8. Lamaran

Rumah Surya saat ini tengah kental dengan suasana kekeluargaan. Saat ini keluarga surya tengah menyambut kedatangan keluarga Alex, karena hari ini akan diadakan acara lamaran untuk Lensi.

Semua hantaran sudah tersusun rapi. Bisa dipastikan barang-barang yang mereka bawa adalah barang-barang branded yang pasti sangat mahal harganya.

Alex terlihat sangat tampan dengan baju batik berwarna maroon. Vega yang lebih dulu turun sempat dilirik Alex, karena dia pernah bertemu dua kali dengan gadis sexy itu. Dimata Alex vega tidak hanya cantik dan sexy, tapi juga memiliki kepribadian yang lembut.

"Apa itu putrimu yang akan di jodohkan dengan Alex?" tanya Subrata.

"Oh bukan. Itu adiknya, namanya Vega. Yang akan di jodohkan dengan Alex kakak tertuanya, namanya Lensi." Jawab Surya.

"Lensi lagi berdandan. Maklum anak gadis kalau dandan suka lama. Apalagi mau menyambut calon suami, dia harus bisa membuat Alex sampai tidak berkedip bukan?" timpal Marini.

Alex tersenyum malu mendengar ucapan Marini. Alex memang menyetujui perjodohan itu. Sebenarnya dia bukan tidak mampu mencari sendiri, tapi karena kesibukkanya dia tidak punya waktu untuk mencari jodoh. Saat Subrata bilang akan menjodohkannya dengan anak Surya, Alex berpikir itu adalah Vega. Dia langsung setuju, karena merasa sudah pernah bertemu dengan Vega yang cukup baik dimatanya.

"Kalian tidak akan menemukan Lensi yang cantik bak bidadari, karena anak itu sama sekali tidak mengerti caranya berdandan," batin Marini.

Tidak berapa lama kemudian, Lensi yang di tunggu-tunggupun turun kebawah. Dengan langkah anggun gadis itu menapaki tangga satu persatu, dan benar saja Alex sampai tidak berkedip saat melihat kecantikan Lensi.

Subroto dan istrinya saling senggol, karena mereka tahu, putranya menyukai Lensi pada pandangan pertama.

"Sial. Kenapa Lensi bisa secantik itu?" batin Vega.

"Ada apa dengan anak ini? apa dia sedang kesurupan? tapi tidak perduli dengan hasil akhirnya, yang pasti dia akan keluar dari rumah ini sebentar lagi," batin Marini.

Lensi memang tampil dengan pakaian berbeda. Karena biasa ikut pemotretan dengan baju muslimah, dirinya terbiasa mengaplikasikan hijab di kepalanya, dan cara berdandan minimalis ala muslimah.

"Aduh...cantik sekali calon mantuku," ujar Mely.

"Kamu benar-benar beruntung mendapatkan anak pak Surya Alex. Anaknya sangat cantik," timpal Subrata.

Alex mencuri-curi pandang kearah Lensi, sementara Lensi berpura-pura tidak melihat, meski dia bisa melihat dengan ekor matanya.

"Mereka benar. Lensi sangat cantik. Matanya, hidung dan bibirnya sangat indah. Bahkan aku tadi sempat mengira dia ini seorang model," batin Alex.

"Maafin gue bro. Untuk sementara nikmati saja dulu kecantikan gue ini. Tapi saat pernikahan nanti, gue terpaksa harus kabur. Bukan apa-apa, gue belum ada pikiran buat menikah. Loe bukan cowok idaman gue, loe belum bisa menggetarkan hati gue," batin Lensi.

"Untuk mempersingkat waktu, kami langsung bertanya saja pak Surya. Apa kiranya lamaran kami ini diterima?" tanya Subrata.

"Kalau saya semuanya diserahkan pada putri saya Lensi. Walau bagaimanapun dia yang akan menjalani ini semua kedepannya." Jawab Surya.

"Benar juga. Jadi bagaimana nak Lensi? apa lamaran Alex kamu terima?" tanya Subrata.

Lensi berpura-pura melirik dengan malu-malu kearah Alex. Bisa dibilang jahat memang, tapi dia harus melakukan itu agar semua tujuannya tercapai.

Sementara itu Alex tampak harap-harap cemas. Pria itu sepertinya sudah jatuh cinta pada pandangan pertama pada Lensi.

"Diterima." Jawab Lensi dengan suara lembut, selembut kue tiramisu.

"Alhamdulillah." Jawab mereka serempak.

Alex kemudian mengenakan cincin di jari Lensi. Cincin berlian yang mempunyai mata cukup besar.

"Hahaha...lumayan buat dijual ntar," batin Lensi.

"Jadi dengan ini nak Lensi sudah resmi bertunangan dengan Alex," ujar Subrata yang diangguki oleh Lensi.

"Kalau boleh tahu, apa nak Lensi juga bekerja di SG Group?" tanya Subrata.

"Lensi...."

"Tidak. pekerjaan saya seorang model busana muslim." Lensi memotong ucapan Surya.

"Ngarang aja terus sampai mati. Mentang sekarang pakai gamis, jadi seenaknya saja mengarang cerita," batin Vega.

"Anak ini tingkat kepercayaan dirinya sangat tinggi sekali. Bisa-Bisanya karena malu jadi seorang pengangguran, mengaku jadi seorang model busana muslim," batin Marini.

"Hah...biarlah dia mengaku begitu. Daripada dia mengaku jadi seorang pengangguran. Setidaknya itu bisa menyelamatkan aku untuk sementara waktu," batin Surya.

"Aku sama sekali tidak perduli dengan pekerjaannya. Asalkan itu dia, maka aku akan rela berjuang demi mendapatkannya," batin Alex.

"Perang batinlah sesuka hati kalian. Aku akan membuat kalian percaya dengan kebohongan, dan tidak percaya dengan kejujuran. Nikmatilah permainan yang sudah aku buat ini," batin Lensi.

"Pekerjaan yang bagus. Disaat semua orang ingin bekerja menonjolkan aurat, kamu malah bekerja dengan menutup aurat. Lagipula pekerjaan tidaklah penting, saat kamu menikah dengan Alex nanti kamu diam saja dirunah. Karena Alex yang akan mengucurkan dana untukmu. Iya kan Lex?" tanya Mely.

"Iya ma." Jawab Alex sembari tersneyum.

Alex kembali melirik kearah Lensi, Lensi berpura-pura tersipu. Sementara Vega jadi kesal dibuatnya.

"Enak banget hidup si Lensi. Dari kecil hidup enak, sementara aku di bully sebagai anak haram. Sekarang malah di jodohkan dengan orang kaya raya. Tidak bisa, apapun yang terjadi Alex harus menjadi milikku," batin Vega.

Setelah berbincang panjang lebar, keluarga Subratapun berpamitan pulang. Tidak lupa Alex meminta nomor ponsel Lensi, dan diberikan begitu saja oleh gadis itu.

"Papa senang karena kamu bersikap baik hari ini. Pokoknya kamu tenang saja, papa akan menggelar pesta pernikahanmu dengan Alex semeriah mungkin," ujar Surya

"Terima kasih pa," ucap Lensi.

"Naiklah keatas. Kamu harus dipingit, karena sebentar lagi keluarga Subrata akan memberitahu tanggal pernikahan kalian," ujar Surya.

"Kenapa harus keluarga mereka yang menentukan tanggal pernikahan?" Lensi berpura-pura tidak sabar.

"Karena mereka orang sibuk. Mereka harus menyesuaikan jadwal untuk acara pernikahan kalian nanti." Jawab Surya.

"Oh...kalau begitu atur saja pa. Echi percaya sama papa," ucap Lensi.

Lensi kemudian naik keatas dan segera mengganti bajunya. Tidak berapa lama kemudian Surya dan Marini menyusul naik keatas, karena ingin berbincang-bincang.

"Ah...akhirnya Lensi setuju juga buat menikah pa," ucap Marini.

"Iya. Rasanya beban di pundakku luntur sudah," ujar Surya.

"Lalu bagaimana dengan surat wasiat yang di tulis Lilian itu pa?" tanya Marini.

"Itulah kita harus segera menikahkan Lensi dengan Alex, agar surat wasiat itu segera berlaku. Dengan begitu, pengalihan perusahaan itu cepat kita ambil alih dari tangan Lensi."

"Papa benar. Susah sekali mencairkan seluruh aset Lilian, karena syaratnya dia harus menikah terlebih dahulu, dan kita harus membujuk Lensi untuk mengambil alih perusahaan dan aset-aset itu," ucap Marini.

"Kamu tenang saja. Aku tidak mungkin membiarkan usaha kita melenyapkan Lilian jadi sia-sia begitu saja," ujar Surya.

Tanpa mereka tahu, semua pembicaraan itu di dengar semua oleh Lensi. Tubuh Lensi sampai bergetar. Gadis itu tidak percaya, bahwa dalang dari kematian ibunya adalah papanya sendiri. Mata Lensi memerah, karena diliputi amarah yang membuncah, mata itu sampai meneteskan air, karena letupan didadanya seakan hendak meledak.

Terpopuler

Comments

S

S

Nah benar kan buat mati mengenaskan mereka smua Lensi.Aku mendukungmu 1000%

2024-05-12

1

Mayrima Najma

Mayrima Najma

Dasar papa biadab

2024-04-27

2

Fenty Dhani

Fenty Dhani

dasar biadap...semangat lensi...balaskan dendam ibumu...ambil semua hartanya dn hancurkan mereka😬😏

2024-02-05

2

lihat semua
Episodes
1 1. Bertengkar Lagi
2 2. Kalah Maning
3 3. Pahlawan Kemalaman
4 4. Tumben
5 5. Panggilan Pemotretan
6 6. Dipantau
7 7. Iri Hati
8 8. Lamaran
9 9.Tunggu Pembalasanku
10 10. WO
11 11. Sempurna
12 12. Kena Intai
13 13. Kabur
14 14. Konde Keramat
15 15. Hidup Bebas
16 16. Apartemen Baru
17 17. Kabar Menyakitkan
18 18. Menghafal
19 19. Surya Murka
20 20. Membeli Tiket
21 21. Undangan Surya
22 22. Aksi Dewi Judi
23 23. Aksi Dewi Judi 2
24 24. Tidak Mengenali
25 25. Panik
26 26. Hebat
27 27. Licik
28 28. Blackjack
29 29. Gagal Diskusi
30 30. Slackline dan Parkour
31 31. Menghilang
32 32. Nihil
33 33. Fitnah Maut
34 34. Penjelasan
35 35. Astaga
36 36. Pelit
37 37. Keputusan
38 38. Menolak Jadi Wali
39 39. Pulang
40 40. Datang
41 41. SAH
42 42. Bahagia
43 43. Resepsi
44 44. Merubah Panggilan
45 45. Lensi Jahil
46 46. Pindah
47 47. Izin Bertemu Teman
48 48. Berdebar
49 49. Sekalian
50 50. Sama-Sama Izin
51 51. Murid Cerdas
52 52. Surya Kepesantren
53 53. Kesedihan Lensi
54 54. Terlambat Pulang
55 55. Pelajaran Terakhir
56 56. Kaleng Sarden
57 57. Tawaran Kerjasama
58 58. Pendekatan
59 59. Ngerjain Baim
60 60. Syuting Iklan
61 61. Petir Disiang Bolong
62 62. Kegelisahan Lensi
63 63. Pergi
64 64. Ibrahim Syok
65 65. Mencari
66 66. Alex Marah
67 67. Merindukanmu
68 68. Mulai Beraksi
69 69. Investor
70 70. Lensi Sedih
71 71. Jahil
72 72. Murung
73 73. Insden
74 74. Zoya Bingung
75 75. Bangkrut
76 76. Bos Sebenarnya
77 77. Jadi Sandera
78 78. Kamu Mau Pergi lagi?
79 79. Kritis
80 80. Bubar
81 81. Siuman
82 82. Kabur
83 83. Bertemu
84 84. Abang Mencintai Dinda
85 85. Terungkap.
86 86. Terima kasih
87 87. Olahraga Ekstrim.
88 88. Dadakkan
89 89. Protes
90 90. Terkejut
91 91. Cinta Memang Gila
92 92. Okta Emosi
93 93. SAH
94 94. Gempor
95 95. Susah jalan
96 96. Renungan
97 97. Merindukan Mama
98 98. Cerita Aisyah
99 99. Datang Lagi
100 100. Cemburu
101 101. Familliar
102 102. Menemani
103 103. Viral
104 104. Kabur
105 105. Tidak Mungkin
106 106. Aneh
107 107. Kebenaran Yang Lain
108 108. Test DNA
109 109. Hasil DNA
110 110 . Bertemu
111 111. Vonis
112 112. Pertengkaran Hebat
113 113. Aduan Palsu
114 114. Gempar
115 115. Ikhlas
116 116. Semoga Cepat Nyusul
117 117. Takut
118 118. Berdebar
119 119. Maaf
120 120. Hari ke -11
121 121. Bulan Madu Kedua
122 122. Bingung
123 123. Kejutan
124 124. Abang Merindukanmu
125 125. Kebahagiaan Lensi dan Ibrahim
126 126. Bebas
127 127. Datang
128 128. Penilaian
129 129. Permintaan Vega
130 130. Kemarahan Vega
131 131. Serangan
132 132. Lamaran
133 133. Hasutan Maut
134 134. Siasat Iko
135 135. Senjata Makan Nona
136 136. Menggemparkan
137 137. Heboh
138 138. Putus Hubungan
139 139. Fitnah
140 140. Jelek Tapi Perhatian
141 141. Uang Tebusan
142 142. Kemarahan Lensi
143 143. Maaf Aku Tidak Bisa
144 144. Merindukan Dia
145 145. Restu
146 146. Hari Bahagia
Episodes

Updated 146 Episodes

1
1. Bertengkar Lagi
2
2. Kalah Maning
3
3. Pahlawan Kemalaman
4
4. Tumben
5
5. Panggilan Pemotretan
6
6. Dipantau
7
7. Iri Hati
8
8. Lamaran
9
9.Tunggu Pembalasanku
10
10. WO
11
11. Sempurna
12
12. Kena Intai
13
13. Kabur
14
14. Konde Keramat
15
15. Hidup Bebas
16
16. Apartemen Baru
17
17. Kabar Menyakitkan
18
18. Menghafal
19
19. Surya Murka
20
20. Membeli Tiket
21
21. Undangan Surya
22
22. Aksi Dewi Judi
23
23. Aksi Dewi Judi 2
24
24. Tidak Mengenali
25
25. Panik
26
26. Hebat
27
27. Licik
28
28. Blackjack
29
29. Gagal Diskusi
30
30. Slackline dan Parkour
31
31. Menghilang
32
32. Nihil
33
33. Fitnah Maut
34
34. Penjelasan
35
35. Astaga
36
36. Pelit
37
37. Keputusan
38
38. Menolak Jadi Wali
39
39. Pulang
40
40. Datang
41
41. SAH
42
42. Bahagia
43
43. Resepsi
44
44. Merubah Panggilan
45
45. Lensi Jahil
46
46. Pindah
47
47. Izin Bertemu Teman
48
48. Berdebar
49
49. Sekalian
50
50. Sama-Sama Izin
51
51. Murid Cerdas
52
52. Surya Kepesantren
53
53. Kesedihan Lensi
54
54. Terlambat Pulang
55
55. Pelajaran Terakhir
56
56. Kaleng Sarden
57
57. Tawaran Kerjasama
58
58. Pendekatan
59
59. Ngerjain Baim
60
60. Syuting Iklan
61
61. Petir Disiang Bolong
62
62. Kegelisahan Lensi
63
63. Pergi
64
64. Ibrahim Syok
65
65. Mencari
66
66. Alex Marah
67
67. Merindukanmu
68
68. Mulai Beraksi
69
69. Investor
70
70. Lensi Sedih
71
71. Jahil
72
72. Murung
73
73. Insden
74
74. Zoya Bingung
75
75. Bangkrut
76
76. Bos Sebenarnya
77
77. Jadi Sandera
78
78. Kamu Mau Pergi lagi?
79
79. Kritis
80
80. Bubar
81
81. Siuman
82
82. Kabur
83
83. Bertemu
84
84. Abang Mencintai Dinda
85
85. Terungkap.
86
86. Terima kasih
87
87. Olahraga Ekstrim.
88
88. Dadakkan
89
89. Protes
90
90. Terkejut
91
91. Cinta Memang Gila
92
92. Okta Emosi
93
93. SAH
94
94. Gempor
95
95. Susah jalan
96
96. Renungan
97
97. Merindukan Mama
98
98. Cerita Aisyah
99
99. Datang Lagi
100
100. Cemburu
101
101. Familliar
102
102. Menemani
103
103. Viral
104
104. Kabur
105
105. Tidak Mungkin
106
106. Aneh
107
107. Kebenaran Yang Lain
108
108. Test DNA
109
109. Hasil DNA
110
110 . Bertemu
111
111. Vonis
112
112. Pertengkaran Hebat
113
113. Aduan Palsu
114
114. Gempar
115
115. Ikhlas
116
116. Semoga Cepat Nyusul
117
117. Takut
118
118. Berdebar
119
119. Maaf
120
120. Hari ke -11
121
121. Bulan Madu Kedua
122
122. Bingung
123
123. Kejutan
124
124. Abang Merindukanmu
125
125. Kebahagiaan Lensi dan Ibrahim
126
126. Bebas
127
127. Datang
128
128. Penilaian
129
129. Permintaan Vega
130
130. Kemarahan Vega
131
131. Serangan
132
132. Lamaran
133
133. Hasutan Maut
134
134. Siasat Iko
135
135. Senjata Makan Nona
136
136. Menggemparkan
137
137. Heboh
138
138. Putus Hubungan
139
139. Fitnah
140
140. Jelek Tapi Perhatian
141
141. Uang Tebusan
142
142. Kemarahan Lensi
143
143. Maaf Aku Tidak Bisa
144
144. Merindukan Dia
145
145. Restu
146
146. Hari Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!