BAB 08 - Tak Lagi Sama

"Kalau cuma sebatas mimpi ciuman tidak masalah, jangan khawatir," tutur Yudha yang justru menatapnya berkepanjangan, tindakan Kalila seakan menghipnotis Yudha hingga pria itu benar-benar betah.

"Nah iya, gitu maksudnya ... dia datang, lalu menciumku begitu lembut." Kalila tersenyum usai mengucapkannya, seakan tengah berkhayal hal itu kembali terjadi dan membuat dirinya berhasil terbuai. "Eh, tapi kenapa kamu bisa tahu? Padahal aku tidak bilang?" tanya Kalila dengan senyum yang mendadak hilang, detik itu juga Yudha gelagapan dan bingung mencari jawaban.

"Kamu pegang bibir, apa lagi kalau bukan cium." Yudha berdalih, mana mungkin dia mengatakan jika tebakannya beralasan, bukan asal tebak biasa.

"Oh, aku tidak sadar."

Kali pertama Kalila terlihat bersemu merah dengan senyum yang tak pudar. Mungkin sembari berkhayal tentang pangeran yang datang padanya di taman bunga tadi malam, tanpa sedikitpun dia berpikir andai bercerita semacam itu akan membuat pasangannya cemburu atau tidak.

"Lama diciumnya?"

"Hm?" Kalila mengangkat wajah dan tersadar jika Yudha ada di sisinya, seketika Kalila berusaha meraih jemari Yudha.

"Aku tanya, lama diciumnya?" tanya Yudha lagi seraya menyibak rambut panjang sang istri, agaknya besok-besok lebih baik diikat saja.

"Ti-tidak, aku juga tidak ingat orangnya ... mungkin dulu terlalu banyak nonton film romantis, jadinya begini," ungkap Kalila kemudian, padahal Yudha belum bertanya terkait sosok di dalam mimpinya dan Kalila menjelaskan tanpa diminta.

"Oh, bukan mantan?" Yudha menghela napas lega, padahal andai benar juga tidak masalah.

"Bukan, sepertinya tidak mungkin dia masuk dalam mimpiku," jawab Kalila seyakin-yakinnya.

"Oh iya? Kenapa begitu?"

"Aneh saja kalau dia, karena kami belum pernah melakukannya. Tadi malam yang pertama bagiku, itu juga dalam mimpi," jelas Kalila tersenyum kecut.

Pengakuan Kalila seketika membuat dada Yudha berdebar, dia bahagia? Sangat. Namun, di sisi lain sedih juga karena tidak menjadi yang pertama bagi Kalila. "Sama jin lagi, maaf ya ... kamu sih lambat," lanjutnya kemudian, Yudha yang duduk di sebelahnya sontak terhenyak.

Yang benar saja, bisa-bisanya Kalila mengira jika sosok itu adalah jin. Antara suka dan tidak suka, di sisi lain dia merasa tenang karena Kalila tidak sadar jika dirinya yang berulah semalam. Namun, di lain sisi dia juga dibuat kesal juga lantaran sang istri menduganya sebagai jin.

"Tidak apa, nanti malam aku usir jinnya."

.

.

Interaksi Yudha dan Kalila terekam jelas di mata sang mertua yang sejak tadi memantaunya dari cctv di ruang kerja. Mereka yang terlihat manis membuat Papa Gian merasa lega dan tidak menyesali keputusannya. Sejak awal dia sudah yakin, Yudha adalah pria baik-baik bahkan jauh lebih baik dari Juan, pria modal tampang yang tidak bisa diandalkan dan semena-mena pada putrinya.

Sayang sekali kala itu Kalila dibutakan akan cinta, kini setelah dia buta Juan bahkan tidak sudi merengkuhnya. Padahal, perjuangan Kalila agar Juan diterima di keluarga Wijaya tidak main-main. Tidak peduli seberapa tegas mereka menolaknya, tetap saja Kalila melakukan segala cara agar hati keluarga besarnya terbuka.

"Papa sedang apa?"

"Lihat mereka, kau mau?" Papa Gian menawarkan tontonan itu pada sang putra yang kini masuk dengan dengan sebuah apel di tangannya.

"Tidak, aku sudah lihat secara langsung tadi ... Kalila masih oon," jawab Kama yang membuat Papa Gian mendelik seketika, baru juga sebulan lalu Kama menangis dan takut kehilangan Kalila, kini sikapnya kembali pada pengaturan awal.

"Kau mau papa pukul?"

"Bercanda, Pa."

Keduanya kembali terdiam sesaat, Kama lupa tujuan dia datang dan Papa Gian juga fokus memerhatikan putrinya. Sejak tadi dia pandangi dan beberapa kali terkekeh melihat Yudha yang terlihat gusar entah apa alasannya.

"Kalila bahagia, keputusan papa tidak salah ... dan kau jangan coba-coba membuat Yudha tidak nyaman jika tidak ingin papa coret dari KK," ancam Papa Gian yang seketika membuat Kama tercengang.

"Kenapa beg_"

"Yudha adalah suami Kalila, jangan disamakan dengan kekasihnya dan jangan pernah kau membatasi hubungan mereka!! Bisa dimengerti maksud papa, Kama?" Pria itu menekannya Kama agar lebih bijak dalam bertindak.

Bukan tanpa alasan Papa Gian menekankan hal semacam itu. Kama yang begitu menyayangi Kalila kerap khawatir berlebihan dan melakukan segala cara untuk melindungi adiknya. Jika dahulu mungkin didukung karena di mata mereka Juan adalah sesuatu yang perlu ditakuti, tapi kali ini Papa Gian menegaskan dari awal agar Kama tidak lagi mencampuri urusan Kalila.

"Iya, Pa, paham." Kama mengangguk pelan, dia tidak lagi melawan karena memang pada faktanya Kalila sudah jatuh pada lelaki yang tepat.

"Satu lagi!! Matamu itu tolong biasa saja, masih begitu juga papa congkel awas saja."

"Ya, Tuhan, iya!! Memang mataku kenapa?" Kama butuh penjelasan, dia tidak sadar diri jika caranya menatap orang baru persis musuh ngajak perang.

"Sering-sering berkaca, kau kurang senyum dan belajar ramah sedikit seperti Yudha."

"Malas," jawabnya santai sebelum kemudian Papa Gian berdiri dan melepaskan sandal yang siap melayang ke wajah Kama.

"Calmdown, Papa ... aku kesini juga untuk bertanya, ini berhubungan dengan Kalila." Meski panik, Kama tetap bersikap tenang dan meminta sang papa untuk kembali duduk dengan tenang.

"Tanya? Tanya apa memangnya?"

"Sepertinya Kalila bingung dan aku rasa Yudha juga tidak begitu paham," jelas Kama baik-baik, dia kembali duduk setelah sang papa terlihat lebih tenang.

"Cepat katakan, apa?" desak Papa Gian mengerutkan dahi, entah apa yang sebenarnya menjadi masalah karena tampak seserius itu.

"Kalau pelukan tidak perlu mandi wajib, 'kan, Pa?" Hanya demi memastikan pertanyaan Kalila, dia nekat mengganggu waktu papanya.

Uhuk

"Apa? Coba ulangi ... telinga papa mendadak tuli," pinta Papa Gian seraya mendekatkan wajahnya.

"Ck, kalau pasangan suami istri pelukan di malam pertama sampai pagi, tidak diperlu mandi wajib, 'kan, Papa?" tanya Kama lebih pelan, tanpa dia sadari jika papanya bertanya bukan karena serius bertanya, melainkankan tengah mencari kesempatan untuk menyerangnya.

"Dimana?" tanya Papa Gian yang membuat Kama menarik napas dalam-dalam.

"Apanya yang dimana? Mereka pelukannya?"

"Otakmu yang dimana?!" sentak Papa Gian meninggi dan membuat Kama mengambil langkah seribu.

.

.

"Hays!! Kenapa jadi aku yang salah!!"

Kama mempercepat larinya, sementara di depan sana Yudha yang tengah meggenggam tangan Kalila sontak menarik sang istri dalam pelukan. Semalam dibuat bingung dengan istri, dan kini mata Yudha dibuat terkejut dengan kelakuan mertua dan kakak iparnya.

"Kama berhenti kau!!"

Yudha masih tercengang, dia pernah mengenal keluarga yang hangatnya kurang lebih sama, dan dia dejavu. Seketika mengingat dan merasakan setitik rindu, tapi secepat mungkin Yudha menggeleng berkali-kali dan menyadari siapa yang kini dia peluk.

"Ada apa? Kama dikejar papa ya?" tanya Kalila lembut, wajah ayunya yang kini mendongak membuat Yudha teriris entah apa masalahnya.

"Iya, apa memang sudah biasa?"

"Tentu saja, mereka tidak pernah akur dan kamu harus terbiasa."

"Iya, Sayang ... aku akan terbiasa," jawab Yudha tidak pada makna yang sebenarnya, dia menatap lekat Kalila yang tersenyum simpul dalam pelukannya.

"Sayang?"

.

.

- To Be Continued -

Terpopuler

Comments

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Sama seperti keluarga mantan /Hey//Hey//Hey/

2024-04-07

0

Fika

Fika

Auto langsung ingat papa Mikhail yg tdk pernah akur sm Zean....😂

2024-04-03

0

Farni hana

Farni hana

jangan malas2 Kama, nnt Yudha yg bakal kse tau tentang dukun yg akan menyembuhkan impoten mu🤣🤣🤣🤣

2024-03-28

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Kalila
2 BAB 02 - Aku Punya Pilihan Sendiri
3 BAB 03 - Aku Tidak Sempurna
4 BAB 04 - Jodoh
5 BAB 05 - Berdesir
6 BAB 06 - Kamu Cantik
7 BAB 07 - Aku Mimpi
8 BAB 08 - Tak Lagi Sama
9 BAB 09 - Peingatan Kama
10 BAB 10 - Mirip Mantan
11 BAB 11 - First Kiss
12 BAB 12 - Sedikit Saja Tentangnya.
13 BAB 13 - Sama, Seperti Mama
14 BAB 14 - Tidak Selamanya Orang Lama
15 BAB 15 - Jaga Istrimu
16 BAB 16 - Aku Ingin Melihatmu
17 BAB 17 - Tidak Ingin Terulang
18 BAB 18 - Belum Siap Sepenuhnya
19 BAB 19 - Pencemaran Suara
20 BAB 20 - Belum Dua Kali
21 BAB 21 - Aslinya Dia Begini?
22 BAB 22 - Bukan Istri Rahasia
23 BAB 23 - Jadi Istri Saja Dulu
24 BAB 24 - Tidak Bisa Dipercaya
25 BAB 25 - Merasa Bersalah
26 BAB 26 - Tutup Mulutmu
27 BAB 27 - Aku Memilihnya
28 BAB 28 - Apa Hatimu Bergetar?
29 BAB 29 - Hanya Berdua
30 BAB 30 - Andai
31 BAB 31 - Egois
32 BAB 32 - Tidak Ada Yang Buruk
33 BAB 33 - Teruslah Seperti Ini
34 BAB 34 - Sama Kerasnya
35 BAB 35 - Janji Kelingking
36 BAB 36 - Bom Waktu
37 BAB 37 - Kembali, Kalila!!
38 BAB 38 - Beri Dia Waktu
39 BAB 39 - Dekat, tapi Sulit Kugapai
40 BAB 40 - Cinta Tanpa Tapi
41 BAB 41 - Dia Menyakitiku
42 BAB 42 - Berbalas
43 BAB 43 - Sampai Kapan?
44 BAB 44 - Titik Temu
45 BAB 45 - Gelora Kerinduan
46 BAB 46 - Teman Hidup
47 BAB 47 - Ancaman Sesungguhnya.
48 BAB 48 - Kabar Baik/Buruk?
49 BAB 49 - Tukar Tambah
50 BAB 50 - Dia Sempurna
51 BAB 51 - Petaka
52 BAB 52 - Tidak Beres
53 BAB 53 - Orang Yang Sama?
54 BAB 54 - Permintaan Kalila
55 BAB 55 - Habis Sabarnya
56 BAB 56 - Begitulah Cinta
57 BAB 57 - Dilarang Perhitungan
58 BAB 58 - Karma Is Real
59 BAB 59 - Tawanan Hati Prayudha Bagas Tami
60 BAB 60 - Aku Lawanmu
61 BAB 61 - Jangan Minta Maaf
62 BAB 62 - Seharusnya Usai
63 BAB 63 - Sama Iyanya
64 BAB 64 - Dugaan Yudha
65 BAB 65 - Terpaut
66 BAB 66 - Kabar Baik
67 BAB 67 - Janji Kedua
68 BAB 68 - Sampai Akhir
69 BAB 69 - Pengorbanan Atau Kebodohan?
70 BAB 70 - Tidak Tertolong.
71 BAB 71 - Tidak Bisa Marah
72 Promo Karya Baru - Berondong Bayaran
73 BAB 72 - Masih Sama
74 BAB 73 - Pertama Dan Terakhir
75 BAB 74 - Cita-Cita Lama
76 BAB 75 - Bidadari Tak Bersayap
77 BAB 76 - Sampai Akhir
78 BAB 77 - Telmi
79 BAB 78 - Double Date/Double Death
80 BAB 79 - Hancurnya Harapan Kalila
81 BAB 80 - Ipar Paling Merepotkan
82 BAB 81 - Sampai Jadi Debu
83 BAB 82 - Jangan Usik Lagi.
84 BAB 83 - Bukti Cinta
85 BAB 84 - Memang Perlu Bicara
86 BAB 85 - Rahasia Terpendam Kalila
87 BAB 86 - Suami Impian
88 BAB 87 - Menghitung Hari
89 BAB 88 - Endingku Bersamamu (End)
90 Season 2 - Suamiku Bukan Milikku
91 Season 2 - Tamu Tak Diundang
92 Season 2 - Siksaan Termanis
93 Season 2 - Sakit Tak Tertandingi
94 Season 2 - Dia Pemeran Utama
95 Season 2 - Buta Yang Sebenarnya
96 Season 2 - Tetaplah Begini
97 Season 2 - Wish List
98 Season 2 - Cukup Berdua
99 Season 2 - Jangan Hukum Aku (Jack)
100 Season 2 - Tidak Akan (Ending)
101 Bonchap - Back To Semarang
102 Promo Karya Baru (Kama) - Pengasuh Majikan Impoten
Episodes

Updated 102 Episodes

1
BAB 01 - Kalila
2
BAB 02 - Aku Punya Pilihan Sendiri
3
BAB 03 - Aku Tidak Sempurna
4
BAB 04 - Jodoh
5
BAB 05 - Berdesir
6
BAB 06 - Kamu Cantik
7
BAB 07 - Aku Mimpi
8
BAB 08 - Tak Lagi Sama
9
BAB 09 - Peingatan Kama
10
BAB 10 - Mirip Mantan
11
BAB 11 - First Kiss
12
BAB 12 - Sedikit Saja Tentangnya.
13
BAB 13 - Sama, Seperti Mama
14
BAB 14 - Tidak Selamanya Orang Lama
15
BAB 15 - Jaga Istrimu
16
BAB 16 - Aku Ingin Melihatmu
17
BAB 17 - Tidak Ingin Terulang
18
BAB 18 - Belum Siap Sepenuhnya
19
BAB 19 - Pencemaran Suara
20
BAB 20 - Belum Dua Kali
21
BAB 21 - Aslinya Dia Begini?
22
BAB 22 - Bukan Istri Rahasia
23
BAB 23 - Jadi Istri Saja Dulu
24
BAB 24 - Tidak Bisa Dipercaya
25
BAB 25 - Merasa Bersalah
26
BAB 26 - Tutup Mulutmu
27
BAB 27 - Aku Memilihnya
28
BAB 28 - Apa Hatimu Bergetar?
29
BAB 29 - Hanya Berdua
30
BAB 30 - Andai
31
BAB 31 - Egois
32
BAB 32 - Tidak Ada Yang Buruk
33
BAB 33 - Teruslah Seperti Ini
34
BAB 34 - Sama Kerasnya
35
BAB 35 - Janji Kelingking
36
BAB 36 - Bom Waktu
37
BAB 37 - Kembali, Kalila!!
38
BAB 38 - Beri Dia Waktu
39
BAB 39 - Dekat, tapi Sulit Kugapai
40
BAB 40 - Cinta Tanpa Tapi
41
BAB 41 - Dia Menyakitiku
42
BAB 42 - Berbalas
43
BAB 43 - Sampai Kapan?
44
BAB 44 - Titik Temu
45
BAB 45 - Gelora Kerinduan
46
BAB 46 - Teman Hidup
47
BAB 47 - Ancaman Sesungguhnya.
48
BAB 48 - Kabar Baik/Buruk?
49
BAB 49 - Tukar Tambah
50
BAB 50 - Dia Sempurna
51
BAB 51 - Petaka
52
BAB 52 - Tidak Beres
53
BAB 53 - Orang Yang Sama?
54
BAB 54 - Permintaan Kalila
55
BAB 55 - Habis Sabarnya
56
BAB 56 - Begitulah Cinta
57
BAB 57 - Dilarang Perhitungan
58
BAB 58 - Karma Is Real
59
BAB 59 - Tawanan Hati Prayudha Bagas Tami
60
BAB 60 - Aku Lawanmu
61
BAB 61 - Jangan Minta Maaf
62
BAB 62 - Seharusnya Usai
63
BAB 63 - Sama Iyanya
64
BAB 64 - Dugaan Yudha
65
BAB 65 - Terpaut
66
BAB 66 - Kabar Baik
67
BAB 67 - Janji Kedua
68
BAB 68 - Sampai Akhir
69
BAB 69 - Pengorbanan Atau Kebodohan?
70
BAB 70 - Tidak Tertolong.
71
BAB 71 - Tidak Bisa Marah
72
Promo Karya Baru - Berondong Bayaran
73
BAB 72 - Masih Sama
74
BAB 73 - Pertama Dan Terakhir
75
BAB 74 - Cita-Cita Lama
76
BAB 75 - Bidadari Tak Bersayap
77
BAB 76 - Sampai Akhir
78
BAB 77 - Telmi
79
BAB 78 - Double Date/Double Death
80
BAB 79 - Hancurnya Harapan Kalila
81
BAB 80 - Ipar Paling Merepotkan
82
BAB 81 - Sampai Jadi Debu
83
BAB 82 - Jangan Usik Lagi.
84
BAB 83 - Bukti Cinta
85
BAB 84 - Memang Perlu Bicara
86
BAB 85 - Rahasia Terpendam Kalila
87
BAB 86 - Suami Impian
88
BAB 87 - Menghitung Hari
89
BAB 88 - Endingku Bersamamu (End)
90
Season 2 - Suamiku Bukan Milikku
91
Season 2 - Tamu Tak Diundang
92
Season 2 - Siksaan Termanis
93
Season 2 - Sakit Tak Tertandingi
94
Season 2 - Dia Pemeran Utama
95
Season 2 - Buta Yang Sebenarnya
96
Season 2 - Tetaplah Begini
97
Season 2 - Wish List
98
Season 2 - Cukup Berdua
99
Season 2 - Jangan Hukum Aku (Jack)
100
Season 2 - Tidak Akan (Ending)
101
Bonchap - Back To Semarang
102
Promo Karya Baru (Kama) - Pengasuh Majikan Impoten

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!