Episode 10

Di kediaman keluarga Henderson, sudah beberapa hari ini mereka berkumpul di mansion keluarga Henderson. Darmendra sudah mengarahkan bawahannya untuk menyelusuri kota A.

Baru kali ini mereka kesulitan dalam menyelesaikan masalah. Biasanya hanya perlu melacak dan meretas, semua urusan sudah beres.

Karena lagi-lagi mereka kehilangan petunjuk. Mengapa bisa begitu? Karena ternyata di kota A tidak ada cctv-nya di jalan-jalan. Jadi mereka sedikit kesulitan untuk melacak keberadaan Kayvira.

Aleta dan Aldebaran hanya bisa melacak Dylan, dan mereka baru mengetahui ternyata orang yang dikabarkan hilang itu adalah Dylan Carles.

Dari hasil penyelidikan mereka, mereka cukup terkejut karena sebenarnya Dylan bukan hilang. Melainkan dibunuh. Namun nasib baik menyebelahi nya sehingga bisa selamat hingga sekarang.

"Heran, mengapa kota sebesar itu tidak ada cctv-nya di jalan-jalan, kita jadi kesulitan," ucap Aleta.

"Bagaimana jika kami juga yang turun tangan mencarinya," usul Kenzo.

"Bagaimana dengan perusahaan?" tanya Rakha.

"Papa kan ada," jawab Kenzo dan Kenzie serentak.

"Biarkan saja mereka yang turun tangan mencarinya, siapa tau mereka dapat petunjuk." Ram menimpali.

Akhirnya Rakha pun pasrah, para tuan muda keluarga Henderson pun turun tangan langsung untuk mencari keberadaan Kayvira.

Mereka berangkat menggunakan helikopter milik keluarga Henderson. Mereka tidak ingin menunda-nunda waktu lagi.

Mereka menghubungi orang-orang yang perintahkan oleh Darmendra. Dan menanyakan tentang pencarian mereka beberapa hari ini.

Mereka juga tidak menemukan jejak Kayvira yang mereka cari. Setelah itu para tuan muda keluarga Henderson pun berangkat ke kota A untuk memulai pencarian.

"Semoga Kayvira secepatnya ditemukan," ucap Diva.

"Kita berdoa saja sayang, agar semuanya dipermudah," ujar Darmendra. Diva mengangguk.

Prita memeluk suaminya, perasaannya sudah lebih baik saat mendengar kabar bahwa putrinya masih hidup. Tidak seperti hari-hari sebelumnya.

Prita yang begitu terpuruk saat mendengar kabar bahwa pesawat yang ditumpangi Kayvira terjatuh di laut. Semua penumpang dinyatakan meninggal, hanya Kayvira yang tidak ditemukan. Itulah yang membuat Prita begitu terpuruk.

Ia mencoba ikhlas, namun firasat nya mengatakan jika Kayvira masih hidup. Dan ternyata firasat itu benar.

Sedangkan Arsy meringkuk dipangkuan Aleta, tadi ia menangis karena ingin ikut dengan sang papa. Arsy lebih dekat dengan Ars, tidak seperti Arsa lebih dekat dengan Aleta.

"Pa, semoga Kayvira cepat di temukan ya pa," ucap Prita.

"Iya, bersabarlah sayang, semoga mereka bisa menemukan putri kita. Aku yakin Kayvira bisa bertahan hidup walau sesulit apapun," ujar Raffa.

Didalam helikopter, tidak ada yang berbicara. mereka menggunakan dua buah helikopter. Mengapa mereka tidak menggunakan pesawat? Karena pesawat tidak bisa berlabuh sembarangan. Jika helikopter, di perkampungan pun bisa berlabuh asalkan ada tanah lapang.

Ibra tidak henti-hentinya berkomat-kamit membaca doa dan shalawat, dan berharap usaha mereka dalam pencarian dipermudah.

Akhirnya merekapun sampai di kota A, mereka turun dari helikopter, dan mereka memanggil taksi untuk diantar ke hotel.

Sementara helikopter yang mereka tumpangi kembali ke kediaman keluarga Henderson. Nanti bila mereka ingin kembali, baru menghubungi kembali.

Sementara yang mereka cari, sedang berjualan kerupuk di ruko yang Kayvira sewa. Kali ini Kayvira hanya bersama Dylan. Sedangkan Kimbo dan Sumarni tidak ikut.

Sumarni sedang membuat kerupuk dibantu oleh Kimbo. Meskipun stok kerupuk masih banyak, namun mereka tidak ingin kehabisan.

Kayvira dan Dylan saat ini sedang melayani pembeli yang semakin bertambah. Mereka sangat menyukai kerupuk yang dijual Kayvira itu.

"Capek gak?" tanya Dylan. Kayvira menggeleng.

"Cuma segini doang, gak capek kok," jawab Kayvira.

Dylan memperhatikan Kayvira yang selalu tersenyum menghadapi pembeli. Ada rasa tidak senang juga saat Kayvira tersenyum pada pria lain.

Tapi Dylan tidak punya hak apapun pada Kayvira, selain mengagumi secara diam-diam. Sebenarnya Kayvira juga selalu menjaga jarak pada setiap pria yang menggodanya.

Kayvira juga diam-diam memperhatikan Dylan, bedanya Dylan tidak tersenyum pada setiap orang yang membeli. Dia hanya akan tersenyum kala berbicara dengan Kayvira. Kayvira sendiri tidak tahu, mengapa dia senang sekali memperhatikan Dylan?

Kadang Kayvira senyum sendiri saat membayangkan bagaimana Dylan melayani pelanggan?

"Alhamdulillah, tinggal sedikit lagi nih. Apa stok kerupuk ikan kita masih banyak?" tanya Dylan.

"Lumayan banyak, lagipula ibu selalu membuatnya agar tidak habis-habisnya. Apalagi ini sudah musim panas, jadi sehari saja sudah bisa kering," jawab Kayvira.

"Assalamualaikum," ucap suara dari samping. Ternyata pak Supri dan istrinya.

"Wa'alaikum sallam," jawab Kayvira dan Dylan serentak.

"Ehh pak Supri, ada apa Pak?" tanya Kayvira ramah.

"Saya dengar dari warga, dagangan nak Vira laris," jawab Supri.

"Alhamdulillah pak, terima kasih ya pak karena sudah menyewakan ruko ini kepada kami," ucap Kayvira.

"Saya yang patut berterima kasih, berkat nak Vira perekonomian keluarga kami terbantu," jawab Supri.

Kayvira memberikan sebungkus kerupuk ukuran satu kilo. Awalnya istri Pak Supri menolak karena merasa tidak enak. Namun Kayvira memaksa, hingga akhirnya istri Pak Supri pun mau menerimanya.

Supri dan istrinya pun mengucapkan terima kasih, mereka kemari bukan untuk meminta, tapi untuk melihat Kayvira berjualan. Karena ia hanya mendengar dari warga bahwa Kayvira sangat profesional dalam berjualan.

Supri dan istrinya akhirnya pamit setelah melihat langsung Kayvira berjualan. Dulu saat ia berjualan tidak seberuntung Kayvira. Sebab itulah Supri penasaran dengan cara kerja Kayvira.

"Akhirnya habis juga," ucap Kayvira. Kemudian Dylan menyuruh Kayvira untuk istirahat. Sedangkan Dylan membeli makanan di warung sebelah. Ada warung makan tidak jauh dari ruko mereka.

"Istirahatlah, aku beli makanan dulu," ucap Dylan. Kayvira mengangguk, kemudian membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur yang memang disediakan. Mereka harus makan dulu sebelum pulang ke rumah.

Dylan masuk ke warung makan tersebut, anehnya mereka malah menyingkir dan meminta pemilik warung untuk mendahulukan Dylan. Padahal jelas-jelas mereka sedang ngantri untuk membeli nasi bungkus.

Akhirnya Dylan pun lebih dahulu dilayani. Dylan memesan nasi beserta ayam goreng dan tempe goreng.

Saat Dylan hendak membayar, pemilik warung makan malah menolak. Dylan merasa tidak enak, karena ini bukan pertama kalinya. Dari sejak kejadian Dylan dan Kayvira mengalahkan preman, merekapun tidak segan-segan memberikan apapun yang mereka ada.

Namun Dylan dan Kayvira lebih sering menolak. Bukan tanpa alasan, mereka juga berjualan mencari rezeki dengan cara seperti ini. Jika gratis terus, bisa-bisa penjual itu rugi.

Tapi pemilik warung makan tersebut malah tidak mempermasalahkan nya. Setiap kali pemilik warung makan memberi makanan gratis untuk Dylan dan Kayvira, pemilik warung makan mengatakan, malah mereka mendapatkan keuntungan.

Begitu juga penjual lain yang pernah memberikan sayuran dan buah-buahan gratis kepada Kayvira dan Dylan. Kehadiran mereka seolah membawa keberuntungan bagi para warga disini.

Sebab itulah Kayvira dan Dylan menjadi perbincangan mereka.

Terpopuler

Comments

Astuti tutik2022

Astuti tutik2022

Karena sdah jadi bahan omongan org sepasar nanti bisa ketemu keluarga pasti.....

2024-05-09

1

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

kira2 kapan mereka ketemu sama keluarga henderson ya.......

2024-04-16

2

Azzahra Asyilla

Azzahra Asyilla

kayvira dan Dylan membawa keberuntungan

2024-04-15

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!