Bab 4

Kini Raja sudah kembali ke ruang kerjanya dan sedang menatap ke luar jendela, dari sana dia bisa melihat Qenan masuk ke dalam mobil dan mobil yang meninggalkan perkarangan Istana.

"Yang Mulia Raja bisakah saya bertanya?."ucap Sekertarisnya David.

"Ya apa itu?."

"Aku tidak tau kenapa Yang Mulia Raja bisa membiarkan anak muda itu mengambil posisi Duke di usia muda bukankah akan lebih bagus jika dia tidak jadi Duke dan Kerajaan mendapatkan 70% harta kekayaan dari Rilixks?."tanyanya bingung menurutnya hal itu lebih efektif apa lagi kekayaan Rilixks jelas sekali lebih banyak dari pada kas Kerajaan.

Raja yang mendengar itu segara berbalik dan tersenyum menghadap David.

"Awalnya aku juga berfikir seperti itu tapi saat melihatnya barusan ku rasa memberikan posisi Duke kepadanya tidak ada ruginya lagi pula pekerjaan sudah menumpuk, dan sangat sulit mencari pengganti Rilixks."ujar Raja sambil berjalan ke kurisnya dan duduk.

"Maksud anda Yang Mulia?."

"Apa lagi saat ini hanya Rilixks lah satu-satunya yang masih memiliki kekuatan yang besar seperti itu 3 Duke lainnya mereka sudah melemah, apa lagi kekuatan yang di miliki oleh Kerajaan hanya bisa melindungi saja."

"Dan kamu juga tau bahwa mungkin saja perang akan terjadi cepat atau lambat."ucap Raja sambil melirik sebuah berkas yang tebal di atas mejanya itu adalah berkas informasi dari para mata-mata yang dia sebar ke Negara lain.

"Pada saat itu kekuatan Rilixks lah yang kita butuhkan."

"Jadi maksud anda, anda hanya ingin memanfaatkan Duke Qenan?."tanya David hati-hati.

Mendengar itu wajah Raja segara menjadi cerah dan senyum manis terukir jelas.

"Apa maksudmu aku tidak memanfaatkan Duke Rilixks kok, tapi itu kan memang kewajiban seorang Duke Rilixks untuk menghadapi hal itu lagi pula ketiga Duke lainnya juga akan ambil adil."bantah sang Raja yang kemudian langsung fokus ke berkas yang ada di mejanya.

"Yang Mulia ada laporan bahwa saat ini agen kita menangkap mata-mata pagi ini di pelabuhan sepertinya mata-mata itu dalam perjalanan untuk kabur setelah ketahuan bahwa dirinya mata-mata yang di kirim negara musuh."ucap David.

Sebenarnya dia masih penasaran tapi melihat bahwa Raja tidak ingin berbicara lebih jauh dia segara saja mengalihkan pembicaraan dengan sangat cepat.

Raja yang mendengar itu tangannya segera berhenti, aura di sekitarnya menjadi sangat suram serta menakutkan.

"Benarkah?, lalu apa yang kamu lakukan berdiam diri di sini?, bukankah ini saatnya kamu pergi untuk intrograsi?."ucap Raja penuh penekanan.

David yang mendengar itu segara menundukan kepalanya.

"Baik Yang Mulia, lalu saya undur diri."ucapnya memberi salam sebelum berjalan keluar.

Raja kini menatap pintu yang tertutup dengan mata dinginnya, dia benci, dia benci penyusup atau mata-mata tapi yang lebih dia benci adalah yang pertama seseorang bawahan yang tak bisa bergerak sendiri tanpa perintah Tuannya untuk menyenangkan Tuan mereka.

Kedua bawahan yang tak tahu malu

Dan bawahan yang ikut campur urusan Tuan mereka

David yang keluar dari ruangkan kerja Raja kini memperbaiki jasnya yang agak kurang rapih.

Dia tau apa maksud Raja tapi dia tidak pernah memperlihatkan hal tersebut di depan Raja.

Dia juga tau bahwa Raja benar-benar berniat untuk memanfaatkan Rilixks lagi pula jika terjadi perang lagi siapa yang bisa di andalkan jika bukan Rilixks, kekuatan ketiga Duke kini makin melemah sering dengan bertambahnya generasi namun berbeda dengan Rilixks yang semakin banyak generasi malah semakin kuat.

"Grand Duke Qenan Satergonius Rilixks semoga kamu baik-baik saja."gumamnya lirih sebelum pergi dari sana untuk melakukan intrograsi.

***

Sementara itu Qenan yang baru kekuar dari gerbang Kerajaan mobilnya sama sekali tidak bisa bergerak lantaran telah di kepung oleh banyak wartawan.

Tak heran sih, pasti kabar bahwa hari ini Qenan di angkat menjadi Duke sudah di dengar oleh mereka para stasiun tv dan juga para wartawan jadi tak heran jika saat Qenan keluar banyak wartawan yang sudah menunggu.

"Yang Mulia Duke tenang saja Bodyguard Kerajaan akan mengurus mereka."ucap Sekertaris Qenan.

"..."

Qenan sendiri hanya duduk di kuris penumpang sambil menyilangkan kakinya dengan tenang gayanya sudah seperti CEO di manga-manga.

Benar saja tak lama Bodyguard segera saja menghalau para wartawan yang menghalangi mobil Qenan dan hingga akhirnya mereka bisa memulai lagi perjalanan.

Di tengah-tengah perjalanan kini ada sekitar 4 mobil yang bergabung dengan mobil Qenan itu adalah bodyguard Kediaman Rilixks.

"Aku dari tadi bertanya-tanya sebanarnya di mana para Bodyguard Rilixks ini kenapa baru muncul?."ujar Qenan dengan sengaja untuk menyindir Will Sekertarisnya.

Will hanya berdehem untuk menghilangkan rasa canggungnya, cukup memalukan sebenarnya bagi Kediaman Duke mengetahui bahwa Qenan ke Istana dengan terlambat, sehingga yang pergi terlebih dahulu adalah satu mobil sedangkan ke-4 mobil lainnya menyusul karena mereka harus melakukan persiapan yang matang sebelum mengawal Duke.

Yah tapi bukan berarti Duke tidak penting itu karena Will juga percaya bahwa Bodyguard Kerajaan akan menjaga mereka setidaknya sampai para Bodyguard Rilixks tiba.

Kini mereka telah sampai di halaman sekolah, tentu saja kedatangannya menarik banyak sekali perhatian apa lagi saat ini semua kelas sedang jam kosong lantaran guru mereka ada rapat dadakan.

***

Mobil dengan bendera Negara Yerdesnia dan bendera lambang keluarga Duke Rilixks kini memasuki kawasan sekolah dan menjadi prrhatian bagi semua siswa yang ada.

'Mobil Duke Rilixks?.'

'Siapa yang ada di dalam?.'

'Aku dengar itu Yang Mulia Duke Qenan yang baru saja naik jabatan.'

'Tapi kenapa dia malah kesekolah?.'

'Mana aku tau.'

Banyak bisik-bisik siswa/i yang terdengar.

Mobil berhenti semua Bodyguard yang ada di 5 mobil itu segera saja keluar dan berbaris, salah satu Bodyguard membukan pintu untuk Qenan dan satu lagi Bodyguard memayungi Qenan yang keluar dari mobil hari ini memang panas sebenarnya jadi mereka kawatir kulit Tuan mereka akan terbakar.

Sosok pemuda tampan penuh akan kharisma Bangsawan kini keluar dari dalam mobil membuat banyak wanita menjerit karenanya.

Para bodyguard segara saja membungkuk kearah Qenan yang baru saja keluar dari mobil, jujur saja Qenan merasa seperti bos mafia dari pada seorang Duke!!.

Tapi karena dia berfikir bahwa seperti itu prosedurnya maka dia hanya bisa menyesuaikan dan mulai membiasakan diri.

Stelan dengan banyak pernah-pernik serta lencena itu kini berkilau dengan indah.

Pangkat komandan juga kini Qenan dapatkan tapi itu baru bintang 1.

"Will seragamku."ucap Qenan.

Will yang mendengar hanya diam.

"Seragamku?."ucap Qenan lagi.

"Yang Mulia Duke seragam anda kotor sehingga kami sudah mengirimnya ke rumah untuk di cuci, hari ini anda sekolah dengan seragam itu saja tenang saja Kepala Sekolah sudah mengizinkan."

Mendengar jawaban dari Will seketika itu juga Qenan membeku, dia tak salah dengar bukan, bahwa Will menyuruhnya sekolah dengan baju ribet ini?.

"Mana bisa gitu woy!, entar aku di marahi oleh Yang Mulia Raja!."ucap Qenan.

Will hanya tersenyum.

"Malah Yang Mulia Raja meminta anda untuk tetap memakai pakaian itu bahkan saat sekolah karena anda harus selalu siaga jika sewaktu-waktu di panggil ke Istana."

Kali ini Qenan benar-benar menjadi kaku, yang benar saja?, masa sampai segitunya.

"Saya tau bahwa hal itu sangat tak masuk akal bagi anda Duke tapi anda akan mengerti saat sudah membaca berkas yang ada di ruang kerja anda."

"Dan mulai sekarang saya serta Bodyguard akan selalu ada di samping anda, tentu saja bukan hanya itu saja saya juga sudah membawa bebarapa berkas penting untuk anda kerjakan saat ada waktu luang."ujar Will sambil tersenyum manis.

Namun entah kenapa di kata Qenan itu adalah senyum iblis yang sangat mengerikan, jadi maksudnya mulai sekarang Qenan benar-benar akan jadi budak kerja selama 24 jam penuh.

Rasanya jiwa Qenan ingin keluar, padahal dulu waktu jadi owner sekaligus CEO di perusahannya dulu dia tak sampai seperti ini.

"Jadi begitu ya."ucap Qenan pasrah.

"Iya Yang Mulia Duke."jawab Will dengan senyum.

Dengan tatapan kosong tanpa mengurangi aura kharismatiknya Qenan berjalan ke kelas.

Semua orang yang melihat Qenan berjalan kini secara otomatis membuka jalan baginya.

Membuka pintu kelas dengan kasar, teman-teman satu kelas Qenan terkejut dengan penampilan Qenan begitu juga Niel.

Baru saja duduk di kursinya setumpukan dokumen sudah ada di mejanya.

"Nah Yang Mulia tolong bekerja keraslah."(^.^)

Senyum manis itu lagi-lagi membuat Qenan kesal pegangannya pada pena di tangannya kini mengerat hampir saja pena itu hancur jika saja Qenan tak segera mengendalikan emosinya.

Menghela nafas dengan pasrah Qenan mulai mengerjakan dokumen dengan Will di sampingan sebagai pembimbing.

Namun betapa terkejutnya Will saat melihat hasil pekerjaan Qenan yang sangat sempurna padahal awalnya dia ingin mengamati Qenan bekerja dan sekaligus memberikan bimbingan namun sepertinya itu tidak perlu karena Qenan melakukan semuanya lebih baik dari pada siapapun.

Sedangkan Niel kini sedang meratapi nasibnya yang kini di usir oleh Will dari tempat duduknya padahal Nielkan ingin di samping Qenan.

"Yang mulia aku dengar para guru sedang rapat bukankah artinya tugas anda di tunda?."ujar Will

Qenan hanya diam tanpa niat untuk menjawab dia masih kesal.

Jam pulang sekolah sudah tiba Qenan sendiri sudah ada di dalam mobil menunggu Crystal saudarinya.

"Dia ada di mana?."tanya Qenan bosan dengan sebuah berkas di tangannya dan kaca mata yang bertengker di hidungnya.

"Nona Crystal beliau sedang berjalan ke sini mungkin karena kakinya terluka beliau jadi sedikit terlambat."ucap Will.

"Hmmm..."

Tak lama Qenan merasakan kehadiran Crystal yang sedang berusaha menaiki mobil di bantu oleh Will.

Crystal duduk di sampingnya sementara Will pindah ke depan, dan Bodyguard yang tadinya di depan pindah kemobil lain.

"Aku tidak akan mengucapkan terima kasih."

"Ya sama-sama."jawab Qenan sambil membalikkan lembaran berkasnya.

Crystal yang mendapat respon seperti itu dari Qenan nampak kesal sehingga dia hendak memukul Qenan.

"Aku kan bilang tidak akan mengatakan terima kasih!."tegas Crystal melayangkan pukulannya.

Namun dengan santainya Qenan dapat menangkapnya.

"Ya kan sudah ku jawab sama-sama."ucap Qenan lagi sebanarnya dia sengaja membuat saudarinya marah cukup asik juga.

"Kamu_!."perkataan Crystal segara saja terpotong setelah dia sadar tak akan ada habisnya berdebat dengan Qenan.

Menyentakkan tangan Qenan yang memagang tangannya dia segara saja membuang muka ke luar jendela mobil dia sedang kesal.

Qenan yang melihat itu hanya mengangkat sebelah alisnya sambil berfikir bahwa dia marah.

Sepanjang perjalanan mereka hanya diam dan hanya suara hp milik Crystal serta suara kertas-kertas yang di balik oleh Qenan.

Kini mereka sudah sampai di rumah Qenan dengan cepat segara turun dari mobil dan menyuruh Will untuk membawa semua berkas ke dalam kantornya.

Crystal sendiri kini dia sudah berjalan mendahului Qenan di bantu oleh salah satu Pelayan wanita di sana.

Qenan yang berjalan di belakang Crystal nampak mengamati jalan Crystal yang pincang dan lambat bahkan kerutan di dahi Qenan makin dalam.

Sebenarnya ada hal yang membuat Qenan gregetan yaitu adalah seseorang yang jalan lambat tertangkap matanya.

Dengan wajah yang mengerat Qenan berjalan terburu-buru kearah Crystal dengan langkah lebar tentu saja Will dan para Bodyguardnya juga mempercepat langkah mereka, mereka semua sudah seperti ekor Qenan.

Namun saat langkah Qenan tinggal bebarapa langkah lagi ke Crystal dia berhenti dan berdecik lidah sebelum berbalik kearah ruang kerjanya.

***

[Time skip]

***

Sudah sekitar 1 bulan sejak pengangkatan Qenan ssbagai Duke dan saat ini Qenan sedang ada di kantin bersama Niel dan tentu saja dengan Will dan para Bodyguardnya.

Kehidupannya saat ini sudah berubah 180°, semua guru dan siswa/i di sekolahan ini menjadi sangat formal kepadanya mereka akan selalu menuduk hormat serta memberi salam saat berpapasan dengannya termasuk Niel yang kini nampak canggung dengannya.

Bahkan wali kelasnya akan memanggilnya 'Yang Mulia Duke!' Saat dia akan melakukan presentasi sekitar 26 hari yang lalu, sebenarnya itu tidak membuat nyaman bahkan sampai sekarang dia masih merasa canggung.

Saat dia tanya kenapa semuanya memanggilnya begitu maka akan di jawab karena dia Duke?.

Tapi ini sekolah!, mereka akan menjawab ini sekolah Bangsawan.

Niel kini menatap temannya yang kini telah menjadi Duke 1 bulan yang lalu.

Penampilan Qenan sungguh berbeda, jika 1 bulan yang lalu dia sekolah memakai seragam maka saat ini dia memakai baju resmi Duke, jangan lupakan kharismanya yang makin bertambah tiap harinya membuat semua orang ingin memanggilnya 'Yang Mulia'.

Jika di lihat-lihat tubuh Qenan menjadi lebih kurus, bahkan kini ada lingkaran hitam di bawah matanya Niel yakin bahwa temannya mungkin mengalami insomnia di malam hari sehingga kini temannya itu akan tidur saat siang hari dan itu di mana saja, dia bahkan tak ingat sejak kapan temannya bisa tidur di sembarang tempat.

Niel sungguh sangat kasian kepada temannya itu.

"Niel hari ini apa ada tugas?."tanya Qenan menatap sabahatnya itu.

"Itu ada sepulang sekolah kita ada tugas kelompok bersama."jawab Niel dia berusaha agar tidak canggung.

Terpopuler

Comments

☠zephir atrophos☠

☠zephir atrophos☠

pakek payung segala🗿

2024-01-15

1

☠zephir atrophos☠

☠zephir atrophos☠

*keluar

2024-01-15

1

Frando Kanan

Frando Kanan

tuh kn.... ckckck 🙄

2023-11-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!