Bab 15

Setelah mengatakan hal tersebut Qenan segara saja melempar telepon itu kemeja dan bagusnya itu mendarat tanpa kerusakan dan itu cukup membuat Will menghela nafas lega.

"Aku mau tidur jangan janggu aku"ujar Qenan melepas kemejanya dan segara menggantinya dengan baju tidur.

"Baik Yang Mulia"ujar Will dan segera pergi dari sana.

Tuannya saat ini sedang marah jadi tidak baik untuk mengganggunya lebih jauh.

****

"Tsk!, bocah ini!"

"Yang Mulia apa ada masalah?"tanya David dengan khawatir.

"Bukan apa-apa hanya sorang remaja yang sedang puber, nanti saat menjembut Duke Rilixks pakailah pesawat VIP"perintah Raja, sambil meletakan telepon di meja.

David yang mendengar itu mengedipkan matanya beberapa kali hingga akhirnya menjawab.

"Baik Yang Mulia"

"David apa ada kabar dari Duke Korrlan?"tanya Raja.

"Itu Duke Korrlan mengatakan bahwa kini sistem irigrasi sudah selesai di bangun dan saat ini sawah-sawah di sana sudah bisa mendapatkan air dengan baik, beliau juga mengatakan mungkin saja panen 2 bulan kedepan akan sangat bagus"jelas David.

Mendengar itu Raja tersenyum dengan puas.

"Bagus kalau begitu"ujarnya senang.

"Yang Mulia anda juga dapat undangan untuk pelelangan bulan depan"ujar David memberikan undangan pelelangan kepada Raja.

Raja pun membukanya dan membacanya.

"Anak itu, maksudku Duke Rilixks apakah dia juga dapat?"tanya Raja.

"Sepertinya begitu itu sama seperti tahun-tahun yang lalu"jawab David.

"Lalu aku tidak akan pergi"ujar Raja dan melempar undangan itu kedalam tempat sampah.

David yang mendengar itu ingin bertanya namun niat itu segera dia urungkan karena mengingat tahun-tahun sebelumnya dimana Duke Rilixks sebelumnya memborong semua barang bagus di pelelangkan dan membuat Rajanya sama sekali tidak mendapatkan apa-apa, dia rasa Raja masihlah trauma.

Mungkin Rajanya berfikir bahwa anaknya juga sama saja.

"Aku berubah pikiran ambil kembali undangan itu dan suruh Pangeran pertama ikut dengan Rilixks kesana"ujar Sang Raja tiba-tiba.

David yang mendengar itu menjadi bingung tapi dirinya masih dengan patuh mengambil undangan tersebuat lagi.

****

Kedatangan para anggota PNN menarik minat dari para wartawan dan masyarakat Kerajaan Salman sehingga berita soal mereka kini tersebar di seluruh siaran TV dan surat kabar bahkan di media-media internet.

Yang paling di sorot dalam semua berita adalah Duke Rilixks yang masih muda.

Bahkan ada beberapa rumor-rumor yang tidak berdasar tentang dirinya namun segera saja rumor-rumor itu di blokir oleh pengendali Kerajaan Salman mereka sama sekali tidak bisa membiarkan rumor aneh bertebaran dan malah menyinggung para utusan yang datang ke Kerajaan mereka.

Kedatangan para utusan kemarin sangat dirahasiakan sehingga hanya para petinggi Kerajaan saja yang mengetahui hal ini namun tentu saja cepat atau lambat para wartawan yang gigih itu akan segara mengetahuinya apa lagi dengan adanya pengumuman resmi di situs resmi Kerajaan Salman tentang kedatangan para utusan.

Hari ini adalah hari di mana berlangsungnya negosiasi perdamaian antara Kerajaan Yesdernia dan Xidoniak.

Didepan gedung pertemuan para wartawan sudah berbaris dengan kamera di tangan mereka.

Seorang reporter mulai memulai siaran langsungnya yang langsung di siarkan di TV internasional.

"Selamat pagi semuanya, bertemu dengan saya Yara, kali ini saya sudah berdiri di depan gedung di mana rapat PNN atau bisa di sebuat Persatuan Negara Negara akan di adakan"

"Seperti apa yang terlihat di layar kaca kalian semua, kini para Raja dari setiap negara sudah mulai berdatangan dan memasuki gedung pertemuan"

"Dikabarkan bahwa semua utusan telah datang 3 hari yang lalu pada tanggal 01 November 3033 tahun Kekaisaran!"

Sebuah mobil dengan bendera Kerajaan Salman dan Xidoniak kini terlihat dan seorang Pemuda berumur sekitar 28 tahun turun dari mobil tersebut, dia adalah pemuda yang tampan.

"Oh lihatlah itu adalah Raja dari Kerajaan Xidoniak Yang Mulia Arthur, beliua adalah Raja generasi ke 5 dari garis keturunan Xidoniak! Beliau adalah Raja yang sangat di sayangi oleh rakyatnya, sayang sekali ini bukan saatnya untuk kita melakukan wawancara"ujar Reporter tersebut sedih.

Tak lama setelah kedatangan mobil dari Kerajaan Xidoniak mobil dengan bendera Kerajaan Salman dan Yesdernia kini tiba tepat 1 menit setelah mobil Xidoniak tiba.

Kedatangan kedua mobil yang hampir berbarengan jelas sekali menjadi sorotan untuk semua reporter yang ada disana.

"Mobil utusan Kerajaan Yesdernia sudah tiba!"

"Apakah akan ada perang dingin diantara keduanya?!, karena seperti yang kita tau pertemuan mendadak ini diadakan karena kedua Kerajaan ini"

"Aku sungguh penasaran seperti apa utusan yang di kirim ke sini aku dengar itu Duke Rilixks yang baru"

Seorang pemuda tampan yang tinggi, kini keluar dari mobil semua orang nampak terpesona dengan dirinya, tampan seperti fantasi!, benar-benar unreal!.

Seketika para reporter terpesona akan sosok tersebut namun segara tersadar dan mengambil banyak gambar.

"Ya Tuhan apakah ini masih manusia?!"

"Kenapa Duke Kerajaan lain ini sangat tampan!?"

Dan masih banyak seruan lagi yang terdengar di sana.

Namun seketika tatapan salah satu reporter bertabrakan dengan mata Qenan yang dingin, tajam serta menawan seketika membuat Reporter itu mengeluarkan cairan merah dari hidungnya.

Ahh!! Pria tampan dari mana ini?! Aku ingin pergi ke pelukannya sekarang juga!, teriak reporter itu dalam hati.

//menangis dalam kebahagiaan karena mendapat kontak mata.

Qenan nampak berjalan di atas karpet merah dengan mempesona dan mendominasi hingga langkahnya kini sampai di depan Raja Xidoniak.

Para Reporter yang berharap akan ada pertempuran sebelum perang harus di buat kecewa karena nyatanya Qenan dengan sopan memberi salam dan berbincang dengan Raja Arthur secara ramah.

Senyum jelas sekali terlihat di antara keduanya, benar-benar pemandangan yang indah, ketika melihat kedua pria tampan tersenyum dan tertawa bersama!.

Bahkan keduanya kini masuk kedalam gedung bersama-sama.

***

Di ruang tahta Raja Yesdernia.

Layar besar kini terpapang dengan jelas di depan Raja yang kini sedang mengerjakan laporan.

"Dia mengerjakannya dengan sangat baik, yah kesan pertama yang lumayan"gumam Raja sambil menyesap teh di dampingi oleh David yang sedang melaporkan beberapa laporan kepadanya.

***

Di Mesion Rilixks

Dengan TV yang besar dan di sofa yang empuk seorang wanita umur 33 tahun sedang menonton TV sambil menyesap teh dengan anggun.

"Bukankah putraku itu sangat luar biasa?, bisa mengontrol emosinya itu layak"ujarnya.

Seorang Pelayan wanita di belakangnya kini mengangguk dan menjawab.

"Ya nyonya Yang Mulia Duke memang luar biasa"puji Pelayan tersebut menyetujui.

Sebuah senyum kini terlukis di wajah wanita itu mendengat pujian untuk putra tirinya itu.

***

Mension Viscount Deren.

"Memang layak menjadi anak orang itu"ujar Viscount menatap layar TV di depannya, dia kagum dengan ketampanan Qenan yang mirip ibu dan ayahnya

Dia kini ingin sekali pergi ke Kerajaan Salman dan menonton pertunjukan!, sayang sekali bahwa dia tidak punya otoritas soal hal ini.

"Sayang sekali"ujarnya sambil berlinang air mata.

***

Di sekolah Qenan tepatnya kelas tahun ke 2.

"Hey siaran langsungnya sudah di mulai!"teriak seorang pemuda mendobrak pintu dengan keras membuat semua siswa/i yang sedang bersantai di dalam kelas terkejut.

"Benarkah?!"

"Yang benar!?"

"Cepat nyalakan TV-nya ayo nonton bersama-sama!"

Seru-seruan semangat kini terdengar dari kelas itu dan semua siswa/i segera mencari remot TV kelas dan mengganti ke saluran internasional yang saat ini sedang menyiarkan pertemuan PNN secara langsung.

Di layar TV kini mereka bisa melihat Qenan keluar dari mobilnya dengan sangat tampannya.

"Ahhh!! Tampan sekali!"

"Dia tipe ku!"seru sebuah suara dari seorang pemuda yang duduk di kursi paling belakang.

Hal itu membuat suasana kelas menjadi hening seketika dan semua siswa/i menatap kearah suara tersebut dengan tatapan horor dan sulit diartikan.

"Maaf tapi adik laki-laki ku masih normal"ujat Crystal tiba-tiba.

"Tapi dia memang tipeku, sayang sekali aku bukan wanita apa aku harus pergi melakukan operasi kelamin?"ujar pemuda tersebut.

"Dia tidak suka wanita jadi-jadian"ujar Crystal dengan wajah gelap.

"Sayang sekali"ujarnya dengan lesu sambil menangis di pojokan.

Suasana heboh juga terjadi di kelas lain terutama kelas dimana Qenan berada teman-temannya bahkan membawa spanduk dan membuat yel-yel untuknya.

Saat ini di sekolahan sedang hari bebas selama seminggu jadi mereka sebenarnya tidak punya pelajaran dan hanya ada lomba-lomba yang diadakan tentu saja lombanya berbeda dengan sekolah biasa.

Jika di sekolah biasa lombanya seperti lomba karung, tarik tambang, nyanyi dan lain-lain di sekolah ini lomba mereka adalah Menyulam, tarian dansa bangsawan bahkan lomba perpedang, memanah, berburu, bertombak dan lain-lainnya semacam lomba-lomba untuk anak bangsawan.

****

Qenan kini telah duduk di kursi bagian paling depan dengan pondium, disampingnya Will sedang duduk sambil mengeluarkan banyak berkas dari tas kantornya.

Semua orang mendapatkan satu meja panjang dengan dua kursi!, diatas meja ada bendera dari masing-masing Kerajaan.

Jumlah Kerajaan di dunia ini adalah 120 Kerajaan yang tersebar didunia dan Kerajaan hanya yang ikut serta dalam organisasi PNN hanyalah sekitar 89 Kerajaan anggota!.

Rilixks sendiri merupakan Kerajaan paling besar diantara yang lainnya.

"Yang Mulia apa anda gugup?"tanya Will nadanya seperti bahwa dia sangat mengkhawatirkan Qenan namun yang memiliki keringat dingin adalah dirinya.

Qenan yang mendengar itu hanya tersenyum dia merasa lucu dengan sekertarisnya ini.

"Tidak aku tidak gugup, tapi sebaiknya kamu lap dulu keringat dingin yang ada di dahimu itu"ujar Qenan sambil memberi tisu yang ada di atas meja.

"Terima kasih Yang Mulia"ujar Will menerima tisu tersebut dengan tangan yang gemetar dia cukup gugup saat ini!, lantaran ini adalah pertama kalinya dia pergi keacara sebesar ini!.

Meremas pahanya sendiri dia harap hari ini berjalan lancar dan dia tidak membuat kesalahan.

Qenan yang melihat bahwa sekertarinya itu kini memejamkan mata sambil meremas pahanya sendiri dengan mulut yang komat kamit membaca doa kini hanya bisa tersenyum dia merasa bahwa dia sangat lucu!.

5 menit lagi sebelum sidang di mulai dan semua kursi kini sudah terisi dengan penuh.

Kini ruangan itu menjadi hening dan hanya suara kertas yang di baliklah yang terdengar di ruangan tersebut.

Kini sidang resmi di buka, semua orang memiliki wajah serius, hal itu juga berlaku untuk Qenan.

"Jadi masalah yang akan kita bahas hari ini adalah masalah pertambangan nikel yang di temukan diantara wilayah kekuasaan Kerajaan Yesdernia dan Kerajaan Xidoniak, masalah ini cukup besar bahkan bisa berpotensi perang makanya kita PNN (Persatuan Negara-Negara) segera saja membuat sidang dadakan"ujar Ketua PNN yang tak lain adalah Raja Salman.

//berhenti sejenak kini Raja Salman menatap wajah Qenan dan Raja Xidoniak.

Dari sana dia bisa melihat wajah gugup Raja Xidoniak saat mendengat kalimat perang dan wajah tenang Qenan.

"Saya harap dalam sidang kali ini kedua Kerajaan bisa mencapai mufakat dan bisa menyelesaikan masalahnya secara damai"lanjutnya dan sidang pun resmi di mulai.

"Untuk penggugat, utusan Kerajaan Yesdernia, Duke Rilixks di persilakan untuk memulai persidangan terlebih dahulu"ujar Narator.

"Ketua jelas-jelas bahwa pertambangan itu milik Yesdernia, jika kita ambil dari daerah kekuasaan jelas sekali bahwa itu masih termasuk wilayah kekuasaan kami"ujar Qenan memulai debat.

"Omong kosong jelas-jelas sejak jaman dahulu wilayah itu adalah warisan yang di tinggalkan leluhur untuk kami, apa kami tau sejarah Raja Xidoniak pertama!?, beliaulah pemilik sah tambang tersebut!"ujar Raja Xidoniak tak terima.

"Memang dulu pertambangan itu milik Raja Pertama Xidoniak tapi menurut rekam jejak sejarah para pemerintahan Raja Xidoniak yang ke-2 beliau melakukan perjanjian dengan Raja terdahulu kami, beliau mengatakan bahwa asalkan putrinya bisa menikah dengan salah satu Pangeran di Kerajaan kami maka beliau akan memberikan pertambangan itu sebagai mahar!, dan pernikahan disetujui juga di laksanakan jadi secara ototmatis itu bukan lagi milikmu!"ujar Qenan menatap tajam Raja Xidoniak.

Kini keduanya saling menatap tajam satu sama lain

"Lalu apakah kamu punya bukti Tuan Duke?"tanya Ketua PNN bertanya kepada Qenan.

"Bukti?, tentu saja kami punya!, ini adalah surat perjanjian yang di buat pada waktu itu bahkan di sana ada tanda tangan Raja Xidoniak ke-2, bukan hanya itu di sana juga ada segel darah milik Yang Mulia Raja Xidoniak ke-2!"ujar Qenan.

Seluruh rungan yang mendengar kalau ada bukti kini mulai menatap Qenan yang sedang mengeluarkan sebuah map yang sudah terlihat sangat tua.

Sedangkan Raja Xidoniak kini sudah berkeringat dingin dia sama sekali tidak menyangka bahwa ada bukti berupa surat perjanjian!.

"Lalu bisakah anda bawa kesini Tuan Duke?"ujar Ketua PNN.

Dengan senang hati Qenan menyerahkan bukti tersebut.

Ketua PNN nampak membaca surat penjanjian tersebut bahkan dirinya berdiskusi dengan wakilnya.

"Setelah kami baca benar bahwa disini tertulis bahwa Raja Xidoniak ke-2 akan memberikan tambang tersebut sebagai mahar dan di sini juga ada tanda tangan dan sebuah segel darah dari kedua Raja Kerajaan tersebut, jadi untuk membuktikan keaslian segel darah ini kami akan mengundang Penyihir yang berbakat dalam bidang ini"ujar Ketua PNN memanggil salah satu anggota Penyihir yang mengikuti rapat tersebut bersamanya.

Segera saja Penyihir itu maju dan mulai membaca mantra sambil memegang kertas tersebut.

Segera saja kertas itu bersinar dan tak lama simbol-simbol kuno kini terukir di udara sebelum menunjukan sebuah kata yang mengatakan Keturunan Xidoniak dan keturunan Yesdernia yang membuat perjanjian tersebut.

Terpopuler

Comments

☠zephir atrophos☠

☠zephir atrophos☠

masih?

2024-01-15

0

wei- chan

wei- chan

yuk up lagi..

2023-11-04

2

* nia *

* nia *

lanjut Thor

2023-11-04

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!