Bab 8

Qenan yang mendengar jawaban itu hanya bisa menghela nafas lelah dan diam-diam menyuruh Pelayan untuk menyiapkan lebih banyak makanan untuk kakaknya.

Tentu saja setelah makanan datang lebih banyak, hal itu membuat Crystal sangat senang.

"Qenan jika kamu seperti ini setiap saat bagaimana aku bisa pergi"ujarnya dengan gembira menatap semua makanan yang ada di meja dengan tatapan rakus.

Qenan tidak menjawab dirinya hanya kembali menatap dokumen di mejanya.

Crystal yang tidak mendengar jawaban Qenan tidak ambil pusing, dirinya hanya membuka hpnya dan mulai memfoto makanan di meja dari berbagai sudut dan mulai mempostingnya di akunnya.

Setelah membaca beberapa komentar dia nampak puas dan kembali makan dengan tenang.

"Makanlah secukupnya jika kamu tidak ingin menjadi gemuk"peringatan dari Qenan sedikit menghentikan Crystal dan membuatnya tidak senang.

"Adikku begitu perhatian, lalu bisakah adik laki-lakiku memanggilkku kakak?"ucapnya sambil cemberut.

Setelah kata-kata itu jatuh seluruh ruangan menjadi hening, Will dan Qenan menatapnya dengan beberapa kejutan dimata keduanya.

Dia yang ditatap seperti itu jelas tidak senang dan makin cemberut.

"Kenapa apa itu salah?, jelas bahwa aku kakak perempuanmu bukan?"ujar Crystal tidak senang.

"Baiklah kakak?"ucap Qenan dengan sedikit canggung.

Crystal yang mendengar itu segera menjadi cerah dan puas, dia segera saja makan kembali.

"Dimasa depan teruslah seperti itu ok?"ucap Crystal.

Qenan hanya mengangguk saja sebagai balasan.

Melihat Crystal tak lagi mengganggunya Qenan menjadi sedikit lega, dan berkata pada Will apa ada pertemuan dengan para Bangsawan hari ini.

"Yang Mulia itu pertemuan dengan Viscount Deren, sebenarnya ini bukan tentang bisnis tapi Viscount ingin bertemu dengan anda untuk berbincang sebentar"ujar Will.

"Viscount Deren? Apa itu ayah Niel?"

"Benar Yang Mulia Viscount pasti sangat mengkhawatirkan anda, lalu ada laporan dari perusahaan itu baru di kirim baru-baru ini"lapor Will

"Laporan perusahaan?, aku baru mendengarnya jadi perusahaan apa itu?"

"Iya itu perusahan investasi, dan industri hiburan"jelas Will.

Sudah Qenan duga bahwa kekayaan Rilixks tidak hanya berasal dari gaji mereka tapi juga dari beberapa urusan bisnis yang dijalankan.

Jadi bukankah dia harus mempelajari bisnis tersebut lebih jauh agar dia makin mahir?.

"Lalu bawa laporan tentang bisnis itu aku akan membacanya dan mempelajarinya serta mengerjakannya"ujar Qenan segera saja tumpukan kertas dengan laporan tentang bisnis ada di mejanya.

Ting!

Sebuah nontifikasi dari hp sekertarisnya terdengar di dalam kantor yang sunyi itu.

Will yang mendapatkan pesan di hpnya segara saja membukanya takut-takut jika itu adalah masalah penting.

Setelah membaca pesan dia segera memasukan kembali hpnya kedalam saku celananya.

"Yang Mulia baru saja David sekertaris Raja memberi tahu saya bahwa Kerajaan Xidoniak menolak kedatangan utusan diplomat negara bahkan dengan berani membakar surat perjanjian yang di kirim Kerajaan"jelas Will menceritakan semua situasi.

"Lalu apa perintah Yang Mulia Raja?"tanya Qenan sedikit penasaran namun dia sudah bisa menebak.

"Yang Mulia Raja ingin anda menekan perusahan-perusahaan yang ada di Kerajaan tersebut, Raja juga menambahkan bahwa Kerajaan juga akan menekan Kerajaan tersebut juga"

Sesudah perkataan Will terdengar, Qenan segera berwajah jelek dia jelas sekali tidak setuju dengan keputusan Raja!, Raja itu bagaimana dia bisa begitu kejam dan membiarkan perusahaannya rugi beberapa triliun!

Melihat wajah jelak Tuannya Will segera menambahkan.

"Raja berkata bahwa dia akan mengganti semua kerugiannya"tambah Will sesegera mungkin.

Qenan yang mendengar itu segera berwajah cerah, yah setidaknya Raja masih tau apa itu rasa malu!.

"Lalu segara perintahkan Manager Rion untuk melakukan pekerjaan tersebut"ucap Qenan dengan sedikit kebanggan di hatinya.

Yah cukup senang rasanya memiliki banyak bawahan yang bisa diandalkan sehingga dia bisa duduk dengan tenang, dan hanya fokus ke sekolah serta urusan pemerintahan.

Will yang mendengar itu segera menelepon Asisten Manager Lex, asisten Manager Rion untuk memberi tahu hal tersebut.

"Manager Rion berkata serahkan saja semuanya kepadanya tapi dia juga memberi tahu bahwa dalam waktu 2 hari dari sekarang ada pertemuan antara pemegang saham jadi beliau meminta anda untuk datang sebagai Owner serta CEO di perusahaan beliau juga menambahkan bahwa sudah saatnya anda sebagai wajah perusahaan untuk muncul di mata publik"

Bagaikan tertimpa beton dengan berat berton-ton Qenan yang baru saja merasa senang mereka nyawanya melayang.

Sial! Padahal dia baru saja senang karena tidak perlu bekerja terlalu keras!, ternyata entah di dunia yang dulu maupun yang sekarang sama saja dia harus mengerjakan semuanya!.

"Lalu aku akan pergi sebagai wajah perusahaan"ujar Qenan dengan lesu.

"Yang Mulia ini sudah waktunya pergi"suara Will kini kembali terdengar dan Qenan secara alami segera berdiri dari duduknya.

Crsytal yang melihat Qenan hendak pergi segera bertanya.

"Kemana kamu akan pergi?"

"Aku ada janji makan bersama dengan Viscount Deren di restoran milik Viscount"jawab Qenan jujur

"Ayah Niel? Jadi kamu akan membahas pekerjaan?"tanyanya penasaran

"Bukan hanya makan bersama saja"

Mendengar hal itu mata Crystal menjadi lebih cerah, dia dengan buru-buru berdiri dan berjalan kearah Qenan memegang lengan Qenan.

"Lalu adik aku ingin ikut kebetulan aku dan teman-temanku juga memiliki janji di sana, aku baru ingat akan hal itu aku yakin teman-temanku sudah menunggu!"ujarnya dengan gembira.

"Baiklah"

Sampai di mobil Crystal segera memberi tahu teman-temannya untuk datang kerestoran tersebut, dan segara saja di setujui oleh semua teman-temannya begitu dia menyebutkan bahwa dia akan membayar semua biaya.

Pertemuan dengan teman-temannya dia berbohong hari ini dia sama sekali tidak ada pekerjaan dalam kata lain dia menjadi pengangguran!.

Dengan hati nurani yang tidak bersalah dia akan menyuruh Qenan membayar tagihannya nanti!.

Hehehe, sungguh senang menjadi kakak seorang Grand Duke!.

Qenan yang duduk di sebelahnya jelas sama sekali tidak tau pikiran jahat yang ada pada saudarinya itu.

***

Sampai di sana mereka berdua segara berpisah dan entah karena takdir atau kebetulan mereka berdua memiliki ruangan yang bersebelahan.

Qenan segera saja memasuki ruangan tersebut dan segera di sambut dengan ramah oleh Viscount Deren.

"Yang Mulia kamu datang?, ayo silakan duduk di sini! Biar saya tuangkan teh panas untuk anda"sambut Viscount ramah.

"Terima kasih paman jangan terlalu sungkan dan kaku dengan memanggilku 'Yang Mulia' kita di sini bukan untuk pertemuan bisnis kita hanya akan membicarakan hal yang bersifat pribadi"ujar Qenan merasa tak enak bahwa Viscount menuangkan teh untuknya.

Segera saja Viscount yang mendengar itu tertawa dia merasa terhibur sekaligus bangga dengan Qenan yang sama sekali tak berubah setelah memegang kekuasaan di tangannya.

"Baiklah, baiklah akan paman lakukan jadi keponakanku mohon maafkan sikapku yang mungkin akan menjadi kurang ajar"ujar Viscount dengan sedikit bercanda.

"Tentu paman"jawab Qenan dengan senyum.

Viscount banyak bertanya tentang bagimana kabar Qenan, mama tiri Qenan dan Crystal, serta menanyakan apa ada hal yang membuatnya kesulitan dalam mengerjakan tugasnya sebagai seorang Duke?.

Qenan menjawabnya bahwa semuannya baik-baik saja dan lancar hanya saja dia juga menyebutkan betapa kesalnya dia tadi saat mendapat kabar harus hadir di rapat pemegang saham untuk tahun ini sebagai Owner serta CEO di perusahaan.

Viscount sebagai yang lebih tua dan berpengalaman memberikan dia beberapa masukan yang sedikit membantu bahkan menawarkan anaknya (Niel) untuk di jadikan tumbal proyeknya.

Tentu saja Qenan segera menolaknya dengan sopan, kalau tidak Niel akan memukulinya karena membuatnya sibuk dan bekerja!.

Pembicaraan itu terus berlanjut hingga sampai pada inti pertemuan dan pembicaraan ini di buat.

"Qenan kamu pasti tau bukan bahwa paman mengundangmu bukan hanya untuk membicarakan hal ini saja?"ucap Viscount menatap Qenan.

Wajah ramahnya kini menjadi serius, dan membuat Qenan juga segera memasang wajah serius juga.

"Aku tau, jadi hal apa yang ingin paman bicarakan?"tanya Qenan lalu dengan santai meminum teh di gelasnya.

"Sebenarnya hal ini cukup sensitif untuk di bicarakan itulah alasanya aku memintamu untuk bertemu di sini, kamu taukan keamanan di sini sangat lah tinggi dan segala yang terjadi didalam sini adalah rahasia"

"Tentu aku tau"

Mendengar jawaban Qenan, Viscount menjadi lebih serius sebelum membuka mulutnya untuk mengeluarkan kalimat serta melempar beberapa dokumen di atas meja yang sanggup membuat Qenan menjatuhkan cangkir tehnya.

"Ayahmu di bunuh, oleh organisasi bawah tanah, Scorpio itu nama organisasinya, mereka membunuh ayahmu dengan racun arsenik, di dalam sana ada informasi yang kamu butuhkan"

Segara saja cangkir di tangan Qenan jatuh ke lantai, siapa yang tidak tau apa itu racun arsenik!.

Racun yang masuk kedalam 10 daftar racun paling mematikan di dunia dan sebutannya adalah 'Raja Segala Racun!', lantaran sulit di deteksi, tidak berbau, tidak berasa, serta tidak berwarna!.

Racun yang hanya membutuhkan 200 miligram atau setara dengan satu tetesan air hujan dan dapat membunuh dalam waktu 2 jam!, korban akan mengalami muntah, kejang-kejang, dan kemudian meninggal dunia!.

Racun arsenik sendiri adalah racun buatan atau disebut juga arsenik anorganik, yang umumnya untuk keperluan pertambangan, termasuk tambang batu bara dan peleburan tembaga. Mengutip Healthline, racun arsenik yang masuk ke tubuh akan menimbulkan dampak berbeda-beda tergantung dosis dan jangka waktu paparannya.

Qenan tidak menyangka bahwa ada orang yang dengan kejamnya membunuh ayahnya dengan racun ini!.

Tubuh Qenan kini bergetar dengan amarah, dia benar-benar ingin menghancurkan mereka semua!.

Melihat bahwa tubuh keponakannya bergetar hebat karena amarah, Viscount jelas terkejut dia sama sekali belum pernah melihat keponakannya menjadi seperti ini.

"Jadi apa kamu berniat untuk membalas dendam kepada mereka?"tanyanya.

Qenan segera saja berusaha merendam amarahnya.

"Tentu saja aku tidak akan membiarkan mereka semua lolos bahkan jika perlu aku akan meminta kepada Raja untuk mengijinkanku membunuh mereka semua, lalu paman apa kamu tau siapa yang menyuruh mereka?"

Jelas sekali bahwa kelompok ini di perintahkan oleh seseorang jika tidak bagaimana sebuah kelompok bawah tanah yang hanya membunuh orang untuk menghasilkan uang membunuh tanpa dibayar.

Qenan yakin bahwa kelompok itu di bayar dengan harga yang sangat tinggi sehingga mereka mengabaikan semua konsekuensi yang akan terjadi dan berani membunuh seorang Grand Duke.

Jadi sudah bisa dipastikan bahwa lawannya bukan orang sembarangan.

Sayangnya Viscount menggelengkan kepala dengan sedih.

"Sayang sekali organisasi ini sulit di selidiki, jadi aku tidak bisa mendapat informasi apa-apa selain fakta bahwa oraganisasi ini yang membunuh ayahmu"

Viscount sendiri jelas kecewa dan sedih akan ketidak mampuannya mengungkap dalang di balik semua ini.

Qenan juga hanya bisa menghela nafas, organisasi yang besar seperti ini jelas sangat sulit di tekan bahkan oleh Kerajaan jadi tak heran pamannya tidak bisa menyelidiki lebih jauh lagi.

Bahkan sepertinya jika dia meminta dan memohon kepada Raja, Raja pasti tidak akan memberi ijin, jadi dia tarik kata-katanya tadi.

Tapi jika dia punya konstribusi yang besar maka dia bisa mendapat hadiah jadi bisakah dia memanfaatkannya?.

Diam-diam pikiran licik dan sedikit berbahaya melintas di pikirannya, saat ini dia berfikir tentang perang antara Kerajaan dan Kerajaan Xidoniak, namun dirinya segera menepis semua itu sambil menggelengkan kepalanya.

Pikirannya barusan sangat berbahaya!.

"Tapi kamu tenang saja paman akan membantumu jadi untuk saat ini kamu fokus saja pada sekolah dan pekerjaanmu masalah dalang di baliknya biar paman yang urus ok?"tambah Viscount jelas dia sama sekali tidak ingin menambah beban pikiran bagi Qenan.

Qenan hanya menjawab 'ok' namun Qenan sendiri sangat memikirkan hal tersebut.

Jadi setelah pertemuannya dan Viscount Deren selesai dia langsung menyuruh Will untuk melakukan penyelidikan.

Will berkata mungkin itu akan memakan waktu yang lumayan lama jadi Will menyuruhnya menunggu tapi tidak masalah asalkan dia bisa memiliki informasi tersebut, lagi pula tidak terlambat untuk balas dendam selama dia masih hidup.

Saat dia akan pulang siapa sangka dia akan melihat Crystal berdiri di depan kasir.

Crystal yang melihat Qenan segera memanggilnya.

"Adik!"

Qenan yang di panggil pun mendekat.

Namun saat dia mendekat kedua tangan Crystal segera terulur kearahnya.

"Berikan kartumu, aku tidak bawa uang untuk membayar makanan"ucap Crystal dengan santai.

Mendengar Qenan tidak bisa berkata-kata dan hanya mengutuk dalam hati.

"....."Qenan

Jika kamu tidak bawa uang kenapa kamu makan!, jelas sekali bahwa saudarinya ini mau mempelorotinya!.

Tapi tetap saja dia mengeluarkan kartu Black Cardnya dan membayar semua tagihan yang ada.

"Adikku sangat baik, lalu maukah adikku menemaniku berbelanja di mall? Aku yakin adikku tidak terlalu pelit dan mau membelikan beberapa barang untuk kakaknya"ujar Crystal dengan tidak tahu malu.

Jadi segera saja Qenan di tarik ke mall dan di suruh membayar semua tagihan.

Diam-diam kartunya ingin menangis, dia berkata itu hanya beberapa barang, namun dia dengan jelas-jelas menghabiskan 250 jt disana!.

Arghhh!!! Uangkuuu!!!!

Berteriak tanpa suara hati Qenan lumayan sakit namun dirinya segera menghibur diri.

Yah tidak apa-apa itu hanya 250 jt dia masih punya banyak angka 0 di belakang angka 9-nya.

Hemp! Sungguh senang menjadi 1.000.000 kali lipat lebih kaya dari dirinya yang dulu.

Akhirnya setelah puas berbelanja mereka segera pulang tentu saja mereka tidak lupa membeli oleh-oleh untuk ibu mereka.

Terpopuler

Comments

Eilaria

Eilaria

Crystal makin menjadi-jadi wkwk 🤣

2024-05-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!