Dua Kali
21 BAB 21 - Aslinya Dia Begini?
22 BAB 22 - Bukan Istri Rahasia
23 BAB 23 - Jadi Istri Saja Dulu
24 BAB 24 - Tidak Bisa Dipercaya
25 BAB 25 - Merasa Bersalah
26 BAB 26 - Tutup Mulutmu
27 BAB 27 - Aku Memilihnya
28 BAB 28 - Apa Hatimu Bergetar?
29 BAB 29 - Hanya Berdua
30 BAB 30 - Andai
31 BAB 31 - Egois
32 BAB 32 - Tidak Ada Yang Buruk
33 BAB 33 - Teruslah Seperti Ini
34 BAB 34 - Sama Kerasnya
35 BAB 35 - Janji Kelingking
36 BAB 36 - Bom Waktu
37 BAB 37 - Kembali, Kalila!!
38 BAB 38 - Beri Dia Waktu
39 BAB 39 - Dekat, tapi Sulit Kugapai
40 BAB 40 - Cinta Tanpa Tapi
41 BAB 41 - Dia Menyakitiku
42 BAB 42 - Berbalas
43 BAB 43 - Sampai Kapan?
44 BAB 44 - Titik Temu
45 BAB 45 - Gelora Kerinduan
46 BAB 46 - Teman Hidup
47 BAB 47 - Ancaman Sesungguhnya.
48 BAB 48 - Kabar Baik/Buruk?
49 BAB 49 - Tukar Tambah
50 BAB 50 - Dia Sempurna
51 BAB 51 - Petaka
52 BAB 52 - Tidak Beres
53 BAB 53 - Orang Yang Sama?
54 BAB 54 - Permintaan Kalila
55 BAB 55 - Habis Sabarnya
56 BAB 56 - Begitulah Cinta
57 BAB 57 - Dilarang Perhitungan
58 BAB 58 - Karma Is Real
59 BAB 59 - Tawanan Hati Prayudha Bagas Tami
60 BAB 60 - Aku Lawanmu
61 BAB 61 - Jangan Minta Maaf
62 BAB 62 - Seharusnya Usai
63 BAB 63 - Sama Iyanya
64 BAB 64 - Dugaan Yudha
65 BAB 65 - Terpaut
66 BAB 66 - Kabar Baik
67 BAB 67 - Janji Kedua
68 BAB 68 - Sampai Akhir
69 BAB 69 - Pengorbanan Atau Kebodohan?
70 BAB 70 - Tidak Tertolong.
71 BAB 71 - Tidak Bisa Marah
72 Promo Karya Baru - Berondong Bayaran
73 BAB 72 - Masih Sama
74 BAB 73 - Pertama Dan Terakhir
75 BAB 74 - Cita-Cita Lama
76 BAB 75 - Bidadari Tak Bersayap
77 BAB 76 - Sampai Akhir
78 BAB 77 - Telmi
79 BAB 78 - Double Date/Double Death
80 BAB 79 - Hancurnya Harapan Kalila
81 BAB 80 - Ipar Paling Merepotkan
82 BAB 81 - Sampai Jadi Debu
83 BAB 82 - Jangan Usik Lagi.
84 BAB 83 - Bukti Cinta
85 BAB 84 - Memang Perlu Bicara
86 BAB 85 - Rahasia Terpendam Kalila
87 BAB 86 - Suami Impian
88 BAB 87 - Menghitung Hari
89 BAB 88 - Endingku Bersamamu (End)
90 Season 2 - Suamiku Bukan Milikku
91 Season 2 - Tamu Tak Diundang
92 Season 2 - Siksaan Termanis
93 Season 2 - Sakit Tak Tertandingi
94 Season 2 - Dia Pemeran Utama
95 Season 2 - Buta Yang Sebenarnya
96 Season 2 - Tetaplah Begini
97 Season 2 - Wish List
98 Season 2 - Cukup Berdua
99 Season 2 - Jangan Hukum Aku (Jack)
100 Season 2 - Tidak Akan (Ending)
101 Bonchap - Back To Semarang
102 Promo Karya Baru (Kama) - Pengasuh Majikan Impoten
Episodes

Updated 102 Episodes

1
BAB 01 - Kalila
2
BAB 02 - Aku Punya Pilihan Sendiri
3
BAB 03 - Aku Tidak Sempurna
4
BAB 04 - Jodoh
5
BAB 05 - Berdesir
6
BAB 06 - Kamu Cantik
7
BAB 07 - Aku Mimpi
8
BAB 08 - Tak Lagi Sama
9
BAB 09 - Peingatan Kama
10
BAB 10 - Mirip Mantan
11
BAB 11 - First Kiss
12
BAB 12 - Sedikit Saja Tentangnya.
13
BAB 13 - Sama, Seperti Mama
14
BAB 14 - Tidak Selamanya Orang Lama
15
BAB 15 - Jaga Istrimu
16
BAB 16 - Aku Ingin Melihatmu
17
BAB 17 - Tidak Ingin Terulang
18
BAB 18 - Belum Siap Sepenuhnya
19
BAB 19 - Pencemaran Suara
20
BAB 20 - Belum Dua Kali
21
BAB 21 - Aslinya Dia Begini?
22
BAB 22 - Bukan Istri Rahasia
23
BAB 23 - Jadi Istri Saja Dulu
24
BAB 24 - Tidak Bisa Dipercaya
25
BAB 25 - Merasa Bersalah
26
BAB 26 - Tutup Mulutmu
27
BAB 27 - Aku Memilihnya
28
BAB 28 - Apa Hatimu Bergetar?
29
BAB 29 - Hanya Berdua
30
BAB 30 - Andai
31
BAB 31 - Egois
32
BAB 32 - Tidak Ada Yang Buruk
33
BAB 33 - Teruslah Seperti Ini
34
BAB 34 - Sama Kerasnya
35
BAB 35 - Janji Kelingking
36
BAB 36 - Bom Waktu
37
BAB 37 - Kembali, Kalila!!
38
BAB 38 - Beri Dia Waktu
39
BAB 39 - Dekat, tapi Sulit Kugapai
40
BAB 40 - Cinta Tanpa Tapi
41
BAB 41 - Dia Menyakitiku
42
BAB 42 - Berbalas
43
BAB 43 - Sampai Kapan?
44
BAB 44 - Titik Temu
45
BAB 45 - Gelora Kerinduan
46
BAB 46 - Teman Hidup
47
BAB 47 - Ancaman Sesungguhnya.
48
BAB 48 - Kabar Baik/Buruk?
49
BAB 49 - Tukar Tambah
50
BAB 50 - Dia Sempurna
51
BAB 51 - Petaka
52
BAB 52 - Tidak Beres
53
BAB 53 - Orang Yang Sama?
54
BAB 54 - Permintaan Kalila
55
BAB 55 - Habis Sabarnya
56
BAB 56 - Begitulah Cinta
57
BAB 57 - Dilarang Perhitungan
58
BAB 58 - Karma Is Real
59
BAB 59 - Tawanan Hati Prayudha Bagas Tami
60
BAB 60 - Aku Lawanmu
61
BAB 61 - Jangan Minta Maaf
62
BAB 62 - Seharusnya Usai
63
BAB 63 - Sama Iyanya
64
BAB 64 - Dugaan Yudha
65
BAB 65 - Terpaut
66
BAB 66 - Kabar Baik
67
BAB 67 - Janji Kedua
68
BAB 68 - Sampai Akhir
69
BAB 69 - Pengorbanan Atau Kebodohan?
70
BAB 70 - Tidak Tertolong.
71
BAB 71 - Tidak Bisa Marah
72
Promo Karya Baru - Berondong Bayaran
73
BAB 72 - Masih Sama
74
BAB 73 - Pertama Dan Terakhir
75
BAB 74 - Cita-Cita Lama
76
BAB 75 - Bidadari Tak Bersayap
77
BAB 76 - Sampai Akhir
78
BAB 77 - Telmi
79
BAB 78 - Double Date/Double Death
80
BAB 79 - Hancurnya Harapan Kalila
81
BAB 80 - Ipar Paling Merepotkan
82
BAB 81 - Sampai Jadi Debu
83
BAB 82 - Jangan Usik Lagi.
84
BAB 83 - Bukti Cinta
85
BAB 84 - Memang Perlu Bicara
86
BAB 85 - Rahasia Terpendam Kalila
87
BAB 86 - Suami Impian
88
BAB 87 - Menghitung Hari
89
BAB 88 - Endingku Bersamamu (End)
90
Season 2 - Suamiku Bukan Milikku
91
Season 2 - Tamu Tak Diundang
92
Season 2 - Siksaan Termanis
93
Season 2 - Sakit Tak Tertandingi
94
Season 2 - Dia Pemeran Utama
95
Season 2 - Buta Yang Sebenarnya
96
Season 2 - Tetaplah Begini
97
Season 2 - Wish List
98
Season 2 - Cukup Berdua
99
Season 2 - Jangan Hukum Aku (Jack)
100
Season 2 - Tidak Akan (Ending)
101
Bonchap - Back To Semarang
102
Promo Karya Baru (Kama) - Pengasuh Majikan Impoten

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!