18. Menghafal

Plekkk

Plekkk

Plekkk

"Ah...nggak seru. Bisa nggak sih kalian itu nggak kalah muluk?" tanya Lensi dengan ejekkan khasnya.

"Bisa nggak sih loe aja yang ngalah sesekali?" tanya Riko.

"Enak aja. Nggak ada di kamus gue yang namanya kekalahan. Gue harus menang dalam segala hal." Jawab Lensi.

Srupppp

Pak Karman menyesap kopinya, setelah sebelumnya menghabiskan sepotong pisang goreng yang dibeli dari tempat nyak Rogaya.

"Apa kalian tahu berita terbaru yang aku dengar?" tanya Karman.

"Berita tentang apa pak?" tanya Lensi.

"Minggu depan dewa judi dari Austria akan datang ke negara kita." Jawab Karman

"Darimana bapak tahu?" tanya Lensi.

"Beritanya heboh di grup perjudian Asia. Bapak kan masuk dalam grup itu. Ya walaupun cuma jadi penonton saat orang-orang membahas tentang perjuadian." Jawab Karman.

"Emang siapa dewa judi dari Austria itu? sehebat apa dia? lagipula kenapa dia bisa datang ke negara kita?" tanya Mawan.

"Emangnya kenapa dia nggak boleh datang? toh pemerintah juga tidak tahu kalau dia seorang dewa judi. Meski di negara kita judi tidak di legalkan, tapi judi bukan hal asing lagi di negara kita. Masih banyak pelaku yang melakukan perjudian, termasuk kita." Jawab Karman.

"Lagipula pemerintah sudah dipusingkan oleh urusan negara. Mereka nggak mau ngurusin persoalan kecil macam itu," sambung Karman.

"Nggak juga. Tetangga di kampungku masuk penjara gegara di grebek polisi saat sedang judi bola dadu," timpal Riko.

"Jadi intinya mau apa dewa judi itu datang kenegara kita?" tanya Okta.

"Dengar-Dengar bosnya akan membuka klub casino di negara kita. Dan akan membuat pertandingan besar-besaran. Tidak tanggung-tanggung, siapapun yang mampu mengalahkan dewa judi, maka berhak mendapatkan uang senilai 300 milyar." Jawab Karman.

"Apa? 300 milyar?" Okta dan kawan-kawan teriak bersamaan.

Hanya Lensi yang terlihat diam. Karena dia ingin memastikan kebenaran kabar itu.

"Jadi peserta yang ikut lomba kudu nyiapin 300 milyar juga? darimana dapat duit kalau begitu?" tanya Okta.

"Tidak. Aturan mainnya adalah, yang ingin ikut hanya disuruh membeli tiket masuk dalam Casino. Dan bertanding dengan ahli judi yang mereka miliki. Siapapun yang tersaring, barulah akan ditandingkan dengan dewa judi." Jawab Karman.

"Kira-Kira sehebat apa ya dewa judi itu?" tanya Riko.

"Kalau orang yang tidak tahu tentang judi, pasti tidak akan tertarik mendengar siapa orang ini. Tapi apa kalian tahu rumor yang beredar? dia mendapat julukkan dewa judi, karena selama ini dia tidak pernah kalah saat bermain. Bahkan total kekayaannya dari hasil berjudi, sudah mencapai ratusan milyar." Jawab Karman.

"Wah...hebat sekali dia? jadi ingat sama kamu Dew," ujar Riko.

"Iya Dew. Nggak salah juga kalau kamu ikut kedalam situ. Siapa tahu kamu bisa ngalahin dewa judi kan?" ucap Mawan sembari terkekeh.

"Ho'oh Dew. Bangga juga kita-kita punya teman dewi judi. Kita bisa temenan dengan anak konglomerat aja udah bangga, apalagi kalau loe menangin itu judi. Pasti tambah bangga kita," timpal Riko.

"Iya Dew. Kalau loe ikut lomba nih, kita baru akuin loe sebagai dewi judi sejati," ujar Karman.

"Apaan sih. Gue nggak butuh pengakuan dari siapapun. Gue main judi bukan karena butuh duit. Gue cuma ngilangin suntuk." Jawab Lensi.

"Ya elah Dew. Sayang amat punya kemampuan nggak dimanfaatin. Kalau gue punya kemampuan kayak loe, pasti gue sudah main judi tiap hari, dan nggak perlu lagi jualan jengkol," ucap Riko.

"Jangan kagak bersyukur loe dikasih Tuhan Rejeki. Dapat rejeki halal, kok milih yang haram. Judi itu jangan dijadikan makan nasi, anggap aja sebagai lalapan. Gue bilangin ya, jangan pernah kasih anak bini kalian pakai duit haram. Berat ntar matinya," ucap Lensi.

"Dosa mah urusan belakangan Dew. Ntar agak tuaan dikit baru tobat," timpal Mawan

"Ho'oh Dew. Belum kaya kita. Ntar kalau udah kaya, baru berhenti judi," ucap Karman.

"Nggak ada yang kaya karena judi," ucapan Lensi.

"Ada." Jawab Okta.

"Siapa?" tanya Lensi.

"Noh yang diceritakan pak Karman Dewa judi." Jawab Okta.

"Ya dia pengecualian, karena dia punya kemampuan," ujar Lensi.

"Dan kemampuan itu di dapat harus sering diasah, ya nggak?" Mawan menaik turunkan alisnya.

Lensi menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia tahu betul kemampuan judi teman-temannya hanya sebatas apa.

Ting

"Temanku minggu depan pulang dari Mesir. Tapi sepertinya kamu harus menunda keinginanmu untuk belajar meretas lebih dulu," chat Alex.

"Kenapa?" balas Lensi.

"Dua minggu lagi dia akan menggelar pernikahan. Aku sudah bicara dengannya, dan dia setuju mengajarimu. Sesuai usulanmu, dia ingin kamu mengenakan cadar saat dia mengajarimu nanti,"

"Setuju. Lalu bagaimana dengan bayarannya?"

"Dia tidak ingin dibayar dengan uang."

"Dasar temanmu ngaku pandai ilmu agama, ternyata orang mesum,"

"Kok mesum?"

"Ya apa namanya kalau nggak mau dibayar pakai uang?"

Alex terkekeh saat membaca isi chat dari Lensi.

"Aku yakin saat temanku mendengar kamu mengatainya mesum, dia pasti tidak jadi mengajarimu,"

"Aku juga tidak mau kalau yang dia minta hal aneh-aneh,"

"Dia ingin kamu membayarnya dengan hafalan surat AR-Rahman. Dan itu harus dibayar di muka,"

"Apa??? apa temanmu sudah gila? itu pemaksaan namanya,"

"Dia tidak memaksa. Kalau kamu mau, itulah syarat dari dia,"

"Kalau begitu butuh waktu yang lama buat belajar dari dia. Aku paling bego kalau disuruh mengingat,"

"Aku akan memberitahumu metode menghafal yang cepat,"

"Sungguh?"

"Ya. Nanti aku kirim caranya, dan aplikasi yang bisa membantumu agar cepat menghafal."

"Terima kasih,"

"Sama-Sama."

"Ah...kalau bukan karena aku butuh, malas sekali berurusan dengan teman si Alex ini. Awas saja kalau kemampuannya nggak sebanding dengan susah payahku menghafal surat itu," batin Lensi.

"Meskipun dulu aku pernah menang lomba MTQ sewaktu SMP. Tapi kan itu sudah lama. Aku sedikit lupa,"

"Hufffftt...jengkel sekali," ujar Lensi lirih.

"Ada apa Dew?" tanya Riko.

"Beritahu aku kalau kompetisi berjudi di mulai. Kita akan melihat seperti apa tempat judi itu," ucap Lensi.

"Loe mau ikutan Dew?" tanya Mawan.

"Aku akan mencobanya." Jawab Lensi.

"Yeyyyyy..." Okta dan kawan-kawan bersorak senang.

"Gue cabut duluan ya?" ujar Lensi.

"Buru- Buru amat Dew," ucap Riko.

"Ada kerjaan dikit," ujar Lensi sembari menaiki motor Sport yang baru dia beli.

"Hati-Hati ya Dew," ujar Okta.

"Emm." Lensi menganguk.

Lensipun pulang membelah malam. Dia tidak ingin membuang banyak waktu. Dia ingin segera menghafal surat yang sudah disepakati. Agar dirinya cepat belajar meretas, demi tujuan yang harus dia capai.

Terpopuler

Comments

Iefa Arifah

Iefa Arifah

/Good//Good//Good/

2024-04-11

1

Fenty Dhani

Fenty Dhani

👍👍👍

2024-02-05

0

Clara ara

Clara ara

kyak nya teman alex itu yg dulu pernah di tolong sama dewi

2024-01-05

0

lihat semua
Episodes
1 1. Bertengkar Lagi
2 2. Kalah Maning
3 3. Pahlawan Kemalaman
4 4. Tumben
5 5. Panggilan Pemotretan
6 6. Dipantau
7 7. Iri Hati
8 8. Lamaran
9 9.Tunggu Pembalasanku
10 10. WO
11 11. Sempurna
12 12. Kena Intai
13 13. Kabur
14 14. Konde Keramat
15 15. Hidup Bebas
16 16. Apartemen Baru
17 17. Kabar Menyakitkan
18 18. Menghafal
19 19. Surya Murka
20 20. Membeli Tiket
21 21. Undangan Surya
22 22. Aksi Dewi Judi
23 23. Aksi Dewi Judi 2
24 24. Tidak Mengenali
25 25. Panik
26 26. Hebat
27 27. Licik
28 28. Blackjack
29 29. Gagal Diskusi
30 30. Slackline dan Parkour
31 31. Menghilang
32 32. Nihil
33 33. Fitnah Maut
34 34. Penjelasan
35 35. Astaga
36 36. Pelit
37 37. Keputusan
38 38. Menolak Jadi Wali
39 39. Pulang
40 40. Datang
41 41. SAH
42 42. Bahagia
43 43. Resepsi
44 44. Merubah Panggilan
45 45. Lensi Jahil
46 46. Pindah
47 47. Izin Bertemu Teman
48 48. Berdebar
49 49. Sekalian
50 50. Sama-Sama Izin
51 51. Murid Cerdas
52 52. Surya Kepesantren
53 53. Kesedihan Lensi
54 54. Terlambat Pulang
55 55. Pelajaran Terakhir
56 56. Kaleng Sarden
57 57. Tawaran Kerjasama
58 58. Pendekatan
59 59. Ngerjain Baim
60 60. Syuting Iklan
61 61. Petir Disiang Bolong
62 62. Kegelisahan Lensi
63 63. Pergi
64 64. Ibrahim Syok
65 65. Mencari
66 66. Alex Marah
67 67. Merindukanmu
68 68. Mulai Beraksi
69 69. Investor
70 70. Lensi Sedih
71 71. Jahil
72 72. Murung
73 73. Insden
74 74. Zoya Bingung
75 75. Bangkrut
76 76. Bos Sebenarnya
77 77. Jadi Sandera
78 78. Kamu Mau Pergi lagi?
79 79. Kritis
80 80. Bubar
81 81. Siuman
82 82. Kabur
83 83. Bertemu
84 84. Abang Mencintai Dinda
85 85. Terungkap.
86 86. Terima kasih
87 87. Olahraga Ekstrim.
88 88. Dadakkan
89 89. Protes
90 90. Terkejut
91 91. Cinta Memang Gila
92 92. Okta Emosi
93 93. SAH
94 94. Gempor
95 95. Susah jalan
96 96. Renungan
97 97. Merindukan Mama
98 98. Cerita Aisyah
99 99. Datang Lagi
100 100. Cemburu
101 101. Familliar
102 102. Menemani
103 103. Viral
104 104. Kabur
105 105. Tidak Mungkin
106 106. Aneh
107 107. Kebenaran Yang Lain
108 108. Test DNA
109 109. Hasil DNA
110 110 . Bertemu
111 111. Vonis
112 112. Pertengkaran Hebat
113 113. Aduan Palsu
114 114. Gempar
115 115. Ikhlas
116 116. Semoga Cepat Nyusul
117 117. Takut
118 118. Berdebar
119 119. Maaf
120 120. Hari ke -11
121 121. Bulan Madu Kedua
122 122. Bingung
123 123. Kejutan
124 124. Abang Merindukanmu
125 125. Kebahagiaan Lensi dan Ibrahim
126 126. Bebas
127 127. Datang
128 128. Penilaian
129 129. Permintaan Vega
130 130. Kemarahan Vega
131 131. Serangan
132 132. Lamaran
133 133. Hasutan Maut
134 134. Siasat Iko
135 135. Senjata Makan Nona
136 136. Menggemparkan
137 137. Heboh
138 138. Putus Hubungan
139 139. Fitnah
140 140. Jelek Tapi Perhatian
141 141. Uang Tebusan
142 142. Kemarahan Lensi
143 143. Maaf Aku Tidak Bisa
144 144. Merindukan Dia
145 145. Restu
146 146. Hari Bahagia
Episodes

Updated 146 Episodes

1
1. Bertengkar Lagi
2
2. Kalah Maning
3
3. Pahlawan Kemalaman
4
4. Tumben
5
5. Panggilan Pemotretan
6
6. Dipantau
7
7. Iri Hati
8
8. Lamaran
9
9.Tunggu Pembalasanku
10
10. WO
11
11. Sempurna
12
12. Kena Intai
13
13. Kabur
14
14. Konde Keramat
15
15. Hidup Bebas
16
16. Apartemen Baru
17
17. Kabar Menyakitkan
18
18. Menghafal
19
19. Surya Murka
20
20. Membeli Tiket
21
21. Undangan Surya
22
22. Aksi Dewi Judi
23
23. Aksi Dewi Judi 2
24
24. Tidak Mengenali
25
25. Panik
26
26. Hebat
27
27. Licik
28
28. Blackjack
29
29. Gagal Diskusi
30
30. Slackline dan Parkour
31
31. Menghilang
32
32. Nihil
33
33. Fitnah Maut
34
34. Penjelasan
35
35. Astaga
36
36. Pelit
37
37. Keputusan
38
38. Menolak Jadi Wali
39
39. Pulang
40
40. Datang
41
41. SAH
42
42. Bahagia
43
43. Resepsi
44
44. Merubah Panggilan
45
45. Lensi Jahil
46
46. Pindah
47
47. Izin Bertemu Teman
48
48. Berdebar
49
49. Sekalian
50
50. Sama-Sama Izin
51
51. Murid Cerdas
52
52. Surya Kepesantren
53
53. Kesedihan Lensi
54
54. Terlambat Pulang
55
55. Pelajaran Terakhir
56
56. Kaleng Sarden
57
57. Tawaran Kerjasama
58
58. Pendekatan
59
59. Ngerjain Baim
60
60. Syuting Iklan
61
61. Petir Disiang Bolong
62
62. Kegelisahan Lensi
63
63. Pergi
64
64. Ibrahim Syok
65
65. Mencari
66
66. Alex Marah
67
67. Merindukanmu
68
68. Mulai Beraksi
69
69. Investor
70
70. Lensi Sedih
71
71. Jahil
72
72. Murung
73
73. Insden
74
74. Zoya Bingung
75
75. Bangkrut
76
76. Bos Sebenarnya
77
77. Jadi Sandera
78
78. Kamu Mau Pergi lagi?
79
79. Kritis
80
80. Bubar
81
81. Siuman
82
82. Kabur
83
83. Bertemu
84
84. Abang Mencintai Dinda
85
85. Terungkap.
86
86. Terima kasih
87
87. Olahraga Ekstrim.
88
88. Dadakkan
89
89. Protes
90
90. Terkejut
91
91. Cinta Memang Gila
92
92. Okta Emosi
93
93. SAH
94
94. Gempor
95
95. Susah jalan
96
96. Renungan
97
97. Merindukan Mama
98
98. Cerita Aisyah
99
99. Datang Lagi
100
100. Cemburu
101
101. Familliar
102
102. Menemani
103
103. Viral
104
104. Kabur
105
105. Tidak Mungkin
106
106. Aneh
107
107. Kebenaran Yang Lain
108
108. Test DNA
109
109. Hasil DNA
110
110 . Bertemu
111
111. Vonis
112
112. Pertengkaran Hebat
113
113. Aduan Palsu
114
114. Gempar
115
115. Ikhlas
116
116. Semoga Cepat Nyusul
117
117. Takut
118
118. Berdebar
119
119. Maaf
120
120. Hari ke -11
121
121. Bulan Madu Kedua
122
122. Bingung
123
123. Kejutan
124
124. Abang Merindukanmu
125
125. Kebahagiaan Lensi dan Ibrahim
126
126. Bebas
127
127. Datang
128
128. Penilaian
129
129. Permintaan Vega
130
130. Kemarahan Vega
131
131. Serangan
132
132. Lamaran
133
133. Hasutan Maut
134
134. Siasat Iko
135
135. Senjata Makan Nona
136
136. Menggemparkan
137
137. Heboh
138
138. Putus Hubungan
139
139. Fitnah
140
140. Jelek Tapi Perhatian
141
141. Uang Tebusan
142
142. Kemarahan Lensi
143
143. Maaf Aku Tidak Bisa
144
144. Merindukan Dia
145
145. Restu
146
146. Hari Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!