[74] The Prepare 3 of 3 (Part 02)

 

 

 

 

Namun saat melihat Odo Luke duduk bersebelahan dengan seorang gadis kecil di sebelahnya, rasa kesal mulai tergantikan oleh penasaran. Mavis segera menatap ke arah Julia yang berdiri di belakang Odo, menajamkan sorot mata seakan memberikan perintah kepadanya untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

 

 

“I-Itu …, Nyonya …. Tuan Muda⸻!”

 

 

“Bunda silahkan duduk dulu,” ujar Odo sebelum Julia memberikan penjelasan. Mengangkat gadis kecil yang duduk di sebelah dan memangkunya, pemuda itu geser dari tempat duduk dan berkata, “Di sini, Bunda bisa duduk di sebelah ku ….”

 

 

Melihat hal tersebut, Mavis dan Fiola merasa Odo terlalu dekat dengan gadis kecil tersebut. Saling menatap satu sama lain, kedua perempuan itu memang sama sekali tidak mengenal gadis berambut pirang di pangkuan sang pemuda.

 

 

Menghela napas sejenak dan berusaha untuk tidak terlalu terkejut dengan tingkah anaknya sendiri, Mavis segera berjalan ke arah sofa dan duduk di sebelahnya. Fiola pun berjalan mengikuti dan berdiri di belakang tempat majikannya duduk.

 

 

Menatap anak gadis di pangkuan putranya, tanpa membuang waktu Mavis Luke pun bertanya, “Bunda kesampingkan dulu tentang dua perempuan Moloia di sana …. Jadi, siapa anak kecil itu? Kenapa kamu membawanya ke sini?”

 

 

“Aku ingin menjadikannya adik,” jawab Odo dengan santai.

 

 

Tentu saja itu membuat semua orang di ruangan terkejut, bahkan Hilya yang berada di pangkuan pemuda itu ataupun kedua perempuan Moloia di seberang meja. Merasa itu bukanlah gurauan yang lucu, Mavis sedikit memasang wajah kecut.

 

 

“Kamu … tidak sedang bercanda, bukan?” Mavis mendekatkan wajah ke Hilya, mengamati dari dekat dan kembali bertanya, “Dia bukan anak kucing yang bisa kamu asal pungut. Anak siapa dia memangnya? Bunda rasa … bukan anak dari salah satu wanita yang bekerja di toko milik kamu itu, ‘kan?”

 

 

“Hmm, memang bukan ….”

 

 

Jawaban itu membuat rasa penasaran Mavis sedikit terjawab. Berhenti mengamati dari dekat dan membuat Hilya grogi, sang Marchioness untuk kesekian kalinya bertanya, “Anak kecil ini bukan manusia, ‘kan? Dia … ini apa?”

 

 

“Bunda bisa langsung mengetahui, ya?” Odo mengelus kepala anak gadis di pangkuan, lalu sembari memasang senyum tipis dan tanpa ragu berkata, “Hilya adalah Clone ….”

 

 

“Clone?” Baik Mavis ataupun Fiola, mereka tampak asing dengan istilah tersebut.

 

 

Odo mengangkat jari telunjuk, menatap lurus ke arah ibunya dan berkata, “Dia seorang Homunculus …. Bentuk kehidupan buatan yang menyerupai manusia.”

 

 

Saat mendengar kalimat itu, seketika Mavis dan Fiola memucat. Salah satu rasa cemas mereka berdua tentang Odo pada akhirnya kembali naik ke permukaan, takut bahwa pemuda itu akan mempermasalahkan fakta tersebut dan mengungkit-ungkit kebohongan dari masa lalu.

 

 

“Aku membawa Hilya bukan untuk membuat Bunda memucat seperti itu,” ujar Odo sembari tersenyum ringan. Ia kembali mengelus kepala Hilya, mendekapnya dengan erat layaknya seorang kakak dan kembali berkata, “Ini murni aku ingin menjadikannya anggota keluarga kita. Aku ingin meminta izin kepada Bunda dan membiarkannya tinggal di sini sebagai adikku.”

 

 

“Tunggu sebentar, Putraku ….”

 

 

Mavis mulai tidak bisa mengikuti pembicaraan. Dalam benak, wanita rambut pirang tersebut masih dipenuhi rasa takut tentang putranya tersebut mempertanyakan identitas aslinya. Segera menoleh ke arah Fiola di belakangnya, wanita rambut pirang tersebut terlihat seperti ingin meminta bantuan dalam pembicaraan yang berlangsung.

 

 

Paham akan hal tersebut, Fiola mengangguk dan segera bertanya, “Tuan Odo, sebelum itu bisakah Anda memberitahu kami soal anak tersebut. Namanya … Hilya, bukan? Dia anaknya siapa dan kenapa Anda tiba-tiba ingin mengadopsinya?”

 

 

Mendapat pertanyaan frontal, Odo hanya melirik kecil ke arah Fiola dan menjawab, “Untuk alasan, Fiola bisa langsung membaca pikiranku ini …. Kamu sering melakukan hal seperti itu kepadaku, ‘kan?”

 

 

Fiola seketika berkeringat dingin, paham bahwa Odo telah tahu kalau tentang rahasia majikannya terkait Mavis yang Asli. Alasan pemuda itu membawa anak kecil tersebut pun adalah untuk menyamakan, bahwa Mavis yang sekarang ada di ruangan tersebut merupakan satu jenis entitas yang mirip.

 

 

Secara tidak langsung keberadaan Hilya memang memiliki banyak kemiripan dengan Mavis, karena mereka tercipta dengan cara yang sama. Sebuah bentuk kehidupan artificial yang terbuat dari sihir pembentuk kuno.

 

 

Bagaikan banyakan masa lalu, kedatangan anak kecil tersebut hanya untuk membuat Mavis mengingat kembali dirinya yang sesungguhnya sebagai prototipe Intara Hexe, Proten.

 

 

Mengetahui semua apa yang ada di pikiran Odo, Fiola sempat melirik ke arah Julia dan merasa Nekomata tersebut tidak boleh tahu fakta sesungguhnya. Mendekat ke majikannya, Fiola segera membisikkan semua yang dirinya tahu tentang alasan Odo Luke membawa anak tersebut.

 

 

“Kamu memang sudah tahu hal tersebut dari awal ya ….” Mavis perlahan menatap ke arah putranya dengan sorot mata yang terlihat begitu tenang, lalu dengan ketetapan hati yang sudah bulat ia pun bertanya, “Jadi, untuk apa kamu membawanya kemari, Putraku? Jika kamu ingin menanyakan sesuatu terkait hal tersebut, kita bisa bicara berdua saja dan Bunda janji akan menjawab semuanya.”

 

 

“Itu ….” Odo memalingkan pandangan, lalu dengan ekspresi sedikit sedih menjawab, “Tak usah.”

 

 

“Tak usah? Apa kamu tidak ingin tahu kebenarannya?”

 

 

“Aku sudah tahu seluruh kebenarannya, dari saudari Bunda yang ada di dalam diriku. Karena itulah, Bunda tak usah menceritakannya dan tetaplah memenuhi peran yang telah Bunda pilih itu sampai akhir. Alasan ku membawa Hilya hanya untuk mengingatkan Bunda …, pada identitas Bunda sendiri. Hanya itu ….”

 

 

“Untuk apa …? Kenapa … kamu melakukan hal seperti itu sekarang, Odo?”

 

 

“Karena aku mulai merasa sama seperti Bunda.” Pemuda itu kembali menatap ibunya. Sembari memasang senyum tipis, ia mengumpulkan kalimat dalam hati dan dengan terbuka menyampaikan, “Jika aku memilih untuk melupakan identitas ku, rasanya seperti diriku ini akan lenyap begitu saja dengan tanpa arti …. Karena itulah aku memutuskan untuk tetap memegang dan mempertahankan identitas yang ada di tanganku …. Pada akhirnya, aku adalah diriku sendiri. Dari awal sampai akhir.”

 

 

Meski itu terdengar berkelit, maksud yang tersirat di dalam perkataan anaknya benar-benar tersampaikan kepada Mavis.

 

 

Wanita rambut pirang tersebut pun mengerti kalau putranya tersebut memiliki kondisi yang sama dengan dirinya. Memainkan peran yang telah ada di kedua tangan, bertingkah memenuhi ekspektasi orang-orang di sekitar dan terus berbohong tanpa bisa mengatakan kebenarannya secara langsung dengan mulutnya sendiri.

 

 

Meski dirinya tidak tahu bagaimana cara jiwa saudarinya memberitahukan Odo tentang hal tersebut, Mavis merasa itu bukanlah masalah karena tujuannya bukanlah untuk keburukan. Ia bahkan merasa sedikit senang karena Mavis yang Asli terus mendukungnya meski tidak lagi memiliki tubuh fisik.

 

 

Mavis yang asli, salah satu Intara Hexe dengan nomor seri M4-V-I tipe S memang telah pergi jiwanya. Sebab itulah Mavis yang palsu, Proten, menggantikan tempat yang kosong dan mengisi tubuhnya. Sejak dulu, keputusan yang diambil telah memberikannya peran yang tidak boleh dilepas di tengah jalan.

 

 

Namun di sisi lain dari rasa senang yang ada, dalam benak rasa cemas lainnya mulai tumbuh dengan cepat.

 

 

“Siapa Odo sebenarnya? Dari awal diriku melahirkannya, siapa sebenarnya Putraku ini?” Pertanyaan tersebut dengan jelas muncul di dada Mavis. Ingin menanyakan hal tersebut, namun kalimat tidak bisa keluar dan mulut kembali tertutup rapat.

 

 

Dirinya paham betul hal itu bukanlah sesuatu yang boleh ditanyakan. Layaknya putranya tersebut memutuskan untuk tidak bertanya tentang kebohongan di masa lalu, Mavis pun kembali memutuskan untuk melakukan hal yang sama.

 

 

Melihat wajah ibunya. Odo paham ibunya tersebut telah memutuskan sesuatu dalam benak. Sang pemuda pun memasang senyum lega, berhenti menatap dan kembali memeluk Hilya di pangkuan sampai gadis tersebut memerah malu.

 

 

Fiola cukup terkejut melihat ekspresi majikannya selama pembicaraan, ia mengira Mavis akan kembali murung seperti biasanya saat hal sensitif tersebut dibahas. Pindah melihat ke arah Odo, Huli Jing tersebut merasa pemuda itu memang memiliki sesuatu yang membuat orang lain dengan mudah membuka hati kepadanya.

 

 

Mavis kembali ke permasalahan awal, menatap ke arah anak gadis di pangkuan putranya dan menanyakan, “Memangnya anak siapa dia? Apa kamu sungguh-sungguh ingin mengadopsinya?”

 

 

“Tentu saja aku sungguh-sungguh. Kalau tidak, mana mungkin aku membawanya ke sini dan mempertemukannya dengan Bunda,” jawab Odo tanpa ragu.

 

 

Meski pemuda itu menjawab salah satu pertanyaan, ia sama sekali tidak menjawab satu lain pertanyaan yang diajukan. “Anak siapa dia?” Odo seakan menghindari pertanyaan tersebut dan terus membuat topik mengalir melewatinya.

 

 

Menghela napas dan ingin mengesampingkan hal itu terlebih dulu sebelum mengambil keputusan, Mavis duduk tegap dan pindah menatap dua perempuan di seberang meja. Mendapat tatapan dari sang Marchioness, Di’in dan Ra’an seketika tersentak dan langsung berkeringat dingin.

 

 

“Sebelum mempertimbangkan permintaan kamu lebih lanjut, Bunda ingin tahu alasan kedua perempuan Moloia itu berada di sini?” tanya Mavis tanpa mengendurkan tatapan tak suka terhadap Di’in dan Ra’an.

 

 

“Ah, soal mereka ….” Odo ikut menatap ke arah Di’in dan Ra’an, merasa alur pembicaraan sebelumnya terlalu lancar dan mulai sedikit ragu untuk mengatakan kepentingannya membawa mereka. Setelah menghela napas ringan, pemuda itu pun menyampaikan, “Aku ingin mempekerjakan mereka.”

 

 

“Di toko milik kamu?”

 

 

“Bukan, tapi untuk pendamping ku saat bekerja sebagai seorang Viscount di Pien’ta nanti.”

 

 

Mendengar itu, tentu saja Mavis merasa tidak setuju dan segera menatap tajam putranya tersebut. “Bicara apa kamu ini?! Tentu saja kamu harus didampingi Shieal, mana mungkin Bunda mengizinkan kamu pergi dengan orang-orang seperti mereka!” ujar Mavis dengan tegas.

 

 

Odo hanya bisa memasang senyum kecut dan sudah menebak reaksi tersebut. Untuk beberapa alasan, orang-orang dari Moloia memang memiliki stereotip buruk di Kerajaan Felixia. Dianggap menyimpang dan aneh karena sejarah mereka yang buruk.

 

 

Bukan hanya karena orang-orang dari Negeri Logam tersebut tidak memiliki sirkuit sihir pada umumnya seperti mayoritas penduduk Benua Michigan, tetapi juga karena secara pola pikir mereka sangatlah berbeda.

 

 

“Tapi, Bunda …. Aku butuh mereka ….” Odo tidak mundur begitu saja. Ia meraih tangan Ibunya dan menggenggam erat, lalu dengan nada memelas berkata, “Mereka punya kemampuan yang aku perlukan. Karena itu, aku mohon Bunda …. Aku perlu mereka.”

 

 

Melihat putranya memohon, Mavis yang tak terbiasa dengan hal seperti itu segera memalingkan pandangan dengan canggung. Untuk sesaat ia hampir saja mengangguk dan mengiyakan permintaan putranya tersebut.

 

 

“Memangnya kemampuan apa yang mereka miliki sampai-sampai harus ikut kamu?”

 

 

Mendapat pertanyaan tersebut, Odo berhenti meraih tangan Mavis dan kembali memeluk Hilya yang dijadikan seperti boneka baginya. Meletakkan dagu ke atas ubun-ubun gadis kecil tersebut, sang pemuda pun mengatakan kebohongan, “Mereka orang Moloia. Di tempat aku bekerja nanti kemungkinan besar ada juga beberapa orang Moloia …. Karena itu, aku perlu membawa mereka. Untuk negosiasi dan memahami budaya mereka.”

 

 

“Bunda memang pernah mengizinkan kamu memasukkan orang Moloia ke toko, namun untuk mendampingi tugas ke Pien’ta itu masalah lain. Bunda tak bisa mempercayai mereka ….”

 

 

Keputusan Mavis tidak bisa dibelokkan dengan mudah. Sebagai orang tua, memang sewajarnya ia mengambil ketetapan tersebut mengingat dirinya juga secara pribadi tak suka dengan orang-orang Moloia. Secara mendasar, para penyihir Miquator memang tidak menyukai segala sesuatu yang berkaitan dengan negeri yang terkenal dengan alat-alat logamnya tersebut.

 

 

“Bagaimana kalau Bunda juga merekomendasikan pendamping lainnya? Biar Bunda bisa yakin,” ujar Odo tanpa sedikitpun niat untuk mundur.

 

 

Mendengar itu, Mavis mengerutkan kening dan menghela napas ringan. Merasa pembicaraan tidak akan berakhir cepat mengingat kepribadian putranya yang keras kepala.

 

 

Menoleh ke arah Fiola di sebelahnya, wanita rambut pirang tersebut bertanya, “Kalau tidak salah, yang akan ikut Odo nanti seharusnya Julia, Minda, dan Gariadin, bukan?”

 

 

“Benar, Nyonya …. Mereka yang akan ikut,” jawab Fiola. Berbeda dengan pemikiran majikannya, setelah mendengar penjelasan dirinya merasa sedikit tertarik dengan kedua perempuan Moloia yang dibahas. Sedikit membungkuk ke Mavis, Huli Jing tersebut menyampaikan, “Menurut saya, tidak ada salahnya Nyonya mengizinkan mereka ikut Tuan Odo. Mengingat kita kekurangan orang di sini, mereka bisa membantu ….”

 

 

 

 

Episodes
1 Prolog Arc 03 "War of Altair Vega" (Part 01)
2 Prolog Arc 03 "War of Altair Vega" (Part 02)
3 [72] The Prepare 1 of 3 (Part 01)
4 [72] The Prepare 1 of 3 (Part 02)
5 [72] The Prepare 1 of 3 (Part 03)
6 [72] The Prepare 1 of 3 (Part 04)
7 [73] The Prepare 2 of 3 (Part 01)
8 [73] The Prepare 2 of 3 (Part 02)
9 [73] The Prepare 2 of 3 (Part 03)
10 [73] The Prepare 2 of 3 (Part 04)
11 [73] The Prepare 2 of 3 (Part 05)
12 [74] The Prepare 3 of 3 (Part 01)
13 [74] The Prepare 3 of 3 (Part 02)
14 [74] The Prepare 3 of 3 (Part 03)
15 [74] The Prepare 3 of 3 (Part 04)
16 [74] The Prepare 3 of 3 (Part 05)
17 [74] The Prepare 3 of 3 (Part 06)
18 [75] Cogitation (Part 01)
19 [75] Cogitation (Part 02)
20 [75] Cogitation (Part 03)
21 [75] Cogitation (Part 04)
22 [75] Cogitation (Part 05)
23 [76] The Fear to Bear (Part 01)
24 [76] The Fear to Bear (Part 02)
25 [76] The Fear to Bear (Part 03)
26 [76] The Fear to Bear (Part 04)
27 [77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 01)
28 [77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 02)
29 [77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 03)
30 [77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 04)
31 [77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 05)
32 [78] Egosentrisme (Part 01)
33 [78] Egosentrisme (Part 02)
34 [78] Egosentrisme (Part 03)
35 [78] Egosentrisme (Part 04)
36 [78] Egosentrisme (Part 05)
37 [79] True, Truth, Turn (Part 01)
38 [79] True, Truth, Turn (Part 02)
39 [79] True, Truth, Turn (Part 03)
40 [79] True, Truth, Turn (Part 04)
41 [79] True, Truth, Turn (Part 05)
42 [79] True, Truth, Turn (Part 06)
43 [80] Antara malam dan fajar (Part 01)
44 [80] Antara malam dan fajar (Part 02)
45 [80] Antara malam dan fajar (Part 03)
46 [80] Antara malam dan fajar (Part 04)
47 [81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 01)
48 [81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 02)
49 [81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 03)
50 [81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 04)
51 [81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 05)
52 [82] Every path has its puddle (Part 01)
53 [82] Every path has its puddle (Part 02)
54 [82] Every path has its puddle (Part 03)
55 [82] Every path has its puddle (Part 04)
56 [82] Every path has its puddle (Part 05)
57 [83] Keturunan ular tua (Part 01)
58 [83] Keturunan ular tua (Part 02)
59 [83] Keturunan ular tua (Part 03)
60 [83] Keturunan ular tua (Part 04)
61 [84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 01)
62 [84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 02)
63 [84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 03)
64 [84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 04)
65 [84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 05)
66 [85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 01)
67 [85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 02)
68 [85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 03)
69 [85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 04)
70 [85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 05)
71 [86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 01)
72 [86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 02)
73 [86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 03)
74 [86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 04)
75 [86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 05)
76 [87] Dekadensi Kota Rockfield IV – Refleksi Diri (Part 01)
77 [87] Dekadensi Kota Rockfield IV – Refleksi Diri (Part 02)
78 [87] Dekadensi Kota Rockfield IV – Refleksi Diri (Part 03)
79 [87] Dekadensi Kota Rockfield IV – Refleksi Diri (Part 04)
80 [88] Dekadensi Kota Rockfield V – Entropi Kota (Part 01)
81 [88] Dekadensi Kota Rockfield V – Entropi Kota (Part 02)
82 [88] Dekadensi Kota Rockfield V – Entropi Kota (Part 03)
83 [88] Dekadensi Kota Rockfield V – Entropi Kota (Part 04)
84 [89] Dekadensi Kota Rockfield VI – Paradigm (Part 01)
85 [89] Dekadensi Kota Rockfield VI – Paradigm (Part 02)
86 [89] Dekadensi Kota Rockfield VI – Paradigm (Part 03)
87 [89] Dekadensi Kota Rockfield VI – Paradigm (Part 04)
88 [90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 01)
89 [90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 02)
90 [90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 03)
91 [90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 04)
92 [90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 05)
93 [91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 01)
94 [91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 02)
95 [91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 03)
96 [91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 04)
97 [91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 05)
98 [92] Dekadensi Kota Rockfield IX – Dosa (Part 01)
99 [92] Dekadensi Kota Rockfield IX – Dosa (Part 02)
100 [92] Dekadensi Kota Rockfield IX – Dosa (Part 03)
101 [92] Dekadensi Kota Rockfield IX – Dosa (Part 04)
102 [93] Dekadensi Kota Rockfield X – Mulai Menyimpang (Part 01)
103 [93] Dekadensi Kota Rockfield X – Mulai Menyimpang (Part 02)
104 [93] Dekadensi Kota Rockfield X – Mulai Menyimpang (Part 03)
105 [93] Dekadensi Kota Rockfield X – Mulai Menyimpang (Part 04)
106 [94] Dekadensi Kota Rockfield XI – Merembas (Part 01)
107 [94] Dekadensi Kota Rockfield XI – Merembas (Part 02)
108 [94] Dekadensi Kota Rockfield XI – Merembas (Part 03)
109 [94] Dekadensi Kota Rockfield XI – Merembas (Part 04)
110 [95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 01)
111 [95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 02)
112 [95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 03)
113 [95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 04)
114 [95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 05)
115 [96] Angelus I – Red Arrival (Part 01)
116 [96] Angelus I – Red Arrival (Part 02)
117 [96] Angelus I – Red Arrival (Part 03)
118 [96] Angelus I – Red Arrival (Part 04)
119 [97] Angelus II – Blue Action (Part 01)
120 [97] Angelus II – Blue Action (Part 02)
121 [97] Angelus II – Blue Action (Part 03)
122 [97] Angelus II – Blue Action (Part 04)
123 [97] Angelus II – Blue Action (Part 05)
124 [98] Angelus III – Grey Duty (Part 01)
125 [98] Angelus III – Grey Duty (Part 02)
126 [98] Angelus III – Grey Duty (Part 03)
127 [98] Angelus III – Grey Duty (Part 04)
128 [98] Angelus III – Grey Duty (Part 05)
129 [98] Angelus III – Grey Duty (Part 06)
130 [99] Angelus IV – Magenta Warmth (Part 01)
131 [99] Angelus IV – Magenta Warmth (Part 02)
132 [99] Angelus IV – Magenta Warmth (Part 03)
133 [99] Angelus IV – Magenta Warmth (Part 04)
134 [100] Angelus V – Green Slumber (Part 01)
135 [100] Angelus V – Green Slumber (Part 02)
136 [100] Angelus V – Green Slumber (Part 03)
137 [100] Angelus V – Green Slumber (Part 04)
138 [100] Angelus V – Green Slumber (Part 05)
139 [101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 01)
140 [101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 02)
141 [101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 03)
142 [101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 04)
143 [101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 05)
144 [102] Serpent II – Dipenuhi Keinginan (Part 01)
145 [102] Serpent II – Dipenuhi Keinginan (Part 02)
146 [102] Serpent II – Dipenuhi Keinginan (Part 03)
147 [102] Serpent II – Dipenuhi Keinginan (Part 04)
148 [103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 01)
149 [103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 02)
150 [103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 03)
151 [103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 04)
152 [103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 05)
153 [104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 01)
154 [104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 02)
155 [104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 03)
156 [104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 04)
157 [104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 05)
158 [105] Serpent V – Malam Putih (Part 01)
159 [105] Serpent V – Malam Putih (Part 02)
160 [105] Serpent V – Malam Putih (Part 03)
161 [105] Serpent V – Malam Putih (Part 04)
162 [105] Serpent V – Malam Putih (Part 05)
163 [106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 01)
164 [106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 02)
165 [106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 03)
166 [106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 04)
167 [106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 05)
168 [107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 01)
169 [107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 02)
170 [107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 03)
171 [107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 04)
172 [107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 05)
173 [108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 01)
174 [108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 02)
175 [108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 03)
176 [108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 04)
177 [108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 05)
178 [109] Serpent IX – Dikara (Part 01)
179 [109] Serpent IX – Dikara (Part 02)
180 [109] Serpent IX – Dikara (Part 03)
181 [109] Serpent IX – Dikara (Part 04)
182 [109] Serpent IX – Dikara (Part 05)
183 [110] Serpent X – Fionnuala (Part 01)
184 [110] Serpent X – Fionnuala (Part 02)
185 [110] Serpent X – Fionnuala (Part 03)
186 [110] Serpent X – Fionnuala (Part 04)
187 [110] Serpent X – Fionnuala (Part 05)
188 [111] Serpent XI – Remorse (Part 01)
189 [111] Serpent XI – Remorse (Part 02)
190 [111] Serpent XI – Remorse (Part 03)
191 [111] Serpent XI – Remorse (Part 04)
192 [111] Serpent XI – Remorse (Part 05)
193 [112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 01)
194 [112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 02)
195 [112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 03)
196 [112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 04)
197 [112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 05)
198 [113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 01)
199 [113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 02)
200 [113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 03)
201 [113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 04)
202 [113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 05)
203 [114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 01)
204 [114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 02)
205 [114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 03)
206 [114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 04)
207 [114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 05)
208 [115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 01)
209 [115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 02)
210 [115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 03)
211 [115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 04)
212 [115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 05)
213 [116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 01)
214 [116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 02)
215 [116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 03)
216 [116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 04)
217 [116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 05)
218 [117] Flamboyan Akhir Zaman VI – Inkarnasi (Part 01)
219 [117] Flamboyan Akhir Zaman VI – Inkarnasi (Part 02)
220 [117] Flamboyan Akhir Zaman VI – Inkarnasi (Part 03)
221 [117] Flamboyan Akhir Zaman VI – Inkarnasi (Part 04)
222 [118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 01)
223 [118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 02)
224 [118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 03)
225 [118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 04)
226 [118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 05)
227 Epilog Arc 03 - Vega - (Part 01)
228 Epilog Arc 03 -Vega - (Part 02)
Episodes

Updated 228 Episodes

1
Prolog Arc 03 "War of Altair Vega" (Part 01)
2
Prolog Arc 03 "War of Altair Vega" (Part 02)
3
[72] The Prepare 1 of 3 (Part 01)
4
[72] The Prepare 1 of 3 (Part 02)
5
[72] The Prepare 1 of 3 (Part 03)
6
[72] The Prepare 1 of 3 (Part 04)
7
[73] The Prepare 2 of 3 (Part 01)
8
[73] The Prepare 2 of 3 (Part 02)
9
[73] The Prepare 2 of 3 (Part 03)
10
[73] The Prepare 2 of 3 (Part 04)
11
[73] The Prepare 2 of 3 (Part 05)
12
[74] The Prepare 3 of 3 (Part 01)
13
[74] The Prepare 3 of 3 (Part 02)
14
[74] The Prepare 3 of 3 (Part 03)
15
[74] The Prepare 3 of 3 (Part 04)
16
[74] The Prepare 3 of 3 (Part 05)
17
[74] The Prepare 3 of 3 (Part 06)
18
[75] Cogitation (Part 01)
19
[75] Cogitation (Part 02)
20
[75] Cogitation (Part 03)
21
[75] Cogitation (Part 04)
22
[75] Cogitation (Part 05)
23
[76] The Fear to Bear (Part 01)
24
[76] The Fear to Bear (Part 02)
25
[76] The Fear to Bear (Part 03)
26
[76] The Fear to Bear (Part 04)
27
[77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 01)
28
[77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 02)
29
[77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 03)
30
[77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 04)
31
[77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 05)
32
[78] Egosentrisme (Part 01)
33
[78] Egosentrisme (Part 02)
34
[78] Egosentrisme (Part 03)
35
[78] Egosentrisme (Part 04)
36
[78] Egosentrisme (Part 05)
37
[79] True, Truth, Turn (Part 01)
38
[79] True, Truth, Turn (Part 02)
39
[79] True, Truth, Turn (Part 03)
40
[79] True, Truth, Turn (Part 04)
41
[79] True, Truth, Turn (Part 05)
42
[79] True, Truth, Turn (Part 06)
43
[80] Antara malam dan fajar (Part 01)
44
[80] Antara malam dan fajar (Part 02)
45
[80] Antara malam dan fajar (Part 03)
46
[80] Antara malam dan fajar (Part 04)
47
[81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 01)
48
[81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 02)
49
[81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 03)
50
[81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 04)
51
[81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 05)
52
[82] Every path has its puddle (Part 01)
53
[82] Every path has its puddle (Part 02)
54
[82] Every path has its puddle (Part 03)
55
[82] Every path has its puddle (Part 04)
56
[82] Every path has its puddle (Part 05)
57
[83] Keturunan ular tua (Part 01)
58
[83] Keturunan ular tua (Part 02)
59
[83] Keturunan ular tua (Part 03)
60
[83] Keturunan ular tua (Part 04)
61
[84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 01)
62
[84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 02)
63
[84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 03)
64
[84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 04)
65
[84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 05)
66
[85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 01)
67
[85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 02)
68
[85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 03)
69
[85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 04)
70
[85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 05)
71
[86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 01)
72
[86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 02)
73
[86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 03)
74
[86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 04)
75
[86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 05)
76
[87] Dekadensi Kota Rockfield IV – Refleksi Diri (Part 01)
77
[87] Dekadensi Kota Rockfield IV – Refleksi Diri (Part 02)
78
[87] Dekadensi Kota Rockfield IV – Refleksi Diri (Part 03)
79
[87] Dekadensi Kota Rockfield IV – Refleksi Diri (Part 04)
80
[88] Dekadensi Kota Rockfield V – Entropi Kota (Part 01)
81
[88] Dekadensi Kota Rockfield V – Entropi Kota (Part 02)
82
[88] Dekadensi Kota Rockfield V – Entropi Kota (Part 03)
83
[88] Dekadensi Kota Rockfield V – Entropi Kota (Part 04)
84
[89] Dekadensi Kota Rockfield VI – Paradigm (Part 01)
85
[89] Dekadensi Kota Rockfield VI – Paradigm (Part 02)
86
[89] Dekadensi Kota Rockfield VI – Paradigm (Part 03)
87
[89] Dekadensi Kota Rockfield VI – Paradigm (Part 04)
88
[90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 01)
89
[90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 02)
90
[90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 03)
91
[90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 04)
92
[90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 05)
93
[91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 01)
94
[91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 02)
95
[91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 03)
96
[91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 04)
97
[91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 05)
98
[92] Dekadensi Kota Rockfield IX – Dosa (Part 01)
99
[92] Dekadensi Kota Rockfield IX – Dosa (Part 02)
100
[92] Dekadensi Kota Rockfield IX – Dosa (Part 03)
101
[92] Dekadensi Kota Rockfield IX – Dosa (Part 04)
102
[93] Dekadensi Kota Rockfield X – Mulai Menyimpang (Part 01)
103
[93] Dekadensi Kota Rockfield X – Mulai Menyimpang (Part 02)
104
[93] Dekadensi Kota Rockfield X – Mulai Menyimpang (Part 03)
105
[93] Dekadensi Kota Rockfield X – Mulai Menyimpang (Part 04)
106
[94] Dekadensi Kota Rockfield XI – Merembas (Part 01)
107
[94] Dekadensi Kota Rockfield XI – Merembas (Part 02)
108
[94] Dekadensi Kota Rockfield XI – Merembas (Part 03)
109
[94] Dekadensi Kota Rockfield XI – Merembas (Part 04)
110
[95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 01)
111
[95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 02)
112
[95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 03)
113
[95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 04)
114
[95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 05)
115
[96] Angelus I – Red Arrival (Part 01)
116
[96] Angelus I – Red Arrival (Part 02)
117
[96] Angelus I – Red Arrival (Part 03)
118
[96] Angelus I – Red Arrival (Part 04)
119
[97] Angelus II – Blue Action (Part 01)
120
[97] Angelus II – Blue Action (Part 02)
121
[97] Angelus II – Blue Action (Part 03)
122
[97] Angelus II – Blue Action (Part 04)
123
[97] Angelus II – Blue Action (Part 05)
124
[98] Angelus III – Grey Duty (Part 01)
125
[98] Angelus III – Grey Duty (Part 02)
126
[98] Angelus III – Grey Duty (Part 03)
127
[98] Angelus III – Grey Duty (Part 04)
128
[98] Angelus III – Grey Duty (Part 05)
129
[98] Angelus III – Grey Duty (Part 06)
130
[99] Angelus IV – Magenta Warmth (Part 01)
131
[99] Angelus IV – Magenta Warmth (Part 02)
132
[99] Angelus IV – Magenta Warmth (Part 03)
133
[99] Angelus IV – Magenta Warmth (Part 04)
134
[100] Angelus V – Green Slumber (Part 01)
135
[100] Angelus V – Green Slumber (Part 02)
136
[100] Angelus V – Green Slumber (Part 03)
137
[100] Angelus V – Green Slumber (Part 04)
138
[100] Angelus V – Green Slumber (Part 05)
139
[101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 01)
140
[101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 02)
141
[101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 03)
142
[101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 04)
143
[101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 05)
144
[102] Serpent II – Dipenuhi Keinginan (Part 01)
145
[102] Serpent II – Dipenuhi Keinginan (Part 02)
146
[102] Serpent II – Dipenuhi Keinginan (Part 03)
147
[102] Serpent II – Dipenuhi Keinginan (Part 04)
148
[103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 01)
149
[103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 02)
150
[103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 03)
151
[103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 04)
152
[103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 05)
153
[104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 01)
154
[104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 02)
155
[104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 03)
156
[104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 04)
157
[104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 05)
158
[105] Serpent V – Malam Putih (Part 01)
159
[105] Serpent V – Malam Putih (Part 02)
160
[105] Serpent V – Malam Putih (Part 03)
161
[105] Serpent V – Malam Putih (Part 04)
162
[105] Serpent V – Malam Putih (Part 05)
163
[106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 01)
164
[106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 02)
165
[106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 03)
166
[106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 04)
167
[106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 05)
168
[107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 01)
169
[107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 02)
170
[107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 03)
171
[107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 04)
172
[107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 05)
173
[108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 01)
174
[108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 02)
175
[108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 03)
176
[108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 04)
177
[108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 05)
178
[109] Serpent IX – Dikara (Part 01)
179
[109] Serpent IX – Dikara (Part 02)
180
[109] Serpent IX – Dikara (Part 03)
181
[109] Serpent IX – Dikara (Part 04)
182
[109] Serpent IX – Dikara (Part 05)
183
[110] Serpent X – Fionnuala (Part 01)
184
[110] Serpent X – Fionnuala (Part 02)
185
[110] Serpent X – Fionnuala (Part 03)
186
[110] Serpent X – Fionnuala (Part 04)
187
[110] Serpent X – Fionnuala (Part 05)
188
[111] Serpent XI – Remorse (Part 01)
189
[111] Serpent XI – Remorse (Part 02)
190
[111] Serpent XI – Remorse (Part 03)
191
[111] Serpent XI – Remorse (Part 04)
192
[111] Serpent XI – Remorse (Part 05)
193
[112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 01)
194
[112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 02)
195
[112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 03)
196
[112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 04)
197
[112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 05)
198
[113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 01)
199
[113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 02)
200
[113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 03)
201
[113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 04)
202
[113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 05)
203
[114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 01)
204
[114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 02)
205
[114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 03)
206
[114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 04)
207
[114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 05)
208
[115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 01)
209
[115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 02)
210
[115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 03)
211
[115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 04)
212
[115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 05)
213
[116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 01)
214
[116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 02)
215
[116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 03)
216
[116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 04)
217
[116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 05)
218
[117] Flamboyan Akhir Zaman VI – Inkarnasi (Part 01)
219
[117] Flamboyan Akhir Zaman VI – Inkarnasi (Part 02)
220
[117] Flamboyan Akhir Zaman VI – Inkarnasi (Part 03)
221
[117] Flamboyan Akhir Zaman VI – Inkarnasi (Part 04)
222
[118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 01)
223
[118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 02)
224
[118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 03)
225
[118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 04)
226
[118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 05)
227
Epilog Arc 03 - Vega - (Part 01)
228
Epilog Arc 03 -Vega - (Part 02)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!