Bab 14

Jadi dia segara pergi kekantor Qenan.

Qenan dan Will yang sedang membahas masalah bisnis bersama kini dikejutan oleh suara pintu yang dibuka dengan buru-buru.

Keduanya kini menatap kearah pintu dimana disana ada Crystal.

"Ada urusan apa?"tanya Qenan mengangkat satu alisnya.

Kakaknya ini hanya datang menemuinya jika punya hal yang dia inginkan.

"Bisakah kamu berbicara kepada ibu agar dia tidak memotong uang jajanku?"tanya Crystal menatap wajah tampan Qenan.

Mendengar hal itu Qenan nampak sedikit berfikir, yah mamanya emang sudah mengirim surat soal hal ini dan dia sudah membacanya jadi karena tujuannya sangalah baik maka Qenan langsung menyetujuinya lagi pula kakaknya itu memang harus tau caranya berhemat mulai dari sekarang.

"Menurutmu kenapa mama berani memotong uang jajanmu secara tiba-tiba?"tanya Qenan.

Namun dari kalimat itu saja Crystal sudah tau bahwa adik dan ibunya ini sudah bekerja sama!.

"Kamu!, kamu bekerja sama dengan ibu!"ujar Crystal tidak percaya sambil menunjuk Qenan dengan tidak sopan.

"Nona tolong jaga sopan santu anda"ucap Will memperingati Crystal agar menjadi sopan.

Crystal yang mendengar itu segera cemberut dan menurunkan tangannya dengan sangat marah!, dia sama sekali tidak menyangka bahwa kedua orang itu bekerja sama untuk menekannya!.

Jadi dengan sangat marah dirinya segara pergi dari kantor Qenan tanpa memberi salam benar-benar sudah melupakan etika seorang Bangsawan!.

Will yang melihat itu ingin mengejar dan memberi pelajaran tapi segara di tahan Qenan.

"Sudah biarkan saja kakak merenungkan hal ini, lagi pula walaupun keluarga ini kaya tidak baik untuk menghambur-hamburkannya"ujar Qenan santai.

****

Keesokkan harinya Qenan kini bersiap-siap dengan sangat rapi dan berangkat pagi-pagi sekali agar tidak ketinggalan pesawat.

Crystal yang masih marah kini hanya melihat Qenan dari jauh dan mulai mengambil foto, yah setidaknya wajah adiknya masih menjadi satu-satunya yang bisa dinikmati di saat dia kesal.

Kamera ponselnya sangatlah bagus bahkan masih bisa mengambil gambar dengan jernih dengan jarak yang sangat jauh seperti ini.

"Hari ini pun dia tampan tapi sayang sekali dia sangat licik!"kesal Crystal dan mulai memposting foto tersebut dengan caption yang sama seperti apa yang dia ucapkan.

Seperti biasa itu segara mendapat banyak like dan komentar.

'Hari ini Yang Mulia Duke juga masih rupawan!'

'Kakak apa kamu punya masalah dengan adikmu?'

'Hari ini tumben sekali Yang Mulia berpakaian sangat rapi? Apa dia akan ke Istana?'

'Yang Mulia memang licik karena dia memiliki wajah yang sangat tampan!'

Setelah membaca beberapa komentar dia sudah tidak memiliki mood yang tersisa dan hanya melempar ponselnya keatas kasur dan segera cemberut dan menangis.

"Qenan sangat tega sekali"

//menangis dengan air mata kesedihan.

****

Qenan yang kini sedang didalam mobil masih kembali mengurus pekerjaannya.

"Yang Mulia tadi pagi ada sebuah undangan yang datang ke Mension"ujar Will menyerahkan sebuah undangan hitam dengan pita emas.

Membukanya ternyata itu adalah undangan untuk pelelangan yang akan diadakan bulan depan.

Qenan tau pelelangan apa ini, ini adalah pelelangan yang sangat dinanti-nanti oleh semua para orang kaya di seluruh dunia!.

Pelelangan ini akan menjual berbagai macam barang yang sangat bagus dan langka yang tentu saja siapa yang menawar paling banyak dia lah pemilik dari barang tersebut dan bahkan ada rumor juga yang mengatakan bahwa di pelelangan ini mereka menjual barang-barang jaman kuno yang tentu saja menyimpan energi magis di dalamnya.

"Undangan ini cukup bagus, aku akan pergi jadi segera atur untukku"ujar Qenan memberikan undangan itu kembali kepada Will.

"Baik"

Sepertinya Will harus mengatur ulang semua jadwal pada bulan ini.

Akhirnya mereka telah sampai di bandara.

"Jadi di pesawat mana? Kerajaan mengatur kita untuk berangkat?"tanya Qenan.

"Yang Mulia itu adalah yang akan berangkat sekitar 2 jam lagi dengan kelas bisnis"jelas Will.

Sejujurnya Will akan takut kalau Tuannya akan marah namun siapa sangka reaksinya berbeda dengan apa yang dia bayangkan.

Qenan yang mendengar itu mengerutkan keningnya.

"Kenapa harus kelas bisnis?"tanya Qenan.

"Itu Kerajaan berkata bahwa anda pergi keluar untuk urusan bisnis jadi mereka memilihkan kelas ini"jelas Qenan.

"Jadi apa ini gratis?"tanya Qenan memastikan.

"Yah itu gratis bahkan biaya kita di luar negri juga gratis asalkan, itu biaya pokok seperti biaya makan dan perjalanan"ujar Will.

Qenan yang mendengar itu nampak berfikir sejenak.

Jadi jika dia ingin beli oleh-oleh pakai uangnya sendiri ya?, sedikit kecewa dan sedikit sedih tapi pengaturan seperti ini tidak terlalu merugikannya jadi Qenan masih bisa menerimanya.

Lagi pula kursi pesawat yang di pilihkan Kerajaan cukup bagus itu kelas Bisnis!, yah walaupun dia berharap dapat First Class.

"Kalau begitu ayo kita Check in"ujar Qenan.

Will ingin mengatakan suatu hal tapi melihat Tuannya sudah bersemangat untuk naik pesawat dia hanya bisa menelan kembali kata-kata yang akan dia ucapkan.

Dalam hati Will berfirasat bahwa Tuannya akan sangat marah jika dia tau suatu kebenaran bahwa biasanya Mentri atau Bangsawan yang akan menjadi utusan akan naik pesawat pribadi.

Jadi sebenarnya Kerajaan saat ini sedang membodohi Tuannya demi menghemat biaya.

Kerajaan itu mengambil peluang dari ketidak tahuan dari Tuannya agar mendapat keuntungan

Kini mereka sudah ada di dalam pesawat, yah kelas bisnis ini lumayan Qenan duduk bersebelahan dengan Will mereka hanya berdua saja lantaran Kerajaan mengatakan bahwa Pengawal mereka sudah tiba terlebih dahulu di tempat tujuan.

Qenan sendiri tidak perduli yang penting dia naik pesawat gratis dan bisa jalan-jalan keluar negeri.

"Entah kenapa aku selalu merasa kalau ini tidaklah benar"gumam Qenan secara tiba-tiba sambil membaca laporan.

Will yang mendengar Tuannya mengatakan hal itu diam-diam dirinya berkeringat dingin.

Apakah sudah terlambat untuk mengatakan kebenarannya sekarang?.

Pesawat sudah lepas landas sekitar 1 jam yang lalu dan dalam 7 setengah jam lagi mereka akan sampai di Kerajaan tujuan mereka.

Kini pesawat tengah mendarat di bandara, selama perjalanan Qenan maupun Will sama sekali tidak tidur disaat semua orang tidur mereka hanya membaca laporan dan mengerjakannya.

"Yang Mulia Duke ayo kita segara turun para Pengawal yang dikirim Kerajaan tempat kita melakukan sidang sudah menjemput"ujar Will.

Dengan malas Qenan segara keluar, aura wibawa dan kebangsawanannya membuat semua penumpang sejenak tidak bisa mengalihkan pandangan mereka.

"Hoam~//menutup mulut dengan tangan, entah kenapa aku merasa bahwa semua tidak beres"ujar Qenan.

"Maksud Yang Mulia?"tanya Will dengan sedikit keringat.

"Bukankah sambutan ini terlalu sederhana? Dan juga aku seperti merasa bahwa aku datang ketempat yang salah"jawab Qenan.

Dia sungguh merasa bingung pasalnya biasanya para utusan dari luar negeri selalu disambut oleh si tuan rumah secara langsung tapi kenapa dia tidak ya?.

Menggaruk kepalanya dia berfikir apa yang berbeda dengan dirinya dan utusan dari negara-negara yang pernah dia lihat di TV?.

"Emmm, Yang Mulia sebanarnya ada yang ingin saya katakan kepada anda, tapi anda harus berjanji untuk tidak marah kepada saya"ujar Will ragu-ragu.

Qenan yang mendengar permintaan Will entah kenapa memiliki firasat buruk.

"Ya aku tidak akan marah"

"Sebenarnya seorang utusan dengan pangkat tinggi seperti anda seharusnya pergi dengan pesawat VIP yang di sediakan oleh Kerajaan"ujar Will.

Dia sangat takut bahwa Tuannya ini marah namun sampai 5 menit sesudah dia berkata Tuannya ini sama sekali tidak mengeluarkan kalimat apa pun, hal ini malah membuat Will makin takut.

Benar saja aura menyeramkan segara saja keluar dari tubuh Qenan aura dingin yang sedingin es serta aura mencekam yang membuat orang kesulitan bernafas dengan aura membunuh dan penaklukan kini menyebar di seluruh bandara.

Will yang paling dekat dengan Qenan adalah orang yang paling terbebani, sedangkan orang dengan jarak 20 meter dari Qenan mereka sama sekali tidak bisa bangun dari posisi bersujud dengan kedua lutut di lantai.

"Ayo pergi!"suara dingin dan menekan itu memberi intrusksi.

Segera saja Qenan berjalan dan setiap dirinya berjalan semua orang langsung mundur untuk memberinya jalan, mereka semua kini menjauh dari Qenan karena tidak mau bernasib sama seperti orang-orang lainnya.

Sedangkan mereka yang awalnya tertekan oleh Qenan kini mulai bernafas lega, Will sendiri juga tidak berani terlalu dekat dia hanya mampu berdiri dengan jarak 3 meter dari Qenan.

Barulah saat di dalam mobil yang menjemputnya Qenan mulai bisa menekan Aura Sang penakluk, namun tetap saja suasana di dalam mobil mencekam pasalnya walaupun tidak pakai Aura Sang Penakluk sebenarnya aura Qenan sendiri sangat mencekam dan dingin saat sedang marah.

Qenan merasa bahwa dia harus menghitung akun ini dengan Raja!.

Tentu saja kejadian yang dilakukan Qenan di bandara sudah masuk ketelinga Raja Kerajaan tersebut.

//menghela nafas

"Si anak itu kenapa dia begitu berani memprovokasi Rilixks?!, padahal dia tau Rilixks sangatlah menyeramkan"ujar sang Raja bergidik ngeri sambil memegang kepalanya yang seperti mau pecah.

Dia adalah Raja Kerajaan Salman Raja Deodoranth San Salman! Yang terhormat dengan umur 60 tahun walaupun begitu dia masih sangat terlihat muda.

Dia bahkan masih ingat sebarapa menyeramkannya kepala keluarga Rilixks yang sebelumnya Damian serta ayah dari Damian itu!, jika ayah dan Kakeknya saja sangat menyeramkan dia yakin keturunan mereka juga pasti tidak berbeda!.

"Yang Mulia semua utusan dari berbagai Kerajaan akan segara datang jadi bukankah ini saatnya anda bersiap untuk menyambut mereka semua?"ujar Asistennya.

"Kamu benar"ujarnya sambil merapihkan pakaiannya dan segera keluar dari kantornya untuk menyambut para utusan.

****

Satu persatu para utusan datang dengan mobil yang sudah di siapakan oleh Kerajaan Salman untuk menjemput mereka.

Dan segara saja Raja Salman menyambut bahkan menyalami mereka semua, semua yang datang adalah para Raja jadi Raja Salman secara khusus menyambut mereka.

Ya semua yang pergi untuk pertemuan PNN adalah para Raja dan hanya Kerajaan Yerdesnia yang mengirim seorang Duke dengan alasan bahwa sang Raja memiliki urusan yang lebih mendesak untuk diselesaikan.

Tentu saja semua Kerajaan tau bahwa itu hanya alasan.

Alasan sebenarnya adalah bahwa Raja itu sangat malas, dan dia pasti berfikir jika Rilixks yang pergi maka semua Raja Kerajaan lain akan lebih takut, lagi pula apakah ada urusan yang lebih penting dan mendesak dari para pertemuan PNN?!.

Tapi haruskan kita beri tepuk tangan kepada Raja Yerdesnia karena keputusannya sangat tepat, lantaran semua Raja di aula penyambutan memang benar-benar ketakutan saat mereka melihat sebuah mobil dengan bendera Kerajaan Yesdesnia itu masuk perkarangan gedung penyambutan.

Sebenarnya kalau boleh mereka ingin lari menjauh dari orang yang kini masih di dalam mobil tapi mereka tidak bisa melakukannya lagi pula martabat seorang Raja lebih penting!.

Seorang pemuda tampan kini keluar dari mobil dan mulai berjalan kearah mereka membuat jantung mereka berdisko.

"Salam Yang Mulia Raja sekalian perkenalkan saya Duke Rilixks Qenan Satergonius Rilixks utusan dari Kerajaan Yesdernia"ucap Qenan memberi salam kepada mereka semua.

"Tidak perlu merasa canggung di sini setidaknya untuk saat ini selama sidang berlangsung kita semua memiliki derajat yang sama"ujar seorang Raja sambil berusaha tersenyum.

Tentu saja sikap Qenan yang sangat sopan begitu berbeda dengan apa yang dibayangkan oleh semua orang yang hadir, mereka berfikir bahwa Qenan akan sangat sombong karena menjadi Duke diusia muda namun siapa sangka dia bahkan lebih sopan dari pendahulunya.

Jadi semua orang nampak senang sambil berfikir bahwa Duke yang ini lebih mudah, begitu juga dengan apa yang di pikirkan oleh Raja Kerajaan Xidoniak.

Mereka tidak tau saja bahwa Duke yang saat ini juga sama-sama tidak mudah dia hanya lebih memahami sopan santun dari pada Duke sebelumnya.

Diantara para Raja yang berfikir bahwa sidang kali ini tidak mudah hanyalah Raja Salman, jika informasi yang di berikan Raja Yesdernia itu benar maka, Duke ini bahkan sangat sulit.

"Lalu ayo semuanya kita masuk kedalam"ujar Raja Salman memimpin semua orang untuk masuk.

Sidang akan diadakan besok jadi hari ini dia berniat menyambut semua orang lagi pula perjalanan yang di tempuh semua orang tidaklah pendek jadi dia yakin kalau semuanya masihlah lelah.

Pesta penyambutan kini tengah diadakan semua orang kini duduk dikursi yang telah di siapkan sambil minum wine kecuali Qenan yang menolaknya dan hanya minum jus mangga, mereka menonton pertunjukan yang ditampilkan oleh Kerajaan Salman.

****

Pesta penyambutan sudah berakhir dan saat ini Qenan ada di dalam kamar tamunya bersama Will.

"Will ambikan telepon dan tekan nomer Kerajaan, aku masih memiliki urusan yang harus di urus dengan Raja itu"ujar Qenan dengan penekanan jelas sekali Qenan tidak melupakan apa yang sudah dia alami.

Will langsung saja memutar nomer itu dan tak lama sebuah suara kini menjawab.

"Hallo?"

"Ya hallo"

"Ada apa?"

"Kamu menipuku!, berani-beraninya kamu melakukan ini kepadaku hanya untuk menghemat biaya!, kamu kira aku tidak tau!"

"Maafkan aku soal itu kamu tau kan kas negara saat ini sedang kritis jadi aku tidak punya pilihan"

"Bohong jelas-jelas itu sangat banyak!, pokoknya nanti pulangnya aku mau pesawat VIP!"

"Jangan seperti ini pada paman mu ok?"

"Paman apaan!"

"Ibumu adalah sepupuku jika kamu tidak ingat"

"Aku tidak perduli!"

Segera saja Qenan mematikan telepon secara sepihak.

Terpopuler

Comments

☠zephir atrophos☠

☠zephir atrophos☠

deodoran!! Hahahahahahaha!!!!!!!🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2024-01-15

1

* nia *

* nia *

up

2023-11-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!