2. Kalah Maning

Trotototot

Tot

Tot

Suara bising dari motor Okta sudah terdengar meski dari jarak 200 meter. Wajah Okta cengar cengir dari kejauhan, karena dirinya tahu kalau dia sudah terlambat hampir 1 jam lamanya.

"Jangan pada ditekuk begitu dong. Biasa ini laki gue mogok di tengah jalan. Maklum kurang service diye," ujar Okta setelah mematikan mesin motornya yang berisik.

Riko menghampiri Okta dan meraih botol minuman dan kacang kulit yang dibawa gadis itu. Sementara itu Lensi tengah berbaring telentang sembari menyilangkan salah satu kaki dilututnya.

"Duduk napa si Dew? kayak udah nggak punya pinggang aja loe," ujar Okta sembari melempar sebungkus kacang kulit diatas perut Lensi.

"Loe kelamaan. Jadi pada ngantuk ini," ucap Lensi.

"Tenang. Gue bawa permen kopi biar melek," ujar Okta sembari memperlihatkan sebungkus permen kopi pada teman-temannya.

"Ah...gue kira apaan. Kagak menpan kali Ta," ujar Riko.

Bukkkk

Okta sedikit melempar sekotak kartu diatas meja, sembari dirinya duduk disalah satu sudut meja.

"Udah. Jangan kebanyakan bacot. Pokoknya malam ini adalah malam kekalahan kalian semua. Gue yang bakal menang. Taruhan kita naikkan menjadi 200 ribu," ujar Okta.

"Widih...lagi banyak duit loe Ta? biasanya juga cuma sanggup ceban," tanya Riko.

"Ho'oh. Celengan emak lagi loe bedel?" tanya pak Karman.

"Enak aja. Itu udah seminggu yang lalu." Jawab Okta.

"Jadi celengan siapa lagi?" tanya Mawan.

"Celengan adik gue." Jawab Okta.

"Dasar mpok durhaka loe," ujar Riko.

"Celengan adek gue ini, bukan adek elu tong." Jawab Okta.

"Ya udah cepat bagikan kartunya," ujar Lensi.

Riko mulai mengocok kartu selama hampir 10 detik. Sebenarnya Lensi sama sekali tidak tertarik lagi bermain judi dengan uang kecil seperti sekarang ini. Hanya saja dia menemui teman-temannya karena ingin menghilangkan rasa suntuknya. Saat ini dia tengah gila main judi secara online. Judi yang tengah digandrungi banyak orang. Bahkan Lensi selalu memenangkan judi online puluhan juta dalam dua hari sekali.

Tap

Tap

Tap

Riko mulai membagikan kartu diatas meja. Semua orang meraih kartu yang sudah dibagikan, dan melihat peruntungan selanjutnya. Ada yang memegang dagu, ada yang melintir kumis, dan ada yang menggaruk-garuk kepalanya.

Tap

Tap

Tap

Tap

Satu persatu mereka perang kartu, dengan mengeluarkan berbagai ekspresi. Hanya Lensi yang tidak pernah mengeluarkan ekspresi apapun tiap kali dirinya bermain judi.

"Ah...kartu semprul. Jelas kalah ini mah," ujar pak Karman yang menyerah dan lansung melempar kartunya diatas meja.

"Ho'oh. Apes mulu," disusul Mawan.

Tinggallah Riko, Lensi dan Okta yang masih bertahan dengan pertarungan sengit.

"Sialan. Kalah maning," Riko menyerah sembari menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

"Jangan banyak bacot. Keluarin duit loe pada. Malam ini gue Dewi judinya," ujar Okta.

"Mimpi aja di gedein," ucap Riko sembari merogoh uang 200 ribu dari kantong celananya.

"Kalau kalah nangis nggak nih?" tanya Lensi.

"Malam ini loe yang kalah." Jawab Okta.

"Ya udah keluarin aja semua kartu loe," ujar Lensi.

Pakkkk

Lensi mengeluarkan kartunya diatas meja. Mata Okta terbelalak saat melihat jenis kartu yang Lensi keluarkan. Tentu saja dirinya kalah telak.

"Sial. Kok bisa sih Dew? loe curang ya? pasti loe nyumputin kartu lain dibadan loe ya?" tanya Okta tak terima.

"Sembarangan loe. Kalah ya kalah aja." Jawab Lensi.

"Ho'oh Ta. Kali aja diputaran kedua loe menang," timpal Mawan.

"Hufftttt...dua ratus ribu lagi," ujar Okta yang penasaran.

Sementara itu Lensi mencium uang 800 ribu dari teman-temannya.

"Lumayan nih buat top up ntar malam," ujar Lensi sembari terkekeh.

"Loe maen online juga nyet?" tanya Riko.

"Oh ya iya dong. Main receh cukup sama kalian saja." Jawab Lensi dengan sombongnya.

"Pernah menang Dew?" tanya Pak Karman.

"Nggak pernah kalah." Jawab Lensi.

"Berapa banyak duit yang sudah loe manangin?" tanya Mawan.

"Seratus juta lebih." Jawab Lensi.

"Apa???" Okta dan kawan-kawan terjengkit kaget.

Hap

Okta merampas uang 800 ribu dari tangan Lensi.

"Woy...duit gue itu," ujar Lensi.

"Duit loe apaan? teman Dzolim loe. Loe itu berarti bukan lawan kita-kita. Beraninya loe nindas kaum teri kayak kita. Sono mainnya ke klub Casino," ucap Okta.

"Ho'oh Dew. Loe punya kemampuan gitu harusnya main sama pemain kelas kakap dong. Jangan main sama ikan ****** kayak kita," timpal Pak Karman.

"Jadi nggak Sah ya permainan yang tadi? kita main ulang kalau gitu," ujar Riko.

"Setuju." Jawab Karman.

"Dasar nggak sportif loe pada. Masak gue cuma liatin kalian main kayak kambing congek?" tanya Lensi.

"Sana top up. Loe bisa main sembari nungguin kita," ujar Riko.

"Ah...sialan bener-bener deh," ujar Lensi.

Lensi beranjak dari duduknya, dan pergi ke salah satu mini market buat top up dana salah satu aplikasi perjudian di ponselnya. Namun saat dia akan kembali ke pondok tempat temannya berkumpul, ditengah jalan dirinya melihat sebuah mobil yang di cegat oleh beberapa preman.

Tap

Tap

Tap

Bagh

Bugh

Bagh

Bugh

Seorang pemuda di keroyok, sementara seorang ibu-ibu menjerit ketakutan di dalam mobil.

Hap

Tap

Tap

Tap

Lensi menangkis serangan salah satu preman yang akan menusuk pemuda itu dengan pisau.

Zrassssss

Tangan Lensi terkena sabetan pisau. Darah mengucur dari lengannya.

Tap

Tap

Tap.

Bagh

Bugh

Bagh

Bugh

"Ahhkkkhh...." salah seorang preman tangannya dipelintir oleh Lensi.

"Anak buah siapa loe?" bisik Lensi.

"Bos Arman." Jawab pria dewasa itu.

"Bilang sama dia. Lensi yang gagalin usaha kalian. Yang kalian rampok tunangan gua," ujar Lensi asal.

"Baik." Jawab Pria itu.

Lensi melepaskan orang itu, dan preman itupun memberikan kode pada teman-temannya agar segera mundur.

Lensi segera menaiki motor sportnya, pemuda yang dia tolong pun berusaha memanggilnya.

"Tunggu!"

Namun Lensi sudah menghilang dikegelapan malam.

"Masya Allah. Siapa gadis itu? dia tadi terluka di lengannya karena menahan pisau yang akan menusukmu," ujar Aisyah.

"Alhamdulillah umi. Mungkin itu adalah bentuk pertolongan Allah, sehingga kita dijauhkan dari balak."

"Ya Allah. Kasihan sekali dia. Dia pasti kesakitan sekarang. Kita bahkan belum sempat berterima kasih sama dia," ucap Aisyah.

Mata pemuda itu kemudian tertuju pada satu benda yang tergeletak di tanah. Sebuah kalung indah milik Lensi yang terjatuh saat bertarung. Sebuah kalung pemberian ibunya sebelum meninggal.

"Apa itu milik gadis tadi?" tanya Aisyah.

"Sepertinya iya."

"Kalau begitu simpanlah. Jika memang itu rejeki dia, pasti akan kembali lagi pada tuannya," ujar Aisyah.

"Iya."

Pemuda itu menggenggam erat kalung itu. Namun sangat disayangkan, dirinya tidak mengingat dengan jelas wajah gadis yang sudah menyelamatkan nyawanya itu.

Terpopuler

Comments

Jonah Fernanda

Jonah Fernanda

Agak laen dari, animenya wkwkwkwk /Chuckle/

2024-03-17

0

𝒮🍷⃞⃟Ive•Сɛƨℓιɛα•ଓε🐬♀♛ƐꝈƑ⃝🧚

𝒮🍷⃞⃟Ive•Сɛƨℓιɛα•ଓε🐬♀♛ƐꝈƑ⃝🧚

..

2024-03-08

0

Fenty Dhani

Fenty Dhani

menyimak

2024-02-05

0

lihat semua
Episodes
1 1. Bertengkar Lagi
2 2. Kalah Maning
3 3. Pahlawan Kemalaman
4 4. Tumben
5 5. Panggilan Pemotretan
6 6. Dipantau
7 7. Iri Hati
8 8. Lamaran
9 9.Tunggu Pembalasanku
10 10. WO
11 11. Sempurna
12 12. Kena Intai
13 13. Kabur
14 14. Konde Keramat
15 15. Hidup Bebas
16 16. Apartemen Baru
17 17. Kabar Menyakitkan
18 18. Menghafal
19 19. Surya Murka
20 20. Membeli Tiket
21 21. Undangan Surya
22 22. Aksi Dewi Judi
23 23. Aksi Dewi Judi 2
24 24. Tidak Mengenali
25 25. Panik
26 26. Hebat
27 27. Licik
28 28. Blackjack
29 29. Gagal Diskusi
30 30. Slackline dan Parkour
31 31. Menghilang
32 32. Nihil
33 33. Fitnah Maut
34 34. Penjelasan
35 35. Astaga
36 36. Pelit
37 37. Keputusan
38 38. Menolak Jadi Wali
39 39. Pulang
40 40. Datang
41 41. SAH
42 42. Bahagia
43 43. Resepsi
44 44. Merubah Panggilan
45 45. Lensi Jahil
46 46. Pindah
47 47. Izin Bertemu Teman
48 48. Berdebar
49 49. Sekalian
50 50. Sama-Sama Izin
51 51. Murid Cerdas
52 52. Surya Kepesantren
53 53. Kesedihan Lensi
54 54. Terlambat Pulang
55 55. Pelajaran Terakhir
56 56. Kaleng Sarden
57 57. Tawaran Kerjasama
58 58. Pendekatan
59 59. Ngerjain Baim
60 60. Syuting Iklan
61 61. Petir Disiang Bolong
62 62. Kegelisahan Lensi
63 63. Pergi
64 64. Ibrahim Syok
65 65. Mencari
66 66. Alex Marah
67 67. Merindukanmu
68 68. Mulai Beraksi
69 69. Investor
70 70. Lensi Sedih
71 71. Jahil
72 72. Murung
73 73. Insden
74 74. Zoya Bingung
75 75. Bangkrut
76 76. Bos Sebenarnya
77 77. Jadi Sandera
78 78. Kamu Mau Pergi lagi?
79 79. Kritis
80 80. Bubar
81 81. Siuman
82 82. Kabur
83 83. Bertemu
84 84. Abang Mencintai Dinda
85 85. Terungkap.
86 86. Terima kasih
87 87. Olahraga Ekstrim.
88 88. Dadakkan
89 89. Protes
90 90. Terkejut
91 91. Cinta Memang Gila
92 92. Okta Emosi
93 93. SAH
94 94. Gempor
95 95. Susah jalan
96 96. Renungan
97 97. Merindukan Mama
98 98. Cerita Aisyah
99 99. Datang Lagi
100 100. Cemburu
101 101. Familliar
102 102. Menemani
103 103. Viral
104 104. Kabur
105 105. Tidak Mungkin
106 106. Aneh
107 107. Kebenaran Yang Lain
108 108. Test DNA
109 109. Hasil DNA
110 110 . Bertemu
111 111. Vonis
112 112. Pertengkaran Hebat
113 113. Aduan Palsu
114 114. Gempar
115 115. Ikhlas
116 116. Semoga Cepat Nyusul
117 117. Takut
118 118. Berdebar
119 119. Maaf
120 120. Hari ke -11
121 121. Bulan Madu Kedua
122 122. Bingung
123 123. Kejutan
124 124. Abang Merindukanmu
125 125. Kebahagiaan Lensi dan Ibrahim
126 126. Bebas
127 127. Datang
128 128. Penilaian
129 129. Permintaan Vega
130 130. Kemarahan Vega
131 131. Serangan
132 132. Lamaran
133 133. Hasutan Maut
134 134. Siasat Iko
135 135. Senjata Makan Nona
136 136. Menggemparkan
137 137. Heboh
138 138. Putus Hubungan
139 139. Fitnah
140 140. Jelek Tapi Perhatian
141 141. Uang Tebusan
142 142. Kemarahan Lensi
143 143. Maaf Aku Tidak Bisa
144 144. Merindukan Dia
145 145. Restu
146 146. Hari Bahagia
Episodes

Updated 146 Episodes

1
1. Bertengkar Lagi
2
2. Kalah Maning
3
3. Pahlawan Kemalaman
4
4. Tumben
5
5. Panggilan Pemotretan
6
6. Dipantau
7
7. Iri Hati
8
8. Lamaran
9
9.Tunggu Pembalasanku
10
10. WO
11
11. Sempurna
12
12. Kena Intai
13
13. Kabur
14
14. Konde Keramat
15
15. Hidup Bebas
16
16. Apartemen Baru
17
17. Kabar Menyakitkan
18
18. Menghafal
19
19. Surya Murka
20
20. Membeli Tiket
21
21. Undangan Surya
22
22. Aksi Dewi Judi
23
23. Aksi Dewi Judi 2
24
24. Tidak Mengenali
25
25. Panik
26
26. Hebat
27
27. Licik
28
28. Blackjack
29
29. Gagal Diskusi
30
30. Slackline dan Parkour
31
31. Menghilang
32
32. Nihil
33
33. Fitnah Maut
34
34. Penjelasan
35
35. Astaga
36
36. Pelit
37
37. Keputusan
38
38. Menolak Jadi Wali
39
39. Pulang
40
40. Datang
41
41. SAH
42
42. Bahagia
43
43. Resepsi
44
44. Merubah Panggilan
45
45. Lensi Jahil
46
46. Pindah
47
47. Izin Bertemu Teman
48
48. Berdebar
49
49. Sekalian
50
50. Sama-Sama Izin
51
51. Murid Cerdas
52
52. Surya Kepesantren
53
53. Kesedihan Lensi
54
54. Terlambat Pulang
55
55. Pelajaran Terakhir
56
56. Kaleng Sarden
57
57. Tawaran Kerjasama
58
58. Pendekatan
59
59. Ngerjain Baim
60
60. Syuting Iklan
61
61. Petir Disiang Bolong
62
62. Kegelisahan Lensi
63
63. Pergi
64
64. Ibrahim Syok
65
65. Mencari
66
66. Alex Marah
67
67. Merindukanmu
68
68. Mulai Beraksi
69
69. Investor
70
70. Lensi Sedih
71
71. Jahil
72
72. Murung
73
73. Insden
74
74. Zoya Bingung
75
75. Bangkrut
76
76. Bos Sebenarnya
77
77. Jadi Sandera
78
78. Kamu Mau Pergi lagi?
79
79. Kritis
80
80. Bubar
81
81. Siuman
82
82. Kabur
83
83. Bertemu
84
84. Abang Mencintai Dinda
85
85. Terungkap.
86
86. Terima kasih
87
87. Olahraga Ekstrim.
88
88. Dadakkan
89
89. Protes
90
90. Terkejut
91
91. Cinta Memang Gila
92
92. Okta Emosi
93
93. SAH
94
94. Gempor
95
95. Susah jalan
96
96. Renungan
97
97. Merindukan Mama
98
98. Cerita Aisyah
99
99. Datang Lagi
100
100. Cemburu
101
101. Familliar
102
102. Menemani
103
103. Viral
104
104. Kabur
105
105. Tidak Mungkin
106
106. Aneh
107
107. Kebenaran Yang Lain
108
108. Test DNA
109
109. Hasil DNA
110
110 . Bertemu
111
111. Vonis
112
112. Pertengkaran Hebat
113
113. Aduan Palsu
114
114. Gempar
115
115. Ikhlas
116
116. Semoga Cepat Nyusul
117
117. Takut
118
118. Berdebar
119
119. Maaf
120
120. Hari ke -11
121
121. Bulan Madu Kedua
122
122. Bingung
123
123. Kejutan
124
124. Abang Merindukanmu
125
125. Kebahagiaan Lensi dan Ibrahim
126
126. Bebas
127
127. Datang
128
128. Penilaian
129
129. Permintaan Vega
130
130. Kemarahan Vega
131
131. Serangan
132
132. Lamaran
133
133. Hasutan Maut
134
134. Siasat Iko
135
135. Senjata Makan Nona
136
136. Menggemparkan
137
137. Heboh
138
138. Putus Hubungan
139
139. Fitnah
140
140. Jelek Tapi Perhatian
141
141. Uang Tebusan
142
142. Kemarahan Lensi
143
143. Maaf Aku Tidak Bisa
144
144. Merindukan Dia
145
145. Restu
146
146. Hari Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!