10. WO

Lensi mengenakan kaos oblong dengan celana jeans dan juga sepatu kets saat Alex datang menjemput kerumahnya. Rambutnya yang panjang dia biarkan terurai. Tak ada kesan cantik dan anggun yang dia perlihatkan seperti tempo hari, saat Alex melamarnya. Namun Alex memandang Lensi dari sudut yang berbeda. Kesan cuek dengan penampilan yang Lensi tunjukkan, malah membuat Alex jadi penasaran.

"Maaf membuatmu lama menunggu," ujar Lensi.

"Tidak masalah. Itu sebanding, karena sedang menunggu seorang gadis cantik," ucap Alex.

"Bisa kita berangkat sekarang?" tanya Lensi, yang sama sekali tidak terpikat dengan pujian Alex.

"Silahkan."

Alex mempersilahkan Lensi berjalan lebih dulu. Sementara tanpa Alex dan Lensi tahu, Vega menatap kepergian mereka dari atas balkon kamarnya.

"Kalian boleh saja fitting baju pengantin, tapi pada akhirnya akulah yang akan menjadi pengantin wanitanya," ucap Vega lirih.

Sementara itu Alex dan Lensi yang sudah berada dijalan rpaya, tampak larut dalam pemikiran mereka masing-masing.

"Ada apa dengannya? dia seperti jadi orang yang berbeda saat ini. Sangat berbeda seperti yang aku lihat di waktu acara lamaran itu. Apa sebenarnya dia sedang tegang saat ini?" batin Alex.

"Emm...bagaimana dengan karier modelmu? apa berjalan lancar?" Alex berusaha memecah kesunyian dalam mobil itu dengan berbasa-basi menanyakan tentang karier Lensi.

"Semua berjalan baik." Jawab Lensi datar.

Alex melirik arloji di pegelangan tangannya, dan waktu sudah menunjukkan pukul 11.30.

"Sudah hampir makan siang. Bagaimana kalau kita makan siang saja dulu? setelah itu kita pergi ke WO nya," tanya Alex.

"Boleh." Jawab Lensi.

Alex senang. Karena Lensi sama sekali tidak menolak ajakkannya. Setelah melihat restauran langgananya, Alex membelokkan kemudinya kearah sana.

"Kamu tidak ada masalah dengan makanan kan?" tanya Alex.

"Aku tidak pilih-pilih makanan." Jawab Lemsi.

"Bukan. Maksudku semacam alergi makanan gitu," ujar Alex.

"Tidak ada." Jawab Lensi.

"Baguslah. Soalnya ini restaurant seafood. Takutnya kamu ada alergi makanan laut," ujar Alex.

Lensi tidak lagi menimpali ucapan Alex. Gadis itu langsung turun dari mobil dan bergegas masuk ke restauran.

"Gadis ini menantang sekali. Caranya yang tarik ulur, membuatku gemas. Dia tipe gadis idamanku sekali," batin Alex.

Lensi memilih tempat duduk agak sudut. Dekat dengan dinding kaca yang dibuat aksen seperti air hujan yang merembes membasahi kaca itu. Alex yang kemudian duduk terakhir, menatap Lensi yang wajahnya sangat datar.

Tidak berapa lama kemudian, seorang pelayan restauran menanyakan tenang pesanan Alex dan Lensi.

"Satu porsi udang saus tiram, satu porsi kerang hijau, satu porsi cumi goreng tepung, satu porsi sayur capcay, minumnya es jerukl nipis dua gelas," ujar Lensi.

Alex tidak berkomentar apapun dengan apa yang di pesan oleh Lensi.

"Satu botol air mineral, lobster panggang mentega," Alex menambahkan.

"Baik. Silahkan ditunggu Pesanan anda. Pesanan akan sampai diperkirakan 20 menit lagi," ujar pelayan.

Alex dan Lensi mengangguk saat mendengar ucapan Pelayan.

"Kamu suka seafood?" tanya Alex.

"Salah satu makanan favorite." Jawab Lensi.

"Lensi. Apa kamu bahagia dengan pernikahan ini?" Alex langsung menanyakan ke hal sensitif untuk ditanyakan. Karena Alex merasa ada yang aneh dari sikap Lensi saat ini.

"Tentu saja. Ada apa? apa kamu ingin berubah pikiran?" tanya Lensi.

"Tentu saja tidak. Bisa dibilang aku menyukai perjodohan ini, terlebih saat bertemu jodohku secantik kamu." Jawab Alex.

"Hanya saja, aku merasa sikapmu berubah. Tidak seperti yang aku lihat dihari itu. Aku tidak tahu sebabnya apa, tapi aku harap harapanku ini tidak akan berakhir sia-sia."

Lensi terdiam. Dia menatap pria yang tidak berdosa di hadapannya itu.

"Izinkan aku ke toilet sebentar," ujar Lensi tiba-tiba sembari berdiri.

Tanpa menunggu jawaban dari Alex, Lensi segera berlalu dari hadapan pria itu. Lensi sebenarnya tidak ada perasaan ingin ketoilet sama sekali. Tapi dia berusaha menghindari pertanyaan Alex yang menjurus pada inti masalahnya.

"Lensi?" sapa seseorang saat Lensi tengah menatap cermin di depannya dengan tatapan kosong.

Lensi mengerutkan dahi, saat seorang gadis berhijab memanggil namanya. Dia sama sekali tidak mengingat gadis itu.

"Kamu lupa sama aku? aku Fatimah, kita pernah ketemu di toko buku, waktu kamu beli komik Conan. Ingat?" tanya Fatimah.

"Oh...hai...astaga maaf ya, bukannya aku sombong. Aku memang sedikit payah kalau mengingat wajah orang yang baru dikenal," ujar Lensi.

"Tidak masalah. Orang cantik mah bebas," ucap Fatimah sembari terkekeh.

"Kamu makan disini?" tanya Lensi.

"Ya. Bisa di bilang kami baru saja selesai membicarakan tentang pertunanganku." Jawab Fatimah sembari menunjukkan sebuah cincin yang melingkar di jari manisnya.

"Woah...selamat ya," Lensi memberikan Fatimah pelukkan hangat.

"Bagaimana? apa dia tampan? harus tampan dong, kamunya ayu gini. Apa dia seorang pengusaha?" tanya Lensi kepo maksimal.

"Adalah usaha dikit. Tapi yang aku suka imannya sangat tebal." Jawab Fatimah.

"Bolehlah carikan aku satu yang seperti itu.Siapa tahu nular gitu," ujar Lensi sembari terkekeh.

"Insya Allah kamu bakalan dapat nantinya. Rajin-Rajin berdo'a. Oh ya kamu ngapain disini?" tanya Fatimah.

"Mau berenang. Tentu saja mau makan." Jawab Lensi.

"Ya sudahlah. Kalau kita berjodoh lagi, pasti kita akan ketemu lagi nanti" ujar Fatima.

"Kalau begitu kita test ya?" ucap Lensi.

"Aku duluan ya? nggak enak sama keluarga calon mertuaku," ujar Fatima.

"Oke. Good luck ya?"

Fatimah berlalu dari hadapan Lensi.Lensipun bergegas kembali kemeja, dan ternyata makanan sudah terhidang di sana.

"Maaf membuatmu menunggu," ujar Lensi.

"Tidak masalah. Mari kita makan," ujar Alex.

Lensi dan Alex makan dalan diam. Sesekali Alex melirik ke arah Lensi yang makan dengan lahap, dan tidak jaim sama sekali. Alex tersenyum tipis, saat melihat Lensi makan dengan mulut yang penuh.

"Oh astaga...dia manis sekali. Aku suka dengan gaya cueknya. Disaat semua gadis bersikap sok imut, dia malah tampil apa adanya. Aku sungguh menyukainya," batin Alex.

Alex cukup takjub melihat porsi makan Lensi. Meski Lensi tahu Alex memperhatikan dirinya, namun gadis itu tidak perduli. Dirinya seolah tidak menganggap keberadaan Alex sama sekali.

Terpopuler

Comments

HNF G

HNF G

alex gak tau apa2 jd korban, takutnya nanti jd jahat krn dendam😟

2024-03-20

1

Fenty Dhani

Fenty Dhani

kasian Alex...semoga dia pria baik...yang nantinya mau memaafkan lensi...d saat lensi meninggalkannya pas lagi sayang² e

2024-02-05

1

Oi Min

Oi Min

pek en.....pek en......Lensi moh kro Alex

2024-01-25

0

lihat semua
Episodes
1 1. Bertengkar Lagi
2 2. Kalah Maning
3 3. Pahlawan Kemalaman
4 4. Tumben
5 5. Panggilan Pemotretan
6 6. Dipantau
7 7. Iri Hati
8 8. Lamaran
9 9.Tunggu Pembalasanku
10 10. WO
11 11. Sempurna
12 12. Kena Intai
13 13. Kabur
14 14. Konde Keramat
15 15. Hidup Bebas
16 16. Apartemen Baru
17 17. Kabar Menyakitkan
18 18. Menghafal
19 19. Surya Murka
20 20. Membeli Tiket
21 21. Undangan Surya
22 22. Aksi Dewi Judi
23 23. Aksi Dewi Judi 2
24 24. Tidak Mengenali
25 25. Panik
26 26. Hebat
27 27. Licik
28 28. Blackjack
29 29. Gagal Diskusi
30 30. Slackline dan Parkour
31 31. Menghilang
32 32. Nihil
33 33. Fitnah Maut
34 34. Penjelasan
35 35. Astaga
36 36. Pelit
37 37. Keputusan
38 38. Menolak Jadi Wali
39 39. Pulang
40 40. Datang
41 41. SAH
42 42. Bahagia
43 43. Resepsi
44 44. Merubah Panggilan
45 45. Lensi Jahil
46 46. Pindah
47 47. Izin Bertemu Teman
48 48. Berdebar
49 49. Sekalian
50 50. Sama-Sama Izin
51 51. Murid Cerdas
52 52. Surya Kepesantren
53 53. Kesedihan Lensi
54 54. Terlambat Pulang
55 55. Pelajaran Terakhir
56 56. Kaleng Sarden
57 57. Tawaran Kerjasama
58 58. Pendekatan
59 59. Ngerjain Baim
60 60. Syuting Iklan
61 61. Petir Disiang Bolong
62 62. Kegelisahan Lensi
63 63. Pergi
64 64. Ibrahim Syok
65 65. Mencari
66 66. Alex Marah
67 67. Merindukanmu
68 68. Mulai Beraksi
69 69. Investor
70 70. Lensi Sedih
71 71. Jahil
72 72. Murung
73 73. Insden
74 74. Zoya Bingung
75 75. Bangkrut
76 76. Bos Sebenarnya
77 77. Jadi Sandera
78 78. Kamu Mau Pergi lagi?
79 79. Kritis
80 80. Bubar
81 81. Siuman
82 82. Kabur
83 83. Bertemu
84 84. Abang Mencintai Dinda
85 85. Terungkap.
86 86. Terima kasih
87 87. Olahraga Ekstrim.
88 88. Dadakkan
89 89. Protes
90 90. Terkejut
91 91. Cinta Memang Gila
92 92. Okta Emosi
93 93. SAH
94 94. Gempor
95 95. Susah jalan
96 96. Renungan
97 97. Merindukan Mama
98 98. Cerita Aisyah
99 99. Datang Lagi
100 100. Cemburu
101 101. Familliar
102 102. Menemani
103 103. Viral
104 104. Kabur
105 105. Tidak Mungkin
106 106. Aneh
107 107. Kebenaran Yang Lain
108 108. Test DNA
109 109. Hasil DNA
110 110 . Bertemu
111 111. Vonis
112 112. Pertengkaran Hebat
113 113. Aduan Palsu
114 114. Gempar
115 115. Ikhlas
116 116. Semoga Cepat Nyusul
117 117. Takut
118 118. Berdebar
119 119. Maaf
120 120. Hari ke -11
121 121. Bulan Madu Kedua
122 122. Bingung
123 123. Kejutan
124 124. Abang Merindukanmu
125 125. Kebahagiaan Lensi dan Ibrahim
126 126. Bebas
127 127. Datang
128 128. Penilaian
129 129. Permintaan Vega
130 130. Kemarahan Vega
131 131. Serangan
132 132. Lamaran
133 133. Hasutan Maut
134 134. Siasat Iko
135 135. Senjata Makan Nona
136 136. Menggemparkan
137 137. Heboh
138 138. Putus Hubungan
139 139. Fitnah
140 140. Jelek Tapi Perhatian
141 141. Uang Tebusan
142 142. Kemarahan Lensi
143 143. Maaf Aku Tidak Bisa
144 144. Merindukan Dia
145 145. Restu
146 146. Hari Bahagia
Episodes

Updated 146 Episodes

1
1. Bertengkar Lagi
2
2. Kalah Maning
3
3. Pahlawan Kemalaman
4
4. Tumben
5
5. Panggilan Pemotretan
6
6. Dipantau
7
7. Iri Hati
8
8. Lamaran
9
9.Tunggu Pembalasanku
10
10. WO
11
11. Sempurna
12
12. Kena Intai
13
13. Kabur
14
14. Konde Keramat
15
15. Hidup Bebas
16
16. Apartemen Baru
17
17. Kabar Menyakitkan
18
18. Menghafal
19
19. Surya Murka
20
20. Membeli Tiket
21
21. Undangan Surya
22
22. Aksi Dewi Judi
23
23. Aksi Dewi Judi 2
24
24. Tidak Mengenali
25
25. Panik
26
26. Hebat
27
27. Licik
28
28. Blackjack
29
29. Gagal Diskusi
30
30. Slackline dan Parkour
31
31. Menghilang
32
32. Nihil
33
33. Fitnah Maut
34
34. Penjelasan
35
35. Astaga
36
36. Pelit
37
37. Keputusan
38
38. Menolak Jadi Wali
39
39. Pulang
40
40. Datang
41
41. SAH
42
42. Bahagia
43
43. Resepsi
44
44. Merubah Panggilan
45
45. Lensi Jahil
46
46. Pindah
47
47. Izin Bertemu Teman
48
48. Berdebar
49
49. Sekalian
50
50. Sama-Sama Izin
51
51. Murid Cerdas
52
52. Surya Kepesantren
53
53. Kesedihan Lensi
54
54. Terlambat Pulang
55
55. Pelajaran Terakhir
56
56. Kaleng Sarden
57
57. Tawaran Kerjasama
58
58. Pendekatan
59
59. Ngerjain Baim
60
60. Syuting Iklan
61
61. Petir Disiang Bolong
62
62. Kegelisahan Lensi
63
63. Pergi
64
64. Ibrahim Syok
65
65. Mencari
66
66. Alex Marah
67
67. Merindukanmu
68
68. Mulai Beraksi
69
69. Investor
70
70. Lensi Sedih
71
71. Jahil
72
72. Murung
73
73. Insden
74
74. Zoya Bingung
75
75. Bangkrut
76
76. Bos Sebenarnya
77
77. Jadi Sandera
78
78. Kamu Mau Pergi lagi?
79
79. Kritis
80
80. Bubar
81
81. Siuman
82
82. Kabur
83
83. Bertemu
84
84. Abang Mencintai Dinda
85
85. Terungkap.
86
86. Terima kasih
87
87. Olahraga Ekstrim.
88
88. Dadakkan
89
89. Protes
90
90. Terkejut
91
91. Cinta Memang Gila
92
92. Okta Emosi
93
93. SAH
94
94. Gempor
95
95. Susah jalan
96
96. Renungan
97
97. Merindukan Mama
98
98. Cerita Aisyah
99
99. Datang Lagi
100
100. Cemburu
101
101. Familliar
102
102. Menemani
103
103. Viral
104
104. Kabur
105
105. Tidak Mungkin
106
106. Aneh
107
107. Kebenaran Yang Lain
108
108. Test DNA
109
109. Hasil DNA
110
110 . Bertemu
111
111. Vonis
112
112. Pertengkaran Hebat
113
113. Aduan Palsu
114
114. Gempar
115
115. Ikhlas
116
116. Semoga Cepat Nyusul
117
117. Takut
118
118. Berdebar
119
119. Maaf
120
120. Hari ke -11
121
121. Bulan Madu Kedua
122
122. Bingung
123
123. Kejutan
124
124. Abang Merindukanmu
125
125. Kebahagiaan Lensi dan Ibrahim
126
126. Bebas
127
127. Datang
128
128. Penilaian
129
129. Permintaan Vega
130
130. Kemarahan Vega
131
131. Serangan
132
132. Lamaran
133
133. Hasutan Maut
134
134. Siasat Iko
135
135. Senjata Makan Nona
136
136. Menggemparkan
137
137. Heboh
138
138. Putus Hubungan
139
139. Fitnah
140
140. Jelek Tapi Perhatian
141
141. Uang Tebusan
142
142. Kemarahan Lensi
143
143. Maaf Aku Tidak Bisa
144
144. Merindukan Dia
145
145. Restu
146
146. Hari Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!