Episode 13

Hari berikutnya, Kayvira dan Dylan seperti biasa berjualan kerupuk. Kayvira tidak mengalami sakit kepala lagi seperti kemarin.

Karena ia tidak memaksakan diri untuk mengingat siapa dirinya? Jika Kayvira mencoba mengingat-ingat, maka sakit kepala yang ia rasakan akan kambuh kembali.

Hingga saat ini keberadaan Kayvira masih belum diketahui. Meskipun mereka sudah menggunakan jalur udara dan darat untuk mencari Kayvira.

Kayvira seperti biasa melayani pelanggan dengan ramah. Kali ini ia dan Dylan tidak terlalu banyak menjual kerupuk.

"Dy, hari ini bisa antar aku ke kota gak? Setelah jualan kita habis."

"Bisa, apapun untukmu."

Kayvira tersenyum, "aku tidak tahu perasaan apa yang aku miliki padamu, Dylan. Apa kamu juga merasakan hal yang sama dengan yang aku rasakan? Atau kamu hanya menganggap aku saudaramu?" batin Kayvira.

Senyuman Kayvira dibalas senyuman juga oleh Dylan. Sikap Dylan membuat Kayvira merasa nyaman. Namun ia belum menyadari jika dia sudah jatuh cinta pada pria itu.

"Apa aku bisa melihat senyuman itu lagi jika kamu sudah pulih, Vira? Aku takut kamu melupakan aku. Namun aku juga tidak boleh egois." batin Dylan.

Jualan mereka pun sudah habis, Kayvira dan Dylan bersiap-siap untuk menutup ruko. Namun ada pembeli yang datang ingin membeli kerupuk.

"Sudah habis ya Neng? Kok sudah mau tutup?" tanya pembeli seorang wanita.

"Iya, mbak. Kebetulan hari ini cepat habis. Jika mbak mau beli besok saja ya Mbak, saya akan sisihkan untuk mbaknya," jawab Kayvira.

Wanita itu tidak menjawab, namun segera pergi. Kayvira tidak hanya tersenyum menanggapinya. Setelah selesai menutup menutup ruko, Kayvira dan Dylan pun segera pergi ke kota.

"Ada yang ingin dibeli di kota?" tanya Dylan dengan suara sedikit keras. Karena jika tidak, tidak akan kedengaran.

"Aku mau beli ponsel, agar pelanggan kita bisa menghubungi," jawab Kayvira.

Dylan tidak lagi bertanya, ia tahu jika Kayvira ingin mengembangkan usahanya. Dylan hanya akan selalu mendukung apapun yang akan Kayvira lakukan. Selama itu masih dijalan yang benar.

Kayvira meminta Dylan untuk mempercepat laju motornya. Agar mereka secepatnya sampai di kota. Dylan pun menurut saja dan melajukan motornya sesuai keinginan Kayvira.

Tiba di kota, mereka langsung menuju gerai penjual ponsel. Dylan memarkirkan motornya ditempat yang sudah di sediakan.

"Ayo!" ajak Dylan sambil menggandeng tangan Kayvira.

Tanpa mereka sadari, ada beberapa orang melihat mereka masuk kedalam gerai tersebut. Dan orang itu segera melaporkan nya kepada tuan muda mereka.

"Halo tuan muda, kami menemukan nona muda bersama seorang pria yang seperti di video. Mereka sedang berada di gerai penjualan ponsel." lapor si C.

"Benarkah? Baik kami akan kesana sekarang!" jawab Kayden.

Saat ini mereka sedang berkumpul di mansion keluarga Henderson. Karena merasa tidak menemukan apapun, mereka pun kembali kekediamannya untuk beristirahat.

Mendengar Kayvira sudah ditemukan, Prita langsung menangis memeluk suaminya. Bukan tangis kesedihan, Melainkan tangis bahagia.

Semua yang ada disitu pun merasa ikut bahagia, mereka saling berpelukan satu sama lain. Apalagi Diva ia juga menangis dipelukan suaminya.

"Cucu kita akhirnya di temukan, hubby," ucap Diva. Darmendra hanya mengangguk lalu mengelus punggung istrinya.

Kayden dan beberapa orang lainnya pun segera berangkat menggunakan helikopter menuju kota A.

"Jika tahu begini, sebaiknya kemarin tidak usah pulang dulu," gumam Kayden.

Sedangkan Kayvira dan Dylan sudah masuk kedalam gerai tersebut. Dan disambut ramah oleh penjualnya.

"Silahkan tuan, nona. Silahkan dilihat-lihat dulu mungkin ada yang berminat," ucap penjual tersebut.

Kayvira pun melihat beberapa jenis merk ponsel Android. Dan juga ponsel mahal lainnya. Namun ia hanya ingin membeli yang murah saja.

"Lihat yang ini mbak," kata Kayvira.

Penjual itupun mengambil ponsel yang ditunjuk oleh Kayvira.

"Ini cukup bagus dan harganya pun terjangkau, hanya dua jutaan saja," ucap penjual itu mempromosikan produknya.

"Saya mau yang ini saja mbak, tiga ya," pinta Kayvira.

"Banyak banget?" tanya Dylan.

"Gak apa-apa, untuk aku, untuk kamu dan Kimbo," jawab Kayvira.

Penjual itupun masuk kedalam untuk mengambil tiga ponsel, karena yang ada di etalase kaca hanya sebagai contohnya saja.

Tidak berapa lama penjual itupun keluar dengan senyum khasnya. Ia sangat bahagia karena sudah pasti akan mendapatkan bonus.

Penjual itupun menyerahkan paper bag berisi tiga buah ponsel. Dan meminta Kayvira untuk memeriksa nya kembali, takutnya ada yang salah.

Setelah di periksa dan semuanya benar, Kayvira pun membayar ponsel tersebut. Kemudian Kayvira dan Dylan pun keluar dari konter HP tersebut.

Saat baru keluar, mereka dihadang oleh lima orang suruhan Opanya. Mereka tersenyum karena mereka tidak salah lihat.

"Siapa kalian?" tanya Kayvira.

Mereka saling pandang, padahal sebelumnya nona mudanya sangat baik pada mereka. Meskipun mereka hanya bawahan.

"Nona muda, apa Nona tidak mengenali kami?" tanya si C.

"Benar Nona muda, kasihan nyonya dan nyonya besar selalu menangis karena kehilangan nona muda," ucap si B menimpali.

Dylan tidak bisa berkata apa-apa, dia sudah menduga jika Kayvira bukan orang biasa. Pasti anak sultan atau lebih tepatnya konglomerat.

"Pasti itu hanya modus kalian, kan? Kalian pasti preman, lihat saja tampang kalian," ucap Kayvira.

Lagi-lagi mereka dibuat heran dengan sikap nona mudanya. Tidak biasanya nona muda mereka bersikap seperti itu. Yang mereka kenal nona muda keluarga Henderson semuanya sangat baik memperlakukan mereka.

Si B menyikut si D, "apa mungkin nona muda kehilangan ingatannya?" tanya si B sambil berbisik.

"Amnesia? Bisa jadi, mungkin kecelakaan pesawat itu membuatnya seperti ini," jawab si D berbisik pula.

"Nona muda, mari pulang bersama kami, tuan muda sebentar lagi akan datang menjemput nona muda," ucap si C.

"Ohhh ... Aku tahu, kalian pasti penculik, iya kan? Atau kalian sindikat perdagangan manusia?" tanya Kayvira.

Mereka melongo ditempat, bisa-bisanya mereka dikatakan sindikat perdagangan manusia oleh nona muda mereka.

Kini mereka sudah yakin, jika nona muda mereka mengalami amnesia. kemudian si C menelepon Kayden, tapi sambungan teleponnya tidak terhubung. Beberapa kali mencoba juga tetap sama.

Akhirnya si C menelepon Tuan besar, satu kali deringan sudah langsung dijawab oleh Darmendra.

"Hmmm. Katakan!" pinta Darmendra.

"Tuan besar, lapor. Nona muda tidak mengenali kami."

"Kok bisa?"

Mereka semua yang ada disitu pun terkejut. Karena Darmendra me-loud speakers kan ponselnya, jadi semuanya bisa mendengarnya.

"Benar tuan besar, bahkan kami dibilang sindikat perdagangan manusia. Kami curiga jika nona muda mengalami amnesia."

Prita yang mendengar itu semakin menangis, anaknya sudah ditemukan. Namun keadaannya berbeda. Mereka yang ada disitu juga membenarkan laporan si C.

Tidak mungkin kan, jika Kayvira tidak mengenali mereka? Padahal semua anggota keluarga Henderson mengenali bawahan Opanya.

Bahkan mereka sering berlatih bersama sewaktu mereka masih kecil. Mereka menjadi sedih mendengar kabar itu.

Terpopuler

Comments

Astuti tutik2022

Astuti tutik2022

Klo Kayvira tdak hilang ingatan dia sdah pasti pulang laah......

2024-05-09

1

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

pasti dylan ikut deg2an nih.

2024-04-16

1

Azzahra Asyilla

Azzahra Asyilla

heee heee di kira penculik dan sindikat perdagangan manusia

2024-04-15

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!