16. Apartemen Baru

Lensi menyeka air matanya dengan cepat, karena dia tidak ingin menjual iba pada Alex.

"Jadi itulah sebabnya aku ingin minta maaf padamu," ujar Lensi.

"Tidak masalah. Aku bisa mengerti kalau memang keadaannya memang seperti itu. Jadi intinya kamu ingin balas dendam?" tanya Alex.

"Apa menurutmu aku pantas melakukan itu?" tanya Lensi.

"Tentu saja. Kalau kita membiarkan orang seperti itu begitu saja, maka dia bisa melakukan hal yang sama pada korban selanjutnya. Aku tidak tahu apa yang bisa aku bantu untukmu, tapi yang pasti aku akan mendukung semua keputusanmu," ucap Alex.

"Benarkah kamu mau membantuku?" tanya Lensi.

"Tentu. Apa yang bisa aku lakukan untukmu?" tanya Alex.

"Aku ingin kamu membatalkan segala bentuk kerja sama dengan SG Group." Jawab Lensi.

"Itu urusan gampang. Sekarang apa rencanamu kedepannya?" tanya Alex.

"Aku ingin menyusun kekuatan, sampai aku mampu merebut perusahaan itu dari tangan Surya."Jawab Lensi.

"Apa yang bisa aku bantu?" tanya Akex.

"Tidak ada. Aku ingin merebutnya dengan caraku sendiri. Terima kasih karena sudah membantu dan memaklumiku," ujar Kensi.

"Sama-Sama. Tapi ngomong-ngomong kamu tinggal dimana sekarang?" tanya Alex.

"Dirumah teman." Jawab Lensi.

"Apa kamu butuh rumah? kamu tidak mungkin selamanya tinggal di rumah temanmu kan?" tanya Alex.

"Rencananya hari ini aku akan mencari apartemen murah. Apa kamu ada rekomendasi apartemen yang murah tapi bagus?" tanya Lensi.

"Ada. Temanku yang punya usaha jual beli apartemen." Jawab Alex.

"Boleh aku minta nomor kotaknya?"

"Boleh." Jawab Alex.

Alex kemudian memberikan nomor kontak salah satu temannya pada Lensi.

"Apa kamu ada uang untuk membelinya?" tanya Alex.

"Aku punya sedikit tabungan. Cukup kalau buat beli apartement seharga 1 M." Jawab Lensi.

"Baiklah. Semoga temanku punya unit apartemen semurah itu," ujar Alex.

"Aku permisi dulu ya? takutnya nanti keburu sore," ucap Lensi sembari beranjak dari tempat duduk.

"Lensi," seru Alex yang melihat Lensi hampir mencapai pintu.

Lensi kemudian berbalik badan, dan melihat Alex mendekat kearahnya.

"Ada apa?" tanya Lensi.

"Maukah kamu mempertimbangkan kembali hubungan kita yang terputus?" tanya Alex.

Lensi mengerutkan dahinya. Lensi tidak menyangka Alex masih mau menoleh kearahnya setelah mendengar kehidupanya yang rumit.

"Kakak pasti tidak kekurangan wanita disekitarmu. Gadis-Gadis diluar sana akan rela melemparkan diri mereka kearah kakak dengan suka rela. Kenapa kakak harus memilih aku? aku tidak sebaik yang kakak bayangkan," tanya Lensi.

"Gadis cantik dan baik banyak di luar sana. Kalau mau gadis cantik, aku bisa memilihnya diajang pencarian bakat. Yang baik dan sholeha, aku juga bisa menikahi gadis di pesantren. Tapi aku butuh gadis tangguh sepertimu. Maukah kamu memberikan aku kesempatan?" tanya Alex.

"Kesempatan seperti apa yang kakak inginkan?" tanya Lensi.

"Mari awali hubungan kita dengan sebuah pertemanan. Aku ingin hubungan kita selalu naik satu Level, sampai kita benar-benar saling mencintai." Jawab Alex.

"Aku setuju, tapi aku tidak berjanji kalau pada akhirnya kita pasti bersama. Aku suka kebebasan, aku tidak suka hidup terikat. Sementara kakak pasti butuh wanita yang patuh dan mentaati semua aturan sebagai seorang istri pengusaha hebat,"

"Tidak juga. Kamu belum tahu aku sebenarnya siapa. Kamu tidak tahu hal gila apa yang pernah aku lakukan di luar sana. Tapi bukan membunuh dan penjahat kelamin ya? itu belum pernah aku lakukan sama sekali," ucap Alex.

"Bagaimana kalau pada akhirnya kalau aku tetap tidak menyukai kakak? apa kakak akan membuat perhitungan denganku?" tanya Lensi.

"Tidak. Maka kita akan kembali ke level awal, yaitu pertemanan." Jawab Alex.

"Oke Deal," ujar Lensi langsung mengulurkan tangan dan dijabat oleh Alex.

"Lensi. Lihat saja, perlahan tapi pasti. Aku akan membuatmu jatuh cinta padaku," batin Alex.

Lensi kemudian pergi dari ruangan Alex dengan perasaan lega. Lensipun mengajak Okta pergi untuk menemui temannya Alex.

"Ya Lex?" tanya Coky.

"Nanti kalau ada gadis bernama Lensi menghubungimu, katakan saja kalau apartemenmu sedang mengadakan diskon besar-besaran. Kamu berikan saja harga yang dia mau, nanti sisanya biar aku yang bayar." ujar Alex.

"Oke sip. Tapi ngomong-ngomong siapa dia? baru juga batal kawin, udah dapat yang baru aja," tanya Coky.

"Dia calon istriku yang kabur. Aku ingin memulai hubungan dari awal dengannya " Jawab Alex.

"Benarkah?" tanya Coky.

"Ya. Jadi layani dia dengan baik ya? kasih dia apartemen yang besar," ucap Alex.

"Oke. Good luck ya? moga usahamu tidak sia-sia," ujar Coky.

"Tentu." Jawab Alex.

Dan benar saja. Tidak berapa lama kemudian setelah percakapan Alex dan Coky terputus, Lensipun menghubungi Coky dan bertemu langsung ke apartemen yang dimaksud.

"Pantas saja Alex ingin memperjuangkan gadis ini? ini gadis tipe Alex sekali. Tomboy-Tomboy nakal, namun sedikit jinak. Selain itu, gadis ini sangat cantik. Postur tubuhnya proposional sekali," batin Coky.

"Jadi berapa harga apartement yang murah disini?" tanya Lensi.

"Karena ini sudah hampir akhir tahun, jadi kami mengadakan promo besar-besarran. Bahkan untuk unit terbesarnya saja hanya seharga 1 Milyar," ujar Coky.

"Benarkah? kalau begitu aku mau lihat unit terbesarnya," ucap Lensi.

Coky kemudian mengajak Lensi untuk melihat unit terbesar dan mewah koleksi jualannya.

"Hah...untung besar nih gue. Alex jangan salahin gue, ini kan permintaan loe. Apartement seharga 5 M, jadi 1 M. Tapi moga aja usaha loe buat dapatin hati ini cewek nggak sia-sia," batin Coky.

Lensi sangat puas dengan Apartement itu, dan tersenyum simpul.

"Ini pasti kerjaan Alex. Apa dia pikir aku ini bodoh? apa dia lupa aku ini juga seorang anak pengusaha? mana ada Apartemen sebesar dan semewah ini cuma seharga 1 milyar. Kecuali yang jualnya orang dengan otak kurang dua ons," batin Lansi.

"Tapi apapun itu, aku hargai usahanya. Jika suatu saat nanti aku tidak berjodoh dengannya, aku akan mengembalikan ini semua padanya. Aku akan menganggap ini sebagai hutang,"

"Baiklah. Aku ambil yang ini. Bagaimana metode pembayaran yang kamu inginkan?" tanya Lensi.

"Transfer saja. Aku percaya padamu,

.Aku akan segera mengurus surat-surat kepemilikkan apartement untukmu." Jawab Coky.

"Terima kasih. Nanti kamu bisa kirim nomor rekeningmu melalui chat," ujar Lensi.

"Baiklah." Jawab Coky.

Setelah selesai berbincang dengan Coky, Lensipun pamit undur diri. Dia segera mengurus uang yang dia akan transferkan untuk Coky. Setelah selama satu minggu mengurus semuanya dan beberes apartemen, Lensi kemudian mulai menempati tempat itu dan membeli beberapa barang untuk keperluannya di apartement.

Setelah dirasa cukup layak mengundang teman-temannya, Lensipun mengajak teman-teman seperjuangannya untuk merayakan atas dibelinya rumah baru Lensi. Tentu saja dengan mengadakan acara makan-makan, dan karaoke bersama. Kemudian sesi itu di tutup dengan judi tanpa uang, namun wajah mereka habis dengan coretan spidol. Hanya Lensi yang wajahnya tetap putih bersih.

Terpopuler

Comments

S

S

Ahh...karmanya berjalan lambat dan masih terbilang halus ternyata.Tidak langsung bangkrut dan menggelandang.

2024-05-12

0

Jhon Travolta

Jhon Travolta

mudah 2 an ceritanya lanjut hingga tamat akhirnya

2024-04-26

1

Zila Aziz

Zila Aziz

suka sama alex

2024-02-09

1

lihat semua
Episodes
1 1. Bertengkar Lagi
2 2. Kalah Maning
3 3. Pahlawan Kemalaman
4 4. Tumben
5 5. Panggilan Pemotretan
6 6. Dipantau
7 7. Iri Hati
8 8. Lamaran
9 9.Tunggu Pembalasanku
10 10. WO
11 11. Sempurna
12 12. Kena Intai
13 13. Kabur
14 14. Konde Keramat
15 15. Hidup Bebas
16 16. Apartemen Baru
17 17. Kabar Menyakitkan
18 18. Menghafal
19 19. Surya Murka
20 20. Membeli Tiket
21 21. Undangan Surya
22 22. Aksi Dewi Judi
23 23. Aksi Dewi Judi 2
24 24. Tidak Mengenali
25 25. Panik
26 26. Hebat
27 27. Licik
28 28. Blackjack
29 29. Gagal Diskusi
30 30. Slackline dan Parkour
31 31. Menghilang
32 32. Nihil
33 33. Fitnah Maut
34 34. Penjelasan
35 35. Astaga
36 36. Pelit
37 37. Keputusan
38 38. Menolak Jadi Wali
39 39. Pulang
40 40. Datang
41 41. SAH
42 42. Bahagia
43 43. Resepsi
44 44. Merubah Panggilan
45 45. Lensi Jahil
46 46. Pindah
47 47. Izin Bertemu Teman
48 48. Berdebar
49 49. Sekalian
50 50. Sama-Sama Izin
51 51. Murid Cerdas
52 52. Surya Kepesantren
53 53. Kesedihan Lensi
54 54. Terlambat Pulang
55 55. Pelajaran Terakhir
56 56. Kaleng Sarden
57 57. Tawaran Kerjasama
58 58. Pendekatan
59 59. Ngerjain Baim
60 60. Syuting Iklan
61 61. Petir Disiang Bolong
62 62. Kegelisahan Lensi
63 63. Pergi
64 64. Ibrahim Syok
65 65. Mencari
66 66. Alex Marah
67 67. Merindukanmu
68 68. Mulai Beraksi
69 69. Investor
70 70. Lensi Sedih
71 71. Jahil
72 72. Murung
73 73. Insden
74 74. Zoya Bingung
75 75. Bangkrut
76 76. Bos Sebenarnya
77 77. Jadi Sandera
78 78. Kamu Mau Pergi lagi?
79 79. Kritis
80 80. Bubar
81 81. Siuman
82 82. Kabur
83 83. Bertemu
84 84. Abang Mencintai Dinda
85 85. Terungkap.
86 86. Terima kasih
87 87. Olahraga Ekstrim.
88 88. Dadakkan
89 89. Protes
90 90. Terkejut
91 91. Cinta Memang Gila
92 92. Okta Emosi
93 93. SAH
94 94. Gempor
95 95. Susah jalan
96 96. Renungan
97 97. Merindukan Mama
98 98. Cerita Aisyah
99 99. Datang Lagi
100 100. Cemburu
101 101. Familliar
102 102. Menemani
103 103. Viral
104 104. Kabur
105 105. Tidak Mungkin
106 106. Aneh
107 107. Kebenaran Yang Lain
108 108. Test DNA
109 109. Hasil DNA
110 110 . Bertemu
111 111. Vonis
112 112. Pertengkaran Hebat
113 113. Aduan Palsu
114 114. Gempar
115 115. Ikhlas
116 116. Semoga Cepat Nyusul
117 117. Takut
118 118. Berdebar
119 119. Maaf
120 120. Hari ke -11
121 121. Bulan Madu Kedua
122 122. Bingung
123 123. Kejutan
124 124. Abang Merindukanmu
125 125. Kebahagiaan Lensi dan Ibrahim
126 126. Bebas
127 127. Datang
128 128. Penilaian
129 129. Permintaan Vega
130 130. Kemarahan Vega
131 131. Serangan
132 132. Lamaran
133 133. Hasutan Maut
134 134. Siasat Iko
135 135. Senjata Makan Nona
136 136. Menggemparkan
137 137. Heboh
138 138. Putus Hubungan
139 139. Fitnah
140 140. Jelek Tapi Perhatian
141 141. Uang Tebusan
142 142. Kemarahan Lensi
143 143. Maaf Aku Tidak Bisa
144 144. Merindukan Dia
145 145. Restu
146 146. Hari Bahagia
Episodes

Updated 146 Episodes

1
1. Bertengkar Lagi
2
2. Kalah Maning
3
3. Pahlawan Kemalaman
4
4. Tumben
5
5. Panggilan Pemotretan
6
6. Dipantau
7
7. Iri Hati
8
8. Lamaran
9
9.Tunggu Pembalasanku
10
10. WO
11
11. Sempurna
12
12. Kena Intai
13
13. Kabur
14
14. Konde Keramat
15
15. Hidup Bebas
16
16. Apartemen Baru
17
17. Kabar Menyakitkan
18
18. Menghafal
19
19. Surya Murka
20
20. Membeli Tiket
21
21. Undangan Surya
22
22. Aksi Dewi Judi
23
23. Aksi Dewi Judi 2
24
24. Tidak Mengenali
25
25. Panik
26
26. Hebat
27
27. Licik
28
28. Blackjack
29
29. Gagal Diskusi
30
30. Slackline dan Parkour
31
31. Menghilang
32
32. Nihil
33
33. Fitnah Maut
34
34. Penjelasan
35
35. Astaga
36
36. Pelit
37
37. Keputusan
38
38. Menolak Jadi Wali
39
39. Pulang
40
40. Datang
41
41. SAH
42
42. Bahagia
43
43. Resepsi
44
44. Merubah Panggilan
45
45. Lensi Jahil
46
46. Pindah
47
47. Izin Bertemu Teman
48
48. Berdebar
49
49. Sekalian
50
50. Sama-Sama Izin
51
51. Murid Cerdas
52
52. Surya Kepesantren
53
53. Kesedihan Lensi
54
54. Terlambat Pulang
55
55. Pelajaran Terakhir
56
56. Kaleng Sarden
57
57. Tawaran Kerjasama
58
58. Pendekatan
59
59. Ngerjain Baim
60
60. Syuting Iklan
61
61. Petir Disiang Bolong
62
62. Kegelisahan Lensi
63
63. Pergi
64
64. Ibrahim Syok
65
65. Mencari
66
66. Alex Marah
67
67. Merindukanmu
68
68. Mulai Beraksi
69
69. Investor
70
70. Lensi Sedih
71
71. Jahil
72
72. Murung
73
73. Insden
74
74. Zoya Bingung
75
75. Bangkrut
76
76. Bos Sebenarnya
77
77. Jadi Sandera
78
78. Kamu Mau Pergi lagi?
79
79. Kritis
80
80. Bubar
81
81. Siuman
82
82. Kabur
83
83. Bertemu
84
84. Abang Mencintai Dinda
85
85. Terungkap.
86
86. Terima kasih
87
87. Olahraga Ekstrim.
88
88. Dadakkan
89
89. Protes
90
90. Terkejut
91
91. Cinta Memang Gila
92
92. Okta Emosi
93
93. SAH
94
94. Gempor
95
95. Susah jalan
96
96. Renungan
97
97. Merindukan Mama
98
98. Cerita Aisyah
99
99. Datang Lagi
100
100. Cemburu
101
101. Familliar
102
102. Menemani
103
103. Viral
104
104. Kabur
105
105. Tidak Mungkin
106
106. Aneh
107
107. Kebenaran Yang Lain
108
108. Test DNA
109
109. Hasil DNA
110
110 . Bertemu
111
111. Vonis
112
112. Pertengkaran Hebat
113
113. Aduan Palsu
114
114. Gempar
115
115. Ikhlas
116
116. Semoga Cepat Nyusul
117
117. Takut
118
118. Berdebar
119
119. Maaf
120
120. Hari ke -11
121
121. Bulan Madu Kedua
122
122. Bingung
123
123. Kejutan
124
124. Abang Merindukanmu
125
125. Kebahagiaan Lensi dan Ibrahim
126
126. Bebas
127
127. Datang
128
128. Penilaian
129
129. Permintaan Vega
130
130. Kemarahan Vega
131
131. Serangan
132
132. Lamaran
133
133. Hasutan Maut
134
134. Siasat Iko
135
135. Senjata Makan Nona
136
136. Menggemparkan
137
137. Heboh
138
138. Putus Hubungan
139
139. Fitnah
140
140. Jelek Tapi Perhatian
141
141. Uang Tebusan
142
142. Kemarahan Lensi
143
143. Maaf Aku Tidak Bisa
144
144. Merindukan Dia
145
145. Restu
146
146. Hari Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!