Bab 18

Qenan kembali kemeja kerjanya dan menyuruh Will untuk mengantarkan semua oleh-oleh yang dia beli kepada pemiliknya.

***

Crystal yang baru saja dapat hadiah dari Qenan segara saja memakai baju tersebut dan ternyata baju itu sangat cocok dan pas baginya dia senang hingga dia memfoto dirinya sendiri di cermin dan mempostingnya dia berniat pamer!.

Segara saja dia memposting bebarapa foto dengan berbagai pose dan tak lupa juga memakai tulisan.

'Lihatlah seberapa bagus gaun ini?!, Qenan membelikanku gaun ini dari Kerajaan Salman'

Komentar.

"Kakak gaun biru itu sangat cantik"

"Aku tidak tau bahwa Yang Mulia punya mata yang bagus"

"Aku ingin membelinya tapi aku bahkan tidak bisa menemukan sesuatu yang sebagus itu di internet, apa itu gaun edisi terbatas?"

"Yang Mulia sangat perhatian terhadap kakaknya, seseorang tolong beri tahu aku bagaimana caranya dapat adik yang seperti itu_tidak akan lebih baik jika kalian memberi tahuku dimana dapat suami seperti Yang Mulia Duke"

Crystal yang melihat semua komentar nampak sangat puas sekali.

Ting!

Sebuah pesan dari wechat kini masuk kedalam ponselnya, mengangkat ponselnya dia membaca isi pesan tersebut, itu adalah pesan dari Winda temannya yang nampak sangat iri dengan dirinya sepertinya temannya itu baru saja melihat postingannya.

Wechat.

Winda : betapa senangnya dapat gaun edisi terbatas, aku dengar harganya mencapai 100 juta!

Crystal yang membaca itu segara saja mengetik dan membalas pesan tersebut.

Crystal : benarkah?, harganya 100 juta?, kenpa sangat mahal?.

Winda : apa maksudmu sangat mahal?, itu termasuk murah jika di lihat dari siapa yang membuatnya itu salah satu disainner paling terkenal di Kerajaan Salman, dan juga aku dengar bahan yang di gunakan adalah bahan dengan kualitas yang sangat baik.

Crystal : benarkah?, tak heran baju ini sangat nyaman untuk di pakai, rupanya bahan yang di pakai untuk membuat gaun ini sangat bagus, selain gaun ini Qenan juga membeli banyak hadiah untuk ku apa kamu ingin lihat?.

//foto banyak gaun, baju, sepatu, dan perhiasan.

Winda yang melihat semua foto-foto itu kini sangat iri biasanya saat orang tuanya keluar negeri mereka hanya memberikannya satu oleh-oleh saja tapi Crystal kini dapat banyak.

Winda : seberapa irinya aku[menangis].

Crystal yang membaca itu nampak puas jadi dia segera saja melempar ponselnya keatas kasur dan mulai mencoba banyak oleh-oleh yang lainnya.

****

Qenan yang saat ini sedang sibuk bekerja rupanya kini mendapatkan seorang tamu yang berkunjung.

"Yang Mulia Baron Chayton meminta untuk bertemu dengan anda"ujar Will saat dirinya menerima telepon dari para penjaga gerbang.

Qenan yang mendapat laporan itu nampak mengerutkan keningnya dia tau kenapa Baron ingin bertemu dengannya ini sudah awal bulan jadi sudah saatnya memberi subsidi kepada keluarga itu jadi Baron pasti marah karena hanya dapat 500 juta saja.

"Biarkan dia masuk"ujar Qenan.

Will yang mendengar persetujuan dari Tuannya segara saja menghubungi penjaga gerbang untuk membuatkan Baron masuk kedalam Mension Duke.

Sekitar 20 menit kemudian suara ketukan pintu terdengar lumayan keras di dalam kantor yang sangat sunyi.

"Masuk"ujar Qenan.

Pintu di buka memperlihatkan Baron yang saat ini berdiri dengan sedikit gugup.

"Yang Mulia"panggil Baron dengan sopan sambil masuk kedalam kantor Qenan.

Segera saja Baron memberi salam seperti yang seharusnya.

"Hmm, jadi apa ada? Kenapa kamu terlihat sangat buru-buru untuk mencariku?, apa ada hal yang sangat penting?"tanya Qenan.

Menghadapi pertanyaan Qenan yang berturut-turut membuat Baron makin gugup.

"Begini Yang Mulia Duke ini soal uang subsidi..."baru saja Baron akan mengatakan tujuannya Qenan sudah terlebih dahulu memotong ucapannya tersebut.

"Untuk masalah subsidi aku memang sengaja hanya memberikanmu 500 juta, ku rasa itu sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhanmu dan keluargamu, itu semua adalah keputusanku lagi pula sekarang kita tidak boleh boros apa lagi Kerajaan masih masa pemulihan lantaran kemarin perang ekonomi dengan Kerajaan Xidoniak"ujar Qenan menjelaskan.

Tentu saja akibat perang itu Kerajaan jadi terpengaruh dan nilai jual uang pun turun, tapi tidak sampai krisis dan bahkan mempengaruhi Qenan, tapi bagi seorang Baron yang sama sekali tidak bekerja dan terlibat di dalam urusan politik apa dia tau?, tentu saja dia harusnya tau jika dia mengamati berita, tapi sayang sekali bahwa Baron sekeluarga hanyalah pemborosan.

Baron yang mendengar jawaban dari Qenan kini memiliki wajah masam, dia sama sekali tidak tau bahwa karena urusan kemarin membuat ekonomi Kerajaan merosot begitu jauhnya.

"Saya tau, tapi 500 juta itu terlalu...."ujar Baron sedikit menggantung.

//menghela nafas

"Aku tau itu sangat sedikit tapi aku pun sedang berhemat bahkan Crystal pun hanya punya uang saku 20 juta bulan ini"ujar Qenan dengan sedih, sejujurnya aktingnya cukup bagus dia cocok jadi bintang film.

Will yang mendengar Tuannya berkata seperti itu dalam hati ingin berteriak kalau itu bohong!, dia bahkan memborong banyak barang di kerajaan Salman!.

Tapi tentu saja dia tidak berani berteriak seperti itu atau tidak rencana Tuannya akan hancur dan gajinya bisa di potong, jadi pada Baron yang terhormat Will ucapkan semoga kamu tabah!.

Baron yang mendengar hal tersebut sudah tidak berani untuk berkata apa-apa dan hanya bisa pamit untuk pergi.

"Kalau begitu Yang Mulia Duke saya mohon undur diri"ujarnya sambil membungkuk sopan dan pergi dari sana.

Hanya kata 'hmm' yang keluar dari mulut Qenan.

Baron pun keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Will dan Qenan yang masih saja sibuk dengan pekerjaan mereka.

"Duke, Yang Mulia Raja ingin anda mengunjungi tembang Nikel itu besok untuk memastikan bahwa tidak ada hal yang perlu untuk di khawatirkan"ujar Will.

"Siapkan perjalanan untuk besok kepertambangan Nikel"perintah Qenan.

Will kini mengangguk dan mulai mengatur jadwal untuk besok.

Keduanya kini terus bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan pada hari ini, mereka bahkan membahas masalah-masalah yang ada di perusahaan dengan sangat cermat.

Qenan sendiri dia buru-buru ingin menyelesaikan semua hal yang ada di atas mejanya dan segara pergi menemani Niel main game jika perkiraannya benar maka seharusnya semua pekerjaannya akan selesai sekitar jam makan malam, jadi itu baik-baik saja.

"Duke semua pekerjaan sudah selesai apa anda memerlukan hal lain?"ujar Will.

"Tidak ada, hanya saja sepertinya besok akan lebih sibuk dari apa yang aku kira"ungkap Qenan.

Perjalanan dari barat ke tambang Nikel itu cukup jauh jadi mungkin sekitar 3 hari dia akan pergi, selain itu besok juga ada rapat di Kerajaan.

"Kamu bisa kembali aku akan pergi ke meja makan untuk makan bersama dengan yang lainnya"ujar Qenan dan pergi dari sana meninggalkan Will seorang diri.

Sampai di meja makan Qenan sendiri ternyata adalah orang yang pertama kalinya tiba jadi dia langsung saja duduk di kursinya.

Tak lama mamanya juga datang yang di susul oleh Crystal dan tak lupa Niel yang datang paling akhir.

Meja makan hari ini sangat harmonis karena Niel yang suka bercanda membuat suasana di meja makan jadi berbeda dari pada yang biasanya.

Sesudah makan semua orang segara kembali kekamar mereka hal itu juga berlaku untuk Niel dan Qenan.

"Qenan aku akan menginstalkan gamenya untukmu, sana kamu pergi mandi saja sejak tadi badanmu sangat bau!"ledek Niel menatap Qenan jijik.

Qenan yang di tatap demikian rupa langsung saja mencium badannya sendiri dia rasa dia tidak bau kok.

Niel yang melihat temannya melakukan suatu hal yang tidak layak hanya terkekeh, sebenarnya Qenan sendiri tidak bau itu semua hanya alasan yang di buat-buat oleh Niel dia sangat penasaran dengan isi ponsel temannya itu.

Walaupun badannya sama sekali tidak bau Qenan tetap pergi kekamar mandi, dan suara air bergemericik kini terdengar.

Sedangkan Niel dengan ceoat membuka ponsel temannya dan mulai membuka semua hal di dalamnya, namun ternyata ponsel temannya ini sangat membosankan.

Lingkuan teman-temannya hanya ada Niel sendiri.

Hanya ada nomer niel, Crystal, mama tirinya serta yang lainnya adalah nomer kontak para bangsawan dan para petinggi perusahaan sama sekali tidak ada yang menarik.

Dalam hati Niel berfikir bagaimana temannya bisa hidup hanya dengan Niel sebagai satu-satunya teman?, apa Qenan itu masih manusia?.

"Menyedihkan sekali"ungkap Niel dengan wajah yang seperti menujukan belas kasihan.

Kini Niel memiliki keinginan untuk memperkenalkan Qenan dengan teman-temannya yang lain, mungkun dengan beguti Qenan akan jauh lebih bersemangat.

Namun ternyata ada bebarapa foto yang bisa dia temukan tapi itu hanya ada sekitar 4 foto pribadi sedangkan yang lainnya adalah foto-foto urusan bisnia jadi Niel tidak berani melihat lebih jauh.

Niel kini meletakan ponsel itu disamlingnya dan berbarengan dengan hal itu juga Qenan keluar dari kamar mandi hanya dengan jubah mandinya saja dan memperlihatkan otot perutnya yang jujur membuat Niel iri.

Menyadari pandangan dari temannya Qenan segara bertanya sambil mengangkat satu alisnya.

"Ada apa?, apa ada yang salah denganku?"tanya Qenan sungguh-sungguh.

"Tsk!, tidak apa-apa aku hanya merasa bahwa kamu sangat menyedihkan!"ujar Niel menyembunyikan rasa irinya.

Qenan hanya mengangguk tapi dia sendiri juga tau bahwa tatapan yang di lemparkan Niel sama sekali bukan tatapan seseorang yang merasa kasian dengan orang lain itu malah terlihat seperti tatapan seseorang yang iri dengan sesuatu tapi hal apa yang ada pada dirinya yang bisa membuat Niel iri?, sepertinya tidak ada!.

"Apa kamu sudah mendownloadkan gemanya untukku?"tanya Qenan mendekat kearah temannya dan duduk di atas kasur sambil mengambil ponselnya.

"Iya sudah aku instalkan, ayo kita main game!"ujar Niel semangat.

Jadi keduanya mulai memasuki aplikasi dan Qenan mulai mendaftarkan avatarnya untuk berpartisipasi dalam game ruoanya gema itu adalah game perang dan strategi.

"Ternyata kamu suka yang seperti ini ya?'tanya Qenan.

"Tentu saja aku suka yang seperti ini, bukankah itu luar biasa?"ucap Niel dengan bangga.

"Ya ini sangat bagus tapi jika kamu suka yang seperti ini bukankan jika kamu masuk ke pemerintahan akan lebih baik?"ujar Qenan yang langsung membuat Niel merasa tak senang.

"Apa maksudmu!, jelas-jelas dalam game lebih baik"ujar Niel dengan keras kepala membela game tersebut.

Qenan yang melihat bahwa Niel sangat keras kepala hanya bisa setuju.

"Yah ku rasa itu benar di game lebih baik"ujar Qenan sambil memainkan game yang sudah berberlangsung sekitar 2 jam yang laku.

Namun sejujurnya Qenan berfikir bahwa game ini masih hanyak kekurangan dan masih lebih bagus strategi yang asli yang biasa dia buat di Kerajaan untuk menghadapi berbagai masalah yang akan datang.

Keduanya kini bermain dengan sangat semangat dan jika Niel bosan dia akan langung meminta Qenan untuk bertukar gema.

"Ah! Aku kalah lagi!"seru Niel dengan sangat tidak rela.

Niel kini menatap kearah Qenan yang belum berganti baju dan masih mengenakan jubah mandinya, siapa yang akan menyangka bahwa temannya ini yang setiap hari hanya bekerja, sangat baik dalam bermain game!, dia bahkan berfikir bahwa Qenan bisa ikut sebuah kejuaran dalam game.

"Hey Qenan apa kamu suka main game?"tanya Niel.

"Tidak aku, sudah lama tidak memainkannya mungkin itu sekitar 11 tahun yang laku"jawab Qenan.

"Benatlrkan?, kamu tidak berbohong padaku?"tanya Niel memastikan lagi.

"Iya"jawab Qenan pasti.

Sejujurnya jika itu tubuh yang sekarang ini dia sama sekali tidak tau tapi jika itu dirinya yang dulu maka itu benar apa adanya.

"Lalu kenapa kamu sangat jago dalam main game ini?!"tanya Niel dengan frustasi.

"Mungkin karena aku punya bakat?"jawab Qenan ringan.

"....."Niel kini tidak bisa berkata-kata yah dia kira bahwa Qenan sangat berbakat dan jenius dalam banyak bidang.

"Lalu bisakah kamu mengajariku?, bagaimana cara main yang baik?"ucap Niel.

"Tentu saja, kemarilah dan lihat ini"ujar Qenan menujukan lermainan gamenya kepada Niel.

Niel kini maju dan mulai mengintip untuk melihat semua gerakan yang dilakukan Qenan namun entah kenapa sepertinya maranya menjadi berat, jadi secara tidak sadar dia segara memejamkan mata dan jatuh ke lengan Qenan.

Qenan yang melihat bahwa temannya hendak jatuh segara membuang ponselnya dan menangkap temannya itu.

Melirik jam itu sekitar jam 4 pagi, jadi dia dengan hati-hati meletakan Niel di atas kasur dan menyelimutinya dia sendiri mulai berganti pakaian, dia akan olahraga dan setelah itu mandi dan pergi.

Hal ini biasa dia lakukan.

Saat dia kembali kekamar Niel masih saja tertidur dengan pulas bahkan sampai Will datang kekamarnya.

"Yang Mulia hari ini kita harus pergi lebih pagi rapat akan diadalan sebentar lagi"ujar Will yang kini telah masuk.

"Iya tunggu aku sebentar saja"ujar Qenan sambil mengancing lengan kemejanya.

Setelah memastikan bahwa penampilannya sempurna segara saja Qenan keluar dari dalam kamarnya, meninggalkan Niel yang masih saja tertidur.

"Yang Mulia apa anda tadi malam bergadang?"tanya Will.

"Hmm seperti itulah, aku sudah berjanji untuk menemaninya main game"ujar Qenan.

Will yang mendengar itu menghela nafas.

"Lalu lebih baik dalam perjalanan anda tidur saja Yang Mulia itu akan lebih baik"ujar Will.

Qenan juga tidak menolak dan hanya menganggukkan kepalanya dia juga sebananya sangatlah lelah.

Membuka matanya rupanya Qenan saat ini sudah sampai di Istana jadi dengan mata yang masih berat Qenan memaksakan diri untuk pergi kedalam rapat.

Terpopuler

Comments

* nia *

* nia *

up

2023-11-07

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!