Jawaban Nasyifa

Nasyifa masih terdiam setelah Gerald memastikan bahwa ucapan nya serius, bukan sedang bercanda atau sedang taruhan dengan ketiga sahabatnya, sedangkan Gerald tampak tak sabar menunggu jawaban dari pertanyaan nya, namun ia mencoba untuk tenang, walau jantungnya berdetak kencang, namun ia mencoba untuk bersikap setenang mungkin.

" Ok...deal kita pacaran,diam berarti ia" putus Gerald cepat,ia tak sabar melihat Syifa yang masih belum memberikan jawaban apapun.

" Kak.. boleh Fa tanya sesuatu?" tanya Syifa lembut.

" HM.." jawab Gerald singkat.

" apa tujuan pacaran?" tanya Syifa pelan.

" Ya supaya bisa lebih kenal kepribadian masing-masing,supaya orang yang kita suka ga di dekati orang lain " jawab Gerald versi nya.

" Emangnya kalau seseorang sudah pacaran, apakah sudah bisa menjamin bahwa seseorang tersebut sudah benar-benar saling terbuka antara satu sama lain? Trus apa sudah bisa jadi jaminan kalau yang sudah punya pacar ga akan dekat dengan wanita atau pria lain? Lalu apa kabar orang yang sudah menikah? Masih ada juga kan yang selingkuh?" ucap Syifa lembut.

" Aku suka sama kamu, makanya aku minta kamu jadi pacar aku,atau kamu mau aku ajak langsung nikah? Ga kan? Pasti nanti alasan kamu kita belum saling mengenal gimana mau nikah" ucap Gerald dingin.

" Pemikiran kakak ga salah... menurut versi kakak dan sebagian orang,tapi juga ga benar menurut aku... karena apa? Karena banyak orang yang menikah tapi mereka belum saling mengenal, seperti jalan Ta'aruf misalnya, mereka akan saling mengenal setelah menikah dan itu akan lebih indah,tapi bukan juga aku minta kakak nikahi sekarang,kita masih terlalu muda, bahkan masih sekolah kak,tapi pacaran sebelum menikah juga di haramkan dalam Islam " jawab Syifa seraya sedikit menjelaskan.

" Aku minta jawaban kamu ya atau tidak?" tanya Gerald tegas,ia berdarah seorang Pebisnis dan sejak dini ia juga sudah di latih untuk menjadi seorang pebisnis yang handal, begitu banyak sudah buku-buku tentang bisnis ia baca,jadi tak heran jika ia bersikap layaknya sedang bernegosiasi dengan pengusaha.

" Maaf kak Fa ga bisa..." jawab Syifa singkat.

" Kalau gitu aku akan minta papa buat lamar kamu ke orang tua kamu langsung " ucap Gerald tegas.

" Kak.. jangan becanda,nikah itu bukan hal main-main,bukan sesuatu yang sesaat, pernikahan itu sesuatu yang sangat sakral dan menikah itu adalah ibadah terpanjang seumur hidup kita,akan begitu banyak ujian dan cobaan yang akan kita hadapi kedepannya dan bukan cuma kita saja yang akan ada di dalamnya,tapi keluarga kita, keluarga aku dan keluarga Kakak,akan ada anak-anak kita juga nantinya, nikah ga sesimpel yang kakak pikirkan saat ini" protes Syifa masih dengan nada lembut.

" Jadi mau kamu gimana? " tanya Gerald sedikit bernada tinggi.

Syifa tersenyum tipis, sesaat ia menatap wajah tampan Gerald, kepalanya menggeleng" Berdoa lah... tanyakan pada hati kakak apa yang sesungguhnya kakak rasakan untuk aku,rasa suka yang sesungguhnya kah,atau hanya obsesi sesaat,jika kakak sudah menemukan jawaban nya,maka yakinkanlah bahwa Tuhan ga akan salah menentukan siapa yang akan menjadi jodoh kita" jawab Syifa.

Gerald masih terdiam, mencerna ucapan sang pujaan hatinya,masuk akal kah nasehat yang baru saja ia dengar.

" Dan Aku...aku janji akan meminta di sepertiga malam ku agar diberikan jodoh terbaik menurut Nya...atau mungkin akan meminta agar nama kita.. tertulis di lauful Mahfudz sebagai jodoh dunia akhirat" jawab Syifa mencoba menghibur hati pria yang tampak gundah di hadapannya itu, namun apa yang Syifa ucapkan baru saja tak hanya untuk menyenangkan hati Gerald,tapi juga sebait doa tulus dari hati nya.

Tak di pungkiri... siapa wanita yang sanggup menolak pesona seorang Gerald Alexander Lemos? Dia tampan, dari keluarga terpandang, apalagi untuk para pelajar yang semua tau ia adalah seorang idola sekolah,diluar sana ia juga digilai wanita, normal jika Syifa juga merasa hatinya bergetar saat sang senior mengungkapkan isi hatinya untuk nya, tapi Syifa masih berpegang teguh pada nasehat kedua orang tuanya dan guru religi nya.

" Itu artinya kamu ga akan dekat kan dengan pria manapun? Sampai saat nya aku membuktikan ucapan aku tadi? Mengajak kedua orang tua ku untuk melamar kamu?" tanya Gerald memastikan,ia mencoba menerima prinsip yang Syifa pegang, walau sejujurnya ia merasa itu tak masuk akal.

Syifa tersenyum tipis seraya mengangguk yakin, karena memang ia tak pernah berniat untuk dekat dengan lawan jenis yang bukan muhrim, pria yang dekat dengan nya hanya sang Ayah dan Taufik saudara sepupunya.

" Insyaallah...kita sama-sama berdoa ya" jawab Syifa lembut.

Sebenarnya Syifa sendiri ragu seorang Gerald akan bisa seperti yang Syifa minta barusan,yaitu sama-sama berdoa, karena Syifa pernah mendengar bahwa Gerald pernah sangat dekat dengan seorang wanita cantik yang bahkan mereka telah bersama sejak waktu yang lama, dan sekarang mereka terpisah hanya karena jarak yang memisahkan mereka, bukan berarti ga mungkin kan suatu saat mereka akan kembali bertemu dan kembali dekat.

" Maaf kak..udah hampir bel, boleh Fa masuk?" tanya Syifa sopan.

" Ya.." jawab Gerald pelan.

Syifa mengangguk,lalu berdiri dari duduknya,ia melangkah meninggalkan Gerald yang masih berdiri diam tepat di samping kursi yang tadi Syifa duduki,mata Gerald menatap punggung Syifa yang melangkah meninggalkan nya.

" Aku pegang janji kamu Nasyifa " ucap Gerald dingin.

Hal itu membuat langkah Syifa terhenti sejenak,ia menatap ke belakang,dimana ia bisa melihat wajah dingin Gerald yang sedang menatap ke arah nya, lagi-lagi Syifa mengangguk dengan sebuah senyuman lembut" Insyaallah " jawab Syifa singkat dan ia benar-benar meninggalkan Gerald di taman itu.

Belum terlalu jauh ia meninggalkan Gerald,ia bertemu dengan ketiga sahabat Gerald yang ternyata mengintip pembicaraan sepasang muda mudi itu,namun tak menjadi suatu masalah untuk Syifa,ia hanya sedikit tersenyum saat bertemu mereka,dan kembali melanjutkan langkah nya, sedangkan ketiga sahabat Gerald melangkah mendekati sahabat mereka yang tampak masih terpaku di tempatnya.

" Gimana bro.. Sukses?" tanya Juna sedikit tak sabaran.

Gerald tak menjawab,ia hanya diam masih dengan wajah datarnya.

" Di tolak Lo?" tanya Dewa yang ikutan penasaran.

Lagi-lagi tak mendapatkan jawaban dari sang empu, membuat ketiga sahabatnya geram karena rasa penasaran mereka tak terjawab, sedangkan Jonathan tampak cuek, walau sesekali ia melirik wajah sang sahabat yang tampak tak terlalu cerah namun juga tak butek.

" Dia ga mau pacaran" jawab Gerald singkat.

" Lah trus..? Langsung ngajakin kawin?" tanya Juna somplak.

" Nikah Jun...mulut Lo" komentar Dewa.

" Sama aja itu mah,abis nikah kan kawin juga" jawab Juna enteng.

" Udah ah pusing gue" jawab Gerald seraya. melangkah meninggalkan ketiga sahabatnya

" Set dah..malah di tinggal, orang lagi penasaran banget ini gimana endingnya" protes Juna geram.

" Lo bisa diem ga gue lagi pusing ini" ucap Gerald tegas.

" Ok" jawab Juna patuh,ia ga akan berani menghadapi amukan singa jantan itu.

Keempat pemuda tampan dengan sejuta pesonanya itu meninggalkan taman melangkah menuju kelas mereka, kalau bukan hari Senin mereka terbilang cukup santai saat pagi,hanya saat setelah bel saja mereka sibuk sebentar karena akan ada saja murid yang datang terlambat.

Sedangkan Syifa juga tiba di kelasnya,tampak kedua sahabatnya sudah berada di dalam kelas terlihat sedang asyik mengobrol dan entah apa yang mereka obrolkan hingga tak menyadari kehadirannya.

" Assalamualaikum.." sapa Syifa dengan kalimat salam.

" WaalaikumSalam salam...tumben kok telat?" tanya Lyly bersamaan dengan Mona setelah menjawab salam dari Syifa.

" Oh itu..ada keperluan tadi sebentar" jawab Syifa tak sepenuhnya berbohong.

" Keperluan ....sama babang tamvan ya?" ledek Mona karena secara tak sengaja tadi melihat saat Gerald menarik Syifa menuju taman,malah ia sempat bertanya pada ketiga sahabat pria itu dan mereka menjawab bahwa Gerald dan Syifa sedang ingin berbicara empat mata.

" Maksudnya..?" tanya Lyly.. memang tak tau apapun, karena memang Mona belum memberitahukan padanya tentang apa yang ia lihat saat ia datang tadi,bagi Mona ia tak berhak memberitahukan apapun pada Lyly karena masih ada Syifa yang bersangkutan.

" Hah?" jawab Syifa bingung, karena jujur ia masih belum tau apakah ia harus menceritakan semuanya pada kedua sahabatnya itu,atau menyimpannya sendiri dalam hati,tapi ia tidak ingin terbebani sendiri.

" Gue yang cerita atau Lo..? Atau ga niat mau cerita..it's okay..itu hak Lo, kalau menurut Lo itu terlalu pribadi dan ga pantas di bagikan ke orang lain maka diam tapi kalau sebaliknya walaupun itu pribadi,maka ceritakan" ucap Mona bijak.

Syifa mengangguk paham,ia sedikit berfikir agar bisa membuat keputusan" tadi kakak ketua OSIS ngajak bicara sebentar di taman" ucap Syifa pelan.

" Hah... maksud kamu kak Gerald...si ketua OSIS kita yang perfec itu? Bicara apa Fa?" tanya Lyly penasaran.

" Hust..jangan kuat-kuat malu...kak Gerald bilang dia suka sama aku dan ngajakin pacaran " jawab Syifa jujur.

" Astaga...Syifa ini beneran nyata kan? Bukan mimpi?" tanya Lyly heboh,namun dengan suara pelan.

Sedangkan Mona terdiam sesaat, antara percaya dan tidak namun ia mencoba percaya mengingat wajah Syifa yang memang cantik,hingga wajar kalau senior mereka itu jatuh cinta,tapi Mona ragu pada ucapan Gerald,ia takut sahabatnya kecewa, karena yang ia tau Gerald pernah sangat dekat dengan seorang wanita.

" Trus kamu jawab apa?" tanya Mona harap -harap cemas.

" Ga jawab apa-apa,aku cuma sedikit jelasin aja kalau yang aku tau kita ga boleh pacaran dan aku berpegang pada pendapat itu,aku ingin berpegang pada kata pacaran setelah menikah,cuma itu" jawab Syifa jujur.

" Syukur deh" ucap Mona.

" Kenapa Mon?" tanya Lyly dan Syifa penasaran.

" Gue takut Lo cuma di jadiin buat seneng -seneng aja,atau mungkin cuma buat taruhan sama temen-temen nya, karena kan gue udah pernah cerita kalau dia dulu dekat banget sama temen ceweknya yang sekarang pindah ke Luar negeri,bisa jadikan mereka masih berhubungan dengan cara LDR dan bakal lanjut pas udah lulus nanti " terang Mona.

" Aku masih ingat kok,cuma tadi dia sedikit ngotot gitu,jadi aku jawab aja agar dia berdoa semoga kami itu jodoh dan aku juga akan berdoa" jawab Syifa.

" Gimana responnya?" tanya Lyly penasaran.

" Dia mengangguk dan terakhir cuma bilang kalau dia pegang kata-kata aku yang ga akan dekat sama pria manapun yang bukan muhrim aku,dia minta aku tepati janji " jawab Syifa lagi.

" Wah..kok kayak nya bakal seru nih ya kisah kalian" ujar Mona.

" Ia jadi kayak kisah cinta anak-anak mondok atau kisah cinta dua insan terhalang restu" tambah Lyly lucu.

" Apaan sih ga lucu deh" omel Syifa berkomentar.

" Ya emang ga lucu,aku justru terharu dengar nya,aku cuma ngebayangin gimana jadinya kalau endingnya kalian itu beneran jodoh" ucap Lyly.

" Gue orang pertama yang bakal ngadain party untuk merayakan kebahagiaan itu,tapi kalau dia nyakitin hati kamu,Gue juga orang pertama yang bakal menentang dia walau apapun alasannya " ucap Mona yakin.

" Doa in yang terbaik aja ya,toh kita juga masih pada muda banget kok, sekolah kita aja masih dua tahun lebih lagi, masak iya sih mikirin jodoh segala" ucap Syifa lembut.

" Kalau jodohnya kayak dia kan Fa...aku ga akan mikir dua kali untuk nerima tawarannya Fa...walau masih sekolah sekalipun, bayangkan aja betapa kayanya keluarga nya dan dia anak tunggal,ga ada yang kita perlu khawatirkan kalau soal materi" ucap Mona.

" Trus soal kesetiaan apa mungkin juga udah jaminan?" ucap Lyly.

" Orang dingin dan kaku kayak dia itu... umumnya setia dan susah move on kalau udah mencintai seseorang,dia bakalan bucin banget dan posesif pastinya " tambah Mona.

" Plus Hot katanya" tambah Lyly ambigu.

" Shok tau banget kalian,semua nya salah..tadi aja dia bilang suka nya kayak orang ngajakin main,bukan ngajakin pacaran,ga ada romantis -romantis nya,datar kayak jalan tol" ucap Syifa lucu.

" Hahahaha...." tawa Lyly dan Mona kompak, keduanya bisa ngebayangin gimana kakunya sang ketua OSIS.

" Untung cakep" tambah Lyly dan Mona bersamaan.

Syifa menggeleng melihat tingkah absurd kedua sahabatnya.

Terpopuler

Comments

Maizaton Othman

Maizaton Othman

الصمت علامة الرضى
diam itu beerti setuju
wahhh,gerald..

2024-01-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!