Episode 16

Kayvira belum sadarkan diri dan terbaring diatas kasur. Kayden duduk disampingnya dan memegang tangan Kayvira. Sesekali ia mengelus wajah Kayvira yang sedikit kusam.

Bagaimana tidak kusam? Selalu terkena sinar matahari, tidak seperti dulu yang selalu terawat meskipun tidak menggunakan make-up.

Dylan tidak berani mendekat, ia hanya menatap wajah para pria keluarga Henderson yang semuanya hampir mirip, tapi yang paling mirip dengan Kayvira adalah Kayden.

Hanya saja versi pria dan wanita yang membedakan mereka. Pada warga berdatangan melihat mereka yang sedang duduk diluar rumah.

Mereka begitu kagum saat melihat wajah tampan mereka, dulu mereka pikir jika Dylan lah yang paling tampan, ternyata sekarang mereka jadi pangling melihat mereka yang rata-rata semua tampan.

"Apa orang kota memang setampan itu ya?" tanya seorang gadis pada sahabatnya.

"Iya ya, dulu aku kira Dylan yang paling tampan, ternyata mereka lebih tampan. Tinggi dan gagah," jawab sahabatnya itu.

Para warga yang lain juga bergosip membicarakan tentang mereka. Mereka melihat para pria itu, dan meyakini bahwa mereka adalah keluarga Kayvira.

"Saudaranya Vira ya bang?" tanya seorang gadis yang tiba-tiba mendekat.

"Iya, kami adalah saudaranya. Sudah berbulan-bulan kami mencarinya, sekarang baru ketemu," jawab Aksa.

"Pak kepala desa, boleh kami tahu nama bapak?" tanya Kenzo.

"Nama saya Karim, tuan," jawabnya.

"Begini Pak, kami perhatikan desa ini seperti desa tertinggal. Dan saya juga melihat mata pencaharian penduduk disini hanya seorang nelayan, maaf pak bukan maksud saya merendahkan. Kami sepakat, ingin membantu desa ini sebisa kami," kata Kenzo.

Para warga yang mendengar hal itupun langsung berkumpul mendekati pak Karim. Mereka penasaran bantuan apa yang ingin pemuda kota ini berikan kepada mereka.

"Saya akan menyediakan kapal yang lebih besar dari sebelumnya, agar para nelayan bisa meningkatkan penghasilan mereka," kata Aldebaran.

"Saya akan bangun rumah susun disini untuk para warga yang tempat tinggalnya kurang layak dihuni," kata Abqari.

"Dan kami akan bangun jalan, agar para warga bisa dengan mudah bepergian ke pasar atau ke kota," kata Kenzo.

Para warga merasa senang mendengarnya, desa ini memang desa tertinggal. Dan juga jauh dari kota.

"Terima kasih Nak, saya anggap ini adalah berkah untuk warga kampung kami," ucap Pak Karim.

Sebenarnya mereka sudah sepakat akan bekerjasama untuk membantu desa ini. Semua tuan muda Henderson sudah berencana saat mereka melihat keadaan desa ini.

Sementara di dalam rumah, Kayvira belum juga sadarkan diri, Dylan perlahan mengusap airmata nya. Dan itu terlihat oleh Kayden.

"Apa kamu mencintai adikku?" tanya Kayden menepuk pundak Dylan.

Dylan tidak menjawab, ia hanya mengangguk. Kayden tersenyum, mereka sudah tau siapa Dylan? Karena mereka sudah mencari tahu sebelumnya.

"Kami bisa membantumu mengambil hakmu kembali yang dirampas oleh ayahmu dan ibu tirimu," ucap Kayden.

Dylan menatap Kayden penuh dengan keterkejutan, "bagaimana dia bisa tahu?" pikir Dylan.

Kayden menjelaskan jika mereka sudah menyelidiki Dylan dan keluarganya. Namun mereka tidak mau ambil tindakan, karena itu bukan ranah mereka.

Mereka hanya bisa membantu, dan biarkan Dylan yang menyelesaikan semuanya. Apa tindakan Dylan? Biar Dylan yang menentukan.

"Kami akan membawa Kayvira pulang untuk menyembuhkan penyakitnya. Aku takut nanti jika dibiarkan akan semakin parah. Bisa-bisa kehilangan ingatannya secara permanen," ucap Kayden.

"Bagaimana jika dia melupakan aku?" tanya Dylan yang mulai mengakui perasaannya.

"Jika dia mempunyai perasaan yang sama denganmu, maka dia tidak akan melupakan kamu," jawab Kayden.

Kayden memberikan kartu nama serta alamat, bila suatu saat nanti Dylan akan menyusulnya. Kayden juga memberikan kartu ATM untuk Dylan membuat identitas baru agar lebih mudah untuk mereka mendapatkan hartanya kembali.

Kayden juga meminta izin kepada Sumarni untuk membawa Kayvira kembali, Kayden juga mengatakan akan mengobati Kayvira.

Sumarni hanya bisa pasrah saja, ia juga tidak bisa melarang. Karena keluarga Kayvira lebih berhak kepada Kayvira.

"Nanti bila Vira sudah sembuh, jangan lupa bawa ke mari. Aku sudah terlanjur menyayanginya seperti anakku sendiri," ucap Sumarni.

Sumpah demi apapun, sebenarnya ia tidak rela jika Kayvira harus berpisah dengannya. Tapi itulah kehidupan, ada pertemuan pasti ada perpisahan.

Suara deru helikopter terdengar semakin mendekat, Kayvira yang terlihat tiba-tiba terbangun pun seketika menjerit mengatakan sakit di kepalanya.

Kayden segera memeluk Kayvira untuk menenangkan nya. Dylan yang hendak maju pun terpaksa mundur, karena Kayden sudah lebih dulu memeluknya.

Diluar dugaan Kayden, Kayvira malah menolak saat dipeluk oleh Kayden. Melihat hal itu Kayden merasa sakit dihatinya karena sang adik menolaknya.

Dylan berinisiatif maju kemudian memeluk Kayvira dan berhasil membuatnya tenang. Namun beberapa saat kemudian, Kayvira kembali tidak sadarkan diri.

Helikopter pun berlabuh ditepi pantai, yang sedikit jauh dari rumah warga. Jika tidak, bisa-bisa rumah warga habis rusak karena angin dari helikopter tersebut.

Prita langsung berlari setelah turun dari helikopter. Sang suami dengan sabar membututi nya dari belakang.

"Vira ... Dimana Kayvira?" tanyanya pada mereka yang sedang duduk diluar rumah.

Para warga semakin takjub saat orang tua Kayvira datang menggunakan helikopter. Mereka tidak menyangka jika gadis yang diselamatkan oleh Dylan dan kawan-kawan ternyata bukan orang biasa.

Kimbo dan teman-teman nya yang mendengar helikopter datang, pun segera pulang ke rumah. Tadi Kimbo sedang menyiapkan pukat untuk nanti malam.

"Ma ...!" Mereka semua bangkit dari duduknya dan menghampiri Prita.

"Dimana adik kalian? Mama ingin membawanya pulang," tanya Prita.

Prita dan Raffa pun dipersilahkan untuk kedalam rumah. Prita terpaku sejenak saat melihat sang putri pingsan.

"Apa yang terjadi pada adikmu?" tanya Prita pada Kayden.

"Vira pingsan ma, karena tidak kuat menahan rasa sakit. Ia mengatakan sakit di kepalanya," jawab Kayden.

"Cepat bawa adikmu pulang, kita akan merawatnya dan mencari dokter terbaik agar cepat sembuh," pinta Raffa.

Prita menoleh ke Sumarni yang sedang menangis. Kemudian tanpa rasa segan, Prita memeluk Sumarni.

"Terima kasih karena sudah merawat putriku dengan baik. kami sudah pasrah saat tidak menemukan jasadnya dan berpikir dia sudah meninggal. Ternyata Kayvira masih hidup," ucap Prita.

Prita kemudian memeluk Kayvira yang belum sadarkan diri, Prita menangis sejadi-jadinya. Kemudian ia melepaskan Kayvira, karena Kayden ingin membawanya ke helikopter.

Sementara yang lain akan kembali menggunakan mobil, karena mereka harus mengembalikan mobil sewaan tersebut ke pemiliknya.

Setelah berpamitan, para warga pun sudah kembali ke rumah masing-masing. Begitu juga dengan pak Karim.

Sumarni hanya bisa menangis saat melihat helikopter semakin menjauh. Dylan memeluk Sumarni dan berkata.

"Semoga Vira tidak melupakan kita, meskipun ingatan nya sudah pulih. Aku harap ada ingatan nya yang tertinggal disini," ucap Dylan.

Sumarni hanya mengangguk, karena ia berharap juga begitu. Dylan meleraikan pelukannya dan melihat kartu nama serta kartu ATM yang entah berapa isinya. Dylan akan bertekad menyusul Kayvira.

Sama ada Kayvira ingat dia atau tidak, dia akan memperjuangkan cintanya.

Terpopuler

Comments

Astuti tutik2022

Astuti tutik2022

Semangat bang Dyyyy

2024-05-09

1

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

cepet sembuh vira!

2024-04-16

1

Azzahra Asyilla

Azzahra Asyilla

ayo Dylan perjuangkan cintamu ,aku yakin Vira tidak akan melupakanmu

2024-04-15

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!