5. Panggilan Pemotretan

Lensi tengah asyik memilih buku komik Conan. Lensi memang menyukai komik dengan jenis kecerdasan tokohnya yang seorang detektif muda. Dia sudah mengoleksi komik itu sejak dirinya masih SD. Namun karena komik itu berseri, jadi dia tidak bisa membeli sekaligus dan harus menunggu sampai seri berikutnya terbit. Dan saat ini dia ingin pergi ke toko buku yang ada di mall untuk membeli komik Conan seri terbaru.

Saat sedang asyik memilih komik, suara ponselnya tiba-tiba berdering. Lensipun segera menggeser tanda panah hijau untuk menerima panggilan itu.

"Ya bos?" tanya Lensi sembari mencari komik yang dia inginkan.

"Besok jangan lupa ada jadwal pemotretan ya Chi?" ujar seorang pria yang tak lain manager dari agensi yang menaunginya sebagai model busana muslim.

"Siap bos." Jawab Lensi.

"Jam 10 di studio C,"

"Siap bos." Jawab Lensi.

Lensi dan Manager itu mengakhiri percakapan mereka, setelah mereka selesai membahas jadwal pemotretan yang akan dilakukan Lensi keesokan harinya.

Lensi memang mempunyai pekerjaan secara diam-diam dari keluarganya. Sebagai lulusan designer, dia ingin mengaplikasikan ilmunya dibidang fashion dan terjun langsung menjadi seorang model busana. Dia memutuskan menjadi seorang model busana muslim, karena dirinya yang tomboy memang tidak suka dengan pakaian wanita yang terbuka.

Tring

Tring

Tring

Lensi sengaja menghubungi Okta sahabatnya, agar menemaninya di pemotretan besok.

"Ya Dew?" tanya Okta diseberang telpon dengan suara serak.

"Astajimmm...loe yang benar aja. Anak perawan baru bangun jam segini. Itupun gue yang bangunin. Sono bangun woy, bantuin emak loe ngadon donat. Orang susah belagu amat loe pakai bangunnya siang,"

"Iye orang kaya tapi kere. Belagu amat omongan loe, pakai bilang gue orang suseh. Ada apaan sih? ganggu putri tidur mencari pangeran kodok aje?" tanya Okta.

"Pangeran kodok pale lu? pangeran kodok juga pilih-pilih kalau mau ciuman ama anak perawan. Perawan kayak elu nggak cocok di cium, cocoknya diceburin di empang buaya." Jawab Lensi.

"Sadis amat mulut lu Dew. Abis kena sembur ular sendok ye? ada apaan sih? masih ngantuk nih gue," tanya Okta.

"Besok jam 10 jadwal pemotretan gue. Mau duit kagak loe? kalau mau loe temenin gue," tanya Lensi.

"Ya mau dong. Loe jemput gue yak? jalan sendiri takut mogok dijalan gue. Tahu sendiri laki gue sering mogok,"

"Iye. Dasar teman semprul. Yang bosnya siapa, yang gaji dia siapa. Malah gue juga yang jadi kacungnya," cebik Lensi, sementara Okta jadi terkekeh mendengar ucapan Lensi.

Setelah mengakhiri panggilan itu, Lensi bergegas mencari komik seri yang dia mau. Setelah bertemu, diapun berniat pergi ke kasir untuk membayar komik itu. Namun naas, saat berbalik dirinya malah menabrak seseorang.

Brukkkkkk

"Astagfirullah...ya Allah, maafin saya mbak. Saya nggak sengaja," ujar seorang gadis cantik berhijab.

"Sssttttt"

Lensi meringis kesakitan. Karena ternyata gadis itu mengenai lengannya yang terluka. Lensi mendongakkan kepalanya, karena air matanya jadi meleleh karena itu lebih sakit, dari saat mendapatkan luka itu pertama kali.

"Eh? apa sesakit itu? kenapa gadis ini sampai menangis?" batin Fatimah.

"Maaf mbak. Sakit banget ya? mbaknya sampai nangis gitu. Beneran deh, saya nggak sengaja," ujar Fatimah.

"Nggak apa. Saya juga salah karena nggak lihat jalan. Ini kamu tadi sempat mengenai luka di lengan saya, jadi sedikit sakit." Jawab Lensi.

"Astagfirullah. Maaf mbak, saya tidak tahu. Kita ke klinik aja yuk mbak? biar kita obatin lukanya," Fatimah merasa bersalah.

"Nggak usah. Sekarang sudah nggak sakit lagi kok." Jawab Lensi sembari tersenyum.

"Oh ya. Kenalkan, saya Fatimah," ujar Fatimah sembari mengulurkan tangannya.

"Echi," Lensi menjabat tangan gadis yang berparas teduh itu.

"Saya duluan ya?" sambung Lensi sembari mengacungkan buku komikmya.

"Suka baca komik ya?" tanya Fatimah yang juga ikut menuju kasir.

"Cuma Conan saja. Suka dengan pemecahan kasus-kasusnya." Jawab Lensi.

Lensi kemudian melirik kearah buku-buku yang dibeli Fatimah. Tentu saja buku yang dia beli sangat bertolak belakang dengan kegemarannya. Dapat Lensi lihat Fatimah saat ini tengah membeli buku hadist bukhari muslim, dan juga buku hadist Qudsi. Sepertinya gadis itu tengah mendalami dalil-dalil berdasarkan hadist nabi.

"Ya. Conan si bocah cerdas," ujar Fatimah.

"Penulisnya yang cerdas membuat komik sekeren itu," ucap Lensi.

"Betul." Jawab Fatimah sembari tersenyum.

"Sepertinya kamu sedang mendalami tentang hadist-hadist itu," tunjuk Lensi dengan bibirnya.

"Ah...hanya sekedar mencari ilmu. Kadang ucapan tanpa ilmu jadi kosong, terlebih tanpa dalil yang jelas." Jawab Fatimah.

Mendengar ucapan Fatimah, Lensi jadi terkekeh sendiri.

"Kenapa kamu tertawa?" tanya Fatimah yang sedikit demi sedikit maju, karena antrian kasir makin lama makin berkurang.

"Lucu saja. Disaat kamu sibuk mencari ilmu akhirat, aku malah sibuk memikirkan kasus Conan." Jawab Lensi.

"Ya tidak apa. Setiap orang punya kegemaran masing-masing. Aku juga suka baca novel di aplikasi mangatoon," ucap Fatimah.

"Oh ya?"

"Emm. Lumayan saat mau hilangin suntuk." Jawab Fatimah.

Lensi meletakkan buku di meja kasir, karena gilirannya sudah tiba. Setelah selesai, diapun berpamitan dengan Fatimah lebih dulu. Lensi kemudian beralih ke supermarket, untuk membeli berbagai jenis camilan untuk menemaninya sembari membaca komik. Setelah selesai, diapun segera pulang.

"Dia beli camilan sebanyak itu uang dari mana ya? bukanny uang saku dia sudah mama sabotase?" ucap Vega.

"Mungkin nyuri. Atau jual diri, atau malak sama preman. Dia kan suka bergaul dengan orang seperti itu." Jawab Marini.

Lensi sama sekali tidak menghiraukan bisik-bisik yang dilakukan oleh Vega dan ibu tirinya itu. Gadis itu bergegas naik keatas, dia tidak sabar ingin membaca komik yang baru dia beli itu.

*****

"Buruan. Ntar telat kita," ujar Lensi yang masih nangkring diatas motor sportnya.

"Mau kemane kalian pade?" tanya nyak Rogaya.

"Biasa nyak. Mau nemenin artis pemotretan.Kali aje ketiban rejeki jadi ikutan ngisi sampul majalah." Jawab Okta sembari naik keatas motor Lensi.

"Kagak cocok. Neng Echi mah cantik, elu mah buluk. Paling banter jadi tukang gulung kabel," ujar Rogaya.

"Ya ampun nyak. Kejem amat ama anak sendiri, pakai dikatain buluk." Jawab Okta.

"Pokoknye cepat kerja, biar bisa gantiin celengen nyak ama adik lu yang elu embat. Hadeh...punya anak perawan satu-satunye minta ampun dah. Kalau bisa, elu nyak balikin kedalam perut,"

"Bagaimane caranye? udah ah...jangan risau. Tahunye besok kagak usah ngadon donat lagi. Hari ini pasti dapat duit. Iya kan Dew?" tanya Okta.

"Iye anak durhake." Jawab Lensi.

"Kite pegi dulu ya nyak?" sambung Lensi.

"Iye ati-ati." Jawab Rogaya.

Rogaya ibu tunggal dari du orang anaknya. Suaminya pergi kepincut janda sejak Okta berusia 10 tahun. Mungkin itulah sebabnya Okta bersikap seperti laki-laki, mungkin karena ingin melindungi ibunya yang hanya tukang penjual donat keliling.

Terpopuler

Comments

S

S

Kenapa si Echi gak pernah bikin bonyok atau memar gitu pake siasat dia kan cerdik bin bar bar...
Aku aja pingin ngantemi wajah makhluk daj al itu.

2024-05-12

1

Mayrima Najma

Mayrima Najma

Sku suka novelnya “Orang susah aja belagu, bantuin mak lo ngadun donat.” 🤦🏻‍♂️🤦🏻‍♂️🤦🏻‍♂️

2024-04-27

1

Fitriani Najwa

Fitriani Najwa

👍

2024-04-21

0

lihat semua
Episodes
1 1. Bertengkar Lagi
2 2. Kalah Maning
3 3. Pahlawan Kemalaman
4 4. Tumben
5 5. Panggilan Pemotretan
6 6. Dipantau
7 7. Iri Hati
8 8. Lamaran
9 9.Tunggu Pembalasanku
10 10. WO
11 11. Sempurna
12 12. Kena Intai
13 13. Kabur
14 14. Konde Keramat
15 15. Hidup Bebas
16 16. Apartemen Baru
17 17. Kabar Menyakitkan
18 18. Menghafal
19 19. Surya Murka
20 20. Membeli Tiket
21 21. Undangan Surya
22 22. Aksi Dewi Judi
23 23. Aksi Dewi Judi 2
24 24. Tidak Mengenali
25 25. Panik
26 26. Hebat
27 27. Licik
28 28. Blackjack
29 29. Gagal Diskusi
30 30. Slackline dan Parkour
31 31. Menghilang
32 32. Nihil
33 33. Fitnah Maut
34 34. Penjelasan
35 35. Astaga
36 36. Pelit
37 37. Keputusan
38 38. Menolak Jadi Wali
39 39. Pulang
40 40. Datang
41 41. SAH
42 42. Bahagia
43 43. Resepsi
44 44. Merubah Panggilan
45 45. Lensi Jahil
46 46. Pindah
47 47. Izin Bertemu Teman
48 48. Berdebar
49 49. Sekalian
50 50. Sama-Sama Izin
51 51. Murid Cerdas
52 52. Surya Kepesantren
53 53. Kesedihan Lensi
54 54. Terlambat Pulang
55 55. Pelajaran Terakhir
56 56. Kaleng Sarden
57 57. Tawaran Kerjasama
58 58. Pendekatan
59 59. Ngerjain Baim
60 60. Syuting Iklan
61 61. Petir Disiang Bolong
62 62. Kegelisahan Lensi
63 63. Pergi
64 64. Ibrahim Syok
65 65. Mencari
66 66. Alex Marah
67 67. Merindukanmu
68 68. Mulai Beraksi
69 69. Investor
70 70. Lensi Sedih
71 71. Jahil
72 72. Murung
73 73. Insden
74 74. Zoya Bingung
75 75. Bangkrut
76 76. Bos Sebenarnya
77 77. Jadi Sandera
78 78. Kamu Mau Pergi lagi?
79 79. Kritis
80 80. Bubar
81 81. Siuman
82 82. Kabur
83 83. Bertemu
84 84. Abang Mencintai Dinda
85 85. Terungkap.
86 86. Terima kasih
87 87. Olahraga Ekstrim.
88 88. Dadakkan
89 89. Protes
90 90. Terkejut
91 91. Cinta Memang Gila
92 92. Okta Emosi
93 93. SAH
94 94. Gempor
95 95. Susah jalan
96 96. Renungan
97 97. Merindukan Mama
98 98. Cerita Aisyah
99 99. Datang Lagi
100 100. Cemburu
101 101. Familliar
102 102. Menemani
103 103. Viral
104 104. Kabur
105 105. Tidak Mungkin
106 106. Aneh
107 107. Kebenaran Yang Lain
108 108. Test DNA
109 109. Hasil DNA
110 110 . Bertemu
111 111. Vonis
112 112. Pertengkaran Hebat
113 113. Aduan Palsu
114 114. Gempar
115 115. Ikhlas
116 116. Semoga Cepat Nyusul
117 117. Takut
118 118. Berdebar
119 119. Maaf
120 120. Hari ke -11
121 121. Bulan Madu Kedua
122 122. Bingung
123 123. Kejutan
124 124. Abang Merindukanmu
125 125. Kebahagiaan Lensi dan Ibrahim
126 126. Bebas
127 127. Datang
128 128. Penilaian
129 129. Permintaan Vega
130 130. Kemarahan Vega
131 131. Serangan
132 132. Lamaran
133 133. Hasutan Maut
134 134. Siasat Iko
135 135. Senjata Makan Nona
136 136. Menggemparkan
137 137. Heboh
138 138. Putus Hubungan
139 139. Fitnah
140 140. Jelek Tapi Perhatian
141 141. Uang Tebusan
142 142. Kemarahan Lensi
143 143. Maaf Aku Tidak Bisa
144 144. Merindukan Dia
145 145. Restu
146 146. Hari Bahagia
Episodes

Updated 146 Episodes

1
1. Bertengkar Lagi
2
2. Kalah Maning
3
3. Pahlawan Kemalaman
4
4. Tumben
5
5. Panggilan Pemotretan
6
6. Dipantau
7
7. Iri Hati
8
8. Lamaran
9
9.Tunggu Pembalasanku
10
10. WO
11
11. Sempurna
12
12. Kena Intai
13
13. Kabur
14
14. Konde Keramat
15
15. Hidup Bebas
16
16. Apartemen Baru
17
17. Kabar Menyakitkan
18
18. Menghafal
19
19. Surya Murka
20
20. Membeli Tiket
21
21. Undangan Surya
22
22. Aksi Dewi Judi
23
23. Aksi Dewi Judi 2
24
24. Tidak Mengenali
25
25. Panik
26
26. Hebat
27
27. Licik
28
28. Blackjack
29
29. Gagal Diskusi
30
30. Slackline dan Parkour
31
31. Menghilang
32
32. Nihil
33
33. Fitnah Maut
34
34. Penjelasan
35
35. Astaga
36
36. Pelit
37
37. Keputusan
38
38. Menolak Jadi Wali
39
39. Pulang
40
40. Datang
41
41. SAH
42
42. Bahagia
43
43. Resepsi
44
44. Merubah Panggilan
45
45. Lensi Jahil
46
46. Pindah
47
47. Izin Bertemu Teman
48
48. Berdebar
49
49. Sekalian
50
50. Sama-Sama Izin
51
51. Murid Cerdas
52
52. Surya Kepesantren
53
53. Kesedihan Lensi
54
54. Terlambat Pulang
55
55. Pelajaran Terakhir
56
56. Kaleng Sarden
57
57. Tawaran Kerjasama
58
58. Pendekatan
59
59. Ngerjain Baim
60
60. Syuting Iklan
61
61. Petir Disiang Bolong
62
62. Kegelisahan Lensi
63
63. Pergi
64
64. Ibrahim Syok
65
65. Mencari
66
66. Alex Marah
67
67. Merindukanmu
68
68. Mulai Beraksi
69
69. Investor
70
70. Lensi Sedih
71
71. Jahil
72
72. Murung
73
73. Insden
74
74. Zoya Bingung
75
75. Bangkrut
76
76. Bos Sebenarnya
77
77. Jadi Sandera
78
78. Kamu Mau Pergi lagi?
79
79. Kritis
80
80. Bubar
81
81. Siuman
82
82. Kabur
83
83. Bertemu
84
84. Abang Mencintai Dinda
85
85. Terungkap.
86
86. Terima kasih
87
87. Olahraga Ekstrim.
88
88. Dadakkan
89
89. Protes
90
90. Terkejut
91
91. Cinta Memang Gila
92
92. Okta Emosi
93
93. SAH
94
94. Gempor
95
95. Susah jalan
96
96. Renungan
97
97. Merindukan Mama
98
98. Cerita Aisyah
99
99. Datang Lagi
100
100. Cemburu
101
101. Familliar
102
102. Menemani
103
103. Viral
104
104. Kabur
105
105. Tidak Mungkin
106
106. Aneh
107
107. Kebenaran Yang Lain
108
108. Test DNA
109
109. Hasil DNA
110
110 . Bertemu
111
111. Vonis
112
112. Pertengkaran Hebat
113
113. Aduan Palsu
114
114. Gempar
115
115. Ikhlas
116
116. Semoga Cepat Nyusul
117
117. Takut
118
118. Berdebar
119
119. Maaf
120
120. Hari ke -11
121
121. Bulan Madu Kedua
122
122. Bingung
123
123. Kejutan
124
124. Abang Merindukanmu
125
125. Kebahagiaan Lensi dan Ibrahim
126
126. Bebas
127
127. Datang
128
128. Penilaian
129
129. Permintaan Vega
130
130. Kemarahan Vega
131
131. Serangan
132
132. Lamaran
133
133. Hasutan Maut
134
134. Siasat Iko
135
135. Senjata Makan Nona
136
136. Menggemparkan
137
137. Heboh
138
138. Putus Hubungan
139
139. Fitnah
140
140. Jelek Tapi Perhatian
141
141. Uang Tebusan
142
142. Kemarahan Lensi
143
143. Maaf Aku Tidak Bisa
144
144. Merindukan Dia
145
145. Restu
146
146. Hari Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!