BAB 10 - Mirip Mantan

Ketakutan Kalila berlanjut, tidak peduli walau Yudha sudah mencoba menenangkan dirinya, tetap saja dia takut. Bagaimana tidak, dahulu saja kala dia terlihat memukau bahkan dianggap sempurna, keluarga besar Juan tidak begitu menerima kehadirannya. Lantas bagaimana saat ini, pikir Kalila.

"Tenangkan dirimu, mereka pasti sudah melihat kita," bisik Yudha mengeratkan genggaman tangannya.

"Ada papamu?"

"Tentu saja," jawab Yudha tersenyum tipis, jujur saja tatapan Bima di depan sana membuatnya gugup.

Entah siapa yang merencanakan ini semua, tapi Yudha cukup terkejut melihat saudaranya juga ada di sana. Bima tidak sendiri, tapi juga dengan keluarga kecilnya yang membuat Yudha semakin berdegub tak karu-karuan.

"Ibumu?"

"Ada juga," jawab Yudha menatap ke arah sang istri yang kini tampak berkeringat karena gugup dihadapkan dengan situasi ini.

"Saudaramu?"

Yudha tertawa pelan, sejak kemarin Kalila sudah bertanya banyak tentang keluarga Yudha, terutama saudara. Stigma Kalila bahwa calon adik ipar itu tidak bersahabat masih begitu melekat.

Kalila beralasan dahulu saudara perempuan Juan dengan tegas mengatakan jika tidak suka padanya. Yudha mencoba membuka mata Kalila bahwa tidak ada yang ditakutkan, dia juga sudah menjelaskan bahwa kedua adiknya laki-laki dan menyukai kehadiran wanita.

Namun, ucapan Yudha kala itu agaknya tidak berhasil membuat Kalila tenang. Terbukti hari ini jemarinya masih dingin, Kalila juga melangkah begitu berat seolah tengah berada dalam masalah besar.

"Aku serius, adik-adikmu ada juga tidak?"

"Ada, tetap di sampingku maka kamu akan baik-baik saja."

Jawaban Yudha sama sekali tidak membuatnya santai, tapi justru semakin panas dingin. Terlebih lagi, kala Bima mulai menyapa dan menghampiri Yudha yang berdiri di hadapannya.

"Kau di sini?" tanya Yudha kala Bima memeluknya, entah atas dasar apa, tapi yang jelas tatapan pria itu seolah menegaskan jika dia bangga pada Yudha.

"Iya, sengaja ... ingin bertemu kakak ipar," jawab Bima kemudian menatap sekilas wanita cantik yang berada di sisi Yudha.

Tidak selesai di sana, Bima juga menyapa Kalila begitu hangat. Terlalu bersemangat, Bima hampir keadaan Kalila dan mengulurkan tangannya. Seketika tatapan dan mata tajam Yudha membuat Bima menarik tangannya segera.

Bima menggigit bibir dan khawatir Yudha tersinggung, keadaan berubah canggung sesaat. Bahkan saat Lengkara turut menyapa Kalila, Bima masih merasa tak enak hati dan serba salah.

Beruntung saja, di saat suasana tengah genting Raja yang hyperactive datang dan Memeluk Kalila sebagai bentuk sapaan. Ya, Bima memang selamat, tapi Yudha tidak sama sekali.

"Bidadari dari mana ini? Aku sudah menunggu Kak Lila dari lama, tahu!!" seru Raja menyambut hangat Kalila, tanpa dia sadari jika tindakannya membuat Yudha yang ramah mendadak tak bersahabat sama sekali.

"Oh iya? Ini Arjuna?" tanya Kalila menerka-nerka, dia tidak tahu bagaimana sikap kedua adik Yudha sebenarnya karena di hari pernikahan juga tidak seheboh ini.

"No, ini Raja ... aku yang paling tampan di antara mereka," jawab Raja seketika membuat ketakutan Kalila gugur segera.

Agaknya dia dipertemukan dengan orang-orang yang memang mengerti dengan keadaannya. Raja menarik tangan Kalila dan memintanya menyentuh wajah pria itu. Sama sekali tidak bisa Kalila simpulkan setampan apa, tapi yang jelas lebih tinggi dari Yudha.

"Gimana? Sudah berasa tampannya?"

"Iya, sudah," jawab Kalila tersenyum hangat, sebuah senyuman yang membuat Yudha tak tega untuk menghentikan Raja. Sebisa mungkin Yudha berpikir positif, besar kemungkinan Raja memang tengah menghibur istrinya.

"Ah senyumnya manis sekali, Kakak tahu tidak? Kalau senyum begini kakak mirip mantanku," celetuk Raja yang membuat Yudha berdecak dan mulai mengeluarkan taringnya.

"Kalau tidak senyum mirip siapa?" tanya Kalila baik-baik, entah karena hanya ingin menghargai Raja, atau memang benar penasaran dia tidak tahu juga.

"Calon istriku," jawab Raja tampak santai dan tengah bicara pada orang asing yang kerap dia goda.

"Calon istri kepalamu, hentikan, Raja!!" sentak Yudha benar-benar meledak pada akhirnya.

Sejak tadi dia diamkan, nyatanya Raja cari perkara dan kembali berlalu menjauh. Agaknya anak terbuang itu benar-benar perlu dibuang agar tidak membuat sakit kepala, pikir Yudha dengan kekesalan yang kini mengalir deras dalam darahnya.

"Sudah, Papa sama Ibu menunggu di dalam ... jika kau marah, maka kau yang kalah, Yudha." Bima mencoba menenangkan Yudha meski tahu sekesal apa perasaan saudaranya kini.

"Dia yang cari perkara, calon istri apanya!! Awas saja nanti, kublokir semua kartunya," umpat Yudha menatap kesal Raja yang sudah menghilang dari hadapan mereka, napas Yudha terasa tidak lega sekalipun sudah membuka dua kancing kemejanya.

.

.

Tidak jauh berbeda dengan keluarganya, Kalila merasakan kehangatan yang sama di keluarga sang suami. Kedatangannya disambut dengan baik, tidak ada yang mencela ataupun melontarkan kata-kata yang melukai hati Kalila, mungkin sudah Yudha wanti-wanti sebelumnya.

Kekhawatirannya tidak terbukti, tidak ada adik ipar cerewet, tidak ada pula mertua kejam seperti yang dia takutkan. Bahkan, para pelayan di sini benar-benar menghormati Kalila layaknya istri majikan.

Mungkin hanya di keluarga ini, orang-orang tidak mengganggapnya menyedihkan dan bersikap sebaik mungkin demi menjaga hati. Jika terus begini, kemungkinan besar Kalila tidak keberatan jika harus tinggal bersama mertua.

Tiba di kamar sang suami, Kalila tidak dapat membayangkan bagaimana keadaannya. Yudha mencoba memberikan gambaran begitu sabar pada Kalila kala mereka pertama kali masuk ke kamarnya.

"Delapan langkah dari meja rias, ada meja dan beberapa buku, siapa tahu kamu berminat buat bac_" Yudha memejamkan mata, seketika sesal berkecampuk dalam dirinya.

Percayalah, dia benar-benar tidak sengaja dan semua itu spontan lolos dari bibirnya. Kalila tidak marah, dia hanya tersenyum getir seraya mendengar ucapan Yudha.

"Maaf, Kalila, aku tidak sengaja."

"Tidak masalah, suatu saat aku pasti akan baca," jawabnya begitu yakin, Yudha yang kini menatapnya hanya menghela napas panjang. "Kamu tahu, aku sangat suka baca buku ... di rumah biasanya aku menghabiskan banyak waktu di ruang baca, hanya saja sekarang tidak bisa," lanjutnya lagi.

Istrinya sama sekali tidak marah, walau Yudha tahu kalimat itu mungkin luar biasa sakitnya. Yudha merusak semua hal dalam diri Kalila, wajar saja Papa Gian mengatakan jika kebutaan itu membuat Kalila kehilangan dunianya.

"Iya, nanti kamu akan baca lagi," ucap Yudha menempelkan dahi seraya memejamkan mata. Jarak keduanya begitu dekat, hingga helaan napas berat Yudha begitu terdengar nyata di telinga Kalila.

"Maafkan aku."

"Oh iya, keluarga kamu baik ternyata ... mereka benar-benar menerimaku, terima kasih ya." Kalila mengalihkan pembicaraan lantaran Yudha tak jua angkat bicara.

"Hm? Terima kasih untuk apa?"

"Sudah meyakinkan keluargamu untuk menerima wanita buta sepertiku. Aku yakin, pasti sangat sulit bukan?" tanya Kalila kemudian, sontak pertanyaan itu membuat batin Yudha terisis seketika.

"Tidak sama sekali, yang sulit itu justru meyakinkan wanita ini untuk menerimaku sebagai suami," ucap Yudha sebelum kemudian menggendong tubuh Kalila tanpa aba-aba, jelas hal itu membuat Kalila tergelak dan panik bersaman.

"Mau kemana? Kamu tidak akan melemparku dari jendela, 'kan?" tanya Kalila yang berhasil menciptakan gelak tawa untuk Yudha.

"Haha tidak, tapi ke ranjang," bisik Yudha seraya melangkah pelan menuju tempat tidur.

"Ranjang?"

.

.

- To Be Continued -

Terpopuler

Comments

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Keluarga yg sdh kompak....dan baik

2024-04-08

0

Puji Hartati Soetarno

Puji Hartati Soetarno

sambil ku ingat2 lagi ...Arjuna dan Radja,,adik2 Bima Yudha..adik beda ibu beda bapak...
berarti Radja Arjuna tetap ikut ortunya Yudha ya,dan ibu kandung mereka di penjara

2024-03-14

0

komalia komalia

komalia komalia

kalila tau engga kalau yudha yang nabrak ya

2023-10-09

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Kalila
2 BAB 02 - Aku Punya Pilihan Sendiri
3 BAB 03 - Aku Tidak Sempurna
4 BAB 04 - Jodoh
5 BAB 05 - Berdesir
6 BAB 06 - Kamu Cantik
7 BAB 07 - Aku Mimpi
8 BAB 08 - Tak Lagi Sama
9 BAB 09 - Peingatan Kama
10 BAB 10 - Mirip Mantan
11 BAB 11 - First Kiss
12 BAB 12 - Sedikit Saja Tentangnya.
13 BAB 13 - Sama, Seperti Mama
14 BAB 14 - Tidak Selamanya Orang Lama
15 BAB 15 - Jaga Istrimu
16 BAB 16 - Aku Ingin Melihatmu
17 BAB 17 - Tidak Ingin Terulang
18 BAB 18 - Belum Siap Sepenuhnya
19 BAB 19 - Pencemaran Suara
20 BAB 20 - Belum Dua Kali
21 BAB 21 - Aslinya Dia Begini?
22 BAB 22 - Bukan Istri Rahasia
23 BAB 23 - Jadi Istri Saja Dulu
24 BAB 24 - Tidak Bisa Dipercaya
25 BAB 25 - Merasa Bersalah
26 BAB 26 - Tutup Mulutmu
27 BAB 27 - Aku Memilihnya
28 BAB 28 - Apa Hatimu Bergetar?
29 BAB 29 - Hanya Berdua
30 BAB 30 - Andai
31 BAB 31 - Egois
32 BAB 32 - Tidak Ada Yang Buruk
33 BAB 33 - Teruslah Seperti Ini
34 BAB 34 - Sama Kerasnya
35 BAB 35 - Janji Kelingking
36 BAB 36 - Bom Waktu
37 BAB 37 - Kembali, Kalila!!
38 BAB 38 - Beri Dia Waktu
39 BAB 39 - Dekat, tapi Sulit Kugapai
40 BAB 40 - Cinta Tanpa Tapi
41 BAB 41 - Dia Menyakitiku
42 BAB 42 - Berbalas
43 BAB 43 - Sampai Kapan?
44 BAB 44 - Titik Temu
45 BAB 45 - Gelora Kerinduan
46 BAB 46 - Teman Hidup
47 BAB 47 - Ancaman Sesungguhnya.
48 BAB 48 - Kabar Baik/Buruk?
49 BAB 49 - Tukar Tambah
50 BAB 50 - Dia Sempurna
51 BAB 51 - Petaka
52 BAB 52 - Tidak Beres
53 BAB 53 - Orang Yang Sama?
54 BAB 54 - Permintaan Kalila
55 BAB 55 - Habis Sabarnya
56 BAB 56 - Begitulah Cinta
57 BAB 57 - Dilarang Perhitungan
58 BAB 58 - Karma Is Real
59 BAB 59 - Tawanan Hati Prayudha Bagas Tami
60 BAB 60 - Aku Lawanmu
61 BAB 61 - Jangan Minta Maaf
62 BAB 62 - Seharusnya Usai
63 BAB 63 - Sama Iyanya
64 BAB 64 - Dugaan Yudha
65 BAB 65 - Terpaut
66 BAB 66 - Kabar Baik
67 BAB 67 - Janji Kedua
68 BAB 68 - Sampai Akhir
69 BAB 69 - Pengorbanan Atau Kebodohan?
70 BAB 70 - Tidak Tertolong.
71 BAB 71 - Tidak Bisa Marah
72 Promo Karya Baru - Berondong Bayaran
73 BAB 72 - Masih Sama
74 BAB 73 - Pertama Dan Terakhir
75 BAB 74 - Cita-Cita Lama
76 BAB 75 - Bidadari Tak Bersayap
77 BAB 76 - Sampai Akhir
78 BAB 77 - Telmi
79 BAB 78 - Double Date/Double Death
80 BAB 79 - Hancurnya Harapan Kalila
81 BAB 80 - Ipar Paling Merepotkan
82 BAB 81 - Sampai Jadi Debu
83 BAB 82 - Jangan Usik Lagi.
84 BAB 83 - Bukti Cinta
85 BAB 84 - Memang Perlu Bicara
86 BAB 85 - Rahasia Terpendam Kalila
87 BAB 86 - Suami Impian
88 BAB 87 - Menghitung Hari
89 BAB 88 - Endingku Bersamamu (End)
90 Season 2 - Suamiku Bukan Milikku
91 Season 2 - Tamu Tak Diundang
92 Season 2 - Siksaan Termanis
93 Season 2 - Sakit Tak Tertandingi
94 Season 2 - Dia Pemeran Utama
95 Season 2 - Buta Yang Sebenarnya
96 Season 2 - Tetaplah Begini
97 Season 2 - Wish List
98 Season 2 - Cukup Berdua
99 Season 2 - Jangan Hukum Aku (Jack)
100 Season 2 - Tidak Akan (Ending)
101 Bonchap - Back To Semarang
102 Promo Karya Baru (Kama) - Pengasuh Majikan Impoten
Episodes

Updated 102 Episodes

1
BAB 01 - Kalila
2
BAB 02 - Aku Punya Pilihan Sendiri
3
BAB 03 - Aku Tidak Sempurna
4
BAB 04 - Jodoh
5
BAB 05 - Berdesir
6
BAB 06 - Kamu Cantik
7
BAB 07 - Aku Mimpi
8
BAB 08 - Tak Lagi Sama
9
BAB 09 - Peingatan Kama
10
BAB 10 - Mirip Mantan
11
BAB 11 - First Kiss
12
BAB 12 - Sedikit Saja Tentangnya.
13
BAB 13 - Sama, Seperti Mama
14
BAB 14 - Tidak Selamanya Orang Lama
15
BAB 15 - Jaga Istrimu
16
BAB 16 - Aku Ingin Melihatmu
17
BAB 17 - Tidak Ingin Terulang
18
BAB 18 - Belum Siap Sepenuhnya
19
BAB 19 - Pencemaran Suara
20
BAB 20 - Belum Dua Kali
21
BAB 21 - Aslinya Dia Begini?
22
BAB 22 - Bukan Istri Rahasia
23
BAB 23 - Jadi Istri Saja Dulu
24
BAB 24 - Tidak Bisa Dipercaya
25
BAB 25 - Merasa Bersalah
26
BAB 26 - Tutup Mulutmu
27
BAB 27 - Aku Memilihnya
28
BAB 28 - Apa Hatimu Bergetar?
29
BAB 29 - Hanya Berdua
30
BAB 30 - Andai
31
BAB 31 - Egois
32
BAB 32 - Tidak Ada Yang Buruk
33
BAB 33 - Teruslah Seperti Ini
34
BAB 34 - Sama Kerasnya
35
BAB 35 - Janji Kelingking
36
BAB 36 - Bom Waktu
37
BAB 37 - Kembali, Kalila!!
38
BAB 38 - Beri Dia Waktu
39
BAB 39 - Dekat, tapi Sulit Kugapai
40
BAB 40 - Cinta Tanpa Tapi
41
BAB 41 - Dia Menyakitiku
42
BAB 42 - Berbalas
43
BAB 43 - Sampai Kapan?
44
BAB 44 - Titik Temu
45
BAB 45 - Gelora Kerinduan
46
BAB 46 - Teman Hidup
47
BAB 47 - Ancaman Sesungguhnya.
48
BAB 48 - Kabar Baik/Buruk?
49
BAB 49 - Tukar Tambah
50
BAB 50 - Dia Sempurna
51
BAB 51 - Petaka
52
BAB 52 - Tidak Beres
53
BAB 53 - Orang Yang Sama?
54
BAB 54 - Permintaan Kalila
55
BAB 55 - Habis Sabarnya
56
BAB 56 - Begitulah Cinta
57
BAB 57 - Dilarang Perhitungan
58
BAB 58 - Karma Is Real
59
BAB 59 - Tawanan Hati Prayudha Bagas Tami
60
BAB 60 - Aku Lawanmu
61
BAB 61 - Jangan Minta Maaf
62
BAB 62 - Seharusnya Usai
63
BAB 63 - Sama Iyanya
64
BAB 64 - Dugaan Yudha
65
BAB 65 - Terpaut
66
BAB 66 - Kabar Baik
67
BAB 67 - Janji Kedua
68
BAB 68 - Sampai Akhir
69
BAB 69 - Pengorbanan Atau Kebodohan?
70
BAB 70 - Tidak Tertolong.
71
BAB 71 - Tidak Bisa Marah
72
Promo Karya Baru - Berondong Bayaran
73
BAB 72 - Masih Sama
74
BAB 73 - Pertama Dan Terakhir
75
BAB 74 - Cita-Cita Lama
76
BAB 75 - Bidadari Tak Bersayap
77
BAB 76 - Sampai Akhir
78
BAB 77 - Telmi
79
BAB 78 - Double Date/Double Death
80
BAB 79 - Hancurnya Harapan Kalila
81
BAB 80 - Ipar Paling Merepotkan
82
BAB 81 - Sampai Jadi Debu
83
BAB 82 - Jangan Usik Lagi.
84
BAB 83 - Bukti Cinta
85
BAB 84 - Memang Perlu Bicara
86
BAB 85 - Rahasia Terpendam Kalila
87
BAB 86 - Suami Impian
88
BAB 87 - Menghitung Hari
89
BAB 88 - Endingku Bersamamu (End)
90
Season 2 - Suamiku Bukan Milikku
91
Season 2 - Tamu Tak Diundang
92
Season 2 - Siksaan Termanis
93
Season 2 - Sakit Tak Tertandingi
94
Season 2 - Dia Pemeran Utama
95
Season 2 - Buta Yang Sebenarnya
96
Season 2 - Tetaplah Begini
97
Season 2 - Wish List
98
Season 2 - Cukup Berdua
99
Season 2 - Jangan Hukum Aku (Jack)
100
Season 2 - Tidak Akan (Ending)
101
Bonchap - Back To Semarang
102
Promo Karya Baru (Kama) - Pengasuh Majikan Impoten

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!