Keluarga Lemos

" Den.. Pesan nyonya,tuan besar dan nyonya harus berangkat ke Jepang pagi-pagi sekali,ada masalah di salah satu anak cabang rumah sakit di sana" ucap kepala Art, menyampaikan pesan sang nyonya besar.

" Jam berapa papa sama mama berangkat bik?" tanya Gerald, tangan nya menyuap Sandwich yang sudah tersedia di hadapannya.

" Sekitar pukul lima dini hari tadi den,tuan besar ngelarang nyonya buat bangunin Aden,kata tuan kasian ganggu istirahat Aden" jawab bik Jah,seraya tangan nya cekatan menuangkan orange jus kesukaan sang tuan muda.

" Katanya bakal berapa lama mereka di sana bik?" tanya Gerald lagi,ia memang cukup dekat dengan wanita paruh baya yang di panggil bik Jah itu,sebab sejak ia kecil bik Jah lah yang mengasuh nya, hingga kini masih bik Jah yang terus menyiapkan segala keperluan pribadi nya dan cuma bik Jah pula lah yang ia izinkan memasuki kamar pribadi nya, selain kedua orang tuanya dan ketiga sahabatnya.

" Kata nyonya kemungkinan akan sedikit lebih lama, sekitar dua atau tiga Minggu,atau mungkin sampai satu bulan, karena tuan dan nyonya berencana akan langsung berkunjung ke inggris, menghadiri acara pernikahan salah satu putri rekan bisnis tuan besar" jawab bik Jah lagi.

" Cih ... alasan klasik, yang bener mereka itu mau bulan madu bik, bulan madu ga ada hasilnya juga,gue udah Segede gini belum juga ada adik bik" komentar Gerald menanggapi jawaban sang Art,ia memang sudah biasa ditinggalkan oleh kedua orang tuanya dan ia bisa memakluminya,ia cukup paham bahwa orang tuanya punya tanggung jawab besar atas perusahaan dan juga kesejahteraan ribuan karyawan yang bergantung pada perusahaan mereka, jika perusahaan bangkrut maka akan bertambah lagi angka pengangguran.

Dulu saat belum paham Gerald kerap kali protes dengan kedua orang tuanya yang terlalu sering meninggalkan nya,tapi seiring berjalannya waktu dan dengan penjelasan dari kedua orang tuanya ia jadi paham,sang papa mengurus bisnis, sedangkan sang mama mendampingi papa dan menyiapkan segala kebutuhan pribadi papanya,dulu saat Gerald masih kecil dan belum sekolah ia selalu dibawa ke manapun kedua orang tuanya pergi,bisa dikatakan Gerald sudah mengelilingi hampir semua negara,tapi itu tak mungkin setelah ia bersekolah.

" Hust ...Aden ini, mulutnya, kalau sekarang tuan sama nyonya bukannya mengharapkan anak lagi den,tapi cucu" jawab bik Jah menggoda sang tuan muda.

" Cucu dari siapa bik, anaknya cuma aku" tanya Gerald lagi.

" Ya dari Aden lah, masak iya dari orang lain sih den, sebentar lagi kan Aden udah lulus " jawab bik Jah.

" Akunya yang lulus bik, calon ibunya aja masih kelas 10 bik, masih lama.. nunggu dua tahun lagi bik" jawab Gerald santai,ia memang lebih terbuka pada bik Jah.

" Lah.. bukannya calon nya mbak Cindy ya den?" polos sang bibi bertanya.

" Cindy itu cuma temen bik, calon ibunya anak-anak aku seorang gadis spesial bik" jawab Gerald dengan rona wajah ceria, seakan gadis yang ia bicarakan sedang berada di depan nya saat ini.

" Wah.. pasti cantik ya den? Kok ga pernah di ajak main ke sini den? Tapi mbak Cindy kan juga cantik ya, keliatan baik dan dewasa,badannya juga bagus, seksi ..." ucap bik Jah.

" Dia bukan wanita yang bisa di bawa-bawa bik..Dia punya semua nya bik, dia cantik, pintar,baik dan yang paling spesial dia ga seksi bik" jawab Gerald masih dengan senyum di wajahnya.

" Maksud Aden... lebih cantik dari mbak Cindy?" tanya bik Jah kepo, karena menurutnya Cindy adalah gadis yang sangat cantik dan juga dari keluarga terpandang,kasta mereka sama.

" Cantik itu katanya relatif bik,beda yang melihat maka beda pula pendapat mereka tentang kecantikan seseorang ,tapi di mata aku dia nyaris sempurna bik,dan seperti nya juga di mata orang-orang, buktinya Juna juga jatuh cinta sama dia bik" jawab Gerald jujur.

" Berarti Aden saingan dong sama den Juna? Terus yang di terima itu Aden gitu?" tingkat kepo bik Jah semakin besar.

" Ga tau bik siapa yang bakal diterima,tapi Juna mundur bik" cerita Gerald.

" Lah ..ini gimana toh..? Katanya calon ibu anaknya tapi kok diterima juga belum " bingung bik Jah.

" Ga berani bik mau mengungkapkan perasaan,takut di tolak " jawab Gerald mengungkapkan kegundahan nya.

" Lah trus gimana dong? Jadi bingung bibik, emang gimana sih orangnya sampe Aden galau? Emang ada ya perempuan yang sanggup nolak Aden? Aden itu loh.. ganteng pake banget,trus anak orang kaya raya lagi..masa ia sih den ada perempuan yang ga mau sama Aden? " tanya bik Jah yang sudah kebingungan.

" Ini bik" tunjuk Gerald pada bik Jah,ia menunjukkan layar ponselnya setelah membuka galeri foto pada benda canggih miliknya itu, hingga menampakkan beberapa foto gadis cantik berhijab, foto yang ia curi tanpa izin sang pemilik wajah.

" Subhanallah...ini beneran Manusia den? Kok kayak boneka ya " ucap bik Jah, beliau terkejut seakan tak percaya melihat ada gadis secantik gadis pujaan sang tuan muda, sebabnya gadis cantik yang pernah beliau lihat secara nyata itu ya cuma Cindy..gadis yang dekat dengan sang tuan muda, yang beliau kira memiliki hubungan khusus dengan sang putra majikan.

" Gimana bik?" tanya Gerald.

" Itu mah bukan manusia den,kok kayak jelmaan bidadari ya, gadis Sholehah lagi, Aden mah pinter banget cari calon, nyonya pasti seneng banget kalau liat pilihan Aden" ucap bik Jah, sepasang mata beliau masih tak beralih menatap foto di layar ponsel sang tuan muda.

" Tapi deketin nya susah bik" ungkap Gerald.

" Yang spesial udah pasti lebih susah den, Aden kudu berusaha lebih keras lagi, jangan sampai keduluan orang lain " ucap bik Jah memberi semangat pada sang tuan muda.

" Emang neng cantik itu anak pengusaha mana den?" tanya bik Jah yang semakin penasaran saja dengan sosok gadis yang baru ia lihat itu.

" Dari info yang aku dapat sih dia bukan anak pengusaha bik, katanya orang tuanya seorang Dokter dan dia masuk ke Alexander dengan jalur beasiswa murni, orangnya tertutup banget bik, pindahan dari luar kota juga" jawab Gerald menceritakan,ia memang tak ingin menggunakan jasa orang kepercayaan nya untuk mencari identitas sang gadis incaran, karena menurutnya gadis itu tak menunjukkan kejanggalan selain sikap nya yang tertutup.

" Udah ah bik,aku berangkat... kapan-kapan aku ajak dia kesini ya,biar bibik sama mama bisa liat dia langsung,tapi kalau udah jadian bik..hehe"janji Gerald seraya terkekeh kecil,dalam hatinya merasa ragu bisa menghadirkan sang pujaan hati ke kediaman keluarga nya,jika tanpa alasan yang kongkrit.

" Beneran ya den..bibik tunggu loh".

" Siip..,tapi ga janji juga ya bik" ucap Gerald seraya mengacungkan jempol nya tanda ia setuju, dengan langkah cepat Gerald meninggalkan ruang makan,menuju pintu utama dan menuju garasi, tempat mobil-mobil mewah koleksi nya berjajar rapi, sedangkan bik Jah hanya menggeleng melihat tingkah sang tuan muda yang begitu manis ketika sedang jatuh cinta,binar bahagia jelas tampak di sana.

' Semoga Aden berhasil deketin neng cantik itu,wajah Aden bahagia banget pas cerita tentang nya,semoga ga cuma wajahnya yang keliatan polos dan cantik,tapi hatinya juga secantik wajahnya... Amiiiin ' batin bik Jah,doa tulus selalu beliau lantunkan untuk sang tuan muda,bagi bik Jah Gerald bukan lagi sekedar anak majikan, melainkan bagai anak sendiri,begitu besar nya kasih sayang wanita paruh baya itu pada sang putra majikan.

Setelah menentukan mobil mana yang akan ia bawa, Gerald segera menyalakan mesin mobilnya dan melaju meninggalkan rumah mewah milik keluarganya, Gerald memang tak perlu lagi memanasi mesin mobilnya karena salah satu supir keluarga nya pasti sudah memanasi semua mobil-mobil yang terparkir di garasi setelah memeriksa mobil-mobil tersebut dan entah mengapa hari ini Gerald sangat ingin menggunakan mobil ke sekolah.

Keluarga Lemos adalah keluarga yang terkenal dengan segudang bisnis dan juga kaya raya, bahkan keluarga mereka masuk dalam jajaran 10 orang terkaya di Asia atau mungkin di dunia, pusing juga kalau harus menghitung kekayaan mereka yang sepertinya ga akan ada habisnya.

Keluarga Lemos berdarah campuran,tuan Lemos berdarah Dubai asli,namun menikah dengan wanita berketurunan Indonesia inggris, hingga lahirlah seorang putra yang di beri nama Arkan Angkasa Lemos, yang dinyatakan sebagai pewaris tahta kerajaan bisnis yang mereka punya, hingga akhirnya Arkan menikah dengan seorang wanita yang juga berdarah campuran, wanita cantik putri dari seorang pengusaha sukses dibilang perhotelan dan real estate, Rosella Smith,wanita berketurunan Indonesia Jerman.

Dan dari pernikahan kedua anak pengusaha kaya raya itu hadir lah seorang putra tampan yang di beri nama Gerald Alexander Lemos, identitas nya cukup dirahasiakan,tak banyak publik yang tau nama lengkap dan rupa asli sang putra tunggal keluarga terpandang itu,sebab Gerald selalu tampil bersama Sadewa putra dari orang kepercayaan papanya.

Gerald memarkirkan mobil sport nya, keluar dengan gaya cool nya, tatapan penuh kekaguman dari lawan jenis tak dapat di elakkan, wanita mana yang sanggup menolak seorang Gerald Alexander, terlebih mereka para wanita muda yang masih sangat labil, mereka akan bertingkah realistis,hanya satu wanita yang ia temui yang tak menunjukkan kekaguman padanya, siapa lagi kalau bukan Nasyifa... gadis yang akhirnya ia putuskan akan menjadi belahan jiwa nya.

" Tumben bawa mobil?" tanya Jonathan saat Gerald menghampiri mereka yang masih nongkrong di parkiran.

" Mau ke kantor nanti siang" jawab Gerald santai, sudah hal biasa setelah satu tahun terakhir ini, setiap papanya pergi ke luar negeri maka pasti ia akan diminta untuk datang ke kantor, menggantikan sang papa, walaupun tidak sepenuhnya,sebab masih ada asisten pribadi sang papa.

Keempat pemuda incaran para wanita itu memutuskan meninggalkan parkiran dan menuju kelas,tapi tatapan keempat pemuda itu teralihkan saat sebuah mobil berhenti di depan lobby sekolah,dan kembali berjalan setelah menurunkan seseorang pastinya.

Nasyifa yang baru saja turun dari mobil sang ayah sedikit kikuk karena malu,ia lupa tempat sehingga mencium pipi sang papa saat akan meninggalkan mobil sang papa dan hal itu juga di saksikan oleh Gerald dan ketiga sahabatnya.

" Dasar bocil " batin Gerald, hatinya seakan tak terima melihat sang pujaan hati mengecup pipi seorang pria, yang padahal ia sudah sangat tau bahwa pria paruh baya itu adalah ayah dari gadis itu.

" Anak papa rupanya" ledek Sadewa lucu melihat Syifa yang begitu manja pada papa nya.

" Bocil manja Rald..." ledek Jonathan yang tiba-tiba ikutan kepo dengan sesuatu yang ia lihat,sikunya menyikut pelan lengan Gerald yang berada tepat di samping nya.

" Yakin Lo mau deketin cewek manja gitu? bukan nya Lo lebih suka yang mandiri ya" ledek Dewa lagi.

" Tapi yang manja gitu lebih bikin penasaran Rald " ucap Juna dengan wajah yang entah.

" Berisik Lo pada" potong Gerald cepat, pendengarannya terasa panas mendengar ocehan demi ocehan dari ketiga sahabatnya.

Gerald melangkah meninggalkan ketiga sahabatnya,ia berjalan ke arah dimana Syifa sedang melangkah seorang diri, seperti biasa.. wajah nya selalu menunduk,hingga satu suara menghentikan langkahnya.

" Nasyifa..." panggil Gerald tenang,suara tegasnya mampu menghentikan langkah Syifa.

" I-ia kak..." jawab Syifa setelah menghentikan langkahnya,ia melihat sekilas siapa yang memanggilnya.

" Kenapa sendiri? Temen kamu mana?" tanya Gerald basa-basi.

" Mungkin belum datang kak,atau mungkin udah di kelas,kenapa kak?" tanya Syifa setelah menjawab pertanyaan sang senior.

" Aku mau bicara penting sama kamu" ucap Gerald to the point.

" Mau bicara apa kak? Penting banget ya? " tanya Syifa polos.

" Yuk.." ucap Gerald singkat, dengan cepat ia menarik pergelangan tangan Syifa, membuat gadis cantik itu terkesiap.

" Kak..tolong lepasin... diliatin orang" protes Syifa seraya berusaha melepaskan cekalan tangan besar Gerald.

" Ga ada urusan nya sama mereka" jawab Gerald santai.

" Tapi kak...ga boleh gini,kita bukan Muhrim " ucap Syifa lembut.

" Kalau gitu ayo kita nikah biar bisa lebih dari ini" jawab Gerald masih santai.

" Kakak.." protes Syifa sedikit lebih keras,dan Gerald begitu suka melihat sisi lain dari sang pujaan hati.

" Ok...,udah?" ucap Gerald seraya melepaskan cekalan tangan nya dari tangan kecil Syifa.

Kini keduanya sudah berada di taman belakang sekolah,taman yang terdapat beberapa kursi dan juga terdapat beberapa pohon yang cukup besar,tempat yang biasanya digunakan untuk nongkrong para pelajar selain di taman dekat lapangan olahraga raga dan kantin.

" Duduk" perintah Gerald pada Syifa.

" Tapi kak" ucap Syifa ragu.

" Duduk...aku ga suka di bantah" ucap Gerald tegas.

" Kakak mau bicara apa? Kenapa ga nanti aja di jam istirahat " tanya Syifa lembut setelah ia mendudukkan dirinya di kursi yang Gerald tunjukkan.

" Aku mau kamu jadi pacar aku" ucap Gerald singkat padat dan jelas, membuat Syifa terkesiap dengan pengakuan dari sang senior.

" Hah?" tanya Syifa bengong dengan ekspresi wajah terkejut.

" Aku mau kita pacaran" ucap Gerald lagi, masih dengan nada datar.

" Kakak becanda ya? Atau lagi taruhan sama temen-temen kakak yang lainnya? Tanya Syifa polos.

" CK...aku serius Nasyifa" jawab Gerald geram, kesabarannya memang sangat tipis.

Terpopuler

Comments

Arisha Langsa

Arisha Langsa

mahram itu untuk dua orang yang boleh bersentuhan tanpa membatalkan wudhu namun mereka tak boleh menikah ( halal wudhu namun haram menikah) contoh nya seperti kakak beradik,atau anak dan orang tuanya.

Sedangkan Muhrim.. dua orang yang boleh bersentuhan namun bisa membatalkan wudhu dan dua orang tersebut di Halal kan menikah, contoh nya seperti suami istri.

Itu yang saya tahu,maaf jika memang salah..

2024-01-30

7

Maizaton Othman

Maizaton Othman

mahrom not muhrim

2024-01-29

0

CantStopWontstop

CantStopWontstop

Lanjut terus thor, saya sudah jatuh cinta sama ceritamu❤️

2024-01-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!