BAB 04 - Jodoh

"Aku tidak sempurna, apa yang kamu harapkan dari wanita buta sepertiku?"

Yudha terdiam, tangannya terhenti dan kini hanya mampu menghela napas panjang. Andai saja Kalila tahu apa yang terjadi, pertanyaan itu tidak akan terlontar dari bibirnya. Tidak mungkin pula dia akan bersikap lembut di hadapan Yudha, tapi untuk saat ini akan lebih baik Yudha mengikuti permintaan mertuanya.

"Aku tidak yakin bisa melayanimu dengan baik, bahkan menyiapkan kemeja untukmu bekerja seperti yang mama lakukan aku tidak bisa ... kenapa mau menikahiku? Padahal aku yakin di luar sana ada banyak wanita yang bersedia menjadi istrimu," papar Kalila panjang lebar, untuk pertama kalinya dia agak sedikit banyak bicara di hadapan Yudha.

"Kamu percaya jodoh, Kalila?" Beberapa saat dia terdiam mendengar penuturan Kalila, kini Yudha balik bertanya.

"Jodoh?" Kalila mengerjap pelan, panjang lebar dia bicara, dan Yudha hanya melempar pertanyaan semacam itu.

"Iya jodoh ... seseorang pernah berkata, sekeras apapun kamu meminta, jika dia bukan orangnya maka percuma. Begitu juga sebaliknya, tanpa diusahakan dan tanpa diduga sekalipun, jika sudah ditakdirkan berjodoh kita tidak bisa mengelak."

Bijak sekali dia sore ini, kalau tidak salah ingat begitulah kalimat yang sempat dia dengar dari Sean, teman dekatnya yang datang di hari pernikahan Yudha.

"Jadi? Kita bersatu karena berjodoh?"

"Hm, apa Kalila keberatan jodohnya bukan Juan?" tanya Yudha merapikan rambut Kalila yang menutupi wajahnya akibat wanita itu menduduk demi menyembunyikan semburat merah di sana.

"Tidak," jawabnya kemudian tertawa pelan, tampak jelas tidak ada kebohongan di balik indah matanya.

"Kenapa tertawa? Geli memang?" Yudha mengerutkan dahi, apa mungkin dia salah bicara sampai Kalila tertawa mendengar ucapannya.

"Lucu saja, aku seperti bayi lagi kamu tanya begitu," jelas Kalila sejujur-jujurnya, walau memang setiap kali menghampiri Yudha kerap bicara dengan cara itu, tetap saja dia merasa lucu.

"Sial, kupikir dia senyum selama ini karena salah tingkah," batin Yudha seraya menggigit bibir, agaknya dia terbawa suasana akibat berinteraksi dengan keponakannya.

"Akan kuhentikan jika kamu tidak nyaman," ucap Yudha yang seketika membuat Kalila terdiam, dia tidak lagi tertawa dan menutup mulutnya dengan telapak tangan.

"Bu-bukan begitu, nyaman kok ... maaf, jangan marah."

Respon Kalila di luar dugaan, dia tampak panik dan berusaha meraih jemari Yudha. Entah apa sebabnya, tapi hanya karena itu Kalila melontarkan kata maaf. Padahal, sedikitpun tidak ada niat Yudha untuk marah, tepatnya tidak akan mungkin bisa dia marah.

Tidak berhenti di sana, Kalila lebih aneh lagi karena tiba-tiba meminta Yudha untuk membantunya mandi. Seolah sengaja dan benar-benar takut Yudha marah hanya karena hal sepele itu, Kalila mengalihkan perhatian dengan berbagai cara.

.

.

"Yakin mau dibantu?" tanya Yudha santai. Sekalipun jantung pria itu seolah ingin pindah dari tempatnya, tapi dia berusaha setenang mungkin.

"Yakin, aku takut nanti jatuh di kamar mandi ... kata mama kalau sudah menikah, mandinya sama suami." Sama seperti Yudha, wanita itu sebenarnya seakan tengah berkhianat dari apa yang dia rasa.

"Mandi sama suami?" Sebelumnya masih bisa santai, tapi untuk kali ini gugupnya Yudha mulai kentara dan wajah pria itu kini memerah.

"Iya, sekalian kamu mandi juga."

Hanya karena takut Yudha marah, dia mengorbankan diri untuk mandi bersama sore ini. Entah dari mana keberanian itu muncul, tapi bagi Kalila akan lebih baik demi pasangannya tidak marah.

Jika dia masih bisa melihat, mungkin mudah saja merayu Yudha. Namun, jika dalam keadaan begini, andai nanti Yudha tinggalkan sendirian di dalam kamar, hendak bagaimana dirinya.

Rasa takutlah yang membuat Kalila mengambil jalan tengah dengan penuh resiko semacam itu. Hatinya berdegup tak karuan, sadar jika sedang bunuh diri karena pria yang kini dia genggam jemarinya adalah laki-laki yang telah resmi menjadi seorang suami.

Yudha yang mendapat penawaran itu jelas mau-mau saja. Mana mungkin dia menolak, walau sebenarnya tanpa Kalila minta dia akan tetap melakukan itu atas dasar tanggung jawab dan memenuhi janjinya pada kedua orangtua Kalila.

Sejak lama Yudha hanya bisa melihatnya, bahkan ketika bicara berdua tidak berani menyentuh kulit Kalila sedikitpun. Kini, keduanya berada di dalam kamar mandi dengan perasaan yang sama-sama tidak dapat didefinisikan.

"Bu-buka bajumu." Titik akhir Yudha berpura-pura santai, dia lemah juga pada akhirnya.

"Bukain, aku mana bisa." Kalila pasrah dan begitu percaya Yudha tidak akan mencuri kesempatan.

"Aku yang buka?" tanya Yudha memastikan, khawatir nanti berakhir pemukulan karena wanita biasanya kerap di luar dugaan.

"Iya, kamu saja yang buka."

Yudha mengusap wajahnya kasar, tangannya bergetar kala hendak melucuti pakaian sang istri. Andai saja Kalila bisa melihat bagaimana dirinya saat ini, mungkin Kalila akan merasa menang karena Yudha lebih gugup berkali lipat darinya.

"Mandi bersama adalah perkenalan yang baik untuk pengantin baru, cobalah."

Sial, dalam keadaan seperti ini dia mengingat kata-kata mutiara dari akun sosial media yang pernah dia baca beberapa hari sebelum menikah. Yudha pria biasa, dia sudah dewasa dan jelas saja dihadapkan dengan pemandangan semacam ini menghidupkan jiwa kelelakiannya.

"Sudah?"

"Hem, sudah, biasanya dibantuin gimana?" tanya Yudha kemudian menggigit bibir dan memalingkan wajah karena sang istri benar-benar polos saat ini.

"Minta samponya, aku tidak ingat kemarin mama taruh dimana," pinta Kalila menengadahkan tangan pada Yudha.

"Oh sebentar."

Lain yang diperintahkan, lain yang dilakukan. Kalila meminta agar Yudha memberikan sampo di tangannya, tapi yang terjadi kini justru Yudha ambil alih dan mulai menggosok kepala Kalila begitu pelan.

"Kenapa jadi kamu yang mandiin? Aku bisa sendiri mandinya, kamu mandi juga biar kita selesai sama-sama," tuturnya menghentikan gerakan tangan Yudha, dari jarak sedekat itu dapat dia lihat secantik apa wanita ini.

Kalila tetap mendongak meski tahu tatapannya tidak akan berguna. Mungkin karena dahulu dia terbiasa selalu memandang lawan bicaranya, untuk itu kali ini dia tetap melakukan hal yang sama.

"Telanjur, aku akan menyelesaikannya," jawab Yudha menurunkan tangan Kalila begitu lembut, dia akan lakukan sampai selesai walau harus berperang melawan gejolak dalam dirinya kala melihat Kalila.

"Atau mau coba saling mandiin? Aku bisa meraih rambut kamu? Sini sam_"

"No!! Ti-tidak, Kalila biar aku mandi sendiri saja," ucap Yudha kini melampiaskan perasaan dengan menggigit kausnya.

Demi Tuhan, Yudha hanya ingin kegiatan ini berakhir segera. Meski bukan pertama kali melihat lekuk tubuh wanita, tapi yang pertama kali dia lihat secara gamblang adalah sang istri. Celakanya, hanya karena melihat dan Kalila tidak menggodanya saja sudah berhasil membuat sesuatu terbangun dan Yudha bingung bagaimana nantinya.

"Biar cepat, aku bisa asal kamu nunduk sedikit saja, pelan kok tidak akan per_"

"Tidak, Kalila, Please!! Jangan bicara lagi okay ... atau kamu mau aku lepas kendali di sini?"

.

.

- To Be Continued -

Terpopuler

Comments

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Normal Yudha....

2024-04-07

0

adning iza

adning iza

masyud imanmu diuji😁😁😁😁😁

2024-03-12

0

sherly

sherly

uji nyali ya Yudha... kalo dah menyerah lambaikan tangan pak... hahahaha

2023-12-19

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Kalila
2 BAB 02 - Aku Punya Pilihan Sendiri
3 BAB 03 - Aku Tidak Sempurna
4 BAB 04 - Jodoh
5 BAB 05 - Berdesir
6 BAB 06 - Kamu Cantik
7 BAB 07 - Aku Mimpi
8 BAB 08 - Tak Lagi Sama
9 BAB 09 - Peingatan Kama
10 BAB 10 - Mirip Mantan
11 BAB 11 - First Kiss
12 BAB 12 - Sedikit Saja Tentangnya.
13 BAB 13 - Sama, Seperti Mama
14 BAB 14 - Tidak Selamanya Orang Lama
15 BAB 15 - Jaga Istrimu
16 BAB 16 - Aku Ingin Melihatmu
17 BAB 17 - Tidak Ingin Terulang
18 BAB 18 - Belum Siap Sepenuhnya
19 BAB 19 - Pencemaran Suara
20 BAB 20 - Belum Dua Kali
21 BAB 21 - Aslinya Dia Begini?
22 BAB 22 - Bukan Istri Rahasia
23 BAB 23 - Jadi Istri Saja Dulu
24 BAB 24 - Tidak Bisa Dipercaya
25 BAB 25 - Merasa Bersalah
26 BAB 26 - Tutup Mulutmu
27 BAB 27 - Aku Memilihnya
28 BAB 28 - Apa Hatimu Bergetar?
29 BAB 29 - Hanya Berdua
30 BAB 30 - Andai
31 BAB 31 - Egois
32 BAB 32 - Tidak Ada Yang Buruk
33 BAB 33 - Teruslah Seperti Ini
34 BAB 34 - Sama Kerasnya
35 BAB 35 - Janji Kelingking
36 BAB 36 - Bom Waktu
37 BAB 37 - Kembali, Kalila!!
38 BAB 38 - Beri Dia Waktu
39 BAB 39 - Dekat, tapi Sulit Kugapai
40 BAB 40 - Cinta Tanpa Tapi
41 BAB 41 - Dia Menyakitiku
42 BAB 42 - Berbalas
43 BAB 43 - Sampai Kapan?
44 BAB 44 - Titik Temu
45 BAB 45 - Gelora Kerinduan
46 BAB 46 - Teman Hidup
47 BAB 47 - Ancaman Sesungguhnya.
48 BAB 48 - Kabar Baik/Buruk?
49 BAB 49 - Tukar Tambah
50 BAB 50 - Dia Sempurna
51 BAB 51 - Petaka
52 BAB 52 - Tidak Beres
53 BAB 53 - Orang Yang Sama?
54 BAB 54 - Permintaan Kalila
55 BAB 55 - Habis Sabarnya
56 BAB 56 - Begitulah Cinta
57 BAB 57 - Dilarang Perhitungan
58 BAB 58 - Karma Is Real
59 BAB 59 - Tawanan Hati Prayudha Bagas Tami
60 BAB 60 - Aku Lawanmu
61 BAB 61 - Jangan Minta Maaf
62 BAB 62 - Seharusnya Usai
63 BAB 63 - Sama Iyanya
64 BAB 64 - Dugaan Yudha
65 BAB 65 - Terpaut
66 BAB 66 - Kabar Baik
67 BAB 67 - Janji Kedua
68 BAB 68 - Sampai Akhir
69 BAB 69 - Pengorbanan Atau Kebodohan?
70 BAB 70 - Tidak Tertolong.
71 BAB 71 - Tidak Bisa Marah
72 Promo Karya Baru - Berondong Bayaran
73 BAB 72 - Masih Sama
74 BAB 73 - Pertama Dan Terakhir
75 BAB 74 - Cita-Cita Lama
76 BAB 75 - Bidadari Tak Bersayap
77 BAB 76 - Sampai Akhir
78 BAB 77 - Telmi
79 BAB 78 - Double Date/Double Death
80 BAB 79 - Hancurnya Harapan Kalila
81 BAB 80 - Ipar Paling Merepotkan
82 BAB 81 - Sampai Jadi Debu
83 BAB 82 - Jangan Usik Lagi.
84 BAB 83 - Bukti Cinta
85 BAB 84 - Memang Perlu Bicara
86 BAB 85 - Rahasia Terpendam Kalila
87 BAB 86 - Suami Impian
88 BAB 87 - Menghitung Hari
89 BAB 88 - Endingku Bersamamu (End)
90 Season 2 - Suamiku Bukan Milikku
91 Season 2 - Tamu Tak Diundang
92 Season 2 - Siksaan Termanis
93 Season 2 - Sakit Tak Tertandingi
94 Season 2 - Dia Pemeran Utama
95 Season 2 - Buta Yang Sebenarnya
96 Season 2 - Tetaplah Begini
97 Season 2 - Wish List
98 Season 2 - Cukup Berdua
99 Season 2 - Jangan Hukum Aku (Jack)
100 Season 2 - Tidak Akan (Ending)
101 Bonchap - Back To Semarang
102 Promo Karya Baru (Kama) - Pengasuh Majikan Impoten
Episodes

Updated 102 Episodes

1
BAB 01 - Kalila
2
BAB 02 - Aku Punya Pilihan Sendiri
3
BAB 03 - Aku Tidak Sempurna
4
BAB 04 - Jodoh
5
BAB 05 - Berdesir
6
BAB 06 - Kamu Cantik
7
BAB 07 - Aku Mimpi
8
BAB 08 - Tak Lagi Sama
9
BAB 09 - Peingatan Kama
10
BAB 10 - Mirip Mantan
11
BAB 11 - First Kiss
12
BAB 12 - Sedikit Saja Tentangnya.
13
BAB 13 - Sama, Seperti Mama
14
BAB 14 - Tidak Selamanya Orang Lama
15
BAB 15 - Jaga Istrimu
16
BAB 16 - Aku Ingin Melihatmu
17
BAB 17 - Tidak Ingin Terulang
18
BAB 18 - Belum Siap Sepenuhnya
19
BAB 19 - Pencemaran Suara
20
BAB 20 - Belum Dua Kali
21
BAB 21 - Aslinya Dia Begini?
22
BAB 22 - Bukan Istri Rahasia
23
BAB 23 - Jadi Istri Saja Dulu
24
BAB 24 - Tidak Bisa Dipercaya
25
BAB 25 - Merasa Bersalah
26
BAB 26 - Tutup Mulutmu
27
BAB 27 - Aku Memilihnya
28
BAB 28 - Apa Hatimu Bergetar?
29
BAB 29 - Hanya Berdua
30
BAB 30 - Andai
31
BAB 31 - Egois
32
BAB 32 - Tidak Ada Yang Buruk
33
BAB 33 - Teruslah Seperti Ini
34
BAB 34 - Sama Kerasnya
35
BAB 35 - Janji Kelingking
36
BAB 36 - Bom Waktu
37
BAB 37 - Kembali, Kalila!!
38
BAB 38 - Beri Dia Waktu
39
BAB 39 - Dekat, tapi Sulit Kugapai
40
BAB 40 - Cinta Tanpa Tapi
41
BAB 41 - Dia Menyakitiku
42
BAB 42 - Berbalas
43
BAB 43 - Sampai Kapan?
44
BAB 44 - Titik Temu
45
BAB 45 - Gelora Kerinduan
46
BAB 46 - Teman Hidup
47
BAB 47 - Ancaman Sesungguhnya.
48
BAB 48 - Kabar Baik/Buruk?
49
BAB 49 - Tukar Tambah
50
BAB 50 - Dia Sempurna
51
BAB 51 - Petaka
52
BAB 52 - Tidak Beres
53
BAB 53 - Orang Yang Sama?
54
BAB 54 - Permintaan Kalila
55
BAB 55 - Habis Sabarnya
56
BAB 56 - Begitulah Cinta
57
BAB 57 - Dilarang Perhitungan
58
BAB 58 - Karma Is Real
59
BAB 59 - Tawanan Hati Prayudha Bagas Tami
60
BAB 60 - Aku Lawanmu
61
BAB 61 - Jangan Minta Maaf
62
BAB 62 - Seharusnya Usai
63
BAB 63 - Sama Iyanya
64
BAB 64 - Dugaan Yudha
65
BAB 65 - Terpaut
66
BAB 66 - Kabar Baik
67
BAB 67 - Janji Kedua
68
BAB 68 - Sampai Akhir
69
BAB 69 - Pengorbanan Atau Kebodohan?
70
BAB 70 - Tidak Tertolong.
71
BAB 71 - Tidak Bisa Marah
72
Promo Karya Baru - Berondong Bayaran
73
BAB 72 - Masih Sama
74
BAB 73 - Pertama Dan Terakhir
75
BAB 74 - Cita-Cita Lama
76
BAB 75 - Bidadari Tak Bersayap
77
BAB 76 - Sampai Akhir
78
BAB 77 - Telmi
79
BAB 78 - Double Date/Double Death
80
BAB 79 - Hancurnya Harapan Kalila
81
BAB 80 - Ipar Paling Merepotkan
82
BAB 81 - Sampai Jadi Debu
83
BAB 82 - Jangan Usik Lagi.
84
BAB 83 - Bukti Cinta
85
BAB 84 - Memang Perlu Bicara
86
BAB 85 - Rahasia Terpendam Kalila
87
BAB 86 - Suami Impian
88
BAB 87 - Menghitung Hari
89
BAB 88 - Endingku Bersamamu (End)
90
Season 2 - Suamiku Bukan Milikku
91
Season 2 - Tamu Tak Diundang
92
Season 2 - Siksaan Termanis
93
Season 2 - Sakit Tak Tertandingi
94
Season 2 - Dia Pemeran Utama
95
Season 2 - Buta Yang Sebenarnya
96
Season 2 - Tetaplah Begini
97
Season 2 - Wish List
98
Season 2 - Cukup Berdua
99
Season 2 - Jangan Hukum Aku (Jack)
100
Season 2 - Tidak Akan (Ending)
101
Bonchap - Back To Semarang
102
Promo Karya Baru (Kama) - Pengasuh Majikan Impoten

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!