Hari Pertama Magang

" Assalamualaikum... Bunda..." sapa Syifa dengan wajah ceria saat tiba di meja makan dan mendapati sang bunda sedang menyiapkan sarapan untuk mereka berdua, terlihat satu porsi sandwich dan satu gelas susu hangat,ada nasi putih dan beberapa lauk seadanya menu sarapan pagi,tak lupa sebuah teko kecil yang berisi teh hangat.

" Ayah berangkat pagi Bun?" tanya Syifa yang tak melihat sang ayah berada di meja makan pagi ini,dan itu bukanlah hal yang baru bagi mereka.

" Heum...ada pasien kritis subuh tadi dan harus segera di operasi " jawab bunda Almira.

" Kamu sudah siap sayang...? Ini hari pertama kamu magang kan?" tanya bunda Almira seraya menatap sang putri yang terlihat sudah rapi dengan dress panjang dan hijab nya, Syifa memang tak memakai pakaian formal, yang terpenting rapi, bersih dan sopan dan itu sudah cukup menurut nya.

" Sudah Bun,gimana udah rapi kan Bun?" jawab Syifa seraya bertanya pendapat pada sang Bunda.

" Ok.. hati-hati ya saat mengerjakan tugas kamu, ingat kalian itu mahasiswa magang jadi sebisa mungkin untuk bersikap se sopan mungkin dan jangan pilih -pilih tugas,selama itu tak merugikan dan melanggar maka lakukan dengan ikhlas, belajar bertanggung jawab dan saling tolong menolong ya sayang " nasehat bunda Almira bijak.

" Siap Bunda " jawab Syifa patuh.

" Ayo dimakan sarapan nya, jangan sampai kantor malah kelaparan, ingat harus disiplin dan ikuti peraturan yang berlaku di tempat itu" ucap bunda Almira mengingatkan.

" Siap Bunda " jawab Syifa lagi.

" Jangan cuma siap-siap aja ya,awas kalau sampai ga di jalankan apa yang bunda bilang" ancam sang bunda serius.

" Insyaallah bunda sayang... Syifa janji akan selalu coba belajar untuk menjadi yang terbaik dan banggain bunda sama Ayah" janji Syifa lembut.

" Itu baru anak Bunda " puji bunda Almira seraya mengusap lembut puncak kepala Syifa yang terbungkus hijab.

" Jadi kalau ga gitu bukan anak Bunda?" tanya Syifa.

" Tetap anak Bunda... apapun keadaan kamu,kamu tetap anak Bunda " jawab bunda Almira lembut.

" Udah cepetan makan nya, keburu telat nanti kamu, berangkat bareng Abang atau di antar mang Udin?" tanya bunda Almira.

" Diantar mang Udin Bun, Abang ada peninjauan proyek ke luar kota hari ini,jadi berangkat nya pagi-pagi banget katanya sama temennya " jawab Syifa.

" Kok kemarin dia ga bilang ke Bunda kalau ke luar kota?" tanya bunda Almira, karena biasanya Taufik selalu izin jika ke luar kota.

" Ga nginap Bun,siang udah di sini lagi,ga jauh juga katanya,cuma mau lihat lokasi yang proyek mereka yang handle, Abang dan team yang buat cetak birunya, katanya sih pembangunan Villa di puncak gitu" cerita Syifa.

" Oh.. kirain jauh, villa tempat liburan mungkin ya" ucap bunda Almira.

" Kata Abang ada beberapa Villa tempat liburan dan juga villa pribadi milik pemilik nya,dan agak sedikit rumit karena pemiliknya minta villa nya ya .. super mewah gitu lah Bun,biasalah orang kaya" jawab Syifa santai.

" Oh.." respon bunda Almira.

" Ok Bun... Syifa berangkat ya.. Assalamualaikum" ucap Syifa seraya mengecup singkat pipi sang Bunda.

" Iya.. WaalaikumSalam.. hati-hati ya sayang.. ingat pesan bunda dan jangan lupa Shalat nya" ucap bunda Almira dengan nada sedikit keras karena sang putri sudah meninggalkan nya di ruang makan.

" Siap Bunda ku sayang" jawab Syifa sedikit berteriak agar sang bunda mendengar jawaban nya.

" Dasar anak itu, kapan sih dewasanya" omel sang bunda gemas dengan tingkah putri nya.

" Nanti Bu.. kalau sudah waktunya pasti non Syifa dewasa kok" jawab bik Sum yang baru masuk ke area ruang makan yang tepat berada di sebelah dapur.

" Amin...bibik udah dari pasar? Cepat banget?" tanya bunda Almira saat melihat sang art nya yang sudah berada di rumah.

" Ia Bu..ga banyak yang harus di beli kan,cuma ikan, daging dan sayur-sayuran aja kok Bu, bahan lainnya masih banyak Bu" jawab bik Sum sopan.

" Maaf ya bik..saya ga bisa ikut" ucap bunda Almira sedikit tak enak, pasalnya biasanya beliau selalu belanja keperluan rumah dan dapur bersama bik Sum,tapi karena tadi pagi sedikit repot menyiapkan sarapan seadanya untuk sang suami yang harus ke rumah sakit pagi-pagi sekali, membuat bunda Almira ga sempat untuk ke pasar.

" ya ampun Bu..cuma belanja dikit juga,lagian kan di antar Bu sama mamang.." jawab bik Sum.

" Terimakasih banyak ya bik" ucap bunda Almira sopan,se sopan itulah keluarga mereka walau hanya dengan pekerja mereka,tak pernah mereka melihat rendah kedudukan seseorang,bagi mereka semua manusia itu sama, yang membedakan adalah amal ibadah nya.

Jika harta, kedudukan dan nama baik itu hanya titipan dari Allah dan bisa di ambil kapan saja tanpa ada yang bisa mencegahnya, bahkan diri kita saja juga milik Allah,segala yang ada di diri kita juga titipan Allah,kita hanya ditugaskan untuk menjaga dan merawat sebaik mungkin dan harus siap kapanpun Allah akan mengambil kembali.

" Makasih ya mang.." ucap Syifa lembut pada sang supir saat mobil yang membawa nya berhenti tepat di depan lobby sebuah perusahaan yang cukup besar.

" Ia non..mamang langsung balik ya non" jawab sang supir sopan.

" Ia mang.. hati-hati ya,jangan ngebut..nanti bibik nangis kalau mamang kenapa-kenapa " ucap Syifa dengan senyuman manis,ia memang sangat suka menggoda pasangan paruh baya itu yang tak lain adalah art dan supir di kediaman nya.

" Siap non Syifa" jawab mang Udin cepat, beliau sudah sangat tau sikap putri dari sang majikan, menjadi supir sang nona sejak ia kecil hingga kini sudah berusia 20 tahun,bukan waktu yang singkat,nona muda nya itu memang sesekali suka jahil pada beliau juga Sang istri.

Syifa tersenyum seraya mengacungkan jempol nya ke atas tanda puas dengan jawaban sang supir,ia melangkah anggun menuju seorang sekuriti yang tampak sedang berdiri di depan pintu utama lobby perusahaan tersebut.

" Pagi pak..saya mahasiswa magang dari kampus xxxcc" ucap Syifa sopan.

" Pagi...oh mahasiswa magang ya, silahkan masuk,mbak cantik bisa tunggu sebentar di ruang tunggu itu, sekalian nunggu temennya yang lain, bukankah ada sembilan orang lagi kan?" ucap sang sekuriti ramah.

" Ia betul pak, berarti saya boleh menunggu di dalam ya pak?" jawab Syifa.

" Tentu..masak saya Meu biarkan orang se cantik non ..?" ucapan sang sekuriti terjebak karena belum tau siapa nama lawan bicaranya.

"Nasyifa pak.. panggil aja Syifa" jawab Syifa sopan.

" Non Syifa..mana mungkin saya tega biarkan wanita secantik non Syifa berdiri di luar, duduk aja di sofa itu ya,nanti setelah yang lainnya hadir semua biar saya yang akan laporkan ke resepsionis agar menginformasikan kepada pihak yang menangani para mahasiswa magang " ucap sang sekuriti masih dengan nada ramah.

" Baik pak, terimakasih banyak ya pak, permisi ...saya izin masuk" jawab Syifa sopan.

" Mari . silahkan non Syifa " jawab sekuriti yang bernama Samsul.. Syifa melihat namanya dari name tag yang terdapat di seragam berwarna coklat yang di pakai sang sekuriti

" Terimakasih" jawab Syifa lagi,ia begitu tersanjung diperlakukan se ramah dan sebaik itu oleh sekuriti yang bernama Samsul itu, padahal dirinya hanya mahasiswa magang,tapi tetap di perlakukan sebaik itu, Syifa berharap semoga yang lainnya juga bisa sebaik itu dan semoga semuanya di mudahkan.

Sekitar 10 menit Syifa duduk,satu persatu temannya yang lain datang, termasuk kedua sahabatnya,Mona dan lyly juga disapa sama ramahnya oleh sekuriti bernama Samsul itu dan mereka cukup tersanjung.

Tak menunggu lama, mungkin setelah para karyawan mengikuti apel pagi, akhirnya Syifa dan sembilan rekannya yang lain di panggil ke sebuah ruangan yang mereka yakini adalah ruang rapat karyawan, terlihat terdapat sebuah meja panjang yang di kelilingi kursi dan di sanalah mereka saat ini, sesuai dengan janji pak sekuriti yang mengatakan akan menginformasikan tentang kedatangan mereka karena ini merupakan hari pertama.

" Ok kita mulai... selamat pagi semuanya... perkenalkan nama saya.. Ferdinand Sanjaya, kalian bisa panggil Ferdy saja" sapa seorang pria usia sekitar 28 tahunan.

" Pagi pak.." jawab Syifa dan yang lainnya sopan.

" Kabarnya pasti baik semua kan" ucap pria tersebut terlihat cukup ramah.

" Baik.. Alhamdulillah" jawab Syifa dan yang lainnya lagi secara serentak.

" Wah.. keliatan semangat banget ya,saya juga jadi ikutan semangat, karena terlihat semangat gini..maka di pastikan semuanya sudah siap ya untuk memulai aktivitas sebagai anak magang di kantor ini" ucap pria itu lagi.

" Siap pak.. insyaallah " jawab mereka selalu kompak, membuat pria muda itu tersenyum

" Ok..tapi saya ada sedikit permintaan... bisa tolong adik-adik jangan panggil saya bapak? Saya rasa saya belum setua itu, bahkan status saya masih single "pinta pria yang wajah nya tergolong tampan itu, penampilan nya yang rapi semakin menunjang ia terlihat berwibawa dan menjelaskan bahwa ia memiliki kedudukan yang lumayan tinggi di perusahaan tersebut .

" Bisa pak..." jawab para mahasiswa magang masih kompak.

" Kalau bisa kenapa masih panggil pak? Panggil Mas atau Abang itu lebih enak di dengar" pinta pria yang mengaku bernama Ferdinand Sanjaya itu

" Ok...saya akan sebutkan nama dan di bagian mana kalian di tempatkan " tambah Ferdy

" Baik Mas.." jawab yang lainnya kompak dan Ferdy tersenyum mendengar panggilan mereka ,hanya Syifa yang terlihat diam

" Nabila, Galih,dan ayu kalian di tempatkan di bagian keuangan, sesuai dengan jurusan yang kalian bukan?" ucap Ferdy dan di jawab anggukan oleh ketiga mahasiswa yang namanya baru saja di sebut

" Dan untuk Ratna,Ayu, Sasha dan Andi.. kalian di tempatkan di bagaimana marketing, pemasaran yang juga sesuai dengan jurusan kalian " seru Ferdy dan lagi-lagi di angguki oleh yang namanya ia sebut

" Untuk yang terakhir berarti ada tiga lagi ya? Oh ketiganya wanita dan tidak perlu saya sebutkan namanya lagi bukan,kalian di bagian perencanaan dan akan di tempatkan di sini,di kantor pusat, khusus untuk Kalian seperti nya tugas kalian sedikit lebih banyak, terlebih akhir-akhir ini cukup banyak permintaan dari konsumen " jelas Ferdy

" Saya rasa sudah cukup jelas dan pastinya adik-adik juga sudah cukup paham, karena saya tau kalian para mahasiswa terpilih yang dikirimkan kampus untuk berada di tempat ini, kalian pasti tidak lupa bukan? Bahwa bukan hal yang mudah untuk bisa magang di Golden

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!