[74] The Prepare 3 of 3 (Part 05)

 

 

“Terima kasih …, saya akan coba membuatnya. Semoga saja berhasil,” ujar Luna sembari kembali menggulung kertas resep.

 

 

Merasa pembicaraan sedikit melenceng, Odo menarik napas dalam-dalam dan sembari menatap ke arahnya bertanya, “Jadi, apa kau bisa mengajak si Yor’an itu untuk bekerja untukku? Anggap saja sebagai kompensasi atas resep yang aku berikan.”

 

 

Luna mengerutkan kening, lalu dengan nada menggerutu balik bertanya, “Anda mengambil biaya dari ini?”

 

 

“Tentu saja, di dunia ini tidak ada yang cuma-cuma.”

 

 

Luna sesaat memalingkan pandangan, memikirkan baik-baik permintaan Odo dan mempertimbangkannya. Mengingat kepribadian Yor’an saat tidak dipengaruhi candu, kupu-kupu malam tersebut memang memiliki harga diri yang tinggi dan suka bersaing. Luna merasa punya kesempatan untuk memancingnya bergabung.

 

 

Namun saat mempertimbangkan ketergantungan kupu-kupu malam tersebut terhadap candu, hal itu patut untuk dipertimbangkan kembali karena Yor’an cenderung menjadi anarkis. Parahnya lagi, ketika obat yang dimilikinya habis tak mengejutkan kalau kupu-kupu malam tersebut melakukan hal-hal nekat.

 

 

“Sepertinya …, berat sekali kalau mengajak Yor’an.” Luna kembali resah. Meski mempertimbangkan banyak hal dan memikirkan cara untuk membuat kupu-kupu malam tersebut berhenti menjadi seorang pecandu, Luna tetap tak yakin. “Dia dan saya …, hubungan kami tidak terlalu baik,” ucapnya dengan tidak percaya diri.

 

 

“Kalian dari satu angkatan, bukan? Kalau bukan orang asing pasti bisa. Sebenarnya di dunia tak ada yang ingin menjadi pecandu, itu hanya sebagai cara pelarian mereka. Kalau kau mencobanya, aku rasa pasti bisa,” ujar Odo dengan yakin.

 

 

“Sa-Satu angkatan? Apa maksudnya?” tanya Luna dengan heran.

 

 

“Tahun lahir, masa kecil, dan besar bersama,” jawab Odo dengan nada ringan. Menghela napas sekali, pemuda itu menyandarkan punggung ke tempat duduk dan berkata, “Kalian saling kenal sejak kecil, ‘kan? Aku yakin itu tidak masalah kalau kau yang berbicara dengannya. Memang jalan yang kalian tempuh berbeda. Namun, asal kalian sama dan aku yakin kalian bisa saling memahami.”

 

 

“Anda yakin bicara seperti itu? Dulu … Yor’an pernah berkata, dia sangat membenci saya dan iri. Bahkan pernah berkata kenapa bukan dirinya saja yang diambil oleh Ibu Selena, lalu mengutuk nasibnya sendiri …. Kalau saya yang berbicara dengannya, Yor’an pasti⸻”

 

 

“Kita tidak bisa memilih mau dimana kita akan dilahirkan,” sela Odo sembari kembali duduk tegak. Menatap dengan sorot mata datar, pemuda itu dengan tegas menyampaikan, “Meski begitu, aku yakin setiap makhluk hidup berhak memilih ingin melangkah ke mana mereka. Memang ada banyak ketidakadilan di dunia …, tapi dua hal yang dunia dengan adil diberikan kepada setiap makhluk hidup. Selain kematian yang pasti, hal yang diberikan secara adil adalah hak untuk mengambil keputusan dan bertanggungjawab atas hal tersebut. Kebanyakan orang menyadari keadilan itu, lalu karena takut mereka berkata ini dan itu tidak bisa dimungkiri. Di akhir, mereka hanya akan menyerah dan menjadi pemalas yang pasrah.”

 

 

“Bicara memang mudah, tapi saya⸻!”

 

 

“Coba saja dulu, kau akan mengetahuinya.”

 

 

Ditegaskan untuk kesekian kalinya, Luna tidak bisa lagi berargumen. Meski dalam hati dirinya masih merasa ragu dan takut untuk berbicara secara langsung dengan Yor’an, dalam benak dirinya merasa harus melakukannya. Bukan hanya karena diperintahkan oleh Odo, namun juga karena dirinya ingin menyelamatkan teman masa kecilnya tersebut dari penderitaan.

 

 

“Baiklah …, nanti akan saya coba bicara dengannya.”

 

 

Mendengar jawaban tersebut, Odo merasa salah satu tujuannya datang ke Atelier Hulla sudah tercapai. Ingin melanjutkan pembicaraan mengingat waktu sudah semakin larut, ia dengan segera menoleh ke arah Opium dan Canna sembari bertanya, “Ngomong-omong, apa kalian ingat tentang kotak hitam yang pernah aku titipkan ke kalian? Yang untuk diteliti fungsinya ….”

 

 

Mendengar pertanyaan tersebut, ketiga penyihir di ruangan seketika tersentak dan memperlihatkan ekspresi yang benar-benar tampak telah melupakannya. Bukan lupa tentang kotaknya, namun soal untuk meneliti fungsinya

 

 

Setelah mengusap air mata yang sedikit keluar, Luna menatap ke arah Opium seakan mendorongnya untuk memberikan alasan.

 

 

Menggelengkan kepala, Opium lantas menyenggol Luna yang duduk di sebelahnya dengan maksud mengoper permintaan itu kepada seniornya tersebut. Meski disenggol beberapa kali, Luna hanya memasang ekspresi bingung harus berkata apa karena ia juga benar-benar telah melupakan hal tersebut.

 

 

“Maaf …, kami lupa …. Seperti yang kamu tahu, belakangan ini kami sibuk. Baik karena permintaan dari kamu ataupun yang lain.”

 

 

Odo menghela napas panjang. Membuka telapak tangan ke depan, ia dengan sorot mata datar meminta, “Kembalikan kotaknya, aku akan minta ke orang lain.”

 

 

“Eh?! Tidak usah⸻! Kami akan mencobanya! Sampai akhir pekan kami senggang, selama itu kami akan⸻!”

 

 

“Senggang jidat kau, pekerjaan di gudang memangnya kau anggap apa? Sudah, serahkan saja. Aku juga mulai ingin menelitinya sendiri ….”

 

 

Pada akhirnya, mereka setuju untuk mengembalikan kotak hitam yang dimaksud. Sebuah benda yang Odo dapat dari salah satu A.I Super Cerdas Kerajaan Moloia. Meski dengan ekspresi menyesal karena tidak menyelesaikan tugas yang diberikan kepada mereka, namun pada dasarnya para penyihir tersebut lebih cenderung penasaran terhadap fungsi kotak hitam yang diminta Odo.

 

 

ↈↈↈ

 

 

Hari-hari yang Odo lalui selalu sibuk, tiap jam seakan digunakan dengan sangat efektif dan tidak ada waktu baginya sejenak melemaskan pundak untuk beristirahat. Pada pagi setelah hari pertama di minggu tersebut berakhir, pemuda rambut hitam tersebut langsung disibukkan dengan rutinitas mengatur rencana bagi perusahan.

 

 

Odo membuat rangkuman perencanaan tentang hubungan yang Arca buat dengan para pedagang dari Sekte Dagang Teratai Danau dan Aliansi Samudera Majal, menyerahkan itu kepada yang bertanggungjawab dan mengawasi perkembangannya melalui Elulu sebagai perantara.

 

 

Hari itu pekerjaannya tidak sampai di situ saja, ia juga harus meninjau salah satu tuntutan yang sebelumnya telah ditolak secara resmi dalam rapat besar yang diadakan di Aula Barak Kota Mylta. Masalah tentang kepadatan pengantre yang dibuat oleh unit-unit pedagang gerobak, hal tersebut juga dari awal sudah Odo tandai sebelum memulai usaha barunya tersebut.

 

 

Alasan Odo mengambil risiko mengganggu kenyamanan publik hanyalah untuk media promosi. Setelah dikenal banyak orang melalui permasalahan yang telah dirapatkan oleh para pedagang besar dan orang-orang pemerintahan, Putra Tunggal Keluarga Luke tersebut memang bermaksud memindahkan zona dagang dari pusat-pusat kota.

 

 

Namun, bukan berarti ia memerintahkan semua unit pedagang gerobak untuk pindah ke distrik perniagaan yang telah disediakan oleh pemerintah sebagai zona utama perekonomian.

 

 

Pelabuhan, pojok distrik pengrajin, kompleks bangsawan, lingkungan gereja, dan juga barak tempat para prajurit berlatih ⸻ Odo berencana memindahkan zona dagang unit-unit pedagang gerobak ke tempat-tempat tersebut, tentu dengan persetujuan dari pihak pemerintahan. Karena itulah ia harus mengajak sang Walikota atau perwakilannya untuk mengadakan rapat kembali dan meninjau hal tersebut.

 

 

Siang harinya setelah membuat semua rancangan rencana dan meminta para pegawainya untuk melaksanakan rencana tersebut, Odo mendatangi Kantor Pusat Pemerintahan Mylta dan melakukan rapat tertutup dengan Walikota Pengganti serta Wakilnya.

 

 

Rapat berjalan cukup singkat karena mereka memang dari awal ingin meninjau masalah yang dibawa Odo. Meski ada sedikit perdebatan terkait zona dagang di kompleks para bangsawan dan gereja, sebuah jalur tengah diambil dengan dua tempat tersebut dijadikan sebagai tempat sementara. Dengan kata lain, jika ada protes maka akan langsung dipindah.

 

 

Karena inovasi baru yang Odo buat bersama perusahaannya, Pihak Pemerintahan pun dihadapkan dengan masalah baru tentang kemungkinan banyak pedagang yang memulai usaha serupa. Sebab itulah, mereka berencana untuk membuat peraturan pemerintah baru terkait infrastruktur perekonomian yang mengatur para pedagang gerobak.

 

 

Peraturan yang masih wacana tersebut secara garis besar adalah penetapan pajak dagang yang berisi biaya tempat, biaya kebersihan, dan biaya keamanan. Dengan adanya semua hal tersebut, para pedagang yang ingin mencoba usaha yang sama akan dihadapkan dengan risiko rugi yang cukup tinggi. Di lain sisi, alat-alat yang digunakan untuk berdagang juga dikatakan unik dan hanya dimiliki oleh Perusahaan Ordoxi Nigrum. Hal tersebut juga meningkatkan faktor untuk membuat para pedagang lain meniru apa yang dilakukan oleh perusahaan milik Odo.

 

 

Setelah melakukan rapat tertutup, Odo tidak langsung kembali ke Mansion dan pergi ke distrik perajin untuk menemui Ketua Tukang Kurcaci Merah, Harka Nog. Tujuannya datang tidak berbeda dengan biasanya, menitipkan cetak biru alat baru untuk dirakit mereka. Tentu saja itu dilakukan secara resmi dan langsung dibuatkan hak paten sehingga tidak boleh diproduksi secara sembarang.

 

 

Apa yang Odo minta dari mereka kali ini hanyalah alat sederhana, yaitu lemari pendingin seperti yang ada di koto Ordoxi Nigrum namun dalam ukuran empat kali lipat lebih besar. Selain itu, ia juga menitipkan cetak biru alat baru untuk sistem irigasi dan agraris Pemukiman Klista yang sudah sampai pada tahap akhir pembangunan.

 

 

Butuh waktu lama untuk menjelaskan rancangan karena memang para Dwarf tidak terlalu memahami konsep dari sihir yang akan diterapkan. Tanpa sadar, pembicaraan Odo dengan para tukang di kantor kelompok Tukang Kurcaci Merah memakan waktu sampai matahari hampir terbenam.

 

 

Selekas selesai dengan urusannya di tempat tersebut, Odo pulang ke Kediaman Luke. Sesampainya di sana ia tidak langsung istirahat dan malah pergi ke halaman depan perpustakaan sihir untuk berlatih. Tanpa berganti pakaian ataupun mandi terlebih dulu, ia mengambil pedang kayu dari dimensi penyimpanan dan mulai mengayunkannya.

 

 

Mengasah tubuh, meningkatkan stamina, dan mengembangkan kemampuan pedang. Seakan tidak mengenal waktu, ia terus berlatih sampai malam. Sekitar pukul delapan, pemuda itu baru selesai dan sejenak beristirahat dengan duduk-duduk di teras perpustakaan sembari mengobrol dengan Vil. Lalu, setelah itulah ia baru pergi mandi dan dilanjutkan dengan makan malam bersama Ibunya.

 

 

Pada larut malam pun ia tidak langsung tidur. Odo duduk di lantai kamarnya, lalu melakukan meditasi untuk menyimpan perkembangan fisiknya ke dalam Inti Sihir dan menggunakan Mana miliknya yang sedikit untuk melakukan pengembangan struktur sihir.

 

 

Sesudah itu, saat hari akan berganti ia barulah membaringkan tubuh ke atas ranjang dan tidur selama lima jam sebelum bangun kembali pada pukul empat pagi.

 

 

Pada hari yang baru, ia pun disibukkan dengan rutinitas lain seperti melakukan diskusi dengan kelompok-kelompok pedagang dari luar Kerajaan Felixia dan usulan  Arca untuk membuat Perusahaan Ordoxi Nigrum menjadi sebuah serikat.

 

 

Dalam wacana tersebut, Odo menyerahkannya secara penuh kepada Arca untuk meninjau kemandirian rekannya tersebut. Namun, ia sempat memberikan saran untuk lebih fokus mencari pengusaha lain daripada membuat anak perusahaan dalam mengubah Ordoxi Nigrum menjadi serikat. Hal tersebut diberikan setelah meninjau anggaran yang harus digunakan untuk menutup pengeluaran baru.

 

 

Sampai akhir hari, pemuda rambut hitam tersebut melakukan rutinitas seperti biasa. Mengawasi toko, memberikan arahan kepada beberapa pegawai, mengecek gudang dan laporan keuangan, lalu pengarahan kepada beberapa pegawai yang baru saja bekerja di perusahaannya.

 

 

Secara bertahap, Odo mengurangi keterlibatannya ke dalam perusahaan Ordoxi Nigrum. Lebih cenderung memberikan saran dan membiarkan para pegawainya dengan mandiri mengambil keputusan. Dalam struktur yang ada, direktur memang memiliki posisi yang hanya bertugas untuk mengambil keputusan-keputusan penting saja.

 

 

Hal seperti membuat inisiatif perkembangan, promosi, pengawasan, serta lainnya akan dipegang oleh manajer dan para pemegang jabatan terkait bagian mereka masing-masing.

 

 

Meninjau ulang struktur perusahaan, secara resmi pada hari itu juga Odo melakukan perubahan besar-besaran dalam hierarki Ordoxi Nigrum. Posisi yang tidak berubah dalam bagan struktur adalah Arca sebagai Manajer Utama, Nanra sebagai Sekretaris, dan Elulu sebagai Bendahara.

 

 

Lalu, untuk posisi yang berubah hanyalah manajer pengawasan gudang dan pabrik, dari dipegang Canan dipindah ke Luna. Meski wewenang belum berpindah secara langsung oleh pegawai yang bertugas dan akan baru dilakukan akhir pekan nanti, pergeseran tersebut sudah tercantum di struktur perusahaan.

 

 

Untuk seksi-seksi baru, Odo menambahkan seksi kepegawaian atau HRD yang akan dipegang oleh Tox Tenebris dan Totto. Namun untuk dua seksi baru lainnya seperti Peralatan dan Keamanan, bagian tersebut sementara masih dipegang oleh Arca sendiri dan kedua butler pribadinya.

 

 

Odo membuat perubahan struktur tersebut pada pagi hari di lantai dua toko bersama dengan Nanra. Lalu, baru menyampaikan perubahan itu kepada para pegawai pada malam harinya setelah kegiatan perusahaan akan selesai. Dalam pembicaraan, ada beberapa yang memberikan saran terkait seksi yang masih kosong.

 

 

Sekali lagi, Odo menyerahkan keputusan kepada Arca dan para pegawainya untuk mandiri. Putra Tunggal Keluarga Luke tersebut membiarkan mereka semua untuk mencoba hal baru, berdiskusi bersama dan berpikir secara kritis untuk kemajuan perusahaan. Dengan begitu, rasa saling memiliki akan tumbuh dan mereka akan berpikir untuk terus memajukan Ordoxi Nigrum.

 

 

Pada hari berikutnya, Odo mencoba untuk benar-benar melepas perusahaan Ordoxi Nigrum dan menyerahkan semua perencanaan kepada Arca. Sepenuhnya berperan sebagai pengambil keputusan pada aspek-aspek penting saja.

 

 

Dalam satu hari tersebut, terjadi beberapa hal penting bagi Ordoxi Nigrum dibawah keputusan Arca Rein. Putra Sulung Keluarga Rein membuat perjanjian dagang yang telah direncanakan dengan Sekte Dagang Teratai Danau dan Aliansi Samudera Majal. Itu dilakukan secara resmi dan disaksikan oleh notaris kota, lalu ditandatangani oleh Odo Luke sendiri.

 

 

Isi perjanjiannya sangatlah sederhana dan telah dibahas sebelumnya, yaitu pelepasan monopoli pelabuhan dan perjanjian terkait suplai barang-barang dagang seperti rempah serta minyak kelapa sawit.

 

 

Selain untuk tanda tangan penjanjian yang dilakukan di aula Penginapan Porzan yang disewakan oleh Serikat Dagang Lorian, Odo Luke memilih untuk mengurangi interaksi dengan para pedagang di tempat tersebut dan cenderung menyerahkan pembicaraan kepada Arca.

 

 

Sifat terkesan seperti melempar tanggungjawab yang pemuda itu lakukan selama beberapa hari bukanlah tanpa sebab. Dalam waktu dekat dirinya akan pergi ke Wilayah Rein dan menetap di sana untuk waktu yang lama, karena itulah sesegera mungkin Odo ingin membuat perusahaannya mandiri dan bisa berkembang tanpa ikut campur secara terus menerus.

 

 

Saat bekerja sebagai Wakil Walikota di Pien’ta nanti, Odo merasa tidak ingin membagi pikirannya ke banyak tempat sekaligus. Ia ingin mengerjakan kewajibannya sebagai bangsawan sebagaimana mestinya dan mencapai tujuan yang diinginkan.

.

.

.

.

Hari ke-4 dalam minggu tersebut pun datang, itu adalah waktu yang dijanjikan Odo kepada Mavis untuk mengantar surat-surat penting ke Ibukota menggunakan kekuatan salah satu pegawainya.

 

 

Mentari sudah menampakkan dirinya di langit, menyinari daratan dan perlahan menyingkirkan embun-embun pada dedaunan hijau serta bunga-bunga di taman. Meski hari sedikit mendung, tidak terlihat ada awan hitam sebagai pertanda hari akan terus cerah. Angin pun bertiup tidak terlalu kencang, membawa aroma asin serta amis dari laut.

 

 

Pada halaman depan Mansion Kediaman Luke, orang-orang yang berniat untuk mengantarkan kepergian ataupun membawakan surat-surat penting tersebut berkumpul. Mavis, Fiola, Arca, dan Matius. Lalu, ada juga ketiga Shieal yang akan pergi terdiri dari Kinkarta, Linkaron, dan Xua Lin. Mereka berkumpul di dekat peti besar, kembali memeriksa daftar arsip yang ada dan mempersiapkan surat-surat penting untuk diangkat ke kereta kuda yang telah disiapkan.

 

 

Di tengah kesibukan orang-orang dari Mansion, Arca dan Matius hanya duduk-duduk menunggu di bangku taman tanpa ada sesuatu yang bisa mereka lakukan. Tampak sedikit tegang karena keberadaan sang Penyihir Cahaya, lalu hanya menyibukkan diri dengan perkamen yang mereka pegang masing-masing tanpa melakukan pembicaraan untuk mengisi waktu.

 

 

Melirik ke pemuda yang mengenakan setelan formal dan pria dengan tunik sederhana berwarna biru tua, Mavis merasa sudah saatnya dirinya untuk mengajak mereka bicara terkait pengantaran surat.

 

 

Melangkahkan kaki bersama pelayan pribadinya, wanita rambut pirang yang mengenakan Maxi Dress hijau pirus berselimut selendang abu-abu tersebut menghampiri mereka.

 

 

“Nak Arca, apa pria di samping dirimu itu orang yang akan mengantarkan suratnya?”

 

 

Mendapat pertanyaan dari sosok yang dianggapnya sebagai legenda hidup, Arca Rein meletakkan kertas yang dirinya pegang ke bangku dan segera bangun. Putra Sulung Keluarga Rein tersebut berlutut hormat dengan kepala tertunduk, lalu seraya perlahan mengangkat wajah ia pun menjawab, “Itu benar, Lady Mavis ….”

 

 

Melihat atasannya memberikan hormat, Matius ikut segera meletakkan perkamen ke bangku dan berlutut di sebelah Arca. Untuk sesaat ia merasa canggung untuk melakukan hal tersebut, karena memang ia selama hidupnya sangat jauh dengan kehidupan para bangsawan dan tata krama di dalamnya.

 

 

“Berdirilah,” ujar Mavis kepada mereka berdua.

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

Ken Arrock

Ken Arrock

👍

2021-03-28

1

fall

fall

heeeh benar dah tuh wkwkwk... 🤣

2020-10-18

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog Arc 03 "War of Altair Vega" (Part 01)
2 Prolog Arc 03 "War of Altair Vega" (Part 02)
3 [72] The Prepare 1 of 3 (Part 01)
4 [72] The Prepare 1 of 3 (Part 02)
5 [72] The Prepare 1 of 3 (Part 03)
6 [72] The Prepare 1 of 3 (Part 04)
7 [73] The Prepare 2 of 3 (Part 01)
8 [73] The Prepare 2 of 3 (Part 02)
9 [73] The Prepare 2 of 3 (Part 03)
10 [73] The Prepare 2 of 3 (Part 04)
11 [73] The Prepare 2 of 3 (Part 05)
12 [74] The Prepare 3 of 3 (Part 01)
13 [74] The Prepare 3 of 3 (Part 02)
14 [74] The Prepare 3 of 3 (Part 03)
15 [74] The Prepare 3 of 3 (Part 04)
16 [74] The Prepare 3 of 3 (Part 05)
17 [74] The Prepare 3 of 3 (Part 06)
18 [75] Cogitation (Part 01)
19 [75] Cogitation (Part 02)
20 [75] Cogitation (Part 03)
21 [75] Cogitation (Part 04)
22 [75] Cogitation (Part 05)
23 [76] The Fear to Bear (Part 01)
24 [76] The Fear to Bear (Part 02)
25 [76] The Fear to Bear (Part 03)
26 [76] The Fear to Bear (Part 04)
27 [77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 01)
28 [77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 02)
29 [77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 03)
30 [77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 04)
31 [77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 05)
32 [78] Egosentrisme (Part 01)
33 [78] Egosentrisme (Part 02)
34 [78] Egosentrisme (Part 03)
35 [78] Egosentrisme (Part 04)
36 [78] Egosentrisme (Part 05)
37 [79] True, Truth, Turn (Part 01)
38 [79] True, Truth, Turn (Part 02)
39 [79] True, Truth, Turn (Part 03)
40 [79] True, Truth, Turn (Part 04)
41 [79] True, Truth, Turn (Part 05)
42 [79] True, Truth, Turn (Part 06)
43 [80] Antara malam dan fajar (Part 01)
44 [80] Antara malam dan fajar (Part 02)
45 [80] Antara malam dan fajar (Part 03)
46 [80] Antara malam dan fajar (Part 04)
47 [81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 01)
48 [81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 02)
49 [81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 03)
50 [81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 04)
51 [81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 05)
52 [82] Every path has its puddle (Part 01)
53 [82] Every path has its puddle (Part 02)
54 [82] Every path has its puddle (Part 03)
55 [82] Every path has its puddle (Part 04)
56 [82] Every path has its puddle (Part 05)
57 [83] Keturunan ular tua (Part 01)
58 [83] Keturunan ular tua (Part 02)
59 [83] Keturunan ular tua (Part 03)
60 [83] Keturunan ular tua (Part 04)
61 [84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 01)
62 [84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 02)
63 [84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 03)
64 [84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 04)
65 [84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 05)
66 [85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 01)
67 [85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 02)
68 [85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 03)
69 [85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 04)
70 [85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 05)
71 [86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 01)
72 [86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 02)
73 [86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 03)
74 [86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 04)
75 [86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 05)
76 [87] Dekadensi Kota Rockfield IV – Refleksi Diri (Part 01)
77 [87] Dekadensi Kota Rockfield IV – Refleksi Diri (Part 02)
78 [87] Dekadensi Kota Rockfield IV – Refleksi Diri (Part 03)
79 [87] Dekadensi Kota Rockfield IV – Refleksi Diri (Part 04)
80 [88] Dekadensi Kota Rockfield V – Entropi Kota (Part 01)
81 [88] Dekadensi Kota Rockfield V – Entropi Kota (Part 02)
82 [88] Dekadensi Kota Rockfield V – Entropi Kota (Part 03)
83 [88] Dekadensi Kota Rockfield V – Entropi Kota (Part 04)
84 [89] Dekadensi Kota Rockfield VI – Paradigm (Part 01)
85 [89] Dekadensi Kota Rockfield VI – Paradigm (Part 02)
86 [89] Dekadensi Kota Rockfield VI – Paradigm (Part 03)
87 [89] Dekadensi Kota Rockfield VI – Paradigm (Part 04)
88 [90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 01)
89 [90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 02)
90 [90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 03)
91 [90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 04)
92 [90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 05)
93 [91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 01)
94 [91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 02)
95 [91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 03)
96 [91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 04)
97 [91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 05)
98 [92] Dekadensi Kota Rockfield IX – Dosa (Part 01)
99 [92] Dekadensi Kota Rockfield IX – Dosa (Part 02)
100 [92] Dekadensi Kota Rockfield IX – Dosa (Part 03)
101 [92] Dekadensi Kota Rockfield IX – Dosa (Part 04)
102 [93] Dekadensi Kota Rockfield X – Mulai Menyimpang (Part 01)
103 [93] Dekadensi Kota Rockfield X – Mulai Menyimpang (Part 02)
104 [93] Dekadensi Kota Rockfield X – Mulai Menyimpang (Part 03)
105 [93] Dekadensi Kota Rockfield X – Mulai Menyimpang (Part 04)
106 [94] Dekadensi Kota Rockfield XI – Merembas (Part 01)
107 [94] Dekadensi Kota Rockfield XI – Merembas (Part 02)
108 [94] Dekadensi Kota Rockfield XI – Merembas (Part 03)
109 [94] Dekadensi Kota Rockfield XI – Merembas (Part 04)
110 [95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 01)
111 [95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 02)
112 [95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 03)
113 [95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 04)
114 [95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 05)
115 [96] Angelus I – Red Arrival (Part 01)
116 [96] Angelus I – Red Arrival (Part 02)
117 [96] Angelus I – Red Arrival (Part 03)
118 [96] Angelus I – Red Arrival (Part 04)
119 [97] Angelus II – Blue Action (Part 01)
120 [97] Angelus II – Blue Action (Part 02)
121 [97] Angelus II – Blue Action (Part 03)
122 [97] Angelus II – Blue Action (Part 04)
123 [97] Angelus II – Blue Action (Part 05)
124 [98] Angelus III – Grey Duty (Part 01)
125 [98] Angelus III – Grey Duty (Part 02)
126 [98] Angelus III – Grey Duty (Part 03)
127 [98] Angelus III – Grey Duty (Part 04)
128 [98] Angelus III – Grey Duty (Part 05)
129 [98] Angelus III – Grey Duty (Part 06)
130 [99] Angelus IV – Magenta Warmth (Part 01)
131 [99] Angelus IV – Magenta Warmth (Part 02)
132 [99] Angelus IV – Magenta Warmth (Part 03)
133 [99] Angelus IV – Magenta Warmth (Part 04)
134 [100] Angelus V – Green Slumber (Part 01)
135 [100] Angelus V – Green Slumber (Part 02)
136 [100] Angelus V – Green Slumber (Part 03)
137 [100] Angelus V – Green Slumber (Part 04)
138 [100] Angelus V – Green Slumber (Part 05)
139 [101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 01)
140 [101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 02)
141 [101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 03)
142 [101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 04)
143 [101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 05)
144 [102] Serpent II – Dipenuhi Keinginan (Part 01)
145 [102] Serpent II – Dipenuhi Keinginan (Part 02)
146 [102] Serpent II – Dipenuhi Keinginan (Part 03)
147 [102] Serpent II – Dipenuhi Keinginan (Part 04)
148 [103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 01)
149 [103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 02)
150 [103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 03)
151 [103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 04)
152 [103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 05)
153 [104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 01)
154 [104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 02)
155 [104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 03)
156 [104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 04)
157 [104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 05)
158 [105] Serpent V – Malam Putih (Part 01)
159 [105] Serpent V – Malam Putih (Part 02)
160 [105] Serpent V – Malam Putih (Part 03)
161 [105] Serpent V – Malam Putih (Part 04)
162 [105] Serpent V – Malam Putih (Part 05)
163 [106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 01)
164 [106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 02)
165 [106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 03)
166 [106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 04)
167 [106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 05)
168 [107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 01)
169 [107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 02)
170 [107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 03)
171 [107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 04)
172 [107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 05)
173 [108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 01)
174 [108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 02)
175 [108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 03)
176 [108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 04)
177 [108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 05)
178 [109] Serpent IX – Dikara (Part 01)
179 [109] Serpent IX – Dikara (Part 02)
180 [109] Serpent IX – Dikara (Part 03)
181 [109] Serpent IX – Dikara (Part 04)
182 [109] Serpent IX – Dikara (Part 05)
183 [110] Serpent X – Fionnuala (Part 01)
184 [110] Serpent X – Fionnuala (Part 02)
185 [110] Serpent X – Fionnuala (Part 03)
186 [110] Serpent X – Fionnuala (Part 04)
187 [110] Serpent X – Fionnuala (Part 05)
188 [111] Serpent XI – Remorse (Part 01)
189 [111] Serpent XI – Remorse (Part 02)
190 [111] Serpent XI – Remorse (Part 03)
191 [111] Serpent XI – Remorse (Part 04)
192 [111] Serpent XI – Remorse (Part 05)
193 [112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 01)
194 [112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 02)
195 [112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 03)
196 [112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 04)
197 [112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 05)
198 [113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 01)
199 [113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 02)
200 [113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 03)
201 [113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 04)
202 [113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 05)
203 [114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 01)
204 [114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 02)
205 [114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 03)
206 [114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 04)
207 [114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 05)
208 [115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 01)
209 [115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 02)
210 [115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 03)
211 [115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 04)
212 [115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 05)
213 [116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 01)
214 [116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 02)
215 [116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 03)
216 [116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 04)
217 [116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 05)
218 [117] Flamboyan Akhir Zaman VI – Inkarnasi (Part 01)
219 [117] Flamboyan Akhir Zaman VI – Inkarnasi (Part 02)
220 [117] Flamboyan Akhir Zaman VI – Inkarnasi (Part 03)
221 [117] Flamboyan Akhir Zaman VI – Inkarnasi (Part 04)
222 [118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 01)
223 [118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 02)
224 [118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 03)
225 [118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 04)
226 [118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 05)
227 Epilog Arc 03 - Vega - (Part 01)
228 Epilog Arc 03 -Vega - (Part 02)
Episodes

Updated 228 Episodes

1
Prolog Arc 03 "War of Altair Vega" (Part 01)
2
Prolog Arc 03 "War of Altair Vega" (Part 02)
3
[72] The Prepare 1 of 3 (Part 01)
4
[72] The Prepare 1 of 3 (Part 02)
5
[72] The Prepare 1 of 3 (Part 03)
6
[72] The Prepare 1 of 3 (Part 04)
7
[73] The Prepare 2 of 3 (Part 01)
8
[73] The Prepare 2 of 3 (Part 02)
9
[73] The Prepare 2 of 3 (Part 03)
10
[73] The Prepare 2 of 3 (Part 04)
11
[73] The Prepare 2 of 3 (Part 05)
12
[74] The Prepare 3 of 3 (Part 01)
13
[74] The Prepare 3 of 3 (Part 02)
14
[74] The Prepare 3 of 3 (Part 03)
15
[74] The Prepare 3 of 3 (Part 04)
16
[74] The Prepare 3 of 3 (Part 05)
17
[74] The Prepare 3 of 3 (Part 06)
18
[75] Cogitation (Part 01)
19
[75] Cogitation (Part 02)
20
[75] Cogitation (Part 03)
21
[75] Cogitation (Part 04)
22
[75] Cogitation (Part 05)
23
[76] The Fear to Bear (Part 01)
24
[76] The Fear to Bear (Part 02)
25
[76] The Fear to Bear (Part 03)
26
[76] The Fear to Bear (Part 04)
27
[77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 01)
28
[77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 02)
29
[77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 03)
30
[77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 04)
31
[77] Tanpa sadar dirinya memandang rendah orang-orang (Part 05)
32
[78] Egosentrisme (Part 01)
33
[78] Egosentrisme (Part 02)
34
[78] Egosentrisme (Part 03)
35
[78] Egosentrisme (Part 04)
36
[78] Egosentrisme (Part 05)
37
[79] True, Truth, Turn (Part 01)
38
[79] True, Truth, Turn (Part 02)
39
[79] True, Truth, Turn (Part 03)
40
[79] True, Truth, Turn (Part 04)
41
[79] True, Truth, Turn (Part 05)
42
[79] True, Truth, Turn (Part 06)
43
[80] Antara malam dan fajar (Part 01)
44
[80] Antara malam dan fajar (Part 02)
45
[80] Antara malam dan fajar (Part 03)
46
[80] Antara malam dan fajar (Part 04)
47
[81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 01)
48
[81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 02)
49
[81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 03)
50
[81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 04)
51
[81] When they don't want to pass a path full of puddles (Part 05)
52
[82] Every path has its puddle (Part 01)
53
[82] Every path has its puddle (Part 02)
54
[82] Every path has its puddle (Part 03)
55
[82] Every path has its puddle (Part 04)
56
[82] Every path has its puddle (Part 05)
57
[83] Keturunan ular tua (Part 01)
58
[83] Keturunan ular tua (Part 02)
59
[83] Keturunan ular tua (Part 03)
60
[83] Keturunan ular tua (Part 04)
61
[84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 01)
62
[84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 02)
63
[84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 03)
64
[84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 04)
65
[84] Dekadensi Kota Rockfield I (Part 05)
66
[85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 01)
67
[85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 02)
68
[85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 03)
69
[85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 04)
70
[85] Dekadensi Kota Rockfield II – Arti bangsawan (Part 05)
71
[86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 01)
72
[86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 02)
73
[86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 03)
74
[86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 04)
75
[86] Dekadensi Kota Rockfield III – Perih (Part 05)
76
[87] Dekadensi Kota Rockfield IV – Refleksi Diri (Part 01)
77
[87] Dekadensi Kota Rockfield IV – Refleksi Diri (Part 02)
78
[87] Dekadensi Kota Rockfield IV – Refleksi Diri (Part 03)
79
[87] Dekadensi Kota Rockfield IV – Refleksi Diri (Part 04)
80
[88] Dekadensi Kota Rockfield V – Entropi Kota (Part 01)
81
[88] Dekadensi Kota Rockfield V – Entropi Kota (Part 02)
82
[88] Dekadensi Kota Rockfield V – Entropi Kota (Part 03)
83
[88] Dekadensi Kota Rockfield V – Entropi Kota (Part 04)
84
[89] Dekadensi Kota Rockfield VI – Paradigm (Part 01)
85
[89] Dekadensi Kota Rockfield VI – Paradigm (Part 02)
86
[89] Dekadensi Kota Rockfield VI – Paradigm (Part 03)
87
[89] Dekadensi Kota Rockfield VI – Paradigm (Part 04)
88
[90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 01)
89
[90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 02)
90
[90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 03)
91
[90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 04)
92
[90] Dekadensi Kota Rockfield VII – Gadis (Part 05)
93
[91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 01)
94
[91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 02)
95
[91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 03)
96
[91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 04)
97
[91] Dekadensi Kota Rockfield VIII – Merasakan (Part 05)
98
[92] Dekadensi Kota Rockfield IX – Dosa (Part 01)
99
[92] Dekadensi Kota Rockfield IX – Dosa (Part 02)
100
[92] Dekadensi Kota Rockfield IX – Dosa (Part 03)
101
[92] Dekadensi Kota Rockfield IX – Dosa (Part 04)
102
[93] Dekadensi Kota Rockfield X – Mulai Menyimpang (Part 01)
103
[93] Dekadensi Kota Rockfield X – Mulai Menyimpang (Part 02)
104
[93] Dekadensi Kota Rockfield X – Mulai Menyimpang (Part 03)
105
[93] Dekadensi Kota Rockfield X – Mulai Menyimpang (Part 04)
106
[94] Dekadensi Kota Rockfield XI – Merembas (Part 01)
107
[94] Dekadensi Kota Rockfield XI – Merembas (Part 02)
108
[94] Dekadensi Kota Rockfield XI – Merembas (Part 03)
109
[94] Dekadensi Kota Rockfield XI – Merembas (Part 04)
110
[95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 01)
111
[95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 02)
112
[95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 03)
113
[95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 04)
114
[95] Dekadensi Kota Rockfield XII – Hal yang tidak diketahui (Part 05)
115
[96] Angelus I – Red Arrival (Part 01)
116
[96] Angelus I – Red Arrival (Part 02)
117
[96] Angelus I – Red Arrival (Part 03)
118
[96] Angelus I – Red Arrival (Part 04)
119
[97] Angelus II – Blue Action (Part 01)
120
[97] Angelus II – Blue Action (Part 02)
121
[97] Angelus II – Blue Action (Part 03)
122
[97] Angelus II – Blue Action (Part 04)
123
[97] Angelus II – Blue Action (Part 05)
124
[98] Angelus III – Grey Duty (Part 01)
125
[98] Angelus III – Grey Duty (Part 02)
126
[98] Angelus III – Grey Duty (Part 03)
127
[98] Angelus III – Grey Duty (Part 04)
128
[98] Angelus III – Grey Duty (Part 05)
129
[98] Angelus III – Grey Duty (Part 06)
130
[99] Angelus IV – Magenta Warmth (Part 01)
131
[99] Angelus IV – Magenta Warmth (Part 02)
132
[99] Angelus IV – Magenta Warmth (Part 03)
133
[99] Angelus IV – Magenta Warmth (Part 04)
134
[100] Angelus V – Green Slumber (Part 01)
135
[100] Angelus V – Green Slumber (Part 02)
136
[100] Angelus V – Green Slumber (Part 03)
137
[100] Angelus V – Green Slumber (Part 04)
138
[100] Angelus V – Green Slumber (Part 05)
139
[101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 01)
140
[101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 02)
141
[101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 03)
142
[101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 04)
143
[101] Serpent I – Persiapan & Pembicaraan (Part 05)
144
[102] Serpent II – Dipenuhi Keinginan (Part 01)
145
[102] Serpent II – Dipenuhi Keinginan (Part 02)
146
[102] Serpent II – Dipenuhi Keinginan (Part 03)
147
[102] Serpent II – Dipenuhi Keinginan (Part 04)
148
[103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 01)
149
[103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 02)
150
[103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 03)
151
[103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 04)
152
[103] Serpent III – Bay Leaf and Bittersweet (Part 05)
153
[104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 01)
154
[104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 02)
155
[104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 03)
156
[104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 04)
157
[104] Serpent IV – Warisan Kebohongan (Part 05)
158
[105] Serpent V – Malam Putih (Part 01)
159
[105] Serpent V – Malam Putih (Part 02)
160
[105] Serpent V – Malam Putih (Part 03)
161
[105] Serpent V – Malam Putih (Part 04)
162
[105] Serpent V – Malam Putih (Part 05)
163
[106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 01)
164
[106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 02)
165
[106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 03)
166
[106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 04)
167
[106] Serpent VI – Memories of Names and Shapes (Part 05)
168
[107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 01)
169
[107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 02)
170
[107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 03)
171
[107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 04)
172
[107] Serpent VII – Saraḷa Aastitva (Part 05)
173
[108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 01)
174
[108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 02)
175
[108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 03)
176
[108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 04)
177
[108] Serpent VIII – Buhul Dependensi (Part 05)
178
[109] Serpent IX – Dikara (Part 01)
179
[109] Serpent IX – Dikara (Part 02)
180
[109] Serpent IX – Dikara (Part 03)
181
[109] Serpent IX – Dikara (Part 04)
182
[109] Serpent IX – Dikara (Part 05)
183
[110] Serpent X – Fionnuala (Part 01)
184
[110] Serpent X – Fionnuala (Part 02)
185
[110] Serpent X – Fionnuala (Part 03)
186
[110] Serpent X – Fionnuala (Part 04)
187
[110] Serpent X – Fionnuala (Part 05)
188
[111] Serpent XI – Remorse (Part 01)
189
[111] Serpent XI – Remorse (Part 02)
190
[111] Serpent XI – Remorse (Part 03)
191
[111] Serpent XI – Remorse (Part 04)
192
[111] Serpent XI – Remorse (Part 05)
193
[112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 01)
194
[112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 02)
195
[112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 03)
196
[112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 04)
197
[112] Flamboyan Akhir Zaman I - Solemnly Swear (Part 05)
198
[113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 01)
199
[113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 02)
200
[113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 03)
201
[113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 04)
202
[113] Flamboyan Akhir Zaman II - Uncrowned King (Part 05)
203
[114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 01)
204
[114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 02)
205
[114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 03)
206
[114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 04)
207
[114] Flamboyan Akhir Zaman III – Buket Mayat (Part 05)
208
[115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 01)
209
[115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 02)
210
[115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 03)
211
[115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 04)
212
[115] Flamboyan Akhir Zaman IV – Pedang Kerajaan (Part 05)
213
[116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 01)
214
[116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 02)
215
[116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 03)
216
[116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 04)
217
[116] Flamboyan Akhir Zaman V – Komitmen dan Loyalitas (Part 05)
218
[117] Flamboyan Akhir Zaman VI – Inkarnasi (Part 01)
219
[117] Flamboyan Akhir Zaman VI – Inkarnasi (Part 02)
220
[117] Flamboyan Akhir Zaman VI – Inkarnasi (Part 03)
221
[117] Flamboyan Akhir Zaman VI – Inkarnasi (Part 04)
222
[118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 01)
223
[118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 02)
224
[118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 03)
225
[118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 04)
226
[118] Flamboyan Akhir Zaman VII – Altair (Part 05)
227
Epilog Arc 03 - Vega - (Part 01)
228
Epilog Arc 03 -Vega - (Part 02)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!