11. Sempurna

"Selamat datang tuan," seorang pelayan WO menyambut kedatangan Alex dan Lensi di depan pintu dengan ramah.

Lensi hanya membalas dengan senyuman kecil.

"Silahkan tuan langsung naik keatas. Bu Kinan sudah menunggu anda di ruang ganti,"

"Baiklah." Jawab Alex.

Alex dan Lensi langsung naik keatas. Merekapun disambut hangat oleh Kinan sang pemilik dari usaha WO tersebut.

"Apa baju yang kamu tunjukkan padaku tempo hari sudah selesai?" tanya Alex.

"Sudah tuan. Silahkan lihat di sebelah sini," ujar Kinan.

Merekapun diarahkan Kinan pada sebuah ruangan yang menyimpan puluhan koleksi baju pengantin.

"Aku ingin melihat dia mencobanya," ujar Alex.

"Kalau begitu silahkan tuan tunggu di luar dulu," ujar Kinan.

Alex kemudian keluar ruangan. Dia penasaran dengan hasilnya. Baju pengantin pilihannya sendiri. Setelah menunggu hampir 20 menit, Lensipun keluar dengan gaun pengantin yang indah dan tampak mahal. Alex sampai tidak berkedip, saat melihat kecantikan yang Lensi tawarkan saat mengenakan baju pengantin itu.

"Bagaimana tuan?" tanya Kinan.

"Sempurna." Jawab Alex tanpa mengalihkan pandangannya pada Lensi.

Kinan tersenyum simpul, saat langganannya itu tampak terpesona oleh kecantikkan calon istrinya itu.

"Ehemmm...." Kinan berdehem cukup keras

"Eh? bagus kok, bajunya sangat bagus. Apa kamu suka?" Alex manjawab kaku.

"Suka." Jawab Lensi singkat.

"Ya sudah kita pakai yang ini saja. Terus kita tinggal cari untuk pas acara ijab qobulnya saja,"

"Cari yang sederhana saja," ucap Lensi.

"Kalau begitu kamu pilih sendiri sesuai seleramu," ujar Alex.

Lensi kemudian memilih sebuah baju kebaya sederhana berwarna putih. Sejujurnya bukan karena dia menyukai baju itu. Tapi dia sebenarnya cukup tidak enak hati pada Alex. Walau bagaimanapun Alex sama sekali tidak bersalah dalam aksi balas dendamnya, tapi dia terpaksa harus melibatkan pria itu toh dia sudah tahu saat dia kabur nanti Vega akan menggantikan dirinya.

Setelah selesai fitting baju pengantin, merekapun pergi untuk mencetak undangan. Namun Lensi menolak, saat Alex ingin mengajaknya melakukan foto prewedding.

"Kenapa?" tanya Alex heran.

"Tidak apa-apa. Jangan terlalu berlebihan. Sejujurnya kalau bukan mengingat kamu seorang pengusaha besar, jujur saja aku lebih suka acara sederhana dan tidak banyak ***** bengeknya. Aku lebih suka hanya acara makan-makan biasa setelah acara ijab qobul berlangsung." Jawab Lensi.

"Gadis ini memang unik.Tidak masalah, aku harus menghormati kemauannya," batin Alex.

"Maafkan aku Alex. Aku hanya tidak ingin kamu bertambah rugi banyak. Kamu pria yang baik, seharusnya aku tidak boleh menyakitimu seperti ini. Tapi apa boleh buat, rencana besarku memang harus menelan korban dulu," batin Lensi..

"Ya sudah. Ini juga sudah sore, kalau begitu kita pulang saja. Kamu pasti lelah kan?"

"Emm." Lensi mengangguk.

Alexpun mengantar Lensi pulang. Lensi tampak tertidur di mobil. Bahkan sampai mereka tiba dirimahpun, Lensi masih tampak terpejam dengan damai.

Alex berencana melepaskan sabuk pengaman Lensi, namun naas entah kenapa sabuk pengaman itu malah macet. Hingga membuat jarak wajah Alex dan Lensi menjadi begitu dekat.

"Cantik sekali dia," batin Alex.

Deg

Deg

Deg

Jantung Alex berdegup dengan kencang, saat melihat kecantikkan Lensi dari dekat. Terutama bibir Lensi yang tipis dan berwarna merah alami.

"Hufffttt sabar Lex. Saat kamu sudah menikah dengannya, kamu bisa menikmati sepuasnya apa yang ada didalam dirinya. Sekarang mending kamu bersikap Cold, dan jangan merubah pandangannya terhadapmu menjadi pria mesum," batin Alex.

"Lensi. Bangunlah! kita sudah sampai," ujar Alex.

"Sebentar lagi Bik. Echi masih ngantuk ini. Bibik tolong buatin aku coklat panas ya?"

Mata Alex melotot. Sesaat kemudian dia terkekeh, dia barus sadar kalau Lensi tengah mengigau.

Blammm

Lensi membuka matanya seketika saat mendengar tawa Alex. Lensi langsung duduk tegak, dan kembali memasang wajah datar hingga membuat tawa Alex jadi mereda.

"Maaf. Apa coklat panasnya jadi mau dibikin?" tanya Alex yang menahan tawanya agar tidak meledak lagi.

Tanpa menjawab ucapan Alex, Lensi turun dari mobil.

Tok

Tok

Tok

Lensi mengetuk pintu mobil, dan sesaat kemudian kaca mobilpun turun.

"Terima kasih untuk semuanya," ujar Lensi.

"Sama-Sama." Jawab Alex.

Lensi langsung berbalik badan dan masuk kerumahnya tanpa menawari Alex masuk terlebuh dahulu.

Tring

Tring

Tring

"Ya bro?" tanya Alex.

"Assalammualaikum. Gimana acara fitting baju pengantinmu?" tanya Ibrahim.

"Wa'alaikum salam. Lancar. Kamu bagaimana?" tanya Alex.

"Alhamdulillah. Kalau tidak ada halangan, insya allah kami akan melangsungkan pernikahan dua bulan lagi,"

"Kalau begitu aku duluan dong. Kami bulan depan nikahnya," ujar Alex.

"Bulan depan? tanggal berapa? kalau bisa ente jangan nikah dipertengahan bulan. Ane ada pekerjaan sedikit di pertengahan bulan itu,"

"Waduh...tanggal pernikahan sudah ditetapkan jadi 15 oktober." Jawab Alex.

"Aduh...ane benar-benar nggak bisa hadir bro.Ditanggal itu ane harus kembali bertolak ke Makah," ujar Ibrahim.

"Kamu ngapain kesana? umroh?" tanya Alex

"Iya." Jawab Ibrahim.

"Nggak apa. Aku titip do'a disana ya? minta dilancarkan semua urusanku," ujar Alex.

"Amiin. Insya Allah bro," ujar Ibrahim.

"Aku tutup telponnya, lagi dijalan nih. Baru abis nganter calon bini," ujar Alex sembari terkekeh.

"Ane doain moga samawa bro," ujar Ibrahim.

"Amiin." Jawab Alex.

Percakapan itu terputus setelah bicara panjang lebar.

"Ah...emang pekerjaan penghilang suntuk terbaik adalah dengan main judi. Hampir seharian bersama cowok lurus, bikin aku jadi stres saja," ujar Lensi sembari meraih ikat rambut dan menggelung rambutnya menjadi satu bagian.

Lensi kemudian Online kembali. Kehadirannya dikancah perjudian ternyata sudah ditunggu-tunggu banyak pihak. Tidak hanya Derryl dan anggotanya, ternyata bos mafia yang mempunyai hoby yang samapun juga memperhatikan sepak terjang Lensi.

Dan seperti biasanya. Lensi lagi-lagi memenangkan puluhan juta rupiah disore itu. Setelah merasa bosan bermain, Lensi memutuskan untuk tidur.

Tring

Tring

Tring

"Hemm?" Lensi menerima panggilan itu dengan mata terpejam.

"Dew. Kapan kita ngumpul lagi? kami sudah nyiapin amunisi banyak ini," tanya Riko

"Males ah. Ujungnya kalah muluk," ucap Lensi.

"Sombong loe Dew. Ayo ngumpul ntar malam Yuk?"

"Nggak bisa Rik. Tanggal 15 bulan depan acara nikahn gue. Gue kudu jadi anak baek-baek bentaran doang. Biar rencana gue berjalan lancar," ucap Lensi.

"Loe jadi mau bayar kita-kira?" tanya Riko.

"Jadi dong. Pokoknya di sehari sebelun acara kalian akan kuberitahu rencananya apa." Jawab Lensi.

"Oke.Ya udah ntar aku kasih tahu pak Karman, Mawan dan Okta deh," ucap Riko.

"Jangan sering ngajak Okta keluar, dia sedang bantuin emaknya jualan gorengan," ujar Lensi.

"Ya gue tahu." Jawab Riko.

Setelah panggilan terputus, Lensi kembali melanjutkan tidurnya yang terganggu.

Terpopuler

Comments

Fenty Dhani

Fenty Dhani

penasaran nih...kira² siapa y yang bisa membuat hati lensi bergetar??🤭😂

2024-02-05

2

Buha

Buha

selalu nyimak smoga lensi dapat jodo yg tajir dan ber iman serta soleh

2024-01-05

0

Astuti tutik2022

Astuti tutik2022

Jangan" ntar jodohnya si Lensi tunangannya Fatimah.... apa bos mafia itu yaa....., asal masih muda tampan dan kaya raya siapa aja ntar jodohnya Lensi aku dukung

2024-01-05

2

lihat semua
Episodes
1 1. Bertengkar Lagi
2 2. Kalah Maning
3 3. Pahlawan Kemalaman
4 4. Tumben
5 5. Panggilan Pemotretan
6 6. Dipantau
7 7. Iri Hati
8 8. Lamaran
9 9.Tunggu Pembalasanku
10 10. WO
11 11. Sempurna
12 12. Kena Intai
13 13. Kabur
14 14. Konde Keramat
15 15. Hidup Bebas
16 16. Apartemen Baru
17 17. Kabar Menyakitkan
18 18. Menghafal
19 19. Surya Murka
20 20. Membeli Tiket
21 21. Undangan Surya
22 22. Aksi Dewi Judi
23 23. Aksi Dewi Judi 2
24 24. Tidak Mengenali
25 25. Panik
26 26. Hebat
27 27. Licik
28 28. Blackjack
29 29. Gagal Diskusi
30 30. Slackline dan Parkour
31 31. Menghilang
32 32. Nihil
33 33. Fitnah Maut
34 34. Penjelasan
35 35. Astaga
36 36. Pelit
37 37. Keputusan
38 38. Menolak Jadi Wali
39 39. Pulang
40 40. Datang
41 41. SAH
42 42. Bahagia
43 43. Resepsi
44 44. Merubah Panggilan
45 45. Lensi Jahil
46 46. Pindah
47 47. Izin Bertemu Teman
48 48. Berdebar
49 49. Sekalian
50 50. Sama-Sama Izin
51 51. Murid Cerdas
52 52. Surya Kepesantren
53 53. Kesedihan Lensi
54 54. Terlambat Pulang
55 55. Pelajaran Terakhir
56 56. Kaleng Sarden
57 57. Tawaran Kerjasama
58 58. Pendekatan
59 59. Ngerjain Baim
60 60. Syuting Iklan
61 61. Petir Disiang Bolong
62 62. Kegelisahan Lensi
63 63. Pergi
64 64. Ibrahim Syok
65 65. Mencari
66 66. Alex Marah
67 67. Merindukanmu
68 68. Mulai Beraksi
69 69. Investor
70 70. Lensi Sedih
71 71. Jahil
72 72. Murung
73 73. Insden
74 74. Zoya Bingung
75 75. Bangkrut
76 76. Bos Sebenarnya
77 77. Jadi Sandera
78 78. Kamu Mau Pergi lagi?
79 79. Kritis
80 80. Bubar
81 81. Siuman
82 82. Kabur
83 83. Bertemu
84 84. Abang Mencintai Dinda
85 85. Terungkap.
86 86. Terima kasih
87 87. Olahraga Ekstrim.
88 88. Dadakkan
89 89. Protes
90 90. Terkejut
91 91. Cinta Memang Gila
92 92. Okta Emosi
93 93. SAH
94 94. Gempor
95 95. Susah jalan
96 96. Renungan
97 97. Merindukan Mama
98 98. Cerita Aisyah
99 99. Datang Lagi
100 100. Cemburu
101 101. Familliar
102 102. Menemani
103 103. Viral
104 104. Kabur
105 105. Tidak Mungkin
106 106. Aneh
107 107. Kebenaran Yang Lain
108 108. Test DNA
109 109. Hasil DNA
110 110 . Bertemu
111 111. Vonis
112 112. Pertengkaran Hebat
113 113. Aduan Palsu
114 114. Gempar
115 115. Ikhlas
116 116. Semoga Cepat Nyusul
117 117. Takut
118 118. Berdebar
119 119. Maaf
120 120. Hari ke -11
121 121. Bulan Madu Kedua
122 122. Bingung
123 123. Kejutan
124 124. Abang Merindukanmu
125 125. Kebahagiaan Lensi dan Ibrahim
126 126. Bebas
127 127. Datang
128 128. Penilaian
129 129. Permintaan Vega
130 130. Kemarahan Vega
131 131. Serangan
132 132. Lamaran
133 133. Hasutan Maut
134 134. Siasat Iko
135 135. Senjata Makan Nona
136 136. Menggemparkan
137 137. Heboh
138 138. Putus Hubungan
139 139. Fitnah
140 140. Jelek Tapi Perhatian
141 141. Uang Tebusan
142 142. Kemarahan Lensi
143 143. Maaf Aku Tidak Bisa
144 144. Merindukan Dia
145 145. Restu
146 146. Hari Bahagia
Episodes

Updated 146 Episodes

1
1. Bertengkar Lagi
2
2. Kalah Maning
3
3. Pahlawan Kemalaman
4
4. Tumben
5
5. Panggilan Pemotretan
6
6. Dipantau
7
7. Iri Hati
8
8. Lamaran
9
9.Tunggu Pembalasanku
10
10. WO
11
11. Sempurna
12
12. Kena Intai
13
13. Kabur
14
14. Konde Keramat
15
15. Hidup Bebas
16
16. Apartemen Baru
17
17. Kabar Menyakitkan
18
18. Menghafal
19
19. Surya Murka
20
20. Membeli Tiket
21
21. Undangan Surya
22
22. Aksi Dewi Judi
23
23. Aksi Dewi Judi 2
24
24. Tidak Mengenali
25
25. Panik
26
26. Hebat
27
27. Licik
28
28. Blackjack
29
29. Gagal Diskusi
30
30. Slackline dan Parkour
31
31. Menghilang
32
32. Nihil
33
33. Fitnah Maut
34
34. Penjelasan
35
35. Astaga
36
36. Pelit
37
37. Keputusan
38
38. Menolak Jadi Wali
39
39. Pulang
40
40. Datang
41
41. SAH
42
42. Bahagia
43
43. Resepsi
44
44. Merubah Panggilan
45
45. Lensi Jahil
46
46. Pindah
47
47. Izin Bertemu Teman
48
48. Berdebar
49
49. Sekalian
50
50. Sama-Sama Izin
51
51. Murid Cerdas
52
52. Surya Kepesantren
53
53. Kesedihan Lensi
54
54. Terlambat Pulang
55
55. Pelajaran Terakhir
56
56. Kaleng Sarden
57
57. Tawaran Kerjasama
58
58. Pendekatan
59
59. Ngerjain Baim
60
60. Syuting Iklan
61
61. Petir Disiang Bolong
62
62. Kegelisahan Lensi
63
63. Pergi
64
64. Ibrahim Syok
65
65. Mencari
66
66. Alex Marah
67
67. Merindukanmu
68
68. Mulai Beraksi
69
69. Investor
70
70. Lensi Sedih
71
71. Jahil
72
72. Murung
73
73. Insden
74
74. Zoya Bingung
75
75. Bangkrut
76
76. Bos Sebenarnya
77
77. Jadi Sandera
78
78. Kamu Mau Pergi lagi?
79
79. Kritis
80
80. Bubar
81
81. Siuman
82
82. Kabur
83
83. Bertemu
84
84. Abang Mencintai Dinda
85
85. Terungkap.
86
86. Terima kasih
87
87. Olahraga Ekstrim.
88
88. Dadakkan
89
89. Protes
90
90. Terkejut
91
91. Cinta Memang Gila
92
92. Okta Emosi
93
93. SAH
94
94. Gempor
95
95. Susah jalan
96
96. Renungan
97
97. Merindukan Mama
98
98. Cerita Aisyah
99
99. Datang Lagi
100
100. Cemburu
101
101. Familliar
102
102. Menemani
103
103. Viral
104
104. Kabur
105
105. Tidak Mungkin
106
106. Aneh
107
107. Kebenaran Yang Lain
108
108. Test DNA
109
109. Hasil DNA
110
110 . Bertemu
111
111. Vonis
112
112. Pertengkaran Hebat
113
113. Aduan Palsu
114
114. Gempar
115
115. Ikhlas
116
116. Semoga Cepat Nyusul
117
117. Takut
118
118. Berdebar
119
119. Maaf
120
120. Hari ke -11
121
121. Bulan Madu Kedua
122
122. Bingung
123
123. Kejutan
124
124. Abang Merindukanmu
125
125. Kebahagiaan Lensi dan Ibrahim
126
126. Bebas
127
127. Datang
128
128. Penilaian
129
129. Permintaan Vega
130
130. Kemarahan Vega
131
131. Serangan
132
132. Lamaran
133
133. Hasutan Maut
134
134. Siasat Iko
135
135. Senjata Makan Nona
136
136. Menggemparkan
137
137. Heboh
138
138. Putus Hubungan
139
139. Fitnah
140
140. Jelek Tapi Perhatian
141
141. Uang Tebusan
142
142. Kemarahan Lensi
143
143. Maaf Aku Tidak Bisa
144
144. Merindukan Dia
145
145. Restu
146
146. Hari Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!