13. Kabur

"Bagaimana aman?" tanya Surya pada Marini.

"Aman pa. Lensi sedang didandani oleh MUA di kamarnya." Jawab Marini.

"Sudah kamu cek?" tanya Surya.

"Sudah. Kalau papa nggak percaya, papa cek aja." Jawab Marini.

Surya yang tidak ingin mengambil resiko, langsung mengecek keberadaan Lensi bersama Marini.

Kriekkkk

Tampak Lensi memang tengah di dandani oleh dua orang MUA.

"Cantik sekali putri papa," ujar Surya.

"Apa menurut papa, mama akan senang di surga?" tanya Lensi.

"Tentu saja. Siapa yang tidak bahagia, saat melihat putrinya menikah, dan mengenakan baju pengantin yang sangat indah." Jawab Surya.

"Tentu saja mama pasti akan sedih melihat pernikahanku hari ini. Pernikahan yang diatur karena niat terselubung. Surya Gemilang, semoga kamu mati di sambar petir," batin Lensi.

"Semoga saja mama senang. Andai saja mama ada disini," ujar Lensi berpura-pura sedih.

"Tidak masalah. Disini ada mama Marini. Dia akan menggantikan peran mama Lilian, untuk mengantarkanmu ke pelaminan," ucap Surya.

"Ya." Jawab Lensi.

"Oke. Kalau begitu silahkan kalian teruskan saja. Jam 8 nanti acaranya akan dimulai," ujar Surya.

"Baik tuan." Jawab kedua MUA.

Setelah pintu tertutup, Lensi menyeringai. Semalaman Lensi tidak tidur, hanya ingin mempersiapkan segalanya untuk hari ini.

"Berapa kalian dibayar untuk jasa kalian hari ini?" tanya Lensi.

"500 ribu nona." Jawab salah satu MUA.

"Apa kalian mau uang ini?" tanya Lensi sembari memperlihatkan dua gepok uang.

Kedua MUA itu saling menoleh satu sama lain. Yang kemudian mengangguk dengan cepat.

"Uang ini akan jadi milik kalian, kalau kalian mau bantuin aku kabur dari sini," ujar Lensi.

"Ka-Kabur?" tanya kedua MUA terkejut.

"Ya. Pernikahan ini sama sekali bukan karena cinta. Aku dipaksa menikah," ujar Lensi.

"Bagaimana caranya kami membantu Nona?"

"Kalian cukup hirup obat bius itu. Jadi seolah-olah aku yang melakukannya. Jadi kalian tidak akan di curigai, jadi aman kan?"

"Kami mengerti." Jawab mereka serentak.

"Ini milik kalian. Simpanlah kedalam tas kalian," ujar Lensi sembari memberi dua gepok uang pada kedua MUA itu.

Lensi kemudian mengeluarkan peralatan tempurnya berupa kain panjang yang diikat sambung. Lensi kemudian mengikatnya di ranjang kayu miliknya, dan melemparkan sisanya ketanah yang jaraknya kurang lebih 4 meter.

"Kalian hirup obat bius di sapu tangan itu, sekitar 10 menit lagi," ujar Lensi sebelum turun dari jendela.

"Baik nona." Jawab MUA.

Bukkkkk

Lensi melempar tas ranselnya ketanah, kemudian dirinya mengenakan hody berwarna hitam.

"Hallo Ta. Loe dimana?" tanya Lensi.

"Gue sama yang lain di luar pagar. Ini beneran rumah loe Dew?" tanya Okta.

"Jangan kebanyakkan bacot, suruh yang lain masuk. Mereka harus jadi tameng, kalau sampai gue ketahuan. Kalau nggak ketahuan ya syukur,"

"Mereka ketakutan Dew. Gimana kalau sampai ketahuan bokap loe. Bokap loe orang besar, kami bisa di DOOR kalau sampai bawa kabur elo,"

"Itu resiko gue. Gue yang tanggung jawab.Cepat loe kasih hp loe sama Riko," ujar Lensi.

"Hallo Dew," ujar Riko dengan suara bergetar

"Hey...musang burik. Awas aja loe kalau mundur. Gue bakar kebon jengkol elu,"

"Tapi Dew...."

"Nggak ada tapi-tapian. Kalian belum pernah kelilipan sendal kan? lihat aja, sendal gue bakal gue jejelin ke mata loe, kalaub sampai berani kabur,"

"Iye-Iye. Udah kepalang tanggung. Udah kepalang basah, ntar gue nyebur sekalian," ucap Riko.

"Bagus. Gue udah turun dari jendela samping rumah gue. Kalian muter gih, bawa jangkar kan? suruh okta kesana juga, yang lain biar pura-pura jadi tamu undangan," ujar Lensi.

"Oke." Jawab Riko.

Lensi segera menuruni kain buatannya. Dengan kecepatan diatas rata-rata. Beruntung dia masih mengenakan celana jeans dan belum mengenakan rok pasangan baju kebaya. Lensi bergegas menggendong ranselnya, setelah kakinya sudah mencapai ketanah. Suasana memang masih sepi, karena tamu undangan belum hadir sepenuhnya.

Lensi segera berlari kearah tembok pagar rumah bagian samping. Riko dan Okta sudah menunggu dibagian luar tembok. Lensi senang, karena usahanya untuk kabur bisa berjalan semulus ini. Padahal Surya sudah mengerahkan banyak bodyguard untuk menjaga pintu bagian depan.

Namun itu cuma ada dalam angan-angan Lensi saja. Saat dirinya akan menaiki tembok dengan sebuah Jangkar, tiba-tiba seseorang menodongkan pistol di belakang kepalanya.

Krakkk

Krakkk

Krakkk

"Kalau Nona berani melangkah satu langkah saja, maka aku bersedia membantu nyonya Marini untuk melenyapkan anda dari muka bumi ini," seorang pria dengan suara berat penuh percaya diri mengintimidasi Lensi.

Perlahan Lensi berbalik badan, untuk mengetahui berapa orang yang berhasil mengetahui keberadaannya.

"Hanya sendirian?" tanya Lensi senyum meremehkan.

"Jadi kamu anjingnya Marini? aku sarankan kamu segera gigit tuanmu itu, sebelum kamu dijadikan sup anjing dan diberikan pada segerombolan babi-babi," ujar Lensi.

Krakkkk

"Nona terlalu banyak bicara. Lebih baik ikut saya saja," ujar pria itu.

"Hemmm...sepertinya wanita tua itu punya rencana sendiri dibelakang Surya. Sungguh bernyali besar,"

Lensi maju perlahan, sementara pistol pria itu mengikuti gerakkannya. Mata tajam Lensi bergerak dengan lincah untuk membaca situasi. Dengan satu gerakkan memutar, Lensi meraih tangan pria itu, dan mengambil alih pistolnya.

Krak

Krak

Krak

Plukkk

Pistol itu tercerai berai, dengan peluru yang jatuh bertaburan di tanah. Butuh waktu setidaknya 2 menit, bagi pria itu untuk merangkai kembali pistol itu hingga pelurunya masuk sempurna.

"Katakan pada nyonyamu, kalau kamu sudah gagal. Aku sarankan kamu segera enyah dari hadapanku, karena kamu sama sekali bukan tandinganku," ujar Lensi dengan sombongnya.

"Kita akan tahu setelah mencobanya,"

Bagh

Bugh

Bagh

Bugh

Lensi yang tidak ingin berbasa basi langsung menghajar pria itu. Pria itu cukup tercengang dengan kemampuan bela diri Lensi.

"Bela diri tanpa aturan," kata pria itu.

"Ini bukan pertandingan yang membutuhkan banyak aturan, kita sedang berkelahi di alam bebas," ucap Lensi.

Tap

Tap

Tap

Lensi menaiki tembok dengan menggunakan tali jangkar. Pria yang dihajar lensi menjatuhkan diri dengan posisi telentang dihamparan rumput hijau.

"Dew? loe tadi berkelahi di dalam kan? kita bingung mau bantuin loe pakai apa," tanya Riko.

"Tidak perlu. Sudah beres. Kamu hubungi yang lain suruh mundur. Gue kabur dulu ke rumah Okta untuk sementara waktu," ujar Lensi.

"Oke. Entar kami nyusul kerumah Okta saja," ucap Riko.

"Oke." Jawab Lensi.

Merekapun berpisah disana. lensi dan Okta menunggu teman-temannya dirumah, sembari merayakannnya dengan membuat gorengan dan Es kelapa muda.

Terpopuler

Comments

Zila Aziz

Zila Aziz

ni novel pertama ku baca dengan gaya bahasa yang lain dari yang lain..terus success thor

2024-02-09

3

Fenty Dhani

Fenty Dhani

lensi keren...bakalan kalang kabut tuh semuanya ..terutama Alex😁

2024-02-05

0

Astuti tutik2022

Astuti tutik2022

Mantaap Lensiii

2024-01-05

0

lihat semua
Episodes
1 1. Bertengkar Lagi
2 2. Kalah Maning
3 3. Pahlawan Kemalaman
4 4. Tumben
5 5. Panggilan Pemotretan
6 6. Dipantau
7 7. Iri Hati
8 8. Lamaran
9 9.Tunggu Pembalasanku
10 10. WO
11 11. Sempurna
12 12. Kena Intai
13 13. Kabur
14 14. Konde Keramat
15 15. Hidup Bebas
16 16. Apartemen Baru
17 17. Kabar Menyakitkan
18 18. Menghafal
19 19. Surya Murka
20 20. Membeli Tiket
21 21. Undangan Surya
22 22. Aksi Dewi Judi
23 23. Aksi Dewi Judi 2
24 24. Tidak Mengenali
25 25. Panik
26 26. Hebat
27 27. Licik
28 28. Blackjack
29 29. Gagal Diskusi
30 30. Slackline dan Parkour
31 31. Menghilang
32 32. Nihil
33 33. Fitnah Maut
34 34. Penjelasan
35 35. Astaga
36 36. Pelit
37 37. Keputusan
38 38. Menolak Jadi Wali
39 39. Pulang
40 40. Datang
41 41. SAH
42 42. Bahagia
43 43. Resepsi
44 44. Merubah Panggilan
45 45. Lensi Jahil
46 46. Pindah
47 47. Izin Bertemu Teman
48 48. Berdebar
49 49. Sekalian
50 50. Sama-Sama Izin
51 51. Murid Cerdas
52 52. Surya Kepesantren
53 53. Kesedihan Lensi
54 54. Terlambat Pulang
55 55. Pelajaran Terakhir
56 56. Kaleng Sarden
57 57. Tawaran Kerjasama
58 58. Pendekatan
59 59. Ngerjain Baim
60 60. Syuting Iklan
61 61. Petir Disiang Bolong
62 62. Kegelisahan Lensi
63 63. Pergi
64 64. Ibrahim Syok
65 65. Mencari
66 66. Alex Marah
67 67. Merindukanmu
68 68. Mulai Beraksi
69 69. Investor
70 70. Lensi Sedih
71 71. Jahil
72 72. Murung
73 73. Insden
74 74. Zoya Bingung
75 75. Bangkrut
76 76. Bos Sebenarnya
77 77. Jadi Sandera
78 78. Kamu Mau Pergi lagi?
79 79. Kritis
80 80. Bubar
81 81. Siuman
82 82. Kabur
83 83. Bertemu
84 84. Abang Mencintai Dinda
85 85. Terungkap.
86 86. Terima kasih
87 87. Olahraga Ekstrim.
88 88. Dadakkan
89 89. Protes
90 90. Terkejut
91 91. Cinta Memang Gila
92 92. Okta Emosi
93 93. SAH
94 94. Gempor
95 95. Susah jalan
96 96. Renungan
97 97. Merindukan Mama
98 98. Cerita Aisyah
99 99. Datang Lagi
100 100. Cemburu
101 101. Familliar
102 102. Menemani
103 103. Viral
104 104. Kabur
105 105. Tidak Mungkin
106 106. Aneh
107 107. Kebenaran Yang Lain
108 108. Test DNA
109 109. Hasil DNA
110 110 . Bertemu
111 111. Vonis
112 112. Pertengkaran Hebat
113 113. Aduan Palsu
114 114. Gempar
115 115. Ikhlas
116 116. Semoga Cepat Nyusul
117 117. Takut
118 118. Berdebar
119 119. Maaf
120 120. Hari ke -11
121 121. Bulan Madu Kedua
122 122. Bingung
123 123. Kejutan
124 124. Abang Merindukanmu
125 125. Kebahagiaan Lensi dan Ibrahim
126 126. Bebas
127 127. Datang
128 128. Penilaian
129 129. Permintaan Vega
130 130. Kemarahan Vega
131 131. Serangan
132 132. Lamaran
133 133. Hasutan Maut
134 134. Siasat Iko
135 135. Senjata Makan Nona
136 136. Menggemparkan
137 137. Heboh
138 138. Putus Hubungan
139 139. Fitnah
140 140. Jelek Tapi Perhatian
141 141. Uang Tebusan
142 142. Kemarahan Lensi
143 143. Maaf Aku Tidak Bisa
144 144. Merindukan Dia
145 145. Restu
146 146. Hari Bahagia
Episodes

Updated 146 Episodes

1
1. Bertengkar Lagi
2
2. Kalah Maning
3
3. Pahlawan Kemalaman
4
4. Tumben
5
5. Panggilan Pemotretan
6
6. Dipantau
7
7. Iri Hati
8
8. Lamaran
9
9.Tunggu Pembalasanku
10
10. WO
11
11. Sempurna
12
12. Kena Intai
13
13. Kabur
14
14. Konde Keramat
15
15. Hidup Bebas
16
16. Apartemen Baru
17
17. Kabar Menyakitkan
18
18. Menghafal
19
19. Surya Murka
20
20. Membeli Tiket
21
21. Undangan Surya
22
22. Aksi Dewi Judi
23
23. Aksi Dewi Judi 2
24
24. Tidak Mengenali
25
25. Panik
26
26. Hebat
27
27. Licik
28
28. Blackjack
29
29. Gagal Diskusi
30
30. Slackline dan Parkour
31
31. Menghilang
32
32. Nihil
33
33. Fitnah Maut
34
34. Penjelasan
35
35. Astaga
36
36. Pelit
37
37. Keputusan
38
38. Menolak Jadi Wali
39
39. Pulang
40
40. Datang
41
41. SAH
42
42. Bahagia
43
43. Resepsi
44
44. Merubah Panggilan
45
45. Lensi Jahil
46
46. Pindah
47
47. Izin Bertemu Teman
48
48. Berdebar
49
49. Sekalian
50
50. Sama-Sama Izin
51
51. Murid Cerdas
52
52. Surya Kepesantren
53
53. Kesedihan Lensi
54
54. Terlambat Pulang
55
55. Pelajaran Terakhir
56
56. Kaleng Sarden
57
57. Tawaran Kerjasama
58
58. Pendekatan
59
59. Ngerjain Baim
60
60. Syuting Iklan
61
61. Petir Disiang Bolong
62
62. Kegelisahan Lensi
63
63. Pergi
64
64. Ibrahim Syok
65
65. Mencari
66
66. Alex Marah
67
67. Merindukanmu
68
68. Mulai Beraksi
69
69. Investor
70
70. Lensi Sedih
71
71. Jahil
72
72. Murung
73
73. Insden
74
74. Zoya Bingung
75
75. Bangkrut
76
76. Bos Sebenarnya
77
77. Jadi Sandera
78
78. Kamu Mau Pergi lagi?
79
79. Kritis
80
80. Bubar
81
81. Siuman
82
82. Kabur
83
83. Bertemu
84
84. Abang Mencintai Dinda
85
85. Terungkap.
86
86. Terima kasih
87
87. Olahraga Ekstrim.
88
88. Dadakkan
89
89. Protes
90
90. Terkejut
91
91. Cinta Memang Gila
92
92. Okta Emosi
93
93. SAH
94
94. Gempor
95
95. Susah jalan
96
96. Renungan
97
97. Merindukan Mama
98
98. Cerita Aisyah
99
99. Datang Lagi
100
100. Cemburu
101
101. Familliar
102
102. Menemani
103
103. Viral
104
104. Kabur
105
105. Tidak Mungkin
106
106. Aneh
107
107. Kebenaran Yang Lain
108
108. Test DNA
109
109. Hasil DNA
110
110 . Bertemu
111
111. Vonis
112
112. Pertengkaran Hebat
113
113. Aduan Palsu
114
114. Gempar
115
115. Ikhlas
116
116. Semoga Cepat Nyusul
117
117. Takut
118
118. Berdebar
119
119. Maaf
120
120. Hari ke -11
121
121. Bulan Madu Kedua
122
122. Bingung
123
123. Kejutan
124
124. Abang Merindukanmu
125
125. Kebahagiaan Lensi dan Ibrahim
126
126. Bebas
127
127. Datang
128
128. Penilaian
129
129. Permintaan Vega
130
130. Kemarahan Vega
131
131. Serangan
132
132. Lamaran
133
133. Hasutan Maut
134
134. Siasat Iko
135
135. Senjata Makan Nona
136
136. Menggemparkan
137
137. Heboh
138
138. Putus Hubungan
139
139. Fitnah
140
140. Jelek Tapi Perhatian
141
141. Uang Tebusan
142
142. Kemarahan Lensi
143
143. Maaf Aku Tidak Bisa
144
144. Merindukan Dia
145
145. Restu
146
146. Hari Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!