Episode 7

Aksa Delvin pun langsung mendatangi toko mas yang dimaksud gadis itu. Saat masuk ia disambut ramah oleh pelayan toko tersebut.

"Ada yang bisa saya bantu mas?" tanya pemilik toko sambil tersenyum. Diam-diam pelayan toko curi-curi pandang kearah Aksa Delvin.

"Tampan sekali cowok ini," batin pelayan toko.

"Saya mau tanya, beberapa hari yang lalu ada yang menjual gelang ini. Boleh saya tahu bagaimana ciri-cirinya?" tanya Aksa.

"Boleh saya lihat gelangnya mas?"

Aksa pun memperlihatkan gelang tersebut. Pelayan itu mencoba mengingat-ingat, karena yang datang ke toko ini bukan Kayvira saja. Akhirnya pelayan itupun memanggil pemilik toko mas tersebut.

Aksa melihat sekeliling toko, ternyata ada cctv-nya. hal itu akan mempermudah Aksa dalam mencari tahu kebenarannya. Tidak berapa lama pemilik toko pun datang.

"Maaf tuan, ada apa ya? Kata pegawai saya, anda menanyakan orang yang menjual gelang ini?"

"Benar tuan, karena gelang ini sangat mirip dengan punya saudara saya yang hilang."

"Kalau begitu, mari kita periksa cctv, karena semuanya terekam jelas melalui cctv."

Aksa pun menurut saja, ia tidak ingin mengandalkan keahlian nya dalam meretas. Ia ingin melihat rekaman tersebut secara langsung dari pemiliknya.

Aksa pun di bawa keruang pemantauan, yang terdapat beberapa layar seperti televisi. pemilik toko pun meminta kepada pegawainya untuk memutar kembali rekaman cctv beberapa hari yang lalu.

Tidak sulit bagi pegawai yang bertugas menjaga ruangan tersebut. Aksa pun menonton video rekaman cctv tersebut. Dan seketika matanya berbinar saat melihat Kayvira dan Dylan masuk, serta menjual gelang tersebut.

"Kamu masih hidup Vira, Mama Prita pasti akan senang mendengar kabar ini," gumam Aksa.

"Pak, boleh kirim rekaman cctv ke ponsel saya?" tanya Aksa.

"Oh boleh tuan," jawab penjaga cctv tersebut.

Pegawai itupun mengirim rekaman cctv saat Kayvira datang ke toko mas ini. Kemudian Aksa pun berterima kasih. Tidak lupa ia memberikan tips untuk pegawai tersebut.

Aksa meminta kembali gelang tersebut. Dan dia sudah mendapatkan titik terang tentang Kayvira.

"Aku akan kembali terlebih dahulu, aku bawa kabar gembira ini. Vira, dimana pun kamu berada, setidaknya kamu masih selamat," batin Aksa.

Hari ini juga Aksa kembali, kebetulan tugasnya disini sudah selesai. Aksa datang ke sini sendirian, tanpa ditemani sang asisten.

Aksa akan pulang dulu ke hotel, kemudian ia menelepon agar dijemput. Aksa berangkat kemari menggunakan helikopter, pulangnya pun menggunakan helikopter.

Tiba di hotel, Aksa pun langsung ke kamarnya, ia akan mengemasi barang-barang miliknya. Tidak banyak, hanya beberapa helai pakaian saja.

Sebelum jemputan datang, Aksa ingin bersantai dulu sejenak. Dan secara kebetulan ia bertemu kembali dengan gadis itu.

Aksa hendak menghampiri gadis itu, namun gadis itu keburu pergi. Aksa pun mengejarnya, ia hanya ingin mengucapkan terima kasih.

Karena berkat gadis itu, ia menemukan sedikit petunjuk. Meskipun masih samar-samar, setidaknya Aksa sudah tahu jika Kayvira masih hidup.

Aksa melihat ponselnya yang berdering, ternyata panggilan telepon dari Kayden. Aksa pun segera menjawabnya.

"Kapan kamu pulang?" tanya Kayden tanpa embel-embel halo apalagi salam.

"Wa'alaikum sallam," jawab Aksa.

"Ehh. Assalamualaikum," ucap Kayden akhirnya.

"Aku ada kabar baik," ucap Aksa.

"Apa? Apa kamu bertemu jodoh disana?" tanya Kayden.

"Hmmm, ya jodoh," jawab Aksa asal.

"Wah, rasanya tidak percaya seorang Aksa Delvin dapat jodoh. Sementara selama ini jomblo akut," ledek Kayden.

"Kamu dimana sekarang?" tanya Aksa tanpa mempedulikan ledekan saudaranya itu.

"Masih dikantor, satu jam lagi pulang," jawab Kayden.

Aksa pun mematikan sambungan teleponnya secara sepihak, kemudian ia tertawa membayangkan Kayden sedang mengumpat karena panggilan telepon dimatikan secara sepihak.

Kemudian Aksa mengirim video rekaman cctv yang ia dapatkan dari toko mas tersebut. Setelah mengirim video tersebut, Aksa mengirim foto gelang.

Kayden yang tadinya mengumpat tiba-tiba terdiam terpaku ditempatnya. Terasa bermimpi, adiknya yang mereka anggap sudah meninggal ternyata masih hidup.

Kayden tanpa sadar menetes kan airmata nya. Padahal seluruh keluarganya sudah mengikhlaskan kepergian Kayvira. Mereka memang jenius, namun mereka juga tidak bisa melawan kehendak Yang Maha Kuasa.

Setelah melihat rekaman cctv tersebut, Kayden segera menghapus airmata nya dan segera pulang ke rumah untuk memberitahukan kabar gembira ini.

Setelah keluar dari perusahaan. Kayden mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia ingin segera sampai di rumah.

Ia sangat kasihan pada sang mama yang terlihat semakin kurus karena terus memikirkan Kayvira.

Kayden memarkirkan mobilnya sembarangan dihalaman rumah, kemudian dengan tergesa-gesa keluar dari mobil. Kayden berlari kecil saat masuk kedalam rumah.

Para pelayan yang melihatnya pun heran, sementara Kayden langsung menuju kamar sang mama dan mengetuknya.

"Ma!" panggil Kayden. Ia langsung masuk tanpa mempedulikan Raffa yang sedang berdiri menatapnya heran.

"Ma, ada kabar baik," ucap Kayden memeluk Prita.

"Kabar apa nak? Apa kabar tentang adikmu?" tanya Prita. Prita yang tadinya berbaring, lalu duduk saat putranya masuk.

Ya, disaat semuanya sudah pasrah dengan keadaan, namun Prita berharap jika putrinya masih hidup walau dimana pun berada?

"Ma, ikhlaskan ya, ini sudah lama sejak kejadian itu," pinta Raffa. Kemudian ia duduk disamping istrinya.

"Tapi firasat ku mengatakan jika Kayvira masih hidup pa," ujar Prita.

Kayden meleraikan pelukannya, kemudian ia mengeluarkan ponselnya dan memutar rekaman cctv yang dikirim oleh Aksa padanya.

"Lihat ma, Kayvira masih hidup, dia berada di kota A." kata Kayden.

Raffa dan Prita pun menonton rekaman tersebut. Dan terlihat jelas jika Kayvira bersama seorang pria sedang menjual gelang miliknya.

Prita seketika tersenyum kemudian ia menangis. Lalu memeluk suaminya. Dan menangis sejadi-jadinya. Namun hatinya sangat bahagia.

Firasat ku benar pa, firasat seorang ibu tidak salah," ucap Prita. Raffa merangkul erat istrinya dan mengangguk.

Kayden juga tidak kuasa menahan airmata nya. Rasa haru bercampur bahagia karena sang adik ternyata selamat dari kecelakaan itu.

"Cari adikmu Nak, dimana pun ia berada. Cari dia dengan keahlian yang kalian miliki," pinta Prita setelah meleraikan pelukannya pada sang suami.

Kemudian Kayden memperlihatkan foto gelang yang dikirim oleh Aksa. Prita semakin menangis.

"Pasti anakku dalam kesulitan, sehingga dia menjual gelangnya," ucap Prita.

Raffa kembali memeluk istrinya agar istrinya bisa lebih tenang. Raffa berusaha membujuknya, namun Prita semakin menangis.

Kayden keluar dari kamar itu, ia menelepon Oma nya dan memberitahukan kabar baik tersebut. Diva yang mendengar hal itupun langsung mengajak Darmendra untuk ke rumah anaknya.

Raffa mengusap airmata istrinya, "sekarang kamu harus sehat, Vira akan sedih melihatmu seperti ini."

Prita mengangguk, ia akan bangkit kembali, ia akan seperti dulu lagi dan tidak terpuruk lagi karena terus memikirkan anaknya.

Terpopuler

Comments

Astuti tutik2022

Astuti tutik2022

Si kembar 7+2....jadi sembilan
dari 7 jadi 14...

2024-05-09

1

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

syukurlah sudah ada titik terang.

2024-04-16

1

N'Dön Jùañ Shakespeare

N'Dön Jùañ Shakespeare

🥹 Ya Allah semoga Vira cepat ketemu dan berkumpul kembali dengan keluarganya 🤲

2024-04-16

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!