CTD9

Waktu terus berganti,hari,Minggu,bahkan sudah berbulan bulan Zaa memutuskan hubungannya dengan Andre.meskipun Andre tidak terima tapi mau bagaimana lagi, Andre sendiripun tidak bisa membantah orangtua nya. Andre menerima wanita yang sudah dijodohkan oleh orangtua nya. bahkan mereka sekarang ini sudah bertunangan dan akan melangsungkan pernikahannya. Meskipun begitu Zaa tidak membenci Andre ataupun keluarganya.karna bagi Zaa menjalin pertemanan akan lebih baik ketimbang saling membenci.

Dan sekarang Zaa sudah resmi keluar dari perusahaan Andre tempatnya bekerja. setelah memutuskan hubungan mereka, Zaa mengundurkan diri dan sekarang Zaa Bekerja disebuah Cafe. Cafe yang direkomendasikan oleh Dian, karna itu Cafe milik sepupunya.

Sudah Dua Minggu Zaa bekerja di Cafe ini dan juga sudah akrab dengan para teman kerjanya.

"Zaa tolong antarkan pesanan ini ke meja no tujuh yaa." Putri,sesama karyawan tapi di bagian pemesanan, menyuruh Zaa untuk mengantarkan pesanan pengunjung Cafe.

"Iya mbak dengan senang hati" Zaa menjawab semangat dan tersenyum manis.

Rekan kerja Zaa pun senang punya teman baru yang orang nya seperti Zaa,ramah dan supel,serta disiplin dan giat bekerja. Tak heran jika sang pemilik cafe pun sering memperhatikan Zaa saat sedang bekerja.tak lain adalah Doni sepupu Dian,sahabatnya Zaa.

Sejak pertama Zaa melamar kerja di Cafenya Doni sudah menyukai zaa. mungkin bisa dibilang suka pada pandangan pertama. karna sifat Zaa lah yang membuat kaum laki2 akan mengagumi Seorang Dzakira Humaira. Gadis cantik, manis dan mempunyai hati yang tulus,serta pekerja keras.maka tidak menutup kemungkinan bahwa para laki-laki tidak bisa menolak paras cantik Zaa.

Zaa membawa nampan yang berisikan makanan ke meja no tujuh.

terlihat ada Empat orang duduk dimeja itu,tiga laki-laki dan satu wanita.

"Permisi..pesanan anda."

Dan setelah Zaa meletakan makanannya ia pun pamit pergi. " Silahkan dinikmati makanannya tuan dan nona.." Zaa pun dengan sopan berkata dan tersenyum.

bahkan dia tidak sadar bahwa sedari tadi seorang laki-laki terus menatapnya dengan tajam. Yaa Brayen sedari tadi menatap Zaa yang menghidangkan makanan dimeja nya,bahkan Zaa sendiri sama sekali tidak meliriknya.karna memang Zaa tidak memperhatikan orang-orang yang berada dimeja itu.

"Ck dasar gadis sombong.." Brayen bergumam,tapi masih bisa didengar Zaa yang memang belum pergi dari situ. Entahlah rasanya Brayen kesal karna gadis itu tidak meliriknya atau menyapanya.mungkin kalo gadis lain sudah memekik kegirangan bahkan terang-terangan untuk menggoda Brayen. berbeda dengan gadis ini,setiap bertemu dengannya yang ada muka jutek,dan suara ketus yang Zaa ucapkan.

Deg

Zaa menoleh kepada pria yang mengatainya sombong. alangkah terkejutnya Zaa yang tidak menyadari bahwa pria itu adalah pria sombong dan arogan. " Maaf tuan, apa anda mengatai saya..". Zaa menjawab dengan kesal dan mendelikkan matanya kearah Brayen.

"Tidak mungkin anda salah dengar nona.." Brayen menjawab dengan muka datarnya.

Zaa yang kesal lekas pergi begitu saja,tidak menghiraukan Brayen yang terus menatapnya tajam.

Setelah selesai makan siang dan membahas rencana kerja sama dengan cleaen nya. Brayen beranjak pergi dari Cafe tersebut.

Tidak sengaja saat hendak keluar Brayen melihat Zaa yang sedang tertawa saat berbicara dengan seorang laki-laki, mungkin teman kerjanya. melihat itu Brayen tiba-tiba merasa tidak suka melihat Zaa berbicara dan tertawa bersama laki-laki lain.

"Maaf tuan ada apa.." suara Sam sang Sekertaris menyadarkan lamunan Brayen, yang masih setia menatap keberadaan Zaa.

"Tidak apa-apa.." Setelahnya Brayen dan Sam masuk mobil dan pergi dari Cafe.

Didalam mobil Brayen membayangkan Zaa yang bisa tersenyum manis,dan tertawa dengan pria lain.sedangkan jika mereka bertemu yang ditunjukan Zaa hanya sikap jutek dan cuek nya.bahkan untuk tersenyum pun Zaa belum pernah. "S***!! ada apa dengan diriku,yang malah memikirkan gadis sombong itu.rasanya ingin sekali menyeretnya dari laki-laki yang sedang tertawa bersamanya.." Brayen mengusap wajahnya dengan kasar,bingung dengan sifatnya sendiri yang bisa-bisa nya memikirkan gadis aneh seperti Zaa.

☘️☘️☘️

Jam makan siang, Zaa dan dua teman nya Erik dan Ririn mereka teman kerja Zaa yang sekarang.karna Dian pun masih betah kerja sebagai Cleaning servis di perusahaan Andre.padahal Dian termasuk dari keluarga sedikit mampu dibandingkan Zaa. tapi entahlah katanya si Dian ingin mandiri dan bekerja apa saja yang membuatnya nyaman.

"Ehh sepertinya dari tadi laki-laki itu memperhatikanmu" ucap Ririn yang sempat melihat Brayen yang memperhatikan Zaa.

"Mana?" Zaa menoleh kearah pandangan Ririn, bertepatan Brayen yang sudah keluar Cafe.

"Iss ..udah keluar orang nya.kamu telat nengok nya.." ucap Ririn.

"Mungkin kamu salah lihat aja kali Rin"

"Mana ada" ucap Ririn sewot.

"Udah sih buruan makan kalian, keburu jam istirahat habis" Erik yang sedari tadi ngobrol sama Zaa.dan kebetulan sebelum Ririn datang, jadi yang dilihat Brayen hanya mereka berdua saja.

"Iya..iyaa..kang Erik yang bawel. yang masih jomblo abadi, kagak ada cewe yang mau. Alias jones.." Ririn yang suka bikin Erik kesal dan marah setiap kali Ririn mengejek nya jomblo. padahal emang iya jomblo hihihi😅

"Lo yaa..dasar cewe bar-bar!" Erik yang kesal pun mendelik ke arah Ririn.

"Wiss wiss santai dong mas Bro Erik.kalo gak Jones terus apa dong sebutannya..yang selalu ditolak para cewe yang kerja disini.. ha..ha.." ucap Ririn sambil menarik turunkan alisnya,bermaksud menggoda Erik.

"Lo itu.._" belum sempat Erik melanjutkan Zaa pun sudah memotong ucapan Erik.

"Udah lah kalian ini sama-sama jomblo tapi malah saling menghina satu sama lain.mendingan kalian dua aja jadian,biar gak sama-sama Jones.." ucap Zaa dengan menatap mereka sumringah.

"Ogahh...!!

mereka dua menjawab dengan bersamaan.

"Mending jones deh ketimbang punya pacar modelan kek Erik ini..udah pelit,muka pas Pasan lagi..lengkap deh penderitaan gue tar." ketus Ririn yang kesal atas ucapan Zaa.

"Apalagi gua ogah bin tidak Sudi, gua pacaran sama modelan cewe kek Lo begini..bar-bar. kagak ada manis-manis nya." ucap Erik tak kalah kesal.

"mending punya cewek kek Zaa ini,udah cantik,baik,ramah..paket komplit..kagak kek elo, kek Maklampir." berucap sambil melirik Ririn di kalimat terakhirnya. dan sebelum Ririn murka, Erik pun sudah kabur kebelakang.

"Ehh dasar kutu kupret Lo ya Rik, ngatain gue Mak lampir..!! tungguin Jan kabur Lo kutu kupret..!!" maki Ririn yang ikut berlari mengejar Erik.

Melihat temanya yang tidak pernah akur,tapi mereka tetap tidak pernah marah meskipun suka menjahili yang bikin emosi jiwa. Zaa yang sudah selesai makan siang, bergegas kembali bekerja karna memang jam istirahat hanya dikasih waktu satu jam saja.

Jan lupa

like

komen

tinggalkan jejak kalian**...

Terpopuler

Comments

septizone

septizone

Maaf thor sedikit masukan penulisan sehrsny KLIEN atau klo pun dl tulisan berbhs inggris CLIENT ,,,sekali lg sekedar masukan thor❤

2024-04-19

0

septizone

septizone

thor ceritanya so far dah Ok alurny jg ga ribet karakternya jg dapat sejauh ini tp mhn koreksi thor utk penulisan / penggunaan beberapa katanya mhn di koreksi lg sprti " WEEKEND bkn WEEKAND dan kata "KEKI" bs dibuat lbh enak dibaca jd KESAL/MALU,,maaf bkn utk menggurui ini sekedar masukan biar pembaca lbh puas lg dg karya2 author fav😍

2024-04-19

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!