BAB 06 - Kamu Cantik

Bukannya menjawab, Yudha justru dibuat bungkam. Sama sekali tidak dia duga jika Kalila akan melontarkan pertanyaan semacam itu. Padahal, dia sebenarnya sengaja lebih lama di ruang tamu dan berharap istrinya tidur lebih dahulu.

Bukan karena tidak mau, bukan pula karena tidak tertarik. Namun, kembali lagi Yudha merasa tidak tega melakukannya. Terlalu banyak yang menjadi alasan pria itu berpikir dua kali, salah-satunya perasaan bersalah.

"Kenapa diam? Kamu tidur ya jangan-jangan?" tanya Kalila menghela napas panjang, sejak tadi dia menunggu, tapi sang suami tak jua memberikan jawaban.

"Belum, aku belum tidur, Kalila."

"Mana? Kenapa jauh sekali ... kamu tidur di sofa ya?" Tidak puas hanya dengan bertanya, Kalila meraba ke sisi tempat tidur dan memang tidak bisa menggapai tubuh sang suami.

"Hah? Ti-tidak, aku di ranjang," jawab Yudha menahan napas usai menghindari gerakan tangan Kalila.

Entah apa yang Yudha pikirkan sehingga menjauh tiba-tiba. Raut wajah Kalila tampak berubah, dia kecewa dan kembali merasa Yudha tidak menginginkan dia sepenuhnya. Perlahan wanita itu menarik kembali tangannya, padahal sudah suami, tapi Yudha seolah tak tertarik sama sekali.

"Te-terus kenapa diam saja? Apa tidak sebaiknya dimulai sekarang?" Meski rasa malu sudah luar biasa, Kalila masih nekat bertanya seolah berharap Yudha benar-benar menyentuhnya malam ini.

"Ja-jangan malam ini, lain kali saja," tolak Yudha setelah cukup lama terdiam, suara itu terdengar pelan bahkan setengah berbisik.

"Lain kali?" tanya Kalila lagi, dadanya sudah panas mendengar jawaban Yudha.

"Iya, lain kali saja ... tidurlah, sudah malam, Kalila."

Seketika jiwanya sebagai wanita yang pernah terbuang kembali menyeruak dalam diri Kalila. Hatinya sensitif dan selalu berpikir buruk terhadap perlakuan orang lain padanya. Hanya karena kebutaan, dia seolah kehilangan dunia.

Tanpa mengucapkan apa-apa, Kalila berbalik dan memilih membelakangi Yudha. Sakit, dalam diam wanita itu kembali meratapi lukanya. Tanpa sadar, butiran kristal bening membasah di pelupuk matanya.

Semudah itu takdir mematahkan dirinya, sekejab dunia Kalila benar-benar berbeda. Dia tersenyum miris dengan tangis yang dia tahan susah payah. Tidak lagi ada istilah primadona, fakta yang terjadi sekarang pria yang sudah seranjang saja tidak tertarik.

Seketika Kalila berpikir keras, apa mungkin sebenarnya yang dia alami bukan hanya kebutaan? Melainkan cacat seumur hidup di wajah atau sekujur tubuhnya. Kalila meraba wajahnya pelan-pelan, dia memastikan mungkin ada bekas luka yang bisa dia rasakan.

"Kata mama aku masih cantik, kata papa juga begitu ... cuma Kama saja yang bilang aku jelek, itu juga karena mata dia yang salah." Kalila berusaha menenangkan diri, berusaha meyakinkan hatinya bahwa dugaan kali ini salah.

Sayang, keyakinan itu hanya bertahan sesaat karena setelahnya hati Kalila kembali goyah mengingat sikap Yudha barusan "Tapi kenapa suamiku bahkan menghindar, papa tidak menikahkanku dengan pengasuh, 'kan?" tanya Kalila kembali dalam benaknya.

Pikiran Kalila semakin kacau, jika benar iya maka perasaannya selama ini sangat salah. Pria yang ada di sisinya hanya melakukan tugas, bukan menempatkan diri sebagai suami dan itu membuatnya benar-benar sakit hingga isak tangis yang tadi pecah begitu saja.

Detik itu tangisnya pecah, detik itu pula Yudha merengkuhnya dari belakang hingga membuat Kalila buru-buru menggigit bibirnya. Dia belum bisa menyimpulkan bagaimana suaminya, Kalila juga seakan sama sekali tidak mengenal pria ini bagaimana.

"Kamu lelah dan aku tidak tega ... jangan berpikir macam-macam, Kalila," ucap Yudha begitu lembut seraya memintanya berbalik perlahan.

Jelas saja Kalila tidak serta merta menurut, malu dan kekesalan dalam dirinya seolah menyatu menjadi sebuah kemarahan yang menjalar di sekujur tubuhnya. Namun, kelembutan Yudha lagi-lagi membuatnya kalah.

Berkali-kali Yudha meminta maaf sembari menyeka air mata sang istri. Pria itu menggigit bibir lantaran sadar jika malam ini sudah menyakiti wanitanya. Jahat sekali dirinya, sedikitpun tidak dia duga jika Kalila sebenarnya menangis sejak tadi.

"Benar karena itu?" tanya Kalila masih sesenggukan, matanya yang kini memerah tetap menatap kosonh ke depan.

"Benar, aku tahu kamu lelah walau bilang tidak," jawab Yudha seraya mengusap puncak kepala sang istri, untuk masalah ini memang tidak berbohong dan lelahnya Kalila terlalu kentara di mata Yudha.

"Bukan karena yang lain?"

"Yang lain gimana?" Yudha tahu belum saatnya tersenyum, tapi pertanyaan Kalila membuat sudut bibirnya tertarik begitu tipis.

"Wajahku cacat atau hal lain yang membuatmu tidak tertarik malam ini, katakan saja aku tidak masalah," pinta Kalila seketika membuat senyum Yudha pudar seketika.

Yudha salah menduga, sama sekali Kalila bukan berpikir tentang sosok wanita lain di hidup Yudha, melainkan sesuatu yang membuat dada Yudha terasa sesak bak dihantam bongkahan batu besar.

"Tidak, kamu sangat cantik ... semua yang ada padamu sangat-sangat cantik, mata, hidung, alis, dagu dan bibirmu tidak ada yang salah." Yudha bicara lembut tapi penuh penekanan, jemarinya yang menelurusi wajah sang istri begitu lembut sesuai dengan ucapannya.

"Benarkah?" tanya Kalila berbinar, senyum itu mulai terbit dan kesedihan beberapa saat lalu seolah menghilang begitu Yudha melakukan hal itu.

"Tentu saja, karena itu aku tidak tega andai nanti kamu kelelahan, bisa habis aku dihajar papa," bisik Yudha dengan jarak yang begitu dekat, bahkan deru napas yang begitu hangat dapat Kalila rasakan hingga dia benar-benar merasa lebih tenang.

.

.

Jika pria lain akan membuat istrinya menangis dengan kenikmatan, di sisi lain Yudha justru sebaliknya. Kalila memang menangis, tapi karena dia yang enggan menyentuh dengan alasan tidak tega.

Tidak tega berkepanjangan yang bertahan hingga menjelang pagi. Setelah sempat menenangkannya beberapa jam lalu, kini Yudha masih terjaga dan terus memandangi sang istri yang tidur di sampingnya.

"Dia semakin cantik jika diam begini," gumam Yudha tersenyum tipis.

Sejak tadi, Yudha sama sekali tidak melepaskannya dari pandangan. Pria itu meringis kala merasakan keram di lengan yang kini Kalila gunakan sebagai bantalnya. Satu bulan pendekatan ternyata benar-benar berhasil membuat Kalila ketergantungan sosok Yudha dalam hidupnya. Hingga, setelah menikah dia tidak banyak drama, seketika Yudha tersenyum miris mengingat bagaimana dirinya saat ini.

"Maaf, aku merasa belum pantas memilikimu seutuhnya, Kalila," ucap Yudha menatapnya begitu dalam, perlahan mengikis jarak dengan jantung yang kini berdegub tak karu-karuan.

Napas pria itu mulai tidak aman, semakin dekat Yudha semakin berusaha menahan napas lantaran takut istrinya terbangun. Begitu pelan Yudha lakukan, setelah berperang dengan ketakutan dia berhasil mengecup bibir ranum Kalila yang sejak satu bulan terakhir hanya bisa dia pandangi.

Tidak ada kata lain, hanya manis yang Yudha rasakan. Niat awal hanya mengecup pelan, Yudha Justru memperdalam ciumannya. Telanjur basah, Yudha ternyata sedikit mengingkari janjinya pada diri sendiri yang mengatakan hanya ingin mengecup pelan.

"Hmmpp."

Yudha buru-buru menjauhkan wajah dan mengatupkan bibirnya kuat-kuat. Panik sekali, darah Yudha seakan tumpah kala merasakan reaksi Kalila yang terdengar tidak nyaman akibat ulah Yudha. "Memalukan, kalau ketahuan bagaimana!!"

.

.

- To Be Continued -

Terpopuler

Comments

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Halal Yudha..... ngapain ditahan??

2024-04-07

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

YAA CANTIK, DARI TURUNAN TAMPAN2 & CANTIK2.. GIAN DARI TURUNAN TAMPAN & CANTIK, BGITU JUGA RADHA, DARI MAYA YG CANTIK, & ARDI YG JUGA TAMPAN..

2024-01-14

1

💜jiminaa💜🐣

💜jiminaa💜🐣

kisah kalila gak klah seru

2023-10-26

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Kalila
2 BAB 02 - Aku Punya Pilihan Sendiri
3 BAB 03 - Aku Tidak Sempurna
4 BAB 04 - Jodoh
5 BAB 05 - Berdesir
6 BAB 06 - Kamu Cantik
7 BAB 07 - Aku Mimpi
8 BAB 08 - Tak Lagi Sama
9 BAB 09 - Peingatan Kama
10 BAB 10 - Mirip Mantan
11 BAB 11 - First Kiss
12 BAB 12 - Sedikit Saja Tentangnya.
13 BAB 13 - Sama, Seperti Mama
14 BAB 14 - Tidak Selamanya Orang Lama
15 BAB 15 - Jaga Istrimu
16 BAB 16 - Aku Ingin Melihatmu
17 BAB 17 - Tidak Ingin Terulang
18 BAB 18 - Belum Siap Sepenuhnya
19 BAB 19 - Pencemaran Suara
20 BAB 20 - Belum Dua Kali
21 BAB 21 - Aslinya Dia Begini?
22 BAB 22 - Bukan Istri Rahasia
23 BAB 23 - Jadi Istri Saja Dulu
24 BAB 24 - Tidak Bisa Dipercaya
25 BAB 25 - Merasa Bersalah
26 BAB 26 - Tutup Mulutmu
27 BAB 27 - Aku Memilihnya
28 BAB 28 - Apa Hatimu Bergetar?
29 BAB 29 - Hanya Berdua
30 BAB 30 - Andai
31 BAB 31 - Egois
32 BAB 32 - Tidak Ada Yang Buruk
33 BAB 33 - Teruslah Seperti Ini
34 BAB 34 - Sama Kerasnya
35 BAB 35 - Janji Kelingking
36 BAB 36 - Bom Waktu
37 BAB 37 - Kembali, Kalila!!
38 BAB 38 - Beri Dia Waktu
39 BAB 39 - Dekat, tapi Sulit Kugapai
40 BAB 40 - Cinta Tanpa Tapi
41 BAB 41 - Dia Menyakitiku
42 BAB 42 - Berbalas
43 BAB 43 - Sampai Kapan?
44 BAB 44 - Titik Temu
45 BAB 45 - Gelora Kerinduan
46 BAB 46 - Teman Hidup
47 BAB 47 - Ancaman Sesungguhnya.
48 BAB 48 - Kabar Baik/Buruk?
49 BAB 49 - Tukar Tambah
50 BAB 50 - Dia Sempurna
51 BAB 51 - Petaka
52 BAB 52 - Tidak Beres
53 BAB 53 - Orang Yang Sama?
54 BAB 54 - Permintaan Kalila
55 BAB 55 - Habis Sabarnya
56 BAB 56 - Begitulah Cinta
57 BAB 57 - Dilarang Perhitungan
58 BAB 58 - Karma Is Real
59 BAB 59 - Tawanan Hati Prayudha Bagas Tami
60 BAB 60 - Aku Lawanmu
61 BAB 61 - Jangan Minta Maaf
62 BAB 62 - Seharusnya Usai
63 BAB 63 - Sama Iyanya
64 BAB 64 - Dugaan Yudha
65 BAB 65 - Terpaut
66 BAB 66 - Kabar Baik
67 BAB 67 - Janji Kedua
68 BAB 68 - Sampai Akhir
69 BAB 69 - Pengorbanan Atau Kebodohan?
70 BAB 70 - Tidak Tertolong.
71 BAB 71 - Tidak Bisa Marah
72 Promo Karya Baru - Berondong Bayaran
73 BAB 72 - Masih Sama
74 BAB 73 - Pertama Dan Terakhir
75 BAB 74 - Cita-Cita Lama
76 BAB 75 - Bidadari Tak Bersayap
77 BAB 76 - Sampai Akhir
78 BAB 77 - Telmi
79 BAB 78 - Double Date/Double Death
80 BAB 79 - Hancurnya Harapan Kalila
81 BAB 80 - Ipar Paling Merepotkan
82 BAB 81 - Sampai Jadi Debu
83 BAB 82 - Jangan Usik Lagi.
84 BAB 83 - Bukti Cinta
85 BAB 84 - Memang Perlu Bicara
86 BAB 85 - Rahasia Terpendam Kalila
87 BAB 86 - Suami Impian
88 BAB 87 - Menghitung Hari
89 BAB 88 - Endingku Bersamamu (End)
90 Season 2 - Suamiku Bukan Milikku
91 Season 2 - Tamu Tak Diundang
92 Season 2 - Siksaan Termanis
93 Season 2 - Sakit Tak Tertandingi
94 Season 2 - Dia Pemeran Utama
95 Season 2 - Buta Yang Sebenarnya
96 Season 2 - Tetaplah Begini
97 Season 2 - Wish List
98 Season 2 - Cukup Berdua
99 Season 2 - Jangan Hukum Aku (Jack)
100 Season 2 - Tidak Akan (Ending)
101 Bonchap - Back To Semarang
102 Promo Karya Baru (Kama) - Pengasuh Majikan Impoten
Episodes

Updated 102 Episodes

1
BAB 01 - Kalila
2
BAB 02 - Aku Punya Pilihan Sendiri
3
BAB 03 - Aku Tidak Sempurna
4
BAB 04 - Jodoh
5
BAB 05 - Berdesir
6
BAB 06 - Kamu Cantik
7
BAB 07 - Aku Mimpi
8
BAB 08 - Tak Lagi Sama
9
BAB 09 - Peingatan Kama
10
BAB 10 - Mirip Mantan
11
BAB 11 - First Kiss
12
BAB 12 - Sedikit Saja Tentangnya.
13
BAB 13 - Sama, Seperti Mama
14
BAB 14 - Tidak Selamanya Orang Lama
15
BAB 15 - Jaga Istrimu
16
BAB 16 - Aku Ingin Melihatmu
17
BAB 17 - Tidak Ingin Terulang
18
BAB 18 - Belum Siap Sepenuhnya
19
BAB 19 - Pencemaran Suara
20
BAB 20 - Belum Dua Kali
21
BAB 21 - Aslinya Dia Begini?
22
BAB 22 - Bukan Istri Rahasia
23
BAB 23 - Jadi Istri Saja Dulu
24
BAB 24 - Tidak Bisa Dipercaya
25
BAB 25 - Merasa Bersalah
26
BAB 26 - Tutup Mulutmu
27
BAB 27 - Aku Memilihnya
28
BAB 28 - Apa Hatimu Bergetar?
29
BAB 29 - Hanya Berdua
30
BAB 30 - Andai
31
BAB 31 - Egois
32
BAB 32 - Tidak Ada Yang Buruk
33
BAB 33 - Teruslah Seperti Ini
34
BAB 34 - Sama Kerasnya
35
BAB 35 - Janji Kelingking
36
BAB 36 - Bom Waktu
37
BAB 37 - Kembali, Kalila!!
38
BAB 38 - Beri Dia Waktu
39
BAB 39 - Dekat, tapi Sulit Kugapai
40
BAB 40 - Cinta Tanpa Tapi
41
BAB 41 - Dia Menyakitiku
42
BAB 42 - Berbalas
43
BAB 43 - Sampai Kapan?
44
BAB 44 - Titik Temu
45
BAB 45 - Gelora Kerinduan
46
BAB 46 - Teman Hidup
47
BAB 47 - Ancaman Sesungguhnya.
48
BAB 48 - Kabar Baik/Buruk?
49
BAB 49 - Tukar Tambah
50
BAB 50 - Dia Sempurna
51
BAB 51 - Petaka
52
BAB 52 - Tidak Beres
53
BAB 53 - Orang Yang Sama?
54
BAB 54 - Permintaan Kalila
55
BAB 55 - Habis Sabarnya
56
BAB 56 - Begitulah Cinta
57
BAB 57 - Dilarang Perhitungan
58
BAB 58 - Karma Is Real
59
BAB 59 - Tawanan Hati Prayudha Bagas Tami
60
BAB 60 - Aku Lawanmu
61
BAB 61 - Jangan Minta Maaf
62
BAB 62 - Seharusnya Usai
63
BAB 63 - Sama Iyanya
64
BAB 64 - Dugaan Yudha
65
BAB 65 - Terpaut
66
BAB 66 - Kabar Baik
67
BAB 67 - Janji Kedua
68
BAB 68 - Sampai Akhir
69
BAB 69 - Pengorbanan Atau Kebodohan?
70
BAB 70 - Tidak Tertolong.
71
BAB 71 - Tidak Bisa Marah
72
Promo Karya Baru - Berondong Bayaran
73
BAB 72 - Masih Sama
74
BAB 73 - Pertama Dan Terakhir
75
BAB 74 - Cita-Cita Lama
76
BAB 75 - Bidadari Tak Bersayap
77
BAB 76 - Sampai Akhir
78
BAB 77 - Telmi
79
BAB 78 - Double Date/Double Death
80
BAB 79 - Hancurnya Harapan Kalila
81
BAB 80 - Ipar Paling Merepotkan
82
BAB 81 - Sampai Jadi Debu
83
BAB 82 - Jangan Usik Lagi.
84
BAB 83 - Bukti Cinta
85
BAB 84 - Memang Perlu Bicara
86
BAB 85 - Rahasia Terpendam Kalila
87
BAB 86 - Suami Impian
88
BAB 87 - Menghitung Hari
89
BAB 88 - Endingku Bersamamu (End)
90
Season 2 - Suamiku Bukan Milikku
91
Season 2 - Tamu Tak Diundang
92
Season 2 - Siksaan Termanis
93
Season 2 - Sakit Tak Tertandingi
94
Season 2 - Dia Pemeran Utama
95
Season 2 - Buta Yang Sebenarnya
96
Season 2 - Tetaplah Begini
97
Season 2 - Wish List
98
Season 2 - Cukup Berdua
99
Season 2 - Jangan Hukum Aku (Jack)
100
Season 2 - Tidak Akan (Ending)
101
Bonchap - Back To Semarang
102
Promo Karya Baru (Kama) - Pengasuh Majikan Impoten

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!