Episode 14

Kayvira sudah bersiap-siap untuk melawan mereka. Namun mereka malah bengong melihat nona mudanya. Meskipun dugaan mereka, nona mudanya sedang kehilangan ingatannya.

"Sebaiknya kita pergi dari sini," pinta Dylan.

"Tidak bisa, mereka harus diberi pelajaran," ujar Kayvira.

"Nona muda, kami ini orang suruhan tuan besar. Kami sudah berminggu-minggu mencari nona muda," ucap si C.

"Tuh kan benar, mereka sindikat perdagangan manusia. Ini tidak bisa dibiarkan," ujar Kayvira.

Mereka saling pandang, mereka tidak tahu lagi harus bagaimana menjelaskannya. Merasa usaha mereka sia-sia, tidak ada cara lain.

Mereka semua maju untuk menangkap Kayvira. Biar bagaimanapun, mereka diperintahkan untuk mencari dan membawa Kayvira pulang jika sudah ketemu.

Mereka semua mengangguk sebagai kode untuk menangkap Kayvira. Kayvira yang sejak tadi sudah siap pun hanya tenang-tenang saja.

Dylan yang melihat gelagat mereka seperti hendak menyerang pun bersiap juga. Ia akan melakukan apapun untuk membantu Kayvira.

Kayvira melepaskan paper bag di tanah. Ia tidak ingin ponselnya rusak, padahal baru saja dibeli.

"Nona, kami terpaksa menggunakan cara seperti ini," ucap si C.

Kemudian mereka menyerang secara bersamaan. Kayvira menendang terlebih dahulu salah satu dari mereka.

Tendangan Kayvira yang kuat tepat mengenai perut si D. Karena Kayvira menendang si D. Si D mundur dan terpental ke tanah.

Mereka sempat menoleh ke si D yang memenangi perutnya yang terasa sesak. Si D tidak menyerah dan kembali bangkit. Kemudian bergabung kembali dengan mereka.

"Bagaimana pun caranya, kita harus membawa nona muda pulang!" pinta si C.

Mereka kompak menyerang Kayvira, Dylan tidak akan diam saja. Apalagi sejak kejadian di pasar waktu itu, Dylan sering berlatih diam-diam.

Keduanya melawan bawahan yang diperintah kan oleh Opanya, karena Kayvira mengira bahwa mereka adalah orang jahat.

Kemudian datang lagi 5 orang, karena si C tadi sempat mengirim pesan kepada rekannya.

Si C mengatakan jika mereka sudah menemukan nona muda mereka, dan mengirim lokasi tempat mereka. Dan saat si C mengirim pesan, Kayvira dan Dylan masih berada didalam konter HP.

Melihat kejadian itu, kelima rekannya bingung. Mengapa mereka sampai bertarung seperti ini?

"Ada apa ini?" tanya rekannya yang baru datang.

"Bantu kami menangkap nona muda, nona tidak mengenali kami," jawab si D disela-sela pertarungannya.

Mendengar hal itu, mereka semua pun maju untuk menangkap Kayvira. Mereka tidak peduli kepada Dylan, karena fokus mereka hanya Kayvira.

Dylan yang semakin terampil dalam berkelahi pun menjatuhkan beberapa orang dari mereka. Begitu juga dengan Kayvira, sudah berhasil menjatuhkan mereka.

Satu persatu akhirnya mereka terkapar ditanah. Kayvira meminta orang untuk melapor ke polisi. Sontak saja mereka melapor, karena Kayvira mengatakan jika mereka adalah orang jahat.

Para bawahan Darmendra pun digiring ke kantor polisi. Jaraknya tidak terlalu jauh, hanya beberapa menit jika berkendara. Polisi pun memaksa mereka untuk masuk kedalam mobil dan akan ditindak lanjuti.

Sementara Dylan dan Kayvira pun kembali, Kayvira melihat ada beberapa luka lebam diwajah Dylan karena ditonjok oleh para bawahan Darmendra.

Sedangkan Kayvira, mereka tidak berani untuk melukai Kayvira. Bisa-bisa pekerjaan mereka taruhannya. Dimana lagi mereka akan mencari pekerjaan dengan gaji sebesar ini? Meskipun resikonya juga besar.

Setengah jam kemudian, rombongan Kayden pun datang ke lokasi dimana mereka menemukan Kayvira.

Mereka terlambat, karena tempat itu sudah tidak ada siapa-siapa lagi. Kayden menendang angin meluapkan kekesalannya.

Aksa bertanya kepada orang yang ada di gerai ponsel tersebut. Dan orang itu mengatakan jika mereka sudah dibawa ke kantor polisi.

"Cepat kita kekantor polisi," titah Aksa.

"Apa Kayvira ada disana?" tanya Kenzo.

"Kita terlambat, Kayvira dan pria itu sudah pergi, tapi orang-orang Opa sedang dibawa ke kantor polisi. Karena mereka mengira orang jahat," jawab Aksa.

"Bagaimana bisa, bukankah Kayvira mengenali mereka?" tanya Kenzie.

"Kita akan tahu nanti," jawab Aksa.

Merekapun bergegas ke kantor polisi, untuk mencaritahu serta membebaskan bawahan Darmendra. Meskipun mereka masih bingung, namun mereka akan bertanya langsung kepada si C dan rekannya.

Saat keluar dari mobil, para polisi heran melihat kedatangan tuan muda keluarga Henderson. Kebetulan ada yang mengenali mereka.

"Selamat siang tuan muda, ada apa gerangan yang membuat tuan muda datang kemari?" tanya komandan polisi.

"Maaf Pak, apa anak buah Bapak ada menahan orang kami?" tanya Aksa.

"Maaf tuan muda, apakah mereka yang baru saja masuk kesini?" tanya komandan polisi tersebut.

Aksa mengangguk, kemudian komandan polisi memerintahkan bawahannya untuk memanggil sepuluh orang yang mereka tangkap tadi.

Saat dihadapan tuan mudanya, mereka semua tertunduk karena merasa gagal membawa Kayvira pulang.

"Aku sudah bilang, tunggu aku datang. Jadi bagaimana ini?" tanya Kayden.

Aksa menepuk pundak Kayden agar bisa mengontrol emosinya. Kesepuluh orang itu semakin tertunduk, mereka semua takut tentunya.

"Bagaimana kejadiannya? Mengapa kalian bisa seperti ini?" tanya Aldebaran.

"Maafkan kami tuan muda, kami hanya meminta nona Kayvira untuk ikut kami secara baik-baik. Namun nona Kayvira tidak mengenali kami. Dan malah mengatakan bahwa kami sindikat perdagangan manusia," jawab si C.

Aksa menutup mulutnya menahan tawa. Entahlah, dia merasa lucu bila mendengar itu. Kemudian si C pun menceritakan secara gamblang tanpa ada yang ditambah-tambahi atau dikurangi.

Kayden menoleh kepada saudaranya yang lain, kemudian ia meminta kepada komandan polisi untuk membebaskan mereka.

Tentu saja komandan polisi langsung membebaskan mereka, karena sudah mendengar cerita yang sebenarnya.

"Sebaiknya kalian pulang, biar kami yang mencarinya. Dan beritahu kepada yang lain, hentikan pencarian sekarang!" perintah Kayden.

Kayden dan yang lainnya akan mencari sesuatu petunjuk. karena si C mengatakan jika Kayvira dan Dylan mengendarai motor mereka mengarah ke barat.

"Berarti tujuan mereka adalah pantai," kata Kenzie.

"Jika benar mereka ke arah barat, kita akan mencari menggunakan jalan darat saja," usul Aldebaran.

Merekapun setuju. Tanpa membuang waktu lagi, mereka langsung berpamitan kepada komandan polisi. Mereka masuk kedalam mobil yang mereka sewa.

Ada 3 buah mobil yang mereka sewa, semuanya bergerak mengarah ke barat. Mereka menggunakan GPS penunjuk jalan untuk mengarah ke pantai.

Jauh juga perjalanan mereka, hingga ada pertigaan. Merekapun berhenti sejenak, tapi arah yang akan mereka tuju mengarah ke kanan.

"Apa ini benar?" tanya Kayden.

"Mengikut arah ini, pantai ada di jalur kanan," jawab Aksa.

Mereka saat ini hanya mengandalkan penunjuk arah melalui aplikasi. Mereka tidak menggunakan koneksi mereka sebagai peretas.

"Ada pasar, terus kemana lagi?" tanya Kayden yang sedang menyetir.

Ya mereka akhirnya menemukan pasar tempat Kayvira dan Dylan berjualan. Karena Aksa malas menjawab, maka ponselnya disimpan di depan kemudi. Agar Kayden tidak banyak bertanya lagi.

Terpopuler

Comments

Astuti tutik2022

Astuti tutik2022

Kasian para anak buah Opa Darmen dikira sindikat penculikan org

2024-05-09

1

Azzahra Asyilla

Azzahra Asyilla

makin seru nih

2024-04-15

2

Rosmiana 22

Rosmiana 22

bagus bagat ceritanya lanjut

2024-04-12

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!