CTD10

Jam sudah menunjukan pukul 20:45. Cafe tempat Zaa sudah tutup, karna Cafe cuma buka sampai pukul sembilan malam.Semua karyawan sudah membubarkan diri,untuk segera pulang dan istirahat.

Zaa yang baru keluar bersama Ririn.

masih menunggu Rian yang katanya akan menjemputnya.

"Zaa aku duluan yaa,, Ojolku sudah datang." Ririn yang memang sudah memesan Ojolpun gegas pergi.

"Oke..hati-hati yaa!!" Zaa menjawab sambil teriak karna Ririn sudah agak jauh.

Ririn hanya mengacungkan jempolnya saja dari kejauhan.

"Lhoo Zaa kamu masih disini, belum pulang?"

Doni atasan Zaa kebetulan baru keluar, dan melihat Zaa masih berdiri didepan cafe, terlihat masih menunggu seseorang.

Zaa yang ditanya menoleh "Emm belum pak, masih nunggu adik saya menjemput" sambil tersenyum.

Yang mana membuat Doni berdebar hatinya ketika melihat senyum Zaa. " A-apa kamu mau bareng dengan saya,kebetulan saya juga mau pulang." Doni menjadi gugup ditatap Zaa,apalagi dengan senyum manis Zaa.

"Tidak usah pak,,terimakasih. saya nunggu adik saya saja" Zaa berucap dengan sopan tanpa menghilangkan senyumnya.

"Emm.. baiklah kalo begitu saya duluan"

"Iya pak.."

Setelah melihat mobil atasanya pergi. Zaa yang masih menunggu Rian pun sudah kesal karna tidak datang-datang.

"Kebiasaan ni bocah, kalo suruh jemput telat melulu.." Zaa pun menggerutu kesal dengan adiknya itu.

Sedangkan disebrang jalan cafe,terlihat ada mobil hitam mewah sedari tadi yang tak lain adalah mobil Brayen.

Brayen memperhatikan Zaa ketika Zaa baru keluar dari cafe. Brayen yang tidak tau kenapa malah mengendarai mobilnya dan berhenti didepan Cafe tempat Zaa bekerja.padahal niatnya hanya ingin keluar mencari sesuatu.

Ketika Zaa sedang berbicara kepada Doni, Brayen sudah kesal dan terasa panas dadanya, melihat Zaa mengobrol berdua dengan seorang laki-laki. apalagi laki-laki itu memandang Zaa dengan terus tersenyum. bisa Brayen tebak kalo laki-laki itu menyukai Zaa. rasa tidak suka, dan hati yang panas mendominasi. Tapi Brayen bisa mengontrol emosinya karna memang dia tidak ada hubungan dengan Zaa.

"S***.!! kenapa aku selalu ingin tau apa yang gadis itu lakukan.. Aarrgghhh..!!" Brayen memukul setir kemudi untuk meluapkan emosinya. "Ada apa dengan hatiku,melihat dia dengan laki-laki lain, rasanya sesak." Binggung dengan perasaan nya sendiri tentang gadis itu. "Tidak mungkinkan aku tertarik dengan gadis itu." sedari tadi Brayen hanya berbicara sendiri,berperang dengan perasaan nya sendiri.

Selang berapa menit Rian tiba didepan Zaa berdiri.

"Ckk! lama amat si dek,sampe karatan tau gak aku nunggunya." omel Zaa pada Rian.

"Hee maaf kak tadi ban motornya sempat bocor, tambal dulah lah,jadi agak lama.." jawab Rian sambil nyengir.

"Buru gih naik keburu kemalaman tar kak.." suruh Rian kepada Zaa.

"Yaa ini gara-gara kamu..!" Zaa masih terus mengomeli Rian, karna masih kesal nunggu hampir 30menit.

"Iyaa iyaa sorry, salah'in ban motorlah.kenapa jadi aku yang disalahin,," jawab Rian sambil menjalankan motornya, dengan kecepatan sedang.

Brayen yang melihat Zaa sudah pergi dijemput oleh Rian, ikut menghidupkan mesin mobilnya dan pergi dari sana. beberapa hari ini Brayen sudah menyuruh Sam asistenya untuk mencari tau tentang Zaa. bahkan kadang Brayen membututi Zaa sampai depan rumahnya. memastikan Zaa selamat sampai rumah.

☘️☘️☘️

Pagi hari mentari menyambut dengan sinarnya yang terang. Waktunya bagi orang-orang beranjak dari mimpinya dan memulai aktifitas nya masing-masing.

Pagi ini Brayen bangun agak terlambat karna kesiangan. Begadang menyelami hatinya memahami perasaan kepada gadis sombong yang sering dia kasih julukan.

Dengan tergesa gesa Brayen turun dari tangga. menuju meja makan yang sudah ada mama, papanya dan si cerewet Sherin.

"Lo nak kamu tidak sarapan dulu,,?" mama Indri bingung melihat Brayen cuma Minum kopinya lalu bergegas pergi, tapi masih sempat mencium pipi mama dan adiknya.

"Ray sudah telat Maa, ada Meeting penting dengan Claen 30menit lagi.." jawab Brayen sambil berlari kecil menuju mobilnya parkir.

Brayen tidak pernah membawa sopir, jika dia lelah biasanya dia menyuruh Sam untuk mengantarkannya kemana saja.

"Anak itu kebiasaan.." gerutu Papa Rudi yang selalu dicuekin anak laki-lakinya itu. berbeda dengan istri dan anak perempuan nya, yang selalu Brayen tidak lupa jika sedang berpamitan.

"Ihh.. papa cemburu yaa,,sama Abang" Sherin yang mendengar gerutuan papanya, sengaja menjahili papanya.

"Sudah Sher habiskan Sarapanmu, jangan ganggu papamu, nanti uang jajan mu bisa dipotong." Mama Indri memperingati Sherin agar berhenti menjahili suaminya, karna terkadang kalo suaminya belum kesal dan bikin marah, Sherin pun belum berhenti menggoda papanya.

" Mama mah suka belain papa terus." dengus Sherin sambil mengerucutkan bibirnya.

"Sudah- sudah Papa sudah biasa dengan kelakuan Abang mu itu. yang suka cuekin papa, mungkin iri dengan papa. yang punya Istri secantik mama mu itu." Si papa malah menggoda sang Istri.

"Maa papa udah tua tapi masih bucin aja sama Mama.." Sherin kesal dengan kebucinan papanya, gak tau apa si papa kalo anak gadisnya masih jomblo. setelah mengatakan itu, Sherin pamitan untuk berangkat sekolah.

"Papa itu udah tua tapi kelakuan masih kek anak ABG.." Mama Indri sering dibuat malu oleh kelakuan suaminya didepan anak-anaknya.

" lho memang nya papa salah bucin sama istri sendiri.." Pak Rudi pun terkekeh geli melihat reaksi istrinya ketika malu didepan anaknya.

"Auuk ahh Mama sebel sama papa." melenggang pergi meninggalkan suaminya dimeja makan.

Pak Rudi beranjak berdiri dan mengejar istrinya menuju kekamar. Alamat rugi kalo sampai si nyonya besar ngambek,bakal tidur diluar bisa-bisa.

☘️☘️☘️

Sesampai nya dikantor Brayen Tergesa-gesa turun dari mobil, bahkan banyak karyawan yang menyapanya tidak ia gubris. karna memang ia sudah telat untuk meeting pagi ini dengan Claen nya.

Setelah menaiki lift dan berhenti dilantai 37 dimana ruangan nya berada, Sam yang sudah menunggu didalam ruangan Brayen berdiri ketika ada yang membuka pintu ruangan bos nya.

"Selamat pagi bos?" sapa Sam

" Apa Claen dari America sudah tiba Sam..?"

tanya Brayen sambil mendudukkan bokong nya dikursi kebesarannya.

" Belum bos.. barusan asistenya menelpon akan telat sebentar karna ada kendala dijalan.." Sam menyampai kan pesan Clean Brayen yang telat datang.

Membuang napasnya kasar, Brayen merasa lega karna ternya ia sudah telat tapi claen masih ada kendala datang. "huuff untung ada kendala,kalo tidak hancur reportasiku yang disiplin dan tepat waktu.." gumam Brayen pelan.

"Maaf bos,,apa anda berkata sesuatu.." Sam yang tidak jelas mendengar Brayen bergumam.

"Tidak.. Yasudah kembalilah keruanganmu,, biar saya pelajari dulu berkasnya.." ucapnya sambil membuka dokumen kerjanya.

" Baiklah kalo begitu saya permisi.." Sam keluar setelah membukukan badan kepada Brayen.

Gara-gara gadis Itu,aku jadi kesiangan seperti ini...

Si**!!" Brayen mulai sibuk dengan berkasnya.

*jan lupa

like

komen

maaciihh😘*

Terpopuler

Comments

Oke Lewe-Sumah

Oke Lewe-Sumah

oke Lewerissa
Bryan cemburu melihat zasa dekatdengan laki - laki lain namun perasaan masih hayalan

2024-03-16

2

Oke Lewe-Sumah

Oke Lewe-Sumah

Bryan cemburu melihat Za dengan laki-laki lain namun perasaan tak sampai di hati za 🤔🤨😐

2024-03-16

0

Rumini Parto Sentono

Rumini Parto Sentono

Brayen mengingkari perasaan..... 😉😉

2023-10-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!