7. Iri Hati

"Papaaaaaa...." Vega berteriak antusias dari depan pintu rumah, hingga kehalaman rumah saat melihat kedatangan Surya dari melakukan perjalanan bisnis.

"Sayangku," Vega dan Surya tampak berpelukkan.

Sreeettttt

Lensi menutup tirai kamarnya, saat melihat pemandangan yang membuatnya muak itu.

"Kemana kakakmu? apa dia ada dirumah?" tanya Surya.

"Ada." Jawab Vega singkat.

"Apa selama papa pergi dia tidak pergi kelayapan?" tanya Surya.

"Nggak pa. Semua anak kita patuh dan menjadi anak baik selama papa pergi. Apalagi Lensi, dia selalu berada di kamarnya. Sepertinya dia sudah menyadari, kalau dia sudah mau jadi seorang istri sebentar lagi," timpal Marini.

"Benarkah? kalau begitu kita harus secepatnya mengatur pernikahan antara Lensi dan Alex.

"Papa segera hubungi pihak calon besan, agar cepat mengadakan acara lamaran," ujar Lensi.

"Baiklah. Ngomong-Ngomong Vega, panggilkan kakakmu. Papa akan membagi oleh-oleh buat kalian," ucap Surya.

"Iya pa." Jawab Vega.

Namun baru saja Vega berbalik badan akan memanggil Lensi, Lensi turun dengan pakaian santainya sembari kedua tangannya masuk kedalam saku celananya.

"Echi. Kemarilah," ujar Surya.

Surya kemudian membuka tas kerjanya. Dan mengeluarkan tiga kotak perhiasan dengan warna yang berbeda.

"Didalam sini semuanya perhiasan berlian. Kalian bertiga silahkan memilih sesuai keberuntungan kalian masing-masing," ujar Surya.

"Kok gitu pa? Vega kan maunya anting-anting," tanya Vega.

"Diantara ketiga kotak ini, ada satu kotak yang nilai berliannya 10 kali lipat dari harga anting-anting. Yaitu kalung berlian. Papa nggak mau dikkira pilih kasih, jadi kalian pilih saja sesuai keberuntungan kalian," ujar Surya.

"Kalau gitu aku mau yang ini," ujar Vega sembari meraih kotak berwarna merah.

"Aku yang ini," ucap Lensi sembari meraih kotak dengan warna yang sama.

Lensi meraih sisa kotak yang ada, dan membukanya. Senyumnya mengembang sembari menenteng kalung ke depan wajahnya. Mata Marini dan Vega seperti hendak keluar dari sarangnya. Padahal mereka sudah memilih kotak yang paling besar.

Marini dan Vega membuka kotak mereka masing-masing. Vega mendapatkan sesuai apa yang dia mau. Sementara Marini mendapatkan sebuah cincin berlian.

"Apa kalian suka?" tanya Surya.

"Suka pa." Jawab mereka serentak.

Lensi melihat kearah Marini, dan menaikan satu alisnya kearah wanita parubaya itu. Dan bisa di pastikan kalau dia bersungut kesal saat ini.

"Wanita tua ini. Sudah pelakor, tamak, serakah, iri hati lagi. Apa di otaknya itu cuma ada duit saja? apa belum cukup menyabotase uang jajanku selama ini?" batin Lensi.

"Echi. Rencananya dalam waktu dekat keluarga Alex akan datang melamarmu. Persiapkan dirimu," ujar Surya.

"Baik pa." Jawaban Lensi sungguh membuat hati Surya senang. Dengan Lensi menikah, maka tujuannya akan tercapai.

Sementara itu Lensi punya tujuan sendiri menyetujui lamaran itu untuk sementara waktu. Karena dia sudah memutuskan untuk pergi dari rumah yang membuatnya merasa terasingkan itu.

"Kalian boleh tersenyum senang, karena mengira akan berhasil menyingkirkan aku dari rumah ini. Tapi kalian lihat saja, tidak lama lagi senyum senang kalian akan lenyap dari bibir kalian itu," batin Lensi.

*****

Dua minggu kemudian....

"Dew. Loe dimana sih? kok kagak pernah nongol lagi dimari?" tanya Riko diseberang telpon.

"Lagi di pingit. Lusa gue mau di lamar. " Jawab Lensi.

"Apa? kok loe kagak bilang-bilang Dew? loe nggak ngundang kita-kita?" tanya Riko.

"Apa loe lupa tentang rencana kita waktu ntu? saat ini gue cuma pura-pura jadi anak baek. Gue akan tetap kabur dari perjodohan ini." Jawan Lensi.

"Dew. Apa itu beneran kagak apa-apa ama bokap loe? takutnya dia nggak bisa nahan malu, terus kena serangan jantung," tanya Riko.

"Gue nggak bisa jelasin detil ama loe.l, yang pasti gue nggak terima dengan perjodohan ini." Jawab Lensi.

"Ya terserah loe aja. Hah...padahal kita-kita udah kangen pengen main bareng loe. Kita sekarang udah jago judinya," ujar Riko.

"Jago apaan. Bertahun-Tahun kalah muluk loe." Yang dijawab kekehan oleh Riko.

"Kalau gue menang dari loe, bisa jadi nanti panggilanku jadi dewa judi. Loe sih, nggak mau ngajarin gue trik biar menang," ujar Riko.

"Loe nggak cocok main judi. Cocoknya jualan marajengjeng." Jawab Lensi sembari terkekeh.

"Ya sudahlah, gue tutup dulu telponnya," ujar Riko.

Riko dan Lensi mengakhiri percakapan itu. Lensi menghela nafas, dan menoleh kearah pigura ibunya.

"Ma. Apa tindakkanku ini benar? aku sama sekali tidak menginginkan perjodohan. ini. Tapi papa sangat ingin melihatku menikah dengan pria pilihannya. Andai mama ada disini, mama pasti tidak akan menyetujui pilihan papa kan ma? karena mama paling tidak suka memaksakan kehendak pada orang lain,"

"Kenapa sih ma? kenapa orang sebaik mama begitu cepat pergi? kenapa mama nggak hidup lebih lama lagi, dan malah ninggalin aku sendiri gini. Papa sekarang sudah berubah, sejak mama meninggal dia begitu tidak sabar membawa selingkuhannya masuk kedalam rumah kita. Kini semua barang-barang mama jadi milik wanita itu,"

Lensi bicara pada pigura ibunya dengan lelehan air mata.

Flashback On

"Jadi selama ini kamu selingkuh mas? bahkan kamu sudah punya anak dari dia? keterlaluan kamu mas. Bisa-Bisanya kamu selingkuh, padahal waktu itu baru 2 tahun pernikahan kita. Dan sekarang anak itu cuma beda satu tahun dari Lensi. Aku kecewa sama kamu mas, aku mau kita pisah!" ucap Lilian.

"Tunggu Lilian. Kamu tidak bisa minta pisah dari aku gitu aja. Setidaknya kamu dengarkan penjelasanku dulu. Kamu tahu sendiri kita ini di jodohkan. Sebelum menikah denganmu, aku sudah memiliki kekasih, tapi tidak direstui orang tuaku. Kamu juga harus ngerti dong, perasaanku waktu itu bagaimana," ucap Surya.

"Ya sudah. Justru karena aku mengerti, makannya aku mau minta pisah sama kamu. Aku akan urus surat cerai kita di pengadilan," ujar Lilian.

"Tunggu! lalu bagaimana tentang pembagian perusahaan?" tanya Surya.

"Mimpi saja kamu kalau ingin mendapat bagian. Itu usaha keluargaku, bukan keluargamu. Perusahaan itu hanya boleh atas nama keturunan Sudrajat." Jawab Lilian.

Tanpa Surya dan Lilian tahu, Lensi mendengar pertengkaran itu dari awal hingga akhir. Lensi saat itu memang baru berusia 10 tahun, dia masih belum mengerti tentang masalah perusahaan. Tapi dia bisa mengerti, saat ini Surya sudah memiliki wanita lain selain ibunya.

Lensi melihat surya menerima panggilan telpon yang dia tidak tahu itu siapa. Sementara Lilina sudah pergi entah kemana. Lensi yang kebingungan akhirnya keluar dari persembunyiannya, dan pergi ke kamarnya sendiri.

Flashback Off.

Lensi meraih pigura ibunya dan mendekapnya di dada. Sampai saat ini dia tidak bisa mengingat dengan jelas bagaimana kejadian setelah itu. Tahu-Tahu Lilian meninggal dalam sebuah kecelakaan tunggal, yang menyebabkan mobil yang dikendarai Lensi jatuh ke jurang.

Terpopuler

Comments

S

S

Bisa di pastikan itu ulah dr madu baji ngan itu.Dan ya....papanya jangan harap bisa hidup tenang setelah smua hal ini terungkap atau jangan " pria baji ngan ini jg terlibat?

2024-05-12

0

Fenty Dhani

Fenty Dhani

waaahhh pasti konspirasi nih...mobil lili sudah d sabotase lebih dulu...pasti kelakuan surya bersama pelakor itu😔

2024-02-05

1

Arin

Arin

pasti mmanya lensi sengj di buat kcelakaan,ayo lensi rebut aja hrt mama kmu...enak aja si penghianat yg nikmtin sm pelakorny

2024-01-13

2

lihat semua
Episodes
1 1. Bertengkar Lagi
2 2. Kalah Maning
3 3. Pahlawan Kemalaman
4 4. Tumben
5 5. Panggilan Pemotretan
6 6. Dipantau
7 7. Iri Hati
8 8. Lamaran
9 9.Tunggu Pembalasanku
10 10. WO
11 11. Sempurna
12 12. Kena Intai
13 13. Kabur
14 14. Konde Keramat
15 15. Hidup Bebas
16 16. Apartemen Baru
17 17. Kabar Menyakitkan
18 18. Menghafal
19 19. Surya Murka
20 20. Membeli Tiket
21 21. Undangan Surya
22 22. Aksi Dewi Judi
23 23. Aksi Dewi Judi 2
24 24. Tidak Mengenali
25 25. Panik
26 26. Hebat
27 27. Licik
28 28. Blackjack
29 29. Gagal Diskusi
30 30. Slackline dan Parkour
31 31. Menghilang
32 32. Nihil
33 33. Fitnah Maut
34 34. Penjelasan
35 35. Astaga
36 36. Pelit
37 37. Keputusan
38 38. Menolak Jadi Wali
39 39. Pulang
40 40. Datang
41 41. SAH
42 42. Bahagia
43 43. Resepsi
44 44. Merubah Panggilan
45 45. Lensi Jahil
46 46. Pindah
47 47. Izin Bertemu Teman
48 48. Berdebar
49 49. Sekalian
50 50. Sama-Sama Izin
51 51. Murid Cerdas
52 52. Surya Kepesantren
53 53. Kesedihan Lensi
54 54. Terlambat Pulang
55 55. Pelajaran Terakhir
56 56. Kaleng Sarden
57 57. Tawaran Kerjasama
58 58. Pendekatan
59 59. Ngerjain Baim
60 60. Syuting Iklan
61 61. Petir Disiang Bolong
62 62. Kegelisahan Lensi
63 63. Pergi
64 64. Ibrahim Syok
65 65. Mencari
66 66. Alex Marah
67 67. Merindukanmu
68 68. Mulai Beraksi
69 69. Investor
70 70. Lensi Sedih
71 71. Jahil
72 72. Murung
73 73. Insden
74 74. Zoya Bingung
75 75. Bangkrut
76 76. Bos Sebenarnya
77 77. Jadi Sandera
78 78. Kamu Mau Pergi lagi?
79 79. Kritis
80 80. Bubar
81 81. Siuman
82 82. Kabur
83 83. Bertemu
84 84. Abang Mencintai Dinda
85 85. Terungkap.
86 86. Terima kasih
87 87. Olahraga Ekstrim.
88 88. Dadakkan
89 89. Protes
90 90. Terkejut
91 91. Cinta Memang Gila
92 92. Okta Emosi
93 93. SAH
94 94. Gempor
95 95. Susah jalan
96 96. Renungan
97 97. Merindukan Mama
98 98. Cerita Aisyah
99 99. Datang Lagi
100 100. Cemburu
101 101. Familliar
102 102. Menemani
103 103. Viral
104 104. Kabur
105 105. Tidak Mungkin
106 106. Aneh
107 107. Kebenaran Yang Lain
108 108. Test DNA
109 109. Hasil DNA
110 110 . Bertemu
111 111. Vonis
112 112. Pertengkaran Hebat
113 113. Aduan Palsu
114 114. Gempar
115 115. Ikhlas
116 116. Semoga Cepat Nyusul
117 117. Takut
118 118. Berdebar
119 119. Maaf
120 120. Hari ke -11
121 121. Bulan Madu Kedua
122 122. Bingung
123 123. Kejutan
124 124. Abang Merindukanmu
125 125. Kebahagiaan Lensi dan Ibrahim
126 126. Bebas
127 127. Datang
128 128. Penilaian
129 129. Permintaan Vega
130 130. Kemarahan Vega
131 131. Serangan
132 132. Lamaran
133 133. Hasutan Maut
134 134. Siasat Iko
135 135. Senjata Makan Nona
136 136. Menggemparkan
137 137. Heboh
138 138. Putus Hubungan
139 139. Fitnah
140 140. Jelek Tapi Perhatian
141 141. Uang Tebusan
142 142. Kemarahan Lensi
143 143. Maaf Aku Tidak Bisa
144 144. Merindukan Dia
145 145. Restu
146 146. Hari Bahagia
Episodes

Updated 146 Episodes

1
1. Bertengkar Lagi
2
2. Kalah Maning
3
3. Pahlawan Kemalaman
4
4. Tumben
5
5. Panggilan Pemotretan
6
6. Dipantau
7
7. Iri Hati
8
8. Lamaran
9
9.Tunggu Pembalasanku
10
10. WO
11
11. Sempurna
12
12. Kena Intai
13
13. Kabur
14
14. Konde Keramat
15
15. Hidup Bebas
16
16. Apartemen Baru
17
17. Kabar Menyakitkan
18
18. Menghafal
19
19. Surya Murka
20
20. Membeli Tiket
21
21. Undangan Surya
22
22. Aksi Dewi Judi
23
23. Aksi Dewi Judi 2
24
24. Tidak Mengenali
25
25. Panik
26
26. Hebat
27
27. Licik
28
28. Blackjack
29
29. Gagal Diskusi
30
30. Slackline dan Parkour
31
31. Menghilang
32
32. Nihil
33
33. Fitnah Maut
34
34. Penjelasan
35
35. Astaga
36
36. Pelit
37
37. Keputusan
38
38. Menolak Jadi Wali
39
39. Pulang
40
40. Datang
41
41. SAH
42
42. Bahagia
43
43. Resepsi
44
44. Merubah Panggilan
45
45. Lensi Jahil
46
46. Pindah
47
47. Izin Bertemu Teman
48
48. Berdebar
49
49. Sekalian
50
50. Sama-Sama Izin
51
51. Murid Cerdas
52
52. Surya Kepesantren
53
53. Kesedihan Lensi
54
54. Terlambat Pulang
55
55. Pelajaran Terakhir
56
56. Kaleng Sarden
57
57. Tawaran Kerjasama
58
58. Pendekatan
59
59. Ngerjain Baim
60
60. Syuting Iklan
61
61. Petir Disiang Bolong
62
62. Kegelisahan Lensi
63
63. Pergi
64
64. Ibrahim Syok
65
65. Mencari
66
66. Alex Marah
67
67. Merindukanmu
68
68. Mulai Beraksi
69
69. Investor
70
70. Lensi Sedih
71
71. Jahil
72
72. Murung
73
73. Insden
74
74. Zoya Bingung
75
75. Bangkrut
76
76. Bos Sebenarnya
77
77. Jadi Sandera
78
78. Kamu Mau Pergi lagi?
79
79. Kritis
80
80. Bubar
81
81. Siuman
82
82. Kabur
83
83. Bertemu
84
84. Abang Mencintai Dinda
85
85. Terungkap.
86
86. Terima kasih
87
87. Olahraga Ekstrim.
88
88. Dadakkan
89
89. Protes
90
90. Terkejut
91
91. Cinta Memang Gila
92
92. Okta Emosi
93
93. SAH
94
94. Gempor
95
95. Susah jalan
96
96. Renungan
97
97. Merindukan Mama
98
98. Cerita Aisyah
99
99. Datang Lagi
100
100. Cemburu
101
101. Familliar
102
102. Menemani
103
103. Viral
104
104. Kabur
105
105. Tidak Mungkin
106
106. Aneh
107
107. Kebenaran Yang Lain
108
108. Test DNA
109
109. Hasil DNA
110
110 . Bertemu
111
111. Vonis
112
112. Pertengkaran Hebat
113
113. Aduan Palsu
114
114. Gempar
115
115. Ikhlas
116
116. Semoga Cepat Nyusul
117
117. Takut
118
118. Berdebar
119
119. Maaf
120
120. Hari ke -11
121
121. Bulan Madu Kedua
122
122. Bingung
123
123. Kejutan
124
124. Abang Merindukanmu
125
125. Kebahagiaan Lensi dan Ibrahim
126
126. Bebas
127
127. Datang
128
128. Penilaian
129
129. Permintaan Vega
130
130. Kemarahan Vega
131
131. Serangan
132
132. Lamaran
133
133. Hasutan Maut
134
134. Siasat Iko
135
135. Senjata Makan Nona
136
136. Menggemparkan
137
137. Heboh
138
138. Putus Hubungan
139
139. Fitnah
140
140. Jelek Tapi Perhatian
141
141. Uang Tebusan
142
142. Kemarahan Lensi
143
143. Maaf Aku Tidak Bisa
144
144. Merindukan Dia
145
145. Restu
146
146. Hari Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!